I. MENGIDENTIFIKASI ISU
Beberapa permasalahan/isu yang terjadi pada Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulawesi
Tenggara diuraikan dalam paragraf berikut :
1. Kurangnya Jumlah Pegawai
Tiap organisasi memiliki jumlah kebutuhan anggota yang ideal dalam menunjang
pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini, Biro Perekonomian Setda Provinsi
Sulawesi Tenggara masih memerlukan penambahan pegawai. Namun yang terjadi, masih
belum adanya pengadaan pegawai untuk mengisi kekosongan pegawai yang ada. Oleh
sebab itu, diperlukan suatu upaya dalam pemecahan masalah manajemen ASN yaitu
penyusunan dan penetapan kebutuhan agar tidak menimbulkan efek domino seperti beban
kerja yang tidak merata, kelebihan beban kerja dan tidak tercapainya tujuan organisasi.
2. Kurangnya Inovasi pada Program Kegiatan Bidang
Dalam proses pelaksanaan kegiatan di tiap bidang, diperlukan beberapa rancangan
yang harus dianalisis kebutuhannya berdasarkan tingkat prioritas. Idealnya setiap poin yang
menjadi prioritas untuk dijadikan ke dalam sub kegiatan, dapat diimplementasikan ke dalam
bentuk yang inovatif. Namun, yang terjadi setiap pembuatan perencanaan sub kegiatan tidak
ada unsur inovasi di sana. Padahal sesuai dengan perkembangan zaman, dibutuhkan suatu
pola kegiatan yang tidak monoton dan inovatif. Sehingga dengan demikian diperlukan suatu
pembenahan atas manajemen ASN selaku subjek yang merancang tiap program kegiatan
yang ada pada bidang tersebut.
3. Kurang Lengkapnya Sarana Prasarana Penunjang Pekerjaan Pegawai
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan kantor, diperlukan unsur penunjang di dalamnya.
Dalam hal ini unsur penunjang diperlukan dalam upaya percepatan pemenuhan tujuan
organisasi ataupun sebagai sarana yang memperlancar kegiatan organisasi. Idealnya suatu
organisasi mempunyai fasilitas sarana dan prasarana kantor yang memadai. Namun pada
implementasinya, fasilitas yang dipunya tidak sesuai dengan kondisi yang semestinya. Masih
terdapat fasilitas penunjang yang belum ada atau dengan kondisi yang kurang baik seperti
jumlah komputer, mesin pemindai dan mesin cetak. Oleh sebab itu diperlukan manajemen
yang baik dalam konteks pengadaan sarana dan prasarana agar tidak hanya satu bagian
kerja saja yang mendapatkan fasilitas, namun dapat adil dalam proses pembagiannya.
Kurangnya
Inovasi pada
Program
Kegiatan Bidang