Anda di halaman 1dari 56

DESAIN

Bagian bagian busana adalah bagian bagian yang melengkapi busana.


Bagian bagian busana tersebut terdiri dari : 1) Garis leher ( Neckline),
2) Kerah (Collar), 3) Lengan (Sleeve), 4) Manset (Cuff), 5) Saku (Pocket), dan
6) Belahan (Closing).

1. Garis Leher (Neckline).

G
aris leher merupakan bentuk busana yang terletak disekitar leher atau
biasanya di sebut sebagai tanda garis leher. Bentuk dasar garis leher
dapat di kelompokkan menjadi :a. garis leher bulat (round neck line), b.
garis leher persegi (square neck line), c. garis leher V (V neck line).

Gambar 2.1 Bentuk Dasar Garis Leher

Dari tiap tiap bentuk dasar garis leher tersebut dapat di buat berbagai macam
variasi antara lain :

a. Variasi garis leher bulat

Henley Bateau Decollate

Norseshoe U Gretchen
Norseshoe U Gretchen
Gambar 2.2 Variasi garis leher bulat.
b. Variasi garis leher persegi

Mitred Florentine Vionnet

Scooped Diamond Sweet Heart

Gambar 2.3 Variasi garis leher persegi

c. Variasi garis leher V

Dickie Slot Plunging

Surplice Halter Off the Shoulder

Gambar 2.4 Variasi garis leher

2. Kerah (Collar).
Kerah merupakan penampilan dekoratif dan fungsional pada garis leher sebuah
busana. Sebagai penampilan dekoratif, kerah merupakan bingkai wajah yang
memberi nilai lebih, baik pada pakaian tersebut maupun pada si pemakai.
Adapun fungsinya menutupi kekurangankekurangan pada bentuk leher atau
bahu.
Secara luas ada tiga macam klasifikasi kerah, adalah sebagai berikut.
a. Kerah yang di pasang terpisah (set in),

a) Peter pan collar b) Mandarin collar


Gambar 2.5 Kerah yang di pasang terpisah

b. Kerah yang pengembangannya sebagian atau keseluruhan menjadi satu


dengan badan.

a) Revere front b) Shalw collar / c) Milano collar /


(kelepak depan) classic roll-collar Italian collar
(kerah syal / (kerah milano)
setali)

Gambar 2.6 Kerah yang pengembangannya sebagian

c. Kerah dua bagian yang di sebut Notched Collar


(kerah sela / taktik) dengan lapel / revere (kelopak) dan kerah terpisah.

a) Classic gents collar b) Classic Revere c) Collar and


/ shiller collar / Double Revere with
breasted complete
stand

a) Collar set away b) Standart Revere


from neck

Gambar 2.7 Kerah dua bagian


Menurut letaknya di sekeliling leher, kerah atau collar dapat dibagi menjadi 3
bentuk dasar kerah adalah :

1. Kerah rebah (Flat Collar).


Kerah yang letaknya datar / rebah di sekeliling leher, dan hanya cukup
untuk menutupi jahitan di leher.

Gambar 2.8 Kerah rebah

2. Kerah Rol (Rolled Collar).


Kerah yang menggulung / melipat di sekeliling leher, dan lipatannya bisa
sedang sampai tinggi.

Gambar 2.9 Kerah rol

3. Standing collar
Kerah yang berdiri tegak di sekitar leher tetapi tidak menggulung /
membalik. Contohnya adalah Mandarin collar (gambar 2.10a). Stand collar
variation (gambar 2.10 b)

Gambar 2.10 Standing collar


Dari ketiga bentuk dasar kerah di atas dapat di buat bermacam macam
variasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Variasi Kerah Rebah

Hooded

Gambar 2.11 Variasi Kerah Rebah

2. Variasi kerah rol

Button Down

Gambar 2.12 Variasi Kerah rol


3. Variasi Kerah tegak

Frills

Gambar 2.13 Variasi kerah tegak

Lengan (Sleeve)
Lengan adalah bagian busana yang menutupi semua atau sebagian lengan.
Berdasarkan panjangnya lengan dapat digolongkan menjadi :
1. Cap Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai puncak
lengan.
2. Short Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai pertengahan
pangkal tangan.
3. Elbow, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai siku
4. Three Quarter Length, yaitu lengan yang panjangnya tiga perempat
panjang tangan.
5. Wrist, yaitu lengan yang panjangnya sampai mata tangan.

1) Cap Sleeve
2) Short Sleeve

3) Elbow

4) Three Quarter Length

5) Wrist

Gambar 2.14 Macam macam panjang lengan


Menurut bentuknya, lengan dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
a. Lengan yang terpasang (set in)
b. Lengan Setali (Unmounted)

Gambar 2.15 Set in Gambar 2.16 Gambar Unmounted

* Lengan yang terpasang (set in )


Lengan yang terpasang adalah lengan yang secara konstruksi berdiri sendiri
sehingga terdapat jahitan atau sambungan pada kerung lengan.
Macam macam lengan yang terpasang adalah sebagai berikut :

Cap Wing puff Petal

Lantern melon Baloon Draped

Bishop Angel pagoda Split and tied

Gambar 2.17 Macam macam lengan yang terpasang (set in)


* Lengan setali (Unmounted)
Lengan setali atau lengan yang menjadi satu dengan badan adalah lengan yang
tidak terdapat potongan atau tanpa jahitan sambungan.
Macam macam lengan setali adalah sebagai berikut :

French Kimono Batwing

Kite Dolman Magyar

Gambar 2.18 Macam macam lengan setali


4. Manset (Cuff)
Lengan baju seharusnya cukup lebar pada bagian bawah / dasarnya, atau
mempunyai bukaan yang memudahkan masuknya lengan dan tangan.
Sebuah manset (cuff) adalah sepotong ban pada dasar lengan baju, bisa
merupakan bagian dari lengan baju itu sendiri yang membalik, ataupun
bagian terpisah yang dipasangkan pada lengan baju.
Macam macam desain atau variasi, manset adalah sebagai berikut :

Convertible cuff Ajustable cuff Shirt cuff with vent


and placked

winged cuff Ribbon cuff pointed shape


cuff

valentino cuff laced cuff piping


cuff

Gambar 2.19 Macam macam desain atau variasi manset

6. Saku (pocket)

Saku adalah salah satu bagian dari busana, biasanya di sebut sebagai
kantong kecil rata yang dijahitkan pada busana. Saku berfungsi untuk
menyimpan sesuatu dan juga sebagai hiasan. Pemasangan saku dapat
mempengaruhi penampilan busana secara keseluruhan, misalnya letak saku
terlalu tinggi atau rendah, saku terlalu kecil sehingga tidak dimanfaatkan.

Ada dua macam saku yaitu :


1. Saku luar ( saku tempel )
2. Saku dalam ( saku bobok ).
1) Saku luar (saku Tempel)
Saku luar (saku tempel) adalah saku yang di pasang dibagian
luar pakaian dengan disetik pada bagian luar atau di setik pada bagian
dalam saku.
Saku temple berupa sehelai kain yang di bentuk persegi,
setengah lingkaran atau variasi dari bentuk bentuk tersebut dan
dipasang melekat di atas pakaian. Untuk keserasian diperhatikan
kesesuaian bentuk saku dan ukuran saku dengan jenis busana atau si
pemakai.

Gambar 2.20 Macam macam saku luar (saku tempel)

2) Saku Dalam (bobok)


Saku dalam (saku bobok) adalah saku yang terletak pada
bagian dalam pakaian, bagian luar hanya terlihat lubang atau
kelepaknya saja. Saku ini bisa di buat tegak, miring, sudut atau datar.

Ada tiga macam saku dalam (bobok) yaitu :


1. Saku Passepoille
Saku passepoille adalah saku yang pada bagian lubangnya
diselesaikan dengan kumai/bahan seorang atau bahan melebar
2. Saku Vest
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep
diarahkan keatas dan dijahit pada sebelah kiri dan kanan kleep.
3. Saku Kleep
Saku kleep adalah saku dalam (bobok) yang pada bagian lubangnya
terdapat kleep yang di arahkan ke bawah.
4. Saku Variasi
Saku variasi adalah saku dalam yang di buat pada garis hiasan atau
bentuk lain.
Saku vest Saku passepoille Saku dalam variasi

Saku dalam variasi saku sisi saku kleep

Gambar 2.21 Macam macam saku dalam

6. Belahan (Closing).
Belahan adalah pengikat dua bagian busana menjadi satu. Untuk
mengikat busana diantaranya menggunakan kancing hias ( buttans),
kancing tekan (snaps), kancing kait (hook), resleting (zipper), perekat
(Velcro), sengkelit (lacing), gesper (buckle).
Fungsinya adalah :
. memudahkan dalam memakai dan melepaskan busana.
. sebagai hiasan pada busana.

Faced slash

Trimmed

Placked zipper

Gambar 2.22 Macam macam belahan


Langkah langkah menggambar bagian bagian busana.

1. Garis Leher (Neckline).


- Buat garis tipis di sekitar bundaran leher melalui ke dua bahu.
- Setelah bentuk sesuai dengan keinginan pertebal bagian gambar (garis
leher). Lihat Gambar

Gambar 2.23 Langkah menggambar garis leher bulat

Gambar 2.24 Langkah menggambar garis leher persegi

Gambar 2.25 Langkah menggambar garis leher V

2. Kerah (Collar).
Untuk menggambar kerah perhatikan dulu bentuk kerah yang akan Anda
gambarkan.

1. Kerah tailored dengan lapelnya.

A B C D

a. Gambarkan roll line (garis pinggir lipatan) kerah, menyilang, sama


persis di atas garis tengah depan, dan mengkurva halus sekeliling
bagian belakang leher.
b. Gambar bentuk lapel / kelepaknya dan fall (jatuh membaliknya krah)
pada garis pundak.
c. Selesaikan bentuk krahnya.
d. d. Double breasted collar (krah telangkup dobel).
2. Stan Collar (kerah tegak)

3. Shirt Collar (Kerah Kemeja)

4. Open Colar (Kerah Buka)

a. Bentuk bentuk garis leher, kurva yang halus sekitar bagian belakang leher.
b. Gambarkan pinggiran leher, pinggiran luar dari krah dan fall line (garis
jatuh membalik) yang menghubungkan dua kurva.
c. Selesaikan detil detilnya.

Gambar 2.26 Langkah menggambar kerah.

3. Lengan (Sleeve)

- Tentukan panjang lengan pada tangan.


- Gambarkan desain lengan sesuai keinginan Anda.
- Buatlah drape (lepas menggantung) lengan sesuai dengan arah atau
bentuk lengan. (Lihat Gambar 2.27 dan gambar 2.28).

Gambar 2.27 Langkah menggambar lengan yang terpasang ( set in)

Gambar 2.28 Langkah menggambar lengan setali (Unmounted)


4. Manset (cuff)
- Buatlah desain manset pada ujung lengan.
- Tentukan lebar manset, dan gambarkan desain manset
- Selesaikanlah detail detailnya.

Gambar 2.29 Langkah menggambar Manset (cuff)

5. Saku (Pocket)
- Tentukan letak dan besar saku
- Gambar desain saku sesuai keinginan
- Selesaikan detail-detailnya.

Gambar 2.30 Langkah Menggambar saku

6. Belahan (Closing)
- Tentukan letak belahan pada rancangan busana Anda
- Gambarlah belahannya
- Buat pengikat busana yang digunakan
- Selesaikanlah detail-detailnya

Gambar 2.31 Langkah menggambar belahan

Pelajari kegiatan belajar ini dengan baik. Perbanyak latihan agar mendapat
hasil yang maksimal. Apabila hasil latihan Anda belum baik, Anda
disarankan untuk mengulang sampai mendapatkan hasil yang baik.

C. Rangkuman
a. Bagian-bagian busana adalah bagian-bagian yang melengkapi busana.
Bagian-bagian busana tersebut terdiri dari : Garis leher, kerah, lengan,
manset, saku, belahan.
b. Garis leher merupakan bentuk busana yang terletak disekitar leher atau
biasanya disebut sebagai tanda garis leher. Bentuk dasar garis leher dapat
dikelompokkan menjadi tiga: Garis leher bulat, garis leher persegi, garis
leher v.
c. Kerah adalah tambahan potongan kain yang digunakan untuk
menyelesaikan garis leher. Bentuk dasar kerah terdiri dari: Kerah rebah,
kerah rol, kerah tegak.
d. Lengan adalah bagian busana yang menutupi semua atau sebagian lengan.
Menurut bentuknya lengan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lengan yang
terpasangan dan lengan setali.
e. Manset merupakan penyelesaian akhir dari ujung lengan dengan
menggunakan bahan atau kain.
f. Saku biasanya disebut sebagai kantong kecil rata yang dijahitkan pada
busana yang mempunyai fungsi untuk menyimpan sesuatu dan juga
sebagai hiasan. Ada dua macam saku : Saku luar dan saku dalam.
g. Belahan adalah pengikat dua bagian busana menjadi satu untuk mengikat
busana tersebut menggunakan kancing hias, kancing tekan, kancing kait,
resluiting, perekat, sengkelit, gasper.

D. Tugas.
Buatlah gambar bagian bagian busana sesuai langkah kerja yang terdiri dari :
1. Garis leher (Neck line)
2. Kerah (Collar)
3. Lengan (Sleeve)
4. Manset (Cuff)
5. Saku (Pocket)
6. Belahan (Closing)

E. Tes Formatif
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan bagian bagian busana !
2. Sebutkan 6 macam bagian bagian busana yang kamu ketahui !
3. Sebutkan 3 bentuk dasar garis leher yang kamu ketahui !
4. Sebutkan 3 bentuk dasar kerah yang kamu ketahui !
5. Apakah yang di maksud dengan lengan setali !
6. Jelaskan apa yang di maksud dengan manset !
7. Sebutkan 3 macam saku dalam yang kamu ketahui !
8. Jelaskan fungsi dari belahan !

F. Kunci Jawaban
1. Bagian bagian busana adalah bagian bagian yang melengkapi busana.
2. Enam macam bagian busana antara lain : garis leher, kerah, lengan,
manset, saku, belahan.
3. Tiga bentuk dasar garis leher adalah garis leher bulat, garis leher persegi,
garis leher V.
4. Tiga bentuk dasar kerah adalah kerah rebah, kerah rol, kerah tegak.
5. Lengan setali adalah lengan yang menjadi satu dengan badan atau lengan
yang tidak terdapat potongan / tanpa jahitan sambungan.
6. Manset merupakan penyelesaian akhir dari ujung lengan dengan
menggunakan bahan atau kain.
7. Tiga macam saku dalam adalah saku Passepoille, saku Vest, Saku klep.
8. Fungsi belahan adalah untuk memudahkan dalam memakai dan
melepaskan busana serta sebagai hiasan pada busana.
A
da beberapa macam busana yang perlu kita ketahui antara lain : Blus,
rok, gaun, kebaya, jas, celana, jumpsuit, rompi, mantel dan lain lain.
Namun dalam mengenakannya harus memilih atau memadukan satu
dengan yang lainnya sehingga menghasilkan aneka gaya busana.

1. Blus.

Blus adalah busana yang menutupi badan (body) dari pundak sampai kebawah
garis pinggang. Desain (styles) dan detil detil untuk blus sesuai dengan
mode (fashion) yang sedang berkembang. Blus dibagi menjadi dua kategori :
Tuck in (diselipkan)
Overblouse (blus luar).
Panjang Tuck in blouse rata rata 10 cm 18cm di bawah garis pinggang
atau tergantung mode serta penggunaannya. Panjang overblouse bisa di
mulai dari garis pinggang, dan memanjang ke bawah sampai paha
(tergantung Trend mode yang sedang berkembang). Blus bisa dikenakan
dengan rok bawah (skirt), stelan jas (suits), celana (pants), celana pendek
(shorts), rok celana (culottes) dan jumper.

Gambar 2.32 Tuck in blouse Gambar 2.33 Overblouse

Variasi Desain Blus


Tuck in (diselipkan)

Neekband shirt

Demibosom shirt Pirate shirt


Gambar 2.34 Variasi DesainTuck in (diselipkan)
OVER BLOUSE (blus luar)

Henley Shirt Safari shirt Peplum blouse


Gambar 2.35 Variasi Desain Over blouse (blus luar)

2. Rok

Rok merupakan busana terpisah yang terletak pada bagian bawah garis
pinggang. Bentuk rok bawah di tentukan oleh perbandingan lebar pinggang
dan kelimnya.

Ada empat bentuk dasar rok bawah :


1. Lurus (straight)
Rok yang mempunyai jahitan sampai lurus yang di bentuk ke dalam
dengan kerutan, lipatan / ploi, atau kup( darts) untuk menyesuaikan
ukuran pinggang.

2. Mengembang (Flared)
Rok yang berbentuk pasak ( wedge) yaitu rok yang menambah
kepenuhan dari pinggul sampai kelim bawah. Untuk menambah isi
(kepenuhan) pada rok, dijahitkan panel. Panel yang di jahitkan itu di
sebut pias.

3. Menyempit ke bawah (pegged)


Rok ini bentuknya kebalikan dari rok bawah mengembang. Pada garis
pinggang lebih lebar kemudian menyempit pada kelim bawahnya.
Kelebihan pada pinggang di kurangi dengan kerutan, lipatan, atau
dijatuhkan (draped).

4. Lingkaran atau sirkel (circular)


Rok bawah sirkel bentuknya sangat lebar, ramping pada pinggang, dan
sangat penuh pada kelimnya.

Lurus (straight) mengembang (flared) menyempit Lingkaran ( circular )


kebawah ( pegged)

Gambar 2.36 Bentuk dasar rok


Menurut panjangnya rok dapat digolongkan menjadi :
1. Micromini adalah rok yang panjangnya di atas pertengahan paha.
2. Mini adalah rok yang panjangnya sampai pertengahan paha.
3. Knee Length adalah rok yang panjangnya selutut.
4. Midi adalah rok yang panjangnya sampai pertengahan betis.
5. Ballerina adalah rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki.
6. Ankle Length adalah rok yang panjangnya sampai mata kaki.
7. Floor Length (longdress) adalah rok yang panjangnya menutupi mata kaki
atau sampai lantai.

Micromini Mini (mid thigh) Knee Length Midi (mid calf) Ballerina Ankle - Length Floor length

Gambar 2.37 Macam macam panjang rok

Rok menurut desain dan siluetnya.


Rok Overslag high waist skirt rok lipit hadap rok lipit sungkup

Rok A Rok draperi Rok pias rok klok / lingkar


dengan godet

Gambar 2.38 Macam macam rok menurut desain dan siluet.

3. Gaun

Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian badan atas


(bodice) dan bagian bawah badan (skirt) yang disatukan garis pinggangnya. Gaun
di sebut juga bebe (terusan). Bentuk gaun ditetapkan oleh tingkatan lebar pada
pundaknya, pinggang, serta garis penyelesaian pada kelimanya.
Gaun gaun (dresses) bisa dirancang pas (fitted), setengah pas (semi Fitted),
tidak pas / longgar (Unfited), atau kombinasi dari ketiganya.
Variasi gaun (Dresses) menurut desain dan siluetnya.

Ball Gown Camisole dress Empire dress

Gambar 2.39 Variasi gaun menurut desain dan siluetnya.


4. Kebaya.

Kebaya merupakan busana nasional Indonesia yang cantik, luwes, dan


anggun. Sebagai warisan budaya, kebaya mempunyai garis desain asli yang
sangat menonjol unsur feminim penggunaannya. Seiring dengan
berkembangnya mode dan semakin meningkatnya pecinta mode di
Indonesia, maka desain kebaya pun mengalami kemajuan dari desain yang
asli, yang sebenarnya sudah sangat cantik, yang kemudian dimodifikasi
sedemikian rupa sehingga tercipta desain desain kebaya seperti yang bisa
terlihat di mana-mana sekarang ini. Semuanya menjadikan desain kebaya
semakin modis, anggun dan semarak.

Bagi siapa pun yang mengenakan dan bagaimanapun bentuk tubuhnya,


besar, sedang, atau kecil, kebaya akan membuat pemakainya terlihat
cantik, anggun, dan luwes, terutama wanita Indonesia. Dalam
mengenakannya kebaya dapat di padukan dengan kain panjang, sarung,
rok panjang, celana panjang, dan gaun terusan panjang.

Desain Kebaya

Gambar 2.40 Kebaya kartini klasik Kebaya kutu baru / Bef

Gambar 2.41 Kebaya modern


5. Jas

Jas (jackets) adalah busana luar yang menutupi badan ( body) dari pundak
(bahu) sampai ke bawah, diatas garis pinggang, garis pinggang, di bawah
garis pinggang atau di bawah garis panggul. Jas biasa di pakai bersama
celana atau rok berupa pasangan atau stelan satu jenis ( suit). Desain
(styles) dan detil- detil untuk jas selalu berubah / berkembang sesuai
dengan trend mode (fashion) yang sedang berlaku, antara lain misalnya:
1. Bentuk boxi (kotak)
2. Bentuk longgar
3. Bentuk baggy (kantong)
4. Bentuk Lurus
5. Pas badan (fitted)

Macam-macam desain jas (jackets)

Double Breasted jacket single Breasted jacket

Blazer jacket Mess jacket Nehru jacket

Gambar 2.42 Macam macam desain jas


6. Celana (pant)

Celana adalah pakaian luar yang menutupi badan dari pinggang ke mata
kaki dalam dua bagian kaki yang terpisah. Desain ( style) celana ditentukan
oleh panjang, lebar keliman bawah, serta bentuk pinggul menuju
kelimanya. Bentukknya bisa ditunjukkan pada pinggang, pinggul, lutut,
atau kelimanya.

Celana di kencangkan (fitted) pada pinggang pada ban pinggang, elastic,


talikor, tali pita, (tie) atau ikat pinggang. Celana yang pas sesuai
memerlukan bukaan sehingga bisa ditarik ke atas pinggul sewaktu
memakainya.

Dasar Siluet Celana.

A B C D E F

Gambar 2.43 Dasar siluet celana

KETERANGAN :

A. Celana dengan siluet lurus.


B. Celana dengan siluet longgar di sekitar pinggang, selanjutnya meruncing
menuju kelim bawah.
C. Celana bersiluet sangat besar dari pinggul ke kelim bawah, seperti kantong /
baggy.
D. Celana dengan siluet melebar lembut keluar dari pinggul atau paha menuju
kelim bawah.
E. Siluet celana yang longgar pada bagian atas pesak ( crotch) kemudian sangat
sempit ketika mencapai kelim bawah.
F. Siluet celana yang melebar, pas pada bagian kaki menuju ke lutut, kemudian
melebar dalam bentuk sebuah lonceng.
Panjang Celana.
Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas bagian bagian sebagai berikut :
- Short, yaitu celana panjang yang panjangnya cukup menutupi panggul.
- Jamaica, yaitu celana yang panjangnya pertengahan paha.
- Bermuda, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas lutut.
- Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai di bawah lutut.
- Capri, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas mata kaki.
- Full Length, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki.
Short
Jamaica

Bermuda

Pedal

Capri
Full Lenght

Gambar 2.44 Macam macam panjang celana.

Jenis Celana

Hot Pants Jamaica Pants Bermuda Short Pedal Pushers

Capri Pants Knicker Bockers Slacks

Gambar 2.45 Jenis Celana


7. Celana Terusan (Jumpsuit)

Jumpsuit adalah busana satu bagian yang merupakan celana yang


langsung bersambungan dengan blusnya. Jumpsuit sangat sesuai dipakai
pada kesempatan santai :

Variasi Desain Jumpsuit

Gambar 2.46 Variasi desain Jumpsuit

8. Rompi (Vest)

Rompi (Vest) adalah busana sepanjang pinggang tanpa lengan ( sleevelees)


baik terlangkup tunggal (single breasted) maupun terlangkup dobel (double
breasted), dengan penutup kancing kancing atau sebuah Ritz (tutup
tarik), yang di pakai di bawah sebuah jacket ( jas). Rompi (Vest) biasa di
pakai untuk pakaian formal, bahkan sering kali di pakai di atas sebuah
kemeja atau T shirt santai (casual). Sebuah vest bisa di buat sesuai
ataupun tidak sesuai dengan setelan jas dan celananya ( suits) yang sedang
di pakai bersamaan.

Variasi Desain Vest / Rompi.

No Collar Waistcoat Fishing Waistcoat


Assymetric Waitscoat Notchet Lapel waistcoat Shawl Collar Waistcoat

Gambar 2.47 Variasi desain Vest (rompi)

9. Mantel

Mantel (coats) adalah setiap pakaian luar yang di pakai di atas busana
sebagai perlindungan terhadap cuaca. Mantel ( coat) mengarah pada
busana klasik dengan lingkaran mode yang panjang. Banyak desain
desain mantel (coat) di ambil alih dari pakaian pria serta di modifikasi untuk
pakaian wanita. Detil detil seperti panjangnya, warna, kancing, bentuk
kerah, serta hiasan penyelesaiannya ( trims) mungkin berubah untuk
mengikuti trend yang berlaku, dan siluet baru bisa diciptakan dengan
mengubah garis pundak atau keliman bawahnya.

Variasi Desain Coat / Mantel.

Raglan Coat Rain Coat Trench Coat

Gambar 2. 48
Variasi Desain Coat / Mantel.
Langkah langkah menggambar macam macam busana.

1.a. Blus (Blouse).

- Gambarlah desain blus yang Anda inginkan dengan pensil secara halus
dengan garis / goresan yang tipis.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk blus.
- Lengkapi detail detailnya. (lihat gambar 2.49 dan 2.50)

Gambar 2.49 Langkah menggambar blus

b. Kemeja (shirt).

Gambar 2.50 Langkah menggambar kemeja

2. Rok (skirt)

- Gambarlah desain rok yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk rok
- Lengkapi detail detailnya. (lihat gambar 2.51)

Gambar 2.51 Langkah menggambar rok.


3. Gaun (Dress)
- Gambarlah desain gaun yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk gaun.
- Lengkapi detail detailnya (lihat gambar 2.52)

Gambar 2.52 Langkah menggambar gaun.


4. Kebaya.
- Gambarlah desain kebaya yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk kebaya.
- Lengkapi detail detailnya. (lihat gambar 2.53)
-

Gambar 2.53 Langkah menggambar kebaya.

5. Jas

- Gambarlah desain jas yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk jas.
- Lengkapi detail detailnya. (lihat gambar 2.54)

Gambar 2.54 Langkah menggambar Jas

6. Celana (pant)

- Gambarlah desain celana yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk celana.
- Lengkapi detail detailnya. (lihat gambar 2.55)

Gambar 2.55 Langkah menggambar celana.


7. Jumpsuit
- Gambarlah desain jumpsuit yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk jumpsuit
- Lengkapi detail detailnya. (lihat gambar 2.56)
-

Gambar 2.56 Langkah menggambar jumpsuit

7. Rompi (Vest)
- Gambarlah desain rompi yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk rompi.
- Lengkapi detail detailnya (lihat gambar 2. 34)

Gambar 2.57 Langkah menggambar rompi

8. Mantel

- Gambarlah desain mantel yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk mantel.
- Lengkapi detail detailnya (lihat gambar 2. 58)

Gambar 2.58 Langkah menggambar mantel


c. Rangkuman

Blus adalah busana yang menutupi badan dari pundak sampai ke bawah
garis pinggang. Blus di bagi menjadi dua yaitu Tuckin (diselipkan) dan
overblouse (blus luar).
Rok merupakan busana terpisah yang terletak pada bagian bawah garis
pinggang.
Gaun adalah sebagian busana yang mempunyai bagian badan atas dan
bagian bawah badan yang disatukan garis pinggangnya, disebut juga
bebe/gaun.
Kebaya merupakan busana nasional Indonesia dan sebagai warisan
budaya. Dalam mengenakanya dapat dipadukan dengan kain panjang,
sarung, rok panjang, celana panjang, dan gaun terusan panjang.
Jas (jackets) adalah busana luar yang menutupi badan dari pundak
sampai ke bawah, di atas garis pinggang, garis pinggang, di bawah
garis pinggang, atau di bawah garis pinggul.
Celana adalah busana luar yang menutupi badan dari pinggang ke mata
kaki dalam dua bagian kaki yang terpisah.
Celana terusan (jumpsuit) adalah busana satu bagian yang merupakan
celana yang langsung bersambungan dengan blusnya.
Rompi (Vest) adalah busana sepanjang pinggang tanpa lengan baik
telangkup tunggal maupun telangkup dobel, dengan penutup kancing,
atau rits, yang di pakai di bawah sebuah jas.
Mantel adalah busana yang dipakai di atas busana sebagai perlindungan
terhadap cuaca.

d. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Apakah yang kamu ketahui tentang overblouse !
2. Sebutkan empat bentuk dasar rok !
3. Apakah yang di maksud dengan gaun !
4. Apakah yang di maksud dengan double breasted jacket !
5. Jelaskan pengertian dari rompi (Vest) !

e. Kunci Jawab.

1. Overblouse (blus luar) dengan panjang blus bisa di mulai dari garis
pinggang dan memanjang ke bawah sampai paha (tergantung trend
mode yang sedang berlaku).
2. Empat bentuk dasar rok adalah :
. Lurus (straight)
. Mengembang (flored)
. Menyempit ke bawah (pegged)
. Lingkaran atau sirkel (circular)
3. Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian badan atas
(bodice) dan bagian bawah badan (skirt) yang di satukan garis
pinggangnya.
4. Double breasted jacket adalah suatu desain jaket yang mempunyai
penutup pada bagian depan melampaui garis tengah muka, sehingga
dapat dipasang dua baris kancing.
5. Rompi (vest) adalah busana sepanjang pinggang tanpa lengan baik
telangkup tunggal maupun telangkup doble, dengan penutup kancing
atau sebuah Rits.

3
1. Jenis busana menurut jenis kelamin dan usia.

M
enurut jenis kelamin, busana di bedakan menjadi dua yaitu busana
wanita dan busana pria, sedangkan umur seseorang erat kaitanya
dalam menentukan desain busana, umur dapat digolongkan menjadi
sebagai berikut :
1. Anak anak
2. remaja atau ABG
3. Dewasa

Pemilihan warna busana sesuai warna kulit

B
agi perempuan, mengetahui warna warna busana yang sesuai dengan
kulit merupakan suatu hal berharga. Sebagian perempuan di karunia naluri
tajam dalam memilih warna busana yang sesuai dengan warna kulitnya.
Namun sebagian lainnya selalu ragu dalam memilih warna yang pantas untuk
dirinya. Perempuan seperti ini cenderung tampil membosankan karena nuansa
warna busana yang di pakai cenderung mirip karena ketidakmampuan memilih
warna lain dan memilih jalan aman.
Perlu diketahui, tampilan fisik sangat dipengaruhi oleh warna kulit, mata dan
rambut. Ketiga unsur tersebut memiliki karakter karena zat zat pembentuk
mengandung unsur warna yang berbeda. Warna tubuh yang didominasi kulit,
mata (selaput pelangi), dan rambut mengeluarkan gelombang berbeda untuk
setiap manusia.
Demikian pula gelombang warna yang di pilih. Nah, bila gelombang warna yang di
pilih bergetar sesuai dengan gelombang warna tubuh (memiliki karakter yang
sama) maka warna busana tersebut akan cocok di tubuh. Akibatnya orang di
sekitar akan melihat Anda tampil sangat menarik. Jadi, tidaklah heran jika busana
tertentu cocok untuk perempuan yang satu namun tidak cocok untuk perempuan
yang lain. Perlu di ketahui bahwa warna memiliki empat karakter : hangat, sejuk,
netral dan peralihan. Dalam bukunya The Plus Size, Guide to looking Great , Suzan
manfeld mengatakan bahwa karakter warna tubuh harus sesuai dengan karakter
warna busana yang di pakai agar tampilan menjadi lebih maksimal. Untuk itu ia
menciptakan roda warna berdasarkan percampuran warna primer dan warna
sekunder yang dapat di mengerti dengan mudah.

Gambar 3.1
Roda warna

Gambar 2.59 Roda Warna


Beberapa petunjuk pemilihan warna busana berdasarkan warna kulit, rambut dan
mata adalah sebagai berikut :
N Kulit Mata Rambut Tipe
o Kuning Cokelat hitam Hitam Hangat
1
Kuning Cokelat tua Hitam Hangat
2
Kuning Cokelat - hitam Hitam Hangat sejuk
3 Sawo matang

Sawo matang Cokelat tua Cokelat tua Hangat sejuk


4
Cokelat Cokelat tua Hitam Sejuk
5
Cokelat Gelap tua Cokelat hitam Hitam / cokelat Sejuk
6

Jika masuk dalam tipe Hangat berarti warna warna yang cocok adalah warna
antara jingga dan kuning, jika masuk dalam tipe sejuk berarti warna warna
yang cocok adalah warna antara ungu dan biru yang dapat dikombinasikan
dengan warna peralihan dan warna netral

2. Desain busana berdasarkan bentuk tubuh.


Ada tiga bentuk dasar tubuh yaitu bentuk tubuh ideal, kurus dan gemuk. Dari tiga
bentuk dasar tubuh tersebut dapat dikembangkan menjadi enam bentuk tubuh
yaitu:
1. Pendek kurus
2. Pendek gemuk
3. Tinggi kurus
4. Tinggi gemuk
5. Besar badan atas
6. Besar badan bawah
Jika seseorang telah mengetahui sendiri bentuk tubuhnya, maka orang tersebut
dengan mudah dapat memilih jenis desain busana yang serasi sesuai dengan
bentuk tubuhnya.

petunjuk pemilihan desain busana yang sesuai bentuk tubuh


a. Pendek kurus
Untuk seseorang yang memiliki bentuk tubuh pendek kurus dianjurkan
memilih desain busana yang bergaris memanjang, dan tidak berkesan
menggemukkan.
Jenis busana yang sesuai untuk bentuk tubuh pendek kurus adalah :
- bebe (desain kemeja atau sack dress)
- garis hias atau hiasan memanjang
- jas dengan kerah setali
- slack dikombinasikan dengan kemeja
- blus dengan kerah tegak yang kecil, pas bahu, dan saku kecil
Gambar 2.60 Desain busana untuk tubuh pendek kurus
b. Pendek gemuk
Bagi seseorang yang memiliki bentuk tubuh pendek gemuk agar kelihatan
lebih tinggi, pilihlah desain busana dengan garis memanjang

Gambar 2.61 Desain busana untuk tubuh pendek gemuk

Jenis busana yang sesuai untuk bentuk tubuh pendek gemuk adalah :
- bebe dengan garis leher yang bervariasi, agak sempit, ban pinggang
sewarna.
- Jas atau jacket untuk menyembunyikan garis pinggang.
- Slack atau rok suai yang tidak sempit.

c. Tinggi Kurus
Seseorang yang bentuk tubuhnya tinggi kurus, dianjurkan merencanakan
desain busana yang sesuai dan seimbang dengan tingginya agar tidak
kelihatan kurus.

Gambar 2.62 Desain busana untuk tubuh tinggi kurus

Jenis busana yang sesuai untuk tubuh tinggi kurus adalah :


- Slack dengan kerutan, lipit atau hiasan pada pinggul
- Jacket yang agak longgar dengan belahan berkancing dua baris dan
berkerah lebar.
- Blus berlipit atau kerut, pada bagian bahunya ada klep dan pasye
d. Tinggi gemuk
Untuk seseorang yang bentuk tubuhnya tinggi gemuk, pilihlah desain
busana yang tampak melangsingkan dan mengurangi berat badan.

Gambar 2.63 Desain busana untuk tubuh tinggi gemuk

Jenis busana yang sesuai untuk tubuh tinggi gemuak adalah :


- Busana dengan siluet yang tenang dan penekananya pada garis
memanjang.
- Jas dan bebe dengan desain tertutup
- Slack yang agak lurus (longgar) kakinya
- Blus panjang atau tunik

e. Besar badan atas


Untuk mengimbangi proporsi tubuh besar badan atas, pilihlah desain
busana yang memberatkan pada bagian pinggul dan polos pada bagian
dada.

Gambar 2.64 Desain busana untuk tubuh besar badan atas

Jenis desain busana untuk bentuk tubuh besar badan atas adalah :
- Bebe desain kemeja
- Slack, rok bersaku, berlipit atau berkerut.
- Blus dengan desain yang sederhana, kerah kecil, sedikit kerutan pada
pas bahu dan ada belahan tengah muka.
- Jacket yang longgar
f. Besar badan bawah
untuk tubuh besar badan bawah, imbangilah proporsi tubuh dengan
memilih desain busana berupa garis hias atau hiasan yang melintang pada
bagian badan atas.

Gambar 2.65 Desain busana untuk tubuh besar badan bawah

Jenis desain busana yang sesuai untuk bentuk tubuh besar badan bawah
adalah :
- bebe dengan bagian roknya agak sempit dan bergaris memanjang
- celana dan rok yang sederhana
- blus yang bagus dengan tutup tarik yang menarik
- jaket longgar atau agak pas dan panjang.

3. Desain busana berdasarkan kesempatan

B
usana yang pantas di pakai dan sesuai dengan kesempatan, akan
memudahkan seseorang dalam pergaulan seharihari. Hal ini akan
membuatnya tidak canggung dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dan dapat menimbulkan rasa percaya diri.
Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk berbagai macam
kesempatan antara lain :
(busana rumah, busana kerja, busana olah raga, busana rekreasi, busana
pesta, busana berkabung)

1. Busana Rumah.
busana yang pantas di pakai di rumah. Busana rumah mempunyai kesan
sportif, bahan sederhana, bentuk dan desain tidak terlalu rumit, dan warna
tidak menyolok.
Gambar 2.66 Desain Busana Rumah Untuk Anak

Gambar2.67 Desain Busana Rumah untuk wanita

Gambar 2.68 Desain busana rumah untuk pria


2. Busana kerja

Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan dalam dunia kerja


semakin beragam. Situasi kerja yang penuh persaingan, membutuhkan
kegesitan dalam bergerak agar dapat meraih setiap peluang yang ada.
Mereka yang ingin sukses, tentu harus memperhatikan busana yang akan
dikenakannya. Wanita aktif membutuhkan busana yang nyaman dipakai
dan menjamin keleluasaan, agar dapat bebas bergerak dalam segala
kesibukan sejak pagi sampai malam hari. Dengan tuntutan kenyamanan
dan keleluasaan beraktifitas, maka setelan atasan dengan celana panjang
bisa menjadi pilihan.

Selain modis dan selalu trendi, celana panjang aman membungkus


tungkai hingga mata kaki. Para pengguna busana kerja pun dapat lebih
aktif bergerak sehingga dapat lebih produktif

Macam macam desain busana kerja

Gambar 2.69 Busana kerja untuk kekantor.

Busana kerja ke bengkel busana kerja untuk perawat

Gambar 2.70 Macam macam busana kerja


3. Busana olah raga

Bentuk busana olah raga disesuaikan dengan jenis dan bentuk


olahraganya. Olah raga senam memakai pakaian senam, olah raga renang
memakai baju renang atau bikini, olah raga tennis dapat memakai short
atau kulot dengan perlengkapannya, yakni topi dan sepatu. Denagn kata
lain, setiap olah raga memakai seragam pakaian tersendiri (khusus).

Bahan yang digunakan, pilihlah bahan rajutan supaya mudah


bergerak, warna bahan cerah dan kontras. Demikian juga dengan
pelengkap pakaianya, harus disesuaikan dengan suasana olah raga yang
akan dilakukan.

Gambar 2.71 Desain busana olahraga

4. Busana rekreasi

Busana rekreasi adalah busana yang dikenakan pada kesempatan


santai/ bertamasya. Misalnya, rekreasi ke pantai, ke gunung, ke taman
taman hiburan, ke lokasi bersejarah dan tempat tempat yang banyak di
kunjungi orang. Dalam desain busana rekreasi, pilihlah bahan yang enak
untuk di pakai bergerak, warna bahan dan desainnya dapat dibuat secara
bervariasi disesuaikan dengan waktu dan kesempatan. Contohnya, bahan,
warna, corak, desain, dan pelengkap busana untuk rekreasi ke gunung
berbeda dengan rekreasi ke pantai.

Gambar 2.72 Desain busana rekreasi untuk anak


Gambar 2.73 Desain busana rekreasi untuk remaja

Gambar 2.74 Desain busana rekreasi ke pantai

5. Busana pesta
Busana pesta adalah busana yang di kenakan pada kesempatan pesta.
Sebelum menentukan pilihan desain busana pesta, sebaiknya pelajari
dahulu hal hal yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pesta tersebut, seperti sebagai berikut :
- Siapa yang mengundang pesta ?
- Kapan dilaksanakan, siang atau malam ?
- Di mana pelaksanaan resepsinya seperti apa ?
Di dalam rancangan desainya, sebaiknya disesuaikan dengan suasana
lingkungan kedaan resepsi, agar mendapatkan kesan yang baik, dan jangan
mengenakan busana yang terlalu berlebihan.
Gambar 2.75 Desain busana pesta untuk anak.

Gambar 2.76 Desain busana pesta untuk remaja

6. Busana berkabung
Dalam menghadiri penghormatan terakhir untuk seseorang atau kematian,
sebaiknya pilihlah warna yang tidak mencolok / warna gelap seperti abu
abu, putih, biru dan hijau tua atau motif yang tidak terlalu meriah.
Demikian juga dengan desainnya, pilihlah yang sederhana, sopan dan
bersih.

Gambar 2.77 Desain busana anak untuk berkabung


Gambar 2.78 Desain busana untuk berkabung

c. Rangkuman
Menurut jenis kelamin, busan dbedakan menjadi dua yaitu busana
wanita dan busana pria, sedangkan umur dapat digolongkan menjadi
sebagai berikut : anak anak, remaja, dewasa.
Warna kulit harus sesuai dengan karakter busana yang di pakai agar
tampilan menjadi lebih maksimal.
Jika seseorang telah mengetahui sendiri bentuk tubuhnya, maka orang
tersebut dengan mudah dapat memilih jenis desain busana yang serasi
sesuai dengan bentuk tubuhnya.
Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk berbagai
macam kesempatan antara lain : busana rumah, busana kerja, busana
olah raga, busana rekreasi, busana pesta dan busana berkabung)

d. Tugas
Buatlah gambar busana berdasarkan kesempatan sesuai sipemakai /
pemesan yang akan Anda praktekkan.

e. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Jelaskan pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna kulit sawo
matang !
2. Bagaimanakah cara memilih desain busana yang sesuai bentuk tubuh
pendek gemuk !
3. Sebutkan 6 macam busana berdasarkan kesempatan !
4. Jelaskan pengertian busana rekreasi !
5. Jelaskan cara menentukan pilihan desain busana pesta !

f. Kunci Jawab
1. Pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna busana kulit sawo
matang adalah warna antara jingga dan kuning, serta warna antara
ungu dan biru yang dapat dikombinasikan dengan warna peralihan dan
warna netral.
2. Desain busana yang sesuai bentuk tubuh pendek gemuk adalah desain
busana dengan garis memanjang, misalnya bebe dengan garis leher
yang bervariasi, agak sempit, ban pinggang sewarna.
3. Macam macam busana berdasarkan kesempatan adalah :
- Busana rumah
- Busana kerja
- Busana olah raga
- Busana rekreasi
- Busana pesta
- Busana berkabung.
4. Busana rekreasi adalah busana yang dikenakan pada kesempatan
santai / bertamasya.
5. Cara menentukan pilihan desain busana pesta adalah sebaiknya pelajari
dulu hal hal yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pesta tersebut, antara lain :
- Siapa yang menggundang pesta ?
- Kapan dilaksanakanya ?
- Di mana pelaksanaanya ?
U
a. Uraian Materi
ntuk menggambar busana, peserta diklat harus memperhatikan
proporsi, pose dan busana yang akan dirancang. Karena setiap garis
yang dituangkan dalam bentuk gambar atau rancangan, selain menarik
harus dapat dimengerti oleh orang lain hasilnya sesuai antara rancangan
dengan hasil jadi busana. Oleh karena itulah pada saat menggambar busana
pada proporsi tubuh, peserta diklat harus menggambarkannya dengan jelas
dan benar. Misalkan Anda menggambar Kerah Peter Pan yang harus Anda
perhatikan adalah bentuk dan jatuhnya kerah apakah sudah benar, sehingga
orang lain melihat rancangan Anda tidak timbul pengertian yang berbeda.
Pada awal latihan membuat sketsa gambar, lebih dahulu kita perlu mengenal
untuk kemudian menggembangkan gaya khas perseorangan. Gaya itu hanya
dapat dikenali seiring dengan berlalunya waktu dan praktek, serta berkembang
berdasarkan ilmu menggambar yang dikuasai serta pertumbuhan rasa percaya
diri kita masing-masing. Oleh karena itu, selama belajar menggambar baiklah
kita melakukan berbagai percobaan dengan gaya-gaya yang berbeda, dan
mencoba mengadapatasi arahan-arahan (trends) baru serta pengaruhnya.
Untuk mencapai ketrampilan maksimal (keahlian) dalam menggambar busana
ada beberapa saran yang perlu diperhatikan:
Mengoleksi sebanyak mungkin ilustrasi mode mulai dari sekarang, sehingga
kita memiliki kumpulan yang lengkap karya seniman-seniman mode yang
dimuat pada media-media yang berbeda lengkap dengan gaya mereka masing-
masing. Koleksi ini akan menjadi sumber ide yang berguna bagi kita untuk
melakukan percobaan dengan teknik-teknik baru
Berlatih secara teratur dan dilanjutkan dengan percobaan secara
berkesinambungan/terus-menerus, maka ia pasti akan maju. Hendaknya kita
tidak merasa dihambat oleh gambar-gambar yang tidak diharapkan

Langkah-langkah Menggambar Busana


1. Menggambar Busana One Piece
1. Mengutip proporsi tubuh dengan garis tipis sesuai pose yang dikehendaki.
2. Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh (mulailah membuat
rancangan busana pada proporsi tubuh, dimulai dari bagian atas turun
kebawah sesuai dengan pose)
3. Menggambar detail-detail bagian busana
4. Melengkapi gambar busana secara lengkap (wajah, rambut, asesories, dll)
5. Menyelesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap terang

1 2 3

4 5

Gambar 2.79 Langkah menggambar busana one piece


2. Menggambar Busana Two Piece
1. Mengutip proporsi tubuh dengan garis-garis pose sesuai yang dikehendaki
2. Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh (mulailah membuat
rancangan busana bada proporsi tubuh dimulai dari busana bagian atas
dan dilanjutkan busana bagian bawah)
3. Menggambar detail-detail bagian busana.
4. Melengkapi gambar busana secara lengkap (wajah, rambut, accessories dll)
5. Menyelesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap terang

1 2

3 4
5
Gambar 2.80 Langkah menggambar busana two piece

3. Menggambar Busana Three Piece

1. Mengutip proporsi tubuh dengan garis tipis sesuai pose yang dikehendaki
2. Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh ;
Rancanglah busana bagian dalam, seperti tank top, t-shirt, atau kemeja
sesuai dengan keinginan.
Buat sketsa busana bagian bawah, seperti rok atau celana
Lanjutkan dengan busana luar seperti jas, vest, bolero, dan sebagainya
Isi masing-masing busana dengan drape sesuai dengan pose dan
bentuk busana
3. Melengkapi detail-detail bagian busana
4. Melengkapi gambar busana secara lengkap (wajah, rambut, accessories dll)
5. Menyelesaikan gambar busana
Hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan
Pertebal rancangan dengan pensil 4B
Selesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap terang

1 2
3 4

3 4

5
Gambar 2.81 Langkah Menggambar Three Piece

b. Rangkuman
Di dalam menggambar busana, peserta diklat harus memperhatikan
proporsi, pose dan busana yang akan dirancang. Karena setiap garis yang
di tuangkan dalam bentuk gambar atau rancangan selain menarik harus
dapat di mengerti oleh orang lain.
Pada saat menggambar busana pada proporsi tubuh, peserta diklat harus
menggambarnya dengan jelas dan benar dengan memperhatikan langkah-
langkah menggambar secara berurutan dengan tepat.
Untuk mencapai ketrampilan yang maksimal dalam menggambar busana
ada beberapa saran yang perlu diperhatikan juga antara lain:
- Mengoleksi sebanyak mungkin ilustrasi mode sebagai sumber ide
- Berlatih secara teratur dan dilanjutkan dengan percobaan
berkesinambungan / terus-menerus
-
c. Tugas
1. Gambarlah busana one piece sesuai langkah langkahnya.
2. Gambarlah busana Two piece sesuai langkah langkahnya.
3. Gambarlah busana Three piece sesuai langkah langkahnya.
d. Tes formatif
1. Jelaskan halhal yang harus diperhatikan dalam menggambar busana !
2. Jelaskan, mengapa pada saat menggambar busana pada proporsi tubuh
harus dengan jelas dan benar !
3. Jelaskan, saransaran yang harus diperhatikan untuk mencapai ketrampilan
maksimal dalam menggambar busana !
4. Jelaskan secara singkat langkah-langkah menggambar busana !

e. Kunci jawaban

1. Proporsi, pose dan busana yang akan dirancang.


2. Supaya hasilnya sesuai antara rancangan dan hasil jadi busana sehingga
orang lain melihat rancangan tidak timbul pengertian yang berbeda.
3. Mengoleksi ilustrasi mode sesuai sumber ide
- Berlatih secara teratur dengan mencoba secara berkesinabungan / terus
menerus
4. Mengutip proporsi tubuh
- Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh
- Menggambar detail-detail bagian busana
- Melengkapi gambar busana secara lengkap
- Menyelesaikan gambar busana secara lengkap
a. Uraian Materi.

A lat dan bahan yang digunakan untuk menyelesaikan gambar busana


secara kering adalah :
Alat.
- Pensil warna
- Pensil (2B, 3B, 4B), semakin besar nomornya semakin lunak
pensilnya.
- Spidol.
- Drawing pen.

Bahan.
- Kertas HVS.
- Kertas gambar A2, A3.
- Kertas linen.

Penyelesaian Gambar Busana Secara Kering.

Untuk mendapatkan gambar busana yang baik haruslah diketahui teknik


penyelesaiannya. Dalam dasar-dasar menggambar busana, yang dimaksud
dengan teknik penyelesaian adalah cara menyelesaikan gambar busana yang
diciptakan diatas proporsi tubuh sehingga gambar tersebut dapat terlihat :
- Bahan dan permukaan tekstil serta warna yang dipakai
- Hiasan pada busana
- Teknik penyelesaian pada busana, misalnya lipit jarum, saku luar
atau saku dalam.
Di dalam menyelesaikan gambar busana haruslah diperhatikan beberapa
ketentuan
sebagai pedoman pada waktu bekerja. Ketentuan itu adalah sebagai berikut :
Arah Pemakaian pensil/alat gambar disesuaikan dengan arah benang.
Perlu adanya bagian yang tebal dan tipis, supaya gambar busana kelihatan
hidup karena adanya bagian yang tertimpa cahaya.
Tebal tipisnya garis yang dibuat, tergantung pada cara menekan alat
gambar diatas kertas, bila ingin garis yang tebal alat gambar ditekan, dan
bila ingin garis yang halus alat gambar tidak ditekan.
Letak kertas gambar pada waktu menyelesaikan gambar, dapat diputar
arahnya, ini tergantung pada si penggambar.

Sedangkan untuk menyelesaikan/mewarnai bagian-bagian tubuh ada dua


macam cara :

1. Secara asli, bisa disebut dengan cara natural.


Secara asli atau memperlihatkan warna sesungguhnya.
Pilihan warna yang sesuai dengan warna kulit.
Sedangkan untuk rambut dapat dipakai warna yang mengarah
kehitam, untuk bibir dipakai warna merah.

2. Cara tidak asli tidak natural.


Cara yang dipakai disini adalah dengan memakai satu warna untuk
keseluruhan, misalnya untuk pakaian memakai warna merah maka untuk
rambut, kulit, bibir, dan kuku dipakai juga warna merah.
Perbedaan terletak hanya dengan value yang berbeda. Bagian yang
tertimpa cahaya dibuat lebih terang. Untuk kombinasi yang lain pula
dipadukan dengan warna lain. Cara tidak asli ini kesan spontan.
Penyelesaian gambar busana secara kering menggunakan beberapa alat antara
lain :

1. Pensil berwarna.
Teknik pemakaian pensil warna adalah sebagai berikut :
Untuk mendapatkan kesan yang rata diperlukan ketelitian.
Jika desain akan diberi warna keseluruhan, kerjakanlah dengan arah
yang sama menurut arah benang.
Untuk penyelesaiannya dapat diberikan tekanan dengan warna yang
lebih tua atau tebal, caranya dengan menggoreskan pensil dengan
warna yang sama, menggoreskannya dengan cara menekan.
Siluetnya dapat dibuat dengan pensil yang sama atau warna hitam.
Bila desain dibuat dengan memakai kombinasi warna, maka warna
muda diselesaikan terlebih dahulu.

Gambar 2.82 Penyelesaian gambar busana dengan pensil berwarna.

2. Pensil (2B, 3B, 4B)


(Semakin besar nomornya semakin lunak pensilnya).
Teknik pemakaian pensil adalah sebagai berikut :
- Untuk membuat kesan halus dan garis kecil, pensil haruslah runcing
atau pemakaiannya tidak ditekan.
- Jika seluruh gambar ingin diberi warna dengan pensil, goreskanlah
pensil menurut arah benang
- Agar gambar kelihatan hidup, maka diberikan tekanan pada bagian-
bagian tertentu, bagian yang tertimpa cahaya dibuat terang dan
bagian lainnya dibuat gelap.
- Siluet dari desain haruslah tebal, begitu juga bagian-bagian busana
seperti kerah, saku, garis hias dan lain-lain.
Gambar 2.83 Penyelesaian Gambar Busana Dengan Pensil Hitam.

3. Spidol
Spidol terdapat di dalam berbagai ukuran, semua ukuran dapat dipakai
untuk menyelesaikan gambar busana, hanya untuk garis yang halus dan
kecil dipergunakan spidol dengan ujung yang kecil. Spidol bersifat tebal dan
menutupi permukaan.
Teknik Pemakaian spidol :
- Membuat sket dengan pensil HB atau B
- Jika gambar akan diberi warna seluruhnya, maka spidol digoreskan
dengan arah benang sehingga mengisi seluruh desain.
- Arah pemakaian spidol selalu mengikuti arah benang.
- Siluet dan garis hias diselesaikan dengan memakai spidol, pensil
hitam, pen (Drawing pen) atau boxy.

Gambar 2.84 Penyelesaian gambar busana sesuai contoh bahan dengan spidol.
Gambar 2.85 Penyelesaian gambar busana dengan spidol

4. Drawing pen
Drawing pen terdiri dari berbagai ukuran dan warna, semua ukuran dapat
dipakai untuk menyelesaikan, untuk garis yang harus dan kecil
dipergunakan drawing pen dengan ukuran kecil atau dengan No. 01.
Teknik Pemakaian Drawing pen untuk penyelesaian gambar busana adalah
sebagai berikut :
- Sket dibuat dengan pensil HB atau B.
- Arah pemakaian drawing pen mengikuti arah benang.
- Detail-detail dan garis-garis luar di pertegas dengan cara menekan alat
gambar.
- Bubuhkan bayangan-bayangan serta tekanan-tekanan (aksen) tempat
terjadinya lipatan-lipatan sehingga desain kelihatan hidup.

Gambar 2.86 Penyelesaian gambar busana dengan drawing pen


b. Rangkuman
Gambar busana akan terlihat baik dan indah apabila dikerjakan dengan
teknik penyelesaian yang tepat. Penyelesaian akhir yang salah, akan
memberi pengertian yang salah pula terhadap gambar busana.
Alat yang digunakan untuk menyelesaikan gambar busana secara kering
adalah pensil warna, pensil, spidol, drawing pen.
Teknik penyelesaian adalah cara menyelesaikan gambar busana yang
diciptakan di atas proporsi tubuh sehingga gambar tersebut dapat
terlihat :
- bahan dan permukaan tekstil serta warna yang dipakai.
- Hiasan pada busana
- Teknik penyelesaian pada busana, misalnya lipit jarum saku luar
atau saku dalam.

c. Tugas
Selesaikanlah hasil gambar busana kerja yang telah Anda buat sesuai
contoh bahan dan permintaan pemesan dengan teknik penyelesaian secara
kering.

d. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan teknik penyelesaian dalam
menggambar busana !
2. Sebutkan 4 alat yang digunakan untuk penyelesaian gambar busana
secara kering.
3. jelaskan beberapa ketentuan sebagai pedoman untuk menyelesaikan
gambar busana secara kering.
4. jelaskan cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil
warna.
5. jelaskan cara menyelesaikan gambar busana menggunakan spidol.

e. Kunci jawaban
1. Yang dimaksud dengan teknik Penyelesaian dalam menggambar
busana adalah cara menyelesaikan gambar busana yang diciptakan
diatas proporsi tubuh sehingga gambar tersebut dapat terlihat :
- Bahan dan permukaan tekstil serta warna yang dipakai
- Hiasan pada busana
- Teknik penyelesaian pada busana, misalnya lipit jarum, saku luar
atau saku dalam.
2. Alat yang digunakan untuk menyelesaikan gambar busana secara
kering adalah pensil warna, pensil, spidol, dan drawing pen.
3. Beberapa ketentuan sebagai pedoman untuk menyelesaikan gambar
busana secara kering adalah :
Arah pemakaian pensil/alat gambar disesuaikan dengan arah
benang
Perlu adanya bagian yang tebal dan tipis, supaya gambar busana
kelihatan hidup.
Letak kertas gambar pada waktu menyelesaikan gambar dapat
diputar arahnya.

4. Cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil warna


adalah :
- Jika desain akan diberikan warna keseluruhan, kerjakanlah dengan
arah yang sama menurut arah benang.
- Untuk mendapatkan kesan yang rata di perlukan ketelitian
- Untuk menyelesaikannya dapat diberikan tekanan dengan warna
yang lebih tua atau tebal, caranya dengan mempergunakan pensil
dengan warna yang sama, menggoreskan dengan cara menekan.
- Siluetnya dapatdibuat dengan pensil yang sama atau warna hitam.
- Bila desain dibuat dengan memakai kombinasi warna maka warna
muda diselesaikan terlebih dahulu.
5. Cara menyelesaikan gambar busana menggunakan spidol :
- Jika gambar akan diberi warna seluruhnya, maka spidol digoreskan
dengan arah benang sehingga mengisi seluruh desain.
- Arah pemakaian spidol selalu mengikuti arah benang.
- Siluet dan garis hias diselesaikan dengan memakai spidol, pensil
hitam, drawing pen atau boxy.

BAB III
EVALUASI

A. INSTRUMEN PENILAIAN
1. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. a. Jelaskan apa yang di maksud dengan lengan setali !
b. Sebutkan 5 macam lengan setali !
2. Jelaskan apa yang di maksud dengan piping Cuff !
3. Sebutkan 6 dasar panjang celana !
4. Jelaskan apa yang di maksud dengan Jas (jackets) !
5. Bagaimanakah cara memilih desain busana yang sesuai untuk
seseorang yang bentuk tubuhnya tinggi gemuk !
6. Jelaskan pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna kulit
kuning !
7. Jelaskan langkah langkah menggambar busana Two Piece !
8. Jelaskan 2 macam cara menyelesaikan / mewarnai bagian bagian
tubuh !
9. Apakah yang di maksud dengan Teknik penyelesaian !
10.Jelaskan cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil
berwarna !

2. Tes Praktik
1. Buatlah gambar busana kerja sesuai si pemakai / pemesan yang akan
Anda praktekkan / produk.
2. Selesaikanlah hasil gambar busana kerja yang telah Anda buat sesuai
contoh bahan dan permintaan pemesan dengan teknik penyelesaian
secara kering dengan tepat.

B. KUNCI JAWABAN
1. Tes Tertulis
1. a. Yang di maksud dengan lengan setali atau lengan yang menjadi satu
dengan badan adalah lengan yang tidak terdapat potongan atau
tanpa jahitan sambungan.
b. Macam macam lengan setali adalah lengan kimono, L. Batwing, L.
Kite, L. dolman, L. Magyar.
2. Yang di maksud dengan piping Cuff adalah manset pas yang
penyelesaianyan dengan bisban kecil dan tanpa penutup kancing.
3. Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas :
( short, Jamaica, Bermuda, pedal, Capri, full length).

4. Yang di maksud dengan jas (jackets) adalah busana luar yang menutupi
badan dari pundak sampai ke bawah, di atas garis pinggang, garis
pinggang, di bawah garis pinggang, atau di bawah garis panggul.

5. Cara memilih desain busana yang sesuai untuk seseorang yang bentuk
tubuhnya tinggi gemuk adalah pilihan desain busana yang tampak
melangsingkan dan mengurangi berat badan, misalnya busana dengan
siluet yang tenang dan penekananya pada garis memanjang.

6. Pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna kulit kuning adalah
warna hangat (warna antara jingga dan kuning).

7. Langkah langkah menggambar busana Two Piece :


- Mengutip proporsi tubuh dengan garis tipis.
- Memindahkan gambar busana di atas proporsi tubuh, di mulai dari
busana
- Bagian atas dan di lanjutkan busana bagian bawah.
- Menggambar detail detail bagian busana.
- Melengkapi gambar busana secara lengkap
- Menyelesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap
terang.

8. Dua (2) macam cara menyelesaikan / mewarnai bagian bagian


Tubuh :
1. Secara asli, bisa di sebut dengan cara natural (memperlihatkan
warna sesungguhnya).
Pilihlah warna yang sesuai dengan warna kulit
Sedangkan untuk rambut dapat di pakai warna yang mengarah ke
hitam, untuk bibir di pakai warna merah.

2. Cara tidak asli atau tidak natural.


Cara yang di pakai disini adalah dengan memakai satu warna untuk
keseluruhan, misalnya untuk gambar busana memakai warna merah
maka untuk rambut, kulit, bibir, dan kuku di pakai juga warna
merah. Bagian yang tertimpa cahaya di buat lebih terang.

9. Yang di maksud dengan teknik penyelesaian adalah cara menyelesaikan


gambar busana yang diciptakan di atas proporsi tubuh sehingga gambar
tersebut dapat terlihat bahan serta warna yang di pakai, hiasan pada
busana, teknik penyelesaian pada busana misalnya lipit jarum, saku luar
atau saku dalam.

10.Cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil berwarna


adalah sama dengan pensil biasa adalah sebagai berikut :
a. Jika desain akan di beri warna keseluruhan, kerjakanlah dengan arah
yang sama menurut arah benang.
b. Untuk penyelesaiannya dapat di berikan tekanan dengan warna yang
lebih tua atau tebal, menggoreskanya dengan cara menekan.
c. Siluetnya dapat di buat dengan pensil yang sama atau warna hitam.
d. Bila desain di buat dengan memakai kombinasi warna, maka warna
muda di selesaikan terlebih dahulu.

2. Tes Praktik
1. Gambarkan busana kerja sesuai si pemakai/pemesan
2. Gambar busana kerja yang telah diselesaikan dengan teknik
penyelesaian secara kering sesuai contoh dan permintaan pemesan,
dengan penilaian sesuai lembar penilaian praktik.

C. LEMBAR PENILAIAN TES PRAKTIK.


Nama Peserta :
No. Induk :
Program Keahlian :
Nama jenis pekerjaan :

PEDOMAN PENILAIAN
Skor
N Skor
Aspek Penilaian Mak Keterangan
o Perolehan
s
1 2 3 4 5
I Perencanaan
1.1 Persiapan alat dan bahan 5
1.2 Memilih / menentukan gambar busana 5
sesuai si pemakai / pemesan
10
II Proses (sistimatika & cara kerja)
2.1 Cara mengutip atau menggambar proporsi 5
tubuh.
2.2 Cara memindahkan gambar busana di atas 5
proporsi tubuh.
2.3 Cara menggambar detail bagian bagian 5
busana.
2.4 Cara melengkapi gambar busana secara 5
lenkap (wajah, rambut, accessories dll)
2.5 Cara menyelesaikan gambar busana secara
kering. 10
30
III Kualitas Produk Kerja
3.1 Hasil kutipan / gambar proporsi tubuh 5
sesuai pose yang di kehendaki.
3.2 Hasil gambar busana sesuai si pemakai / 10
pemesan
3.3 Hasil gambar detail bagian bagian busana 5
sesuai permintaan pemesan.
3.4 Hasil gambar kelengkapan busana (wajah, 5
rambut, accessories dll) sesuai dengan
tekniknya.
3.5 Hasil penyelesaian gambar busana sesuai 10
teknik yang tepat
3.6 Pekerjaan diselesaikan sesuai dengan 5
waktu yang ditentukan.
Sub Total 40
IV Sikap / Etos Kerja
4.1 Tanggung jawab 2
4.2 Ketelitian 3
4.3 Inisiatif / Kreativitas 3
4.4 Kemandirian 2
Sub Total 10
V Laporan
5.1 Sistematika penyusunan laporan 4
5.2 Kelengkapan bukti fisik 6
Sub Total 10
Total 100
KRITERIA PENILAIAN

N Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


o
I Perencanaan.
Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan di siapkan sesuai 5
kebutuhan
Alat dan bahan disiapkan tidak 1
sesuai kebutuhan
Memilih / menentukan Memilih / menentukan gambar 5
gambar busana sesuai si busana sesuai si pemakai /
pemakai / pemesan pemesan
Memilih atau menentukan gambar 1
busana tidak sesuai si pemakai /
pemesan
II Proses (sistematika & cara
kerja)
2.1 Cara mengutip / mengutip / menggambar proporsi 5
menggambar proporsi tubuh dengan garis tipis
tubuh mengutip / menggambar proporsi 1
tubuh dengan garis tebal
memindahkan gambar busana 5
2.2 Cara memindahkan dengan memperhatikan dasar
gambar busana di atas dasar estetika
proporsi Memindahkan gambar busana 1
tidak memperhatikan dasar
dasar estetika
Bagian bagian busana di gambar 5
sesuai bentuk / desainnya.
2.3 Cara menggambar detail Bagian bagian busana di gambar 1
bagian bagian busana tidak sesuai bentuk / desainnya
cara menggambar kelengkapan 5
busana sesuai tekniknya.
2.4 Cara menggambar Cara menggambar kelengkapan 1
kelengkapan busana busana tidak sesuai tekniknya.
(wajah, rambut, Gambar busana diselesaikan 10
accessories dll) dengan teknik yang tepat
Gambar busana diselesaikan 1
2.5 cara menyelesaikan dengan teknik yang tidak tepat
gambar busana secara
kering
III Kualitas Produk Kerja
3.1 Hasil kutipan / gambar Hasil kutipan / gambar proporsi 5
proporsi tubuh sesuai pose tubuh sesuai pose yang di
yang dikehendaki kehendaki
Hasil kutipan / gambar proporsi 1
tubuh tidak sesuai pose yang
dikehendaki
3.2 Hasil gambar busana Hasil gambar busana sesuai si 10
sesuai si pemakai / pemakai / pemesan
pemesan Hasil gambar busana tidak sesuai 1
si pemakai / pemesan
Hasil gambar bagian bagian 5
3.3 Hasil gambar detail bagian busana sesuai bentuk / desainnya
bagian busana sesuai Hasil gambar bagian bagian 1
permintaan pemesan busana tidak sesuai bentuk /
desainnya
Hasil gambar kelengkapan busana 5
3.4 Hasil gambar kelengkapan sesuai tekniknya
busana (wajah, rambut, Hasil gambar kelengkapan busana 1
accessories dll) sesuai tidak sesuai tekniknya
dengan tekniknya Hasil penyelesaian gambar busana 10
3.5 Hasil penyelesaian gambar sesuai teknik yang tepat
busana sesuai teknik yang Hasil penyelesaian gambar busana 1
tepat tidak sesuai tekniknya
Menyelesaikan pekerjaan lebih 3
3.6 Pekerjaan di selesaikan cepat dari waktu yang ditentukan
sesuai dengan waktu yang Menyelesaikan pekerjaan tepat 5
ditentukan waktu
Menyelesaikan pekerjaan melebihi 2
waktu yang di tentukan.
IV 4.1 Tanggung Jawab. Membereskan kembali alat dan 2
bahan yang di pergunakan
Tidak membereskan alat dan bahan 1
yang dipergunakan
4.2 Ketelitian Tidak banyak melakukan kesalahan 3
kerja
Banyak melakukan kesalahan kerja 1
4.3 Inisiatif Memiliki inisiatif bekerja 3
Kurang / tidak memiliki inisiatif kerja 1
4.4 Kemandirian Bekerja tanpa banyak diperintah 2
Bekerja dengan banyak diperintah 1
V Laporan.
5.1 Sistimatika penyusunan Laporan disusun sesuai sistematika 4
laporan. yang telah ditentukan
Laporan disusun tidak sistematis 1
5.2 Kelengkapan bukti fisik Melampirkan bukti fisik hasil 3
penyusunan
tidak melampirkan bukti fisik 1

Anda mungkin juga menyukai