Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS ISU INTANSI

TERKAIT DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PESERTA

Nama : Desy Margaret Teacher


NIP : 199412222020122021

I. Identifikasi Isu Aktual


Sesuai dengan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Nomor 159 Tahun 2019 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan, Unit Pengelola Jaminan Kesehatan Jakarta berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Unit
Pengelola Jaminan Kesehatan Jakarta mempunyai tugas membantu
Dinas Kesehatan menyelenggarakan pengelolaan dana jaminan
kesehatan. Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan sendiri diatur oleh
Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2021.
Memiliki tugas pokok sebagai pengelola dan jaminan kesehatan di DKI
Jakarta, Unit Pengelola Jaminan Kesehatan Jakarta atau biasa disebut UP
Jamkesjak, dihadapkan dengan isu-isu terkait tugas pokoknya. Isu yang
dimaksud di sini adalah isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, sedang dihadapi oleh UP Jamkesjak, atau isu yang diperkirakan
bakal terjadi dalam waktu dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari
perhatian atau isu yang sudah basi. Isu yang menyimpang dari harapan
standar, ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera
dicari penyebab dan pemecahannya.
Beberapa isu yang dihadapi oleh UP Jamkesjak adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya jumlah tenaga staf yang ada
2. Kurang memadainya ruang kerja yang ada
3. Kurangnya pengenalan kepada masyarakat akan UP Jamkesjak
4. Kesulitan koordinasi dengan perangkat pemerintahan lain yang terkait
5. Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja UP
Jamkesjak
Dari beberapa isu maka penulis mencoba menganalisa masalah utama
yang dihadapi oleh UP Jamkesjak.
II. Analisa APKL
Isu-isu yang sudah disebutkan sebelumnya akan dianalisa dengan metode
APKL atau Metode Tapisan dengan Kriteria Isu. Analisis APKL dilakukan
dengan memberikan nilai positif atau negatif pada masing-masing kriteria
aktual, problematik, kelayakan, dan kekhalayan. Jika isu yang ditemukan
memenuhi kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi
kriteria diberi nilai negatif. Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka
isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka
isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas.
No Isu Aktual A P K L Total
1 Kurangnya jumlah tenaga staf yang ada 4 4 5 4 17
2 Kurang memadainya ruang kerja yang ada 5 3 4 4 16
3 Kurangnya pengenalan kepada masyarakat 5 3 3 4 15
akan UP Jamkesjak
4 Kesulitan koordinasi dengan perangkat 3 4 3 4 14
pemerintahan lain yang terkait
5 Kurangnya sarana dan prasarana untuk 4 4 3 4 15
menunjang kinerja UP Jamkesjak

Keterangan :
Kriteria
A = Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangan dibicarakan dalam
masyarakat
P = Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
K = Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
L = keLayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Skor
Angka 5 = sangat kuat pengaruhnya
Angka 4 = kuat pengaruhnya
Angka 3 = sedang pengaruhnya
Angka 2 = kurang pengaruhnya
Angka 1 = sangat kurang pengaruhnya
Dari hasil analisa table di atas dapat disimpulkan bahwa isu yang menjadi
prioritas adalah kurangnya jumlah tenaga staf yang ada. Isu ini akan
dibahas lebih lanjut untuk mencari pemecahan permasalahannya.

III. Penyebab Terjadinya Masalah (Fishbone)


Berikutnya yang akan dibahas adalah penyabab terjadinya masalah.
Metode yang digunakan dalam mencari penyebab terjadinya masalah
adalah Fishbone. Fishbone adalah aktivitas berpikir kritis untuk menggali
berbagai faktor penyebab yang telah mengakibatkan munculnya core
issue sejumlah perspektif relevan (6M). Adapun penyebab dari isu
kurangnya jumlah tenaga staf adalah sebagai berikut :
1. Method : Banyaknya tugas pokok UKPD
2. Material : Rangkap pekerjaan oleh SDM yang ada
3. Man : Kurangnya kopetensi dan kualifikasi SDM yang dimiliki
4. Market : Banyaknya masyarakat yang membutuhkan pelayanan UP
Jamkesjak
5. Machine : Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang
pekerjaan SDM
6. Money : Anggaran yang ada masih APBD Murni

IV. Idenfikasi Masalah


Identifikasi Masalah yang dilakukan adalah dengan metode USG
(Urgency, Seriousness, and Growth). Metode ini menggunakan pebanding
satu masalah dengan masalah lainnya. Urgency berkaitan dengan
seberapa urgensi atau penting masalah yang ada. Seriousness berkaitan
dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi.
Sedangkan Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin
cepat berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya.

Adapun identifikasi masalah dengan analisis USG untuk menampis


penyebab isu adalah sebagai berikut :
N Masalah Urgency Seriousness Growth Total
o
1 Banyaknya tugas pokok 5 4 3 12
UKPD
2 Rangkap pekerjaan oleh 5 5 5 15
SDM yang ada
3 Kurangnya kopetensi dan 4 4 4 12
kualifikasi SDM yang
dimiliki
4 Banyaknya masyarakat 5 5 4 14
yang membutuhkan
pelayanan UP Jamkesjak
5 Kurangnya sarana dan 3 4 3 10
prasarana untuk
menunjang pekerjaan
SDM
6 Anggaran yang ada 3 3 3 9
masih APBD Murni

Skor
Angka 5 = sangat kuat pengaruhnya
Angka 4 = kuat pengaruhnya
Angka 3 = sedang pengaruhnya
Angka 2 = kurang pengaruhnya
Angka 1 = sangat kurang pengaruhnya

Tabel di atas menunjukan hasil dari analisis USG, ditemukan penyebab


utama dari isu kurangnya jumlah tenaga staf adalah karena adanya
rangkap pekerjaan oleh SDM yang ada.

V. Alternatif Solusi (Analisa McNamara)


Setelah identifikasi masalah, yang dilakukan selanjutnya adalah mencari
alternatif solusi. Metode Analisa yang digunakan di sini adalah Analisa
McNamara. Pada McNamara, aktifitas menapis sejumlah gagasan kreatif
dalam bentuk alternatif solusi yang lebih cepat (efisien), lebih mudah
(efektif), lebih murah (biaya) dan lebih sederhana yang dikuantifikasikan
dengan cara skroning menggunakan Skala Likers.
Berikut aktivitas menapis sejumlah gagasan kreatif dalam bentuk alternatif
solusi dari “adanya rangkap pekerjaan oleh SDM yang ada”.

No Solusi Efek Efes M Total


1 Mengajukan kebutuhan SDM 5 3 3 11
pada Dinas Kesehatan
2 Mengajukan angaran untuk 5 4 4 14
perekrutan tenaga ahli
3 Menganalisa kembali 4 3 5 12
pembagian tugas pada SDM
yang ada
4 Mengembangkan kopetensi 4 4 5 13
SDM yang ada

Skor
Angka 5 = sangat kuat pengaruhnya
Angka 4 = kuat pengaruhnya
Angka 3 = sedang pengaruhnya
Angka 2 = kurang pengaruhnya
Angka 1 = sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan analisa di atas maka dapat disimpulkan bahwa solusi yang


lebih cepat (efisien), lebih mudah (efektif), lebih murah (biaya) dan lebih
sederhana adalah mengajukan angaran untuk perekrutan tenaga ahli.
Pengajuan tenaga ahli yang bisa dilakukan seperti tahun sebelumnya
dapat dilakukan dengan beberapa pendukung seperti :
1. Analisis kebutuhan SDM
2. Analisis Rencana Kerja untuk tahun berikutnya
3. Analisis beban kerja UKPD
Nantinya ketiga analisa ini akan menjadi pendukung untuk pengadaan
SDM Tenaga Ahli pada tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai