Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nabilatur Rohmah

Nim: 20053002

Mata Kuliah : Perilaku Konsumen

Prodi: Ekonomi syariah

Dosen Pengampu: Ahmad Munir Hamid,SE,M.SEI

JAWABAN

1. Model keputusan konsumen


Merujuk pada proses yang dilalui oleh konsumen dalam mengambil keputusan terkait
pembelian produk atau jasa. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, termasuk identifikasi
kebutuhan, pengumpulan informasi, evaluasi alternatif, dan pembuatan keputusan
pembelian. Model keputusan konsumen dapat dibedakan menjadi tiga perspektif, yaitu
berdasarkan perspektif pengambilan keputusan, perspektif eksperiensial, dan perspektif
pengaruh Tahapan proses pengambilan keputusan konsumen meliputi pengenalan
kebutuhan, penyelidikan sebelum pembelian, evaluasi alternatif, pembelian, dan pembelian
ulang. Proses ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi, psikologis, serta lingkungan seperti
nilai-nilai sosial dan budaya Model ini membantu pemasar untuk memahami perilaku
konsumen dan merumuskan strategi pemasaran yang lebih tepat. Jadi model keputusan
konsumen adalah kerangka konseptual yang menjelaskan proses yang dilalui konsumen
dalam memutuskan pembelian suatu produk, terdiri dari beberapa tahapan mulai dari
problem recognition hingga post-purchase behavior. Model ini sangat penting bagi
pemasar.

Model keputusan konsumen (consumer decision model) adalah kerangka yang


menjelaskan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum
melakukan pembelian suatu produk atau jasa.

Komponen utama dalam model keputusan konsumen:


1. Pengenalan masalah
Tahap dimana konsumen menyadari adanya kebutuhan atau masalah yang perlu
dipenuhi atau diatasi. Bisa muncul dari dalam diri atau rangsangan eksternal.

2. Pencarian informasi
Tahap dimana konsumen mencari informasi tentang produk atau jasa yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Sumber informasi bisa melalui iklan, teman, internet,
dan lainnya.

3. Evaluasi alternatif
Tahap dimana konsumen mengevaluasi berbagai alternatif pilihan produk
berdasarkan kelebihan, kekurangan, harga dan kriteria lainnya.

4. Keputusan pembelian
Tahap dimana konsumen memutuskan untuk membeli produk tertentu setelah
melalui evaluasi alternatif.

5. Perilaku pasca pembelian


Tahap dimana konsumen mengalami kepuasan atau ketidakpuasan setelah
menggunakan produk yang telah dibeli, yang dapat memengaruhi sikap berikutnya.

Dengan memahami tahapan dalam model ini, pemasar dapat merancang strategi yang tepat
untuk memengaruhi keputusan konsumen. Model ini sangat penting dalam manajemen
pemasaran.
2. Strategi pemasaran
Strategi dapat mempengaruhi keputusan konsumen melalui berbagai cara, termasuk
segmentasi pasar, targeting, positioning, dan bauran pemasaran yang meliputi produk,
harga, tempat, dan promosi. strategi pemasaran yang tepat dapat meningkatkan keputusan
pembelian konsumen. Selain itu, faktor psikologis seperti motivasi, persepsi, pengetahuan,
kepribadian, dan sikap juga memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan
konsumen. Dengan memahami perilaku konsumen dan menerapkan strategi pemasaran
yang sesuai, perusahaan dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen dan
mencapai tujuan pemasaran mereka
Contoh
1. Starbucks
Strategi Starbucks adalah menciptakan pengalaman berkunjung ke cafenya, bukan sekedar
menjual kopi. Suasana cafe yang nyaman dan memiliki karakteristik unik di setiap
cabangnya membuat Starbucks sukses menarik pengunjung.

2. Gojek
Gojek menerapkan strategi diversifikasi dengan menyediakan beragam layanan dalam satu
aplikasi, mulai dari transportasi, makanan, logistik, dan lainnya. Hal ini memberikan
kemudahan dan nilai lebih bagi pengguna jasa Gojek.

Strategi pemasaran yang dapat merubah sikap konsumen antara lain:


a. Iklan Persuasif
Iklan yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap konsumen dengan cara membujuk dan
meyakinkan. Biasanya menggunakan endorser terkenal, kata-kata yang menggugah emosi,
dan janji manfaat produk. Contoh iklan operator seluler.

b. Promosi Penjualan
Promosi jangka pendek yang memberikan insentif dan nilai tambah untuk mendorong
pembelian. Bisa berupa potongan harga, bonus, hadiah, sampel produk, dan lainnya.
Mampu merubah sikap konsumen untuk mencoba produk.

c. Hubungan Masyarakat
Membangun citra positif merek dan hubungan baik dengan konsumen melalui kegiatan
sosial, sponsorship, dan publikasi positif. Mampu merubah persepsi konsumen terhadap
perusahaan.

d. Pemasaran Viral
Memanfaatkan efek viral dari mulut ke mulut dan social media untuk menyebarkan
buzz positif tentang produk. Dapat mempengaruhi sikap orang lain terhadap produk.

e. Pemasaran Pengalaman
Menciptakan pengalaman positif dan emosional saat konsumen berinteraksi dengan
produk. Pendekatan ini dapat merubah persepsi dan sikap jangka panjang konsumen.

Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat secara efektif merubah sikap negative
menjadi positif dan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk.
Strategi pemasaran yang tepat dapat memengaruhi sikap konsumen dan membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan pemasaran mereka.
3. Beberapa faktor motivasi yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen antara
lain
a. Faktor budaya Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial, keluarga, seseorang akan
memengaruhi preferensi dan keputusan pembelian mereka.
Seperti budaya secara keseluruhan, termasuk kebiasaan, adat istiadat, dan nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat. Misalnya orang Indonesia cenderung menyukai rasa
manis dan pedas. Selain itu sub-budaya seperti kebangsaan, agama, kelompok ras,
dan wilayah geografis juga berpengaruh. Misalnya orang Padang punya preferensi
makanan pedas. Dan Kelas sosial seseorang akan mempengaruhi pilihan produk
yang sesuai status dan gaya hidup mereka. Misalnya kalangan elit membeli mobil
mewah. Peran seseorang dalam keluarga, pekerjaan dan masyarakat bisa
memengaruhi keputusan pembeliannya. Seorang ibu rumah tangga cenderung
membeli kebutuhan keluarga. Keluarga, terutama pasangan, orang tua dan anak-
anak bisa sangat berpengaruh dalam keputusan membeli barang dan jasa tertentu
b. Faktor sosial Kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial seseorang juga
berpengaruh pada keinginan dan keputusan pembelian
Kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
atau perilaku seseorang. Bisa kelompok primer seperti keluarga, atau kelompok
sekunder seperti komunitas hobi. Selain itu Peran seseorang dalam masyarakat dan
status sosialnya juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Seseorang cenderung
memilih produk yang sesuai dan meningkatkan peran serta status sosialnya. Serta
Opini dan preferensi teman sebaya atau kelompok sosial seseorang juga
berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian, terutama pada remaja dan
dewasa muda.
c. Faktor pribadi Umur, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri konsumen
ikut menentukan pilihan pembelian mereka.
Umur mempengaruhi selera dan kebutuhan seseorang. Anak-anak, remaja, dewasa
dan lansia memiliki pola konsumsi yang berbeda.Selain itu Pekerjaan dan
lingkungan profesi juga menentukan gaya hidup dan selera pembelian seseorang.
Eksekutif muda cenderung memilih barang mewah. Gaya hidup yang dimiliki
seseorang turut menentukan pilihannya terhadap produk dan merek tertentu. Dan
juga kepribadian yang unik pada masing-masing orang mempengaruhi kesukaan
mereka terhadap suatu produk.
d. Faktor psikologis Motivasi, persepsi, proses belajar, keyakinan dan sikap juga
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Faktor psikologis seperti motivasi,
persepsi, proses belajar, keyakinan dan sikap sangat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Beberapa contohnya.
Motivasi Kebutuhan dan keinginan seseorang memotivasi mereka untuk
melakukan pembelian tertentu demi memenuhi hasrat tersebut. Persepsi bagaimana
seseorang memandang suatu produk juga menentukan minat beli mereka. Persepsi
positif membuat mereka tertarik membeli. Pengalaman pembelian di masa lalu
membentuk preferensi dan loyalitas terhadap merek tertentu di masa depan.
Keyakinan dan pandangan seseorang terhadap atribut produk juga mempengaruhi
keputusan pembeliannya.Sikap positif atau negatif terhadap merek atau produk
tertentu turut menentukan minat beli.
e. Faktor situasional Kondisi dan situasi tertentu di mana konsumen berada juga dapat
memicu keinginan dan keputusan pembelian. Misalnya diskon besar-besaran di
mall.

Anda mungkin juga menyukai