PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul dasar menghias kain merupakan salah satu modul ke dua dari
mata diklat membuat hiasan pada busana sub kompetensi yaitu
membuat hiasan pada kain atau busana. Tujuan diajarkannya modul
ini, agar peserta diklat memiliki wawasan dan keterampilan dalam
membuat
macam-macam
dasar
tusuk
hias.
Agar
tujuan
pembelajaran tercapai, ada beberapa materi yang harus dikuasai
oleh peserta diklat melalui modul ini antara lain macam-macam
tusuk hias dan cara pembuatannya.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini prasyarat yang harus dimiliki oleh
peserta diklat adalah telah selesai mempelajari modul Desain Hiasan
Busana. 39.BUS.C-m.SEW.16.A.001.
C. Petunjuk penggunaan Modul
1. Petunjuk peserta diklat
a. Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh dalam
mempelajari modul ini adalah sebagai berikut :
1). Baca secara seksama hingga benar-benar paham dan
mengerti isi modul, kemudian tandai/catat bagian kata
atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami.
2). Jika ada yang kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam
mempelajari isi modul, silahkan menghubungi guru
pengajar anda.
3). Lakukan kegiatan praktik secara sistemastis menurut
langkah-langkah belajar yang ditulis pada modul ini.
4). Agar benar-benar terampil dalam melakukan pekerjaan
membuat macam-macam tusuk hias dasar, anda perlu
melakukan latihan secara berulang-ulang dengan mencoba
membuat macam-macam tusuk hias pada kain.
b. Perlengkapan yang perlu disiapkan
1). Bahan-bahan
a). Kain bagi
b). Benang sulam
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
KOMPETENSI
: Membuat hiasan pada busana (Embroidery)
KODE
: 39. BUS. C-m. SEW. 16. A
DURASI PEMELAJARAN : 120 Jam @ 45 menit
LEVEL KOMPETENSI
KONDISI KERJA
A
1
B
1
C
1
D
2
E
2
F
3
G
3
Area kerja dan alat, serta sikap kerja dalam membuat hiasan busana sesuai
dengan peraturan K3 No. 1 Th 1970.
Membuat hiasan pada busana dapat dilakukan pada bahan yang belum jadi
(belum dipotong) dan dapat juga dibuat langsung pada busana yang sudah
jadi.
Untuk mencapai kompetensi ini harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang tusuk dasar, macam-macam teknik menyulam dan penggunaan alat
jahit tangan.
Alat yang digunakan adalah alat tulis, karbon jahit, jarum tangan, jarum payet
dan pemidangan.
Benang hias digunakan sesuai dengan bahan dasar/busana yang akan dihias.
Unit ini berlaku untuk sektor Custume-made.
Kompetensi ini dapat diaplikasikan pada busana anak, wanita maupun pria.
Limbah dibuang atau dimanfaatkan sesuai dengan peraturan KLH.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
SUB
KRITERIA
KOMPETENSI
KINERJA
1. Menyiapkan
Tempat
kerja
tempat kerja
disiapkan dengan
dan alat.
memperhatikan
kesehatan
dan
keselamatan
kerja.
Peralatan
disiapkan sesuai
dengan
kebutuhan
2. Membuat
desain
hiasan
busana.
Letak
hiasan Dasar-dasar
Responsif
Memahami
Merencanakan
busana
desain hiasan
terhadap
prinsip-prinsip
desain hiasan
diidentifikasi
busana.
perkembangan
desain hiasan
busana.
sesuai
dengan Desain hiasan
desain
hiasan
busana.
Membuat
busana
yang
busana.
Memahami
busana sesuai
desain hiasan
akan dihias.
dan
dengan jenis Kreatif
jenis
dan
busana sesuai
Jenis dan bentuk
bahan
dan
inovatif dalam
bentuk hiasan
dengan jenis
hiasan
jenis busana.
membuat
busana.
bahan
dan
diidentifikasi
desain
hiasan Memahami
jenis busana.
sesuai
dengan
busana.
jenis
ragam
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
hias.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
menggunakan
teknik
yang
sesuai
dengan
prosedur.
Ragam
hias
diselesaikan
sesuai
dengan
prosedur.
SUB
KRITERIA
LINGKUP
KOMPETENSI
KINERJA
BELAJAR
5. Mengemas
Busana
yang Pengemasan kain
busana atau
sudah
dihias atau busana.
kain
yang
digantung
atau
sudah dihias.
dikemas dengan
menonjolkan
hiasannya.
Busana
yang
sudah
dikemas
dilengkapi
dengan identitas
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
menggunakan
teknik bordir.
yang diperlukan.
6. Menyimpan.
Busana
yang Menyimpan
sudah
dihias busana atau kain
(disulam, pasang
payet)
digantung/disimp
an dengan benar.
Busana disimpan
dengan
sistematis
(sesuai
dengan
tanggal
pengambilan).
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
pengemasan
busana yang
sudah dihias.
Hati-hati
dalam
menyimpan
busana atau kain
yang sudah dihias.
Memahami
teknik
dan
sistematika
penyimpanan
busana atau kain
yang
sudah
dihias.
Menyimpan
busana atau kain
yang
sudah
dihias
sesuai
dengan
teknik
penyimpanan.
Belu
m
Suda
h
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
10
N
o
Belu
m
Suda
h
Catatan pembimbing :
1.
......
2.
3.
Kesimpulan :
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
11
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi
: Membuat hiasan pada busana
Sub Kompetensi
: Membuat hiasan pada kain/busana
Waktu
: 15 Jam
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
Belajar
1 Jam @ Lab.Bordi
45
r/
menit
Lab.Jahit
1 Jam @ Lab.Bordi
45
r/
menit
Lab.Jahit
Praktek
macammacam tusuk hias dan
variasinya
1 Jam @ Lab.Bordi
45
r/
menit
Lab.Jahit
Pengenalan
macammacam sulaman
1 Jam @ Lab.Bordi
45
r/
menit
Lab.Jahit
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
Alasan
Perubaha
n
Paraf
Fasilitato
r
12
B. Kegiatan Belajar
Pada kegiatan belajar Modul Dasar Menghias Kain peserta diklat
harus menguasai kompetensi: terampil menyiapkan alat dan bahan
untuk menyulam, cara memulai dan mengakhiri sulaman, membuat
macam-macam tusuk hias dan variasinya serta pengenalan macammacam sulaman.
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan belajar 1 meliputi pengenalan alat dan bahan yang
diperlukan untuk menyulam.
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Pada akhir kegiatan pemelajaran tentang alat dan bahan untuk
menyulam, peserta diklat mampu :
1). menyebutkan
minimal
lima
alat
yang
digunakan
untukmenyulam
2). menyebutkan kain yang sesuai untuk menyulam
3). menyiapkan alat, benang dan kain untuk praktek membuat
tusuk hias sulaman
b. Uraian Materi
1.
Alat yang digunakan untuk menghias kain adalah:
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
13
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
14
2. Jarum tumpul
Jarum tumpul dikelompokkan menjadi dua yaitu jarum tumpul
dengan nomor 12, 14, 16, 18, 20, yang biasa digunakan untuk
menyulam dengan hitungan tertentu terutama untuk
membuat tusuk hias pada kain strimin.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
15
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
16
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
17
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
18
Polkadot kecil
Berkotak
Strimin
Bahan Tipis
Poplin
Blacu
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
19
g. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Jarum sulam tumpul
b. jarum pentul
c. Pendedel
d. Pita ukuran
e. Gunting benang
f. Gunting kain
2. Bahan :
a.
Benang sulam
:
Melange/Pelangi
b. Kain bagi
: 35 cm x 60 cm
Mouline,
dan
4. Langkah kerja
a. Menyiapkan alat yang diperlukan
b. Menggunting benang sulam sesuai yang dibutuhkan
c. Menggunting kain ukuran 35 cm x 60 cm
d. Siap memulai sulaman tusuk hias
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
20
Kegiatan Belajar 2
Kegiatan belajar 2 ini meliputi cara memulai dan mengakhiri jahitan
tusuk hias.
a.
b.
Uraian materi
Dalam teknik menjahit dengan tangan, biasanya diperoleh hasil
karya yang rapih dan halus. Dari depan nampak indah dari
belakang nampak rapih. Selain untuk kerapian juga untuk
kekuatan jahitan perlu diperhatikan cara memulai dan
mengakhiri jahitan yaitu :
a.
Sebelum tusukan pertama, jarum dijelujurkan halus dari
bagian buruk hanya mengambil sedikit saja dari tenunan tiga
sampai empat langkah kemudian jarum ditusukkan kebagian
yang baik untuk memulai sulaman.
b.
Cara lain adalah dengan menusukan jarum dari bagian
buruk kebagian baik, tinggalkan 1 -2 cm ujung benang.
Pada waktu membuat tusuk- tusuk sulaman, ujung benang
tersebut ikut dijepit sehingga ujung benang itu tidak ikut
tercabut.
c.
Menyisakan ujung benang + 6 cm pada bagian buruk
waktu memulai tusukan, dan setelah benang tersebut
diselipkan pada tusuk yang sudah seperti waktu mengakhiri
jahitan.
d.
Mengakhiri jahitan caranya adalah dengan menusukan
jarum kebagian buruk, jahitkan beberapa tusuk balut pada
bagian belakang tusuk sulam sebelum benang digunting.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
21
e. Tes formatif
1.
2.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
22
f.
g. Lembar kerja
1. Alat:
a. Jarum sulam
b. Jarum pentul
c. Gunting benang
2. Bahan:
a. Benang sulam
: Mouline, Melange/Pelangi
b. Kain bagi
: 35 cm x 60 cm
3. Kesehatan dan keselamatan kerja
a. Meja kerja rapih dan bersih.
b. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
c. Jarum pentul ditempatkan pada kotak kecil dan
bantalannya.
d. Jarak mata dan benda yang akan dihias + 30 cm.
e. Posisi bekerja, pekerjaan diatas meja, tidak diatas
pangkuan.
f. Bekerja dengan hati-hati dan teliti.
g. Penerangan yang cukup.
4. Langkah kerja
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b.
Memberi tanda dimulai tusuk hias dengan jarum
pentul.
c.
Menyiapkan benang sulam dengan jarum sulam
yang tumpul.
d.
Mengawali jahitan tusuk hias.
e.
Mengakhiri jahitan tusuk hias.
f.
Merapihkan jahitan tusuk hias.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
23
Kegiatan belajar 3
Kegiatan belajar 3 ini meliputi pembuatan macam-macam tusuk hias
sulaman
a.
b.
Uraian materi
Untuk menghiasi busana dapat dilakukan dengan bermacammacam teknik hiasan. Teknik hiasan yang dimaksud adalah
teknik menghias kain yang erat hubungannya dengan sulam
menyulam. Sebelum memahami macam-macam teknik teknik
menghias kain sebaiknya terlebih dahulu mempelajari macammacam tusuk hias, karena tusuk hias merupakan dasar dari
menghias kain. Tiap-tiap tusuk hias mempunyai keindahan
masing-masing. Penyusunan bermacam tusuk hias yang
harmonis akan melahirkan suatu dekoratif yang menarik. Berikut
ini dikemukakan beberapa tusuk hias yang sering digunakan
dalam menghias kain, diantaranya:
1.
Tusuk Jelujur
Tusuk hias ini paling sederhana,
akan tetapi sangat bernilai juga
berguna untuk jahitan sementara.
Arahnya dari kanan ke kiri.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
24
2.
3.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
25
4.
6.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
26
6.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
27
8.
9.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
28
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
29
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
30
tusuk pipih itu seperti yang pertama kali tanpa menyangkut kain
dasar.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
31
Gambar 2.26
tusuk
feston tertutup
dan bentuk
segitiga
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
32
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
33
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
34
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
35
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
36
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
37
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
38
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
39
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
40
Tusuk tikam jejak yang terlihat pada bagian atas nampaknya serong
dan berpasangan. Letaknya tegak lurus dan pada bagian
belakang/buruk terjadi dua tusuk jahit mendatar (samakan dengan
tusuk kantil atau runcing panah.
33. Tusuk Tikam Jejak dengan Sisipan Bersilang
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
41
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
42
Tusuk hias ini biasanya dibuat sedemikian rupa, agar tusuk rantai itu
pada bagian luar sama panjang seperti tusuk serong dibagian tengah.
Dapat juga dibuat biku-biku pada bagian tengah harus teratur dan
timbul dengan baik.
38. Tusuk Silang (kruisteek)
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
43
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
44
e. Tes formatif
1)
Sebutkan 6 buah tusuk hias !
2)
Gambarkan 2 buah variasi tusuk jelujur !
3)
Gambarkan 2 buah variasi tusuk flanel !
4)
Gambarkan 2 buah variasi tusuk feston !
5)
Terangkan penggunaan benang hias untuk tusuk hias !
f.
a)
b)
3.
a)
b)
4.
a)
b)
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
45
5.
g. Lembar kerja
Alat
1).
2).
3).
4).
5).
6).
7).
:
Jarum sulam
Jarum pentul
Pendedel
Gunting benang
Gunting kain
Pita ukuran
Kapur jahit
Bahan :
1) Benang sulam
2) Kain bagi
: Mouline,Melange/Pelangi
: 35 cm x 60 cm
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
46
6)
7)
b. Uraian materi
Menghias kain adalah seni untuk membuat suatu kain atau
busana menjadi lebih indah. Cara menghias kain dengan jahitan
biasa disebut menyulam atau membordir, yang berasal dari
bahasa Belanda Borduur. Menghias dengan menyulam sudah
digemari dan dilakukan orang sejak ribuan tahun yang lalu dan
hingga saat ini berkembang menjadi barang komoditi yang
trend di masyarakat. Menyulam digunakan untuk menghias
pakaian, lenan rumah tangga maupun benda lain yang dibuat
dari bahan tekstil seperti tas, selop (sejenis alas kaki ber-hak)
dan lain-lain.
Sebutan untuk beberapa jenis sulaman masih menggunakan
nama asing atau sebutan negara dimana sulaman tersebut lebih
dahulu dipraktekan, seperti : sulaman Perancis, Inggris,
Richelieu, Holbei dan Quilt. Pada mulanya, sulaman Perancis,
Inggris dan Richelieu hanya dikerjakan pada kain lenan atau
katun putih dengan menggunakan benang berwarna putih. Oleh
karena itu disebut sulaman putih, akan tetapi pada masa kini hal
tersebut tidak berlaku lagi, sulaman tersebut dapat dibuat pada
kain berwarna warni dengan benang yang berwarna warni pula
sehingga banyak disukai orang dan pekerjaan menyulam pun
berkembang menjadi industri.Teknik menghias kain yang
didasarkan atas penggunaan warna kain dan benang hiasnya
dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Sulaman Putih
Sulaman putih dikerjakan pada kain polos dengan benang hias
sewarna, lebih tua atau lebih muda. Pada zaman dahulu
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
47
a) Sulaman Inggris
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
48
b) Sulaman Perancis
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
49
c) Sulaman Richeulieu
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
50
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
51
e) Sulaman Matelase
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
52
f) Sulaman Inkrustasi
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
53
a) Sulaman fantasi
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
54
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
55
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
56
c) Smock
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
57
d) Terawang (openhadiwerk)
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
58
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
59
f) Sulaman Holbein
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
60
g) Sulaman Asisi
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
61
h) Melekatkan benang
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
62
f.
hias
untuk
salah
satu
g. Lembar kerja
Alat :
1) Alat Tulis
2) Kertas HVS
3) Pensil warna
Kesehatan dan keselamatan kerja
1)
2)
3)
4)
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
63
Langkah kerja
1) Menyiapkan alat yang diperlukan.
2) Membaca dengan seksama pengenalan macam-macam
sulaman.
3) Merncanakan tusuk hias sesuai dengan motif sulaman
fantasi
4) Memberi warna dengan pensil warna sesuai dengan tusuk
hias pada motif.
5) Merapihkan hasil pekerjaan
6) Mengkonsultasikan dengan guru pembimbing.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
64
BAB III
EVALUASI
A. Tes Tertulis
Latihan I (Pilihan Berganda)
Pilihlah salah satu jawaban pada setiap pertanyaan di bawah ini,
yang anda anggap benar !
1. Berikut ini adalah alat-alat yang dipergunakan untuk menyulam,
kecuali :
a. Jarum pentul
c. Jarum tangan
b. Jarum mesin
d. Pita ukuran
e. Gunting benang
2. Jarum yang digunakan sebagai penolong untuk meletakan pola
adalah ..
a. Jarumtangan
c. Jarum mesin
b. Jarum tumpul
d. Jarum pentul
e. Jarum juki
3. Alat yang digunakan untuk membentangkan kain yang dihias atau
disulam adalah ..
a. Pemidangan
c. Pita ukuran
b. Penggaris
d. Pendedel
e. Bidal
4. Bahan strimin biasanya dihias dengan menggunakan benang ..
a. Kasur
c. Cashmilon
b. Wol
d. Mutiara
e. Jahit
5. Bahan yang digunakan untuk membuat lenan rumah tangga
dengan hiasan tusuk silang adalah ..
a. Belacu
c. Strimin
b. Tetoron
d. Berkolin
e. Oxford
6. Teknik melekatkan benang merupakan teknik menghias kain
dengan menggunakan :
a. Benang panjang & tidak terputus c. Pita
b. Benang pendek-pendek
d. Bisban
e. Renda
7. Gambar berikut dibuat dengan menggunakan tusuk ..
a. Rantai, tikam jejak
c. Feston, tikam jejak
b. Rantai, flanel
d. Tangkai, jelujur
e. Silang, jelujur
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
65
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
66
C. Kunci Jawaban
Lembar kunci jawaban latihan I
1. b
2. d
3. a
4. d
5. c
6. a
7. a
8. c
9. e
10.c
Lembar kunci jawaban latihan II
1. Buat jelujur yang halus dimulai dari bagian buruk kain dengan
hanya membuat sebanyak tiga atau empat langkah jelujur. Jarum
ditusukan ke bagian baik kain untuk memulai membuat tusuk
hias.
2. Menusukan jarum ke bagian buruk kain kemudian benang
tersebut dililitkan ke bagian belakang hasil tusuk hias yang telah
dibuat.
3. Kain tetoron, oxford, blacu dan berkolin
4. Kalau sulaman asisi diluar motif diberi tuku silang sampai batas
tepi motif.
5.
6.
7.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
67
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
68
Skor
maks
II
III
(sistematika
membuat
dan
Sikap/etos kerja
1. Kebersihan area kerja
2. Sikap bekerja
3. Ketelitian
4. Tanggung jawab
5. Kemandirian
Kualitas produk
1. Hasil pembuatan tusuk hias
sesuai dengan prosedur
2. Keserasian benang dengan
tusuk hias
3. Kerapihan tusuk hias
4. Kebersihan tusuk hias
5. Pekerjaan diselesaikan dengan
waktu yang telah ditentukan
Jumlah
Jumlah total
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
5
10
cara
Jumlah
IV
Keteranga
n
Jumlah
Proses
kerja)
1. Cara
2. Cara
3. Cara
Skor
peroleh
an
6
6
8
20
4
4
4
4
4
20
10
10
10
10
10
50
100
69
KRITERIA PENILAIAN
No.
Aspek yang dinilai
I.
Persiapan
1. Persiapan alat
II.
Kriteria penilaian
Skor
Alat
disiapkan
sesuai
dengan kebutuhan
Alat
disiapkan
tidak
sesuai dengan kebutuhan
3. Cara
hias
III.
mengakhiri
pembuatan
Sikap/etos kerja
1. Kebersihan area kerja
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
6
1
Memelihara
kebersihan
area kerja
Tidak
memelihara
kebersihan area kerja
70
2. Sikap bekerja
3. Ketelitian
Sikap
bekerja
memperhatikan
proses
kerja
Sikap
bekerja
tidak
memperhatikan
proses
kerja
4
1
4
1
4. Tanggung jawab
5. Kemandirian
4
1
4
1
Kualitas produk
1. Hasil pembuatan tusuk Hasil pembuatan tusuk
hias
sesuai
dengan
hias
sesuai
dengan
prosedur
prosedur
Hasil pembuatan tusuk
hias tidak sesuai dengan
prosedur
2. Keserasian benang dengan
tusuk hias
Pemilihan benang dengan
tusuk hias serasi
Pemilihan benang dengan
tusuk hias tidak serasi
3. Kerapihan tusuk hias
Tusuk hias rapih
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
71
5. Pekerjaan
diselesaikan
dengan waktu yang telah Menyelesaikan pekerjaan
ditentukan
lebih cepat dari waktu
yang ditentukan
Menyelesaikan pekerjaan
tepat dari waktu yang
ditentukan
Menyelesaikan pekerjaan
melebihi dari waktu yang
ditentukan
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
72
BAB IV
PENUTUP
Modul dasar menghias kain ini membahas penggunaan alat dan
bahan menyulam, membuat macam-macam tusuk hias dan pengenalan
macam-macam sulaman. Modul ini merupakan modul dasar yang harus
dipelajari
sebelum
mempelajari
teknik-teknik
hiasan
lainnya.
Penguasaan peserta diklat setelah selesai mempelajari modul ini
diwujudkan dengan serangkaian kegiatan berupa : memahami isi modul,
melaksanakan tugas-tugas yang diwujudkan dalam bentuk portofolio,
menjawab dengan benar evaluasi formatif dan sumatif dengan standar
nilai yang sudah ditetapkan.
Untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam membuat
macam-macam tusuk hias, peserta diklat disarankan mengikuti
perkembangan usaha industri hiasan busana yang sedang trend
dilapangan.
Setelah peserta diklat mengikuti serangkaian kegiatan pemelajaran
dan memiliki kemampuan membuat macam-macam tusuk hias dan
pengenalan macam-macam sulaman, peserta diklat berhak mengikuti
uji kompetensi dan selanjutnya mintalah petunjuk kepada instruktur
untuk modul berikutnya.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
73
DAFTAR PUSTAKA
Atisah Sipahelut,. 1979. Desain Sulaman Busana dan Perlengkapannya.
Jakarta ; Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dep Dik
Bud.
De Dilmout Mulhouse. 1974. Asisi Embroideries. France. DMC Library.
Herni Kusantati, dkk. Desain Hiasan. PKK FPTK UPI.
Lisyani Affandi. 1984. Keterampilan Tata Busana 1. Bandung. Ganeca
Exact.
R. Roesmini Soeria Atmadja. 1983. (Terjemah) 450 Contoh Sulaman.
Jakarta. Bhratara Karya Aksara.
Soedjono. 1990. Seni Kerajinan Membordir. Bandung. Angkasa.
V.M Bambang Soemantri. 2005. Tusuk Sulam Dasar. Yogyakarta.
Gramedia Pustaka Utama.
Wasia Roesbani Pulu Karang. 1982. Keterampilan Menghias Kain.
Bandung. Angkasa.
Widjiningsih. 1982. Disain Hiasan Busana dan Lenan Rumah Tangga.
Yogyakarta. IKIP Yogyakarta.
Modul 39.BUS.C-m-SEW.16.A.002
74