Abstrac
Oleh: Dadang Mulyana
Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan
bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi seperti
saat ini. Sumber daya manusia merupakan faktor kendali yang dapat
menentukan keberlangsungan sebuah perusahaan. Perusahaan
dituntut untuk dapat selalu mempertahankan dan mengembangkan
sumber daya manusia yang berkualitas guna menghadapi segala
macam kemungkinan perubahan yang akan terjadi dan turut andil
dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Salah satu aspek yang
harus diperhatikan dalam sumberdaya amnusia adalah
penilaian
kinerja karyawan. Penilaian kinerja merupakan deskripsi sistematik,
formal, dan evaluatif terhadap kualitas pekerjaan karyawan baik
secara individu maupun kelompok. Sistem atau proses penilaian
kinerja memiliki fungsi yang sangat penting bagi personalia dan
manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan, jika tidak
berjalan atau terkomunikasikan dengan baik, maka hal ini akan
menghalangi keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan daya
saing dan juga kesempatan karyawan dalam merencanakan karirnya
bersama perusahaan.
PENDAHULUAN
Meskipun banyak karyawan yang takut untuk datang pada rapat
tahunan "penilaian kinerja" , di mana atasan melihat perilaku karyawan
dan sikap serta kebiasaan dari tahun lalu, manajemen kinerja
berpotensi dapat memberikan banyak manfaat. Manajemen kinerja
yang efektif dapat memberitahu top performer bahwa mereka dihargai,
mendorong
komunikasi
antara
manajer
dan
karyawan
mereka,
Dalam
melakukan
penilaian
kinerja,
yang
dinilai
adalah
disimpulkan
bahwa
penilaian
kinerja
berkenaan
dengan
Tujuan
administrasi
manajemen
kinerja
adalah
untuk
1. Performance Improvement
2. Compensation Adjustment
Penilaian kinerja membantu dalam pengambilan keputusan
siapa yang seharusnya menerima kenaikan pembayaran dalam bentuk
upah, bonus ataupun bentuk lainnya yang didasarkan pada suatu
sistem tertentu.
3. Placement Decision
Kegiatan promosi, atau demosi jabatan dapat didasarkan pada
kinerja masa lalu dan bersifat antisipatif, seperti dalam bentuk
penghargaan terhadap karyawan yang memiliki hasil kinerja baik pada
tugas-tugas sebelumnya.
balik
kinerja
keputusan
sangat
utamanya
membantu
tentang
karir
dalam
proses
spesifik
dari
7. Informational Inaccuracies
Kinerja yang buruk dapat mengindikasikan adanya kesalahan
dalam informasi analisis pekerjaan, perencanaan SDM, atau hal lain
yang
baik
dan
buruk
di
seluruh
perusahaan
mengukur.
Dalam
kasus
kinerja
penilaian,
validitas
kinerja,
kehandalan
kinerja
karyawan
pada
skala
sampai
tidak
memiliki
kehandalan
tes-tes
ulang,
menentukan apakah suatu kinerja karyawan telah benarbenar berubah dari waktu ke waktu akan mustahil.
4. Acceptability: tindakan mengukur harus valid dan reliabel,
harus memenuhi standar praktis menjadi dapat diterima
oleh orang-orang yang menggunakannya. Sebagai contoh,
orang-orang yang menggunakan ukuran kinerja harus
percaya bahwa itu tidak terlalu memakan waktu. Demikian
juga, jika karyawan percaya ukuran adalah tidak adil,
mereka tidak akan menggunakan umpan balik sebagai
5.
Selanjutnya
membantu
memenuhi
tujuan
1. Model Esai
Model esai adalah metode evaluasi kinerja yang penilainya
merumuskan hasil penilaiannya dalam bentuk esai. Isi esai melukiskan
kegiatan dan kelemahan indikator kinerja karyawan yang dinilai. Model
ini menyediakan peluang yang sangat baik untuk melukiskan kinerja
ternilai secara terperinci. Pada model ini, sistem evaluasi kinerja
menentukan indikator-indikator kinerja yang harus dinilai dan definisi
operasional setiap indikator. Penilai hanya membuat esai mengenai
indikator-indikator tersebut dan tidak boleh menyimpang dari indikator
dan dimensinya. Definisi setiap indikator berisi deskriptor level kinerja
setiap dimensi yang menunjukkan kinerja sangat baik sampai sangat
buruk untuk setiap dimensi. Esai mengenai kinerja pegawai, antara lain
berisi
berisi penjelasan singkat mengenai apa yang terjadi dan apa yang
dilakukan karyawan ternilai. Dengan kata lain, setiap hari penilai harus
mengobservasi pegawai ternilai dan membuat catatan mengenai
indikator kinerjanya yang baik dan yang buruk. Setiap catatan yang
baik dan yang buruk mendapatkan nilai tertentu, perilaku yang baik
diberi angka positif, sedangkan perilaku yang tidak dapat diterima
diberi angka negatif. Pada akhir penilaian, keduanya dijumlahkan dan
merupakan kinerja akhir karyawan
3. Ranking Method
Metode ranking yaitu mengurutkan pegawai yang nilainya
tertinggi sampai yang paling rendah. Metode ini dimulai dengan
mengobservasi
dan
menilai
kinerja
para
karyawan,
kemudian
4. Model Cheklist
Penilaian kinerja model checklist berisi daftar indikator-indikator
hasil kerja, perilaku kerja, atau sifat pribadi yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan. Dalam metode evaluasi kinerja checklist,
penilai mengobservasi kinerja ternilai, kemudian memilih indikator
yang melukiskan kinerja atau karakteristik ternilai dan memberikan
tanda checklist. Bentuk instrumen checklist beragam. Ada instrumen
checklist berbobot, yaitu metode checklist yang mencantumkan bobot
nilai untuk setiap indikator kinerja. Proses penilaian metode ini adalah
penilai mengobservasi, kemudian memberikan tanda checklist di
indikator kinerja yang ada di instrumen. Setiap indikator mempunyai
bobot dan jumlah bobot, kemudian dijumlahkan.
penilaian
kinerja
forced
distribution
adalah
sistem
ternilai
dan
mana
yang
paling
tidak
melukiskan
penilaian
yang
kinerja
menggunakan
model
BARS
pendekatan
merupakan
perilaku
ke rja
sistem
yang
10
merekrut
seorang
pegawai,
organisasi/perusahaan
kinerja
yang
diharapkan
oleh
organisasi,
disusunlah
11
Misalnya
untuk
mengukur
kinerja
karyawan
bagian
communication
technology,
seperti
e-mail,
untuk
12
1.
13
tidak
boleh
mendasarkan
penilaiannya
atas
karyawan
yang
akan
dinilai
supaya
hasil
membiarkan
faktor-faktor
yang
tidak
dikehendaki
14
penilaian yaitu:
a. Liniency Error
Liniency error atau kesalahan lembek adalah kesalahan dimana
penilai memberikan nilai lebih positif dari yang seharusnya. Jika terjadi
liniency error, organisasi atau perusahaan akan dirugikan, sedangkan
para karyawan diuntungkan. Penilaian yang lembek akan membebani
keuangan
perusahaan
karena
makin
banyak
karyawan
yang
15
bakat
baru
dalam
program
pelatihan.
Manajernya
error
yaitu
kecenderungan
penilai
untuk
standar
kinerjanya.
Pegawai
yang
dijadikan
sebagai
16
manajer
dan
HR
mengukur
kinerja
karyawan,
mulai
merencanakan
bagaimana
untuk
memperbaiki
segala
mereka
terjadi.
Manajer
harus
mempersiapkan
dengan
harus
mencari
kesempatan
untuk
memuji
dan
harus
membatasi kritik. Diskusi harus fokus pada perilaku dan hasil bukan
pada kepribadian.
Beberapa
hal
perlu
diperhatikan
dalam
umpan
balik
ini,
diantaranya:
1. Scheduling Performance Feedback, penjadwalan konsultasi
umpan
balik
diharapkan
menjadi
kegiatan
rutin
dari
17
2. Preparing
for
Feedback
Session,
Manajer
harus
tepat.
Dalam
mengumumkan
pertemuan
untuk
menggambarkannya
tell-and-sell :
manajer
memberitahu
karyawan
peringkat
penelitian
menunjukkan
bahwa
pendekatan
tidak
memiliki
kemampuan,
manajer
harus
memberikan
18
yang
bisa
dipertanggungjawabkan
secara
hukum
jika
didasarkan pada perilaku dan hasil, bukan pada sifat, dan jika
beberapa penilai mengevaluasi kinerja masing-masing orang. Sistem
harus mencakup proses untuk pembinaan atau pelatihan karyawan
untuk
membantu
berkinerja
mereka
buruk.
penggunaan
meningkatkan,
Masalah
elektronik
etika
monitoring.
bukan
manajemen
Jenis
hanya
menolak
kinerja
adalah
pengukuran
kinerja
kinerja
syaiah
pada
prinsipnya
adalah
KESIMPULAN
Mengukur
tantangan
dan
perusahaan
mengelola
serta
kinerja
salah
satu
perusahaan
kunci
untuk
merupakan
mencapai
20
bagi
tujuan-tujuan
strategis,
administrasi
dan
pengembangan
harus
dievaluasi
terhadap
kriteria
kesuaian
strategis,
pendekatan
perbandingan,
atribut,
perilaku,
hasil
dan
kualitas memiliki berbagai kekuatan dan kelemahan yang berbedabeda. Jadi, memutuskan pendekatan dan sumber informasi kinerja
yang terbaik tergantung dari pekerjaan yang bersangkutan. Para
manager
yang
efektif
harus
menyadari
masalah-masalah
yang
keduanya.
managemen
Para
kinerjanya
manager
dapat
harus
memenuhi
yakin
bahwa
pengawasan
sistem
hukum.
21
DAFTAR PUSTAKA
22