Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka

dibidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang

besar sekali, diantaranya adalah diwujudkannya tata kepemerintahan

yang demokratis (democratic and good governance). Upaya

mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, bersih dan

berwibawa selalu menjadi obsesi bagi rakyat dan pemerintahan di

zaman modern sekarang ini. Sesuai dengan Permendagri No. 18

tahun 2017 tentang tata cara perencanaan, Penyampaian dan

Pelaporan bahwa dalam rangka pencapaian prioritas dan sasaran

pembangunan nasional, perlu sinergi perencanaan tahunan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta antar pemerintah

daerah. Keberhasilan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

REpublik Indonesia nomor 18 Tahun 2017 tentang Pedoman

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Tahun 2017 diperlukan adanya perwujudan dan kemampuan

serta kesungguhan aparatur negara untuk menjadi insan yang

berkualitas, profesional dan bertanggung jawab dalam menangani

berbagai permasalahan sehingga keberhasilan yang telah dicapai

dapat terus dipelihara dan ditingkatkan serta diarahkan pada

1
peningkatan Sumber Daya Manusia.

Peningkatan SDM dan profesionalisme pada Aparatur Negara

terus ditingkatkan guna mewujudkan Aparatur Negara yang dapat

memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur,

adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas Negara,

tantanganyang ada di Kabupaten OKI kedepan adalah Perubahan dan

perkembangan peraturan di bidang kepegawaian yang harus

ditangani secara cepat dan tepat, Jumlah PNS yang memasuki batas

usia pensiun untuk 5 tahun kedepan yang perlu disiapkan

penggantinya, Posisi jabatan fungsional PNS yang masih belum terisi,

Masih adanya Pelanggaran disiplin yang dilakukan ASN, dan ASN

yang masih memerlukan pendidikan penjenjangan untuk

meningkatkan kompetensi.

Sebagai Pegawai Negeri Sipil Daerah merupakan sumber daya

aparatur di daerah selaku pelayan masyarakat perlu dilakukan

perencanaan dan pengelolaan secara profesional dan proporsional

dalam pelaksanaan tugas pekerjaan dan jabatan. Dengan kompetensi

(pengetahuan dan ketrampilan) Pegawai Negeri Sipil Daerah yang

dimiliki, akan mampu mewujudkan pelayanan prima di daerah.

Ketentuan Pasal 4 Peraturan daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan

Komering Ilir, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata kerja Badan Kepegawaian

2
dan Diklat Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Adanya Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014, tentang

Aparatur Sipil Negara, diharapkan mampu memperbaiki manajemen

pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik karena PNS

tidak lagi berorientasi melayani atasannya, melainkan masyarakat. 

Aturan ini menempatkan PNS sebagai sebuah profesi yang bebas dari

intervensi politik dan akan menerapkan sistem karier terbuka yang

mengutamakan prinsip professionalisme yang memiliki kompetensi,

kualifikasi, kinerja, transparansi, objektivitas, serta bebas dari KKN

yang berbasis pada manajemen sumber daya manusia dan

mengedepankan sistem merit menuju terwujudnya birokrasi

pemerintahan yang professional. Menyikapi situasi dan kondisi

pemerintah Indonesia saat ini yang banyak menghadapi

permasalahan kompleks, tidak lepas dari kualitas moral dan perilaku

(karakter) para aparat birokasi.Seperti diketahui hampir semua

bidang/lembaga pemerintah cenderung cukup banyak terjadi

penyalahgunaan wewenang baik untuk kepentingan pribadi maupun

kelompoknya.

Jadi kehadiran UU ASN ini berdasarkan pada 2 hal yakni,

pertama memantapkan aparatur sebagai abdi negara yang melayani

kepentingan publik Sehingga diperlukan birokrat yang

professional dan memiliki integritas serta memiliki kompetensi

dibidangnya. Kedua adalah masih identiknya birokrasi yang  bekerja

3
untuk kepentingan politik. Kedua hal itu menjadi , daya dorong untuk

melakukan perubahan terhadap tatanan birokrasi melalui UU ASN

yaitu perubahan dalam sistem, manajemen,  rekruitmen dan budaya

pegawai negeri sipil. Undang- Undang ASN inilah merupakan benteng

yang membekali para ASN untuk menjalankan revolusi mental ,begitu

terang benderang bahwa krisis mentalitas merupakan akar tunjang

dari  krisis kebangsaan. Bisa dipahami apabila pesan lagu

kebangsaan lebih mendahulukan pembangunan jiwa dari pada raga.

B. Area dan Fokus Proyek Perubahan


1. Identifikasi Masalah

Isu yang aktual dengan tugas poko dan fungsi sekretaris Badan

Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten OKI dapat di

deskripsikan sebagai berikut :

a. Rendahnya Pengaturan Administrasi tata Usaha Badan

Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

b. Belum berjalannya pengaturan urusan umum ketatalaksanaan

c. Rendahnya ketersediaan peralatan/perlengkapan dan

kerumahtanggan kantor

d. Kurang Berjalannya perencanaan dan pelaporan

program/kegiatan kepegawaian

e. Rendahnya pengelolaan administrasi keuangan

4
Tabel. 1
Nilai
No. Penyebab Permasalahan Total Rangking
U S G
1 Rendahnya Pengaturan Administrasi 3 3 3 9 IV
tata Usaha Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan
2 Kurangnya pengaturan urusan umum 3 4 4 11 II
ketatalaksanaan
3 Kurang efektifnya urusan 2 3 3 8 V
peralatan/perlengkapan dan
kerumahtanggan kantor
4 Kurang Berjalannya perencanaan 5 5 4 14 I
dan pelaporan program
kepegawaian
5 Masih lambannya administrasi 3 4 3 10 III
keuangan

Keterangan :
Urgen (U) Seriusness(S) Grouth (G)
5: Sangat Mendesak 5 : Sangat Serius 5 : Sangat Berdampak
4: Mendesak 4 : Serius 4 : Berdampak
3: Cukup Mendesak 3 : Cukup Serius 3 : Cukup Berdampak
2: Tidak Mendesak 2 : Tidak Serius 2 : Tidak Berdampak
1: Sangat Tidak Mendesak 1 : Sangat Tidak Serius 1 : Sangat Tidak Berdampak

Dari ke 5 Identfikasi maslah tersebut berdasarkan teknik USG

makan point nomor 4 memiliki nilai tertinggi yaitu 14 sehinga dapat

disimpulkan bahwa kurang berjalannya perencanaan dan pelaporan

program kepegawaian menjadi penyebab yang paling berpotensi sehingga

mengakibatkan permasalahan belum optimalnya penyelenggaraan tupoksi

secretariat.

2. Indentifikasi Penyebab Masalah

5
Berdasarkan Tupoksi Sekretaris BKPP OKI di atas, dimana saya

sebagai sekretaris Badan melakukan Identiifikasi masaah dengan

menggunakan metode APKL (Aktual, Problematic, Kekhlayakan dan

Layak) sebagaimana disajikan pada tebel 2 di bawah ini :

Tabel 2.

Nilai
No Masalah Total Rangking
A P K L
1 Rendahnya kemampuan SDM dalam 3 3 3 4 13 IV
pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan
pelaporan
2 Belum adanya sistem dan mekanisme 5 4 4 4 17 I
prosedur penyusunan perencanaan
dan pelaporan program
3 Masih kurangnya frekuensi pembinaan 3 3 3 3 12 V
dalam penyusunan program perencanaan
4 Belum optimalnya evaluasi kinerja dalam 3 2 3 2 10 III
pelaksanaan program perencanaan
5 Belum tersedianya regulasi dalam 4 3 4 4 15 II
pelaksanan program perencanaan

Keterangan :
A : Aktual 5 : Sangat Mendesak
P : Problematika 4 : Mendesak
K : Kekhalayakan 3 : Cukup Mendesak
L : Layak 2 : Tidak Mendesak
1 : Sangat Tidak Mendesak

Berdasarkan identifikasi tersebut maka permasalahan yang

dominan dan akan dipilih untuk diangkat menjadi tema perubahan adalah

yaitu: Belum adanya sistem dan mekanisme prosedur penyusunan

program dan pelaporan perencanaan di Badan Kepegawaian

Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

6
C. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan
Proyek perubahan yang terencana dan sistematis“Pedoman
Umum Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Program pada
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab.OKI” di
Kabupaten OKI dapat menciptakan pelayanan kepegawaian lebih
cepat, lebih tepat, lebih transparan dan Akuntabel.
a. Jangka Pendek
1. Tersedianya Sistem dan Mekanisme Prosedur
Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Program pada
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. OKI.
2. tersedianya Pedoman Umum Penyusunan dan Perencanaan
dan Pelaporan Program pada Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kab. OKI.

b. Jangka Menengah
- Tersusunnya format Logical Frame Works didalam
Perencanaan Program dan pelaporan pada Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab. OKI.
- Tersedianya system terpadu dalam penyusunan
perencanaan dan pelaporan pada Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kab. OKI.

c. Jangka Panjang
- Terselenggaranya evaluasi dalam penyusunan Perencanaan
dan Pelaoran Program pada Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kab. OKI.
- Terlaksananya E Planing dalam perencanaan dan pelaporan
pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kab.
OKI.
b. Manfaat :

1. Bagi Pemerintah Kabupaten OKI

7
a. Meningkatkan citra positif pemerintahan Kabupaten OKI
yang transparan
b. Meningkatkan rasa aman stakeholder dalam pelayanan
administrasi kepegawaian
c. Terjaminnya standar pelayanan administrasi kepegawaian di
kabupaten OKI
2. Bagi Masyarakat
a. Terwujudnya dinamika positif yang transparan efektif dan
efisien
b. Dapat menerima prilaku hidup jujur dan bertanggung jawab
3. Bagi Organisasi
a. Terwujudnya tupoksi Badan Kepegawaian dan Pendidikan
dan Pelatihan Kabupaten OKI.
b. Mendukung Visi dan Misi Kabupaten OKI secara maksimal.
c. Sebagai bentuk pembinaan kepada aparatur.

D. Ruang Lingkup Proyek Perubahan


Ruang Lingkup Proyek Perubahan dan Pelaporan ini adalah
PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN
PELAPORAN PROGRAM terhadap Lokus yaitu Badan
Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Kabupaten Ogan Komering
Ilir.

E. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilanproyekperubahandalamduabulanadalah:
1) Tersedianya Sistem dan Mekanisme Prosedur Penyusunan
Perencanaan dan Pelaporan Program pada Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kab.OKI.
2) Tersedianya Pedoman Umum Penyusunan Perencanaan
Program/Kegiatan pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kab. OKI.

8
3) Terselenggaranya evaluasi kinerja pedoman umum penyusunan
perencanaan dan pelaporan pada Badan Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Kabupaten Ogan Komering Ilir.

BAB II
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

9
A. Output Kunci Proyek Perubahan
Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program atau
Kegiatankepegawaian merupakan proses yang tidak mudah untuk
dituntaskan dan akan mengalami perubahan yang terus menerus baik
karena adanya tuntutan baru yang sesuai dengan kebutuhan juga karena
adanya mutasi kepegawaian. Pengelolaan administrasi kepegawaian yang
terkoordinasi perlu memiliki sistem pengendalian, baik dalam pelaporan
maupun pengelolaan disesuaikan kebutuhan dari masing-masing
organisasi dan PNS itu sendiri.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten OKI adalah
Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
bidang Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan.
Disamping faktor pendidikan dan pelatihan yang diharapakan
mampu meningkatkan kinerja pegawai, faktor pengalaman kerja sebagai
Pegawai di Badan Kepegawaian Daerah diharapkan akan ikut
mempengaruhi kinerja dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah kompensasi yang
akan diterima oleh pegawai yang bersangkutan. Menurut Wibowo (2011:
348), kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan organisasi
kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya.
Kesalahan dalam menerapkan sistem penghargaan akan berakibat
timbulnya demotivasi dan tidak adanya kepuasan kerja dikalangan
pekerja. Kinerja pegawai juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja,
khususnya lingkungan kerja internal.Lingkungan kerja yang di maksud
bisa berupa fasilitas kerja, tata ruangan, hubungan antar pegawai, fasilitas
penunjang, kepemimpinan dan lain-lain.

