Anda di halaman 1dari 18

I. Sebutkan dan jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen?

Jawaban:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen:
1. Faktor Budaya (Curtular Factors)
Faktor budaya memiliki dampak yang sangat luas dan terdalam pada perilaku
konsumen. Faktor Budaya yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ini terutama
mencakup faktor budaya, faktor sub-budaya dan kelas sosial konsumen.
 Budaya (culture)
 Sub-Budaya (Sub-culture)
 Kelas Sosial (Social Class)

2. Faktor Sosial
Respon konsumen terhadap suatu produk, merek dan perusahaan (produsen)
dapat dipengaruhi oleh faktor sosial seperti keluarga, kelompok referensi serta peran
dan status sosial dari konsumen. Pemasar juga perlu menganalisis faktor-faktor sosial
dari target pasarnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut
secara efektif.
 Keluarga (family)
 Kelompok Referensi
 Peran Dan Status Sosial.

3. Faktor Pribadi
Seiring dengan faktor budaya dan faktor sosial, faktor pribadi juga
memengaruhi keputusan pembelian seseorang. Faktor pribadi terkait dengan pembeli
itu sendiri. Faktor-faktor ini terutama termasuk usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Berikut ini
adalah pembahasan secara singkat pengaruh faktor pribadi pada perilaku konsumen.
 Usia dan Tahapan Siklus Kehidupan
 Pekerjaan.
 Keadaan Ekonomi dan Penghasilan
.
 Gaya Hidup.
 Kepribadian

4. Faktor Psikologi
Faktor-faktor Psikologis adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan
psikologi seseorang yang mendorong tindakannya untuk mencari kepuasan. Beberapa
Faktor Psikologis yang harus diperhatikan dalam pemasaran diantaranya adalah
sebagai berikut:
 Motivasi
 Persepsi
 Belajar Dan Pengalaman
 Sikap Dan Keyakinan

Sumber : https://ilmumanajemenindustri.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen/

II. Sebutkan dan jelaskan tahap tahap dalam proses keputusan pembeli?

Jawaban:
Proses Keputusan Pembeli.
Menurut Kotler dan Keller (2009), proses keputusan pembelian merupakan proses
dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian, yang dimulai
jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.
Lima tahapan yang dilalui oleh konsumen dalam proses pengambilan keputusan yaitu
seperti terlihat pada gambar berikut:

Pengenalan Percarian Evaluasi Keputusan Prilaku Pasca


Masalah Informasi Alternatif Pembelian Pembelian

1. Pengenalan Masalah/Kebutuhan
Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu,
dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Pengenalan kebutuhan
muncul ketika konsumen menghadapi sesuatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana
terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan
tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen
yang terunggah kebutuhan akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.
Besarnya pencarian yang dilakukan tergantung pada kekuatan dorongannya, jumlah
informasi yan telah dimilikinya, kemudahan mendapatkan dan nilai yang diberikan pada
informasi tambahan, dan kepuasan dalam pencarian informasi tersebut. Sumber-sumber
informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok:
 Sumber pribadi: teman, tetangga, keluarga, kenalan
 Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, pameran.
 Sumber umum: media masa, organisasi konsumen.
 Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji dna menggunakan produk

3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen. Beberapa konsep dasar akan membantu
kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen memandang masing-masing produk sebagai kumpulan 13 atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk
memuaskan kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi alternative, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek
dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin untuk membentuk keinginan untuk
tidak membeli atau membeli suatu produk yang paling disukai. Dalam melaksanakan
maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub keputusan, yaitu merek, dealer,
kualitas, waktu dan metode pembayaran. Proses keputusan pembelian konsumen mungkin
tidak selalu berkembang dengan gaya perencanaan yang cermat. Berikut ini beberapa
teori dan pendektan untuk menjelaskannya (Kotler and Keller, 2009).
Sangadji dan Shopiah (2013) mendefinisikan keputusan pembelian konsumen sebagai
suatu pemilihan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Bila seseorang dihadapkan
pada dua pilihan, yaitu membeli dan tidak membeli, maka dia ada dalam posisi membuat
keputusan pembelian. Proses pengambilan keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh
perilaku konsumen.
Proses tersebut sebenarnya merupakan proses pemecahan masalah dalam rangka
memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Peter dan Olson (2000),
pengambilan keputusan 14 konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan
pada sasaran.
Setiadi (2003) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilang keputusan konsumen
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi
dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan
berperilaku. Pengambilan keputusan konsumen meliputi semua proses yang dilalui
konsumen untul mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif dan memilih
diantara pilihan-pilihan.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan pembelian
dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan ketika konsumen secara sadar memilih salah
satu diantara tindakan alternatif yang ada (Sangadji dan Shopiah, 2013)

5. Perilaku Pasca
Pembelian Setiap pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena
memperhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang
menyenangkan tentang 21 merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Sumber: https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/914/05.2%20bab%202.pdf?sequence=8&isAllowed=y
III. Sebutkan dan jelaskan mengenai metode perilaku konsumen dari Howard dan
Sheth?

Jawaban:
Model Howard –Sheth akan digambarkan dalam sebuah rangkaian perilaku konsumen
yang menjelaskan tentang bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian terjadi
sejak munculnya stimulus, persepsi, proses belajar sampai pengambilan keputusan
pembelian bahkan terjadinya pengulangan pembelian. Untuk memahami model Howard –
Sheth dapat digambarkan sbb:

Model Howard – Sheth tentang perilaku membeli berisi empat elemen pokok yaitu: 1.
bahan / input.
2. Proses intern,
3. Hasil/output.
4. Pengaruh eksogen.
Bahan/Input. Sebagai bahan dari model tersebut adalah berupa dorongan dari sumber
pemasaran (termasuk periklanan) dan lingkungan sosial (yaitu kelas-kelas sosial). Proses
intern dalam model Howard dan Sheth, proses intern dari pembeli digolongkan dalam dua
bagian, yaitu: (1) pengamatan, dan (2) belajar. Kedua variabel tersebut mempunyai
susunan berurutan. Seseorang dapat belajar dari suatu pengamatan lebih dahulu.
Hasil/Output. Sebagai hasil dari model Howard dan Sheth adalah keputusan untuk
membeli. Pengaruh eksogen terdapat variabel-variabel eksogen yang ikut mempengaruhi
perilaku pembeli meskipun pengaruhnya tidak terlalu besar. Variabel-variabel tersebut
adalah:. Pentingnya pembelian, sifat kepribadian, kondisi keuangan, batasan waktu.
Faktor sosial dan organisasi, kelas sosial dan kebudayaan.
Sumber:

https://muhammadhalim22.wordpress.com/2018/09/13/model-howard-sheth-pemahaman-perilaku-konsumen-pengambilan-
keputusan-para-marketer-untuk-merebut-hati-dan-menjadikan-ia-pelanggan-setia/

IV. Sebutkan dan jelaskan 10 karakteristik perilaku konsumen yang bisa Anda pelajari
untuk pengembangan bisnis Anda!
Jawaban:
1. Mengetahui Pengaruh Perubahan Pada Lingkungan
2. Memahami Sikap dan Perilaku Individu Maupun Kelompok.
3. Memahami Kualitas Barang dan Jasa Yang di Inginkan Konsumen.
4. Mempromosikan Melalui Perilaku Konsumen untuk Mempengaruhi
Orang Sekitar.
5. Menciptakan Budaya Perusahaan.
6. Memberikan Layananan Kenyamanan Konsumen.
7. Memiliki Pengetahuan untuk Memperkuat Suatu Bisnis.
8. Menarik Konsumen Dengan Cara Promo Produk Gratis Saat Launching
Produk.
9. Memberikan Pelayanan Secara Vip atau Secara Khusus.
10. Memunculkan Pemikiran Konsumen untuk Memiliki Produk Sesuai
Kebutuhan Dengan Harga Terjangkau dan Konsep Branding.

Sumber : https://www.harmony.co.id/blog/mengetahui-perilaku-konsumen-untuk-meningkatkan-penjualan-bisnis

V. Sebutkan dan jelaskan 4 faktor dan sub faktor yang mempengaruhi pembelian
konsumen, seperti sosial, budaya, pribadi dan psikologis!

Jawaban:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen:
1) Faktor Budaya (Curtular Factors)
Faktor budaya memiliki dampak yang sangat luas dan terdalam pada perilaku
konsumen. Faktor Budaya yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ini terutama
mencakup faktor budaya, faktor sub-budaya dan kelas sosial konsumen.
 Budaya (culture)
Penentu yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang
adalah budaya. Budaya ini meliputi nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, tradisi
dan kepercayaan yang menentukan kebutuhan, preferensi dan perilaku
seseorang secara keseluruhan. Anak yang sedang tumbuh akan memperoleh
seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui keluarganya dan
lembaga-lembaga utama lainnya. Setiap anggota masyarakat pada dasarnya
terikat untuk mengikuti nilai-nilai budaya dimana menjadi tempat tinggalnya.
Faktor-faktor budaya ini menentukan cara bereaksi terhadap produk dan
strategi pemasaran.
 Sub-Budaya (Sub-culture)
Setiap budaya terdiri dari sub-kultur atau sub-budaya yang lebih
kecil. Setiap sub-kultur memberikan identifikasi yang lebih spesifik pada
setiap anggota masyarakatnya. Program produk atau program pemasaran
harus disiapkan berdasarkan sub-kultur untuk menyesuaikan kebutuhan-
kebutuhan mereka. Sub-kultur ini diantaranya seperti kebangsaan, agama,
Ras dan wilayah geografis.
 Kelas Sosial (Social Class)
Kelas sosial yang dimiliki seseorang memengaruhi keputusan
pembelian. Secara umum, orang-orang dari kelas yang sama akan memiliki
minat, nilai dan perilaku yang sama. Masyarakat kita pada umumnya
diklasifikasikan menjadi tiga kelas sosial yaitu kelas atas, kelas menengah
dan kelas bawah. Konsumen pada kelas yang berbeda akan memiliki perilaku
pembelian yang berbeda juga. Seperti individu yang termasuk dalam kelas
atas membeli produk atau layanan yang sesuai dengan statusnya sementara
orang kelas bawah akan hanya membeli produk-produk yang memenuhi
kebutuhan dasar mereka saja.

2) Faktor Sosial
Respon konsumen terhadap suatu produk, merek dan perusahaan (produsen)
dapat dipengaruhi oleh faktor sosial seperti keluarga, kelompok referensi serta peran
dan status sosial dari konsumen. Pemasar juga perlu menganalisis faktor-faktor sosial
dari target pasarnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumennya tersebut
secara efektif.
 Keluarga (family)
Keluarga memainkan peranan yang penting dalam membentuk
preferensi atau kecenderungan kebutuhan/keinginan dan perilaku seseorang
termasuk perilaku dalam berbelanja. Keluarga menawarkan sebuah
lingkungan dimana seseorang berevolusi, membentuk karakter dan
memperoleh nilai-nilai pribadi.
 Kelompok Referensi
Kelompok Referensi atau Grup rujukan adalah kumpulan orang yang
digunakan sebagai standar perbandingan terhadap diri sendiri terlepas dari
apakah individu yang bersangkutan merupakan bagian dari kelompok
tersebut atau tidak. Kelompok referensi ini dapat berupa teman dekat,
kelompok kerja, tetangga ataupun sekelompok orang yang berhubungan
dengan kita. Dalam faktor sosial, kelompok referensi memiliki potensi besar
untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Tentu saja pengaruhnya bervariasi
di seluruh produk dan merek. Para Pemasar menggunakan pengetahuannya
terhadap pengaruh kelompok referensi ini untuk menyusun dan merancang
strategi pemasaran.
 Peran Dan Status Sosial.
Seseorang memainkan berbagai peran dalam kehidupannya.
Peranannya berbeda di dalam lingkungan dan kondisi yang berbeda pula,
peran orang tersebut akan berbeda di kantor kerja, di keluarga, di organisasi
sosial ataupun di klub. Contohnya, seseorang adalah ayah untuk anak-
anaknya, suami untuk istrinya, pemimpin di unit kerjanya ataupun anggota di
organisasi sosialnya.
Setiap peran membawa status. Misalnya, Manajer Penjualan
memiliki status lebih tinggi dari staf penjualan biasa. Seseorang yang
memegang posisi tertinggi dalam organisasi biasanya akan membeli barang-
barang yang mendukung statusnya. Para pemasar harus mencoba untuk
memahami posisi individu dan perannya jauh sebelum peluncuran
produknya.

3) Faktor Pribadi
Seiring dengan faktor budaya dan faktor sosial, faktor pribadi juga
memengaruhi keputusan pembelian seseorang. Faktor pribadi terkait dengan pembeli
itu sendiri. Faktor-faktor ini terutama termasuk usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Berikut ini
adalah pembahasan secara singkat pengaruh faktor pribadi pada perilaku konsumen.
 Usia dan Tahapan Siklus Kehidupan
Seorang pria melewati berbagai tahapan siklus hidupnya yang
dimulai dari bayi, anak, remaja, muda, dewasa dan tua. Kebutuhan dan
preferensi akan bervariasi ketika seseorang melewati berbagai tahapan siklus
kehidupannya. Misalnya, masa anak dan masa remaja memiliki kebutuhan
dan preferensi yang berbeda.
Pemasar dapat berkonsentrasi pada satu atau lebih dari tahapan siklus
hidup tersebut sebagai target konsumennya. Penggunaan produk yang
berbeda tergantung pada usia dan tahapan siklus hidup pembeli.
 Pekerjaan.
Pekerjaan individu juga mempengaruhi perilaku pembeliannya.
Orang-orang cenderung membeli produk dan layanan yang mendukung
profesi dan peran mereka di masyarakat. Misalnya, pola pembelian pengacara
akan berbeda dari kelompok orang lain seperti dokter, guru dan pengusaha
 Keadaan Ekonomi dan Penghasilan
Kecenderungan pembelian seseorang secara langsung berbanding
lurus dengan pendapatan atau penghasilannya per bulan. Pada umumnya,
Berapa banyak penghasilan seseorang memutuskan berapa banyak yang bisa
dibelanjakannya.
Orang-orang dengan pendapatan tinggi akan membeli produk-produk
mahal dan premium dibandingkan dengan orang-orang dari kelompok yang
berpenghasilan menengah dan rendah. Individu dari kelompok
berpenghasilan rendah pada umumnya tidak akan menghabiskan uang untuk
pakaian dan jam tangan bermerek. Mereka akan lebih tertarik untuk membeli
barang kebutuhan sehari-hari atau produk yang diperlukan untuk
kelangsungan hidupnya.
 Gaya Hidup.
Gaya hidup, istilah yang dikemukakan oleh psikolog Austria Alfred
Adler pada tahun 1929 ini merujuk pada cara seseorang tinggal di masyarakat.
Sangat penting bagi sebagian orang untuk mengenakan pakaian bermerek
sedangkan beberapa orang benar-benar tidak memperhatikan merek sama sekali.
Seseorang yang tinggal di daerah mewah perlu mempertahankan status dan
citranya. Gaya hidup individu adalah sesuatu yang berkaitan dengan gaya, sikap,
persepsi, hubungan sosialnya dan lingkungan sekitarnya.
 Kepribadian
Kepribadian individu juga memengaruhi perilaku pembeliannya.
Setiap individu memiliki ciri kepribadian khasnya sendiri yang
mencerminkan perilaku pembeliannya. Individu yang sangat memperhatikan
kebugaran tubuhnya akan selalu mencari peralatan kebugaran sedangkan
pencinta musik akan dengan senang hati membelanjakan alat musik, CD,
konser dan menontonkan pertunjukan musik.
4) Faktor Psikologi
Faktor-faktor Psikologis adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan
psikologi seseorang yang mendorong tindakannya untuk mencari kepuasan. Beberapa
Faktor Psikologis yang harus diperhatikan dalam pemasaran diantaranya adalah
sebagai berikut:
 Motivasi
Tingkat motivasi dapat mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen. Hal ini dijelaskan oleh Maslow melalui teori hierarki
kebutuhannya yang terdiri dari kebutuhan dasar, kebutuhan keamanan,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
Biasanya, kebutuhan dasar dan kebutuhan keamanan adalah kebutuhan yang
paling mendesak daripada kebutuhan yang lain. Oleh karena itu, kebutuhan-
kebutuhan inilah menjadi motif yang mengarahkan perilaku konsumen untuk
mencari produk ataupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhannya.
 Persepsi
Persepsi konsumen terhadap produk tertentu dan merek tertentu juga
dapat memengaruhi keputusan pembeliannya. Persepsi adalah proses dimana
seseorang memilih, mengatur dan menafsirkan informasi yang diterimanya
untuk menarik kesimpulan yang bermakna. Salah satu contoh Persepsi adalah
seperti, ponsel iPhone dipersepsikan sebagai merek premium sehingga
konsumen termotivasi untuk membelinya karena dikaitkan dengan kelas elit
di masyarakat.
Para pemasar menekankan pada pengelolaan proses persepsi seperti
Perhatian Selektif, Distorsi Selektif dan Retensi Selektif. Dalam perhatian
selektif, pemasar mencoba untuk mendapatkan perhatian pelanggan terhadap
penawarannya. Setiap individu memiliki persepsi yang berbeda tentang
produk yang sama, tergantung pada keyakinan dan sikap masing-masing
yang menimbulkan distorsi selektif. Dengan demikian, pemasar harus
mencoba memahami sikap dan kepercayaan individu sehingga dapat
merancang program pemasaran yang sesuai untuk mempertahankan
konsumen.
 Belajar Dan Pengalaman
Belajar adalah penelitian tentang produk dan layanan sebelum
konsumen mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Belajar dan
mendidik diri sendiri akhir-akhir ini banyak dilakukan secara online dan juga
dalam kelompok. Sedangkan Pengalaman adalah mengambil pelajaran dari
pengalaman masa lalu suatu produk dan layanan. Belajar dan Pengalaman ini
memainkan peranan yang penting dalam mempengaruhi perilaku konsumen
karena akan memengaruhi keputusan pembelian mereka.
 Sikap Dan Keyakinan
Setiap Individu memiliki keyakinan dan sikap tertentu terhadap suatu
produk sehingga menjadi dasar untuk membuat keputusan pembeliannya.
Sikap dan keyakinan ini adalah kecenderungan untuk merespons produk
tertentu dengan cara tertentu dan membentuk citra merek yang memengaruhi
perilaku pembelian konsumen. Dengan demikian, para pemasar harus
mencoba memahami sikap dan kepercayaan masing-masing individu dan
melakuan penyesuaian melalui berbagai program pemasaran.

Sumber : https://ilmumanajemenindustri.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen/

VI. Jelaskan pengertian bauran promosi? sebutkan dan jelaskan variabel-variabel dari
bauran promosi tersebut?

Jawaban:
Pengertian Bauran Promosi
Bauran Promosi (Promotion Mix) Yang dimaksud dengan Bauran Promosi atau
Promotion Mix adalah perpaduan beberapa alat promosi yang digunakan oleh perusahaan
atau pemasar untuk meningkatkan permintaan barang dan jasa.

Variabel-Variabel Bauran Promosi:


 Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah semua bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
secara non-personal yang diilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu
(Kotler. 2000)

 Promosi Penjualan (Sales Promotion)


Promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa secara lebih cepat
dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Berbagai alat promosi
penjualan seperti sampel, kupon, hadiah, bonus, garansi produk, dan lain-lain.
 Publisitas atau Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Publisitas adalah berbagai program untuk mempromosikan dan/atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Pengertian
publisitas dan hubungan masyarakat menurut William J. Stanton: “publisitas
adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang
disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa
pengawasan dari sponsor.”

 Penjualan Personal (Personal Selling)


Pengertian personal selling menurut kotler yaitu: “personal selling adalah
interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan
maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh
pemesanan.”

 Pemasaran Langsung (Direct Marketing)


Direct Marketing Assosiation (DMA) mendefinisikan pemasaran langsung
yang dikutip oleh Pratistie sebagai berikut: “Pemasaran langsung adalah
sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan
untuk menghasilkan tanggapan dan/atau transaksi yang dapat diukur pada
suatu lokasi.”

Sumber:

http://boentialoe.blogspot.com/2013/09/variabel-variabel-dalam-bauran-promosi.html

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-promosi-bauran-promosi-dalam-pemasaran/

VII. Jelaskan segmentasi pasar berdasarkan kepuasan!

Jawaban:
 Segmentasi pasar suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda
yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi
pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis
para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.
 Proses Segmentasi pasar:
Proses segmentasi mempunyai beberapa langkah.
1. Identifikasi basis segmentasi pasar.
2. Mengumpulkan informasi pasar.
3. Mengembangkan komposisi profil segmen.
4. Penetapan konsekuensi pemasaran.
5. Estimasi masing-masing potensi segmen pasar.
6. Analisis peluang pasar.
7. Penetapan penguasaan pasar
 Segmentasi Pasar dan Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan
konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja
sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen
merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.

Sumber: https://brainly.co.id/tugas/18544237

VIII. Sebutkan dan jelaskan minimal 6 tahap menjadi konsumen cerdas di era digital
dalam mempertimbangkan beberapa opsi sehingga bisa terhindar dari penipuan
dan bahaya!

Jawaban:
1. Membuat prioritas dan membandingkan harga.
Putuskan apakah Anda benar-benar membutuhkan barang yang akan anda
beli. Sebagai konsumen, Anda mungkin tergoda untuk membeli barang secara
impulsif, terutama jika produk ditampilkan dengan bagus.
Tetapi Anda harus mencoba memahami cara membelanjakan uang Anda dan
menghindari membeli sesuatu hanya karena sedang diobral. Sebaliknya, pastikan
barangnya sesuai dengan anggaran Anda dan tidak akan membahayakan
keuangan Anda.
Selain itu, sebelum Anda membeli suatu barang, Anda harus memastikan
bahwa penjualan tersebut bagus untuk anda. Anda dapat mengambil keputusan
pembelian dengan terlebih dulu membandingkan harga barang di beberapa
pengecer berbeda secara online atau di toko.
Carilah harga terendah untuk barang tersebut, karena beberapa pengecer
mungkin memiliki penjualan yang lebih baik daripada yang lain. Baik online
maupun off-line, hemat adalah prinsip terbaik bagi seorang konsumen.
2. Perhatikan image penjual di toko online.
Sebagai upaya kehati-hatian, anda perlu mengetahui image toko online tujuan
anda dengan beberapa cara. Misalnya melihat testimoni konsumen, rating dari
pelanggan (biasanya dengan logo bintang) dan bisa juga berdasarkan review yang
bisa ditemukan di internet.
Namun anda perlu hati-hati juga sebab ada beberapa e-commerce dan toko
online yang membuat testimoni dan review palsu atau hasil rekayasa di media
sosial dan forum mereka.
Intinya adalah: cari informasi sebanyak dan se-berkualitas mungkin sebelum
membeli.

3. Pilih belanja di toko online atau di marketplace? Pahami keunggulan dan


kekurangannya.
Ketika ingin melakukan belanja online, anda bisa memilih menggunakan
toko online atau marketplace. Marketplace dapat disebut dengan pasar online.
Beberapa contoh marketplace yang populer di Indonesia saat ini seperti;
Tokopedia, BukaLapak, Lazada dan Elevenia.
Pada prinsipnya, marketplace atau pasar online akan mempertemukan banyak
penjual dengan banyak pembeli. Marketplace menyediakan tempat, fasilitas dan
infrastruktur agar penjual dengan pembeli bisa dengan mudah melakukan
transaksi.
Salah satu keunggulan marketplace misalnya uang yang anda bayarkan belum
bisa diterima penjual sampai anda menyatakan proses pembelian selesai. Ketika
barang sampai dan Anda merasa barang tidak sesuai dengan deskripsi, bahkan
tidak sesuai yang Anda cari, bisa komplain dan barang dikembalikan ke penjual
dan uang dikembalikan ke Anda sepenuhnya.
Sementara kekurangannya yaitu kemudahan menjual barang di marketplace
tanpa harus membangun brand juga rentan akan penjualan barang-barang palsu.
Sedangkan toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang yang
direalisasikan dalam tampilan sebuah website yang dapat diakses saat terhubung
dengan jaringan internet. Anda bisa menjumpai banyak nama toko online baik
yang memiliki website sendiri atau hanya menggunakan media sosial seperti
Instagram.
Keunggulan toko online misalnya kualitas barang lebih dapat dipercaya
karena penjual toko online biasanya punya produk sendiri, atau kerjasama dengan
produsen secara lebih khusus. Selain mereka harus membangun dan menjaga
brand supaya tetap bisa tumbuh berkelanjutan.

4. pahami hak dan kewajiban anda sebagai konsumen.

5. Lindungi Data Pribadi.


Terbongkarnya penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh lembaga
bernama Cambridge Analitica untuk kepentingan politik, mengingatkan kita
untuk selalu berhati-hati dan cerdas terkait data pribadi kita.
6. Mengutamakan membeli produk lokal berstandar nasional.
Dengan membeli produk lokal di era ekonomi digital yang begitu terbuka ini, kita
sebagai konsumen setidaknya memberikan beberapa kontribusi positif, misalnya:
 Memperluas lapangan kerja
 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
 Meningkatkan kualitas produksi
 Memperkuat rasa bangga akan produk dalam negeri.

Sumber : https://indonesiaimaji.com/menjadi-konsumen-cerdas-di-era-ekonomi-digital/

IX. Sebutkan dan jelaskan secara detil diagram 6 tahap dalam keseluruhan proses
pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Dengan mengetahui enam tahap ini,
Anda bisa memahami bagaimana memasarkan produk Anda secara efektif kepada
konsumen!

Jawaban:
 Pengenalan Masalah
Secara sederhana, sebelum pembelian terjadi, pelanggan harus mempunyai
alasan untuk berpikir bahwa apa yang mereka mau, atau apa yang mereka cita-
citakan berbeda dari apa yang sudah mereka miliki. Keadaan bahwa keinginan
berbeda dengan kenyataan menimbulkan masalah pada pelanggan.
Namun, bagi seorang marketer, ini merupakan sebuah kesempatan. Dengan
menyisihkan waktu untuk “menimbulkan masalah” untuk pelanggan, tak peduli
apakah mereka menyadarinya atau tidak, Anda telah memulai proses pembelian.
Untuk melakukan hal ini, mulailah dengan pemasaran melalui konten. Bagikan
fakta dan testimoni tentang produk atau servis yang Anda sediakan. Ajukan
beberapa pertanyaan untuk menarik pembeli potensial ke dalam proses
pembelian. Dengan melakukan hal ini, Anda membantu pembeli potensial untuk
menyadari bahwa dia memiliki masalah yang harus dipecahkan.
 Pencarian Informasi
Begitu pelanggan mengenal masalah yang dia miliki, dia akan memulai untuk
mencari informasi karena mereka ingin mendapatkan solusi dari masalah yang
dia miliki. Jika masalahnya terletak pada foundation makeup, dia akan mencari
foundation. Jika masalahnya terletak pada kulkas dengan fitur-fitur tercanggih
dan termodern, dia akan mencari kulkas. Prosesnya cukup lugas dan langsung.
Sebagai seorang marketer, cara paling ampuh untuk memasarkan produk di
tahap ini adalah dengan cara mengokohkan brand Anda atau brand klien Anda
sebagai yang terbaik di industri atau bidang tertentu. Metode-metode yang bisa
Anda pertimbangkan termasuk menjadi Google Trusted Store, atau dengan
mengiklankan partner dan sponsor di semua materi web dan publikasi tambahan.
Mendapatkan atribut Google Trusted Store meningkatkan rangking pencarian
di Google dan memberikan rasa aman bagi pelanggan dengan menampilkan
status Anda di website.
Meningkatkan kredibilitas bekerja sangat baik untuk pemasaran di tahap
pencarian informasi dengan cara menempatkan bisnis Anda di hadapan
pelanggan dan di atas pesaing-pesaing Anda.
 Evaluasi Beberapa Alternatif
Hanya karena Anda berada di atas pesaing-pesaing Anda, bukan berarti
pelanggan sudah pasti akan membeli dari Anda. Kenyataannya, pada tahap ini,
pelanggan ingin memastikan bahwa mereka telah benar-benar melakukan
pencarian secara serius sebelum membeli. Oleh sebab itu, meskipun mereka telah
yakin akan apa yang ingin mereka beli, mereka akan tetap ingin membandingkan
opsi-opsi lain supaya benar-benar yakin membeli barang yang tepat.
Memasarkan produk Anda di tahap ini sangatlah mudah. Usahakan untuk
mempertahankan pelanggan di situs Anda pada tahap ini. Misalnya saja, Geico,
perusahan insuransi yang memimpin di bidangnya, memungkinkan pelanggan
membandingkan tarif mereka dengan perusahan insuransi lain, bahkan tanpa
meninggalkan website mereka, meskipun pesaing mereka menawarkan harga
lebih murah. Bukan hanya proses ini memudahkan pelanggan dalam proses
pembandingan alternatif, tapi hal ini juga meningkatkan tingkat kepercayaan
pelanggan, yang merupakan hal yang sangat berguna dalam tahap ini.
 Keputusan untuk Membeli
Cukup mengejutkan memang, tapi keputusan untuk membeli berada di
pertengahan tahap-tahap dalam proses pembelian. Pada titik ini, pelanggan telah
mengeksplor banyak opsi, mengerti tentang harga dan cara pembayaran, dan
memutuskan untuk membeli atau tidak. Akan tetapi, masih mungkin bagi
pelanggan untuk membatalkan pembelian.
Ini berarti Anda harus meningkatkan usaha pemasaran Anda dengan cara
memberikan rasa aman pada pelanggan sambil mengingatkan pelanggan kenapa
mereka ingin membeli suatu produk. Pada tahap ini, memberikan informasi
sebanyak mungkin yang berhubungan dengan masalah yang pelanggan hadapi di
tahap pertama, serta meyakinkan pelanggan kenapa brand Anda menyediakan
solusi yang paling baik, adalah strategi yang esensial.
Jika seorang pelanggan kabur sebelum menyelesaikan pembelian, ini saatnya
Anda berusaha untuk memenangkannya kembali. Target ulang atau kirim email
yang mengingatkan pelanggan tentang kebutuhannya akan produk tersebut untuk
memengaruhi keputusan pelanngan, meskipun sepertinya Anda telah kehilangan
kesempatan untuk menjual. Tahap keempat adalah yang paling penting dari
keseluruhan tahap dalam proses pembelian, karena di tahap inilah profit terjadi
atau tidak.
 Pembelian
Kebutuhan telah diciptakan, pencarian dilakukan, dan pelanggan
memutuskan untuk membeli. Semua tahap dalam proses pembelian atau konversi
telah dipenuhi. Meski demikian, hal ini masih belum benar-benar pasti. Anda
masih bisa kehilangan pelanggan yang telah membeli. Pemasaran di tahap ini
sama pentingnya dengan di tahap-tahap lain.
Pemasaran di tahap ini cukup langsung, tanpa embel-embel, dan harus
dilakukan sesederhana mungkin. Uji coba proses membeli di website Anda.
Apakah cukup mudah? Apakah ada terlalu banyak tahap? Apakah website saya
terlalu lambat untuk di-load? Apakah pembelian bisa dilakukan dengan perangkat
mobile semudah dengan komputer biasa? Ajukan pertanyaan-pertanyaan penting
ini dan lakukan penyesuaian. Jika proses membeli di website Anda terlalu rumit,
Anda beresiko kehilangan pelanggan, dan profit.
 Evaluasi Pasca Pembelian.
Keseluruhan proses belum berakhir setelah pembelian terjadi. Fakta
menunjukkan bahwa sebuah bisnis dapat dengan sangat mudah kehilangan
pendapatan dan pelanggan. Setelah pembelian, seorang pelanggan akan masuk
dalam masa evaluasi: apakah dia menganggap keseluruhan proses memuaskan
atau tidak.
Jika pelanggan beranggapan bahwa dia telah mengambil keputusan yang
salah dengan membeli produk Anda, dia akan mengembalikan barang tersebut.
Hal ini dapat dimitigasi dengan mengidentifikasikan sumber ketidakpuasan
pelanggan, dan kemudian diikuti dengan proses pengembalian uang secara
mudah. Namun, kepuasan pelanggan saat ini belum cukup untuk menjamin
apakah pelanggan tersebut akan kembali untuk membeli dari Anda atau tidak.
Untuk memperbesar kemungkinan pelanggan kembali, kirimkan email follow-up
atau survei. Jangan lupa pula untuk mengucapkan terima kasih atas kepercayaan
pelanggan.

Sumber: https://subiz.com.vn/blog/enam-tahap-dalam-proses-pembelian-oleh-konsumen.html

X. Sebutkan dan jelaskan 8 prinsip dasar perilaku konsumen Islami!


Jawaban:

Prinsip Dasar Prilaku Konsumen Islami:


1) Prinsip Syariah.
yaitu menyangkut dasar syariat yang harus terpenuhi dalam melakukan konsumsi
2) Prinsip akidah
Yaitu hakikat konsumsi adalah sebagai sarana untuk ketaatan untuk
beribadah sebagai perwujudan keyakinan manusia sebagai makhluk dan khalifah
yang nantinya diminta pertanggung jawaban oleh Pencipta.
3) Prinsip ilmu
Yaitu seseorang ketika akan mengkonsumsi harus mengetahui ilmu tentang
barang yang akan dikonsumsi dan hukum-hukum yang berkaitan dengannya
apakah merupakan sesuatu yang halal atau haram baik ditinjau dari zat, proses,
maupun tujuannya.
4) Prinsip ‘amaliyah,
Sebagai konsekuensi aqidah dan ilmu yang telah diketahui tentang konsumsi
Islami tersebut, seseorang dituntut untuk menjalankan apa yang sudah diketahui,
maka dia akan mengkonsumsi hanya yang halal serta menjauhi yang haram dan
syubhat.
5) Prinsip Kuantitas
Yaitu sesuai dengan batas-batas kuantitas yang telah dijelaskan dalam syariat
Islam. Salah satu bentuk prinsip kuantitas ini adalah kesederhanaan, yaitu
mengkonsumsi secara proporsional tanpa menghamburkan harta, bermewah-
mewah, mubadzir, namun tidak juga pelit.Menyesuaikan antara pemasukan dan
pengeluaran juga merupakan perwujudan prinsip kuantitas dalam
konsumsi.Artinya, dalam mengkonsumsi harus disesuaikan dengan kemampuan
yang dimilikinya, bukan besar pasak daripada tiang.Selain itu, bentuk prinsip
kuantitas lainnya adalah menabung dan investasi, artinya tidak semua kekayaan
digunakan untuk konsumsi tapi juga disimpan untuk kepentingan pengembangan
kekayaan itu sendiri.
6) Prinsip Prioritas yaitu memperhatikan urutan kepentingan yang harus
diprioritaskan agar tidak terjadi kemudharatan, yaitu:
 Primer, adalah konsumsi dasar yang harus terpenuhi agar manusia dapat
hidup dan menegakkan kemaslahatan dirinya dunia dan agamanya serta orang
terdekatnya, seperti makanan pokok.
 Sekunder, yaitu konsumsi untuk menambah/meningkatkan tingkat kualitas
hidup yang lebih baik, jika tidak terpenuhi maka manusia akan mengalami
kesusahan.
 Tersier, yaitu konsumsi pelengkap manusia.
7) Prinsip Sosial
Yaitu memperhatikan lingkungan sosial di sekitarnya sehingga tercipta
keharmonisan hidup dalam masyarakat, di antaranya:
 Kepentingan umat, yaitu saling menanggung dan menolong sehingga
Islam mewajibkan zakat bagi yang mampu juga menganjurkan
shadaqah, infaq dan wakaf.
 Keteladanan, yaitu memberikan contoh yang baik dalam
berkonsumsi baik dalam keluarga atau masyarakat.
 Tidak membahayakan/merugikan dirinya sendiri dan orang lain
dalam mengkonsumsi sehingga tidak menimbulkan kemudharatan
seperti mabuk- mabukan, merokok, dan sebagainya.
8) Kaidah Lingkungan
Yaitu dalam mengkonsumsi harus sesuai dengan kondisi potensi daya dukung
sumber daya alam dan keberlanjutannya atau tidak merusak lingkungan. Seorang
muslim dalam penggunaan penghasilannya memiliki dua sisi, yaitu pertama
untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya dan sebagiannya lagi untuk
dibelanjakan di jalan Allah.

Sumber: https://core.ac.uk/download/pdf/229572791.pdf

Anda mungkin juga menyukai