Anda di halaman 1dari 9

EKONOMI MIKRO

DIBUAT OLEH:
ANYA ANISAHDYAH PRIYANKA (221071017)
SALSHABILLA PUTRI ABYASYA (221071016)

UNIVERSITAS DIRGANTARA MASEKAL SURYADARMA

FAKULTAS EKONOMI

JAKARTA TIMU
Perilaku konsumen
1.Berikut ini menurut beberapa ahli mengenai definisi perilaku konsumen:
Pengertian perilaku konsumen menurut Kotler dan keller (2008:166)
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok,dan organisasi
memilih,membeli,menggunakan, dan bagaimana barang,jasa,ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Pengertian perilaku konsumen menurut Leon Schiffman dan Leslie kanuk


Perilaku konsumen menurut mereka berdua merupakan bagaimana seorang konsumen
membuat keputusan sampai sampai mereka mau membelanjakan sumber daya yang mereka
miliki untuk mendapatkan apa yang ingin mereka konsumsi.

Pengertian perilaku konsumen menurut John c. Mowen dan Michael Minor


Pengertian konsumen menurut Kedua tokoh ini menyatakan bahwa perilaku konsumen
menjelaskan tentang seorang konsumen berproses dalam menentukan keputusan terhadap
sebuah produk, mulai dari menerima, membeli, memanfaatkan, dan menentukan barang atau
jasa yang digunakan.

2. faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :


 Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar.
 Faktor sosial
Selain faktor budaya,perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor faktor sosial,
seperti kelompok acuan,keluarga,peran,dan status sosial.

 Faktor pribadi
Keputusan membeli dipengaruhi juga oleh karakteristik pribadi. Karakteritik
tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keaadan ekonomi,
kepribadian, dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.

3. pendekatan perilaku konsumen :


 Pendekatan kardinal
Disebut juga dengan pendekatan marginal itulity. Pendekatan kardinal dalam
analisis konsumen berdasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang
diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan
tertentu seperti uang,jumlah atau buah. Semakin besar jumlah barang yang
dikonsumsi,semakin besar pula tingkat kepuasan konsumen.

Pada bagan diatas terlihat bahwa konsumsi suatu barang secara kontinu akan mencapai suatu
titik yang disebut dengan titik kepuasan puncak atau titik jenuh.Dan konsumsi yang
dilakukan setelah mencapai titik puncak akan menurunkan tingkat kepuasan dari barang
tersebut secara total.

Kurva diatas menggambarkan tentang nilai guna suatu barang. Jumlah barang yang terus
ditambahkan akan menurunkan tingkat utility dari barang tersebut.
4. pengertian pendeketan ordinal:
 Pendekatan ordinal
Pendekatan Ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa
kelemahan , antara lain karena pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam
penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal , sebagian besar ekonomi saat
ini menolak pendekatan kardinal yang hanya membahas konsumsi barang-barang
sederhana seperti kopi atau es krim.
 Kurva indiferens:
dalam mikroekonomi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara dua
bundel barang di mana konsumen mendapatkan kepuasan yang sama (indiferen) pada
tiap-tiap titik kombinasi kuantitas (Q) kedua bundel tersebut.

Manfaat Perilaku Konsumen

Menurut Cooltrack, perilaku konsumen tak hanya berguna untuk pengembangan


produk baru. Studi ini juga dapat digunakan oleh product analyst untuk melakukan perbaikan
produk yang telah ada. Beberapa diantara nya adalah:
1. Memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen
Sebuah produk bisa punya berbagai macam konsumen. Nah, setiap konsumen itu
tentu berbeda. Kebutuhan serta keinginan mereka juga tak sama

2. Merancang program marketing yang sesuai


Ingin membuat program pemasaran yang sesuai dengan audiens? Tentu saja, kamu
harus memahami mereka dulu. Seperti yang sudah di sebutkan, pemahaman ini bisa di
dapat dengan studi perilaku konsumen. Studi ini juga bisa memudahkan pengambilan
keputusan yang berhubugan dengan konsumen seperti:

a) Pengantian logo
b) Pengubah kemasan
c) Pembuatan campaign berhadiah
d) Dan lain lain

3. Memprediksi tren pasar


Dari waktu ke waktu, tren pasar terus berubah. Nah, perubahan kita bisa diikuti
dengan studi consumer behavior. Otomatis kamu bisa membuat produk yang sesuai
perkembangan zaman. Tak perlu membuang banyak sumber daya untuk
mengembangkan produk yang kurang tepat.

4. Meningkatkan daya saing dengan competitor


Studi perilaku konsumen tak hanya membuatmu memahami audiens. Kamu juga bisa
mendapatkan informasi soal competitor, seperti:

a) Apakah pelanggan membeli produk dari pesaing?


b) Mengapa konsumen membeli produk dari pesaing?
c) Menurut konsumen, apa yang membedakan produkmu dan produk pesaing?
Kalau sudah mengenal competitor, buar saja produk yang lebih unggul

5. Meningkatkan costumer service


Tiap konsumen membutuhkan bentuk layanan yang berbeda. Perbedaan itu bisa
dipelajari lewat coustumer behvior. Dengan begitu kamu bisa memberikan layanan
costumer service yang berkualitas dengan kebutuhan tiap pelanggan.

Informasi Yang Didapat dari Perilaku Konsumen

1. Keinginan untuk membeli


Dengan mengamati perilaku konsumen, anda dapat mengacu apakah campaign bisnis
yang anda jalankan berpengaruh kepada keputusan pembelian konsumen atau tidak.

2. Analisis Campaign
Analisis campaign ini bertujuan untuk memahami respons pembeli terhadap
campaign. Selain itu juga, anda dapat menganalisis respons pembeli terhadap suaru
brand. Secara keseluruhan melalui analisis campaign yang anda lakukan.

3. Analisis Sentimen
Melalui analisis ini anda bisa memahami sentimen pembeli kepada produk atau
layanan bisnis anda. Analisis ini bermanfaat untuk produk development. Karena
perilaku konsumen tidak hanya seputar membeli sebuah produk tetapi bagaimana
ulasan yang diberikan kepada produk layanan atau bisnis anda.

4. Segmentasi Pasar
Setiap pembeli memmiliki tujuan yang berbeda beda dalam melakukan pembelian.
Dengan segmentasi pasar, anda dapat membuat segmentasi pembeli sesuai dengan
demografi saat ini. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan produk sesuai dengan
kategori atau demografi tertentu.
Tipe Tipe perilaku Konsumen

1. Perilaku membeli yang kompleks ( complex buying behavior )


2. Perilaku membeli yang mengurangi perbedaan (dissonance-reducing buying
behavior)
3. Perilaku membeli yang telah terbiasa (habitual buying behavior)
4. Perilaku mencari keragaman produk (variety seeking behavior)

Model Perilaku Konsumen

1. Learning Model
adalah model yang biasa menunjukan keinginan custumer.
Model ini berlaku untuk bisnis multiguna yang menjual produk untuk semua tingkat
kebutuhan pelanggan.

2. Psychoanalytic Model
Model satu ini diambil dari teori Sigmund Freud mengenai psikoanalisis, di mana
konsumen memiliki motif mengakar, baik sadar maupun tidak sadar, yang mendorong
mereka untuk melakukan pembelian.
Motif tersebut bisa berupa ketakutan yang tersembunyi, keinginan yang ditahan, atau
sekadar keperluan pribadi.
Dengan demikian, pelanggan akan melakukan pembelian bila diberikan rangsangan
yang tepat oleh badan usaha, seperti meluncurkan iklan di Instagram atau YouTube

3. Sociological Model
model ini mengacu pada teori di mana pembelian dipengaruhi oleh tempat individu.
Intinya teori model ini menjelaskan bahwa seseorang akan membeli barang
berdasarkan hal yang diperlukan oleh kelompok tempat mereka berada.

4. Input, Process, Output


input adalah model perilaku konsumen yang sering digunakan di perusahaan ternama.
Input mengacu pada strategi marketing yang dibentuk sebuah perusahaan. Empat
aspek terpenting dalam indikator tersebut yaitu:product (produk), price (harga), place
(tempat), dan promotion (promosi).
Proses adalah proses transaksi seorang konsumen.Mulai dari mengetahui hingga
mengevaluasi kualitas serta harga produk.
Terakhir ada output indikator yang merujuk pada respons konsumen terhadap produk
atau layanan yang disediakan perusahaan.

5. Black Box Model


model ini mengungkapkan bahwa pelanggan adalah pemikir individu yang mampu
memroses rangsangan internal dan eksternal untuk membuat keputusan
pembelian.Seorang konsumen bertemu dengan rangsangan dari bauran pemasaran
bisnis dan rangsangan eksternal lainnya.

Pendekatan dalam Meneliti Perilaku Konsumen

1. Pendekatan Interpretif
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menggali secara mendalam perilaku konsumsi
yang ditunjukkan oleh konsumen dan apa saja yang mendasarinya. Pada umumnya,
pendekatan ini dilakukan dengan diskusi yang mendalam melalui wawancara yang
panjang bahkan kalau perlu dengan diadakan focus grup discussion

2. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan dasar ilmu psikologi kognitif, sosial,
dan behaviorial dan ilmu sosiologi. Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengembangkan teori serta metode untuk menjelaskan perilaku konsumen beserta
dasar pembuatan keputusan. Pendekatan tradisional dilakukan dengan melakukan
eksperimen dan survei.

3. Pendekatan Sains Pemasaran


tahu teori hierarki kebutuhan yang dicetuskan oleh Abraham Maslow? Ya, sebuah teori yang
menjelaskan bahwa beberapa kebutuhan harus didulukan dibading kebutuhan yang lain.
Pendekatan ini dilakukan dengan menguji coba teori Maslow untuk mendapatkan prediksi
pengaruh strategi marketing.
Aplikasi Perilaku Konsumen dalam Bisnis

1. Merancang strategi pemasaran yang baik


bahwa strategi pemasaran yang baik menyesuaikan dengan perilaku konsumen yang
akan dijadikan market. Dengan demikian, pemasaran yang dilakukan mampu
mendapatkan hasil yang maksimal. Teori perilaku konsumen memungkinkan
perusahaan untuk mengidentifikasi konsumen yang tepat untuk produk mereka.
Dimulai dari pengelompokkan demografi, kondisi sosial-ekonomi, tempat mereka
berkumpul, hobi mereka, lingkaran pertemanan, kapan waktu yang tepat untuk
mengadakan diskon, dan sebagainya.

2. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen

Dengan mengenali perilaku konsumen secara cermat, perusahaan tidak hanya


mengetahui siapa yang cocok untuk pasar mereka. Bahkan perusahaan dapat
menciptakan pasar baru dan produk baru. Perilaku konsumen yang telah dipetakan
sangat memungkinkan bagi perusahaan untuk mengetahui apa yang menjadi masalah
di masyarakat. Dengan mengetahui masalah, perusahaan melakukan inovasi dan
menciptakan produk baru.

3. Untuk membantu dalam kebijakan public

Contoh paling mudah adalah masyarakat membutuhkan moda transportasi menjelang


Hari Raya Idul Fitri. Pasalnya pada saat itu, mayoritas orang Indonesia melakukan
tradisi mudik dan tentunya memerlukan moda transportasi, baik, darat, laut, dan
udara. Kapan masyarakat mulai mudik, kapan masyarakat mulai melakukan arus
balik, berapa kebutuhan armada transportasi untuk rute tertentu, bahkan bagaimana
mekanisme mendapatkan jasa layanan tersebut, sangat diperlukan oleh banyak orang.

4. Menyiapkan perlindungan konsumen

adanya jaminan perlindungan konsumen tentu memberikan ketenangan dan


kenyamanan bagi konsumen untuk mengkonsumsi barang dan/ atau jasa. Memahami
perilaku konsumen membantu perusahaan atau pembuat kebijakan dapat menyiapkan
perlindungan apa yang diberika kepada konsumen. Dengan demikian, kegiatan
ekonomi dapat berjalan dengan sehat.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/teori-perilaku-konsumen/

https://glints.com/id/lowongan/perilaku-konsumen/#.ZCAAGXZBy3B

https://deepublishstore.com/blog/materi/perilaku-konsumen/

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/teori-perilaku-konsumen/

ppt pak Sumarsid pertemuan ke 4

Anda mungkin juga menyukai