Anda di halaman 1dari 3

Made Indira Mahadewi

210326248
Perilaku Konsumen (E)

Latihan Soal UTS

1. Keterhubungan antara perilaku konsumen dengan konsep pemasaran adalah dimana


perilaku konsumen sangatlah berkaitan dengan pemasaran. Kaitan antara perilaku
konsumen dengan pemasaran adalah perilaku konsumen itu sendiri mempengaruhi
kelancaran proses pemasaran. Pemasar harus bisa memahami perilaku atau sikap dari
masing-masing individu yang menjadi sasarannya dalam memasarkan produk dan jasa.
Perilaku setiap individu berbeda-beda. Perbedaan itu juga terdapat ketika mereka
mengkonsumsi barang dan jasa. Konsumen dengan pendapatan yang tinggi dan kelas
sosial atas, pasti mengkonsumsi barang yang berbeda dengan konsumen dengan
pendapatan rendah dan kelas sosial bawah. Dalam hal ini, pemasar harus menerapkan
strategi pemasaran yang berbeda antara konsumen kelas sosial atas dengan konsumen
kelas sosial bawah. Dengan menerapkan strategi yang berbeda, maka pemasar dapat
memasarkan barang dan jasanya kepada kedua jenis konsumen tersebut dan apabila
didukung oleh produk dan pelayanan yang memuaskan konsumen, maka konsumen akan
menjadi loyal terhadap produk dan jasa tersebut. Apabila konsumen bersikap loyal
terhadap suatu produk dan jasa, maka pemasaran dari suatu produk maupun jasa akan
menjadi lancar dan hal tersebut akan meningkatkan profit atau laba dari perusahaan
tersebut. Semakin loyal seorang konsumen terhadap suatu barang dan jasa, maka
produksi suatu barang dan jasa dalam perusahaan akan meningkat karena permintaan
terhadap barang dan jasa meningkat. Dengan naiknya permintaan, maka produsen atau
pemasar dapat meningkatkan produktivitas barang dan jasa dan akan meningkatkan
pemasukan perusahaan.

2. Keunggulan dan kelemahan menggunakan faktor demografi sebagai basis untuk


segmentasi pasar yaitu dimana segmentasi demografis sendiri adalah salah satu jenis
segmentasi pasar yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
sosial, tingkat penghasilan, agama, ataupun pekerjaan. Maka dari itu terdapat beberapa
hal yang bisa menjadi dampak dari menggunakan faktor demografis tersebut sebagai
basis untuk segmentasi pasar. Yang pertama hal ini dapat memberikan keuntungan:
- Cenderung mudah untuk mendapatkan data.
Salah satu cara mendapatkan informasi untuk segmentasi pasar demografis adalah
dengan mengakses data sensus pemerintah, dan ini tidak sulit untuk dicari. Ada
banyak sumber di situs-situs pemerintah yang bisa didapatkan dengan cuma-Cuma.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan survey sendiri melalui berbagai media seperti
survey online, media sosial, atau email.
- Lebih hamat biaya.
Data sensus bisa diakses setiap saat tanpa biaya, yang berarti tidak menambah total
pengeluaran usaha Anda. Selain itu, banyak juga alat survey online yang bisa Anda
manfaatkan tanpa biaya sehingga Anda tak perlu pusing memikirkan tentang biaya
untuk memperoleh data.
- Lebih mudah diukur.
Data demografis cenderung lebih mudah dianalisis dan diukur karena
ketersediaannya. Data ini juga lebih jelas daripada jenis data lain (misalnya data
psikografis – sifat, karakter, preferensi orang) yang cenderung subjektif serta lebih
sulit untuk dikumpulkan. Data demografis ada berdasarkan pada fakta, sehingga
mudah diukur dan ditindaklanjuti.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, segmentasi pasar demografis ternyata juga
memiliki beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan, kerugiannya:
- Berdasarkan pada asumsi.
Segmentasi pasar demografis memiliki pendekatan satu arah, yang berarti
mengelompokkan orang berdasarkan informasi demografis bisa menciptakan
stereotipe yang belum tentu benar.
- Data demografis kadang tidak cukup jelas.
Meskipun data demografis bisa memberi Anda informasi tentang berapa usia calon
konsumen atau berapa penghasilan mereka, informasi ini belum tentu bisa Anda
gunakan untuk memprediksi apa yang bisa menarik minat calon pelanggan. Misalnya,
pengusaha makanan tradisional tidak bisa menentukan apakah sekelompok orang
dengan pekerjaan karyawan swasta akan tertarik pada produk mereka.
- Rawan salah tafsir.
Data demografis yang tersedia belum tentu merupakan data paling baru. Dalam
jangka waktu satu tahun saja, aspek demografis bisa berubah secara drastis. Tidak ada
yang bisa menjamin apakah data yang Anda dapatkan saat ini merupakan data paling
aktual.

