Anda di halaman 1dari 21

“Perilaku Konsumen”

Kelompok 5
1) Fajri Yudha Pratama (1910532041)
2) M. Jamil Malik (1910531002)
3) Rafhika Erita Humairah (1910531045)
4) Remon Sulfitra (1910532016)
5) Muhammad Ilham (1910532016)
6) Muhammad Fachruzi Akhyar (1610531041)
7) Rendy Farhan RP (1610533015)
Apa itu Perilaku Konsumen??
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan
dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,
serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari


konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-
involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual
tinggi (high-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang
matang.
Bagaimana pengaruh lingkungan
terhadap perilaku konsumen?

Bagaimana promosi
dan campaign produk mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen?

Apa pendapat konsumen seputar


kompetitor produk?

Di antara banyak alternatif yang ada,


bagaimana konsumen memilih produk?

Perilaku Konsumen
meliputi 4 hal
01 Sosial
Salah satu faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah aspek
03 Personal
Beberapa variabel yang berkaitan dengan
personal konsumen adalah aspek demografis
lingkungan sosial. Tidak hanya peran dan yaitu usia, jenis kelamin, besar pendapatan
behavior
status sosial seseorang, faktor ini juga dan lainnya. Di samping itu, minat dan impresi
meliputi pengaruh yang dibawa oleh individu sebagai konsumen juga masuk dalam
kelompok-kelompok di sekitar konsumen. faktor yang satu ini.

02 Budaya
04 Psikologis
consumer

Latar belakang budaya seseorang juga bisa Sikap dan kepribadian seseorang termasuk
mempengaruhi perilaku mereka terhadap dalam faktor psikologis yang juga bisa
suatu produk yang ditawarkan. Aspek mempengaruhi mereka untuk mengambil
budaya yang dimaksud bisa meliputi adat, keputusan terhadap sebuah produk. Salah
agama, ras, hingga stratifikasi sosial. satu variabel yang berkaitan dengan faktor
psikologis adalah gaya hidup.

Faktor yang
mempengaruhi
Perilaku Konsumen
Tipe-tipe Perilaku Konsumen
1. Perilaku membeli yang kompleks
(complex buying behavior)

Seorang pelanggan akan memiliki complex


buying behavior bila involvement tinggi dan
2. Perilaku membeli yang mengurangi perbedaan perbedaan antara brand sangat jelas. Produk –
(dissonance-reducing buying behavior) produk yang terlibat biasanya akan mahal,
mewah, tidak sering dibeli, memiliki risiko, dan
Perilaku Membeli yang Mengurangi Disonansi akan mempengaruhi citra diri
(Dissonance-Reducing Buying Behavior) Tipe ini
adalah pembeli yang melakukan perbandingan antar
merek produk. Proses disonansi terjadi karena pembeli 3. Perilaku membeli yang telah terbiasa
takut menyesali pilihan mereka. (habitual buying behavior)

Perilaku pembeli ini adalah mereka yang membeli karena


4. Perilaku mencari keragaman produk
kebiasaan mereka terhadap suatu barang. Mereka tidak
(variety seeking behavior)
terlalu memikirkan merek produk tersebut karena sudah
mengenal produk tersebut.
Pada tipe ini, konsumen membeli produk yang
berbeda. Akan tetapi, ini dilakukan bukan karena
mereka tidak puas dengan produk sebelumnya.
Perilaku tersebut didasari oleh motivasi untuk mencari
variasi dari produk yang telah mereka miliki.
Model Perilaku Konsumen
1. Pavlovian Model
Model ini meliputi tiga indikator perilaku konsumen diantaranya adalah
drive, drives, dan reinforcement. Drive adalah sebuah stimuli yang akan
memancing sebuah aksi. Drives adalah kebutuhan psikologis dari subjek
misalnya saja rasa lapar, sakit, atau nikmat. Kemudian, stimuli akan
mempengaruhi aspek psikologis seseorang yang akan memperkuat aksi
mereka terhadap produk yang ditawarkan, poin ini yang dinamakan
reinforcement.

2. Model Input, Process, Output model


Input dalam model ini merujuk pada strategi marketing yang dibentuk
sebuah perusahaan. Kedua adalah process, indikator ini berhubungan dengan
proses transaksi oleh seorang konsumen. Mulai dari mengetahui hingga
mengevaluasi sebuah produk. Sedangkan output adalah respons yang
diberikan konsumen terhadap produk atau perusahaan.

3. Sociological Model
Teori ini menghubungkan perilaku dan lingkungan konsumen. Lingkungan yang
dimaksud terbagi menjadi dua yaitu primary dan secondary. Primary society
terdiri dari orang-orang terdekat konsumen seperti teman dan keluarga.
Sedangkan secondary society adalah orang lain dalam lingkungan konsumen
yang memiliki kesamaan kepribadian dengan mereka. Fokus dalam model ini
berkaitan dengan gaya hidup konsumen.
Manfaat Perilaku konsumen
1. Memahami perbedaan berbagai kelompok konsumen
Sebuah produk bisa punya berbagai macam konsumen. Setiap konsumen itu tentu berbeda.
Kebutuhan serta keinginan mereka juga tak sama. Cara untuk memahami perbedaan ini adalah
dengan studi prilaku konsumen,

2. Merancang program marketing yang sesuai


Cara untuk membuat program pemasaran yaitu dengan memahami konsumen terlebih dahulu.
Pemahaman ini bisa didapat dengan studi perilaku konsumen.
Nantinya, tiap program pemasaran bisa dibuat khusus untuk kelompok konsumen tertentu, sesuai
dengan karakteristik perilaku mereka. Studi juga bisa memudahkan pengambilan keputusan yang
berhubungan dengan konsumen, seperti:
• penggantian logo
• pengubahan kemasan
• pembuatan campaign berhadiah
• dan lain-lain
Manfaat Perilaku konsumen
3. Memprediksi tren pasar
Dari waktu ke waktu, tren pasar terus berubah. Perubahan ini bisa terus diikuti dengan studi  consumer
behavior. Sehingganya kita dapat membuat produk yang sesuai perkembangan zaman. Tak perlu
membuang banyak sumber daya untuk mengembangkan produk yang kurang tepat.

4. Meningkatkan daya saing dengan kompetitor


Studi perilaku konsumen tak hanya berguna untuk memahami audiens. Kita juga bisa mendapat
informasi mengenai kompetitor, seperti:
• Apakah pelanggan membeli produk dari pesaing?
• Mengapa konsumen membeli produk dari pesaing?
• Menurut konsumen, apa yang membedakan produkmu dan produk pesaing?
Kalau sudah mengenal kompetitor, buat saja produk yang lebih unggul. Dengan begitu, daya saing
produk kita bisa meningkat.

6. Meningkatkan customer service
Tiap konsumen membutuhkan bentuk layanan yang berbeda. Perbedaan itu bisa dipelajari
lewat consumer behavior. Dengan begitu, kita bisa memberikan layanan customer service yang
berkualitas. Sebab, semuanya sesuai dengan kebutuhan tiap pelanggan.
PEMBAHASAN
KASUS
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Pengaruh factor kebudayaan, social,


pribadi, dan psikologi terhadap
keputusan pembelian mie instan

Variabel yang dominan berpengaruh


terhadap keputusan pembelian mie
instan

Tipe perilaku konsumen terhadap


produk mie instan
Tentang Indofood
PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang berbasis di
Indonesia yang utamanya bergerak dalam industri pengolahan makanan. Perusahaan
ini mengklasifikasikan bisnisnya menjadi lima segmen: produk konsumen bermerek,
bogasari, agrobisnis, distribusi serta budi daya dan pengolahan sayuran.
Perusahaan menjalankan bisnis produk konsumen bermereknya melalui anak
perusahaannya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Produk-produk ICBP
mencakup produk susu, makanan ringan, biskuit, bumbu penyedap makanan,
minuman serta makanan khusus dan bernutrisi. Bisnis bogasarinya terdiri dari
produksi tepung gandum dan pasta. Beberapa merek utama bogasarinya adalah
Cakra Kembar dan Segitiga Biru. Segmen agrobisnisnya mencakup budi daya
minyak kelapa sawit dan penggilingan serta produksi minyak goreng, margarin, dan
mentega bermerek. Bisnis budi daya dan pengolahan sayuran Perusahaan dijalankan
oleh anak perusahaannya yang berbasis di Tiongkok, China Minzhong Food Corp
Ltd..

Produk Mie Instan


PT. Indofood Sukses Makmur bergerak di bidang usaha industri pengolahan makanan yang hampir seluruh produknya
menguasai pasar di Indonesia. Produk yang dihasilkan termasuk mie instant (Indomie, Sarimi, Supermi, Cup Noodles, Pop
Mie,  Intermie, Sakura). Indofood merupakan produsen mie instant terbesar dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus
per tahun. Selain itu Indofood juga mempunyai jaringan distribusi terbesar di Indonesia.
.
1. Produk Konsumen Bermerek (Indofood CBP)
Segment Dengan didukung oleh kekuatan merek-merek produknya, Grup CBP
memproduksi beragam produk konsumen bermerek antara lain mi instan, dairy,
makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan

Bisnis minuman. Segment bisnis ini dijalankan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP).
• Divisi Mi Instan (Noodles). Dengan brand Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie,

Indofood Sakura, Pop Bihun, Mi Telur Cap 3 Ayam.


• Divisi Dairy (produk susu). Dengan brand Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi,
Kremer, Orchid Butter, Indoeskrim, Milkuat, Good To Go.
• Divisi Penyedap Makanan (Food Seasonings) . Dengan brand Sambal
CBP Indofood, Bumbu Special Indofood, Bumbu Racik, Indofood Freiss, Kecap
Indofood, Kecap Piring Lombok.
• Divisi Makanan Ringan (Snack Foods) . Dengan Brand Chitato, Qtela, Lays,
Doritos, Chiki, Cheetos, Jetz, Trenz, Wonderland, Dueto.
• Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus (Nutrition and Special Foods). Dengan
brand Promina, Sun, Govit, Gowell.
• Divisi Minuman (Beverages). Dengan brand Ichi Ocha, Club, Fruitamin.

.
Segment 2. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta,

Bisnis didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan. Bogasari adalah pabrik
penggilingan tepung gandum terbesar di dunia.
.

Indofood
CBP
3. Agribisnis
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan,

Segment pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga
produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di
samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan

Bisnis pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.

Indofood
CBP
4. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini
mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

.
Sejarah Indofood CBP
Cikal bakal ICBP berawal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (Consumer Branded Product atau
CBP) perusahaan induknya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kegiatan usaha Grup CBP ini
dimulai dengan bisnis di bidang mi instan pada tahun 1982. Di tahun 1985, Grup CBP memulai
kegiatan usaha.
di bidang nutrisi dan makanan khusus, dan di tahun 1990 mengembangkan kegiatan
usahanya ke bidang makanan ringan melalui kerja sama dengan Fritolay Netherlands Holding B.V.,
afiliasi dari PepsiCo. Kegiatan usaha di bidang penyedap makanan dibentuk pada tahun 1991,
.
sedangkan unit usaha di bidang biskuit di tahun 2005.

Kegiatan usaha di bidang dairy dimulai di tahun 2008 melalui akuisisi


Drayton Pte. Ltd., yang merupakan pemegang saham mayoritas dari
PT Indolakto (Indolakto). Di tahun 2009, Indofood melakukan
restrukturisasi berbagai kegiatan usaha produk konsumen bermerek
di bawah Grup CBP untuk membentuk ICBP. Sejak pendirian ICBP
sebagai entitas terpisah, Perseroan terus mengembangkan usahanya
. dan memperkuat kepemimpinannya di berbagai segmen pasar.
Peristiwa-peristiwa penting sejak dibentuknya ICBP adalah sebagai
berikut:
• 2014. Memasuki bidang usaha air minum dalam kemasan (“AMDK”)
melalui akuisisi merek Club Memperluas kegiatan usaha di bidang
dairy melalui akuisisi merek Milkuat.
• 2018. Mengakuisisi seluruh kepemilikan pada anak perusahaan di
bidang minuman dan produk kuliner MEMPERLUAS pendistribusian
produk KEGIATAN USAHA paper diapers.
Pembahasan Kasus
Pengaruh factor kebudayaan, social, pribadi, dan
psikologi terhadap keputusan pembelian mie instan

SOSIAL

01 Merupakan cerminan dari tingkat social seseorang di dalam masyarakat


namun kenyataannya konsumen dari mie instan ini terdiri dari berbagai
elemen masyarakat

BUDAYA

02 Memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian mie


instan dikarenakan adanya budaya yg tercipta dari diri seseorang akibat
dari pengaruh keluarga yg mengonsumsi mie instan sejak kecil

