Anda di halaman 1dari 40

BUKU AJAR

PRODUK KREATIF RAJUTAN TANGAN

MATA KULIAH :

KODE MATA KULIAH :

SEMESTER/SKS :

OLEH :

NAMA PENYUSUN : AMIRO SABRINA (205700018)

ANITA HAYATUN NUFUS (205700005)

ALIEF SILVIA FANI (205700019)

KHIKMATUL KIROMA (205700009)

JURUSAN /PRODI PVKK TATA BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

TAHUN 2021
BAB I

MENGENAL SULAMAN & ALAT DAN BAHANNYA

A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Pokok bahasan ini menjelaskan pengertian sulaman secara mendetail dan
menjelaskan alat & bahan yang diperlukan untuk sulaman, pengertian pada sulaman
disetiap pembahasan dilengkapi dengan gambar dan penjelasan yang merinci.
Mengenal asal usul sulaman, menciptakan beberapa aspek untuk membuat produk
kreatif dari kerajinan tangan. Dilengkapi dengan cara pembuatan tusuk dasar sulaman
guna meningkatkan produk kreatif yang laku dipasaran.
2. Kompetensi dasar
Mata kuliah ini memberikan kompetensi gambar sebagai berikut :
a. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari sulaman
b. Mahasiswa mampu memahami alat dan bahan untuk membuat sulaman
c. Mahasiswa mampu memahami macam macam teknik pada sulaman
3. Indikator
a. Pengertian dari sulaman
b. Alat dan bahan yang di butuhkan untuk membuat sulaman
c. Macam – macam teknik pada sulaman
B. Penyajian
1. Pengertian sulaman
Menyulam Adalah salah satu teknik menjahit yang bertujuan untuk dekoratif dengan
menggunakan jahit dan benang. seni menghias atau menyulam pertama kali
ditemukan di Mesir. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-
peninggalan berbentuk sulaman menggunakan bahan tumbuh-tumbuhan yang
diaplikasikan di atas kulit binatang. Di Indonesia sendiri, keterampilan ragam hias
sulam diperkirakan sudah ada sejak abad ke- 18 M. Menyulam adalah suatu teknik
keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengembangkan kreativitas untuk
membuat media kerajinan yang berbentuk gambar atau pola yang terdapat pada kain
sebagai penghias dan memberikan suatu keindahan diantara sisi-sisi kain.

2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat sulaman


Menyulam merupakan teknik untuk membuat kerajinan tangan pada kain dengan pola
atau desain tertentu yang bertujuan untuk menghias kain menjadi lebih menarik dan
cantik. Menyulam sama halnya dengan menjahit, alat dasar yang digunakan untuk
menyulam adalah jarum dan benang. Dimana kedua alat tersebut merupakan alat
utama yang harus ada saat kita akan menyulam. Supaya hasil dari menyulam terlihat
lebih bagus, perlu membutuhkan alat yang disebut dengan bentang atau widangan.
Alat tersebut adalah dua benda berbentuk lingkaran yang memiliki ukuran yang
berbeda. Selain ketiga jenis alat yang digunakan tersebut, bisa juga menggunakan
beberapa alat lainnya untuk hasil yang lebih maksimal. Berikut sepuluh alat yang
digunakan untuk menyulam serta kegunaannya:

1.Jarum
Jarum yang digunakan untuk menyulam memang khusus untuk menyulam. Apalagi
untuk menyulam pita, tentu membutuhkan jarum yang lebih besar. Ujung jarum
memiliki bentuk yang bermacam-macam, ada yang tumpul dan runcing. Jenis jarum
jahit yang runcing biasa digunakan untuk menyulam secara bebas pada tenunan polos
seperti kain batis, kain oxford, dan yang tentu kain blacu.

2.Benang

Dalam pembuatan sulam, benang sangat diperlukan sebagai benang hias yang dapat
disesuaikan dengan jenis kain yang akan dihias serta jenis sulaman yang akan dibuat.
Sama halnya dengan jarum, benang juga tidak bisa sembarangan dalam memilihnya,
benang yang digunakan harus sesuai dengan kain atau bahan sulaman agar hasilnya
sesuai dengan yang diinginkan. Jenis bahan kain yang tipis dan lembut menggunakan
benang mouline dan untuk bahan yang lebih tebal bisa menggunakan benang mutiara.

3.Widangan atau bentang

Widangan atau bentang merupakan alat yang paling identik dengan kegiatan
menyulam. Hampir semua penyulam menggunakan alat ini supaya hasil dari sulaman
terlihat lebih bagus dan rapi. Widangan atau bentang merupakan dua alat yang
berbentuk lingkaran dengan ukuran yang berbeda. Fungsi alat ini yaitu untuk menarik
dan mengencangkan kain yang akan disulam supaya memudahkan kita saat
menyulam.
4.Gunting

Gunting tentu saja dibutuhkan untuk memotong kain dan benang yang akan
digunakan untuk menyulam. Jenis gunting pun bermacam-macam, namun lebih baik
menggunakan gunting kain.

5.Rader dan Karbon Jahit

Dua benda tersebut merupakan alat untuk menyulam yang saling melengkapi dan
tidak dapat dipisahkan. Rader adalah alat seperti pena tapi bergerigi yang berfungsi
unutk menggambar pola pada bahan kain. Sedangkan karbon jahit berfungsi sebagai
alas ketika rader, dimana akan memberi warna atau jejak rader pada kain.

6.Pita ukur
Pita pengukur berfungsi untuk mengukur, supaya bentuk, ukuran dan posisi sulaman
lebih presisi. Pita pengukur bisa menggunakan pita ukur yang biasanya digunakan
untuk menjahit.

7.Bidal

Bidal merupakan benda kecil yang bisa melindungi tangan kita dari tusukan jarum.
Alat ini juga bisa digunakan sebagai alat bantu untuk mendorong jarum ketika sulit
menusuk kain.

8.Unpicker

Unpicker merupakan alat pendedel yang fungsinya untuk membuka atau


membongkar jahitan atau sulaman yang kurang tepat.
9.Kapur Jahit

Kapur jahit ini berfungsi untuk memberi batas pemotongan, pemberian pola atau yang
lainnya. Kapur ini adalah kapur yang biasa digunakan khusus untuk menjahit.

10.Pemasang Benang

Mungkin selama ini para pengrajin sulam merasa kesulitan ketika ingin memasukkan
benang ke jarum yang kecil. Oleh karena itu, pemasang benang ini membantu untuk
mempermudah memasukkan benang ke jarum.

3. Jenis jenis sulaman


a. Tusuk dasar sulaman
Tusuk dasar sulaman adalah tusuk tusuk yang perlu di pahami terlebih dahulu saat
memulai belajar menyulam. Pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi beberapa
macam jenis, beberapa diantaranya yaitu tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, tusuk
festoon, tusuk flannel, tusuk batang, tusuk pipih, tusuk rantai, tusuk silang, tusuk
piquar dan tusuk balut.
b. Sulaman warna
Sulaman warna adalah salah satu teknik sulaman yang dikerjakan pada bahan
yang berwarna dan dikombinasikan dengan macam – macam warna benang.
Contoh sulaman warna yaitu sulaman fantasi, sulaman jerman, sulaman tiongkok,
sulaman perancis, sulaman aplikasi, dan merubah corak.

c. Sulaman putih
Sulaman putih merupakan jenis sulaman yang dibuat di atas kain polos dengan
menggunakan benang yang berwarna serupa dengan warna kain. Pada zaman
dahulu sulaman putih kebanyakan dikerjakan pada tenunan yang putih dengan
benang hias putih. Contoh sulaman putih yaitu sulaman inggris, sulaman
Richelieu, sulaman perancis, sulaman bayangan, dan sulaman metalase.
d. Sulaman pita
Sulaman pita adalah salah satu teknik menghias kain dengan cara
menjahitkan/menyulamkan pita pada kain yang akan dihias membentuk daun dan
bunga sehingga terbentuk suatu desain hiasan baru tiga dimensi dengan
menggunakan berbagai macam jenis-jenis tusukan. Sulam Pita merupakan seni
menyulam yang mempergunakan pita sebagai bahan sulaman. Teknik menghias
kain dengan cara menjahitkan pita secara dekoratif ke atas benda yang akan dihias
sehingga terbentuk desain hiasan baru dengan menggunakan berbagai macam
tusuk-tusuk hias.

C. Penutup
Latihan !
1. Jelaskan apa pengertian dari sulaman ?
2. Dimana pertama kali sulaman ditemukan ?
3. Sebutkan apa saja alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat sulaman ?
4. Ada berapa macam teknik sulaman ?
5. Berikan contoh masing masing teknik sulaman !
BAB II

MACAM – MACAM TUSUK DASAR SULAMAN

A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Pokok bahasan ini menjelaskan tentang macam – macam tusuk dasar pada sulaman,
menciptakan beberapa aspek untuk membuat produk kreatif dari kerajinan tangan.
Dilengkapi dengan cara pembuatan tusuk dasar sulaman beserta gambarnya guna
meningkatkan produk kreatif yang laku dipasaran.
2. Kompetensi dasar
Mata kuliah ini memberikan kompetensi gambar sebagai berikut :
a. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari tusuk dasar sulaman
b. Mahasiswa mampu menyebutkan dan membuat macam – macam tusuk dasar
sulaman
3. Indikator

a. Pengertian dari tusuk dasar sulaman

b. Macam – macam tusuk dasar sulaman dan langkah – langkah pembuatannya


B. Penyajian
Pengertian tusuk dasar sulaman
Tusuk dasar sulaman adalah tusuk tusuk yang perlu di pahami terlebih dahulu saat
memulai belajar menyulam. Macam – macam tusuk dasar sulaman yaitu :

1. Tusuk jelujur
Tusuk jelujur merupakan salah satu teknik tusuk dasar dalam menjahit, tusuk jelujur
biasanya digunakan untuk menyatukan atau menyambung dua permukaan kain
menjadi satu supaya tidak bergerak. Penerapan teknik tusuk ini misalnya pada lipatan
ujung celana. Cara menjahit dengan teknik ini silahkan perhatikan gambar dan
keterangan berikut :

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda pada kain atau bahan.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum pada ujung garis dari bawah
pada titik A, lalu tarik.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B dengan jarak sekitar setengah sentimeter
dari titik A, lalu tarik.
d. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik C.
e. Lakukan hal yang sama hingga selesai.

2. Tusuk tikam jejak


Tusuk tikam jejak merupakan salah satu teknik tusuk dasar menjahit menggunakan
tangan dengan hasil terlihat seperti jahitan mesin. Teknik tusuk ini biasanya dipakai
untuk menjahit pakaian robek. Perhatikan gambar dan keterangan cara menjahit tusuk
tikam jejak berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda pada kain atau bahan.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik B sekitar
setengah sentimeter dari ujung garis yang telah dibuat. lalu tarik.
c. Tusuk jarum ke bawah atau belakang kain pada titik A.
d. Tusuk jarum ke atas atau depan kain pada titik C.
e. Tusuk jarum ke bawah atau belakang kain pada titik B.
f. Tusukjarum ke atas atau depan kain pada titik D.
g. Lakukan hal yang sama hingga selesai.

3. Tusuk Feston
Tusuk feston berfungsi untuk merekatkan dua permukaan kain supaya tidak bergerak,
penerapan teknik tusuk ini biasanya dipakai pada bagian ujung atau tepi kain. Teknik
tusuk ini biasanya digunakan oleh pengrajin dalam mebuat kerajinan dari kain flanel.
Berikut ini gambar dan keterangan cara menjahit dengan teknik tusuk feston.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda di atas kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik A, lalu
tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B. d. Tusuk jarum dari bawah kain kembali ke
titik A.
e. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik C ke titik D.
f. Kaitkan atau silangkan sisa benang pada jarum di titik C.
g. Lakukan hal yang sama hingga selesai.

4. Tusuk Tangkai
Tusuk tangkai atau tusuk batang ini biasanya digunakan untuk jahitan hiasan. Cara
menjahit dengan teknik tusuk ini silahkan perhatikan gambar dan keterangan di bawah
ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat garis atau tanda pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kiri ke kanan. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik A, Ialu
tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik A.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik C ke titik B.
e. Lakukan hal yang sama sesuai garis yang digambar pada kain.

5. Tusuk Flanel
Tusuk flanel memiliki dua fungsi, fungsi pertama biasanya digunakan untuk merekatkan
dua helai kain, dan fungsi kedua adalah sebagai hiasan. Cara menjahitnya silahkan
perhatikan gambar dan keterangan cara menjahit dengan tusuk flanel berikut ini.

Keterangan cara menjahit:


a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kiri ke kanan. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik A, lalu
tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik C.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik E.
e. Lakukan hal yang sama hingga selesai.

6. Tusuk Silang
Tusuk silang merupakan salah satu teknik dasar jahit yang sering dipakai sebagai jahitan
pada hiasan. Cara menjahit dengan teknik ini dapat kalian praktekan seperti contoh di
bawah ini.
Keterangan cara menjahit:
a. Buat gambar atau motif pada kain yang akan dijahit.
b. Mulailah menjahit dari kanan ke kiri. Tusuk jarum dari bawah kain pada titik A, lalu
tarik jarum hingga ujung benang.
c. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik B ke titik C.
d. Tusuk jarum ke bawah kain pada titik D ke titik E hingga membentuk pola silang.
e. Lakukan hal yang sama hingga selesai.

7. Tusuk Pipih
yaitu tusuk yang dibuat turun naik sama panjang dan menutup seluruh permukaan ragam
hias.
a. Tusukkan jarum dari bagian buruk ke bagian baik bahan.
b. Tusukkan jarum lurus melintang sejajar berulang-ulang dengan jarak sama.
8. Tusuk Rantai
tusuk rantai adalah jahitan yang berbentuk seperti rantai. Walau tusuk rantai merupakan
teknik kuno, tusuk ini masih merupakan teknik yang paling banyak digunakan dalam
dunia menjahit. Jahitan ini berguna untuk mengisi bentuk-bentuk juga untuk membuat
garis luar, karena struktur berantainya cukup fleksibel untuk mengikuti lengkungan dan
spiral.
Langkah langkah nya :

a. Mulai dengan sebuah tusuk kecil.


b. Kembali menembus kain di dekat tusuk Anda.
c. Lingkarkan benang menembus tusuk pertama. Masukkan jarum kembali
d. menembus lubang kedua.
e. Kembali menembus kain di bawah tusuk Anda lagi.
f. Buat lingkaran dengan benang menembus mata rantai sebelumnya.

9. Tusuk Piquar

Teknik tusuk piquar biasanya difungsikan untuk memasangkan bulu kuda pada jas atau
mantel. Tak hanya itu, tusuk piquar dapat juga digunakan sebagai tusuk hias pada busana
atau lenan rumah tangga.

10. Tusuk Balut


Tusuk balut merupakan jenis tusuk dasar sulaman yang biasa di pakai untuk
menyambung dua bagian bahan yang letaknya harus tepat menurut coraknya. Tusuk balut
ini juga difungsikan untuk menyelesaikan tiras pada kampuh klim rol, menyelesaikan tepi
kampuh terutama pada bahan yang tebal, serta penyelesaian pada pinggiran jahitan.
Langkah – langkah pembuatan :
a) tusukkan jarum pada lembaran kain dengan arah tusukan dari bawah ke atas
b) selanjutnya tarik benang secara perlahan
c) tusukkan lagi jarum jahit anda pada bahan kain dari bawah ke atas. Atur jaraknya
jangan sampai terlalu dekat ataupun terlalu jauh dari tusukan pertama kemudian tarik
benang secara perlahan.
d) ulangi langkah – langkah di atas untuk menjahit bahan kain sampai batas tertentu
sesuai kebutuhan anda.

C. Penutup
1. Jelaskan apa pengertian dari tusuk dasar sulaman ?
2. Sebutkan ada berapa macam tusuk dasar sulaman !
3. Buatlah salah satu contoh tusuk dasar sulaman !
BAB III
Macam-Macam Sulaman Putih
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Pokok bahasan ini menjelaskan tentang macam – macam tusuk sulaman putih,
menciptakan beberapa aspek untuk membuat produk kreatif dari kerajinan tangan.
Dilengkapi dengan contoh gambarnya guna meningkatkan produk kreatif yang laku
dipasaran.
2. Kompetensi dasar
Mata kuliah ini memberikan kompetensi gambar sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari sulaman putih
2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan membuat macam – macam sulaman putih
3. Indikator

a. Pengertian dari sulaman putih

b. Macam – macam sulaman putih


B. Penyajian
Sulaman putih adalah yang dikarjakan pada kain polos dengan benang sewarna. Pada
zaman dahulu sulaman putih dikerjakan pada tenunan yang putih dengan benang hias
putih. Keindahan sulaman ini terletak pada serat timbul dan berlubang dari ragam hias.
yang termasuk dalam golongan sulaman putih adalah sulaman inggris, sulaman richelieu,
sulaman bayangan dan sulaman matelase.
1. Sulaman Inggris
Sulaman inggris adalah bentuk motif hias yang terdiri dari lubang-lubang, lonjong,
atau berbentuktetesan air yang diselesaikan dengan tusuk feston dirangkai dengan
tusuk pipih dan tusuk tangkai. Tepi sulaman diberi pinggiran yang berbentuk
lengkung yang disebut dengan ringgitan.

Ciri-ciri sulaman inggris yaitu:


a. Dikerjakan pada kain polos dengan benang hias sewarna, lebih tua atau lebih
muda.
b. Sulaman ini dikerjakan pada tenunan yang padat dan kuat serta berwarna putih
dengan benang hiasan warna putih pula.
c. Kindahan dari sulaman ini terlertak pada ciri khas/sifatnya timbul dan
berlubang dari ragam hiasnya, berlubang, lonjong, dan berbentuk tetesan air.
d. Sulaman ini diselesaikan dangan tusuk pipih dan tusuk tangkai, hiasan pada
tepi kannya berupa ringgrit-ringgit.

Langkah-langkah pembuatan sulaman inggris


a. Gambar desain pada kain polos
b. Cara membuat motif bagian lubang lubang
 Motif dijelujur sekeliling bolak-balik
 Pada tiap bentuk dibuat garis menyilang dan dipotong menurut bentuk
tetapi jangan sampai memotong jelujuran
 Bagian yang digunting diselesaikan dengan tusuk balut ataupun tusuk
feston
c. Cara membuat ringgit-ringgit
 Tepi ringgitan dijelujur bolak-bail
 Ringgitan diisi dengan tusuk rantai yang wana benang penyelesaian
 Setelah ringgitan terisi kemudian diselesaikan sengan tusuk feston
2. Sulaman Richelieu
Sulaman richelieu adalah bentuk variasi dari sulaman putih yang memiliki sifat
berlubang dan mempunyai penghubung untuk tiap tepi ragam. Penghubung tiap
ragam hias pada sulaman richelieu ini disebut brides atau tren yang juga menambah
keindahan.
Sulaman richelieu bisa disebut juga dengan sulaman terbuka, karena bentuknya
terbuka seperti renda. Pada sebuah pakaian sulaman richelieu ini bisa ditemukan di
bagian bagian tepi dan dapat juga dibagian tengah pakaian.

Syarat sulaman richelieu


a. Motif sulaman richelieu lebih besar dari sulaman inggris sehingga lubang yang
terjadi pada motif agak besar
b. Antara batasan motif pada lubang memiliki rentangan benang yang ditusuk
feston disebut brides, briden ini akan menambah kuatnya penyelesaian sulaman
c. Dala satu lubang ragam hias dapat digunakan dalam beberapa rentangan
benang
d. Disekeliling lubang motif terdapat motf terdapat hiasan yang membingkai
diselesaikan dengan tusuk feston dan kaki feston menghadap kedalam,
sedangkan tepi lubang diselesaikan dengan bagian kepala feston menghadap
kelubang
e. Perhatikan jarak motif agar dapat menjadi tumpuan dalam penyelesaian
Cara mengerjakan

a. Gambar desain pada kain


b. Motif dijelujur sambil merentangkan benanga untuk brides
c. Tiap-tiap garis motif diselesaikan dengan tusuk feston yang rapat
d. Bagian yang tidak berlubang bagian kepala menghadap keluar
e. Setelah semua motif selesai difeston maka bagikan yang seharusnya berlubang
digunting dengan hati-hati
f. Lubang-lubang digunting terlebih dahulu setelah dijelujur baru setelah itu
ditusuk feston dan briesnya dikerjakna

3. Sulaman Bayangan
Sesuai dengan nama teknik sulamanya yaitu sulaman bayangan, pada hiasan yang
membayang dai bagian dalam. Sulama bayangan merupakan jenis sulaman yang
dapat diterapkan pada blus,kebaya, selendang, dan kerudung. Karena pada sulaman
ini hanya bayangannya saja yang berfungsi sebagai hiasan maka kan yang dipilih
hendaknya berupa kan yang tembus terang seperti paris dan sifon.
Untuk mengisi bentuk hiasannya digunakan tusuk flanel dengan tusuk
tikam jejak. Tusuk flanel dikerjakan pada bagian buruk kain sedangkan tusuk
tangkainya dapat dikerjakan pada bagian baik atau buruk kain. Syarat ragam
hiasanya dapat berupa renggangan bentuk alam maupun bentuk geometris,
ragamnya jangan terlalu besar atau lebar karena tusuk hiasnya akan mudah
tersangkut.

Ciri-ciri sulaman bayangan


a. Dikerjakan pada kain yang tembus pandang atau trasparan
b. Dikerjakan menggunakan tusuk flanel pada bagina buruk kan
c. Warna benang hias yang digunakan harus sama dengan warna bahan dasar kain
d. Kain yang digunakan harus polos
4. Sulaman Matelase
Matalase disebut juga dengan sulaman relief atau sulaman timbul. Relief ini terjadi
bukan karena tusuk-tusuk hiasan melainkan dari kain-kain pelapisnya ataupun
kapas. Bahan yang digunakan seprti satin, belacu, dan motif-motifnya dikerjakan
dengan tusuk tikam jejak.

Salah satu variasi dari sulaman matelase ini dapat dibagi lagi menjadi dua macam
motif:
a. Motif italia yang disebut hanya bagian motifnya saja
b. Motif inggris yang semua permukaan timbul karena adanya setikan-setikan
kecil
Teknik sulaman ini biasanya lebih sering diterapkan pada produk selan pakaian
meski tidak menutup kemungkinan ada juga beberapa model baju yang dapat dihias
dengan teknik matelase khususnya cara inggris.

D. Penutup
1. Jelaskan pengertian dari sulaman putih ?
2. Sebutkan macam-macam sulaman putih ?
3. Apa perbedaan antara sulaman richelieu dan sulaman inggris?
4. Apa saja ciri-ciri dari sulaman bayangan ?

BAB IV
MACAM MACAM TUSUK WARNA

A. Pengertian
1. Deskripsi singkat
Pokok bahasan ini menjelaskan tentang macam – macam tusuk sulaman putih,
menciptakan beberapa aspek untuk membuat produk kreatif dari kerajinan tangan.
Dilengkapi dengan contoh gambarnya guna meningkatkan produk kreatif yang laku
dipasaran.
2. Kompetensi dasar
Mata kuliah ini memberikan kompetensi gambar sebagai berikut :
4. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari sulaman warna
5. Mahasiswa mampu menyebutkan dan membuat macam – macam sulaman warna
3. Indikator
a. Pengertian dari sulaman warna
b. Macam macam sulaman warna

B. Penyajian
Sulaman warna adalah teknik menghias hias dengan menggunakan kain dasar dan
beberapa jenis benang yang bervariasi. Macam macam sulaman warna yaitu :
1. Sulaman jerman
Sulaman jerman merupakan jenis sulaman yang mudah dikenal dari tusuk hias
yang dipergunakan yaitu seluruh motif disulam atau ditutup dengan menggunakan
tusuk pipih dengan arah diagonal atau miring.

Ciri-ciri sulaman jerman adalah :


a. Motif dipindahkan pada kain
b. Motif dikerjakan dengan tusuk pipih yang miring, tanpa dijelujur terlebih
dahulu
c. Motif yang berupa garis-garis lengkung dan yang lain dikerjakan dengan
tusuk tangkai atau yang lain
d. Perlu diperhatikan apabila motif berupa lengkungan-lengkungan maka
kemiringan tusuk pipih harus mengikutinya.

Langkah-langkah membuat sulaman jerman


a. Motif sulaman ini dapat seperti sulaman fantasi
b. Gambarlah motif sulaman dengan menggunakan cat air
c. Motif-motif dikerjakan denga tusuk hias yang berarti seperti pipih, flannel,
dan bagian yang lain dapat di cat penuh.
d. Motif yang berupa garis lengkung di selesaikan menurut bentuknya
e. Dalam penyelesaian gambar semua motif harus ditusuk hias dan diselesaikan
dengan warnanya.

2. Sulaman prancis

Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif


diisidengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua
kali penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan
tangkaidaun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman
ini banyak dipergunakan untuk monogram ataupun simbol-simbol, selain itu juga
dapat diterapkan pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.

Ciri ciri sulaman prancis :

a. Susunan benang dibuat menggunakan beberapa alat bantu seperti jarum, benang,
dan pemapar.
b. Sulaman Perancis memiliki karakter khusus yaitu menghasilkan bentuk-bentuk
sulaman yang timbul.
c. Hasil sulaman yang timbul tersebut didapatkan dari motif sulaman yang diisi
dengan berbagai tusukan hias sehingga menyebabkan bentuknya menjadi
cembung.
d. sulaman Perancis ini umumnya digunakan dalam membuat simbol-simbol atau
monokrom.
Langkah langkah membuat sulaman prancis :

a. Menjelujur motif bolak balik


b. Mengisi motif dengan tusuk rantai dan pada bagian tengah harus tebal
c. Menyelesaikan motif tersebut dengan bentuk pipih yang letaknya tegak lurus
dengan sisi-sisi motif. Tusuk pipih ini harus rapat betul supaya isi tidak kelihatan.
Apabila motifnya berupa garis lengkung maka tusuk pipih letaknya
juga harus mengikuti garis.
d. Penyelesaian terakhir bagian tepi motif dipinggiri dengan tusuk tikam jejak.

3. Sulaman fantasi
Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias
dengan aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan
bermacam-macam tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian
tusuk hias harus sesuai dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk
bunga, pemandangan atau geometris.

Ciri ciri sulaman fantasi :


a. sulaman fantasi dikerjakan pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin,
berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat
lebih menonjol, menarik dan rapih
b. sulaman fantasi minimal terdiri dari 3 macam tusuk hias
c. motif hiasnya dapat berbentuk bunga, pemandangan ataupun geometris

langkah langkah membuat sulaman fantasi:

a. Menyiapkan bahan yang akan dihias dan benang sesuai desain


b. Memindahkan pola hiasan pada bahan/benda yang akan dihias dengan cara
mengutip
memasang bahan pada bingkai/pemidangan
c. Memulai tusuk hias tanpa membuhul terlebih dahulu, dan sesuai perencanaan
tusuk yang sudah dibuat dalam desain hiasan
d. Mengerjakan pola hiasan yang di tengah terlebih dahulu, sesuai langkah kerja
menghias setiap jenis hiasan

4. Sulaman janina
Sulaman janina merupakan jenis sulaman yang mempunyai ciri khas yaitu,
seluruh motifnya ditutup dengan menggunakan tusuk flanel. Untuk
mempermudah pengerjaan sulaman tersebut, perlu diperhatikan bentuk motif atau
ragam hias sulaman janina sebaiknya tidak terlampau rumit, dan tidak terlalu
besar, karena rentangan benang pada tusuk flanel, jika terlampau lebar akan
mudah terkait.

Ciri ciri sulaman janina


a. Motif yang berupa garis diselesaikan dengan menggunakan tusuk tangkai atau
tusuk hias lain sesuai bentuknya.
b. Pada setiap tepi motif hias dipinggiri dengan menggunakan tusuk tikam jejak.
c. Kombinasi warna benang yang digunakan bebas.
d. Gambar desain sulaman janina dikerjakan dengan cara memberi warna dasar
terlebih dahulu, dan pada motifnya diblok dengan warna–warna sesuai dengan
keinginan.
e. Gambar kerja diselesaikan dengan membuat garis silang seperti tusuk flannel.

Langkah langkah membuat tusuk janina :


a. Setelah motif dipindahkan pada kain langsug dapat diselesaikan dengan tusuk
flanel.
b. Motif lain yang berupa garis-garis diselesaikan dengan tusuk tangkai ataupun
yang lain.
c. Setelah semua flanel selesai maka tepi-tepi motif dipinggiri dengan tusuk
tikam jejak. Benang pinggiran ini dapat sama warnanya dengan flanelnya
ataupun warna lain.
c. Tikam jejak ini harus persis berada di tepi-tepi flanel.

D. Penutup
1. Jelaskan pengertia sulaman warna ?
2. Sebutkan macam-macam sulaman warna ?
3. Apa perbedaan sulaman prancis dan sulaman jerman ?
4. Apa ciri ciri dari sulaman bayangan ?

BAB V
Macam-Macam Sulaman Pita
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat
Pokok bahasan ini menjelaskan tentang macam – macam tusuk sulaman pita,
menciptakan beberapa aspek untuk membuat produk kreatif dari kerajinan tangan.
Dilengkapi dengan contoh gambarnya guna meningkatkan produk kreatif yang laku
dipasaran.
2. Kompetensi dasar
Mata kuliah ini memberikan kompetensi gambar sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian dari sulaman pita
2. Mahasiswa mampu menyebutkan dan membuat macam – macam sulaman pita
3. Indikator
a. Pengertian dari sulaman pita
b. Jenis-jenis sulaman pita
B. Penyajian
Sulaman pita merupakan salah satu menyulam yang menggunakan pita sebagai bahan
sulamnya (pengganti benang), dan salah satu Teknik menghias kain dengan cara menjahit
pita secara dekoratif keatas media yang akan dihias sehingga terbentuk suatu desain
hiasan baru dengan menggunakan berbagai macam tusuk-tusuk. (Rosa Amelia, 2008)
pada dasrnya terdapat dua jenis sulam pita yang bias digunakan, yaitu:
1. Sulaman Pita Jepang
Pada dasarnya sulam pita jepang tidak jauh berbeda dengan sulam benang. Hana
saja yang satu menggunakan benang sulam sedangkan sulam pita menggunakan
pita. Bentuk sulaman dan cara pengerjaannya sama. Pada sulam benang dikenal
tenik French knot , flying stitch sampai chain knot. Begitu pula pada sulam pita
Jepang. Pengerjaan sulam pita jepang dilakukan dengan cara langsung disulam pada
produk aplikasi. Jenis pita yang digunakan biasanya pita satin. Sulam pita jepang
biasanya digunakan untuk hiasan di baju, taplak meja, tempat tissue, dll.

2. Sulaman Pita Eropa


Sulam Pita Eropa, bentuk dan cara membuatnya benar-benar berbeda dengan sulam
pita Jepang. Pengerjaan sulam pita dilakukan dengan cara merangkai terlebih
dahulu pita yang akan direkatkan. Kemudian baru direkatkan atau dijhit pada
produk aplikasinya. Jenis pita yang biasanya digunakan adalah pita organdi. Sulam
pita Eropa biasanya digunakan untuk corsage, pajangan dengan bingkai hiasan di
tas, dll.
A. Ciri-ciri sulaman pita
 Menggunakan pita berbagai ukuran sebagai bahan utama
 Memiliki efek tiga dimensi yang lebih jelas sebab dari ukuran pita yang
cenderung lebih besar
 Bahan pita yang beragam memberikan hasil yang lebih dekoratif

B. Alat dan bahan membuat sulam pita


1. Pita. Pita adalah bahan dasar yang digunakan dalam seni menyulam pita. Jenis-
jenis pita yang digunakan juga berbeda-beda tergantung jenis sulamannya. yang
paling umum digunakan adalah pita jenis satin, dan pita organdi. Ciri-ciri pita
satin adalah bahannya sedikit lebih tebal dan cenderung kaku, seratnya rapat serta
warna yang cenderung mengkilap. Pita ini tersedia dalam berbagai macam warna
dan ukuran mulai dari yang terkecil yaitu 1/8 inci sampai yang terbesar yaitu 2
inci. Sedangkan pita Organdi bahannya cendurng lebih tipis, transparan, ringan
serta seratnya cenderung lebih renggang. Kelebihan khusus dari pita Organdi
adalah lebih lembut sehingga memudahkan dalam penyulaman.

2. Benang sulam. Fungsi benang dalam sulam pita biasanya digunakan untuk
membuat batang atau tangkai yang dapat memberikan kesan rapi pada sulaman.
Penggunaan benang akan membantu mempermudah pekerjaan menyulam
meskipun hasilnya tampak kasar.
3. Jarum sulam. Jarum yang dipakai untuk membuat sulam pita secara umum dapat
dibedakan menjadi berbagai macam jenis beberapa di antaranya:

 jarum cenil yang memiliki ukuran besar dan lubang yang lebar.jarum ini
bisa digunakan untuk menyulam pita yang berukuran lebar.
 Jarum tab ter dengan ukuran besar dan ujung yang tumpul jarum ini bisa
digunakan untuk menyulam bahan linen.
 Jarum crewel atau saraf dengan ujung yang tajam dan halus memiliki
lubang yang lebar sampai kecil jarum ini bisa digunakan untuk membuat
sulaman benang yang mempercantik sulaman pita.

4. Pensil dan kertas. Pensil dan kertas diperlukan untuk membuat desain pola
sulaman yang hasilnya bisa dijiplak di kain dengan menggunakan karbon sebagai
perantaranya untuk motif yang akan digunakan beberapa kali sebaiknya gunakan
kertas yang tidak mudah rusak seperti kertas Samson
5. Karbon jahit. karbon jahit dalam sulam pita bisa dibutuhkan sebagai alat bantu
untuk menjiplak gambar yang telah dibuat pada selembar kertas ke atas kain atau
bidang yang akan dihias desain sulaman yang telah dijiplak menggunakan karbon
umumnya tidak akan mudah terhapus kecuali saat dicuci
6. Bahan kain jenis kain yang digunakan dalam aplikasi sulam pita sebenarnya sangat
banyak tapi kalau mau lebih mudah sebaiknya pilih kain dengan serat yang tidak terlalu
rapat supaya dapat dilalui jarum benang dan pita dengan mudah khusus untuk yang baru
belajar cara menyulam bunga disarankan untuk memakai kain blacu. kain blacu
merupakan nama salah satu kain yang terbuat dari kapas sehingga sangat aman untuk
digunakan kain blacu sendiri umumnya mempunyai sifat fleksibel dan harganya juga
lumayan murah selain murah kain baju ini juga memiliki serat yang tidak rapat sehingga
lebih mudah anda dalam menari pita.

7. Pemidangan. Pemidangan diperlukan untuk menahan kain yang disulam supaya tidak
bergeser atau berubah fungsi lain dari pemidangan yaitu untuk menjepit kain yang akan
disulam supaya tidak berkerut dan hasil sulaman nya juga lebih rata.
8. Gunting. Siapkan gunting yang tajam untuk memotong bahan kain kita dan juga benang

Persiapan menyulam pita


1) Membuat desain sulaman
 untuk menciptakan desain sulaman yang menarik mula-mula buat sketsa pada kertas
dengan menggunakan pensil jahit
 Sketsa yang sudah anda buat ke atas kain dengan bantuan karbon.
 Supaya lebih mudah dalam memindahkan gambar desain desain sebaiknya gunakan
jarum pentul untuk menahan posisi kertas dan kain agar tidak bergeser

2) Memasang kain pada pemidangan.


 Longgarkan sekrup yang ada pada pemidangan dan pisahkan kedua lingkarannya
 Jika sudah selanjutnya letakkan kain yang akan disulam diatas lingkaran yang dalam
 Pasangkan lingkaran yang luar di atas kain nya dengan ditekan.
 Ratakan kainnya sehingga kain yang di dalam lingkaran terasa kencang.
 Kencangkan scrub bingkai supaya tidak kendur.

3) Memasang pita kejarum


 Potong pita sepanjang 30 cm sebagai acuan dalam mengukur panjang pita Anda bisa
menggunakan panjang jari tangan sampai ke siku
 Runcingkan bagian ujung pita dari ujung setengah cm tusuk badan pita tepat di bagian
tengahnya
 Dengan tetap memegang jarum tarik bagian pita yang panjang menuju lubang jarum
 Simpul mati bagian pita yang masih bebas

TEKNIK DASR SULAM PITA DAN CARA MEMBUATNYA

Untuk menciptakan bentuk hiasan yang sesuai dengan keinginan kenali juga beberapa
teknik dasar yang dapat diaplikasikan pada sulam pita supaya lebih mudah untuk
mempelajari cara menyulamnya bisa mengikuti tutorial berikut ini.
a. Stem Stich
Stem Stitch merupakan cara menyulam yang bisa digunakan untuk membuat batang
ranting atau tangkai bunga dan daun dari benang sulam.
Langkah-langkah membuat Stem Stich
 Tusukkan jarum di titik A kemudian tarik benang ke atas di permukaan kain.
 Tusukan jarum di titik B dan keluarkan di titik C (titik di tengah A dan B), lalu
tarik hingga terbentuk satu sulaman.
 Tusukan jarum di titik D lalu keluarkan di titik C (atur jarak titik C ke D
supaya sama dengan jarak titik A ke B). Tarik hingga terbentuk dua sulaman.
 Lanjutkan cara diatas sampai panjang yang dikehendaki.

b. Feather Stich
Feather Stich merupakan tusuk dasar sulaman yang sering digunakan untuk
membentuk ranting atau mempercantik rangkaian bunga. Feather Stich ini bisa dibuat
dari benang sulam pita satin atau pita organdi yang berukuran 1/8 inchi.
Langkah-langkah membuat Feather Stich
 Tusukkan jarum di titik A kemudian tarik ke permukaan kain
 Tusuk jarum dari bagian baik kanan di titik B yang dibuat sejajar dengan titik
A.
 Keluarkan kembali jarum di titik C lalu tarik hingga terbentuk sulaman yang
berbentuk huruf V
 Titik kan kembali jarum di titik D (sejajar dengan C) dan keluarkan di titik E.
Tarik hingga terbentuk sulaman yang berbentuk huruf V.
 Lanjutkan cara diatas sampai yang dikehendaki
Penting untuk diingat saat mencoba cara menyulam jenis ini sebaiknya jangan
menarik pita terlalu kencang supaya bentuk yang dihasilkan tetap bagus.

c. Frech Knot
Frech Knot merupakan merupakan cara menyulam bunga yang bisa digunakan untuk
membuat bunga mimosa bunga-bunga yang cenderung bulat dan rimbun atau bisa juga
digunakan untuk membuat benang sari bunga. Pita yang bisa dipakai untuk membuat
Frech Knot yaitu pita satin berukuran 1/8 inci.
Langkah-langkah membuat Frech Knot
 Tusukkan jarum di titik A kemudian tarik pita ke atas.
 Simpul pita dan masukkan jarum dalam simpul.
 Tarik hingga jarum terlilit berat didalam pita lalu tusukkan kembali jarum di
titik B kebawah bagian buruk buruk kain.
 Gunakan tangan kiri anda untuk menahan pita supaya tidak kendor dan Frech
Knot yang terbentuk lebih rapi.
d. Straight Stitch
Straight Stich merupakan jenis sulaman yang bisa dibuat menjadi berbagai macam
bunga titik pita yang digunakan yakni berupa pita berukuran 1/4 inci.
Langkah-langkah membuat Straight Stitch
 Tusukkan jarum di titik A kemudian tarik jarum ke permukaan kain
 Tunjukkan kembali jarum di titik B lalu tarik sambil atur posisi pita jangan
sampai pita terpelintir atau terbalik sekarang satu kelompok bunga telah
terbentuk
 Lanjutkan cara diatas untuk membentuk sejumlah kelopak yang diinginkan.

e. Ribbon Stitch
Hampir mirip dengan Straight Stitch tapi cara menyulam nya sedikit berbeda Ribbon
Stitch juga termasuk kedalam jenis sulaman yang bisa dibuat menjadi berbagai macam
bunga untuk hasil yang sempurna gunakan pita organdi berukuran 1/2 inci.
Langkah-langkah membuat Ribbon Stitch
 Tusukan jarum di titik A kemudian tarik ke permukaan kain.
 Tusuk jarum di titik B hingga menindas pita lalu tarik pita pelan-pelan supaya
membentuk kelopaknya bagus.
 Lanjutkan cara di atas sampai membentuk kelopak bunga

f. Lazy Daisy
Lazy Daisy merupakan jenis sulaman yang bisa dibuat dari bahan pita organdi
berukuran 1/4 inci. Cara menyulam bunga yang satu ini sebenarnya sangat mudah
untuk dibuat.
Langkah-langkah membuat Lazy Daisy
 Tusukkan jarum di titik A kemudian tarik ke permukaan kain.
 Tusukkan kembali jarum di titik B lalu tarik pita kearah bawah kain hingga
membentuk bulatan dengan ukuran tertentu.
 Dari bagian buruk kain arahkan jarum ke titik C (di ujung bulatan) kemudian
tarik jarum ke permukaan kain.
 Tusukkan jarum di titik D seperti mengikat ujung bulatan. Jika sudah, tarik pita
secara perlahan hingga berbentuk 1 kelopak bunga.
 Dengan cara yang sama ulangi langkah-langkah di atas untuk membentuk
kelopak bunga yang lainnya.

g. Spider Web Ros


Spider Web Ros merupakan jenis sulam pita yang memiliki kerangka laba-labanya di
dalamnya. Cara menyulam bunga ini sebenarnya sangat mudah asal pita yang
digunakan juga sudah tepat bisa memakai pita organdi ukuran 8 inci.
Langkah-langkah membuat Spider Web Ros
 Tusukan jarum di titik A kemudian tarik ke atas.
 Akan kembali jarum dari bagian baik kain di titik B lalu keluarkan di titik A
 Tusukan lagi jarum di titik C lalu keluarkan di titik A. Begitu seterusnya
sampai terbentuk kerangka sebanyak 5 helai.
 Seperti gerakan menganyam putar pita searah jarum jam hingga mengelilingi
kerangka.
 Lanjutkan proses ini ke baris-baris berikutnya sampai kerangka tidak nampak
lagi dan tertutup dengan pita.
h. Leaf Stitch
Leaf Stitch merupakan jenis sulaman yang bisa dibuat menggunakan pita organdi
berukuran 1/8 inci. Bentuk yang dapat dihasilkan dari sulaman ini yaitu berupa daun.
Langkah-langkah membuat Leaf Stitch
 Tusukan jarum di titik A kemudian tarik ke atas permukaan kain.
 Tusukan kembali jarum di titik B dari bagian baik kain lalu arahkan jarum ke.
C.
 Tusukan jarum di titik D (sedikit dibawah titik C) dengan mengikat
lengkungan pita.
 Lakukan terus hingga membentuk selembar daun titik daun yang anda buat
dengan cara menyulam Leaf Stitch sekarang telah terbentuk.

A. Penutup
1. Jelaskan pengertian dari sulaman pita ?
2. Sebutkan macam-macam sulaman pita ?
3. Apa perbedaan antara sulaman pita Jepang dan sulaman pita Eropa?
4. Buatlah salah satu contoh sulaman pita ?

Anda mungkin juga menyukai