Anda di halaman 1dari 29

TUSUK HIAS SULAMAN

1. Tusuk Jelujur
2. Tusuk Tikam Jejak
3. Tusuk Flanel
4. Tusuk Feston
5. Tusuk Rantai
6. Tusuk Pipih
7. Tusuk Tangkai
8. Tusuk Biku
9. Tusuk Tulang Ikan
10. Tusuk Silang
11. Tusuk Biku Berkepala
12. Tusuk Bintang Delapan
13. Tusuk Silang Ganda
14. Tusuk Daun Paku
15. Tusuk Belah
16. Tusuk Palestrina
17. Tusuk Ranting
18. Tusuk Holben
19. Tusuk Butir Gandum
20. Tusuk Sarang Laba-laba (Bunga Mawar)
21. Tusuk Simpul Kolonial
22. Tusuk Zig-Zag
23. Tusuk Rantai Terbuka
24. Tusuk Terbang
25. Tusuk Simpul Perancis
SULAMAN SMOCK
SMOCK JEPANG

Teknik smock Jepang merupakan teknik yang hasilnya terlihat nampak bergelembung atau
cekung. Hal tersebut terjadi karena terbentuk dari beberapa bagian atau sudut-sudut tertentu
yang dilubangi dengan jahitan dan disimpul mati.

Teknik pembuatan smock Jepang ini cukup sulit dilakukan, jika hendak membuatnya diperlukan
pertolongan garis pada bagian buruk bahan. Smock Jepang mempunyai desain kotak-kotak
dengan lebar 1 atau 2 cm yang langsung dibentuk pada kain bagian buruknya dengan
menggunakan pensil, proses smocknya harus pada bagian kain yang buruk. Untuk mendapatkan
hasil yang bagus lebih baik menggunakan kain yang polos dan menggunakan benang yang senada
serta kuat.
SULAMAN SMOCK
SMOCK BELANDA

Smock Belanda dapat diaplikasikan untuk menghiasi bahan kain yang berbintik, bermofif kotak
ataupun bahan kain yang polos. Karena smock ini terbentuk dari kerut-kerut maka bahan yang
dipilih hendaknya yang tipis supaya kerutnya bagus. Bila bahan yang dihiasi merupakan kain
polos maka bahan kainnya bisa ditandai dengan garis-garis atau titik-titik untuk jelujur. Khusus
untuk bahan yang berkotak atau berbintik jelujurnya tinggal mengurutkan kotak-kotaknya atau
bintiknya. Kerut-kerut yang diperoleh dapat dibagi dengan teratur serta terletak lurus menurut
panjang benang. Tusuk hias yang digunakan untuk smock Belanda haruslah tusuk hias yang dapat
meregang dan mengerjakannya pada bagian baik bahan. Untuk benda-benda yang tidak sering
dicuci dapat sekaligus melekatkan manik-manik ataupun payet.
SULAMAN SMOCK
SMOCK INGGRIS

Smock Inggris merupakan smock yang terjadi karena adanya tarikan benang sehingga
berbentuk kerutan yang kecil-kecil (halus) dan rata. Karena berupa kerutan, maka bahan yang
diperlukan minimum harus dua kali lipat dari besarnya hiasan yang dikehendaki. Bisa memakai
kain yang polos maupun bahan kain yang bermotif. Kebutuhan kain di atas dikarenakan nantinya
akan menghasilkan kerutan yang bisa memperkecil volume kain. Smock Inggris ini biasanya
dijumpai pada busana wanita dan busana anak, bisa dibagian dada atau di lengan.
SULAMAN TERWANG
TERAWANG PINGGIRAN

Merupakan jenis sulaman terawang yang biasanya diletakkan pada pinggiran kain yang
akan dihias. Cara pembuatannya adalah dengan membuat barisan tusuk pipih atau balut pada
salah satu sisi secara horizontal namun arahnya secara vertikal. Kemudian digunakan tusuk
cordon yang berfungsi untuk mengikat benang kain hingga panjang yang dikehendaki. Di ujung
tusuk cordon kemudian dibuat lagi barisan tusuk pipih seperti yang sudah dilakukan pada sisi
yang satunya. Setelah itu kemudian sulaman dikembalikan lagi ke sisi awal dengan menggunakan
tusuk cordon lagi.
SULAMAN TERWANG
TERAWANG PUNTO TIRATO

Punto Tirato adalah salah satu teknik menghias pada kain renggang, bagian benang pakan
(horizontal) dicabut sehingga hanya menyisakan bagian benang lungsin (vertikal) saja.
SULAMAN TERWANG
TERAWANG PERSIA

Terawang Persia (Perzisch ajour) merupakan jenis teknik sulam asal Persia yang biasa
dikerjakan pada kain yang lembut tanpa mencabut benang Bahan kain yang digunakan untuk
media sulam terawang Persia umumnya merupakan kain yang seratnya renggang dan mudah
digeser

Untuk mendapatkan corak berlubang benang diikat dengan tusuk cordon sesuai pola
yang diinginkan. Tusuk cordon sendiri merupakan tusuk pipih yang rapat dan biasa digunakan
untuk mengisi garis yang sebelumnya ditandai dengan tusuk tikam jejak.
SULAMAN TERWANG
TERAWANG HARDANGER

Merupakan jenis sulaman pada kain tenunan polos yang memiliki jumlah benang lungsi
dan pakan yang sama dalam setiap inchi persegi. Ada dua macam tusuk jahit yang digunakan
yaitu tusuk pipih dan tusuk jelujur yang dijahit bolak balik pada pinggiran lubang.
SULAMAN TERWANG
TERAWANG HIASAN

Sulaman terawang (opennaaiwerk) merupakan jenis sulaman dengan ragam hias geometris yang
memiliki ciri sangat khas yakni hasil sulamannya tampak berlubang-lubang atau seperti
menerawang. Sulaman ini biasanya dihias pula dengan trens atau rentangan benang dan dapat
juga dihias dengan teknik sisipan.
SULAMAN PUTIH
SULAM METALASE

Sulaman matelase disebut juga dengan sulaman relief atau sulaman timbul. Relief ini terjadi
bukan karena tusuk-tusuk hias melainkan dari kain-kain pelapisnya ataupun kapas.Benda yang
dapat dihias dengan teknik ini misalnya selimut, tutup teko, cempal, sarung bantal kursi dan lain-
lain.
SULAMAN PUTIH
SULAM BAYANGAN

Sulaman bayangan yaitu sulaman putih yang berfungsi sebagai hiasannya adalah
bayangannya saja.Bahan yang digunakan adalah bahan yang tembus pandang seperti: paris, sifon,
organdi, dan voile. Benda yang dihias adalah blouse, kebaya, alas kaki, selendang, kerudung dsb.
Tusuk hias yang digunakan adalah tusuk bayangan ( bila dikerjakan dari bagian baik) dan tusuk
flannel ( bila dikerjakan dari bagian buruk ), dan tusuk tikam jejak.
SULAMAN PUTIH
SULAM RICHELIEU

Sulaman Richeulieu ini disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka
(seperti renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi beberapa
rentangan benang yang difeston (brides). Dengan demikian lubang- lubang pada sulaman
Richeulieu harus lebar (lebih besar dari pada sulaman inggris). Diluar lubang masih ada garis
motif yang mengelilinginya yang harus diselesaikan dengan tusuk feston yang kaki festonnya
menghadap kedalam sedangkan bagian lubang kakinya menghadap keluar.
SULAMAN PUTIH
SULAM INGGRIS

Adalah salah satu teknik sulam putih yang dikerjakan pada tenunan rapat dan mempunyai motif
tertentu, warna benang sewarna dengan warna bahan. Sulaman Inggris dikenal pada bentuk
motif hias yang terdiri dari lubang-lubang bundar, lonjong atau berbentuk tetes air yang
diselesaikan dengan tusuk feston atau tusuk cordon, dirangkai dengan tusuk pipih dan tusuk
tangkai. Tepi sulaman diberi pinggiran yang berbentuk lengkungan yang disebut bentuk
ringgitan. Untuk membuat lubang, digunakan alat pelubang yang disebut priem. Untuk membuat
lubang yang besar dan bentuk yang lonjong, keliling lubang dijelujur dua kali kemudian lubang
dibuat dengan menggunakan gunting kecil.
SULAMAN WARNA
SULAM MELEKATKAN BIKU

Bahan yang dihias atau bahan utama adalah bahan tenunan rapat berwarna ungu muda. Biku-
biku yang dilekatkan adalah biku-biku dengan berbagai ukuran, yang dilekatkan dengan berbagai
tusuk hias dan kombinasi warna yang sudah dipilih. Teknik melekatkan biku-biku pada desain
ini adalah teknik hias yang menggunakan biku dengan berbagai ukuran. Dilekatkan dengan
berbagai jenis tusuk dasar tusuk hias dengan kombinasi warna yang sesuai rancangan antaranya
tusuk jelujur, tusuk balut, tusuk kepala peniti, tusuk flannel.
SULAMAN WARNA
SULAM MENGHIAS CORAK

Menghias kain dapat dilakukan dengan cara memberi warna dan dapat pula dengan memberi
motif-motif hias dengan menggunakan jahitan, dengan kata lain dengan menggunakan macam-
macam tusuk hias. Cara menghias kain dengan dengan jahitan tusuktusuk hias biasa disebut
menyulam atau membordir. Wasia Roesbani mengatakan bahwa menyulam berarti menjahitkan
benang secara dekoratif, atau menjadikan suatu penampilan permukaan kain menjadi lebih indah
dengan menggunakan benang secara dekoratif, untuk itu dibutuhkan macam-macam tusuk hias.
SULAMAN WARNA
SULAM MERUBAH CORAK
Sulaman merubah corak sebenarnya termasuk dalam salah satu teknik sulaman berwarna yang
diaplikasikan untuk menambah corak pada kain sebelumnya yang memang sudah bermotif. Cara
yang dilakukan yaitu dengan menempatkan sulaman di antara corak-corak kain yang sudah ada.
Sulaman jenis ini umumnya dikerjakan pada kain yang bermotif garis-garis, kotak dan berbintik
(polkadot).
SULAMAN WARNA
SULAM PITA
Sulam pita merupakan salah satu seni menyulam yang mempergunakan pita sebagai bahan
sulamnya, dan salah satu teknik menghias kain dengan cara menjahitkan pita secara dekoratif ke
atas benda yang akan dihias sehingga terbentuk suatu disain hiasan baru dengan menggunakan
berbagai macam tusuk-tusuk.
SULAMAN WARNA
SULAM APLIKASI
Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi dengan tusuk
rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali penyelesaian motif dengan
tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur yang
diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogram ataupun
simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.
SULAMAN WARNA
SULAM MELEKATKAN BENANG
Melekatkan benang yaitu sulaman yang ragam hiasnya dibentuk
dari benang sulam yang kasar yang ditempelkan secara kontinue atau
terus menerus tidak terputus-putus pada permukaan kain dengan
tusuk hias. Benang dibentuk menjadi ragam hias pada permukaan
kain dan dijahitkan dengan tusuk balut, silang, atau biku.
SULAMAN WARNA
SULAM BEBAS

Sulaman bebas adalah sulaman yang dikerjakan menurut kreasi masing-masing orang. Sulaman
ini dalam pembuatannya menggunakan bermacam-macam tusuk hias, benang, dan tidak terikat
pada jumlah tusuk atau bentuk. Ragam hias yang digunakan untuk sulaman bebas sering
menggunakan ragam hias naturalis seperti bentuk bunga-bunga, binatang, buah-buahan dan
geometris. Warna yang digunakan untuk sulaman lebih dari dua warna. Langkah kerja
pembuatannya sama seperti Sulam Fantasi.
SULAMAN WARNA
SULAM INKRUSTASI

Sulaman inkrustasi adalah salah satu teknik menyulam dengan menggunakan kain tembus terang
sebagai hiasannya. dimana kain tembus tersebut diletakkan di bawah motif yang telah dilubangi.
SULAMAN WARNA
SULAM JERMAN

Sulaman Jerman disebut pula dengan sulaman rata karena sulaman ini sama sekali tidak diisi.
Sulaman ini seluruhnya dikerjakan dengan tusuk pipih yang letaknya miringdiagonal, kecuali
motif yang berupa garis-garis, motif yang berupa garis ini diselesaikan dengan tusuk tangkai,
rantai ataupun yang lain.
SULAMAN WARNA
SULAM JANINA

Sulaman janina adalah sulaman yang seluruhnya terdiri dari tusuk-tusuk flanel yang rapat,
bersusun mengisi seluruh bidang motifnya. Motif yang berupa garis-garis selesaikan dengan
tusuk tangkai ataupun tusuk yang lain.
SULAMAN WARNA
SULAM PRANCIS

Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi dengan
tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali penyelesaian motif
dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan tangkai daun digunakan tusuk jelujur
yang diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak dipergunakan untuk monogram ataupun
simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.
SULAMAN WARNA
SULAM FANTASI
Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias dengan
aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan bermacam-macam tusuk
hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk hias harus sesuai dengan bentuk
ragam hias. Motif hias dapat berbentuk bunga, pemandangan atau geometris.
TUSUK SILANG
TAPISERI

Merupakan sulaman yang memadukan antara tusuk silang dan tusuk holben.
Perpaduannya yaitu tusuk holben digunakan untuk membentuk motif melalui garis luarnya,
kemudian diisi bagian dalam dan luar motif dengan menggunakan tusuk silang.
TUSUK SILANG
KRISTIK

Merupakan sulaman yang memadukan antara tusuk silang dan tusuk Holbein. Dimana
pada bagian garis luar motif menggunakan tusuk Holbein kemudian dalam motif diisi penuh
dengan tusuk silang, sedangkan di bagian luar motif dikosongkan saja.
TUSUK SILANG
ASISI

Merupakan sulaman yang memadukan antara tusuk silang dan tusuk Holbein. Asisi
merupakan kebalikan dari sulaman Kristik. Pada garis luar motif menggunakan tusuk Holbein
namun bagian dalam motif tidak diisi sama sekali dengan tusuk silang, melainkan pada bagian
luar motiflah yang diisi dengan tusuk silang.
TUSUK SILANG
HOLBEN

Dimana motif hanya terdiri dari tusuk holben yang membentuk garis luar dari motif saja,
sedangkan bagian dalam dan luar motif dikosongkan saja

Anda mungkin juga menyukai