Anda di halaman 1dari 13

Materi Pembuatan Pola Dasar Rok Secara Konstruksi

A. Pengertian rok
Rok adalah bagian busana khususnya busana wanita mulai dari batas pinggang ke bawah
melalui panggul sampai panjang yang di inginkan. Rok dibuat terpisah dengan busana
bagian atasnya dan dikenakan oleh wanita sebagai pasangan blus.

B. Fungsi rok
Fungsi rok yaitu untuk menutup dan melindungi tubuh bagian bawah dari sengatan
matahari, udara dingin, debu, dan untuk memenuhi syarat kesusilaan dan kesopanan.

C. Alat yang diperlukan untuk membuat pola rok


Alat yang diperlukan untuk menggambar pola busana banyak jenisnya antara lain :
1. Pita ukuran (cm)

Pita ukuran (cm), digunakan untuk mengambil ukuran badan seseorang yang


akan membuat busana atau ukuran model,disamping itu pita ukuran juga dipakai
untuk menggambar pola pakaian dan juga digunakan pada waktu penyesuaian pola.
Pita ukuran (cm) ada beberapa macam yakni ada yang menggunakan ukuran
centimeter dan ada yang ukuran inchi bahkan ada yang menggunakan kedua ukuran
tersebut. Pita ukuran (cm) yang baik terbuat dari serbuk kaca atau terbuat dari bahan
yang lemas seperti plastik, tepinya tidak bertiras, tidak boleh meregang, garis-garis
dan angka kedua permukaan memiliki ukuran yang dicetak dengan jelas, dan letak
garis ukuran tepat pada tepi pita ukuran.
2. Penggaris
Untuk menggambar pola busana diperlukan penggaris/rol dressmaker dengan
bentuk yang berbeda-beda. Penggaris lurus, digunakan untuk membuat garis lurus.
Penggaris lengkung digunakan untuk membuat garis-garis melengkung seperti garis
lingkar leher, lingkar kerung lengan, kerah dan garis sisi rok. Sedangkan
penggaris segi tiga siku-siku digunakan untuk membentuk garis sudut, seperti garis
badan dan tengah muka, garis badan dan tengah belakang serta garis lebar muka dan
garis lebar punggung.

3. Kertas Pola (buku pola atau buku kostum)

Kertas pola (buku pola / buku kostum) merupakan tempat menggambar pola.


Kertas pola merupakan alat penting untuk menggambar pola. Kertas yang biasa
digunakan untuk menggambar pola dengan ukuran centimeter adalah kertas dorslag,
kertas karton manila atau kertas koran.
Buku pola digunakan untuk menggambar pola busana dengan ukuran skala.
Buku pola yang baik berukuran folio kertasnya bewarna putih, tebal dan halaman
terdiri dari kertas bergaris dan kertas polos dengan letak yang berselang-seling.
Lembar halaman bergaris diperlukan untuk mencatat ukuran dan mencatat
keterangan pola yang dibuat. Lembaran halaman tidak bergaris (polos) digunakan
untuk menggambar pola dengan ukuran skala.
4. Skala

Skala atau ukuran perbandingan, adalah alat ukur yang digunakan untuk


menggambar pola di buku pola. Skala ada beberapa macam yakni ada yang
menggunakan ukuran satu berbanding dua, satu berbanding empat, satu berbanding
enam dan satu berbanding delapan.
Skala yang baik terbuat dari kertas yang agak tebal seperti kertas karton dan
berbentuk segi panjang, dan letak garis ukuran tepat pada tepi skala. Tepinya tidak
bertiras, kedua permukaan memiliki ukuran skala yang berbeda salah satu
diantaranya ukuran skala satu berbanding empat, karena skala ukuran ini
sering digunakan didalam menggambar pola busana.

5. Pensil dan bolpoint

Pensil digunakan untuk menggambar pola di buku pola atau di kertas pola.
Pensil yang baik digunakan untuk menggambar pola ada beberapa macam yakni
pensil terbuat dari graphite, pensil ini bagus digunakan dan mempunyai ukuran yang
berbeda. Untuk yang agak keras dengan kode H / HB pensil ini tulisannya jelas dan
mudah dihapus jika terjadi kesalahan.
Pensil ini digunakan untuk menggambar garis-garis pola, setelah polanya
selesai dibuat, garis dengan pensil ini dipertajam dengan pensil bewarna. Pensil
bewarna merah untuk garis pola bagian muka dan pensil bewarna biru untuk garis
pola bagian belakang. Garis bantu pola di pertajam dengan bolpoint warna hitam.

6. Penghapus (Eraser)
Penghapus perlu disediakan sewaktu menggambar pola, penghapus
digunakan untuk membersihkan goresan pola yang salah.
Penghapus yang baik adalah yang bewarna hitam terbuat dari karet yang
lemas, dengan menggunakan penghabus ini goresan-goresan yang salah akan
menjadi hilang dan tidak meninggalkan bekas sampai mendapatkan hasil yang
memuaskan.

D. Daftar ukuran untuk membuat pola dasar rok

Pola Rok :
1. Lingkar pinggang :
Diukur sekeliling pinggang pas + 1 cm
2. Tinggi panggul :
Diukur dari batas pinggang sampai batas lingkar panggul
3. Lingkar panggul :
Diukur sekeliling panggul terbesar pas + 4 cm
4. Panjang Rok :
Diukur dari batas pinggang sampai panjang rok yang dikehendaki
E. Pola dasar rok
Skala 1:6
Depan Belakang

Keterangan Pola :

Depan Belakang

A – B = 2cm M – N = 2cm

A – C = tinggi panggul M – O = tinggi panggul

B – D = panjang rok N – P = panjang rok

A – E = ¼ li.pi +1cm+3cm( kup ) M – Q = ¼ li.pi - 1cm + 3cm ( kup )

C – F = ¼ lingkar panggul + 1cm O – R = ¼ lingkar panggul – 1cm

D–G=C–F P–S=O–R

G – H = 3cm S – T = 3cm

E – I = panjang rok Q – U = panjang rok

B – J = 1/10 lingkar pinggang N – V = 1/10 lingkar pinggang

J – K = 3cm ( kup ) V – W = 3cm ( kup )

J – L = K – L = panjang kup V – X = W – X = panjang kup


F. Macam-macam pola rok
1. Rok Lipit Hadap

Rok lipit hadap yaitu rok yang lipitnya dibuat berhadapan, baik pada bagian tengah
muka, tengah belakang atau diatur beberapa lipitan pada sekeliling rok.

Pola Rok lipit hadap :


Depan Belakang

Hasil jadi lipit hadap


2. Rok Lipit Sungkup

Rok lipit sungkup yaitu rok yang lipitnya dibuat berlawanan arah. Misalnya lipit yang
satu dibuat kekanan dan yang satu lagi dibuat arah ke kiri. Lipit ini juga sama dengan
lipit pada bagian dalam atau bagian buruk bahan pada lipit hadap.

Pola rok lipit sungkup:


Depan Belakang
Hasil jadi

3. Rok Lipit Pipih

Rok lipit pipih yaitu rok yang mempunyai beberapa lipatan sebagai hiasan.

Pola Rok Lipit Pipih :


Depan Belakang
Hasil Jadi Rok Lipit Pipih

4. Rok Lingkar

Rok yang menggunakan pola satu lingkaran penuh sehingga tampak lebar.

Pola Rok Lingkar penuh :

Keterangan:

● A – B = A – C = 1/6
lingkar pinggang - ½ cm
● B – E = C – D = Panjang
rok

Hasil jadi
5. Rok ½ Lingkar
Rok yang menggunakan pola setengah lingkaran.

Pola Rok ½ lingkar :

Keterangan:

● A – B = A – C = 1/3 lingkar
pinggang – 1 cm
● B – E = C – D = panjang
rok

Hasil jadi
6. Rok Pias 8
Rok yang terdiri dari delapan potongan atau bagian.

Pola Rok Pias :


Keterangan :

● A – B = panjang rok
● A – C = tinggi panggul
● A – A1 = A – A2 = ½ x 1/8
lingkar pinggang
● C – C1 = C – C2 = ½ x 1/8
lingkar panggul
● B1 – B2 = C1 - C2
● B1 – D = B2 – E = 3 cm

Catatan :
Pola dipotong 8x

Hasil Jadi

7. Rok A-Line
Rok yang mempunyai siluet seperti huruf A yaitu pas pada bagian pinggang dan
melebar di bagian bawahnya.
Pola Rok A-line :
Langkah I
Depan Belakang

Langkah II

G. Kriteria mutu pola rok


✔ Kesesuiaan pola dengan model.
✔ Ketepatan ukuran.
✔ Kelengkapan tanda-tanda pola.
✔ Kelengkapan komponen pola.

Anda mungkin juga menyukai