Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : Vegi Cantika Wannda, S.Tr.IP


Kelas : B6
Kelompok : IV

A. Identifikasi Isu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan untuk
ditanggapi. Penetapan isu dapat dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor berikut:
a. Environmental scanning yaitu sikap pedulli terhadap masalah dalam organisasi dan
mampu memetakan hubungan kasualitas yang terjadi;
b. Problem solving yaitu mampu mengembangkan dan memilih alternative dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing;
c. Analysis yaitu mampu berfikir konseptual, mampu mengidentifkasi
implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan kebijakan/program/kegiatan/tahapan
kegiatan.

Penulis telah bekerja sebagai CPNS sekitar 7 (tujuh) bulan di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Payakumbuh, selama itu dilakukan
pengamatan terhadap lingkungan sekitar, diskusi serta tukar wawasan dengan setiap staff
maupun Kepala Bidang dan Kepala Sub Koordinator Bidang. Berdasarkan pengamatan,
diskusi, serta tukar wawasan yang telah dilakukan, penulis dapat mengidentifikasi isu-isu
yang menjadi suatu hambatan maupun cela dalam bidang Pengadaan, Mutasi, dan
Pemberhentian . Isu-isu yang telah teridentifikasi tersebut antara lain :
1. Kurangnya kesadaran PNS yang memasuki usia pensiun untuk mengurus berkas
pensiun
2. Minimnya pengetahuan dan kesadaran pegawai mengenai kelengkapan persyaratan
kenaikan pangkat PNS
3. Kurangnya besaran Tambahan Penghasilan Pegawai yang diterima PNS

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan
isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan kelayakan (APKL).
Pendekatan APKL pada isu yang terjadi saat ini perlu mendapat solusi yang tepat.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan analisa yang benar terhadap isu yang terjadi.
Dalam hal ini pendakatan APKL merupakan salah satu cara dalam menganalisa. Teknik
tapisan dengan menetapkan kriteria;
 Aktual (isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat)
 Problematik (Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan segera solusinya secara komperehensif)
 Kekhalayakan (Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak)
 Kelayakan (Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya)
Teknik APKL yang dirumuskan berdasarkan paling aktual, memiliki tingkat
permasalahan yang tinggi, yang berdampak terhadap orang banyak sehingga layak untuk
diselesaikan secara tepat dan benar. Berikut ini adalah tabel yang digunakan dalam metode
APKL :

Tabel 1. Analisa Isu Menggunakan Metode APKL


Kriteria Skoring
NO Isu Kontemporer Keterangan
A P K L
Kurangnya kesadaran PNS yang Tidak
1 memasuki usia pensiun untuk _ memenuhi
mengurus berkas pensiun syarat
Belum optimalnya kegiatan
Memenuhi
2 pengurusan kenaikan pangkat
Syarat
PNS
Kurangnya besaran Tambahan
Memenuhi
3 Penghasilan Pegawai yang
Syarat
diterima PNS

Berdasarkan tabel prioritas dengan analisis APKL di atas dapat dilihat bahwa
terdapat dua isu yang memenuhi syarat yaitu Belum optimalnya kegiatan pengurusan
kenaikan pangkat PNS dan Kurangnya besaran Tambahan Penghasilan Pegawai yang
diterima PNS.
Selain itu, untuk mementukan skala prioritas masalah, penulis juga menggunakan
analisis USG sebagai alat untuk megetahui isu mana yang menjadi paling prioritas.
Selanjutnya dari 5 isu yang perlu segera ditemukan pemecahannya memiliki skor tertinggi
dianalisis menggunakan teknis analitis USG (Urgency, Serious, Growth). Teknis analisis
USG dipilih karena praktis serta dapat melihat perbandingan nilai dari masing-masing isu
yang telah teridentifikasi. Kriteria USG dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG.
 Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
 Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
 Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.

Tabel 2. Analisa Isu Menggunakan Metode USG


Kriteria Skoring
NO Isu Kontemporer Total Nilai
U S G
Kurangnya kesadaran PNS yang
1 memasuki usia pensiun untuk 3 4 3 10
mengurus berkas pensiun
Belum optimalnya kegiatan
2 4 4 4 12
pengurusan kenaikan pangkat PNS
Kurangnya besaran Tambahan
3 Penghasilan Pegawai yang diterima 4 4 3 11
PNS

Keterangan :
Urgency = Mendesak Seriousness = Growth = Pertumbuhan
5 = Sangat penting Kegawatan 5 = Sangat cepat
4 = Penting 5 = Sangat gawat 4 = Cepat
3 = Cukup 4 = Gawat 3 = Cukup cepat
2 = Kurang penting 3 = Cukup gawat 2 = Kurang cepat
1 = Tidak penting 2 = Kurang gawat 1 = lambat
1 = tidak gawat

Berdasarkan tabel matriks APKL dan USG diperoleh kesimpulan bahwa isu “Belum
optimalnya kegiatan pengurusan kenaikan pangkat PNS” memiliki skor tertinggi sehingga
diprioritaskan untuk segera dicarikan solusi dan menyelesaikan permaslahan isu tersebut.
Selanjutnya isu yang telah ditetapkan akan dianalisis sebab dan akibatnya dengan
menggunakan diagram fishbone. Kelebihan Fishbone diagram adalah dapat menjabarkan
setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat
menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut. Adapun alur
sebab akibat dari isu tersebut dapat dilihat pada Diagram Fishbone pada Gambar 1

Gambar 1. Analisa Fishbone

MAN MACHINE
Kurangnya
kesadaran Kurangnya
pegawai pemanfaatan
terhadap teknologi dalam Keterlambatan
kelengkapan sosialisasi pegawai dalam
persyaratan persyaratan mengumpulkan
kenaikan kenaikan berkas kenaikan
pangkat pangkat. pangkat Belum
optimalnya
Proses
Pelayanan
Kenaikan
Kurangnya tidak lengkap Pangkat PNS
pengetahuan dan banyaknya
pegawai kesalahan
terhadap alur berkas
dan mekanisme persyaratan
proses kenaikan kenaikan
pangkat pangkat

METHOD MATERIAL

Dari diagram Fishbone tersebut dapat dilihat beberapa penyebab belum optimalnya
proses Pelayanan Kenaikan Pangkat
• Kurangnya kesadaran pegawai mekanisme syarat kenaikan pangkat
Hal ini biasanya terjadi dikarenakan individu dari pegawai itu sendiri acuh dan
membiarkan kasubag umum dan kepegawaian yang mengurus berkas mereka
sehingga menyebabkan berkas kenaikan pangkat tidak lengkap dan banyak terdapat
kesalahan. Selain itu acap kali pegawai yang tidak mengetahui tentang mekanisme
kenaikan pangkat tidak menyadari bahwa dia sendiri akan naik pangkat atau bahkan
ada yang belum memenuhi persyaratan untuk naik pangkat tapi tetap memasukkan
berkasnya.
• Kurangnya pengetahuan pegawai terhadap alur dan mekanisme proses kenaikan
pangkat.
Hal ini biasanya terjadi dikarenakan kurangnya sosialisasi dari BKPSDM terhadap
alur dan mekanisme proses kenaikan pangkat PNS. Kurangnya pemanfaatan
teknologi dalam sosialisasi persyaratan kenaikan pangkat.
Saat ini baik dari pihak BKPSDM belum dapat memanfaatkan teknologi dengan baik
untuk mensosialisasikan persyaratan maupun alur kenaikan pangkat agar lebih
menarik dan dapt dipahami oleh para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota
Payakumbuh. Pengunaan atau pemanfaatan teknologi yang baik diharapkan bisa
membantu pengelola kepegawaian dalam penyusunan dokumen kepegawaian yang
ada guna memperlancar proses kenaikan pangkat Pegawai serta dapat membuat
pegawai lebih tertarik mengetahui alur dan mekanisme kenaikan pangkat yang baik
dan benar.
• Keterlambatan pegawai dalam mengumpulkan berkas kenaikan pangkat.
Keterlambatan dapat terjadi karena sikap pegawai yang menunda nunda melengkapi
berkas syarat kenaikan pangkat yang bisa disebabkan oleh kesibukan masing
masing. Selain itu peran dari kasubag umum dan kepegawaian masing masing
instansi juga sangat diperlukan dalam membantu mengumpulkan, memeriksa
kelengkapan berkas kenaikan pangkat pada instansi nya, serta mengumpulkannya
ke BKPSDM tepat waktu.
• Tidak lengkap dan banyaknya kesalahan berkas persyaratan kenaikan pangkat
Pegawai yang akan naik pangkat maupun kasubag umum kepegawaian masing
masing instansi tidak memeriksa kembali dengan teliti dan langsung dikumpulkan
begitu saja ke BKPSDM. Hal ini dapat menyebabkan staf BKPSDM yang bertugas
memeriksa berkas akan kewalahan karna berkas acap kali setelah diperiksa masih
salah dan salah lagi.

B. Gagasan Kreatif Penyenyelesaian Isu


Berdasarkan isu yang sudah ditentukan di atas guna peningkatan pelayanan Kenaikan
Pangkat PNS di lingkungan Kota Payakumbuh maka penulis merancang berbagai kegiatan
yang akan di aktualisasikan. Kegiatan yang dirancang adalah kegiatan yang
meemungkinkan untuk dilaksanakan secara realistis selama masa Habituasi di lingkungan
kerja. Adapun kegiatan tersebut meliputi:
1. Mensosialisasikan alur kenaikan pangkat dan persyaratan kenaikan pangkat melalui
pembuatan Podcast
2. Mensosialisasikan alur kenaikan pangkat dan persyaratan kenaikan pangkat melalui
pembuatan Infografik
3. Membuat daftar ceklis persyaratan kenaikan pangkat untuk memudahkan
pemeriksaan
4. Memberikan pelatihan kepada pegawai mengenai mekanisme kenaikan pangkat

Anda mungkin juga menyukai