3. Yang saya ketahui mengenai etnocentrism adalah sebuah kecendrungan kelompok


masyarakat tertentu untuk menutup diri dari kelompok lainnya dan sulit menerima segala
sesuatu yang bukan berasal dari kelompok mereka sendiri. Ethnocentrism bermanfaat
dalam upaya untuk menjamin keberlangsungan kelompok dan budaya mereka,
meningkatkan solidaritas kelompok, perilaku yang sesuai dengan adat yang dipegang,
kerjasama, loyalitas dan efektifitas kelompok. Ini juga mempengaruhi bagaimana
perilaku pembelian konsumen baik dalam hal apa yang dibeli, kapan dan bagaimana
mengkonsumsinya sangat dipengaruhi oleh faktor kepribadian mereka. Keputusan
pelanggan atas pilihan produk dan merek dalam negeri ataupun luar negeri oleh beberapa
peneliti membuktikan hal ini dilatarbelakangi terutama oleh faktor etnosentris konsumen.
country of origin atau yang sering disingkat dengan COO merupakan isyarat dalam
atribut produk yang mempengaruhi evaluasi konsumen dalam mengidentifikasi asal
negara suatu produk atau juga.
Meningkatnya globalisasi ekonomi mengakibatkan turunnya hambatan perda- gangan
antar negara, sehingga ketersediaan produk asing di pasar lokal semakin luas dari pada
sebelumnya. Dalam keadaan demikian, banyak produk dan jasa dievaluasi dengan
memperhatikan COO sebagai pembeda kompetitif yang potensial di pasar lokal masing-
masing negara. Hal inilah yang menjadikan COO dianggap sebagai salah satu bidang
penelitian perilaku konsumen yang penting dan telah menarik banyak perhatian peneliti
di bidang pemasaran. Contohnya : Misalnya Jerman dia- sosiasikan dengan produk-
produk berkualitas tinggi, tetapi harga produknya mahal.

4. Persepsi adalah proses saat seseorang memilih, mengorganisasi, serta


menginterpretasikan informasi yang datang menjadi suatu arti sendiri untuk menciptakan
gambaran secara keseluruhan. Dalam dunia pemasaran diperlukan persepsi konsumen
yang merupakan proses saat konsumen memilih, mengorganisasi, serta
menginterpretasikan informasi menjadi suatu arti tersendiri bagi dirinya. Persepsi ini
sangat penting bagi pemasar karena persepsi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Karena persepsi manusia sangat
dipengaruhi oleh faktor internal (pengalaman, kebutuhan, nilai yang dianut, serta
pengharapan) dan faktor eksternal (situasi, penampilan produk, serta sifat stimulus)

5. Teori Pavlov adalah pengkondisian klasik yang menggambarkan proses pembelajaran


melalui asosiasi stimulus dari lingkungan dan bersifat alamiah. Dapat diartikan juga
bahwa classical conditioning sebagai pembentuk tingkah laku melalui proses
persyaratan. Pavlov beranggapan bahwa tingkah laku organisme dapat dibentuk melalui
peraturan dan manipulasi lingkungan. Contohnya dalam kehidupan nyata dengan
penggunaan aroma makanan atau tempat makan. Hal ini dapat dijumpai saat biasanya
melewati toko roti baik di mall, di stasiun, ataupun di airport kita sering kali mencium
aroma kue yang sangat pekat. Hal ini dilakukan dari pihak toko untuk memancing calon
konsumennya agar membeli rotinya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai