Anda di halaman 1dari 5

Nama : Faiq Reza Aditya

Kelas/NIM : 4MA6 / 221124787

Mata Kuliah : Perilaku Konsumen

Dosen Pengampu : Dr. Tri Palupi Robustin, S.E., M.M

Rangkuman Kelompok 1 (Analisis Perilaku Konsumen)

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap
yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum
pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada
tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah
pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan
akhirnya membuang produk setelah digunakan. Atau kegiatankegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan- kegiatan tersebut.

Konsumen dibagi menjadi dua kategori yaitu:

1. Konsumen individu : seorang yang membeli barang dan jasa untuk keperluan sendiri
2. Konsumen organisasi : lembaga yang membeli barang dan jasa untuk keperluan
lembaga terserbut

Dari keseluruhan perilaku konsumen, kita dapat mengelompokkannya ke dalam 5 tipe,


yaitu:

1. Konsumen Loyal : Konsumen yang hanya membeli satu produk di satu tempat produk
tersebut dijual
2. Konsumen Impulsif : konsumen yang suka melakukan pencarian produk tanpa tujuan
yang jelas dan pada akhirnya melakukan proses transaksi
3. Penawar : konsumen yang hanya menyetujui proses transaksi berdasarkan penawaran
terendah yang diberikan oleh perusahaan
4. Konsumen pengamat : Mirip dengan konsumen impulsif, namun kemungkinan
terjadinya transaksi sangat kecil
5. Konsumen sesuai Kebutuhan : konsumen yang hanya membeli sesuatu berdasarkan apa
yang mereka butuhkan

Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku
konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Konsumen Rasional adalah konsumen
yang mementingkan kebutuhan, kegunaan, dan kualitas yang terjamin saat membeli suatu
produk. Konsumen Irrasional adalah konsumen yang mudah terpengaruh pemasaran suatu
produk atau lingkungan disekitarnya

Rangkuman Kelompok 2 (Perubahan dan Tantangan yang Dihadapi Oleh


Perusahaan)

Konsumen diklarifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu Konsumen Individu dan


Konsumen Organisasi. Menurut Mowen dan Minor (2002), ada 2 alasan perilaku konsumen
menjadi hal yang penting untuk dipelajari. Pertama Konsumen merupakan titik sentral
perhatian pemasaran, maka Pemahaman atas konsumen akan menuntun pemasar pada
kebijakan  pemasaran yang tepat dan efisien. Kedua,  Perkembangan perdagangan pada saat
ini menunjukan bahwa produk yang ditawarkan lebih banyak daripada permintaan yang ada

Ada 4 konsep membangun dan mempertahankan konsumen

1. Nilai konsumen merupakan perbandingan antara manfaat/keuntungan yang dipersiapkan


dengan semua sumber daya yang digunakan untun mendapatkan manfaat dari produk
yang dibeli. Nilai konsumen bersifat relatit, subjektif, dan kritis
2. Kepuasan Konsumen akan tercapai  jika presepsi fundamental konsumen terhadap
kinerja produk (presepsi konsumen tentang kinerja produk yang nyata) sama dengan
kinerja produk yang diharapkan
3. Kepercayaan konsumen merupakan sikap teguh konsumen pada pendirinya tentang
suatu perusahaan. Jika mempercayai perusahaan, konsumen akan teguh dan loyal, tidak
mudah berpaling ke perusahaan lain
4. Loyalitas konsumen merupakan tingkat maksimal kepercayaan seorang konsumen
kepada suatu perusahaan. Ciri – ciri konsumen yang loyal yaitu tidak sensitif dengan
perubahan harga, dan hanya membeli produk yang dijual di perusahaan tersebut. Biaya
mempertahankan konsumen jauh lebih kecil daripada biaya mencari konsumen baru
karena perusahaan akan tau bahwa konsumen yang loyal akan terus membeli produk
yang dijual. Selain itu, konsumen yang loyal akan menyebar produk yang ditawarkan
kepada konsumen lain untuk membeli produknya

Ada delapan tantangan yang akan dihadapi perusahaan, yaitu :

1. Tantangan pengangguran. Hal ini erat hubungannya dengan kriminalitas, jika


keamanan suatu negara terganggu, kelangsungan operasionalisasi perusahaan pun sulit
untuk tidak terganggu
2. Tanggung jawab sosial Perusahaan mempunyai tanggung jawab untuk menyejahterakan
karyawannya, seperti memberi tempat tinggal yang layak atau menjaga kebersihan
lingkungan tempat perusahaan tersebut beroperasi
3. Tanggung jawab kebutuhan Kebutuhan dasar manusia (terutama karyawan) wajib
terpenuhi, agar terlahir masyarakat yang sehat. Kesehatan adalah syarat utama karyawan
atau masyarakat secara keseluruhan
4. Tantangan etika Perusahan yang berdiri dan beroprasi tentu saja harus
mempertimbangkan etika yang dianut karyawan dan masyarakat / lingkungan. Maka dari
itu, perusahaan ditantang untuk mengikuti peraturan dan adat istiadat di lingkungan
tempat perusahaan beroperasi
5. Keragaman angkatan kerja Karakteristik angkatan kerja yang masuk dunia kerja
beragam : usia, pendidikan, etnis, agama, keterampilan, pengalaman, dan sebagainya
6. Pertumbuhan penduduk Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat melebihi
pertumbuhan sumber daya yang dimiliki. Jika tidak diwaspadai, tentu saja akan menjadi
masalah tersendiri
7. Kompetisi global Perusahaan harus mempunyai dan menemukan cara baru untuk
menghadapi kompetisi global dengan terus berusaha selalu memiliki keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan
8. Tantangan teknologi Teknologi berkembang dengan pesat. Perusahaan yang selalu
mengantisipasi dan bersiap untuk memanfaatkan, bahkan menciptakan teknologi tentu
akan memiliki keunggulan kempetitif

Proses pengambilan keputusan dibagi menjadi lima tahapan, yaitu

1. Pengenalan masalah
Pada tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau
masalah apa yang akan muncul, apa yang memunculkan mereka, dan bagaimana, dengan
adanya masalah tersebut konsuemn termotivasi untuk memilih produk tertentu.
2. Pencarian informasi utama
Pencarian informasi merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian
diamana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi
3. Evaluasi informasi alternative
Evaluasi informasi alternalif (alternative evaluation), yaitu suatu tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merek – merek alternatif dalam satu susunan pilihan
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian
sampai konsumen benar – benar membeli produk. Namun ada dua fakror yang
memepengaruhi keputusan pembelian tersebut, faktor pertama adalah sikap orang lain
dan faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan.
5. Perilaku setelah pembelian
Prilaku setelah pembelian (post-purchase behavior) merupakan tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut
setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.

Rangkuman Kelompok 3 (Keterlibatan Dan Persepsi Konsumen)

Konsep keterlibatan sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan perilaku


konsumen. Karena keterlibatan konsumen adalah tindakan proaktif yang dilakukan
konsumen terhadap stimulus yang diberikan pemasar/produsen yang ditunjuk untuk
meminimalkan resiko dan memaksimalkan keuntungan atau manfaat atas pembelian
produk. Terdapat faktor terpenting yang memengaruhi tingkat keterlibatan konsumen
adalah jenis produk yang menjadi pertimbangan, karakteristrik komunikasi yang diterima
konsumen dan karakteristrik situasi dimana konsumen beroperasi, dan kepribadian
konsumen.

Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan
sekitarnya. Meliputi karakteristrik dari stimuli, hubungan stimuli dengan sekelilingnya dan
Kondisi - kondisi di dalam diri kita sendiri. karakteristrik konsumen yang memengaruhi
persepsi meliputi pembedaan stimulus, tingkat ambang batas, persepsi bawah sadar,
tingkat adaptasi dan generalisasi stimulus. Persepsi konsumen tidak saja penting saat
proses informasi tetapi juga pada saat tahap evaluasi atas keputusan pembeliannya.
Keterlibatan mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi
personal suatu objek, kejadian atau aktivitas. Konsumen yang melihat bahwa produk yang
dimiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan terlibat dengan produk dan memiliki
hubungan dengan produk tersebut. Konsekuensi dengan suatu produk atau merek memiliki
aspek kognitif maupun pengaruh (Setiadi, 2010).

Anda mungkin juga menyukai