BAB 1,2,3
BAB I
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN
Apa itu perilaku konsumen? Yaitu proses ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian,pemilihan,penggunaan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Dengan memperlajari perilaku konsumen, perusahaan dapat mengetahui tentang:
Mengapa konsumen mau membeli suatu barang atau jasa, Kapan orang itu akan membeli, Siapa
yang mempengaruhi seseorang untuk membeli, Jenis dan model barang seperti apa yang akan
dibeli.
Konsep Dasar Perilaku Konsumen : Kebutuhan, Keinginan, Permintaan
Dalam menjalankan sebuah bisnis para eksekutif dituntut untuk memahami konsep dasar
dalam ilmu pemasarna dan perilaku konsumen, pemahaman atas konsep-konsep dasar ini akan
memudahkan produsen menyiapkan konsep pemasaran yang tepat untuk menghadapi perilaku
konsumen yang selalu berubah
Definisi perilaku konsumen adalah disiplin ilmu yang mempelajari individu, kelompok,
atau organisasi
Berikut beberapa definisi teori perilaku konsumen menurut para ahli di bidangnya
John C. Mowen, proses pembuatan keputusan seseorang dalam menerima, menggunakan,
membeli dan menentukan produk.
Leon Schiffman, bagaimana seseorang membuat sebuah keputusan untuk membelanjakan
sumber daya yang mereka punya misalnya uang, waktu dan tenaga untuk mendapatkan
produk yang akan dikonsumsi.
Engel et al, tindakan langsung terlibat dalam pemerolehan, pengonsumsian dan
penghabisan produk/jasa
Kepuasan Konsumen, peran pelanggan sangat penting artinya karena peran pelanggan
berhubungan dengan masa depan bisnis. Untuk itu pelanggan merupakan factor yang sangat
penting karena itu perusahaan harus selalu berusaha memuaskan para pelanggan
.Faktor Penentu Keputusan Konsumen
Faktor Psikologis
Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran
produk dalam situasi dan kondisi tertentu secara konsisten, Kepribadian merupakan
factor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Faktor Situasional : Mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat belanja, waktu
berbelanja, penggunaan produk dan kondisi saat pembelian, keadaan saran dan prasarana
tempat belanja mencakup tempat parkir, gedung, eksterior, interior toko, dan sebagainya.
Faktor Sosial
Mencakup undang – undang/peraturan: jika diperbolehkan konsumen akan melakukan
pembelian, jika dilarang konsumen tidak akan melakukan pembelian
Keluarga,terdiri atas Ayah, Ibu dan Anak, anak yang baik akan membeli produk jika ayah
dan ibunya menyetujui.
Kelompok referensi Pkk, Arisan, Boy Band, Girl Band, Tim Basket, Tim sepakbola.
Kelas social, dan budaya.
BAB II
PERUBAHAN DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI PERUSHAAN
Klasifikasi konsumen, Konsumen diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu : Konsumen
individu dan konsumen organisasi.
Konsumen individu adalah orang-orang atau individu-individu yang membeli produk
(barang, jasa, atau ide) untuk konsumsi sendiri, bersama anggota keluarga atau bersama teman-
teman.
Konsumen organisasi, sebagai lambang atau instansi yang membeli produk (barang, jasa
atau ide) untuk diperjual belikan atau untuk kepentingan instansi/lembaga tersebut.
Keputusan Pembelian, ada dua faktor yang muncul diantara niat untuk membeli dan
keputusan pembelian yang mungkin mengubah niat tersebut, yakni : sikap orang lain dan
situasi yang tidak diharapkan.
Perilaku pasca pembelian, Jika produk gagal memenuhi harapan maka pembeli akan
kecewa, Jika harapan terpenuhi maka pembeli akan sangat puas. Semakin besar
kesenjangan antara harapan dengan kinerja, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Hal
ini menunjukkan bahwa penjual harus membuat pernyataan yang jujur mengenai kinerja
produknya sehingga pembelian bisa terpuaskan.
Faktor utama yang memengaruhi perilaku konsumen adalah faktor lingkungan konsumen
dan perbedaan perilaku individu konsumen. Proses keputusan konsumen meliputi pengenalan
kebutuhan, penvarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan perilaku pasca pembelian.
Pemahaman terhadap faktor-faktor yang memengaruhi keputusan konsumen memberikan
pengetahuan kepada pemasar tentang bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasaran
yang lebih baik.
BAB III
KETERLIBATAN DAN PERSEPSI
Keterlibatan konsumen adalah tindakan proaktif yang dilakukan konsumen terhadap
stimulus yang diberikan pemasar/produsen yang ditunjuk untuk meminimalkan resiko dan
memaksimalkan keuntungan atau manfaat atas pembelian produk.
Peter dan Olson (2000) membagi jenis keterlibatan menjadi dua yaitu keterlibatan
situasional dan keterlibatan abadi. Keterlibatan Situasional terjadi selama periode waktu yang
pendek dan diasosiasikan dengan situasi yang spesifik seperti kebutuhan untuk mengganti
sebuah produk yang telah rusak (misalnya kendaraan bermotor).
Keterlibatan Abadi, terjadi ketika konsumen menunjukkan minat yang tinggi dan
konsisten terhadap sebuah produk dan sering kali menghabiskan waktunya untuk memikirkan
produk tersebut.
Tingkat keterlibatan relevansi pribadi konsumen tergantung pada dua aspek rantai arti
akhir yang diaktifkan yaitu Pentingnya atau relevansi produk bagi konsumen dan kekuatan
hubungan antara tingkatan pengetahuan produk dan tingkatan pengetahuan pribadi.
Ada empat macam dimensi keterlibatan yang telah diidentifikasi yaitu Pentingnya
ekspresi diri, Pentingnya hedonisme, Relevansi praktis dan Risiko pembelian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan serta dampaknya :
Jenis produk yang menjadi pertimbangan
Karakteristik komunikasi yang diterima konsumen
Karakteristik situasi dimana konsumen beroperasi
Kepribadian konsumen
Beberapa Faktor Anteseden dari Keterlibatan yakni :
Faktor Pribadi, tanpa adanya pengaktifan kebutuhan dan dorongan tidak akan ada
keterlibatan.
Faktor Produk, produk tidak menimbullkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri.
Faktor Situasi, meskipun keterlibatan yang langgeng dapat dipertimbangkan sebagai ciri
yang stabil, keterlibatan situasi akan berubah sepanjang waktu
Persepsi Konsumen
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensai dimana sensasi adalah
aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi juga dapat
didefinisikan sebagai tanggapan yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar
seperti seperti cahaya, warna dan suara. Dengan adanya itu semua persepsi akan timbul.
Stimuli Pemasaran dan Persepsi Konsumen, Stimuli terdiri dari dua bentuk yaitu Stimuli
Pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimulus fisik yang didesain untuk memengaruhi
konsumen. Dan Stimuli Lingkungan (Sosial dan Budaya) adalah stimuli fisik yang didesain
untuk memengaruhi keadaan lingkungan
Persepsi konsumen tidak saja penting saat proses informasi tetapi juga pada saat tahap
evaluasi atas keputusan pembeliannya. Keterlibatan mengacu pada persepsi konsumen tentang
pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian atau aktivitas. Konsumen yang melihat
bahwa produk yang dimiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan terlibat dengan produk
dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Konsekuensi dengan suatu produk atau merek
memiliki aspek kognitif maupun pengaruh.