PRIBADI

03 Aspek demografis yang menjadi variable yg berkaitan dengan personal


konsumen mie instan ini terpenuhi, karna semua kalangan umur, jenis
kelamin, dan besar kecilnya pendapatan tetap mengonsumsi mie instan

PSIKOLOGI

04 Berkaitan dengan bagaimana konsumen mengenal mie instan, konsumen


tetap mengonsumsi mie instan walaupun diketahui produk mie instan ini
berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi secara terus menerus
Pembahasan Kasus
Faktor Kebudayaan Faktor Sosial
Faktor social memiliki pengaruh terhadap keputusan
Faktor ini memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam mie instan produk indomie, dimana
konsumen dalam memilih mie instan merek
01 indomie. Faktor kebudayaan sangat penting karena 02 factor ini meliputi pengaruh-pengaruh dari lingkungan
pergaulan, keluarga, serta peran dan status dalam
merupakan penentu keinginan dan prilaku yang masyarakat. Pengaruh dari lingkungan masyarakat
paling mendasar untuk mendapatkan nilai, terhadap mie instan biasa muncul ketika lingkungan
persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga- tempat tinggal memiliki kepercayaan terhadap satu
lembaga penting lainnya merek yang popular saat ini

Faktor Pribadi Faktor Psikologi


Keputusan dalam membeli mie instan produk Variabel psikologis menjadi factor yang perlu
indomie menjadi pertimbangan sendiri yang melihat diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan terutama
dari usia kebutuhan, pekerjaan, keadaan ekonomi,
03 gaya hidup, serta rasa percaya diri ketika 04
mie instan, karena factor tersebut dipengaruhi oleh
motivasi dalam membeli, persepsi terhadap iklan,
menggunakan produk tersebut. Mie instan produk pengetahuan suatu produk, keyakinan dan sikap
indomie memiliki cita rasa yang sesuai dengan dalam keputusan pembelian mie instan
kebutuhan konsumen seperti banyaknya pilihan
rasa yang di tawarkan kepada konsumen
Pembahasan Kasus
Keempat factor tersebut menjadi pertimbangan
konsumen dalam memilih dan membeli mie instan
produk indomie, konsumen mempunyai prilaku yang
setiap saat dapat berubah. Perubahan tersebut bisa
terjadi dikarenakan factor budaya, social, pribadi,
dan psikologi. Pemahaman atas perilaku konsumen
menjadi sangat penting bagi keberhasilan strategi
pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan tidak hanya harus dapat memenuhi dan
memuaskan keinginan ekonomi saja, melainkan juga
kebutuhan social dan motivasi lain yang diharapkan
konsumen
Pembahasan Kasus

Variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan


pembelian mie instan

Variabel psikologi merupakan variable yang lebih dominan


berpengaruh dan menjadi pertimbangan konsumen dalam
memilih makanan cepat saji. Variabel psikologis menjadi factor
yang perlu diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan terutama
mie instan, karena factor tersebut dipengaruhi oleh motivasi
dalam membeli, persepsi terhadap iklan, pengetahuan suatu
produk, keyakinan dan sikap dalam keputusan pembelian mie
instan
1. Perilaku membeli yang kompleks, karena mayoritas produk Indofood
termasuk mie instan tergolong produk yang sering dibeli, dapat dijangkau, dan
bukan merupakan jenis produk mewah, maka tidak ada tipe pelanggan yang
memiliki complex buying behavior terhadap produk perusahaan ini

2. Perilaku konsumen membeli yang mengurangi perbedaan, karena


produk dari perusahaan ini banyak memiliki jenis merek produk
sejenis, maka tipe pembeli seperti ini ditemukan pada produk
perusahaan ini, karena pembeli melakukan perbandingan antar
merek produk sejenis

3. Perilaku membeli yang telah terbiasa, ini berkaitan


dengan factor psikologis yang mana konsumen dari
produk ini sudah terbiasa melakukan pembelian produk
ini, mereka cendrung tidak memikirkan merek produk
karena telah mengenal produk tersebut

4. Perilaku mencari keragaman produk


dari berbagai merek mie instan
perusahaan, seperti indomie, supermie,
sarimi, pop mie ,dll

Tipe Perilaku
Konsumen terhadap
produk mie instan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai