Anda di halaman 1dari 22

HAND OUT

DESAIN BUSANA ANAK

Disusun Oleh :
Mardliyah Khasanah,S.Pd

SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM


2020
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
Jl. Kebakalan - Karanggayam Km.10, Kebakalan, Karanggayam, Kebumen 54365, Telp.085728488166
Email: smknegeri1karanggayam@yahoo.com website: http://smkn1karanggayam.sch.id

HANDOUT
MENERAPKAN DESAIN BUSANA ANAK SESUAI DENGAN KONSEP COLASE
NAMA SEKOLAH : SMK N 1 KARANGGAYAM
MATA PELAJARAN : DESAIN BUSANA
KELAS/SEMESTER : XI / Gasal
ALOKASI WAKTU : 3 X 45 Menit

I. KOMPETENSI DASAR
3.1. Menerapkan desain busana anak sesuai dengan konsep colase

II . INDIKATOR
3.1.1. Menjelaskan pengertian busana anak
3.1.2 Mengemukakan karakteristik busana anak
3.1.3 Mengklasifikasi macam – macam busana anak
3.1.4 Menentukan alat dan bahan pembuatan desain busana anak sesuai dengan konsep colase
3.1.5 Menentukan prosedur pembuatan desain busana anak sesuai dengan konsep colase
3.1.6. Menerapkan desain busana anak sesuai dengan konsep colase

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


Melalui kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan dapat :
3.1.1 Setelah mempelajari handout dengan rasa penuh ingin tahu, peserta didik kelas XI
mampu menjelaskan pengertian desain busana anak dengan tepat.
3.1.2 Setelah mempelajari handout dengan rasa penuh ingin tahu, peserta didik kelas XI mampu
mengemukakan karakteristik busana anak dengan tepat
3.1.3 Setelah mempelajari handout dengan rasa penuh ingin tahu, peserta didik kelas XI
mampu mengklasifikasi macam – macam busana anak dengan tepat.
3.1.4 Setelah mempelajari handout dengan rasa penuh ingin tahu, peserta didik kelas XI
mampu menentukan alat dan bahan pembuatan desain busana anak sesuai dengan colase
dengan tepat
3.1.5. Setelah mempelajari handout dengan rasa penuh ingin tahu, peserta didik kelas XI mampu
menentukan prosedur pembuatan desain busana anak sesuai dengan konsep colase dengan
tepat
3.1.6. Setelah mempelajari handout dengan rasa peniuh ingin tahu, peserta didik kelas XI mampu
menerapkan desain busana anak sesuai dengan konsep colase dengan tepat
IV. Materi
BUSANA ANAK

A. Pengertian Busana Anak


Busana anak adalah segala sesuatu yang dikenakan oleh anak-anak mulai dari ujung kaki hingga
ujung kepala. Segala pelengkap busana yang dikenakan anak seperti bando, topi, sepatu, tas
merupakan busana (Hasanah, 2011: 3). Seiring dengan perkembangan mode busana yang selalu
berubah membuat busana anak mengikuti tren busana dewasa, sehingga ada kesan bahwa busana
anak merupakan busana dewasa dalam bentuk kecil. Perbedaan dari busana anak dan busana
dewasa hanyalah ukuran semata. Hal ini tentunya tidak benar, karena busana anak tidak dapat
dibuat dengan model yang sembarangan

B. Karakteristik Busana Anak


Karakteristik busana anak umumnya dipengaruhi oleh usia anak. Hal itu disebabkan oleh aktivitas
yang dilakukan oleh anak berdasarkan usia bisa berbeda-beda. Misalnya karakter busana untuk
anak usia batita (toddlers) tentunya berbeda dengan karakter busana anak usia 10 tahun. Karakter
busana anak perempuan tentunya berbeda dengan karakter busana anak laki-laki.
Secara umum, dalam mendesain busana anak, perlu memperhatikan faktor- faktor sebagai berikut:
• Sesuai dengan fungsinya.
• Busana yang longgar, karena anak-anak cenderung aktif bergerak.
• Mudah untuk mengenakan dan melepas
• Memiliki kantong saku untuk menyimpan sesuatu
• Menggunakan bahan/ kain yang mudah menyerap keringat, kuat dan mudah dalam
perawatannya.
• Tidak mudah kusut.
• Menggunakan bahan dengan warna-warna cerah.
• Menggunakan motif yang kecil, karena sesuai dengan tubuh anak2 yang mungil.
• Menggunakan bahan dengan ketebalan sedang.
Secara khusus busana anak memiliki karakteristik berdasarkan beberapa aspek sebagai berikut :
1. Desain
Syarat mutlak busana anak yang harus diperhatikan yaitu tidak boleh menganggu pergerakan,
sederhana, dan longgar. Rok yang mengecil pada bagian bawah (span) tidak cocok untuk anak-
anak karena membuat anak-anak susah bergerak.
2. Tekstur dan Bahan
Bahan yang digunakan untuk pakaian anak harus bahan yang menyerap keringat. Selain itu,
bahan haruslah mudah dalam pemeliharaanya, tahan cuci, dan tahan cahaya matahari.
Tekstur dari bahan sebaiknya dipilih yang lembut. Karena akan memberikan kenyamanan saat
bergesekan dengan kulit tidak menyebabkan cedera ataupun rasa gatal pada kulit.
pilihkan kain yang paling banyak menyerap keringat, karena pada masa ini anak-anak sedang
aktif bergerak, sering berkeringat, terutama busana untuk kegiatan sehari-hari. Kain yang dapat
dipilih yaitu seperti kain katun, lenan, shantung, dan poplin. Untuk kesempatan pesta selain dari
bahan kapas dapat juga menggunakan bahan sutera, satin, tule. Untuk busana pesta anak-anak
dapat menggunakan kain yang mengkilat tetapi tidak kasar karena dapat bergesekan dengan
kulit.

3. Warna
Dalam pemilihan warna untuk busana anak, disesuaikan dengan karakteristik anak, warna kulit
anak, dan kesempatan pemakaian. Warna yang menggambarkan keceriaan seperti, warna-
warna cerah.
Busana yang dipilih untuk golongan usia anak-anak yaitu warna cerah dan boleh mencolok
seperti warna merah, kuning, orange. Jangan gunakan warna yang redup, kusam, atau warna
yang gelap tanpa ada aksen tertentu. Dengan menggunakan berbagai macam warna ini kita
mengenalkan berbagai macam warna kepada anak-anak.

4. Corak
Corak yang biasanya disukai anak-anak adalah bola-bola, binatang, boneka, buah-buahan,
tokoh film/kartun, kotak-kotak, dsb. Dan ukuran motif tidak terlalu besar sehingga tidak
seimbang dengan ukuran tubuh anak.
5. Hiasan
Anak-anak lebih menyukai hal-hal yang indah dan menarik terutama hiasan menyolok mata.
Tidak terkesan terlalu ramai dan menganggu anak.

C. Macam – Macam Busana Anak


Berdasarkan modelnya busana anak dikelompokkan menjadi , antara lain :
1. Basque
merupakan model pakaian dan desain baju yang mempunyai badan pas dan rok kerut-kerut.
Model basque ini dapat dipakai sebagai pola menjahit baju bagian dasar yang kemudian dapat
diubah dan dikembangkan kedalam bentuk busana yang bervariasi.
2. Empire
merupakan model pakaian yang ditinggikan pada bagian garis pinggangnya dan dilengkapi
dengan variasi dari basque. Model pakaian empire ini sangat sesuai untuk anak-anak yang
langsing

3. Princess
merupakan salah satu desain baju dengan garis hias dari bahu atau kerung dengan lurus atau
melengkung ke bawah. Model ini sesuai untuk anak-anak yang gemuk.
4. A-line
merupakan desain baju yang tidak mempunyai garis pinggang. Bentuknya cenderung sempit
pada bagian atas dan melebar di bagian bawah. Model ini sering disebut juga sebagai model
bebe gantung atau model pakaian rumah

5. Long torso
merupakan model pakaian anak yang diturunkan pada garis pinggangnya
Berdasarkan kesempatan pemakaiannya busana anak dapat digolongkan menjadi :
1. Busana bermain
Dunia anak adalah dunia bermain yang penuh keceriaan dan kegembiraan. Pada waktu bermain
sebaiknya anak memakai busana yang tidak menganggu pergerakan dan aktivitas anak
sehingga anak dapat bermain dengan bebas dan leluasa.
Pada busana beramain anak ini menggunakan bahan-bahan yang menyerap keringat, tidak
menyebabkan iritasi dan mudah dalam pemeliharaan. Bahan yang cocok digunakan untuk
busana bermain adalah bahan yang terbuat dari serat kapas atau disebut katun.
Nama bahan yang sering digunakan untuk busana bermain, antara lain: poplin, berkolin,
tetoron, dengan aneka warna yang ceria dan corak yang sesuai. (poplin, berkolin, tetoron,
merupakan nama dagang kain yang berasal dari serat kapas dengan kuantitas yang berbeda-
beda).

2. Busana sekolah
Pada umumnya di Indonesia umumnya busana sekolah yang dipakai anak adalah busana yang
telah ditentukan oleh sekolah masing- masing yang biasa. Bahan yang digunakan adalah jenis
bahan katun. Corak yang digunakan untuk hari-hari tertentu berupa batik, kotak- kotak.
Karakter bahan yang dipilih adalah bahan yang tidak mudah kusut, kuat, tidak panas dan
menyerap keringat. Contohnya : tetoron, poplin, arrow, oxford, batik katun untuk busana bagian
atas. Untuk bagian bawah biasanya menggunakan bahan yang agak tebal, seperti drill, caterina
dan famatex. (Nama-nama kain tersebut adalah nama dagang kain di pasaran)
3. Busana olahraga
Olahraga yang khusu dilakukan anak-anak sangat jarang karena setiap kegiatan yang dilakukan
anak seperti bermain sudah merupakan olahraga bagi anak-anak. Bahan yang digunakan
untuk olahraga adalah jenis bahan kaos dan katun. Untuk modelnya dibuat longgar agar
tidak mengganggu pergerakan anak serta aman jika digunakan.
Nama bahan kaos/ knitting yang sering digunakan untuk busana/ pakaian olahraga anak untuk
atasan adalah cotton combed, kain pique/ kain lacos yang biasanya digunakan untuk kaos polo,
Polyester/ TC, Terry Cloth, Baby Terry

4. Busana tidur
Model busana yang biasanya digunakan seperti: piyama, gaun tidur, two-pieces (kaos dan
celana). Untuk warna dapat dipilih warna-warna yang lembut dan dengan corak yang tidak
terlalu ramai seperti bunga-bunga kecil, garis-garis dan bola-bola.
Bahan yang dapat digunakan untuk busana tidur adalah bahan yang memiliki karakter lembut,
dingin, tipis dan mudah menyerap keringat .Bahan yang paling cocok untuk busana ini adalah
katun hanfeel yang dingin dikulit sehingga nyaman untuk dipakai anak, corak dapat berupa
flora dan animal yang bentuknya kecil, atau kain yang bergambar kartun dan juga dapat dengan
bahan yang polos. Nama kain yang dapat digunakan untuk busana tidur antara lain kain poplin,
arrow, triko
5. Busana rekreasi
Dalam penggunaanya, busana rekreasi sebaiknya tidak disamakan untuk kesempatan seperti
pesta, karena busana pesta model dan hiasanya lebih mewah dan menyolok dibandingkan
busana rekreasi. Oleh sebab itu dalam pemilihan busana rekreasi sebaiknya harus cermat, mulai
dari pemilihan bahan, desain, warna, serta tekstur kain, agar nyaman jika dipakai. Bahan yang
dipilih adalah bahan yang mudah menyerap keringat. Contohnya adalah rajutan dari kain katun
(trika), karena rajutan mempunyai sifat stretch, sehingga gerakan bahan dapat bebas.

6. Busana pesta
Berbeda dengan jenis busana yang lain, busana pesta memiliki karakteristik tersendiri, yaitu
jenis bahan yang digunakan, warna, corak, dan hiasan yang digunakan sangat berbeda. Karena
pesta merupakan kegiatan dan dilakukan pada kesempatan khusus dan tidak setiap hari
dilakukan, maka untuk menghormati yang mengundang biasanya busana yang dikenakan lebih
mewah dari kesempatan yang lain. Pemilihan bahan untuk busana pesta berbeda dari busana
anak yang lainnya. Hal tersebut meliputi jenis bahan yang digunakan, warna, corak dan hiasan
yang digunakan. Bahan yang digunakan untuk kesempatan pesta lebih terkesan mahal serta
hiasan yang digunakan lebih meriah. Bahan yang dipilih untuk busana pesta adalah bahan
seperti bahan renda, voile rubia, silk atau silky, siffon, organza, cordoroy, tule, katun halus
(katun jepang), dan katun paris dengan motif yang kecil, pola serat kecil atau polos
Berdasarkan usia pemakaiannya, busana anak dapat digolongkan menjadi :
1. Busana anak batita (1-3 tahun)
Anak batita, pada umumnya anak usia ini baru belajar melakukan gerakan-gerakan seperti
merangkak, berjalan, berlari sehingga memerlukan pakaian yang tidak menganggu pergerakan
mereka.
Busana anak batita menggunakan bahan yang lembut dan lentur seperti kaos. Desain yang
sederhana dan tidak menggunakan banyak hiasan.
2. Busana anak balita (4-5 tahun)
Anak balita yang sudah banyak melakukan gerakan yang sifatnya eksplorasi membuat anak ini
tidak dapat diam sehingga mengeluarkan banyak keringat. Desain yang tepat untuk usia ini
adalah desain yang sederhana dan tidak menganggu pergerakan. Serta dalam pembuatan
pakaian harus diperhatikan teknik menjahit yang tepat.
3. Busana anak usia sekolah (6-12 tahun)
Pada usia ini, anak-anak sudah mulai memiliki berbagai macam kegiatan sehingga penggunaan
pakaian sudah disesuaikan dengan kesempatanya. Pakaian nya pun harus memperhatikan
kekuatan dan kenyaman dengan memilih jahitan yang kuat.
Berdasarkan jenis kelamin busana anak dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Busana anak perempuan
Untuk busana anak perempuan banyak menggunakan variasi warna, berbagai macam hiasan
mulai dari lace, aplikasi, sulaman, pita, dsb

2. Busana anak laki – laki


Untuk busana anak laki-laki menggunakan model sederhana seperti t-shirt (kaos), kemeja atau
dikombinasikan dengan rompi, celana panjang atau celana pendek, dsb
D. Konsep Kolase
Kata kolase, yang dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari kata ”coller” dalam bahasa
Prancis, yang berarti “merekat”. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang
menggunakan bahan bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat dipadukan dengan
bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili
ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahan
apapun yang dapat dirangkum (dikolaborasikan) sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi
Berkaitan dengan bidang desain busana, kolase yang dapat dijadikan inspirasi untuk menciptakan
desain baru maka disebut dengan moodboard.
Moodboard pada dasarnya berupa kolase barang seperti foto, sketsa, klipping, perca kain sampel
warna(Afif GB.2015,3) Moodboard berfungsi mewujudkan sebuah ide yang masih bersifat abstrak
menjadi konkrit. Dimulai dari mencari berbagai sumber inspirasi berupa potongan- potongan
gambar, warna dan jenis benda yang dapat menggambarkan ide yang ingin diwujudkan.
Dilanjutkan dengan membuat desain model busana beserta prototipenya.
Manfaat moodboard :
1) Memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai karya yang akan dibuat oleh seorang
desainer.
2) Memberikan gambaran mengenai tujuan dan mafaat yang akan diperoleh dari karya yang
dibuat.
3) Merumuskan berbagai macam ide yang semula bersifat abstrak menjadi sebuah desain karya
yang konkrit.
4) Sebagai media perencanaan pada kegiatan industry busana dan kriya tekstil
Adapun cara membuat moodboard sebagai berikut :
1) Menentukan tema. Apabila telah mendapatkan tema, dicari gambar-gambar yang berkaitan
dengan tema tersebut misal: look, style
2) Sumber ide yang akan digunakan berisi gambar sumber ide beserta suasana pengaruhnya.
3) Trend busana yang digunakan meliputi penjelasan singkat dari trend, contoh pallet warna,
gambar-gambar yang menunjukkan dari bentuk dan gaya dari trend tersebut
Dalam mood board dapat berisi beberapa inspirasi yang berasal dari unsur desain, antara lain:
garis, bentuk/ bidang, warna, tekstur, gelap-terang, dan dimensi. Kemudian, untuk mewujudkan
kedalam desain yang bagus harus dapat menerapkan prinsip desain, antara lain: Kesatuan
(unity), Keseimbangan (Balance), Perbandingan (proportion), Irama (rhythm), dan aksen/ pusat
perhatian (center of interest).
Sebuah moodboard harus memiliki judul/ tema. Sumber insiprasi yang ditempel dapat berupa
gambar bentuk suatu benda yang dijadikan insiprasi, tekstur benda, gambar busana yang sudah
ada, warna yang sedang trend, contoh bahan/ kain (jika ada), insiprasi pelengkap busana seperti,
aksesoris maupun milineris sampai dengan insiprasi make up dan hair do. Intinya segala sesuatu
yang menginsiprasi desain busana mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki dapat dituangkan
ke dalam mood board.
Contoh moodboard/kolase

E. Alat dan Bahan Pembuatan Desain Busana Anak Sesuai Dengan Konsep Kolase
Alat – alat yang digunakan antara lain :
1) Gunting kertas
2) Pensil
3) Penghapus
4) Pewarna

Bahan – bahan yang digunakan antara lain :


1) Kertas gambar
2) Lem kertas
3) Gambar – gambar inspirasi yang akan ditempel

F. Prosedur Pembuatan Desain Busana Anak Sesuai Dengan Konsep Kolase


Langkah pembuatan kolase/moodboard:
1) Menentukan tema kolase
2) Menyiapkan alat dan bahan membuat kolase
3) Menggunting gambar – gambar inspirasi yang telah dipilih
4) Menyusun dan menempel gambar
5) Memberi judul/tema kolase dan dihias sesuai dengan kreatifitas masing – masing

Contoh template kolase

Langkah pembuatan desain busana anak sesuai kolase :


1) Menyiapkana alat dan bahan membuat desain
2) Setelah mendapatkan ide dan inspirasi dari moodboard, maka langkah yang dilakukan adalah
menuangkan ide tersebut ke dalam desain. Dengan di awali menggambar proporsi tubuh
terlebih dahulu.
3) Setelah proporsi jadi kemudian menggambarkan desain busana anak diatas proporsi.
4) Menyelesaikan gambar dengan pewarna

G. Penerapan Desain Busana Sesuai Dengan Konsep Kolase


Menerapkan desain busana anak sesuai dengan konsep kolase (moodboard) merupakan
mengadaptasi segala unsur-unsur desain yang terkandung di dalam inspirasi yang tertuang pada
moodboard ke dalam desain busana anak yang akan dibuat. Sehingga desain yang dibuat pasti
akan memiiliki konsep yang kuat karena Desainer memiliki rambu-rambu untuk membuat desain.
Unsur desain yang dapat diterapkan ke dalam desain busana antara lain: Garis, bentuk, bidang,
warna, tekstur, gelap-terang, arah, dan ukuran. Unsur-unsur tersebut diperoleh dari gambar-
gambar yang dijadikan sumber insipirasi atau juga dapat menggunakan benda nyata seperti
menggunakan contoh bahan/ kain yang akan digunakan.
Moodboard dapat berisi beberapa inspirasi yang berasal dari unsur desain, berikut adalah teknik
menerapkan desain busana anak sesuai konsep kolase (moodboard) :
1) Garis : unsur garis yang tertuang dalam moodboard dapat diambil sebagai inspirasi desain.
Macam-macam garis: garis lurus, lengkung, bergelombang, putus-putus, dsb.
2) Bentuk/ Bidang : unsur bentuk atau bidang yang tertuang dalam moodboard dapat diambil
sebagai inspirasi desain dituangkan sebagai bentuk utuh busana/ struktur/shiluet atau hanya
menerapkan bentuk bagian dari detil busana missal bentuk hiasan, bentuk kerah, bentuk rok,
dsb. Contoh Bentuk/ bidang: segi empat, segitiga, lingkaran, tak beraturan/ abstrak, dll
3) Warna : warna merupakan unsur desain yang memberikan kesan menarik. Setiap warna
memberikan kesan yang berbeda-beda, seperti: redup, ceria, sedih, lembut, mencolok, dingin.
Contoh warna: warna merah, kuning, hijau, biru, orange, ungu, coklat, dll.
Unsur warna objek inspirasi pada moodboard dapat diterapkan pada desain busana yang akan
dibuat. Misalnya di moodboard terdapat gambar bunga mawar merah muda. Sehingga dalam
desain dapat menerapkan warna merah muda sebagai warna gaun
4) Tekstur : sifat permukaan suatu bahan, kesan terhadp perasaan yang timbul ketika melihat
permukaan bahan. Contoh permukaan: halus, kasar, kilau, berbulu, kusam, tembus pandang,
licin, tebal, kaku, dll.
5) Gelap-Terang (value) : pemberian gelap terang warna (shading) pada desain busana. Gelap
terang ini dapat diterapkan contohnya pada penggunaan warna kain yang memiliki Gradasi
warna dari warna tua ke warna muda.
6) Arah : arah sapat diterapkan sebagai desain struktur maupun desain hiasan busana. Macam-
macam arah: vertical, horizontal, diagonal, serak, dan bolak-balik.
7) Ukuran : Ukuran dalam hal desain busana ini merupakan perbandingan besar kecilnya tubuh
dengan ukuran busana beserta dengan detil busana yang digunakan sehingga desain tampak
proporsional.

Kemudian, untuk mewujudkan kedalam desain yang bagus harus dapat menerapkan prinsip
desain, antara lain: Kesatuan (unity), Keseimbangan (Balance), Perbandingan (proportion), Irama
(rhythm), dan aksen/ pusat perhatian (center of interest).

Kolase Hasil penerapan desain sesuai kolase


CONTOH DESAIN FIGURE TUBUH ANAK

Anda mungkin juga menyukai