PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat,
ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat.
Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh
laba optimal serta berusaha memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi
perusahaan
dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen sampai tingkat
yang lebih tinggi masih ada. Beberapa produsen masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak
memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama yang besar.
Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti,
para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya
yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para produsen mengetahui factor
yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat merasakan
atau memenuhi factor tersebut.Tidak diragukan lagi, konsumen tergolong asset
berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa eksis.
Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak
hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu biasanya mereka hanya bisa
membuat rekomendasi dari teman dan relasinya.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang
berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan dengan pertimbangan yang matang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa manfaat dan tujuan yang diperoleh perusahaan/produsen dalam
memperhatikan perilaku konsumen?
2. Apa pengertian dari perilaku konsumen dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku konsumen?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk menciptakan keputusan
pembelian pada konsumen ?
4. Masalah apa saja yang dihadapi dalam melakukan Analisis Perilaku Konsumen?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan yang diperoleh perusahaan/produsen
dalam memperhatikan perilaku konsumen.
2
konsumen
dan
hal-hal
apa
yang
perlu
diperhatikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Tentang Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. 1 Dalam
arti lain perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan
sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan/
menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang
berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam
pengembangan strategi pemasaran. Untuk itu pemasar wajib memahami konsumen,
seperti apa yang dibutuhkan, apa seleranya, dan bagaimana konsumen mengambil
keputusan.
Menurut Mowen (2002) bahwa, perilaku konsumen (consumer behaviour)
didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa,
pengalaman serta ide-ide2. Sedangkan menurut Kotler (2007) bahwa, perilaku
konsumen merupakan studi tentang cara individu, kelompok, dan organisasi
menyeleksi, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan,
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka3.
The
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Subbudaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial.
Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian
masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis
dan yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku serupa.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orang-orang didalam kelas
sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam daripada orang-orang
dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang merasa dirinya menempati
posisi inferior atau superior dikelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai
oleh sekumpulan variabel-seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan,
pendidikan, dan orientasi nilai-bukannya satu variabel. Keempat, individu dapat
pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup
mereka. Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa kaku
stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
2. Faktor sosial.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan
membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi
perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan menuntut orang untuk
mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang
8 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Pengendalian Prentice Hall,
Edisi Bahasa Indonesia, Erlangga, Jakarta, 2007, Jilid 1
6
akan produk dan merek aktual. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan
saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi
atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi, pribadi, harga diri dan cinta.
Kedudukan orang itu dimasing-masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan
peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
3. Faktor pribadi.
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup
pembeli.
4. Faktor psikologi.
Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik
konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan
pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi, persepsi, pembelajaran,
dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap
berbagai rangsangan pemasaran.
5. Menurut Wilkie (1986) menyatakan bahwa perilaku konsumen itu dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Yang disebut internal antara lain: usia,
pekerjaan, gaya hidup, kepribadian, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan
dan sikap. Sedangkan faktor eksternal antara lain: budaya, keluarga, kelompok
acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan dan situasi.9
D. Hubungan Pemasaran dan Perilaku Konsumen
Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton,
1997)10.
Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai
suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk
9 Wilkie , Consumer Behavior, Edisi Ketiga, America : John Wiley and Sons INC, 1994 Page 1
10 Stanton, Prinsip-prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta , 2004, Jilid 3
7
butuhkan
dan
inginkan
dengan
menciptakan,
menawarkan
dan
mempertukarkan produk dengan pihak lain11. Dalam hal ini pemasaran merupakan
proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak
ingin
mendapatkan
apa
yang
mereka
butuhkan/inginkan
melalui
tahap
kebijaksanaan
pemasaran
perusahaan.
Proses
pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak,
sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah:
1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang
tertentu;
2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
Informasi
mengenai
kriteria
yang
diberikan
akan
transaksi
pembelian
sesungguhnya;
5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian
terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut
agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan
mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat
penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran
distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari
program pemasaran perusahaan. Adapun beberapa teori perilaku konsumen
adalah sebagai berikut:
1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen
akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya
meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh
kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini
sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari
pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain.
13 Tanio Sutrisno, Perilaku Konsumen, Diakses dari :
https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/, Pada Tanggal 18 Desember 2015, Pukul 09:27
9
individu
yang
dipengaruhi
oleh
kekuatan-kekuatan
kita
menghitung
berat
dengan
gram
atau
12
14
BAB III
KESIMPULAN
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik
individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan,
menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya faktor budaya, social, psikologis, dan
faktor marketing strategy. Keterkaitan perusahaan/produsen sangatlah erat. Produsen
memiliki ketergantungan terhadap prilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas
penjualan. Proses pengamatan produsen terhadap prilaku konsumen akan memberikan
hasil yang menentukan strategi pemasaran. Inilah alasan mengapa produsen perlu
mengamati prilaku produsen.
Dalam memutuskan suatu pembelian, ada beberapa tahap yang dilakukan
konsumen, diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative
dan keputusan pembelian. Beberapa tipe proses pembelian konsumen diantaranya
proses complex decision making, proses brand loyalty, limited decision making dan
proses intertia.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku Satu. Jakarta:
Salemba Empat.Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
2. Assael, Henry. 1998. Consumer Behavior and Marketing Action, 6th Edition, New
York University.Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, Edisi Keenam, Jilid 1, Penerjemah Herujati
Purwoko, Erlangga, Jakarta
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management, The Millnennium Edition 1, Prentice
Hall International, Inc Mowen,John dan Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen,
Jilid 1, Alih Bahasa Dwi Kartini Yahya, Erlangga, Jakarta.
4. Wikipedia, Perilaku Konsumen, http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
Diakses pada 18 Desember 2015, Pukul 10:04
5. Repository Universitas Sumatra Utara, Perilaku Konsumen,
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26286/4/Chapter%20II.pdf,
Diakses pada 18 Desember 2015, Pukul 10:08
6. Muthia Dewi Pitaloka, Perilaku Konsumen,
http://muthiadewi28.blogspot.com/2011/10/makalah-tentang-perilaku-konsumendalam.html, Diakses pada 18 Desember 2015, Pukul 10:015
16