Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

“Kasus – kasus berbagai kesalahan”


manajemen SDM yang sering terjadi

Oleh :
MARINI
NPM : 211061101039

PROGRAM STUDI “ MAGISTER MANAJEMEN”


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS (FEB)
UNIVERSITAS IBNU SINA (UIS)
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam manajemen sdm dalam suatu perusahaan /
café tergantung pada struktur formal dan informal serta pengawasan untuk karyawannya
harus sesuai dengan manajemen perusahaan. Contoh: seleksi pegawai, perkembangan
manajemen, penilaian penampilan, dan kebijaksanaan upah fungsi MSDM bisa membantu
mengembangkan hal ini.

Sumber daya manusia (SDM) Merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi
ekonomi, yakni untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki ketrampilan dan
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang sangat kompetitif. Kondisi ekonomi di abad
21,

beberapa permasalahan manajemen sdm yang sering terjadi di perusahaan :

1.       Tidak Jelasnya Informasi Mengenai Data Karyawan


- Sangat penting bagi perusahaan untuk melengkapi seluruh data karyawan, seperti
informasi dasar, riwayat pekerjaan, detail gaji, dan informasi lainnya agar bisa
disesuaikan dengan kondisi karyawan saat ini. Agar menaati seluruh kebijakan
perusahaan, maka ada baiknya tim HRD selalu memperbarui informasi karyawan
dan informasi tersebut bisa disimpan dengan baik.
- Manajemen SDM yang tidak melakukan aturan ini dalam perusahaan maka
sebenarnya akan membuat kesalahan sumber daya manusia yang cukup substansial,
tapi cukup umum.

- Untuk melakukan penilaian kinerja kepada para karyawannya. Perusahaan bisa


menggunakan metode yang dipakai, yaitu Graphic Rating Scale serta laporan kerja
harian karyawan. Namun pada pelaksanaannya kedua metode ini dinilai masih
belum efektif. Hal ini dikarenakan masih banyak karyawan yang menganggap
formalitas, penilaian bersifat subjektif, tidak ada standar yang jelas dan terukur,
serta feedback atas capaian kinerja karyawan. Akibatnya karyawan merasa tidak
nyaman dan tidak termotivasi dalam bekerja. Untuk menanggulanginya penulis
menyusun metode penilaian, yakni metode Behaviorally Anchor Rating atasi
maScale (BARS) dan Management by Objectives (MBO). Metode BARS bisa
mengsalah penilaian kinerja karyawan yang cenderung subjektif. Sedangkan,
metode MBO mengakomodasi kebutuhan perusahaan akan standar dan feedback
dalam penilaian kinerja karyawan. Dengan menggunakan kedua metode ini
diharapkan dapat menyelesaikan masalah penilaian kinerja karyawan
-
2. Menganggap Remeh Pelatihan SDM
- dikarenakan karyawan tidak mau menempatkan dirinya untuk mengkompetensikan diri.

- Meluangkan waktu untuk memberi suatu pelatihan kerja pada karyawan adalah salah satu
bentuk investasi yang tentunya akan sangat berharga untuk perusahaan. Dengan cara
memasukkan sistem pelatihan dalam proses orientasi, maka karyawan akan terlibat penuh dan
lebih paham tentang cara menggunakan keahliannya agar bisa memberikan dampak yang baik
untuk perusahaan.

- Manajemen SDM yang mampu menyediakan waktu pelatihan juga akan memberikan efek yang
bisa dirasakan secara langsung bagi perusahaan. Para karyawanpun akan lebih bersemangat
dalam mengerjakan seluruh tugas yang didapat selama proses pelatihan dan orientasi. Selain
itu, karyawan juga harus mampu melakukan berbagai hal yang berguna pada perusahaan
dimana ia bekerja.

- Penting untuk selalu diingat pula bahwa performa karyawan akan tercermin secara akurat
dalam ulasan performa mereka, termasuk di dalamnya keterampilan, peluang, bidang dan
perkembangannya.

3. Gegabah dalam Merekrut Karyawan Baru


- Segala bentuk proses perekrutan dan juga promosi yang terburu-buru bisa menimbulkan
berbagai jenis masalah serius bagi perusahaan. Oleh karena itu, harus dipertimbangkan secara
matang oleh tim HRD sebelum akhirnya memutuskan untuk merekrut karyawan baru untuk
perusahaan.

- Pertimbangan yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah apa perusahaan membutuhkan
tambahan karyawan dalam waktu dekat? Seperti apa kandidat yang dibutuhkan, serta apa
tujuan yang ingin dicapai?

- Ada baiknya perusahaan menunggu waktu yang agak lama agar bisa mendapatkan calon
karyawan yang kompeten dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, daripada merekrut
kandidat baru dalam kurun waktu cepat, namun potensinya masih kurang dari apa yang
perusahaan butuhkan.

4. Pemberian Job Description yang Tidak Lengkap


Job descriptions merupakan hal penting yang harus dijelaskan secara sungguh-sungguh kepada
para kandidat yang akan melamar maupun kepada karyawan yang sudah terpilih dalam
perusahaan tersebut. Hal ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena mereka harus
mengetahui pekerjaan wajib apa yang harus mereka kerjakan, dan apakah itu sudah sesuai
dengan posisinya atau tidak.

Kenapa hal ini penting? Karena tim HRD sering kali menyebarkan iklan lowongan yang kurang
memberikan penjelasan lengkap atas job description nya. Sehingga ketika saat melakukan
wawancara, para kandidar sering kali bingung karena apa yang dibicarakan selama wawancara
ternyata lebih banyak dari apa yang dijelaskan pada saat iklan lowongan kerja tersebut diterima
oleh kandidat.
5.  Menilai Karyawan Secara Subjektif adalah Kesalahan Fatal Manaejem SDM
- Kondisi ini sangat sering terjadi dengan tujuan untuk bisa lebih menyukai sesorang daripada
yang lainnya. Namun, alangkah lebih baik jika hal ini dihindari hingga di luar lingkungan kantor.

- Apabila manajemen SDM perusahaan menetapkan peranan ataupun tugas tertentu hanya
untuk beberapa orang lain saja, ataupun ada ikatan khusus yang terbentuk diantara bos dan
karyawan, maka hal ini akan memengaruhi karyawan lain, atau sederhananya terjadi
kecemburuan sosial.

- Berdasarkan kecenderungan atau kesukaan terhadap sebagian kecil karyawan ini, maka
anggota manajemen SDM  yang memberikan perlakuan istimewa tidak akan mampu
menciptakan suatu prestasi yang signifikan pada karyawan. Kondisi ini akan memengaruhi
perasaan karyawan lainnya yang secara tidak langsung bisa mengakibatkan menurunnya
produktivitas serta performa ditempat kerja.

- Sehingga, yang terbaik adalah tidak melakukan penilaian subjektif ditempat kerja.

BAB III

PERMASALAHAN KASUS

  Perusahaan / café melakukan kesalahan dalam manajemen SDM yang sering terjadi.. dan
permasalahannya ada beberapa bentuk yaitu, : tidak jelasnya informasi mengenai data
karyawan , mengganggap remeh pelatihan SDM, gegabah dalam merekrut karyawan baru,
pemberian job description yang tidak lengkap, menilai karyawan secara subjectif adalah
kesalahan fatal manajemen SDM , tidak atau kurang mentaati aturan undang- undang
ketenagakerjaan , dll

    BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

1.      Sistem management perusahaan yang harus diperbaiki


Sistem management perusahaan yang harus diperbaiki seperti data base karyawan,
atau data karyawan yang sedang bekerja di perusahaan tersebut

2. perusahaan harus bisa mentaati peraturan perundang – undangan yang berlaku dan
dilaksanakan di perusahaan tersebut
3. tidak melakukan tindakan pemecatan secara sepihak atau sembarangan
4. harus memberikan pelatihan untuk mengtingkatkan kualitas karyawan dan
kompetensi karyawan
5. memberikan job description yang jelas ke karyawan sesuai dengan bidang nya
masing2.

Anda mungkin juga menyukai