Disusun Oleh :
Mardliyah Khasanah,S.Pd
HANDOUT
MENERAPKAN DESAIN BUSANA ANAK SESUAI DENGAN KONSEP COLASE
NAMA SEKOLAH : SMK N 1 KARANGGAYAM
MATA PELAJARAN : DESAIN BUSANA
KELAS/SEMESTER : XI / Gasal
ALOKASI WAKTU : 3 X 45 Menit
I. KOMPETENSI DASAR
3.1. Menerapkan desain busana anak sesuai dengan konsep colase
II . INDIKATOR
3.1.1. Menjelaskan pengertian busana anak
3.1.2 Mengemukakan karakteristik busana anak
3.1.3 Mengklasifikasi macam – macam busana anak
3.1.4 Menentukan alat dan bahan pembuatan desain busana anak sesuai dengan konsep colase
3.1.5 Menentukan prosedur pembuatan desain busana anak sesuai dengan konsep colase
3.1.6. Menerapkan desain busana anak sesuai dengan konsep colase
3. Warna
Dalam pemilihan warna untuk busana anak, disesuaikan dengan karakteristik anak, warna kulit
anak, dan kesempatan pemakaian. Warna yang menggambarkan keceriaan seperti, warna-
warna cerah.
Busana yang dipilih untuk golongan usia anak-anak yaitu warna cerah dan boleh mencolok
seperti warna merah, kuning, orange. Jangan gunakan warna yang redup, kusam, atau warna
yang gelap tanpa ada aksen tertentu. Dengan menggunakan berbagai macam warna ini kita
mengenalkan berbagai macam warna kepada anak-anak.
4. Corak
Corak yang biasanya disukai anak-anak adalah bola-bola, binatang, boneka, buah-buahan,
tokoh film/kartun, kotak-kotak, dsb. Dan ukuran motif tidak terlalu besar sehingga tidak
seimbang dengan ukuran tubuh anak.
5. Hiasan
Anak-anak lebih menyukai hal-hal yang indah dan menarik terutama hiasan menyolok mata.
Tidak terkesan terlalu ramai dan menganggu anak.
3. Princess
merupakan salah satu desain baju dengan garis hias dari bahu atau kerung dengan lurus atau
melengkung ke bawah. Model ini sesuai untuk anak-anak yang gemuk.
4. A-line
merupakan desain baju yang tidak mempunyai garis pinggang. Bentuknya cenderung sempit
pada bagian atas dan melebar di bagian bawah. Model ini sering disebut juga sebagai model
bebe gantung atau model pakaian rumah
5. Long torso
merupakan model pakaian anak yang diturunkan pada garis pinggangnya
Berdasarkan kesempatan pemakaiannya busana anak dapat digolongkan menjadi :
1. Busana bermain
Dunia anak adalah dunia bermain yang penuh keceriaan dan kegembiraan. Pada waktu bermain
sebaiknya anak memakai busana yang tidak menganggu pergerakan dan aktivitas anak
sehingga anak dapat bermain dengan bebas dan leluasa.
Pada busana beramain anak ini menggunakan bahan-bahan yang menyerap keringat, tidak
menyebabkan iritasi dan mudah dalam pemeliharaan. Bahan yang cocok digunakan untuk
busana bermain adalah bahan yang terbuat dari serat kapas atau disebut katun.
Nama bahan yang sering digunakan untuk busana bermain, antara lain: poplin, berkolin,
tetoron, dengan aneka warna yang ceria dan corak yang sesuai. (poplin, berkolin, tetoron,
merupakan nama dagang kain yang berasal dari serat kapas dengan kuantitas yang berbeda-
beda).
2. Busana sekolah
Pada umumnya di Indonesia umumnya busana sekolah yang dipakai anak adalah busana yang
telah ditentukan oleh sekolah masing- masing yang biasa. Bahan yang digunakan adalah jenis
bahan katun. Corak yang digunakan untuk hari-hari tertentu berupa batik, kotak- kotak.
Karakter bahan yang dipilih adalah bahan yang tidak mudah kusut, kuat, tidak panas dan
menyerap keringat. Contohnya : tetoron, poplin, arrow, oxford, batik katun untuk busana bagian
atas. Untuk bagian bawah biasanya menggunakan bahan yang agak tebal, seperti drill, caterina
dan famatex. (Nama-nama kain tersebut adalah nama dagang kain di pasaran)
3. Busana olahraga
Olahraga yang khusu dilakukan anak-anak sangat jarang karena setiap kegiatan yang dilakukan
anak seperti bermain sudah merupakan olahraga bagi anak-anak. Bahan yang digunakan
untuk olahraga adalah jenis bahan kaos dan katun. Untuk modelnya dibuat longgar agar
tidak mengganggu pergerakan anak serta aman jika digunakan.
Nama bahan kaos/ knitting yang sering digunakan untuk busana/ pakaian olahraga anak untuk
atasan adalah cotton combed, kain pique/ kain lacos yang biasanya digunakan untuk kaos polo,
Polyester/ TC, Terry Cloth, Baby Terry
4. Busana tidur
Model busana yang biasanya digunakan seperti: piyama, gaun tidur, two-pieces (kaos dan
celana). Untuk warna dapat dipilih warna-warna yang lembut dan dengan corak yang tidak
terlalu ramai seperti bunga-bunga kecil, garis-garis dan bola-bola.
Bahan yang dapat digunakan untuk busana tidur adalah bahan yang memiliki karakter lembut,
dingin, tipis dan mudah menyerap keringat .Bahan yang paling cocok untuk busana ini adalah
katun hanfeel yang dingin dikulit sehingga nyaman untuk dipakai anak, corak dapat berupa
flora dan animal yang bentuknya kecil, atau kain yang bergambar kartun dan juga dapat dengan
bahan yang polos. Nama kain yang dapat digunakan untuk busana tidur antara lain kain poplin,
arrow, triko
5. Busana rekreasi
Dalam penggunaanya, busana rekreasi sebaiknya tidak disamakan untuk kesempatan seperti
pesta, karena busana pesta model dan hiasanya lebih mewah dan menyolok dibandingkan
busana rekreasi. Oleh sebab itu dalam pemilihan busana rekreasi sebaiknya harus cermat, mulai
dari pemilihan bahan, desain, warna, serta tekstur kain, agar nyaman jika dipakai. Bahan yang
dipilih adalah bahan yang mudah menyerap keringat. Contohnya adalah rajutan dari kain katun
(trika), karena rajutan mempunyai sifat stretch, sehingga gerakan bahan dapat bebas.
6. Busana pesta
Berbeda dengan jenis busana yang lain, busana pesta memiliki karakteristik tersendiri, yaitu
jenis bahan yang digunakan, warna, corak, dan hiasan yang digunakan sangat berbeda. Karena
pesta merupakan kegiatan dan dilakukan pada kesempatan khusus dan tidak setiap hari
dilakukan, maka untuk menghormati yang mengundang biasanya busana yang dikenakan lebih
mewah dari kesempatan yang lain. Pemilihan bahan untuk busana pesta berbeda dari busana
anak yang lainnya. Hal tersebut meliputi jenis bahan yang digunakan, warna, corak dan hiasan
yang digunakan. Bahan yang digunakan untuk kesempatan pesta lebih terkesan mahal serta
hiasan yang digunakan lebih meriah. Bahan yang dipilih untuk busana pesta adalah bahan
seperti bahan renda, voile rubia, silk atau silky, siffon, organza, cordoroy, tule, katun halus
(katun jepang), dan katun paris dengan motif yang kecil, pola serat kecil atau polos
Berdasarkan usia pemakaiannya, busana anak dapat digolongkan menjadi :
1. Busana anak batita (1-3 tahun)
Anak batita, pada umumnya anak usia ini baru belajar melakukan gerakan-gerakan seperti
merangkak, berjalan, berlari sehingga memerlukan pakaian yang tidak menganggu pergerakan
mereka.
Busana anak batita menggunakan bahan yang lembut dan lentur seperti kaos. Desain yang
sederhana dan tidak menggunakan banyak hiasan.
2. Busana anak balita (4-5 tahun)
Anak balita yang sudah banyak melakukan gerakan yang sifatnya eksplorasi membuat anak ini
tidak dapat diam sehingga mengeluarkan banyak keringat. Desain yang tepat untuk usia ini
adalah desain yang sederhana dan tidak menganggu pergerakan. Serta dalam pembuatan
pakaian harus diperhatikan teknik menjahit yang tepat.
3. Busana anak usia sekolah (6-12 tahun)
Pada usia ini, anak-anak sudah mulai memiliki berbagai macam kegiatan sehingga penggunaan
pakaian sudah disesuaikan dengan kesempatanya. Pakaian nya pun harus memperhatikan
kekuatan dan kenyaman dengan memilih jahitan yang kuat.
Berdasarkan jenis kelamin busana anak dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Busana anak perempuan
Untuk busana anak perempuan banyak menggunakan variasi warna, berbagai macam hiasan
mulai dari lace, aplikasi, sulaman, pita, dsb
E. Alat dan Bahan Pembuatan Desain Busana Anak Sesuai Dengan Konsep Kolase
Alat – alat yang digunakan antara lain :
1) Gunting kertas
2) Pensil
3) Penghapus
4) Pewarna
Kemudian, untuk mewujudkan kedalam desain yang bagus harus dapat menerapkan prinsip
desain, antara lain: Kesatuan (unity), Keseimbangan (Balance), Perbandingan (proportion), Irama
(rhythm), dan aksen/ pusat perhatian (center of interest).