RPS 1 & 2
‘’Definisi Perilaku Konsumen dan Pengambilan Keputusan’’
Oleh Kelompok 6 :
PERILAKU KONSUMEN
1. Untuk memahami evolusi konsep pemasaran, alat yang paling menonjol digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pemasaran, hubungan antara nilai dan retensi pelanggan, dan
tujuan pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial.
2. Untuk memahami bagaimana Internet dan teknologi terkait meningkatkan transaksi
pemasaran dengan menambahkan nilai yang menguntungkan baik pemasar maupun
pelanggan.
3. Untuk memahami keterkaitan antara nilai pelanggan, kepuasan, dan retensi, dan peran
revolusioner teknologi dalam merancang langkah-langkah dan strategi penyimpanan yang
efektif.
4. Untuk memahami perilaku konsumen sebagai bidang interdisipliner, pengambilan
keputusan konsumen, dan struktur buku ini.
Perilaku konsumen merupakan studi yang relative baru pada pertengahan hingga
akhir tahun 1960-an. Karena ilmu ini tidak mempunyai sejarah atau badan risetnya sendiri,
para pakar teori pemasaran banyak sekali meminjam berbagaikonsep yang dikembangkan
di berbagai disiplin ilmu pengetahuan lain,seperti psikologi (studi mengenai individu),
sosiologi (studi mengenai kelompok), antropologi (pengaruh masyarakat pada individu),
dan ilmu ekonomi dalam rangka membentuk dasar disiplin ilmu pemasaran yang baru ini.
Kebanyakan teori awal mengenai perilaku konsumen didasarkan pada teori ekonomi,
denganpendapat bahwa individu bertindak secara rasional untuk memaksimumkan
keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa.
Penelitian belakang ini menemukan bahwa para konsumen mungkin sekali
membeli secara influsif, dan dipengaruhi tidak hanya oleh keluarga dan teman-teman, oleh
berbagai pemasang iklan dan model peran, tetapi juga oleh suasana hati, keadaan, dan
emosi. Semua faktor ini bergabung sehingga membentuk model perilaku konsumen yang
menyeluruh dan mampu mencerminkan aspek pengertian dan pengetahuan (cognitive)
maupun emosional dalam pengambilan keputusan konsumen.
Perilaku Kardinal
Perilaku Ordinal
Dalam pendekatan ini daya guna suatu produk atau jasa tidak perlu diukur,
cukup untuk diketahui saja dan konsumen mampu membuat urutan tinggi-rendahnya
daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok produk atau jasa.
RPS 2
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) Keputusan pembelian adalah :“The selection
of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah pilihan
alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Keputusan pembelian
mempengaruhi pengenalan konsumen terhadap kebutuhan atas produk yang didapat dari
sumber informasi. Proses pengambilan keputusan konsumen dapat dipandang sebagai tiga
yang berbeda namun berhubungan satu sama lain. Tiga tahap tersebut adalah tahap
masukan, tahap proses dan tahap keluaran. Tahap masukan mempengaruhi pengenalan
knonsumen dalam suatu produk (Kualitas produk, harga, dan citra merek). Tahap proses
adalah ketika konsumen fokus dalam pengambilan keputusan pembelian yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor psikologi (motivasi, persepsi, pengetahuan, kepribadian, dan sikap) dan
pengalaman. Tahap keluaran adalah ketika konsumen telah melakukan proses pengambilan
keputusan yaitu pembelian dan evaluasi setelah melakukan pembelian suatu produk.
Pada tingkatan keputusan ini, konsumen tidak memiliki kriteria atau spesifikasi
tertentu untuk mengevaluasi kategori produk atau merek-merek yang ada dalam suatu
kategori produk. Dalam kondisi demikian, konsumen membutuhkan banyak informasi,
baik tentang kategori produk maupun tentang merek-merek yang tersedia. Jenis keputusan
ini sering dihadapi ketika membeli produk-produk yang harganya mahal, memiliki resiko
tinggi, atau produk yang pertama kali dibeli. Dengan kata lain, keputusan seperti ini
dihadapi oleh konsumen untuk produk-produk dengan keterlibatan tinggi.
Pada tingkatan keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar yang akan
digunakan untuk mengevaluasi suatu kategori produk dan sejumlah merek yang ada dalam
kategori produk itu. Namun, mereka belum memiliki preferensi yang baik tentang merek-
merek yang menjadi pilihannya. Karena itu, dibutuhkan informasi tambahan yang akan
digunakan untuk membedakan merek-merek yang ada.
2) Manusia Pasif
3) Manusia Kognitif
4) Manusia Emosional
3 Suprapti, Ni Wayan Sri. (2010). Perilaku Konsumen Pemahaman Dasar dan Aplikasinya
dalam Strategi Pemasaran. Denpasar: Udayana University Press.
4 Leon G. Schiffman, Joseph L Wisenblit (2015). Consumer Behavior Eleventh Edition. Pearson