Anda di halaman 1dari 57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Donorojo


Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Busana Butik
Kelas / Semester : XI / 3
Pertemuan ke : 2
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standart Kompetensi : Membuat Busana Wanita
Kode Kompetensi : 103. BUS
Kompetensi Dasar : Mengelompokkan Macam – macam Busana Wanita
Indikator : Membuat pecah pola sesuai desain (busana rumah /
baby doll)

I. A. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Pada akhir kegiatan pembelajaran tentang mengubah pola dasar sesuai desain
peserta diklat mampu:
1. Menganalisa model busana sesuai disain.
2. Membuat pola dasar sesuai disain.
3. Membuat pecah pola dasar sesuai disain.
4. Mengubah pola dasar sesuai disain.

B. 1. Sikap cermat dan teliti dalam membuat proporsi tubuh pada manusia
2. Kreatif berfikir yang baru dan tidak mudah hilang dan dapat
menciptakan kreasi baru.
3. Disiplin dan kerja keras adalah patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan serta bersungguh – sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan dan tugas.

II. Materi Ajar


1. Pengertian busana rumah
Busana rumah adalah busana yang dipakai sehari-hari di rumah, antara
lain daster, baby doll dan busana rekreasi.
2. Teknik Pecah Pola busana Rumah : Baby Doll
3. Model Baby Doll
4. Analisa Desain baby doll
Bagian atas :
 Bentuk garis leher bulat
 Terdapat potongan berbentuk “U” dari garis bahu melalui bagian dada
dan punggung.
 Terdapat dua lipit pipih pada setiap potongan.
 Belahan muka terdapat belahan kancing
 Saku tempel pada bagian muka kiri bawah
 Lengan poff
Bagian bawah
 Celana poff pendek sampai lutut
 Bagian punggungnmenggunakan elastik
 Terdapat jahitan pada setiap sisi celana
5. Gambar Produksi
Gambar produksi busana wanita baby doll (bagian atas)

Lengan poof
Empire lengkung
Dua lipit

Saku tempel

Gambar produksi busana wanita baby doll (bagian bawah)


Ban pinggang dengan
karet elastik dua lajur

Kerutan

Panjang celana selutut

Strook

6. Mengubah pola dasar sesuai model


7. Hasil pecah pola

8.

III. Metode Pembelajaran


1. Teori, Menerangkan
2. Ceramah
3. Demonstrasi
4. Praktik

IV. Langkah – langkah Pembelajaran


Pengelolaan
Kegiatan pembelajaran
Waktu Kelas
Pendahuluan:
- Salam pembuka. 5’ Klasikal
- Motivasi belajar. 10’ Klasikal
- Apersepsi mengenai pola dasar, pecah pola dan macam- 15’ Klasikal
macam busana sesuai kesempatan.
Kegiatan Inti:
- Penjelasan tentang teknik-teknik pembuatan pola dasar, 15’ Klasikal
pecah pola dan hasil pecah pola. Klasikal
- Siswa menganalisa model disain. 30’ Individu
- Siswa membuat / mengubah pecah pola sesuai disain. 45’ Individu
Penutup :
- Tugas membuat pecah pola dengan disain berbeda
60’ Individu

Jumlah Jam 180’

V. Sumber Belajar
A. Alat/Bahan
1. Buku Kostum
2. Penggaris
3. Pita pengukur / metlen
4. Penghapus
5. Pensil hitam 2B, pensil merah biru
B. Sumber Belajar
1. Modul, Teknik Pola Dasa Kontruksi, 2004, MKKS SMK Kelompok
Pariwisata
2. Siti Zaidar. Hj. Dra, 1999, Pembuatan Pola Dasar, Jakarta, Proyek
Pendidikan Menengah Kejuruan
3. Buku Tata Busana I untuk SMK Edisi Pertama : 1984 Milik
Departemen Pendidikan Dan kebudayaan
4. Wancik M. H. 1992 Bina Busana II PT, Gramedia Pustaka Utama
Jakarta
C. Media
1. Contoh-contoh pecah pola
2. Buku-buku mode busana
VI. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian : Unjuk kerja dan tes tertulis
2. Bentuk soal : subyektif tes
3. Soal instrumen :
a. Buatlah analisa model desain di bawah ini!
b. Buatlah gambar produksi model desain di
bawah ini!
c. Buatlah pecah pola sesuai dengan model desain
di bawah ini!”

KUNCI JAWABAN
a. Analisa desain
1) Model baju shake dress
2) Garis leher / sweet heart
3) Garis princess dari lengan
4) Silhuette
b. Gambar produksi

Garis leher / sweet heart

Garis princess dari lengan

Model baju shake dress


tanpa lengan

Bagian bawah mengembang

c. Hasil pecah pola

VII. Aspek Penilaian


Rubrik Penilaian Membuat Pecah Pola sesuai Desain

JUMLAH NILAI
NO KRITERIA BOBOT
A B+ B- C

1 Kelengkapan alat dan bahan 20 20 17 15 12


2. Kerapihan dan kebersihan 25 25 20 17 15
3. Ketepatan pembuatan pecah pola 25 25 23 20 18
4. Hasil jadi pecah pola 30 30 25 23 20
JUMLAH 100 100 85 75 65

Kriteria skor membuat pecah pola sesuai desain


Kelengkapan alat dan bahan
Skor Kriteria
20 100% alat dan bahan yang dibutuhkan lengkap
17 75% alat dan bahan yang dibutuhkan lengkap
15 50% alat dan bahan yang dibutuhkan lengkap
12 25% alat dan bahan yang dibutuhkan lengkap

Kerapihan dan kebersihan


Skor Kriteria
25 100% hasil pecah pola yang dibuat rapi dan bersih
20 75% hasil pecah pola yang dibuat rapi dan bersih
17 50% hasil pecah pola yang dibuat rapi dan bersih
15 25% hasil pecah pola yang dibuat rapi dan bersih

Ketepatan membuat pecah pola sesuai desain


Skor Kriteria
25 100% pecah pola yang dibuat sesuai desain
23 75% pecah pola yang dibuat sesuai desain
20 50% pecah pola yang dibuat sesuai desain
18 25% pecah pola yang dibuat sesuai desain

Hasil jadi pecah pola


Skor Kriteria
30 100% pecah pola sesuai desain di beri tanda dengan
lengkap
25 75% pecah pola sesuai desain di beri tanda dengan lengkap
23 50% pecah pola sesuai desain di beri tanda dengan lengkap
20 25% pecah pola sesuai desain di beri tanda dengan lengkap

Ket:
(Nilai Teori + Nilai Praktek)/2 = nilai akhir

Mengetahui, Pacitan, 11 Juli 2016


Kepala SMKN 1 Donorojo Guru Mata Diklat

ARIS SUNARNO, S.Pd. MM DIYAN VITARIYANTI, SPd


NIP. 19681001 199103 1 010 NIP. 19811219 201001 2 012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Donorojo
Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Busana Butik
Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standart Kompetensi : Membuat Busana Wanita
Kode Kompetensi : 103. BUS
Kompetensi Dasar : Mengelompokkan macam-macam busana wanita.

Indikator :
Pngetahuan :
Mnjelaskan tentang pengelompokan macam-macam busana
wanita.
Sikap :
Dapat mengelompokkan macam-macam busana wanita.
Keterampilan :
Pengelompokan macam-macam busana wanita sesuai dengan
kesempatan.

I. Tujuan Pembelajaran :
- Dapat mengelompokkkan macam – macam busana wanita

II. Materi Pembelajaran :


a) Uraian Materi
Desain busana wanita yang dipilih dan dibuat harus disesuaikan
dengan kesempatan pemakaian, usia pemakai, bentuk tubuh
pemakai.
Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk lima macam
kesempatan yaitu:
- Busana Rumah
- Busana Rekreasi
- Busana Kerja
- Busana Pesta
- Busana Modifikasi/ Khusus
Adapun syarat- syarat busana sesuai kesempatan tersebut adalah:
1) Busana Rumah
- Busana yang dipilih: daster, baby dool
- Desain sederhana dan praktis
- Bahan menyerap keringat, lembut dan mudah dalam
perawatan
- Corak dan warna menyesuaikan
2) Busana Rekreasi
- Busana yang dipilih celana berbagai model dan blus
- Desain praktis
- Bahan nyaman dipakai
3) Busana Kerja
- Busana yang dipilih: Rok/celana dengan blus, Rok/celana
dengan blaser/jas
- Desain praktis, mudah dalam pemakaian
- Bahan mengisap keringat, mudah dalam pemeliharaan
- Warna menyesuaikan
4) Busana Pesta
- Busana yang dipilih: gaun dengan ukuran pendek, sedang
atau panjang
- Desain mewah/bawah variasi
- Bahan berkualitas/mewah
- Warna cerah, lembut
5) Busana Modifikasi/Khusus
- Busana yang dipilih kebaya berbagai model dipadukan
dengan rok panjang, kain panjang, sarung
- Model bervariasi dengan tidak meninggalkan bentuk asli
- Bahan berkualitas, mewah
- Warna lembut, menyesuaikan

Setelah anda mengenal busana untuk berbagai kesempatan, sebagai


bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam pecah pola busana
wanita, anda perlu memahami terlebih dahulu tentang bagian–
bagian busana yang meliputi:
- Macam-macam bentuk leher
- Macam-macam bentuk kerah
- Macam-macam bentuk lengan
- Macam-macam bentuk rok

Pemahaman tentang bagian–bagian busana ini sangat penting untuk


dapat menganalisa, memahami desain busana, selanjutnya dapat
menafsirkan cara mengkontruksi pola sesuai desain. Sebagai dasar
dalam konstruksi pola busana wanita anda perlu menyiapkan
terlebih dahulu kutipan:
- Pola dasar badan wanita muka belakang
- Pola dasar lengan
- Pola dasar rok
III. Metode Pembelajaran ;
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Demonstrasi / eksperimen
3. Pemberian tugas

IV. Langkah – Langkah Pembelajaran :


A. Pertemuan ke 1

Kegiatan pembelajaran Pengelolaan


Waktu Kelas
Pendahuluan :
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam ½ x 45 ‘ Klasikal
kegiatan pembelajaran
- Menyampaikan pokok / tema hari ini
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini

Kegiatan Inti : Menjelaskan tentang


pengelompokan macam-macam 1 x 45 ‘ klasikal
busana wanita.
Penutup :
- Mengajukan pertanyaan –
pertanyaan terkait dengan tujuan
pembelajaran ½ x45 ‘ Klasikal

V. Sumber belajar :
A. Media : Buku modul
B. Alat – alat : gunting
C. Bahan :

VI. Penilaian Hasil Belajar :

Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Tes Tulis Soal Uraian 1. Sebutkkan syarat – syarat busana


sesuai kesempatan :
1) Busana Rumah
2) Busana Rekreasi
3) Busana Kerja
4) Busana Pesta
5) Busana Modifikasi/Khusus

Tes unjuk Lembar tes unjuk -


kerja kerja

KUNCI JAWABAN TES TULIS

Adapun syarat- syarat busana sesuai kesempatan tersebut adalah:


1) Busana Rumah
- Busana yang dipilih: daster, baby dool
- Desain sederhana dan praktis
- Bahan menyerap keringat, lembut dan mudah dalam
perawatan
- Corak dan warna menyesuaikan
2) Busana Rekreasi
- Busana yang dipilih celana berbagai model dan blus
- Desain praktis
- Bahan nyaman dipakai
3) Busana Kerja
- Busana yang dipilih: Rok/celana dengan blus, Rok/celana
dengan blaser/jas
- Desain praktis, mudah dalam pemakaian
- Bahan mengisap keringat, mudah dalam pemeliharaan
- Warna menyesuaikan
4) Busana Pesta
- Busana yang dipilih: gaun dengan ukuran pendek, sedang
atau panjang
- Desain mewah/bawah variasi
- Bahan berkualitas/mewah
- Warna cerah, lembut
5) Busana Modifikasi/Khusus
- Busana yang dipilih kebaya berbagai model dipadukan
dengan rok panjang, kain panjang, sarung
- Model bervariasi dengan tidak meninggalkan bentuk asli
- Bahan berkualitas, mewah
- Warna lembut, menyesuaikan
a. Benar semua skor 20
b. Benar 50 % 15
c. Salah semua 1
d. Tidak mengerjakan 0

Pacitan,9 Juli 2016


Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Donorojo Guru Mata Diklat

ARIS SUNARNO, S.Pd,MM DIYAN VITARIYANTI, S.Pd


NIP. 19681001 199103 1 010 NIP. 19811219 201001 2 012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK NEGERI 1 DONOROJO

Program Keahlian : Tata Busana


Mata Pelajaran : Busana Butik

Kelas / Semester : XI / 3

Pertemuan Ke : 3

Alokasi Waktu : 8 X 45 menit

Standar Kompetensi : Membuat Busana Wanita

Kode Kompetensi : 103. BUS

Kompetensi Dasar : Memotong bahan

Indikator :
Pngetahuan :
 Dapat menyiapkan bahan :
- Kualitas dan kuantitas.
- Cacat bahan.
- Penyusutan bahan :

o Dengan steam
o Di rendam
o Disemprot
o Disetrika.
 Menjelaskan cara meletakkan pola di atas bahan.
 Menjelaskan teknik memotong.
Sikap :
 Cermat mempersiapkan bahan menjadi bahan siap potong.
 Teliti dan kreatif dalam merancang peletakan pola di atas bahan.
 Memotong dngan memperhatikan K3.
Keterampilan :
 Menyiapkan bahan siap potong.
 Menata pola di atas bahan.
Memotong sesuai K3.
Nilai Karakter :

I. Tujuan Pembelajaran :
- Memeriksa ketepatan ukuran pola
- Memeriksa ketepatan bentuk pola
- Memeriksa kelengkapan jumlah pola sesuai desain
- Melengkapi tanda- tanda pola sesuai ketentuan
- Menggunting pola sesuai tanda/ bentuk pola
II. Materi Pembelajaran : Memeriksa pola adalah pekerjaan setelah anda
selesai membuat konstruksi pola. Hal ini penting dilakukan agar anda
mendapatkan pola sesuai desain dengan memeriksa kembali:
 Ketepatan ukuran pola
Cek ukuran lingkar badan
Cek ukuran lingkar pinggang
Cek ukuran lingkar panggul
Cek ukuran panjang badan/ rok/celana
Cek ukuran panjang lengan

 Ketepatan bentuk pola


Cek bentuk pola bagian atas
Cek bentuk pola bagian bawah
Cek bentuk bagian-bagian pola yang lain

 Kelengkapan komponen pola


Pola bagian atas
Pola bagian bawah
Pola lapisan, pelapis dan bagian-bagian pola yang lain

 Ketepatan tanda- tanda pola


Tanda arah serat kain
Tanda guntingan
Tanda rangkap/tidak rangkap
Tanda jumlah guntingan
Tanda lipatan
Tanda lipit pantas
Tanda muka/belakang
Dll

III. Metode Pembelajaran ;


4. Ceramah dan Tanya jawab
5. Demonstrasi / eksperimen
6. Pemberian tugas

IV. Langkah – Langkah Pembelajaran :


B. Pertemuan ke 1
Kegiatan pembelajaran Pengelolaan
Waktu Kelas
Pendahuluan :
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam 1 x 45 ‘ Klasikal
kegiatan pembelajaran
- Menyampaikan pokok / tema hari ini
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini

Kegiatan Inti :
- Memeriksa ketepatan ukuran pola 6 x 45 ‘ klasikal
- Memeriksa ketepatan bentuk pola
- Memeriksa kelengkapan jumlah pola
sesuai desain
1 x 45 ‘ Klasikal
- Melengkapi tanda- tanda pola sesuai
ketentuan
- Menggunting pola sesuai tanda/ bentuk
pola

Penutup :
- Mengajukan pertanyaan –
pertanyaan terkait dengan tujuan
pembelajaran

V. Sumber belajar :
A. Media : Buku modul
B. Alat – alat : Jarum, pemidangan, bidal, karbon jahit, pensil, gunting
C. Bahan : Kain, benang , kapas

VI. Penilaian Hasil Belajar :

Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Tes Tulis Soal Uraian a. Tuliskan ukuran pola yang anda
buat!
b. Tuliskan komponen–komponen
pola y!ng anda buat
c. Buatlah tanda–tanda pola!

Tes unjuk Lembar tes unjuk  Kutiplah pola yag sudah dibuat
kerja kerja
lengakp dengan semua
komponen pola
 Lengkapi komponen pola
dengan keterangan bagian–
bagian pola
 Lengkapi komponen pola dengan
tanda-tanda pola
 Lengkapi komponen pola dengan
No pola
 Lengkapi dengan Model
 Lengkapi dengan data pemesan
 Guntinglah pola-pola yang sudah
diperiksa sesuai
tanda/bentuk pola

KUNCI JAWABAN TES TULIS

1.Ukuran pola:
- Lingkar badan …..
- Lingkar pinggang …..
- Lingkar panggul …..
- Panjang badan, rok, celana …..
- Panjang lengan …..

e. Benar semua skor 25


f. Benar 50 % 15
g. Salah semua 1
h. Tidak mengerjakan 0
2. Komponen Pola:
- Pola badan
- Pola lengan
- Pola rok/celana
- Pola kerah
- Pola pelapis, lapisan
a. Benar semua skor 25
b. Benar 50 % 15
c. Salah semua 1
d. Tidak mengerjakan 0
3. Tanda-tanda pola:
- Tanda arah serat kain
- Tanda guntingan
- Tanda lipatan
- Tanda pola muka/belakang
- Tanda jahitan
e. Benar semua skor 25
f. Benar 50 % 15
g. Salah semua 1
d. Tidak mengerjakan 0

Rubrik Penilaian persiapan alat dan bahan

BOB SKOR
NO KRITERIA
OT PEROLEHAN
 Dapat menyiapkan
bahan :
.
15
1 Pengetahuan  Menjelaskan cara
meletakkan pola di atas
bahan.
 Menjelaskan teknik
15
memotong.
 Cermat mempersiapkan
bahan menjadi bahan siap
10
potong.

 Teliti dan kreatif dalam


2. Sikap merancang peletakan pola
20
di atas bahan.

 Memotong dngan
memperhatikan K3. 20

 Menyiapkan bahan siap


potong.
20
3. Keterampilan
Menata pola di atas bahan.
Memotong sesuai K3.
JUMLAH 100

Nilai = jumlah skor perolehan + jumlah nilai tes tulis


_____________________________________
2
= Nilai

Pacitan,9 Juli 2012


Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Donorojo Guru Mata Diklat

ARIS SUNARNO, S.Pd,MM DIYAN VITARIYANTI, S.Pd


NIP. 19681001 199103 1 010 NIP. 19811219 201001 2 012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Donorojo


Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Busana Butik
Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 4
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standart Kompetensi : Membuat Busana Wanita
Kode Kompetensi : 103. BUS
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan busana wanita dengan jahitan
Indikator :
Pngetahuan :
 Menjelaskan cara menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan.
Sikap :
 Teliti dalam menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan.
Keterampilan :
 Menyelesaikan busana wanita dengan tangan sesuai tertib kerja.

I. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Kegiatan belajar 3 diharapkan Anda dapat:
 Menyelesaikan langkah kerja uji coba pola
 Melakukan uji coba pola sesuai desain
 Memperbaiki pola.

II. Materi Pembelajaran :


 Hal yang harus diperhatikan:
1. Tujuan merencanakan ialah untuk memudahkan pekerjaan
menjahit agar jangan sampai ada yang salah jahit, sehingga untuk
mendapatkan cup yang bagus tidak perlu membuka kembali
pakaian yang sudah dijahit.
2. Langkah kerja tidak sama pada setiap pakaian karena model dan
bahan berbeda-beda.
3. Memperhatikan model dengan teliti untuk dapat merencanakan uji
coba pola.
4. Uji coba pola dilakukan dengan bantuan dress form atau
pragawati.

 Kesalahan-kesalahan uji coba pola pada umumnya disebabkan oleh:


1. Karena salah pola/bentuk pola
2. Karena salah gunting;
3. Karena salah menyatukan.
4. Karena salah ukuran
1) Karena salah pola.
Kesalahan-kesalahan terjadi disebabkan salah mengambil
ukuran seperti:
 Lingkar badan dan pinggang kebesaran atau kekecilan
 Panjang muka dan panjang punggung terlalu panjang atau
kurang panjang
 Lingkar leher terlalu longgar atau sempit
 Kurung lengan terlelu besar atau sempit
 Kesalahan menafsir/menentukan perbandingan ukuran

2) Karena salah gunting


Badan kelihatan miring atau bahu terlihat rendah sebelah. Jelas
kelihatan pada kain bermotif garis, kotak-kotak atau pola-pola
geometris yang teratur polanya.
Keadaan seperti ini disebabkan bergeser saat meletakkan pola.
Pola seharusnya diletakkan tepat tengah muka lurus benang
atau lurus kerah kain.

3) Karena salah menyatukan


Memasang lengan kurang tepat, sehingga lengan kelihatannya
miring ke depan atau ke belakang.
Memasang kerah tidak dimulai dari tengah belakang sehingga
pada saat terakhir kerah kurang.

 Melakukan uji coba pola sesuai desain


Memperbaiki pola
Langkah-langkah uji coba pola
1. Menyiapkan alat dan bahan.
a. Menyiapkan alat
b. Bahan uji coba
Blaco atau bahan tekstil sesungguhnya.
2. Menyiapkan desain busana
3. Meletakkan pola dasar di atas bahan dan menggunting
menggunting bagian badan, rok dan lengan
4. Memberi tanda-tanda pola dengan bantuan rader dan karbin jahit
5. Menjelujur dengan benang warna lain bagian tengah muka, tengah
belakang badan, tengah muka, tengah belakang rok batas
pinggang dan engah lengan
6. Menyatukan bagian–bagian pola badan rok dan lengan
7. Uji coba I pola dasar

III. Metode Pembelajaran ;


7. Ceramah dan Tanya jawab
8. Demonstrasi / eksperimen
9. Pemberian tugas
IV. Langkah – Langkah Pembelajaran :
C. Pertemuan ke 1

Kegiatan pembelajaran Pengelolaan


Waktu Kelas
Pendahuluan :
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam 1 x 45 ‘ Klasikal
kegiatan pembelajaran
- Menyampaikan pokok / tema hari ini
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini

Kegiatan Inti :
 Menyelesaikan langkah kerja uji coba pola 6 x 45 ‘ klasikal
 Melakukan uji coba pola sesuai desain
 Memperbaiki pola.
Penutup : 1 x45 ‘ Klasikal
- Mengajukan pertanyaan –
pertanyaan terkait dengan tujuan
pembelajaran

V. Sumber belajar :
A. Media : Buku modul
B. Alat – alat :
C. Bahan :

VI. Penilaian Hasil Belajar :

Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Tes Tulis Soal Uraian 1 Jelaskan Tujuan melakukan uji
coba pola!
2 Sebutkan kesalahan–kesalahan
yang pada umumnya dijumpai
pada saat uji coba pola!
3 Sebutkan jenis–jenis bahan untuk
uji coba pola!

Tes unjuk Lembar tes unjuk 1 Siapkan bahan dan alat uji coba
kerja kerja
pola!
2 Siapkan pola sesuai desain!
3 Buatlah uji coba pola diatas dress
form!
4 Berilah tanda penambahan
(apabila ada)!

KUNCI JAWABAN TES TULIS


1 Tujuan melakukan uji coba pola adalah: untuk mengetahui
bentuk dan ketepatan pola sesuai atau tidak dengan desain dan
ukuran
2 Kesalahan yang umumnya dijumpai pada saat uji coba pola yaitu:
- salah ukuran
- salah bentuk
- salah menggunting
- salah menyatukan bagian pola

3 Jenis bahan untuk uji coba pola:


- Bahan yang lebih murah
- Bahan blaco
- Kertas tela/kertas singkong

h. Benar semua skor 25


i. Benar 50 % 15
j. Salah semua 1
d. Tidak mengerjakan 0
b. Lembar Kerja
1. Alat
 1 unit kerja untuk uji
coba pola
 1 unit kerja untuk
menggunting dan memberi tanda pola.
2. Bahan
 Bahan blaco atau bahan tekstil sesungguhnya.
3. Keselamatan kerja
a) Periksa meja pola sebelum dimulai pekerjaan
b) Periksa dress form sebelum dimulai pekerjaan
c) Hati-hati dan teliti dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh
d) Ikuti petunjuk langkah-langkah melakukan uji coba pola
secara sistematis (sesuai instruksi)
e) Ikuti petunjuk cara merubah pola dengan benar (sesuai
instruksi)
f) Membersihkan kembali meja pola atau tempat kerja setelah
selesai bekerja.

4. Langkah kerja
A. Melakukan uji coba pola sesuai desain.
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Menyiapkan gambar model.
c. Menyiapkan pola dasar, badan rok dan lengan.
d. Menyiapkan komponen-komponen pola sesuai model.
e. Meletakkan pol dasar di atas bahan.
f. Menggunting dan memberi tanda pola.
g. Menjelujur bagian tengah muka, tengah belakang bagian pola
badan dan rok. Menjelujur batas pinggang dan menjelujur
tengah lengan.
h. Menyatukan badan, rok dan lengan.
B. Merubah pola
a. Uji coba pola dasar
b. Meletakkan pola di atas bahan dan menggunting sesuai
desain
c. Memberi tanda
d. Menjelujur dan menyatukan pola
e. Uji coba pola sesuai desain
f. Memperbaiki kesalahan pola
g. Merapikan kembali alat dan bahan yang telah dipergunakan.

Rubrik Penilaian persiapan alat dan bahan

BOB SKOR
NO KRITERIA
OT PEROLEHAN

 Menjelaskan cara
1 Pengetahuan menyelesaikan busana 30
wanita dengan jahitan
tangan.
 . Teliti dalam
menyelesaikan busana
2. Sikap 50
wanita dengan jahitan
tangan.
 Menyelesaikan busana
wanita dengan tangan
3. Keterampilan 20
sesuai tertib kerja.

JUMLAH 100

Nilai = jumlah skor perolehan + jumlah nilai tes tulis


_____________________________________
2
= Nilai

Pacitan,9 Juli 2016


Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Donorojo Guru Mata Diklat

ARIS SUNARNO, S.Pd,MM DIYAN VITARIYANTI, S.Pd


NIP. 19681001 199103 1 010 NIP. 19811219 201001 2 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Donorojo


Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Busana Butik
Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 5
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standart Kompetensi : Membuat Busana Wanita
Kode Kompetensi : 103. BUS
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan busana wanita dengan jahitan
Indikator :
Pngetahuan :
 Menjelaskan cara menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan.
Sikap :
 Teliti dalam menyelesaikan busana wanita dengan jahitan tangan.
Keterampilan :
 Menyelesaikan busana wanita dengan tangan sesuai tertib kerja.

I. Tujuan Pembelajaran :

1) menjelaskan sikap kerja yang positif dalam


menjahit dengan tangan
2) menerapkan sikap kerja yang positif
3) menjelaskan teknik penyelesaian kelim
4) menyelesaikan kelim dengan teknik yang benar dan rapi
5) menjelaskan teknik pembuatan lubang kancing
6) membuat lubang kancing dengan teknik yang benar dan rapi

II. Materi Pembelajaran :


7) Sikap kerja menjahit yang positif
Dalam mengerjakan penyelesaian busana dengan alat
jahit tangan, pada waktu bekerja harus memperhatikan sikap
kerja yang positif.
Cara duduk dengan benar tidak hanya membantu untuk
melakukan pekerjaan dengan lebih baik, tetapi juga membuat
pekerjaan lebih mudah dan mencegah kita dari rasa lelah yang
muncul secara cepat.

Gambar 1.1 Sikap duduk yang benar dan salah

Sikap duduk yang baik adalah posisi duduk nyaman,


tidak kaku, posisi tegak dan punggung tetap lurus.
Tempatkan kedua kaki di atas lantai, siku disamping
badan, dan peganglah jahitan di atas meja, sehingga akan
membawa pekerjaan pada jarak yang tepat dari mata.
Posisikan tangan untuk dapat bekerja dengan nyaman di atas
meja.
Apabila melakukan pekerjaan penyelesaian busana
pada kain yang lebar, letakkan dan bentangkan kain diatas
meja kerja seperti pada gambar dibawah ini!

Bentangkan kain di atas meja…


… atau letakkan kain menggantung ke bawah

Gambar 1.2 Bekerja dengan potongan kain yang lebar

Pencahayaan harus cukup terang saat kita


menyelesaikan jahitan. Jika mungkin cahaya datang dari arah
kiri badan. Pencahayaan yang kurang terang, akan membuat
mata cepat lelah. Ketika mata lelah, istirahatlah sejenak,
karena mata kita jauh lebih penting dari pekerjaan.
Tangan kita harus dalam keadaan bersih saat
memegang pekerjaan. Jari-jari tangan yang kotor akan
mengotori pekerjaan. Oleh karena itu cuci tangan sebelum
menjahit. Jika tangan menjadi basah pada waktu bekerja, cuci
tangan atau taburi dengan sedikit talk.

8) Teknik penyelesaian kelim


Kelim adalah penyelesaian tepi dari bagian-bagian
busana. Kelim dilipat mengarah ke bagian buruk kain dan
tepinya dapat diselesaikan dengan menggunakan mesin atau
jahitan tangan. Lebar kelim bermacam-macam tergantung
pada penempatannya, misalnya:
- kelim rok : lebar kelim antara 3–5 cm
- kelim blus : lebar kelim antara 2–4 cm
- kelim lengan : lebar kelim antara 3–4 cm
Penyelesaian kelim dikerjakan setelah busana selesai dijahit.
Kelim sebaiknya dijelujur dan disetrika lebih dahulu sebelum
diselesaikan dengan tusuk som atau tusuk flanel.
a) Teknik penyelesaian kelim dengan tusuk flanel
Kelim diselesaikan dengan tusuk flanel terutama pada
bahan tipis setengah tebal dan tebal yang pinggiran
kain/tepi kelim diobras.

Langkah kerja:
1. Kelim dilipat sesuai lebar yang ditentukan, semat
dengan jarum pentul pada beberapa tempat.
2. Jelujur sekeliling kelim kemudian dipres dengan
setrika .
3. Selesaikan kelim dengan tusuk flanel. Cara
mengerjakan dari kiri ke kanan dengan hanya
mengambil 1–2 helai serat kain bersilang
membentuk sudut yang sama jaraknya.
4. Benang dimatikan pada akhir tusuk flanel dan benang
jelujur dibersihkan.

Gambar 1.3 Teknik penyelesaian kelim dengan tusuk flanel

b) Teknik penyelesaian kelim dengan tusuk kelim


Teknik ini dapat diterapkan pada bahan yang tipis sampai
tebal baik pada tepi kelim yang diobras ataupun tidak.
Langkah kerja:
1. Tepi kelim dilipat selebar 0,5 cm
2. Lipat lagi selebar kelim yang ditentukan, semat jarum
pentul kemudian dijelujur dan dipres dengan setrika.
3. Kelim diselesaikan dengan tusuk kelim, buat tusukan
awal sebagai penguat pada lipatan dalam kelim,
lanjutkan dengan tusuk kelim sengan mengambil 1–2
helai serat kain dengan jarak yang teratur. Tusuk
kelim dikerjakan dari kanan ke kiri.
2. Benang dimatikan pada akhir tusuk kelim dan benang
jelujur dibersihkan.

Gambar 1. 4 Teknik penyelesaian dengan tusuk kelim

c) Teknik penyelesaian kelim pada bahan tembus


terang
Langkah kerja:
1. Lipat lipatan dalam kelim, lebarnya sama dengan
lebar kelim.
2. Lipat sekali lagi tepat pada batas lebar kelim, semat
jarum pentul dan dijelujur kemudian dipres dengan
setrika.
3. Selesaikan dengan tusuk som matikan benang untuk
penguat pada akhir tusuk.
4. Bersihkan benang jelujur.

Gambar 1. 5 Teknik penyelesaian kelim pada bahan tembus terang

9) Teknik pembuatan lubang kancing


Kancing dan lubang kancing digunakan untuk menutup
belahan yang terdiri atas dua lapis yang bertumpukan. Pada
lapis bawah dipasang kancing dan pada lapis atas dibuat
lubang kancing.
Untuk busana wanita lapis kanan menutup lapis kiri,
sedangkan untuk pria lapis kiri diatas lapis kanan. Lubang
kancing dapat diselesaikan dengan tangan ataupun mesin.
Langkah kerja membuat lubang kancing dengan tangan:
1. Mengukur besar kancing yang akan dipasang
2. Menentukan tempat letak lubang kancing, diukur dari
tengah muka (TM) keluar 2–3 mm, untuk lubang kancing
melintang. Lubang kancing membujur garis tengah lubang
tepat pada garis tengah muka(TM)

Gambar 1.6 Menentukan letak lubang kancing

3. Membuat rentangan benang atau jelujuran pada sekeliling


lubang kancing dengan jarak 6 mm dari garis tengah
lubang
Gambar 1.7 Membuat rentangan benang

4. Memotong/menggunting lubang tepat pada garis tengah


lubang, menggunakan gunting atau pembuka jahitan
kemudian selesaikan dengan tusuk balut

Gambar 1.8 Membuat tusuk balut

5. Menyelesaikan dengan tusuk lubang kancing pada


sekeliling lubang dan diberi trens pada ujung lubang
kancing sebagai penguat. Lubang kancing membujur trens
pada dua ujung, sedangkan pada lubang kancing
melintang trens pada satu ujung.
Gambar 1.9 Menyelesaikan dengan tusuk lubang kancing

Letak lubang kancing ada yang melintang dan membujur


tergantung pada jenis belahan. Belahan yang pelapisnya
mengarah kedalam, lubang kancingnya melintang.
Sedangkan belahan yang pelapisnya mengarah keluar,
(misal; kemeja) atau pada belahan terbatas (misal;
belahan dua lajur pada kaos), lubang kancingnya
membujur.

III. Metode Pembelajaran ;


10. Ceramah dan Tanya jawab
11. Demonstrasi / eksperimen
12. Pemberian tugas

IV. Langkah – Langkah Pembelajaran :


D. Pertemuan ke 1

Kegiatan pembelajaran Pengelolaan


Waktu Kelas
Pendahuluan :
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam 1 x 45 ‘ Klasikal
kegiatan pembelajaran
- Menyampaikan pokok / tema hari ini
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini

Kegiatan Inti :
6 x 45 ‘ klasikal

1) menjelas
kan sikap kerja yang positif
dalam menjahit dengan 1 x45 ‘ Klasikal
tangan
2) menerapkan sikap kerja
yang positif
3) menjelaskan teknik
penyelesaian kelim
4) menyelesaikan kelim dengan
teknik yang benar dan rapi
5) menjelaskan teknik
pembuatan lubang kancing
6) membuat lubang kancing
dengan teknik yang benar
dan rapi

Penutup :
- Mengajukan pertanyaan –
pertanyaan terkait dengan tujuan
pembelajaran

V. Sumber belajar :
A. Media : Buku modul
B. Alat – alat :
C. Bahan :

VI. Penilaian Hasil Belajar :

Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
Instrumen

Tes Soal 1) Jelaskan mengapa kita harus


Tulis Uraian
bekerja dengan sikap kerja yang
positif!
2) Sebutkan empat sikap kerja yang
harus diperhatikan dan dibiasakan
dalam bekerja!
3) Apakah yang dimaksud dengan
kelim?
4) Jelaskan dua teknik penyelesaian
kelim!
5) Tuliskan langkah-langkah
membuat lubang kancing!

Tes Lembar 1) Amatilah tehnik penyelesaian


unjuk tes unjuk
kelim pada beberapa potong
kerja kerja
pakaian wanita! Minimal 5
potong.
2) Amatilah letak lubang kancing
melintang dan membujur pada
pakaian wanita!
3) Buatlah pada kain uji coba
teknik penyelesaian kelim
dengan tusuk kelim pada
bahan tebal, setengah tebal
dan tipis!
4) Buatlah pada kain uji coba
teknik penyelesaian kelim
dengan tusuk flanel pada
bahan tebal, setengah tebal
dan tipis!
5) Buatlah pada kain uji coba
teknik penyelesaian kelim
pada bahan tembus terang!
6) Buatlah masing-masing 5
buah lubang kancing
melintang dan membujur pada
kain uji coba!

KUNCI JAWABAN TES TULIS

10) Bekerja dengan sikap kerja yang positif membuat pekerjaan


menjadi lebih mudah diselesaikan dan membuat kita tidak
cepat merasa lelah, sehingga hal tersebut akan berpengaruh
pula terhadap kesehatan tubuh dan hasil pekerjaan.
11) a) duduk dengan sikap yang benar
b) meletakkan dan menyelesaikan pekerjaan di atas meja
c) bekerja dengan penerangan yang memadai
d) membersihkan tangan sebelum memegang pekerjaan
jahitan
12) penyelesaian tepi dari bagian busana yang dilipat mengarah
kebagian buruk kain.
13) a) kelim diselesaikan dengan tusuk kelim, dikerjakan dari
kiri
ke kanan, dengan mengambil 1–2 helai serat benang
pada
kain dengan jarak yang teratur.
b) kelim diselesaikan dengan tusuk flanel, terutama pada
tepi
bahan yang diobras. Dikerjakan dari kanan ke kiri
dengan mengambil 1–2 helai serat benang pada kain
dengan jarak yang teratur
14) Langkah kerja membuat lubang kancing:
- mengukur besar kancing yang akan dipasang
- menentukan tempat lubang kancing
- membuat rentangan benang atau menjelujur pada
sekeliling lubang kancing dengan jarak 6 mm dari garis
tengah
- memotong lubang, diselesaikan dengan tusuk balut pada
sekeliling lubang
- menyelesaikan sekeliling lubang kancing dengan tusuk
festoon berkepala (tusuk lubang kancing) dan diberikan
trens penguat pada ujungnya.

III. Metode Pembelajaran ;


13. Ceramah dan Tanya jawab
14. Demonstrasi / eksperimen
15. Pemberian tugas

IV. Langkah – Langkah Pembelajaran :


E. Pertemuan ke 1

Kegiatan pembelajaran Pengelolaan


Waktu Kelas
Pendahuluan :
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam 1 x 45 ‘ Klasikal
kegiatan pembelajaran
- Menyampaikan pokok / tema hari ini
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini

Kegiatan Inti :
 Menyelesaikan langkah kerja uji coba pola 6 x 45 ‘ klasikal
 Melakukan uji coba pola sesuai desain
 Memperbaiki pola.
Penutup :
1 x45 ‘ Klasikal
- Mengajukan pertanyaan –
pertanyaan terkait dengan tujuan
pembelajaran

V. Sumber belajar :
A. Media : Buku modul
B. Alat – alat :
C. Bahan :

VI. Penilaian Hasil Belajar :

Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Tes Tulis Soal Uraian 4 Jelaskan Tujuan melakukan uji


coba pola!
5 Sebutkan kesalahan–kesalahan
yang pada umumnya dijumpai
pada saat uji coba pola!
6 Sebutkan jenis–jenis bahan untuk
uji coba pola!

Tes unjuk Lembar tes unjuk 5 Siapkan bahan dan alat uji coba
kerja kerja
pola!
6 Siapkan pola sesuai desain!
7 Buatlah uji coba pola diatas dress
form!
8 Berilah tanda penambahan
(apabila ada)!

KUNCI JAWABAN TES TULIS


4 Tujuan melakukan uji coba pola adalah: untuk mengetahui
bentuk dan ketepatan pola sesuai atau tidak dengan desain dan
ukuran
5 Kesalahan yang umumnya dijumpai pada saat uji coba pola yaitu:
- salah ukuran
- salah bentuk
- salah menggunting
- salah menyatukan bagian pola

6 Jenis bahan untuk uji coba pola:


- Bahan yang lebih murah
- Bahan blaco
- Kertas tela/kertas singkong

k. Benar semua skor 25


l. Benar 50 % 15
m. Salah semua 1
d. Tidak mengerjakan 0

b. Lembar Kerja
1. Alat
 1 unit kerja untuk uji
coba pola
 1 unit kerja untuk
menggunting dan memberi tanda pola.
2. Bahan
 Bahan blaco atau bahan tekstil sesungguhnya.
3. Keselamatan kerja
a) Periksa meja pola sebelum dimulai pekerjaan
b) Periksa dress form sebelum dimulai pekerjaan
c) Hati-hati dan teliti dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh
d) Ikuti petunjuk langkah-langkah melakukan uji coba pola
secara sistematis (sesuai instruksi)
e) Ikuti petunjuk cara merubah pola dengan benar (sesuai
instruksi)
f) Membersihkan kembali meja pola atau tempat kerja setelah
selesai bekerja.
4. Langkah kerja
A. Melakukan uji coba pola sesuai desain.
i. Menyiapkan alat dan bahan.
j. Menyiapkan gambar model.
k. Menyiapkan pola dasar, badan rok dan lengan.
l. Menyiapkan komponen-komponen pola sesuai model.
m. Meletakkan pol dasar di atas bahan.
n. Menggunting dan memberi tanda pola.
o. Menjelujur bagian tengah muka, tengah belakang bagian pola
badan dan rok. Menjelujur batas pinggang dan menjelujur
tengah lengan.
p. Menyatukan badan, rok dan lengan.
B. Merubah pola
h. Uji coba pola dasar
i. Meletakkan pola di atas bahan dan menggunting sesuai
desain
j. Memberi tanda
k. Menjelujur dan menyatukan pola
l. Uji coba pola sesuai desain
m. Memperbaiki kesalahan pola
n. Merapikan kembali alat dan bahan yang telah dipergunakan.

Rubrik Penilaian persiapan alat dan bahan

BOB SKOR
NO KRITERIA
OT PEROLEHAN

 Menjelaskan cara
1 Pengetahuan menyelesaikan busana 30
wanita dengan jahitan
tangan.
 . Teliti dalam
menyelesaikan busana
2. Sikap 50
wanita dengan jahitan
tangan.
 Menyelesaikan busana
wanita dengan tangan
3. Keterampilan 20
sesuai tertib kerja.

JUMLAH 100

Nilai = jumlah skor perolehan + jumlah nilai tes tulis


_____________________________________
2
= Nilai
Pacitan,9 Juli 2016
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Donorojo Guru Mata Diklat

ARIS SUNARNO, S.Pd,MM DIYAN VITARIYANTI, S.Pd


NIP. 19681001 199103 1 010 NIP. 19811219 201001 2 012
PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Donorojo


Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Busana Butik
Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 6
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
Standart Kompetensi : Membuat Busana Wanita
Kode Kompetensi : 103. BUS
Kompetensi Dasar : Melakukan pengepresan

Indikator :

Pngetahuan :
 Mengetahui alat-alat pengepresan
 Mengetahui tujuan melakukan pengeprsan.
 Mengetahui kegunaan pengepresan pada busana wanita.
 Mengetahui cara melakukan pengepresan pada busana wanita.
Sikap :
 Cermat dan teliti pada waktu melakkan pengepresan.
 Hati-hati dalam melakukan pengepresan.
 Memiliki cara melakukan pengepresan pada busana wanita.
Keterampilan :
 Melakukan pengepresan pada busana wanita.
 Mengutamakan keselamatan pada saat melakukan pengepresan.
 Melakukan pengepresan dengan rapi.

I. Tujuan Pembelajaran :

Melakukan Pengepresan
Melaksanakan pengepresan secara halus

II. Materi Pembelajaran :


a. Pengertian pengepresan
Pengepresan dengan pemapat artinya sama, yaitu mempunyai tujuan
untuk menyusutkan, memadatkan, merapikan dan membuat kup / lipit pantas
dari pakaian tersebut rapi sehingga pada akhirnya busana itu memberi kesan
tailored look.
Sedangkan menerika bertujuan untuk melicinkan atau menghaluskan
bahan / busana / pakaian, misalnya. Bahan yang kusut perlu diseterika terlebih
dahulu lalu dikeringkan dan diseterika kemudian dipotong. Demikian baju dan
pakaian yang sudah dicuci perlu dilicinkan atau dihaluskan dengan cara
menerika.
Sedangkan mengepres / pemapatan dilakukan pada bagian-bagian
busana. Contohnya melekat dan feselin pada bahan. Kampuh yang sudah
dijelujur sebaiknya dimampat / dipres sebelum di pas pada orang, termasuk
lipit-lipit bentuk / kup dimampat pada bagian buruk bahan, dapat dilihat pada
gambar hal 12.
Sebaiknya proses pembuatan busana setiap selesai menjahit apa itu
kampuh atau bagian-bagian yang lain perlu dimampat / di pres, agar hasilnya
yang dicapai lebih bagus jatuhnya pada badan dan kelihatan rapi. Pengepresan
dapat membantu menjahit dengan tepat.
b. Macam-macam alat pengepresan
b.1 Setrika biasa
Seterika adalah salah satu alat untuk menerika, sebaiknya dipilih
seterika yang ada pengatur panasnya, karena ada bahan pada suhu tertentu
tidak tahan panas seperti silk.

b.2 Setrika uap


Setrika uap adalah salah satu setrika yang tidak penggunaannya tidak
perlu membutuhkan pelembab, karena ada bagian tertentu yang disi air, apabila
tombol ditekan maka akan mengeluarkan uap. Ini lebih praktis karena tidak
perlu membasahi atau menyemprot bahan.

Sebelum menerika sebaiknya seterika di coba pada lap pencoba, agar


pakaian tidak gosong atau kotor.
b.3 Setrika uap untuk industri busana
Setrika uap yang digunakan pada industri busana berbeda dengan
setrika uap untuk konsumsi rumah tangga, karena setrika uap untuk industri
busana mempunyai mesin tenaga uap tersendiri. Dengan setrika uap akan
menghasilkan seterikaan yang lebih rapi atau tidak menimbulkan bekas-bekas
putih atau efek mengkilap pada bahan yang disetrika.

Gambar : Setrika uap untuk industri busana

b.4 Papan setrika


Papan setrika ini sebelum dipergunakan harus disetel terlebih dahulu
tentang tinggi rendahnya papan tersebut disesuaikan dengan orang yang
menggunakan sehingga tidak melelahkan.

Gambar : Papan setrika


b.5 Papan setrika lengan
Papan setrika lengan ini dapat dipakai untuk menerika bagian pakaian
yang kecil di samping untuk lengan juga dipakaian bayi dan rampuh-rampuh
bahu yang perlu sekali dimasukkan lobang lengan pada papan ini akan lebih
mudah.
Gambar : Papan setrika lengan

b.6 Alat penyemprot / pelembab


Alat ini dipakai jika setrika bukan uap. Bagian-bagian pakaian yang
akan disetrika dibasahi menggunakan alat penyemprot ini. Apabila akan
memampat semua bahan yang berkilau harus dialat dengan lap pemampat
dibasahi dan disemprot baru disetrika.
Gambar : Alat penyemprot

b.7 Lap pemampat (Alat Pemampat)


Lap pemampat ini ada 2 yaitu bahan yang tebal dari flanel dan yang
tipis dari katun. Kegunaan lab yang tebal digunakan pada bahan yang berkilau
sedang yang tipis / katun digunakan untuk bahan yang tahan panas
(cheesecloth).

b.8 Lab pencoba


Untuk lap pencoba ini disediakan di dekat setrika, setiap kali akan
menerika dicobakan terlebih dahulu pada lap pencoba baru pada bahan.
Tujuan dari kegiatan ini agar apabila kotor tidak langsung pada bahan,
dan jika alat setrikanya panas tidak langsung pada bahan sehingga gosong.
Yang perlu diperhatikan lap pencoba dapat menggunakan perca dari
setiap bahan yang akan diseterika, karena dapat mengetahui kekuatan panas
seterika tersebut pada bahan. Misalnya : jika terjadi kerut pada kain, yang
disebabkan oleh panas seterika maka hal ini dapat mengurangi nilai busana.

b.9 Tailor’s ham


Tailor’s ham ini adalah alat pemampat yang berbentuk silinder atau
melengkung, membulat yang dapat dibuat sendiri seperti bantal, digunakan
untuk memampat bagian-bagian yang sulit dan melengkung seperti garis-garis
bias pada prinses menuju ke pinggang (melengkung) dan bagian-bagian lain
yang tidak datar.

b.10 Papan pemampat


Papan pemampat ini dibuat dari kayu yang
sudah dihaluskan, gunanya adalah untuk menstabilkan
bahan yang sudah dimampat. Agar tidak berubah
bentuk. Misalnya bahan dari wol, setelah dimampat
setrika diangkat, lalu digantikan oleh papan pemampat
ini sampai panasnya berkurang, sebab kalau langsung
dilepas tidak ada manfaatnya papan pemampat ini.

b.11 Mesin pemampat


Apabila ada mesin pemampat seperti di atas lebih praktis lagi tanpa
alat pelembab yang lain. Pemakaiannya seperti mesin foto copy. Bahan
diletakkan lalu ditutup, tekan tombol sesuai dengan aturan yang dikehendaki.
Jika ada pengatur waktu nanti akan dapat membuka sendiri sehingga hasilnya
lebih bagus rapi dan tidak berubah bentuk.

c. Bagian-bagian Pakaian yang Perlu Dimampat


c.1 Lipit bentuk
untuk membuat pakaian yang rapi jangan lupa selalu disetrika setelah
dijahit. Perhatikan gambar 8. Lipit bantuk kup setelah dijahit diseterika.
Diarahkan ke sisi apabila kup pinggang. Pertama diseterika dari bagian buruk
jangan lupa disemprot dahulu baru kemudian dimampat atau dipres, kalau dari
bagian baik dialas dengan lap pemampat baru diseterika.

c.2 Kampuh
Untuk memampat kampuh buka pada bahan juga sama seperti pada
gambar 9. Setelah dimampat hasilnya rapi dan luru

c.3 Kelim
Untuk menentukan kelim yang bagus lurus dan rapi sebelumnya perlu
diseterika, lalu disamakan ukurannya. Perlu diperhatikan apabila ada jarum
pentul kalau akan menerika dilepas terlebih dahulu karena nanti akan
membekas bila jarum pentul ikut diseterika dan akan menggores pada alat
seterika.

c.4 Melekatkan fiselin


Untuk merekatkan fiselin bahan diletakkan
dahulu yang lurus, rata di atas papan seterika kemudian
kain fiselin di atas bahan tersebut disemprot / dialas
basah lalu dimampat. Untuk mendapatkan pressing
yang bagus tidak digosok tetapi ditekan lagi. Di
samping itu bentuk juga tidak mulur atau berubah
karena gosokkan. Yang perlu diperhatikan setelah
proses pressing tersebut jangan dilipat atau ditekuk
melainkan diletakkan lurus sampai dingin agar selama
proses pendinginan tidak mengalami perubahan
bentuk.
c.5 Memampat lapisan
Gambar 12, 13, 14 menunjukkan proses penyelesaian lapisan leher
menurut bentuk (bulat) apabila dilakukan dengan tehnik pengepresan yang
benar maka hasilnya akan diperoleh yang bagus rapi dan rata. Demikian juga
untuk lapisan-lapisan pakaian yang lain.

c.6 Puncak lengan / Kepala lengan


Menggunakan Tailor’s Ham. Untuk mendapatkan lengan yang bagus
pada bagian puncak kepala lengan harus diseterika dengan memakai bantuan
alat Tailor’s Ham agar membentuk.
Untuk memperjelas lagi pada halaman lampiran anda dapat melihat
gambar-gambar penyelesaian pengepresan pada bagian-bagian pakaian /
busana.

d. Cara penyimpanan bahan


Untuk bahan pengepresan antara lain :
1. Bahan utama adalah kain
2. Bahan tambahan adalah :
 Fiselin
 Kain keras
Sebelum dilakukan bahan-bahan tersebut di atas, harus disimpan
dalam keadaan baik lurus (tidak kusut). Misalnya bahan utama bisa digulung,
bentuk rol atau lipit yang rapi.
Demikian juga fiselin / kain keras dapat digunakan atau dilipat. Untuk
menjaga agar tidak kotor, dibungkus (dimasukkan) dalam kantong palstik
sesuai dengan bentuknya, lalu dapat disimpan dalam almari bahan.
Setelah bahan itu digunakan tentu ada sisa bahan cara
penyimpanannya sama. Sedangkan bahan-bahan yang sudah diproses
pengepresan apabila tidak langsung disesuaikan menjahit, cara penyimpanan
jangan dilipat. Yaitu harus disimpan lurus sesuai dengan bentuk potongan hasil
pengepresan, dengan maksud supaya tidak berubah bentuk.

e. Cara penyimpanan bahan


Untuk bahan pengepresan ini antara lain :
1. Bahan utama adalah kain.
2. Bahan tambahan adalah : Feselin, kain keras.
Sebelum dilakukan bahan-bahan tersebut di atas, harus disimpan
dalam keadaan baik lurus (tidak kusut). Misalnya bahan utama bisa digulung,
bentuk rol atau lipit yang rapi.
Demikian juga fiselin / kain keras dapat digunakan atau dilipat. Untuk
menjaga agar tidak kotor, dibungkus (dimasukkan) dalam kantong palstik
sesuai dengan bentuknya, lalu dapat disimpan dalam almari bahan.
Perawatan bahan / pakaian antara lain :
1. Disimpan dalam almari diberi kapur barus agar berbau harum dan tidak
dimakan ngengat.
2. Lada yang berbentuk butiran dapat dipakai untuk penyimpanan bahan.
3. Untuk penyimpanan bahan brokat jangan dihanger atau digantung karena
mulur, sebaiknya disimpan dalam bungkus dengan kertas payung.

f. Penyimpanan alat-alat pres


f.1 Setrika
Cara penyimpanan alat-alat pres seperti setrika ini apabila selesai
digunakan dan setrika masih dalam keadaan panas maka kabel jangan digulung
pada setrika.

f.2 Papan setrika


Papan setrika ini cara penyimpanan cukup ditutup dengan plastik agar
tidak kotor oleh debu.
f.3 Alat penyemprot
Untuk alat penyemprot (pelembab) sebaiknya setiap kali dipakai harus
diisi dengan air, dan dapat ditambah dengan pengharum. Apabila selesai
digunakan penyemprot dalam keadaan kosong.

f.4 Setrika uap


untuk setrika uap, apabila akan memakai air sebaiknya menggunakan
air matang yang dingin, agar tidak terjadi kerak pada tempat air, setelah diisi
baru tusuk kontaknya dipasang.

III. Metode Pembelajaran ;


16. Ceramah dan Tanya jawab
17. Demonstrasi / eksperimen
18. Pemberian tugas

IV. Langkah – Langkah Pembelajaran :


F. Pertemuan ke 1

Kegiatan pembelajaran Pengelolaan


Waktu Kelas
Pendahuluan :
- Memotivasi siswa untuk aktif dalam 1 x 45 ‘ Klasikal
kegiatan pembelajaran
- Menyampaikan pokok / tema hari ini
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini

Kegiatan Inti :
Penutup : 6 x 45 ‘ klasikal
- Mengajukan pertanyaan –
pertanyaan terkait dengan tujuan
pembelajaran

1 x45 ‘ Klasikal

V. Sumber belajar :
A. Media : Buku modul
B. Alat – alat :
C. Bahan :

VI. Penilaian Hasil Belajar :

Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Tes Tulis Soal Uraian 1. Sebutkan bahan yang tidak


tahan panas !
2. Jelaskan perbedaan pengepres
dan penerika !
3. Bagaimana cara memampat
feselin dengan bahan utama !
jelaskan.
4. Mengapa kita harus selalau
menerika / memampat
bagian-bagian dari pakaian
apabila kita menjahit
pakaian ?
5. Sebutkan alat-alat pemampat
pada setiap hari di sekolah?

Tes unjuk Lembar tes unjuk


kerja kerja

KUNCI JAWABAN TES TULIS

c. Lembar Kerja
Rubrik Penilaian persiapan alat dan bahan

BOB SKOR
NO KRITERIA
OT PEROLEHAN

 Menjelaskan cara
1 Pengetahuan menyelesaikan busana 30
wanita dengan jahitan
tangan.
 . Teliti dalam
menyelesaikan busana
2. Sikap 50
wanita dengan jahitan
tangan.
 Menyelesaikan busana
wanita dengan tangan
3. Keterampilan 20
sesuai tertib kerja.

JUMLAH 100

Nilai = jumlah skor perolehan + jumlah nilai tes tulis


_____________________________________
2
= Nilai
Pacitan,11 Juli 2016
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Donorojo Guru Mata Diklat

ARIS SUNARNO S.Pd, MM DIYAN VITARIYANTI, S.Pd


NIP. 19681001 199103 1 010 NIP. 19811219 201001 2 012
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Donorojo


Program Keahlian : Tata Busana
Mata Pelajaran : Busana Butik
Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 7
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standart Kompetensi : Membuat Busana Wanita
Kode Kompetensi : 103. BUS
1.1 Kompetensi Dasar : Menghitung harga jual.

Indikator :
Pngetahuan :
 Menjelaskan cara menghitung harga jual.
Sikap :
 Dapat menghitung harga jual busana wanita dengan cermat.
Keterampilan :
Menghitung harga jual busana sesuai kebutuhan bahan .
I. Tujuan Pembelajaran :

II. Materi Pembelajaran :

Anda mungkin juga menyukai