Dari hasil pembinaan dengan menggunakan pendekatan


administrasi kepegawaian maka dapat terjalin komunikasi yang sinergis

10
antara pengelola kepegawaian instansi dengan Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan atau sebaliknya. Dengan kata lain pembinaan
administrasi kepegawaian instansi adalah sebagai sarana komunikasi
antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini Badan
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan dengan PNS yang bersangkutan
maupun pengelola kepegawaian masing-masing instansi. Komunikasi
tersebut perlu dikelola agar permasalahan kepegawaian yang ada di
masing-masing instansi bisa terselesaikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dengan didukung ketersediaan dokumen kepegawaian yang
lengkap dan memadai.

B. PENTAHAPAN PROYEK PERUBAHAN

PENTAHAPAN (Milestone)
N TAHAP UTAMA WAKTU Out Put
O
A. Jangka Pendek (60 Hari) 12 Oktober – 09 Desember 2018)
1. Menghadap Mentor Dalam Rangka Minggu ke II Fhoto-Fhoto
Bulan Oktober
Pelaksanaan Area Perubahan.
2018
2. Pembentukan Tim Efektif; Minggu ke II Berita acara,
Bulan Oktober
Notulen, fhoto
2018
dan daftar
hadir
3. Pengesahan SK Tim Efektif Minggu ke III Sk Tim Efektif
Bulan Oktober yang telah
2018 disahkan
4. Inventaris Data Pedoman Perencanaan Minggu ke IV Terkumpulnya
Bulan Oktober
dan Pelaporan oleh Tim Efektif data
2018
peencanaan
dan pelaporan
5. Rapat Kajian pedoman umum Minggu ke IV Notulen rapat ,
Bulan Oktober
perencanaan dan pelaporan program fhoto dan BA
2018
6. Desain Format Pedoman Umum Minggu ke I Tersusunnya

11
Perencanaan dan Pelaporan Bulan format
November
2018
7. Rapat Penyusunan Draft Pedoman Minggu ke II Tersusunnya
Bulan Pedoman
Umum perencanaan dan Pelaporan
November Perencanaan
2018 dan pelaporan
8. Perbikan Draft Pedoman Umum Minggu ke III Draft Pedoman
Bulan Umum
perencanaan dan Pelaporan
November
2018
9. Analisis Draft Perencanaan da Minggu ke IV Draft Pedoman
Bulan Peencanaan
pelaporan program
November dan Pelaporan
2018 yang Sempurna
10. Penggandaan pedoman umum Minggu ke I Buku Pedoman
Bulan
perencanaan dan pelaporan program
Desember
2018
11. Evaluasi Minggu ke I Quisioner
Bulan
Desember
2018
B. Jangka Menengah 6 Bulan
1 - Tersusunnya format Logical Frame Bulan
Desember
Works didalam Perencanaan
2018 s.d
Program dan pelaporan pada Bulan Juni
2019
Badan Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Kab. OKI.
- Tersedianya system terpadu dalam
penyusunan perencanaan dan
pelaporan pada Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kab. OKI.

C. Jangka Panjang 2 Tahun


- Terselenggaranya evaluasi dalam Bulan Juni
1 penyusunan Perencanaan dan 2019 s.d Bulan

12
Pelaoran Program pada Badan Juni 2020
Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kab. OKI.
- Terlaksananya E Planing dalam
perencanaan dan pelaporan pada
Badan Kepegawaian, Pendidikan
dan Pelatihan Kab. OKI.

C. Tata Kelola Proyek

Kepala BKPP KAB. OKI


HERRY SUSANTO, S.Sos

Coach/Pembimbing --------------------- Project Leader


Ir. Hj. Nuraini Arsianty, M.Si HM. Husni, S.Pd.I, M.Si

Indah Rosaria, S.E Marulak K. Siregar, Yuyung Asmawati,


S.E., M.M S.Pd.I

Kasubbag Umum, Kasubbag Kasubbag Keuangan


Kepegawaian Perencanaan,.

1. Mentor

Mentor merupakan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Ogan Komering Ilir, yakni :

Nama : HERRY SUSANTO, S.Sos

13
Pangkat/Gol : Pembina Utama Muda / IVc

Tugas : - Melakukan arahan dan bimbingan terhadap

penyusunan proyek perubahan.

- Melakukan monitoring mengenai

perkembangan kegiatan proyek perubahan.

- Melakukan intervensi apabila terdapat

permasalahan dalam penyusunan proyek

perubahan.

2. Coach

Coach merupakan Widyaisawara pada Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang

ditunjuk sebagai pembimbing dalam merencanakan dan

melaksanakan proyek perubahan, yakni :

Nama : Ir. Hj. Nuraini Arsianty, S.E., M.Si

Jabatan : Widyaiswara Ahli Utama

Tugas : - Melakukan arahan dan bimbingan terhadap

penyusunan proyek perubahan.

- Melakukan monitoring mengenai

perkembangan kegiatan proyek perubahan

yang dilakukan oleh project leader.

14
- Melakukan intervensi apabila terdapat

permasalahan dalam penyusunan proyek

perubahan.

- Melakukan komunikasi dengan mentor/sponsor

terkait penyusunan dan pelaksanaan proyek

perubahan.

3. Project Leader

Project leader adalah penulis sendiri selaku peserta Diklatpim Tk. III

dan sebagai pemangku jabatan eselon III sebagai penggerak proyek

perubahan ini, yakni :

Nama : H. M. Husni, S.Pd.I., M.Si

NIP : 196306171986002002

Pangkat/Gol. : Pembina, IV/b.

Jabatan : Sekretaris BKPP Kab. OKI.

Tugas : - Merencanakan, mengkomunikasikan dan

melakukaan koordinasi mengenai pelaksanaan

proyek perubahan;

- Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan

stakeholders.

- Memimpin dan melaksanakan proyek

perubahan.

- Melaporkan perkembangan proyek perubahan

kepada mentor dan coach.

15
4. Anggota Tim Kerja

Anggota tim kerja merupakan para Kepala Sub Bagian pada BKPP

Kab. OKI, yakni :

1. Nama : Indah Rosaria, S.E

Jabatan : Kepala Sub Bagian Umum dan.Kepegawaian

Tugas : membantu Project Leader dalam membuat

konsep formulir dan flow chart pelayanan

administrasi kepegawaian.

2. Nama : Marulak K Siregar, S.E., M.M

Jabatan : Kepala Sub Bagian Perencaan.

Tugas : membantu Project Leader dalam menyelesaikan

laporan proyek perubahan dan bertindak sebagai

notulis pada kegiatan rapat, kursus singkat dan

laporan kegiatan.

3. Nama : Yuyung Asmawati, S.Pd.I

Jabatan : Kepala Sub Bagian Keuangan

Tugas : membantu Project Leader dalam menyelesaikan

laporan proyek perubahan dan laporan kegiatan.

Deskripsi

Dari struktur tata kelola rancangan proyek perubahan, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Coach/ Widyaswara adalah:

16
Sebagai Membimbing, serta mengarahkan pelaksanaan Proyek

Perubahan dalam organisasi dari pelaporan dan milestone.

a) Coach memberikanbimbingan terhadap proyek perubahan

yang dikerjakan selama tahap laboratorium kepemimpinan

b) Mengembangkan instrumen monitoring dan perekaman

terhadap progress yang dilaporkan oleh peserta bimbingan

c) Menginformasikanprogres yang dicapai peserta kepada

penyelenggara diklat melakukan monitoring secara regular

terhadap kegiatan peserta selama tahap laboratorium

kepemimpinan melalui teknologi informasi

2. Kepala Badan sebagai Mentor membimbing, mengarahkan dan

mendukung proyek Perubahan yang tugasnya

a) Sebagai pembimbing dan pengawas peserta Diklat

b) Memberikan dukungan penuh kepada peserta dalam

mengimplementasikan proyek perubahan

c) Memberikan dukungan dalam mendayagunakan seluruh

potensisumber data yang diperlukan dalam implementasi

proyek perubahan

d) Memberikan bimbingan dalam mengatasi kendala yang

muncul selamaproses implementasi berlansung

e) Berperan sebagai inspirator terhadap peserta diklat;

3. Project Leader adalah:

Sebagai orang yang bertangung jawab pada proyek perubahan

17
dari perencanaan, implementasi hingga evaluasi dan

pelaporan. Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan dan

Pelatihan Kabupaten OKI menyusun rancangan dan

mengaplikasikan proyek perubahan :

a) Melakukan eksekusi terhadap proyek perubahan yang telah

dirancang dalam dokumen pelaksanaan dengan

mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimiliki

b) Mengambil inisiatif dalam dialog dan wawancara dengan

Mentor dan Coach

c) Melaporkan progress implementasi proyek perubahan

kepada Coach

d) Mengacu rumusan dalam rancangan proyek perubahan

sebagai dasar capaian target perubahan

e) Menggerakkan seluruh elemen stakeholder terkait (internal

dan eksternal

f) Menyusun laporan proyek perubahan kedalam sebuah

deskripsi mulai dari proses penyusunan rancangan sampai

dengan capaian dari implementasi proyek perubahan

termasuk analisis dan strategi mengatasi kendala yang

muncul

4. Tim Efektif

Seluruh Staf atau unit kerja yang membantu pelaksanaan

untuk keberhasilan rancangan proyek perubahan.

18
D. Stakeholder Proyek Perubahan

Stakeholder merupakan orang-orang, atau kelompok-kelompok,

atau lembaga-lembaga yang kemungkinan besar terkena pengaruh

dari satu kegiatan program/proyek baik pengaruh itu positif maupun

negatif, atau sebaliknya yang mungkin memberikan pengaruh

terhadap hasil keluaran program / proyek .Stakeholder yang dapat

diidentifikasi yang akan bersentuhan langsung maupun tidak langsung

terhadap proyek perubahan ini sebagai berikut :

Gambar 2. Peta Stakeholders

LATENT PROMOTOR
Mendagri Bupati/Wakil Bupati Kab. OKU
BKD Provinsi Selatan
Bagian Hukum Sekretaris Daerah
PENGARUH

BKN Asisten yang membidangi


BPKAD Kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan
Inspektorat Kabid kabid ,Kasi
Bappeda Kassubag Kepegawaian Se-Kab. OKI
Staf(TimEfektif)
19

KEPENTINGAN
APHATETIC DEFENDERS
S
Media masa PNS
LSM,
Masyarakat

Gambar 3. Netmap Stakeholder

KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KABUPATEN Bupati/wakil
BAPPEDA OKI
Dan Asisten/Sekda

DPKAD KEUANGAN
BADAN
20
BIDANG
OPD OPD PEDOMAN UMUM
BIDANG
PENYUSUNAN
Kasi
Inspektorat/ KASI/STAF
Bagian Hukum

BKSDM
Kabupaten/Kot
BKN a

Tranparan Pembinaan dan


pengawasan

Jalur hubungan langsung


Jalur Koordinasi

Adapun manfaat dari proyek perubahan bagi stakeholders tersaji


dalam Tabel 6. Manfaat Proyek Perubahan Bagi Stakeholders,
sebagai berikut :

Tabel 6. Manfaat Proyek Perubahan Bagi Stakeholders

No Stakeholder Deskripsi
1 Bupati/wakil Bupati Stakeholder latents yang tidak
Kabupaten Ogan mempunyai kepentingan khusus
Komering Ilir namun mempunyai pengaruh
yang sangat besar terjadinya
keberhasilan proyek perubahan

21
2 Sekda dan Asisten Stakeholder yang mempunyai
Kabupaten Ogan daya pengaruh tinggi dan
Komering Ilir kepentingan yang tinggi pula,
harusbisa dilibatkan sepenuhnya
di seluruh tahapan program /
proyek demi untuk memberikan
keyakinan pada mereka bahwa
keberhasilan program / proyek
adalah atas dukungan mereka.

3 Kepala Badan Sebagai Kepala Badan


Kepegawaian dan Kepegawaian dan
Pengembangan Pengembangan Sumber Daya
Sumber Daya Manusia manusia Kabupaten Ogan
Kabupaten Ogan Komering Ilir dan jugaSebagai
Komering Ilir Proyek Leader

4 Kepala Bidang/Kasi Tim yang mendukung


Dan Staf sebagai Tim PelaksanaanProyek perubahan
Efektif

5 Bappeda,Ispektorat, Koordinator perumusan produk


Bagian hukum,DPKAD peraturan daerah dan kebijakan
lainnya

6 Wartawan/LSM Melakukan fungsi pengawasan


sesuaidengan tugas pokok dan
fungsinya

E. Faktor Kunci Keberhasilan Proyek Perubahan


Kriteria keberhasilan proyek perubahan dalampelaksananya
adalah:
a. Komitmen dari Pimpinan/Atasan
b. Dukungan dari TIM baik secara moril maupun materiil.
c. Tersedianya anggaran menjadi faktor penting dalam pelaksanaan

22
proyek perubahan.
1. Faktor internal meliputi :
a) Adanya komitmen dan dukungan internal terhadap proyek
perubahan
b) Dukungan sumber daya aparatur Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya manusia Kabupaten Ogan
Komering Ilir
2. Faktor eksternal meliputi :
a) Adanya komitmen dan dukungan dari pihak terkait terhadap
proyek perubahan di Kabupaten OKI
b) Adanya dukungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
dilingkungan Kabupaten Ogan Komering Ilir untuk
melakukan pelayanan administrasi Kepegawaia satu pintu
c) Situasi dan kondisi lingkungan strategis dalam membangun
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir
d) Kondisi komunikasi yang harmonis dengan pemangku
kepentigan.

F. Target Capaian Kinerja


1. Adanya komitmen dan dukungan dalam pelaksanaan proyek
perubahan
2. Adanya SK Tim pelaksanaan kegiatan proyek perubahan
3. Tersedianya Pedoman Umum Penyusunan Perencanaan
Program/Kegiatan pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kab. OKI.
G. Adopsi Hasil Benchmarking to Best Practice

Manfaat benchmarking dilokus, Dinas Pendidikan Kota Surabaya

ini adalah dapat mengukur dan membandingkan suatu kegiatan pada

suatu organisasi yang baik sehingga dapat diamati, ditiru dan dimodifikasi

serta diadaptasikan pada BKPP Kabupaten Ogan Komering Ilir.

23
Lokus yang telah dikunjungi dalam pelaksanaan benchmarking ini

adalah Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan adopsi yang bisa di

terapkan di BKPP Kabupaten Ogan Komering Ilirberupa Aplikasi SIAGUS

merupakan sistem aplikasi yang dirancang untuk mempermudah para guru di

lingkungan dinas pendidikan Surabaya dalam mengurus keperluan-keperluan

administrasinya, Aplikasi SIAGUS memberikan gambaran umummengenaitatacara

dan persyaratanpengajuan usulan berbagaimacam perizinan di antaranya adalah

izin cuti, izin belajar,pengurusan kartu pegawai, penelitian ijazah, dan

lainsebagainya, serta memberikanpetunjuk mengenai langkah-langkahpraktis

pengisian form elektronik dan pengunggahandokumen-dokumen

yangdipersyaratkan.

Selanjutnya, Aplikasi SIAGUS merupakan sistem aplikasi yangdirancang

untuk mempermudah para guru di lingkungan DinasPendidikan Kota

Surabayadalam mengurus keperluan-keperluan administrasinya. Sejak dirancang

hingga saat ini, SIAGUS sudahmencakupsejumlah layanandaring, diantaranya

adalah Kenaikan Pangkat Guru. Ini adalahsalahsatu layanan SIAGUS yang telah

diperkenalkan dandimanfaatkan oleh para guru yang mengajukan usulan

kenaikanpangkatnya untuk periode Oktober 2018. Sedangkan layanan lainnya yang

juga dikelola oleh SIAGUS di antaranyaadalah sebagai berikut:

1. Izin cuti besar (haji/umrah);

2. Izin cuti bersalin;

3. Izin cuti sakit;

4. Izin cuti karena alasan penting/di luar tanggungan negara;

24
5. Izin belajar;

6. Permohonan penelitian ijazah;

7. Permohonan pengurusan kartu pegawai;

8. Permohonan pengurusan kartu suami/istri;

9. Permohonan pensiun BUP;

10. Permohonan pensiun janda/duda;

11. Pengurusan taspen.

Terkait dengan hasil analisis benchmarking to best practice

terhadap SIAGUS yang akan diterapkan pada proyek perubahan dengan

judul” PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN PERENCANAANDAN

PELAPORAN PROGRAM PADA BADAN KEPEGAWAIAN,

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR.”

25

Anda mungkin juga menyukai