Anda di halaman 1dari 4

Hanum, Zubaidah. Dkk. 2017.

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU


KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK NIKE DI KOTA
MEDAN”. Jurnal Bisnis Administrasi: Politeknik LP3I Medan.
https://core.ac.uk/download/pdf/235003954.pdf
Afandi, Edris (2011) Pengaruh Gaya Hidup, Kelompok Acuan, produk, Harga dan Promosi
terhadap keputusan Pembelian Konsumen Sepeda Motor Merek Yamaha Mio di Kabupaten
Kudus. Update Test thesis, Universitas Muria Kudus.

MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

Pengertian Prilaku Konsumen


Menurut Griffin (Sangadji & Sopiah, 2014:8) perilaku konsumen adalah semua kegiatan,
kegiatan serta psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika
membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau
kegiatan mengevaluasi.
Lingkup studi perilaku konsumen meliputi sejumlah aspek krusial. Menurut Tjiptono
(2006) bahwa aspek-aspek tersebut terdiri dari:

a) Siapa yang membeli produk atau jasa?


b) Apa yang dibeli?
c) Mengapa membeli produk atas jasa tersebut?
d) Kapan membeli?
e) Dimana membelinya?
f) Bagaimana proses keputusan pembeliannya?
g) Berapa sering membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut?

Faktor-faktor – faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen


Menurut Suharno dan Sutarso (2014:6) Menyatakan ada empat faktor utama yang
mempengaruhi dalam melakukan pembelian, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor-faktor budaya
a. Budaya
Adalah kumpulan nilai dasar, presepsi, keinginan, dan prilaku yang di pelajari oleh anggota
masyarakat dari keluarga dan institusi lainnya.
Seorang anak yang dibesarkan di Asia mendapat nilai-nilai berikut: hubungan keluarga dan
pribadi, kepatuhan, kepercayaan (trust), respek pada orang yang lebih tua, dan kesalehan.
b. Sub budaya
Pembagian budaya dalam kelompok-kelompok budaya berdasarkan faktor horizontal, yaitu
berdasarkan kebangsaan, agama, kelompok, ras dan daerah geografis. Banyak sub-kultur
membentuk segmen pasar yang penting, dan para pasar kerapkali merancang produk dan
program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas Sosial
Pembagian kelompok masyarakat berdasarkan faktor horizontal, yang relatif permanen dan
berjenjang dimana anggotanya berbagi nilai, minat dan prilaku yang sama kelompok-kelompok
yang terbentuk dalam kelas sosial ini akan memiliki strata yang berbeda dan memiliki orientasi
dan prilaku yang berbeda.
Sebenarnya semua masyarakat manusia menunjukkan stratifikasi sosial. Stratifikasi kadang-
kadang berupa sistem kasta seperti di masyarakat India tradisional, dimana anggota dari kasta
yang berbeda dibesarkan untuk peranan-peranan tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan
kasta mereka. Yang lebih sering adalah stratifikasi dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah
divisi atau kelompok yang relatif homogen dan 11 tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun
secara hirarki dan anggotaanggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang mirip.
2. Faktor social
a. Kelompok
Merupakan dua atau lebih orang yang berinteraksi atas dasar kesamaan aktivitas untuk
mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama. Kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan (membership groups). Ini
merupakan kelompok di mana orang tersebut ikut serta dan berinteraksi.
b. Keluarga
Kelompok sosial yang paling dominan dalam mempengaruhi prilaku konsumen, khususnya
pada masyarakat yang memiliki budaya kekeluargaan.
c. Peran dan status
Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok atau dalam lingkungannya.
3. Faktor pribadi
a. Usia dan tahapan dalam siklus hidup
Mempengaruhi apa yang dibeli dan bagaimana mereka membeli. Orang membeli akan
barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Kebutuhan dan selera seseorang akan
berubah sesuai dengan bertambahnya usia. Pembelian dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga,
sehingga pemasar perlu memperhatikan perubahan minat pembelian yang berhubungan dengan
daur siklus hidup manusia.
b. Situasi ekonomi
Mereka yang secara ekonomi bai akan banyak pilihan, sementara yang ekonominya kurang
baik akan terbatas pilihannya.
c. Pekerjaan
Aktifitas dalam pekerjaan, lingkungan pekerjaan, mobilitas dan karakteristik akan
mempengaruhi mereka dalam membeli produk.
d. Gaya hidup
Pola seseorang dalam hidup yang tercermin dalam aktivitas, minat dan pendapat nya
dalam sesuatu.
e. Kepribadian
Sekumpulan karakteristik psikologi unik yang secara konsisten mempengaruhi cara
seseorang merespon situasi di sekelilingnya
4. Faktor psikologi
a. Motivasi
Dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
b. Presepsi
Dimana orang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk
gambaran dunia yang berarti.
c. Pembelajaran
Perubahan prilaku seseorang oleh karena pengalaman. Pemblajari terjadi melalui interaksi
dorongan, rangsangan,pertanda, respon dan penguatan.
d. Keyakinan dan sikap
Suatu pola yang di organisasi melalui pengetahuan dan kemudian di pegang oleh individu
sebagai kebeneran dalam hidupnya.
Tipe-Tipe Perilaku Konsumen

Menurut Assael dalam Simamora (2001) bahwa ada 4 (empat) tipe perilaku pembelian
konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek
sebagai berikut:

1. Perilaku membeli yang Rumit (Complex Buying Behaviour)


Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak
sering dibeli, berisiko dan dapat mencerminkan dari pembelinya, seperti mobil, televisi,
pakaian, jam tangan, komputer pribadi, dan lain-lain.
2. Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan (Dissonance Reducing Buying
Behaviour)
Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang mahal, tidak sering dilakukan,
berisiko, dan membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contoh,
karpet, keramik, pipa PVC, dan lain-lain. Pembeli biasanya mempunyai respons terhadap
harga atau yang memberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi
yang mempengaruhi keputusan pembelian.
3. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan (Habitual Buying Behaviour)
Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena
konsumen sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli produk tersebut konsumen
tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut. Perilaku ini
biasanya terjadi pada produkproduk seperti gula, garam, air mineral dalam kemasan,
deterjen, dan lain-lain.
4. Perilaku Membeli yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying Behaviour)
Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi
merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak. Sebagai market leader,
pemasar dapat melakukan strategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan stok
atau dengan promosi-promosi yang dapat mengingatkan konsumen akan produknya.
Perilaku pembeli yang mencari keragaman biasanya terjadi pada produk-produk yang
sering dibeli, harganya murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.

Anda mungkin juga menyukai