Anda di halaman 1dari 4

(1) model analisis perilaku konsumen adalah sebagai berikut ini : Komponen kognitif

Komponen ini terdiri dari kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang objek. Pengetahuan
tentang objek dapat diperoleh dari pengalaman dan pengetahuan yang tertanam dalam memori.

CONTOH :

Misalkan pada produk sawi organik, ketika konsumen ditanya apa pandangan mereka tentang merek
ini, maka bisa jadi jawabannya satu di antara berikut: tanpa bahan kimia, harganya mahal, sehat
dikonsumsi, tahan lama, dan masih banyak kemungkinan jawaban lain, namun yang pasti jawaban-
jawaban di atas menjelaskan keyakinan dan pengetahuan konsumen pada atribut-atribut produk sawi
organik.

Mulailah dengan menyapa pelanggan dan selalu bersikap sopan. Penting untuk selalu berempati kepada
pelanggan meskipun mereka sedang komplain. Usahakan proaktif selama berkomunikasi dengan
pelanggan. Perhatikan kebutuhan mereka dan tawarkan bantuan atau solusi bahkan sebelum mereka
bertanya

(2)

1. Mengetahui Karakteristik Dan Kebutuhan Konsumen

Adanya hubungan yang baik, pemilik bisnis mudah mendapat informasi tentang harapan dan keinginan
konsumen terhadap suatu produk. Dengan banyaknya informasi, pemilik bisnis dapat memetakan
bagaimana pola komunikasi, karakteristik dan konsumen sendiri akan lebih terbuka dalam
menyampaikan keluhan dan saran sehingga pemilik bisnis akan dapat mengidentifikasi kebutuhan
konsumen untuk menentukan strategi peningkatan penjualan berikutnya.

2. Meningkatkan pengakuan terhadap suatu produk

Brand awareness merupakan tingkat pengakuan konsumen terhadap suatu brand atau merek dengan
namanya. Kita tentu mengenal Aqua, sebuah brand yang kini namanya digunakan untuk menyebut air
mineral kemasan. Kesadaran konsumen akan sebuah produk dapat dicapai dengan seringnya terjadi
interaksi dan diskusi yang melibatkan pemilik bisnis dan konsumen disamping aktivitas marketing dan
promosi yang lainnya.

3. Meningkatkan kredibilitas bisnis

Di era digital seperti sekarang ini, baik buruknya kredibilitas sebuah bisnis turut ditentukan dari citra
mereka di media sosial. Ada banyak kasus di mana citra perusahaan menjadi sangat buruk karena
hubungan antara perusahaan dan konsumen yang tidak dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, jangan
jadikan konsumen hanya sebagai sumber pemasukan, melainkan juga pihak yang memberikan
kepercayaan pada produk karena keakraban yang terjalin turut mempengaruhi persepsi, keyakinan,
opini, dan sikap dari konsumen pada bisnis
(3)

Pengaruh Budaya Terhadap Perilaku Konsumen

Produk dan jasa memainkan peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena
produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya akan dipindahkan ke produk dan jasa,
dan produk kemudian dipindahkan ke konsumen dalam bentuk pemilikan produk (possession ritual),
pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual), dan pembuangan (divestment ritual).

Subbudaya adalah kelompok budaya berbeda yang ada sebagai sebuah segmen yang dapat dikenali
dalam suatiu masyarakat yang lebih besar dan lebih kompleks, para nggotanya mempunyai
kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang membedakan mereka dari para anggota masyarakat yang
sama pada waktu yang sama, mereka memegang kepercayaan yang dominan dalam masyarakat secara
keseluruhan. Subbudaya mempunyai focus yang lebih sempit dari pada budaya. Pembagian subbudaya
didasarkan pada berbagai macam variable sosiobudaya dan demografis seperti kebangsaan, agama,
lokasi geografis, ras, usia, gender, dan status pekerjaan.

Demografi dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, demografi merupakan ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk.

Demografi juga bisa diartikan ilmu yang memberikan uraian dan gambaran statistik mengenai suatu
bangsa dilihat dari sudut

12

Beberapa karakteristik demografi yang sangat penting untuk memahami konsumen adalah usia, jenis
kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan,
lokasi geografi dan kelas sosial

[15/5 09.29] Ega Unper: Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam
mencapai suatu tujuan organisasi. Seperti pemasaran dengan pendekatan relasional yang berfokus
kepada pemenuhan kebutuhan, kepuasan, dan kesenangan konsumen. Artinya setelah transaksi selesai,
konsumen tidak dibiarkan begitu saja yang nantinya akan mudah pindah ke produk lain. Akan tetapi
menciptakan kesetiaan bagi konsumen (pelanggan) dengan memahami apa yang diinginkan oleh
konsumen

Jadi, strategi pemasaran adalah suatu kegiatan yang dijalankan oleh pemasar untuk tujuan-tujuan
tertentu. Strategi pemasaran ini berkaitan dengan ketiga elemen lainnya seperti komponen afeksi dan
kognisi, lingkungan dan perilaku

Strategi Pemasaran dengan dan Memperhatikan Budaya

Beberapa strategi pemasaran bisa dilakukan dengan pemahaman budaya suatau masyarakat, pemasar
dapat merencanakan strategi pemasaran pada penciptaan produk, segmentasi dan promosi.
Pemahaman tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan memberikan inspirasi mengenai produk
yang dibutuhkan oleh konsumen.

Contohnya pada masyarakat indonesia telah mempercayai perawatan kecantikan, menjaga kebugaran
tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit menggunakan tumbuh-tumbuhan , kewirausahaan pun
memanfaatkan pengetahuan budaya tersebut.

Strategi Sub Budaya

Sub-Budaya Etnis

Etnis dapat diartikan sebagai kelompok orang yang mempunyai norma dan nilai spesifik yang
sama dalam persepsi dan kognisi yang berbeda dengan persepsi dan kognisi kelompok lain dalam
masyarakat yang lebih luas, nilai ini dapat terbentuk dari segi fisik, agama, geografis atau faktor lainnya
namun tidak mutlak.

Sub-Budaya Agama

karena bervariasi dan pluraris serta sifatnya yang pribadi membuat kelompok agama mempunyai
pengaruh penting bagi konsumsi suatu masyarakat, kelompok keagamaan akan memperlihatkan
preferensi dan tabu yang spesifik.

Sub-Budaya Geografis dan Regional

Daerah geografis suatu negara kadang mengembangkan budayanya sendiri. Daerah barat daya
merika Serikat dikenal karena gaya hidup kasual yang meninjolkan busana yang nyaman, hiburan luar
rumah, dan olahraga yang aktif dan juga tampak lebih inovatif

Sub-Budaya Usia

Kelompok usia dapat juga dianalisis sebagai sebuah sub-budaya karena sering memiliki nilai dan
perilaku yang berbeda, namun pemasaran harus berhati-hati dalam mensegmen konsumen jika
didasarkan pada usia mereka yang sebenarnya, karena sebagian konsumen dewasa merasa mereka
masih muda, sebaliknya ada pula konsumen remaja yang menganggap dirinya sudah dewasa

Strategi pemasaran demografis

karena kegiatan pemasaran selalu melibatkan masyarakat, dan dari sanalah akan membentuk pasar
dengan syarat memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakan uang tersebut.

(5)

Keputusan pembelian itu banyak dipengaruhi faktor internal dari dalam diri konsumen, serta faktor
eksternal yang berasal dari lingkungan sekitarnya.
Menurut Kotler dan Amstrong, konsumen akan melalui lima tahap proses keputusan pembelian, yakni:

Pengenalan kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pascapembelian.

(4)

Pengaruh kualitas pelayanan dengan loyalitas konsumen sangat erat kaitannya, karena dengan
memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada konsumen akan menciptakan kepuasan
konsumen.

faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen antara lain kualitas produk, harga, dan
promosi(Dharmmesta, 1999). Penelitian ini difokuskan pada harga, promosi, dan kualitas pelayanan
sebagai faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

hal ini karena masih adanya kekhawatiran para pembeli bila akan keamanan data yang diberikan akan
disalahgunakan oleh penyedia jasa sehingga menyebabkan kualitas pelayanan secara langsung

Anda mungkin juga menyukai