DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................................3
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
kekuatan, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan modul dengan
baik. Modul ini merupakan bahan acuan dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik pada
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang Tata Busana.
Modul ini akan digunakan peserta didik SMK sebagai pegangan dalam proses belajar
mengajar sesuai kompetensi. Modul disusun berdasarkan kurikulum 2013 dengan tujuan agar
peserta didik dapat memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan di bidang Seni dan
Budaya melalui pembelajaran secara mandiri.
Modul ini diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi peserta didik SMK dalam meningkatkan
kompetensi keahlian.
Penulis
3
4
A. TEORI DASAR BORDIR
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan
jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat
menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung,
dan payet.
Bordir dalam umumnya digunakan pada kaos polo,topi,kemeja,jaket & dalam kaos yg
berbahan tebal.Dalam pengerjaannya bordir itu bisa dikerjakan dengan dua cara yaitu
menggunakan cara manual dan dengan bordir komputer .
Bordir manual merupakan teknik bordir yang memakai mesin khusus buat bordir yg
dikendalian oleh manuasia dengan kelincahan tangan & keterampilan seseorang.
Membordir manual itu membutuhkan kelincahan,keulatan dan ketelatenan supaya hasil
bordirannya lebih rapi & sesuai desain.
Bordir komputer dikerjakan dengan mesin spesifik bordir yang terhubung dengan
komputer yang sebelumnya sudah disetting program bordir menggunakan desain yg telah
ditentukan baik berupa gambar juga tulisan.Untuk termin pengerjaan bordir komputer
pertama-tama yang wajib dilakukan adalah menciptakan program gambar yang biasanya
dianggap menggunakan film pancing ,lalu fim pancing disimpan pada arsip kecil dengan
nama tertentu & format tertentu sesuai dengan mesin bordir yang digunakan.
Tusuk lurus.
Tusuk lurus biasa digunakan untuk membuat kerangka motif sebelum dibordir, untuk
membuat isian pada motif, untuk mengisi bidang yang lebar dan untuk membuat motif
yang berupa garis baik garis lurus maupun lengkung.
Tusuk zig-zag.
Tusuk zig-zag digunakan untuk berbagai bentuk motif, baik berupa garis, bentuk
geometris, bentuk flora fauna, dan sebagainya.
5
Tusuk suji cair terdiri dari tiga variasi, yaitu
suji cair biasa,
suji cair setengah penuh dan
suji cair penuh.
Perbedaan ketiga suji cair tersebut adalah :
suji cair biasa setiknya hanya mengikuti garis motif yang ada dengan dua kali
pengulangan;
suji cair setengah penuh motifnya diisi dengan setik suji cair secara berhimpitan tetapi
hanya sebagian/setengah motif (tidak penuh);
sedangkan pada suji cair penuh, keseluruhan motifnya dipenuhi dengan tusuk suji
cair.
Perbedaan tusuk suji cair dengan tusuk loncat adalah, pada tusuk loncat setiknya harus
melewati/meloncati garis (motif).
Tusuk loncat ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
tusuk loncat pendek (lebar loncatannya kira-kira 1-2 mm),
tusuk loncat panjang (loncatannya lebih dari 3mm)
Tusuk loncat panjang biasa disebut tusuk loncat diantara dua setikan.
o Tusuk loncat pendek biasa digunakan diantaranya untuk pembuatan sulaman aplikasi,
o Tusuk loncat panjang biasa digunakan untuk membuat tusuk pipih, sulaman rusia.
o Sedangkan perpaduan antara loncat panjang dan pendek dapat dipakai untuk membuat
sulaman tiongkok.
Membuat Tusuk Suji Cair
6
4. mulailah membordir dengan membuat tusuk suji cair/ setik mesin biasa pada
sekeliling motif, kemudian ulangilah sekali lagi;
5. dengan demikian suji cair dibuat dengan dua kali setikan pada garis yang sama
7
Membuat Tusuk Loncat
8
C. Variasi Sulaman Bordir
Dalam pembuatan sulaman bordir terdapat beberapa variasi dalam pembuatan sulaman
bordir :
Teknik Sasak
Pada teknik sasak, tusuk yang dipergunakan adalah perpaduan tusuk loncat panjang dan tusuk
loncat pendek yang dipakai secara tidak beraturan (tusuk panjang pendek).
Pada pengerjaannya dapat menggunakan warna benang dengan dua atau tiga tingkatan warna
yang berdekatan (bergradasi), atau dapat juga menggunakan satu warna benang kombinasi
(benang sembur). Contoh pemakaian teknik sasak ini adalah sulaman tiongkok. Langkah
pengerjaan:
1. siapkan mesin jahit, kendorkan rumah sekoci dan pengatur tegangan benang, karena
pada teknik ini memerlukan tegangan benang yang agak longgar, sehingga
memudahkan tarikan benang.
2. Kerjakan pinggiran/ sekeliling motif dengan tusuk suji cair
3. Kerjakan satu persatu motif menggunakan tusuk panjang pendek, apabila kita
menggunakan 3 macam warna, kerjakan sepertiga motif dengan warna yang paling
muda/paling tua sesuai kombinasi warna yang kita kehendaki.
4. Ganti benang dengan warna benang tingkat gradasi kedua, kemudian isi sepertiga
motif kedua dengan tusuk panjang pendek.
5. Penuhi sepertiga motif dengan warna ketiga dengan menggunakan teknik yang sama.
Pada saat penggantian benang, usahakan warna benang satu sama lain dapat menyatu.
(apabila menggunakan satu warna benang, usahakan penyebaran warna benangnya
dapat menyebar dengan baik)
9
Tusuk Granit
Tusuk granit adalah tusuk biasa (suji cair) yang dikerjakan secara berputar-
putar. Perputarannya searah dan dikerjakan secara beraturan. Benang yang digunakan dapat
berupa benang polos atau benang kombinasi. Apabila menggunakan benang kombinasi, maka
penyebarannya harus diatur dengan benar agar menhasilkan sebaran warna yang indah.
Langkah pengerjaan:
1. Setik sekeliling motif dengan setik suji cair
2. Selesaikan sekeliling motif dengan menggunakan tusuk loncat pendek
3. Apabila motif yang digunakan ada benang sari maupun tulang daun, maka tulang
daun, benang sari atau variasi lainnya dapat dikerjakan dengan loncat pendek terlebih
dahulu
4. Isi seluruh motif dengan tusuk granit, yaitu setik suji cair yang dibuat secara
melingkar-lingkar dengan ukuran kecil-kecil dan searah, jalankan mesin dengan cepat
tetapi tangan bergerak dengan lambat
Bordir Inggris
Bordir inggris biasa disebut dengan sulaman putih, karena dikerjakan dengan warna benang
dan warna kain yang sama atau berbeda satu tingkatan warna.
Ciri-ciri bordir inggris adalah motifnya yang berbentuk bulat, bulat panjang, berbentuk titik-
10
titik air mata yang tidak terlalu lebar, dan bentuk ringgit-ringgitan yang sering dipergunakan
untuk motif pinggiran. Bentuk motif akhirnya adalah kecil dan berlubang. Langkah
pengerjaan:
1. Setik sekeliling motif dengan suji cair
2. Di atas setikan tersebut beri tusuk loncat kasar (zig-zag)
3. Motif air mata dibuat dengan cara melubangi motif sesuai dengan bentuknya (pada
proses pelubangan, dapat dikerjakan sebelum bagian tepinya diselesaikan dengan
tusuk loncat pendek, atau dikerjakan setelah tepinya diselesaikan, teknik yang terakhir
ini biasanya dilakukan dengan cara disorder),
Richelie juga merupakan salah satu sulaman putih. Prinsip membuat motifnya hampir sama
dengan sulaman inggris, hanya pada sulaman richelie motif lubangnya dibuat agak lebar
karena didalamnya diberi brides (rentangan-rentangan benang) yang dibuat tegak lurus
11
dengan motif dasarnya. Bordir richelie ini dapat dibuat dengan variasi lain, yaitu dengan
memberi cabang pada bridesnya. Langkah pengerjaan:
1. Setik sekeliling motif dengan tusuk suji cair
2. Setik di atasnya dengan loncat kasar (zig-zag) kemudian lubangi motif.
3. Isi motif dengan brides, beri jarak yang sama antara brides yang satu dengan yang
lain, selesaikan brides dengan loncat pendek dengan rapi.
4. Untuk variasi ricelie, bridesnya dapat dibuat bercabang, dengan variasi cabang sesuai
dengan keinginan
5. Selesaikan tepi motif dan brides dengan tusuk loncat
pendek.
Gambar membuat motif rechilie
Bordir biji mentimun adalah bordir yang menggunakan tusuk lompat panjang yang teratur
(tusuk pipih) yang dibatasi oleh beberapa tusuk loncat panjang yang berlawanan arah.
Ciri-ciri bordir mentimun adalah motif hiasannya yang terlihat seperti tebaran biji mentimun.
Tiap-tiap bagian dipenuhi dengan tusuk pipih, dan bagian-bagian pinggiran motif diberi tusuk
pipih yang menyerupai biji mentimun.
Benang yang digunakan dua warna, yaitu benang kombinasi/sembur, untuk pembatasnya
diambil dari warna yang tertua. Langkah pengerjaan:
1. Setik sekeliling motif dengan tusuk suji cair
12
2. Bagi motif tersebut secara melintang menjadi beberapa bagian dengan jarak kurang
lebih 4 mm, isi tusuk pipih dengan benang sembur
3. Di atas garis pembagi buat tusuk biji mentimun dengan benang yang berbeda, yaitu
benang dengan warna yang paling tua dari benang sembur, dengan cara membuat satu
setikan kurang lebih 3 mm, kemudian diulang 5-6 kali hingga terlihat seperti biji
mentimun
4. Di sekeliling motif juga diselesaikan dengan tusuk biji mentimun
Teknik aplikasi adalah menempelkan potongan kain (applique) di atas permukaan baik
kain/bahan dengan menggunakan tusuk hias.
Pada seni menghias kain menggunakan tusuk feston, sedangkan pada teknik bordir
menggunakan tusuk loncat.
Bahan yang dapat dihiasi adalah semua corak bahan, bahan polos, berbunga, berbintik,
berkotak, maupun corak-corak lain; demikian pula untuk kain aplikasinya (applique).
Untuk pemilihan warna benang, pilihlah warna benang yang senada atau lebih tua dari kain
aplikasinya. Arah serat kain aplikasi harus sama dengan arah serat kain yang akan dihias,
perhatikan pula keserasian warna antara bahan utama dan bahan aplikasinya. Langkah
pengerjaan:
1. Gambar motif pada bahan utama
2. Gambar motif pada kain aplikasi, lalu gunting sesuai bentuk motif.
13
3. Tempelkan guntingan bahan aplikasi pada bahan utama, jahit sekeliling motif dengan
tusuk suji cair
4. Selesaikan dengan tusuk loncat, loncat panjang atau pendek, untuk hasil yang baik
tusuk loncat dikerjakan secara rapat. Jika menginginkan tepiannya tebal/berisi dapat
diisi dengan benang besar sesuai keinginan, caranya adalah dengan meletakkan
benang di tepian motif, diberi penguat dengan tusuk loncat kasar, baru
kemudian diselesaikan dengan tusuk loncat biasa.
5. Apabila pada bagian tengah aplikasi ada motif lain, seperti garis-garis tulang daun
atau motif-motif yang lain maka dapat dikerjakan dengan tusuk suji cair atau tusuk
yang lain.
Tusuk imitasi permadani merupakan pengembangan tusuk loncat pendek, jika pada tusuk
loncat pendek yang diloncati adalah setikan benang, maka pada imitasi permadani yang
diloncati adalah jarum kruistik (jarum besar) atau lidi.
Disebut dengan imitasi permadani karena hasil akhirnya sama dengan salah satu motif
permadani. Cara mengerjakan:
1. Siapkan bahan dan motif
2. Letakkan jarum/lidi di atas motif dengan arah memanjang atau melebar, sesuaikan
dengan motif dan arah serat yang dikehendaki, kemudian loncati jarum dengan loncat
kasar
3. Selesaikan dengan tusuk loncat secara halus sampai jarum/lidi tidak kelihatan hingga
batas motif
4. Ambil satu jarum/lidi satu lagi, letakkan di bawah pekerjaan 3 dengan tanpa mencabut
jarum pertama, kerjakan seperti di atas
5. Tarik/cabut jarum yang pertama, lalu letakkan d bawah jarum ke dua, selesaikan
seperti di atas
14
6. Demikian seterusnya, kerjakan berulang-ulang sampai seluruh bidang motif tertutup
oleh tusuk imitasi permadani.
Bordir terawang adalah bordir yang dikelilingi oleh lubang-lubang yang bagian tepinya
diselesaikan dengan tusuk loncat pendek.
Terawang dapat digunakan dengan menggunakan variasi motif atau tanpa variasi sama sekali,
hanya membentuk lubang-lubang.
Apabila menghendaki motif hiasan, penuhi dengan motif tusuk hias, misalnya kombinasi
tusuk pipih dan tusuk sasak dengan menggunakan benang yang sewarna atau kombinasi
benang yang serasi.
Motif pada terawang terletak di tengah sehingga motif tengahnya harus diselesaikan terlebih
dahulu. Langkah pengerjaan:
1. Setik pinggiran motif dengan benang yang sewarna dengan bahan menggunakan tusuk
suji cair, kemudian atasnya diberi tusuk kasar.
2. Selesaikan motif di tengah dengan tusuk bordir yang dikehendaki dan warna benang
yang dikehendaki (tergantung jenis sulaman yang dikehendaki, boleh sulaman
sewarna maupun sulaman bebas)
3. Buat rentangan-rentangan benang sekeliling motif menggunakan loncat pendek sesuai
dengan motif lubang-lubang yang dikehendaki
15
4. Gunting/sorder sisa bagian dalam pada tempat yang akan dibuat lubang-
lubang/terawangnya.
16
l. Tudung Jari, dugunakan untuk metindungi jart pada saat menjahit agar tangan tidak
tertusuk unuel
m. Jarum pentu ,digunakan untuk membantu menggabungkan orang lain yang akan
dijahit
n. Alat pemasuk benang atau juga disebut sayang nenek berfungsi untuk membantu
memasukkan benang pada lubang jarum.
o. Solder, digunakan untuk membuat lubang / krawangan / kerancang pada bordir.
p. Seterika listrik, digunakan untuk menyerika hasil sulaman yang sudah jadi dan kain
yang didukung disulam.
q. Meja seterika, digunakan untuk alas pada waktu menyeterika
r. Alat tulis, yang terdiri dari pensil, spidol, rapido dan pensil warna digunakan untuk
membuat desain dan memota.
s. Kapur Jahit, digunakan untuk memberi tanda pada kain.
t. Kertas Kertas pola dan kertas mar la digunakan untuk membuat pola.
u. Kertas Karbon, digunakan untuk memidahkan pola dari kertas ke bahan yang akan
dibordir.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan bordir sulaman
1. Berbagai jenis kain, merupakan media pokok yang akan disulam atau dibordir.
Pemilihan kain sesuai denga kebutuhan
2. Benang, ada dua macambenang sulam bordir yaitu benang untuk sulam tangan dan
benang untuk sulam sulam mesin
3. Pita, fungsi pita di dalam menyulam sama denang benang. Sulam yang dibuat dengan
pita disebut dengan sulam pita. Jenis pita misalnya pita satin dan organdi.
17
E. Membuat Rancangan Sulaman Bordir pada Suatu Produk
Bordir bentuk Sederhana
Langkah Kerja:
18
4) Hasil Bordir Setangkai Bunga Sederhana
RANGKUMAN
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan
lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir
dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu
burung, dan payet.
Alat-alat menyulam seperti benang sulam dan kain memiliki banyak variasi
dan penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis sulaman yang dipilih. Penggunaan
alat dan bahan yang tepat akan mempermudah pengerjaan sehingga menghasilkan
tusuk hias yang indh dan menarik.
19
UJI KOMPETENSI
A. Tes Tertulis
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat pada pilihan ganda berikut ini:
1. Bordir berasal dari kata:…….
a. Bordur b. Bordur
c. Sulam d. Sulaman
c. di lepas d. di diamkan
a. 9 b. 11
c. 12 d. 13
5. Pegas pengatur ketegangan benang atas pada saat membordir dalam keadaan……
a. kencang b. kendor
8. Apabila jarumyang digunakan untuk membordir sudah tumpul, maka pengaruhnya pada
kain adalah…..
20
c. bordiran berlubang c. tidak ada pengaruhnya
10. Bordir lubang kecil apabila menggunakan mesin jahit manual membutuhkan….
Buatlah bordir pada lenan rumah tangga dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ringgit-ringgit
b. Garis
c. Variasi
d. Setangkai bunga
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9513360/Makalah_Teknik_Sulam_Bordir
http://bdipadang.kemenperin.go.id/forum/thread/macam-macam-bordir-dan-penjelasannya
https://docplayer.info/48954135-Teknik-bordir-sasak-oleh-emy-budiastuti-pt-busana-ft
uny.html#:~:text=Macam%2Dmacam%20bordir%20sasak%3A%201,bisa%20dipisahkan%2
0dengan%20disain%20motifnya.
https://docplayer.info/30373503-Penyusun-anti-asta-viani-editor-tim-konsultan-fakultas-
teknik-universitas-negeri-malang.html
22