Anda di halaman 1dari 9

HAND OUT

PEMBUATAN BUSANA COSTUME MADE

BOLERO

Kompetensi Keahlian : Tata Busana (C3)

Mata Pelajaran : Pembuatan Busana Costum Made

Kelas/semester : XI/(Ganjil)

Durasi : 45 Menit

I. Kompetensi Dasar
3.1. Menganalisis rancangan bahan (lab sheet) bolero / rompi
4.1 Membuat rancangan bahan (lab sheet) bolero / rompi
II. Indikator

3.1.1 Mendiskripsikan pengertian bolero / rompi

3.1.2 Mengidentifikasi jenis-jenis rompi

3.1.3 Mengemukakan pengertian rancangan bahan

3.1.4 Menganalisis rancangan bahan (labsheet) bolero / rompi

4.1.1 Merencanakan pembuatan pola dan pecah pola bolero / rompi

4.1.2 Menentukan jenis bahan bolero / rompi

4.1.3 Membuat rancangan bahan (labsheet) bolero / rompi

III. Materi Pokok


 Pengertian bolero / rompi
 Jenis-jenis bolero / rompi
 Cara membuat rancangan bahan (labsheet) bolero / rompi
 Pola bolero / rompi
 Prosedur cara membuat rancangan bahan (labsheet) bolero / rompi
IV. Pengalaman Belajar
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa berdiskusi dengan kelompok
BOLERO/ROMPI

1.1 Pengertian Bolero


Bolero adalah semacam jaket yang pas di badan dengan ukuran setengah dada dan
terbuka di bagian depan, bisa lengan pendek atau panjang. Kata bolerob erasal dari
tarian Spanyol yang memiliki langkah dan berhenti yang dramatis.
Bolero adalah semacam jaket yang cenderung ketat atau pas dibadan ( Pres Body )
dan terbuka dibagian depan dengan ukuran setengah dada. Bolero bisa dibuat dalam
bentuk lengan pendek ataupun lengan panjang. Bolero juga bisa dimix dan match
dengan kategori pakaian lainnya seperti halnya cardigan. Dan ini akan mampu
memberikan penampilan yang serasi dan menarik bagi pemakainya.
Bolero adalah semacam blus pendek tanpa kancing juga dikenakan diatas pakaian
lain sampai pinggang atau beberapa cm diatasnya. Bolero berbentu seperti jaket
pendek atau seolah-olah sebuah jaket yang panjangnya berakhir diatas piggang
dan mempunyai garis kurve (lengkung) dari tengah depan ke samping. Bolero
adalah bagian dari pada penduduk asli (native custome) yang biasa dipakai pada
banyak daerah-daerah di Eropa. Seringkali memakai bordir / sulaman atau jumbai-
jumbai (fringe), bahkan turun temurun sebagai warisan keluarga.
Bolero aslinya dari Spanyol. Dalam abad ke-20 Bolero dipakai dengan bluose
berleher tinggi serta menjumbai.dipadu dengan rok bawah yang menjela lantai.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an dihidupkan kembal, dipakai baik dengan rok
bawah maupun celana. Untuk pakaian malam, bolero dari bahan velvet sangat
populer. Bolero untuk siang hari telah dibuat dari banyak macam bahan, termasuk
macam-macam katun, brocade, denim dan kulit. Beberapa versi dengan hiasan
bisban.

1.2 Jenis-jenis Bolero


1. Bolero resmi
Bolero yang dapat digunakan pada acara resmi, bolero ini sangat mudah
dipadukan dengan gaun yang resmi, dapat padukan dengan warna yang senada
atau warna yang kontras agar tetap memperlihatkan keindahan bolero
2. Bolero yang digunakan pada musim gugur atau musim dingin
Biasanya jenis bolero yang seperti ini terbuat dari bahan flannel atau bahan
tebal yang berbulu

3. Bolero dengan jenis maskulin atau trendi


Bolero jenis ini seperti ini terbuat dari bahan levis atau bahkan ada yang
terbuat dari bahan baju tentara. Cewek ataupun cowok dapat memakai bolero
jenis ini
4. Bolero prom
Bolero ini digunakan saat prom, dengan model nya yang elegan, terbuat dari
bahan brokat atau dapat juga bahan yang transparan

5. Bolero etnik
Bolero ini terbuat dari bahan atau kain kain tradisional, misalnya batik,kain
tenun,rajut dan lain sebagaianya
5.3 kriteria dan Fungsi Bolero
Kriteria bolero:
1. Jaket pendek, panjangnya di atas pinggang
2. Mempunyai garis curve (lengkung) dari tengah depan ke samping
3. Memakai hiasan bordir atau jumbai-jumbai (fringe)
4. Memakai lengan pendek atau panjang
5. Tanpa menggunakan
kancing Fungsi bolero:
Fungsi bolero adalah sebagai baju luaran (outer) pendek dan dikenakan
dengan blus berkerah tinggi serta dipadu dengan rok bawah ataupun celana

5.4 Model Bolero


Berikut beberapa model bolero :
5.5 Bentuk pola Bolero
5.3 Rancangan Bahan
Setelah pola selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu menrancang
bahan. Tujuan dari merancang bahan yaitu :
- Untuk mengetahui banyak bahan yang dibutuhkan sesuai desain
busana yang akan dibuat.
- Untuk menghindari kekurangan dan kelebihan bahan.
- Sebagai pedoman waktu menggunting agar tidak terjadi kesalahan.
- Untuk mengetahui jumlah biaya yang diperlukan.
Sedangkan langkah dalam merancang bahan yaitu sebagai berikut :
- Buatlah semua bagian–bagian pola menurut desain dalam ukuran
skala.
- Setiap pola dilengkapi dengan tanda–tanda pola yaitu arah serat,
tanda lipatan bahan, kampuh dan sebagainya.
- Sediakan kertas yang lebarnya sama dengan lebar kain yang akan
digunakan dalam pembuatan pakaian tersebut seperti : kain dengan
lebar 90 cm, 115 cm, atau kain dengan lebar 150 cm dalam ukuran
skala yang sama dengan skala pola.
- Kertas pengganti kain dilipat dua menurut arah panjang serat,
susun dan tempelkan pola-pola tersebut di atas kertas pengganti kain
sesuai dengan tanda–tanda pola seperti tanda arah benang, tanda
lipatan kain dan sebagainya.
- Susunlah pola yang ukurannya paling besar, setelah itu baru
menyusun bagian–bagian pola yang lebih kecil dan terakhir menyusun
pola yang kecil–kecil, cara ini bisa membuat kita bekerja lebih efisien
dan lebih efektif.
- Jika semua pola telah diletakkan dan telah diberi tanda, ukurlah
panjang bahan yang terpakai, sehingga dapat ukuran kain yang
dibutuhkan/berapa banyak kain yang terpakai.
- Hitung juga pelengkap yang dibutuhkan, seperti kain furing,
ritsleting, pita/renda, benang, kancing baju, kancing hak dan lain
sebagainya (sesuai desain).
- Hitunglah berapa banyak uang yang diperlukan untuk membeli
bahan dan perlengkapan lainnya dalam pembuatan pakaian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai