• Sikap Konsumen
Sikap (Attitude) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan
konsumen. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan (beliefe) dan
perilaku (behavior). Kepercayaan konsumen adalah pengetahuan konsumen mengenai
suatu objek, atributnya, dan manfaatnya (Mowen dan Minor,1998 hal 242).
Para pemasar harus mengetahui atribut-atribut yang diketahui konsumen dan atribut-
atribut yang digunakan sebagai evaluasi produk tersebut. Pengetahuan tersebut
berguna dalam mengkomunikasikan atribut suatu produk kepada konsumen.
Kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, atribut dan manfaat produk
menggambarkan persepsi konsumen, karena itu kepercayaan suatu produk berbeda
diantara konsumen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain :
• Pengalaman Pribadi
• Pengaruh Keluarga Dan Teman-Teman
• Direct Marketing
• Media Masa
• Karakteristik individu
Untuk mengubah sikap konsumen terhadap produk / jasa / merek dapat menggunakan pendekatan fungsi sikap antara lain :
1.Fungsi utilarian
Mengungkapkan manfaat dari produk atau menghindari resiko dari produk.
Contoh : iklan produk lampu hemat listrik, lebih ekonomis dan tahan 6000 jam.
2.Fungsi mempertahankan ego
Melindungi seseorang dari keraguan yang muncul dalam dirinya sendiri atau dari faktor yang mungkin menjadi ancaman bagi dirinya.
Contoh : susu sustalac : solusi agar terhindar dari rasa takut tua
3.Fungsi ekspresi nilai
Menyatakan nilai-nilai, gaya hidup dan identitas sosial dari seseorang.
4.Fungsi pengetahuan
Konsumen diberi tambahan pengetahuan agar menyukai produk
3 MODEL SIKAP KONSUMEN
• ABC MODEL OF ATTITUDES
Ketiga analisis ini dapat digunakan bersama-sama untuk memahami target pasar bisnis secara
lebih komprehensif dan membantu bisnis dalam mengembangkan strategi pemasaran yang
lebih efektif. Namun, analisis ini harus dilakukan dengan hati-hati dan didukung oleh data yang
akurat agar hasilnya dapat diandalkan.
Peran Teknologi dan Media Sosial dalam Perilaku
Konsumen
Teknologi dan media sosial telah memiliki peran yang signifikan dalam
perilaku konsumen saat ini. Mereka telah mengubah cara konsumen
berinteraksi dengan merek dan produk, serta cara mereka melakukan
pembelian dan pengambilan keputusan. Di bawah ini adalah beberapa
contoh peran teknologi dan media sosial dalam perilaku konsumen:
Informasi produk yang mudah diakses:
Teknologi dan media sosial memungkinkan konsumen untuk dengan mudah
mengakses informasi tentang produk dan merek yang mereka minati. Mereka
dapat mencari ulasan, informasi produk, dan pembanding harga dari berbagai
sumber, termasuk situs web, forum online, dan media sosial.
Koneksi merek dan konsumen: Media sosial memungkinkan merek untuk
berinteraksi langsung dengan konsumen mereka melalui saluran online.
Merek dapat memperkenalkan produk baru, memberikan dukungan
pelanggan, dan mendapatkan umpan balik yang berguna dari konsumen.
Pengambilan keputusan yang terinformasi: Dengan akses mudah ke
informasi produk dan merek, konsumen dapat membuat keputusan yang
lebih terinformasi saat membeli produk atau layanan. Mereka dapat
membandingkan merek dan produk sebelum memutuskan untuk membeli,
yang dapat membantu mereka memilih produk yang terbaik sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi mereka.
Kemudahan berbelanja online: Teknologi dan media sosial memungkinkan
konsumen untuk berbelanja online dengan mudah dan nyaman. Mereka
dapat membeli produk dari berbagai situs web dan toko online, dan
melakukan pembayaran dengan mudah dan aman.
Pembelian impulsif: Teknologi dan media sosial juga dapat mempengaruhi
perilaku konsumen dengan memicu pembelian impulsif. Konsumen dapat
dengan mudah tergoda untuk membeli produk hanya karena iklan yang
muncul di media sosial mereka atau penawaran yang terlihat menarik.
Perubahan tren konsumen: Teknologi dan media sosial juga dapat
mempengaruhi tren konsumen. Merek dapat memanfaatkan media sosial
untuk mempromosikan tren dan gaya hidup tertentu, dan konsumen dapat
terpengaruh oleh tren ini dan memutuskan untuk membeli produk yang
sesuai dengan tren tersebut.