Anda di halaman 1dari 87

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

M odul dasar – dasar menggambar busana merupakan kelanjutan dari modul


dasar-dasar menggambar. Melalui modul ini peserta diklat diharapkan
memiliki wawasan dan ketrampilan yang memadai dalam menggambar busana
dengan teknik yang tepat dengan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
(k3). Materi yang harus dikuasai oleh peserta diklat agar tujuan pemelajaran
tercapai adalah mengenal bagian-bagian busana, macam – macam busana, jenis
busana menurut jenis kelamin, usia dan warna kulit, desain busana berdasarkan
bentuk tubuh, jenis busana berdasarkan kesempatan, langkah – langkah
menggambar busana dan penyelesaian gambar busana.

B. Prasyarat

P rasyarat yang harus di miliki oleh peserta diklat adalah telah selesai
mempelajari dan menguasai modul dasar menggambar.

C. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti,
karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang
Anda pelajari dengan modul – modul yang lain.
2. Kerjakan soal – soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh
mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul
ini.
3. Perhatikan langkah – langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar,
mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
4. Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar – benar
memahami dan mengerti materi yang telah di baca. Selanjutnya tandai / catat
bagian kata atau kalimat yang belum di mengerti atau dipahami dan tanyakan
kepada fasilitator pembimbing Anda.
5. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bila mana
perlu konsultasikan hasil tersebut pada fasilitator.
6. Untuk menjawab test formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas
dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 1


7. Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini
untuk ditanyakan pada fasilitator pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah
referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda
mendapatkan tambahan pengetahuan.
8. Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah – langkah belajar
yang di tulis dalam modul ini. Agar benar – benar terampil dalam melakukan
pekerjaan menggambar busana, Anda perlu melakukan latihan secara
berulang – ulang.
9. Waktu yang di gunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 200 jam.

D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat :
1. Mengenal dan menggambar bagian – bagian busana.
2. Mengenal dan menggambar macam – macam busana.
3. Memahami jenis busana menurut jenis kelamin, usia dan warna kulit.
4. Memahami desain busana berdasarkan bentuk tubuh.
5. Memahami jenis busana berdasarkan kesempatan.
6. Menggambar busana sesuai langkah kerja.
7. Menyelesaikan gambar busana.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 2


E. Kompetensi
KOMPETENSI : Menggambar busana (fashion drawing)
KODE : 39. Bus. C-m. FDR. 04. A
DURASI PEMELAJARAN : 280 Jam @ 45 menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 1 - 1 1

KONDISI KEINERJA 1. Kompetensi ini dapat terlaksana dengan optimal apabila telah memiliki pengetahuan
tentang dasar menggambar.
2. Unit ini berlaku untuk menggambar busana berdasarkan :
3. Pesanan secara individu
4. Dalam proses penyiapan alat dan bahan menggambar, mengutip dan menyelesaikan
gambar sesuai peraturan K3 no. 1 tahun 1970
5. Dalam pembuangan limbah sesuai dengan peraturan KLH tentang pembuangan
limbah
6. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk kompetensi menggambar busana
adalah:
 Meja dan kursi
 Alat tulis
- Pensil B
- Penghapus pensil
- Peralatan pewarnaan
 Kertas HVS/kertas gambar

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 3


MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB LINGKUP
KRITERIA KINERJA
KOMPETENSI BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menyiapkan  Tempat kerja untuk  Pengetahuan alat  Responsip dan  Mengetahui  Memilih alat
tempat kerja menggambar busana dan bahan untuk teliti dalam tentang alat gambar dengan
(meja, alat, dan disiapkan sesuai menggambar menyiapkan alat gambar tepat sesuai
lain-lain) dengan kriteria gambar kebutuhan
prosedur kerja di
industri
 Peralatan untuk
menggambar busana
disiapkan sesuai
kebutuhan
2. Menggambar  Gambar busana dikutip  Pengetahuan dasar-  Cermat dan teliti  Memahami cara  Menggambar/
busana sesuai dengan dasar menggambar menggambar mengutip gambar
permintaan pelanggan meliputi busana pada busana
- Unsur dan gambar proporsi
prinsip desain
- Bagian-bagian
busana
- Proporsi tubuh
3. Menyelesaikan  Gambar busana  Penyelesaian  Cermat, teliti dan  Mengetahui dasar-  Menyelesaikan
gambar busana diselesaikan sesuai gambar, meliputi: rapih, dalam dasar teknik gambar busana
dengan kebutuhan mengarsir dan penyelesaian penyelesaian dengan pinsil
 Hasil gambar busana pewarnaan gambar gambar warna, pinsil,
sesuai dengan spidol, drawing
permintaan pen
pelanggan/pemesan

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 4


F. Cek Kemampuan
No Aspek Yang Dinilai Belum Sudah
1. Apakah Anda dapat menggambar bagian-bagian
busana sesuai langkah kerja ?
2. Apakah Anda dapat menggambar macam-macam
busana sesuai langkah kerja ?
3. Apakah Anda mengenal jenis busana menurut jenis
kelamin dan usia ?
4. Apakah Anda dapat menjelaskan secara singkat
pemilihan warna busana sesuai warna kulit ?
5. Apakah Anda dapat menjelaskan secara singkat desain
busana berdasarkan bentuk tubuh ?
6. Apakah Anda dapat menjelaskan jenis busana
berdasarkan kesempatan ?
7. Apakah Anda dapat menjelaskan langkah-langkah
menggambar busana dengan tepat ?
8. Buatlah gambar busana kerja sesuai si pemakai /
pemesan yang akan Anda praktekkan ?
9. Selesaikanlah hasil gambar busana kerja yang telah
Anda buat dengan teknik penyelesaian secara kering
dengan tepat.

Catatan Fasilitator :

1. .........................................................................................................................
2. .........................................................................................................................
3. .........................................................................................................................

Kesimpulan :

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 5


BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Menggambar Busana (Fashion Drawing)
Sub Kompetensi : 1. Menggambar Busana
2. Menyelesaikan Gambar Busana.

Tanda
Tempat Alasan
Jenis kegiatan Tanggal Waktu Tangan
Belajar Perubahan
Guru
Pengenalan dan 15 Jam Ruang Teori /
menggambar bagian – @ 45’ Ruang Praktek
bagian busana
Pengenalan dan 20 Jam R. teori /
menggambar macam – @ 45’ R. praktek
macam busana.
Pengenalan jenis 5 Jam Ruang
busana menurut jenis @ 45’ Teori.
kelamin, usia dan warna
kulit.
Desain busana menurut 5 Jam Ruang teori /
bentuk tubuh. @ 45’ R. Praktek

Pengenalan jenis 5 Jam R. praktek


busana berdasarkan @ 45’
kesempatan.
Langkah- langkah 80 Jam R. praktek
menggambar busana. @ 45’

Penyelesaian gambar 70 Jam R. praktek


busana @ 45’

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 6


B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan belajar 1.

a. Tujuan kegiatan Pemelajaran.


Setelah mempelajari kegiatan belajar 1. diharapkan peserta diklat dapat :
- Memahami dan mengenal bagian – bagian busana.
- Menggambar bagian – bagian busana.

b. Uraian Materi.
Bagian – bagian busana adalah bagian – bagian yang melengkapi busana.
Bagian – bagian busana tersebut terdiri dari : 1) Garis leher ( Neckline), 2)
Kerah (Collar), 3) Lengan (Sleeve), 4) Manset (Cuff), 5) Saku (Pocket), dan
6) Belahan (Closing).

1. Garis Leher (Neckline).

G aris leher merupakan bentuk busana yang terletak disekitar leher atau
biasanya di sebut sebagai tanda garis leher. Bentuk dasar garis leher dapat di
kelompokkan menjadi :a. garis leher bulat ( round neck line), b. garis leher persegi
(square neck line), c. garis leher V (V – neck line).

Gambar 2.1 Bentuk Dasar Garis Leher

Dari tiap – tiap bentuk dasar garis leher tersebut dapat di buat berbagai macam
variasi antara lain :

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 7


a. Variasi garis leher bulat

Henley Bateau Decollate

Norse–shoe U Gretchen

Gambar 2.2 Variasi garis leher bulat.

b. Variasi garis leher persegi

Mitred Florentine Vionnet

Scooped Diamond Sweet – Heart

Gambar 2.3 Variasi garis leher persegi

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 8


c. Variasi garis leher V

Dickie Slot Plunging

Surplice Halter Off the Shoulder

Gambar 2.4 Variasi garis leher V

2. Kerah (Collar).
Kerah merupakan penampilan dekoratif dan fungsional pada garis leher sebuah
busana. Sebagai penampilan dekoratif, kerah merupakan bingkai wajah yang
memberi nilai lebih, baik pada pakaian tersebut maupun pada si pemakai. Adapun
fungsinya menutupi kekurangan–kekurangan pada bentuk leher atau bahu.
Secara luas ada tiga macam klasifikasi kerah, adalah sebagai berikut.

a. Kerah yang di pasang terpisah (set – in),

a) Peter pan collar b) Mandarin collar


Gambar 2.5 Kerah yang di pasang terpisah

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 9


b. Kerah yang pengembangannya sebagian atau keseluruhan menjadi satu
dengan badan.

a) Revere front b) Shalw collar / c) Milano collar /


(kelepak depan) classic roll-collar Italian collar
(kerah syal / (kerah milano)
setali)

Gambar 2.6 Kerah yang pengembangannya sebagian

c. Kerah dua bagian yang di sebut Notched Collar


(kerah sela / taktik) dengan lapel / revere (kelopak) dan kerah terpisah.

a) Classic gents collar b) Classic Revere c) Collar and


/ shiller collar / Double Revere with
breasted complete
stand

a) Collar set away b) Standart Revere


from neck

Gambar 2.7 Kerah dua bagian

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 10


Menurut letaknya di sekeliling leher, kerah atau collar dapat dibagi menjadi 3 bentuk
dasar kerah adalah :

1. Kerah rebah (Flat Collar).


Kerah yang letaknya datar / rebah di sekeliling leher, dan hanya cukup untuk
menutupi jahitan di leher.

Gambar 2.8 Kerah rebah

2. Kerah Rol (Rolled Collar).


Kerah yang menggulung / melipat di sekeliling leher, dan lipatannya bisa
sedang sampai tinggi.

Gambar 2.9 Kerah rol

3. Standing collar
Kerah yang berdiri tegak di sekitar leher tetapi tidak menggulung / membalik.
Contohnya adalah Mandarin collar (gambar 2.10a). Stand collar variation
(gambar 2.10 b)

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 11


Gambar 2.10 Standing collar

Dari ketiga bentuk dasar kerah di atas dapat di buat bermacam – macam
variasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Variasi Kerah Rebah

HallowedSailor Cape Decollete

Hooded

Gambar 2.11 Variasi Kerah Rebah

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 12


2. Variasi kerah rol

Milanoconvertible Petal Framed

Button Down

Gambar 2.12 Variasi Kerah rol

3. Variasi Kerah tegak

Codet Chinese Slicker The betsy

Frills
Gambar 2.13 Variasi kerah tegak

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 13


3. Lengan (Sleeve)
Lengan adalah bagian busana yang menutupi semua atau sebagian lengan.
Berdasarkan panjangnya lengan dapat digolongkan menjadi :
1. Cap Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai puncak lengan.
2. Short Sleeve, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai pertengahan
pangkal tangan.
3. Elbow, yaitu lengan yang panjangnya hanya sampai siku
4. Three Quarter Length, yaitu lengan yang panjangnya tiga perempat
panjang tangan.
5. Wrist, yaitu lengan yang panjangnya sampai mata tangan.

1) Cap Sleeve
2) Short Sleeve

3) Elbow

4) Three Quarter Length


5) Wrist

Gambar 2.14 Macam – macam panjang lengan

Menurut bentuknya, lengan dapat di bedakan menjadi dua yaitu :


a. Lengan yang terpasang (set – in)
b. Lengan Setali (Unmounted)

Gambar 2.15 Set in Gambar 2.16 Gambar Unmounted

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 14


* Lengan yang terpasang (set – in )
Lengan yang terpasang adalah lengan yang secara konstruksi berdiri sendiri
sehingga terdapat jahitan atau sambungan pada kerung lengan.
Macam – macam lengan yang terpasang adalah sebagai berikut :

Cap Wing puff Petal

Lantern melon Baloon Draped

Bishop Angel pagoda Split and tied

Gambar 2.17 Macam – macam lengan yang terpasang (set – in)

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 15


* Lengan setali (Unmounted)
Lengan setali atau lengan yang menjadi satu dengan badan adalah lengan yang
tidak terdapat potongan atau tanpa jahitan sambungan.
Macam – macam lengan setali adalah sebagai berikut :

French Kimono Batwing

Kite Dolman Magyar

Gambar 2.18 Macam – macam lengan setali

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 16


4. Manset (Cuff)
Lengan baju seharusnya cukup lebar pada bagian bawah / dasarnya, atau
mempunyai bukaan yang memudahkan masuknya lengan dan tangan. Sebuah
manset (cuff) adalah sepotong ban pada dasar lengan baju, bisa merupakan
bagian dari lengan baju itu sendiri yang membalik, ataupun bagian terpisah
yang dipasangkan pada lengan baju.
Macam – macam desain atau variasi, manset adalah sebagai berikut :

Convertible “ cuff” “ Ajustable cuff” Shirt cuff with vent


and placked

“ winged “cuff “Ribbon “cuff “pointed shape “ cuff

“ valentino “cuff “laced “cuff “ piping “cuff

Gambar 2.19 Macam – macam desain atau variasi manset

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 17


5. Saku (pocket)
Saku adalah salah satu bagian dari busana, biasanya di sebut sebagai
kantong kecil rata yang dijahitkan pada busana. Saku berfungsi untuk
menyimpan sesuatu dan juga sebagai hiasan. Pemasangan saku dapat
mempengaruhi penampilan busana secara keseluruhan, misalnya letak saku
terlalu tinggi atau rendah, saku terlalu kecil sehingga tidak dimanfaatkan.

Ada dua macam saku yaitu :


1. Saku luar ( saku tempel )
2. Saku dalam ( saku bobok ).

1) Saku luar (saku Tempel)


Saku luar (saku tempel) adalah saku yang di pasang dibagian luar
pakaian dengan disetik pada bagian luar atau di setik pada bagian dalam
saku.
Saku temple berupa sehelai kain yang di bentuk persegi, setengah
lingkaran atau variasi dari bentuk – bentuk tersebut dan dipasang melekat
di atas pakaian. Untuk keserasian diperhatikan kesesuaian bentuk saku dan
ukuran saku dengan jenis busana atau si pemakai.

Gambar 2.20 Macam – macam saku luar (saku tempel)

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 18


2) Saku Dalam (bobok)
Saku dalam (saku bobok) adalah saku yang terletak pada bagian
dalam pakaian, bagian luar hanya terlihat lubang atau kelepaknya saja.
Saku ini bisa di buat tegak, miring, sudut atau datar.

Ada tiga macam saku dalam (bobok) yaitu :


1. Saku Passepoille
Saku passepoille adalah saku yang pada bagian lubangnya diselesaikan
dengan kumai/bahan seorang atau bahan melebar
2. Saku Vest
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep
diarahkan keatas dan dijahit pada sebelah kiri dan kanan kleep.
3. Saku Kleep
Saku kleep adalah saku dalam (bobok) yang pada bagian lubangnya
terdapat kleep yang di arahkan ke bawah.
4. Saku Variasi
Saku variasi adalah saku dalam yang di buat pada garis hiasan atau
bentuk lain.

Saku vest Saku passepoille Saku dalam variasi

Saku dalam variasi saku sisi saku kleep

Gambar 2.21 Macam – macam saku dalam

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 19


6. Belahan (Closing).
Belahan adalah pengikat dua bagian busana menjadi satu. Untuk
mengikat busana diantaranya menggunakan kancing hias ( buttans), kancing
tekan (snaps), kancing kait (hook), resleting (zipper), perekat (Velcro),
sengkelit (lacing), gesper (buckle).
Fungsinya adalah :
. memudahkan dalam memakai dan melepaskan busana.
. sebagai hiasan pada busana.

Faced slash

Trimmed

Placked zipper

Gambar 2.22 Macam – macam belahan

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 20


Langkah – langkah menggambar bagian – bagian busana.

1. Garis Leher (Neckline).


- Buat garis tipis di sekitar bundaran leher melalui ke dua bahu.
- Setelah bentuk sesuai dengan keinginan pertebal bagian gambar (garis leher).
Lihat Gambar

Gambar 2.23 Langkah menggambar garis leher bulat

Gambar 2.24 Langkah menggambar garis leher persegi

Gambar 2.25 Langkah menggambar garis leher V

2. Kerah (Collar).
Untuk menggambar kerah perhatikan dulu bentuk kerah yang akan Anda
gambarkan.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 21


1. Kerah tailored dengan lapelnya.

A B C D
a. Gambarkan “ roll line” (garis pinggir lipatan) kerah, menyilang, sama persis
di atas garis tengah depan, dan mengkurva halus sekeliling bagian
belakang leher.
b. Gambar bentuk lapel / kelepaknya dan “ fall” (jatuh membaliknya krah)
pada garis pundak.
c. Selesaikan bentuk krahnya.
d. d. Double breasted collar (krah telangkup dobel).
2. Stan Collar (kerah tegak)

3. Shirt Collar (Kerah Kemeja)

4. Open Colar (Kerah Buka)

a. Bentuk –bentuk garis leher, kurva yang halus sekitar bagian belakang leher.
b. Gambarkan pinggiran leher, pinggiran luar dari krah dan “ fall line” (garis jatuh
membalik) yang menghubungkan dua kurva.
c. Selesaikan detil – detilnya.

Gambar 2.26 Langkah menggambar kerah.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 22


3. Lengan (Sleeve)

- Tentukan panjang lengan pada tangan.


- Gambarkan desain lengan sesuai keinginan Anda.
- Buatlah drape (lepas menggantung) lengan sesuai dengan arah atau
bentuk lengan. (Lihat Gambar 2.27 dan gambar 2.28).

Gambar 2.27 Langkah menggambar lengan yang terpasang ( set –in)

Gambar 2.28 Langkah menggambar lengan setali (Unmounted)

4. Manset (cuff)
- Buatlah desain manset pada ujung lengan.
- Tentukan lebar manset, dan gambarkan desain manset
- Selesaikanlah detail – detailnya.

Gambar 2.29 Langkah menggambar Manset (cuff)

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 23


5. Saku (Pocket)
- Tentukan letak dan besar saku
- Gambar desain saku sesuai keinginan
- Selesaikan detail-detailnya.

Gambar 2.30 Langkah Menggambar saku

6. Belahan (Closing)
- Tentukan letak belahan pada rancangan busana Anda
- Gambarlah belahannya
- Buat pengikat busana yang digunakan
- Selesaikanlah detail-detailnya

Gambar 2.31 Langkah menggambar belahan


Pelajari kegiatan belajar ini dengan baik. Perbanyak latihan agar mendapat
hasil yang maksimal. Apabila hasil latihan Anda belum baik, Anda
disarankan untuk mengulang sampai mendapatkan hasil yang baik.

C. Rangkuman
a. Bagian-bagian busana adalah bagian-bagian yang melengkapi busana. Bagian-
bagian busana tersebut terdiri dari : Garis leher, kerah, lengan, manset, saku,
belahan.
b. Garis leher merupakan bentuk busana yang terletak disekitar leher atau
biasanya disebut sebagai tanda garis leher. Bentuk dasar garis leher dapat
dikelompokkan menjadi tiga: Garis leher bulat, garis leher persegi, garis leher
v.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 24


c. Kerah adalah tambahan potongan kain yang digunakan untuk menyelesaikan
garis leher. Bentuk dasar kerah terdiri dari: Kerah rebah, kerah rol, kerah
tegak.
d. Lengan adalah bagian busana yang menutupi semua atau sebagian lengan.
Menurut bentuknya lengan dapat dibedakan menjadi dua yaitu lengan yang
terpasangan dan lengan setali.
e. Manset merupakan penyelesaian akhir dari ujung lengan dengan
menggunakan bahan atau kain.
f. Saku biasanya disebut sebagai kantong kecil rata yang dijahitkan pada busana
yang mempunyai fungsi untuk menyimpan sesuatu dan juga sebagai hiasan.
Ada dua macam saku : Saku luar dan saku dalam.
g. Belahan adalah pengikat dua bagian busana menjadi satu untuk mengikat
busana tersebut menggunakan kancing hias, kancing tekan, kancing kait,
resluiting, perekat, sengkelit, gasper.

D. Tugas.
Buatlah gambar bagian –bagian busana sesuai langkah kerja yang terdiri dari :
1. Garis leher (Neck line)
2. Kerah (Collar)
3. Lengan (Sleeve)
4. Manset (Cuff)
5. Saku (Pocket)
6. Belahan (Closing)

E. Tes Formatif
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan bagian – bagian busana !
2. Sebutkan 6 macam bagian – bagian busana yang kamu ketahui !
3. Sebutkan 3 bentuk dasar garis leher yang kamu ketahui !
4. Sebutkan 3 bentuk dasar kerah yang kamu ketahui !
5. Apakah yang di maksud dengan lengan setali !
6. Jelaskan apa yang di maksud dengan manset !
7. Sebutkan 3 macam saku dalam yang kamu ketahui !
8. Jelaskan fungsi dari belahan !

F. Kunci Jawaban
1. Bagian – bagian busana adalah bagian – bagian yang melengkapi busana.
2. Enam macam bagian busana antara lain : garis leher, kerah, lengan, manset,
saku, belahan.
3. Tiga bentuk dasar garis leher adalah garis leher bulat, garis leher persegi,
garis leher V.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 25


4. Tiga bentuk dasar kerah adalah kerah rebah, kerah rol, kerah tegak.
5. Lengan setali adalah lengan yang menjadi satu dengan badan atau lengan
yang tidak terdapat potongan / tanpa jahitan sambungan.
6. Manset merupakan penyelesaian akhir dari ujung lengan dengan
menggunakan bahan atau kain.
7. Tiga macam saku dalam adalah saku Passepoille, saku Vest, Saku klep.
8. Fungsi belahan adalah untuk memudahkan dalam memakai dan melepaskan
busana serta sebagai hiasan pada busana.

G. Lembar Kerja
1. Alat
- Pensil HB
- Pensil 2 B
- Pensil 4 B
- Penghapus
- Rautan
2. Bahan
- Kertas skets / HVS
3. Keselamatan kerja
- Periksa meja tempat kerja sebelum memulai pekerjaan
- Hati –hati dalam mengerjakan dan tidak boleh ceroboh
- Ikuti petunjuk langkah – langkah menggambar bagian – bagian busana
(sesuai intruksi).
- Sikap badan pada saat menggambar harus tetap tegak jangan
membungkuk.
- Membersihkan kembali tempat kerja setelah selesai menggambar.
4. Langkah kerja
Menggambar bagian – bagian busana
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menyiapkan dan memperhatikan desain bagian – bagian busana yang akan
di gambar.
c. Menggambar bagian – bagian busana sesuai langkah – langkahnya yang
terdiri dari :
- Garis leher - Manset
- Kerah - Saku
- Lengan - Belahan.
d. Menyelesaikan detail – detailnya
e. Berkemas

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 26


2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan peserta diklat dapat :
- Memahami macam – macam busana.
- Membuat gambar macam – macam busana.
- Menjawab dengan benar soal – soal formatif

b. Uraian Materi

A da beberapa macam busana yang perlu kita ketahui antara lain : Blus, rok,
gaun, kebaya, jas, celana, jumpsuit, rompi, mantel dan lain – lain. Namun
dalam mengenakannya harus memilih atau memadukan satu dengan yang lainnya
sehingga menghasilkan aneka gaya busana.
1. Blus.
Blus adalah busana yang menutupi badan ( body) dari pundak sampai kebawah
garis pinggang. Desain (styles) dan detil – detil untuk blus sesuai dengan mode
(fashion) yang sedang berkembang. Blus dibagi menjadi dua kategori :
● Tuck – in (diselipkan)
● Overblouse (blus luar).
Panjang Tuck –in blouse rata – rata 10 cm – 18cm di bawah garis pinggang atau
tergantung mode serta penggunaannya. Panjang ‘ overblouse’ bisa di mulai dari
garis pinggang, dan memanjang ke bawah sampai paha (tergantung Trend mode
yang sedang berkembang). Blus bisa dikenakan dengan rok bawah ( skirt), stelan
jas (suits), celana (pants), celana pendek (shorts), rok celana (culottes) dan
jumper.

Gambar 2.32 Tuck in blouse Gambar 2.33 Overblouse

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 27


Variasi Desain Blus
● Tuck –in (diselipkan)

Neekband shirt

Demibosom shirt Pirate shirt


Gambar 2.34 Variasi DesainTuck – in (diselipkan)

● OVER BLOUSE (blus luar)

Henley Shirt Safari shirt Peplum blouse

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 28


Gambar 2.35 Variasi Desain Over blouse (blus luar)
2. Rok
Rok merupakan busana terpisah yang terletak pada bagian bawah garis
pinggang. Bentuk rok bawah di tentukan oleh perbandingan lebar pinggang
dan kelimnya.

Ada empat bentuk dasar rok bawah :


1. Lurus (straight)
Rok yang mempunyai jahitan sampai lurus yang di bentuk ke dalam
dengan kerutan, lipatan / ploi, atau kup( darts) untuk menyesuaikan ukuran
pinggang.

2. Mengembang (Flared)
Rok yang berbentuk pasak (wedge) yaitu rok yang menambah kepenuhan
dari pinggul sampai kelim bawah. Untuk menambah isi (kepenuhan) pada
rok, dijahitkan panel. Panel yang di jahitkan itu di sebut pias.

3. Menyempit ke bawah (pegged)


Rok ini bentuknya kebalikan dari rok bawah mengembang. Pada garis
pinggang lebih lebar kemudian menyempit pada kelim bawahnya.
Kelebihan pada pinggang di kurangi dengan kerutan, lipatan, atau
dijatuhkan (draped).

4. Lingkaran atau sirkel (circular)


Rok bawah sirkel bentuknya sangat lebar, ramping pada pinggang, dan
sangat penuh pada kelimnya.

Lurus (straight) mengembang (flared) menyempit Lingkaran ( circular )


kebawah (pegged)

Gambar 2.36 Bentuk dasar rok

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 29


Menurut panjangnya rok dapat digolongkan menjadi :
1. Micromini adalah rok yang panjangnya di atas pertengahan paha.
2. Mini adalah rok yang panjangnya sampai pertengahan paha.
3. Knee – Length adalah rok yang panjangnya selutut.
4. Midi adalah rok yang panjangnya sampai pertengahan betis.
5. Ballerina adalah rok yang panjangnya sampai di atas mata kaki.
6. Ankle – Length adalah rok yang panjangnya sampai mata kaki.
7. Floor – Length (longdress) adalah rok yang panjangnya menutupi mata kaki
atau sampai lantai.

Micromini Mini (mid – thigh) Knee – Length Midi (mid – calf) Ballerina Ankle - Length Floor – length

Gambar 2.37 Macam – macam panjang rok

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 30


Rok menurut desain dan siluetnya.

Rok Overslag high waist skirt rok lipit hadap rok lipit sungkup

Rok – A Rok draperi Rok pias rok klok / lingkar


dengan godet
Gambar 2.38 Macam – macam rok menurut desain dan siluet.

3. Gaun
Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian badan atas ( bodice)
dan bagian bawah badan (skirt) yang disatukan garis pinggangnya. Gaun di sebut
juga bebe (terusan). Bentuk gaun ditetapkan oleh tingkatan lebar pada pundaknya,
pinggang, serta garis penyelesaian pada kelimanya.
Gaun – gaun (dresses) bisa dirancang pas (fitted), setengah pas (semi – Fitted), tidak
pas / longgar (Unfited), atau kombinasi dari ketiganya.
Variasi gaun (Dresses) menurut desain dan siluetnya.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 31


Ball Gown Camisole dress Empire dress
Gambar 2.39 Variasi gaun menurut desain dan siluetnya.

4. Kebaya.

Kebaya merupakan busana nasional Indonesia yang cantik, luwes, dan


anggun. Sebagai warisan budaya, kebaya mempunyai garis desain asli yang
sangat menonjol unsur feminim penggunaannya. Seiring dengan
berkembangnya mode dan semakin meningkatnya pecinta mode di Indonesia,
maka desain kebaya pun mengalami kemajuan dari desain yang asli, yang
sebenarnya sudah sangat cantik, yang kemudian dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga tercipta desain – desain kebaya seperti yang bisa terlihat di mana-
mana sekarang ini. Semuanya menjadikan desain kebaya semakin modis,
anggun dan semarak.

Bagi siapa pun yang mengenakan dan bagaimanapun bentuk tubuhnya,


besar, sedang, atau kecil, kebaya akan membuat pemakainya terlihat cantik,
anggun, dan luwes, terutama wanita Indonesia. Dalam mengenakannya
kebaya dapat di padukan dengan kain panjang, sarung, rok panjang, celana
panjang, dan gaun terusan panjang.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 32


Desain Kebaya

Gambar 2.40 Kebaya kartini klasik Kebaya kutu baru / Bef

Gambar 2.41 Kebaya modern

5. Jas
Jas (jackets) adalah busana luar yang menutupi badan ( body) dari pundak
(bahu) sampai ke bawah, diatas garis pinggang, garis pinggang, di bawah
garis pinggang atau di bawah garis panggul. Jas biasa di pakai bersama celana
atau rok berupa pasangan atau stelan satu jenis ( suit). Desain (styles) dan
detil- detil untuk jas selalu berubah / berkembang sesuai dengan trend mode
(fashion) yang sedang berlaku, antara lain misalnya:

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 33


1. Bentuk boxi (kotak)
2. Bentuk longgar
3. Bentuk baggy (kantong)
4. Bentuk Lurus
5. Pas badan (fitted)

Macam-macam desain jas (jackets)

Double Breasted jacket single Breasted jacket

Blazer jacket Mess jacket Nehru jacket


Gambar 2.42 Macam – macam desain jas

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 34


6. Celana (pant)
Celana adalah pakaian luar yang menutupi badan dari pinggang ke mata kaki
dalam dua bagian kaki yang terpisah. Desain ( style) celana ditentukan oleh
panjang, lebar keliman bawah, serta bentuk pinggul menuju kelimanya.
Bentukknya bisa ditunjukkan pada pinggang, pinggul, lutut, atau kelimanya.

Celana di kencangkan (fitted) pada pinggang pada ban pinggang, elastic,


talikor, tali pita, (tie) atau ikat pinggang. Celana yang pas sesuai memerlukan
bukaan sehingga bisa ditarik ke atas pinggul sewaktu memakainya.

● Dasar Siluet Celana.

A B C D E F

Gambar 2.43 Dasar siluet celana

KETERANGAN :

A. Celana dengan siluet lurus.


B. Celana dengan siluet longgar di sekitar pinggang, selanjutnya meruncing
menuju kelim bawah.
C. Celana bersiluet sangat besar dari pinggul ke kelim bawah, seperti kantong /
baggy.
D. Celana dengan siluet melebar lembut keluar dari pinggul atau paha menuju kelim
bawah.
E. Siluet celana yang longgar pada bagian atas pesak ( crotch) kemudian sangat
sempit ketika mencapai kelim bawah.
F. Siluet celana yang melebar, pas pada bagian kaki menuju ke lutut, kemudian
melebar dalam bentuk sebuah lonceng.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 35


 Panjang Celana.
Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas bagian – bagian sebagai berikut :
- Short, yaitu celana panjang yang panjangnya cukup menutupi panggul.
- Jamaica, yaitu celana yang panjangnya pertengahan paha.
- Bermuda, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas lutut.
- Pedal, yaitu celana yang panjangnya sampai di bawah lutut.
- Capri, yaitu celana yang panjangnya sampai di atas mata kaki.
- Full Length, yaitu celana yang panjangnya sampai mata kaki.

Short
Jamaica

Bermuda

Pedal

Capri
Full
Lenght

Gambar 2.44 Macam – macam panjang celana.

 Jenis Celana

Hot Pants Jamaica Pants Bermuda Short Pedal Pushers

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 36


Capri Pants Knicker Bockers Slacks
Gambar 2.45 Jenis Celana

7. Celana Terusan (Jumpsuit)

Jumpsuit adalah busana satu bagian yang merupakan celana yang langsung
bersambungan dengan blusnya. Jumpsuit sangat sesuai dipakai pada
kesempatan santai :

Variasi Desain Jumpsuit

Gambar 2.46 Variasi desain Jumpsuit

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 37


8. Rompi (Vest)

Rompi (Vest) adalah busana sepanjang pinggang tanpa lengan ( sleevelees)


baik terlangkup tunggal (single breasted) maupun terlangkup dobel (double
breasted), dengan penutup kancing – kancing atau sebuah Ritz (tutup tarik),
yang di pakai di bawah sebuah jacket ( jas). Rompi (Vest) biasa di pakai untuk
pakaian formal, bahkan sering kali di pakai di atas sebuah kemeja atau T –
shirt santai (casual). Sebuah vest bisa di buat sesuai ataupun tidak sesuai
dengan setelan jas dan celananya (suits) yang sedang di pakai bersamaan.

● Variasi Desain Vest / Rompi.

No Collar Waistcoat Fishing Waistcoat

Assymetric Waitscoat Notchet Lapel waistcoat Shawl Collar Waistcoat

Gambar 2.47 Variasi desain Vest (rompi)

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 38


9. Mantel
Mantel (coats) adalah setiap pakaian luar yang di pakai di atas busana sebagai
perlindungan terhadap cuaca. Mantel ( coat) mengarah pada busana klasik
dengan lingkaran mode yang panjang. Banyak desain – desain mantel ( coat)
di ambil alih dari pakaian pria serta di modifikasi untuk pakaian wanita. Detil –
detil seperti panjangnya, warna, kancing, bentuk kerah, serta hiasan
penyelesaiannya (trims) mungkin berubah untuk mengikuti trend yang
berlaku, dan siluet baru bisa diciptakan dengan mengubah garis pundak atau
keliman bawahnya.

Variasi Desain Coat / Mantel.

Raglan Coat Rain Coat Trench Coat

Gambar 2. 48
Variasi Desain Coat / Mantel.

Langkah – langkah menggambar macam – macam busana.

1.a. Blus (Blouse).

- Gambarlah desain blus yang Anda inginkan dengan pensil secara halus dengan
garis / goresan yang tipis.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk blus.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 39


- Lengkapi detail – detailnya. (lihat gambar 2.49 dan 2.50)

Gambar 2.49 Langkah menggambar blus

b. Kemeja (shirt).

Gambar 2.50 Langkah menggambar kemeja

2. Rok (skirt)

- Gambarlah desain rok yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk rok
- Lengkapi detail – detailnya. (lihat gambar 2.51)

Gambar 2.51 Langkah menggambar rok.


3. Gaun (Dress)
- Gambarlah desain gaun yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk gaun.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 40


- Lengkapi detail – detailnya (lihat gambar 2.52)

Gambar 2.52 Langkah menggambar gaun.

4. Kebaya.
- Gambarlah desain kebaya yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk kebaya.
- Lengkapi detail – detailnya. (lihat gambar 2.53)

Gambar 2.53 Langkah menggambar kebaya.

5. Jas

- Gambarlah desain jas yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk jas.
- Lengkapi detail – detailnya. (lihat gambar 2.54)

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 41


Gambar 2.54 Langkah menggambar Jas

6. Celana (pant)

- Gambarlah desain celana yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk celana.
- Lengkapi detail – detailnya. (lihat gambar 2.55)

Gambar 2.55 Langkah menggambar celana.

7. Jumpsuit
- Gambarlah desain jumpsuit yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk jumpsuit
- Lengkapi detail – detailnya. (lihat gambar 2.56)

Gambar 2.56 Langkah menggambar jumpsuit

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 42


7. Rompi (Vest)
- Gambarlah desain rompi yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk rompi.
- Lengkapi detail – detailnya (lihat gambar 2. 34)

Gambar 2.57 Langkah menggambar rompi

8. Mantel

- Gambarlah desain mantel yang Anda inginkan dengan pensil secara halus.
- Buat drape (lepas menggantung) sesuai dengan bentuk mantel.
- Lengkapi detail – detailnya (lihat gambar 2. 58)

Gambar 2.58 Langkah menggambar mantel

c. Rangkuman

● Blus adalah busana yang menutupi badan dari pundak sampai ke bawah
garis pinggang. Blus di bagi menjadi dua yaitu Tuck–in (diselipkan) dan
overblouse (blus luar).
● Rok merupakan busana terpisah yang terletak pada bagian bawah garis
pinggang.
● Gaun adalah sebagian busana yang mempunyai bagian badan atas dan
bagian bawah badan yang disatukan garis pinggangnya, disebut juga
bebe/gaun.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 43


● Kebaya merupakan busana nasional Indonesia dan sebagai warisan
budaya. Dalam mengenakanya dapat dipadukan dengan kain panjang,
sarung, rok panjang, celana panjang, dan gaun terusan panjang.
● Jas (jackets) adalah busana luar yang menutupi badan dari pundak sampai
ke bawah, di atas garis pinggang, garis pinggang, di bawah garis pinggang,
atau di bawah garis pinggul.
● Celana adalah busana luar yang menutupi badan dari pinggang ke mata
kaki dalam dua bagian kaki yang terpisah.
● Celana terusan (jumpsuit) adalah busana satu bagian yang merupakan
celana yang langsung bersambungan dengan blusnya.
● Rompi (Vest) adalah busana sepanjang pinggang tanpa lengan baik
telangkup tunggal maupun telangkup dobel, dengan penutup kancing, atau
rits, yang di pakai di bawah sebuah jas.
● Mantel adalah busana yang dipakai di atas busana sebagai perlindungan
terhadap cuaca.

d. Tugas.
Buatlah gambar macam – macam busana sesuai langkah – langkahnya yang
terdiri dari :

1. Blus
2. Rok
3. Gaun
4. Kebaya
5. Jas
6. Celana
7. Jumpsuit
8. Rompi
9. Mantel.

e. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Apakah yang kamu ketahui tentang overblouse !
2. Sebutkan empat bentuk dasar rok !
3. Apakah yang di maksud dengan gaun !
4. Apakah yang di maksud dengan double breasted jacket !
5. Jelaskan pengertian dari rompi (Vest) !

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 44


f. Kunci Jawab.

1. Overblouse (blus luar) dengan panjang blus bisa di mulai dari garis
pinggang dan memanjang ke bawah sampai paha (tergantung trend mode
yang sedang berlaku).
2. Empat bentuk dasar rok adalah :
. Lurus (straight)
. Mengembang (flored)
. Menyempit ke bawah (pegged)
. Lingkaran atau sirkel (circular)
3. Gaun adalah sepotong pakaian yang mempunyai bagian badan atas
(bodice) dan bagian bawah badan (skirt) yang di satukan garis
pinggangnya.
4. Double breasted jacket adalah suatu desain jaket yang mempunyai
penutup pada bagian depan melampaui garis tengah muka, sehingga dapat
dipasang dua baris kancing.
5. Rompi (vest) adalah busana sepanjang pinggang tanpa lengan baik
telangkup tunggal maupun telangkup doble, dengan penutup kancing atau
sebuah Rits.

g. Lembar Kerja
1. Alat :
- Pensil HB
- Pensil 2 B, 4 B
- Penghapus
- Rautan
2. Bahan
- Kertas skets / HVS

3. Keselamatan Kerja
- Periksa kebersihan dan penerangan tempat kerja sebelum mulai bekerja.
- Hati–hati dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh.
- Ikuti petunjuk langkah – langkah menggambar macam – macam busana.
- Pada saat menggambar bersikaplah yang tegak, jangan membungkuk
- Mata jangan terlalu dekat dengan kertas gambar
- Membersihkan kembali tempat kerja setelah selesai menggambar

4. Langkah kerja
Menggambar macam–macam busana.
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang di perlukan

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 45


2. Menyiapkan dan memperhatikan desain macam–macam busana yang akan di
gambar
3. Menggambar macam–macam busana sesuai langkah–langkahnya yang terdiri
dari :
(blus, rok, gaun, kebaya, jas, celana, jumpsuit, rompi, mantel)
4. Melengkapi detail – detailnya
5. Merapikan / menyelesaikannya
6. Berkemas

3. Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 3. diharapkan peserta diklat dapat :


1. Memahami jenis busana menurut jenis kelamin, usia dan warna kulit
2. Mengenal desain busana berdasarkan bentuk tubuh
3. Mengenal desain busana berdasarkan kesempatan

b. Uraian Materi

1. Jenis busana menurut jenis kelamin dan usia.

M enurut jenis kelamin, busana di bedakan menjadi dua yaitu busana wanita
dan busana pria, sedangkan umur seseorang erat kaitanya dalam
menentukan desain busana, umur dapat digolongkan menjadi sebagai berikut :
1. Anak– anak
2. remaja atau ABG
3. Dewasa

Pemilihan warna busana sesuai warna kulit

B agi perempuan, mengetahui warna – warna busana yang sesuai dengan kulit
merupakan suatu hal berharga. Sebagian perempuan di karunia naluri tajam
dalam memilih warna busana yang sesuai dengan warna kulitnya. Namun sebagian
lainnya selalu ragu dalam memilih warna yang pantas untuk dirinya. Perempuan
seperti ini cenderung tampil membosankan karena nuansa warna busana yang di
pakai cenderung mirip karena ketidakmampuan memilih warna lain dan memilih jalan
aman.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 46


Perlu diketahui, tampilan fisik sangat dipengaruhi oleh warna kulit, mata dan rambut.
Ketiga unsur tersebut memiliki karakter karena zat – zat pembentuk mengandung
unsur warna yang berbeda. Warna tubuh yang didominasi kulit, mata (selaput
pelangi), dan rambut mengeluarkan gelombang berbeda untuk setiap manusia.
Demikian pula gelombang warna yang di pilih. Nah, bila gelombang warna yang di
pilih bergetar sesuai dengan gelombang warna tubuh (memiliki karakter yang sama)
maka warna busana tersebut akan cocok di tubuh. Akibatnya orang di sekitar akan
melihat Anda tampil sangat menarik. Jadi, tidaklah heran jika busana tertentu cocok
untuk perempuan yang satu namun tidak cocok untuk perempuan yang lain. Perlu di
ketahui bahwa warna memiliki empat karakter : hangat, sejuk, netral dan peralihan.
Dalam bukunya The Plus Size, Guide to looking Great, Suzan manfeld mengatakan
bahwa karakter warna tubuh harus sesuai dengan karakter warna busana yang di
pakai agar tampilan menjadi lebih maksimal. Untuk itu ia menciptakan “roda warna”
berdasarkan percampuran warna primer dan warna sekunder yang dapat di mengerti
dengan mudah.

Gambar 3.1
Roda warna

Gambar 2.59 Roda Warna

Beberapa petunjuk pemilihan warna busana berdasarkan warna kulit, rambut dan mata adalah
sebagai berikut :
No Kulit Mata Rambut Tipe
1 Kuning Cokelat – hitam Hitam Hangat

2 Kuning Cokelat – tua Hitam Hangat

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 47


3 Kuning Cokelat - hitam Hitam Hangat – sejuk
Sawo matang

4 Sawo matang Cokelat tua Cokelat tua Hangat – sejuk

5 Cokelat Cokelat tua Hitam Sejuk

6 Cokelat Gelap tua Cokelat hitam Hitam / cokelat sejuk


Jika masuk dalam tipe “ Hangat” berarti warna – warna yang cocok adalah warna
antara “jingga” dan “kuning”, jika masuk dalam tipe sejuk berarti warna – warna
yang cocok adalah warna antara “ungu” dan “biru” yang dapat dikombinasikan
dengan warna “peralihan” dan warna “netral”

2. Desain busana berdasarkan bentuk tubuh.


Ada tiga bentuk dasar tubuh yaitu bentuk tubuh ideal, kurus dan gemuk. Dari tiga
bentuk dasar tubuh tersebut dapat dikembangkan menjadi enam bentuk tubuh yaitu:
1. Pendek kurus
2. Pendek gemuk
3. Tinggi kurus
4. Tinggi gemuk
5. Besar badan atas
6. Besar badan bawah
Jika seseorang telah mengetahui sendiri bentuk tubuhnya, maka orang tersebut
dengan mudah dapat memilih jenis desain busana yang serasi sesuai dengan bentuk
tubuhnya.

● petunjuk pemilihan desain busana yang sesuai bentuk tubuh


a. Pendek kurus
Untuk seseorang yang memiliki bentuk tubuh pendek kurus dianjurkan memilih
desain busana yang bergaris memanjang, dan tidak berkesan menggemukkan.

Jenis busana yang sesuai untuk bentuk tubuh pendek kurus adalah :
- bebe (desain kemeja atau sack dress)
- garis hias atau hiasan memanjang
- jas dengan kerah setali
- slack dikombinasikan dengan kemeja
- blus dengan kerah tegak yang kecil, pas bahu, dan saku kecil

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 48


Gambar 2.60 Desain busana untuk tubuh pendek kurus

b. Pendek gemuk
Bagi seseorang yang memiliki bentuk tubuh pendek gemuk agar kelihatan
lebih tinggi, pilihlah desain busana dengan garis memanjang

Gambar 2.61 Desain busana untuk tubuh pendek gemuk

Jenis busana yang sesuai untuk bentuk tubuh pendek gemuk adalah :
- bebe dengan garis leher yang bervariasi, agak sempit, ban pinggang
sewarna.
- Jas atau jacket untuk menyembunyikan garis pinggang.
- Slack atau rok suai yang tidak sempit.

c. Tinggi Kurus
Seseorang yang bentuk tubuhnya tinggi kurus, dianjurkan merencanakan
desain busana yang sesuai dan seimbang dengan tingginya agar tidak
kelihatan kurus.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 49


Gambar 2.62 Desain busana untuk tubuh tinggi kurus

Jenis busana yang sesuai untuk tubuh tinggi kurus adalah :


- Slack dengan kerutan, lipit atau hiasan pada pinggul
- Jacket yang agak longgar dengan belahan berkancing dua baris dan
berkerah lebar.
- Blus berlipit atau kerut, pada bagian bahunya ada klep dan pasye

d. Tinggi gemuk
Untuk seseorang yang bentuk tubuhnya tinggi gemuk, pilihlah desain busana
yang tampak melangsingkan dan mengurangi berat badan.

Gambar 2.63 Desain busana untuk tubuh tinggi gemuk

Jenis busana yang sesuai untuk tubuh tinggi gemuak adalah :

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 50


- Busana dengan siluet yang tenang dan penekananya pada garis
memanjang.
- Jas dan bebe dengan desain tertutup
- Slack yang agak lurus (longgar) kakinya
- Blus panjang atau tunik

e. Besar badan atas


Untuk mengimbangi proporsi tubuh besar badan atas, pilihlah desain busana
yang memberatkan pada bagian pinggul dan polos pada bagian dada.

Gambar 2.64 Desain busana untuk tubuh besar badan atas

Jenis desain busana untuk bentuk tubuh besar badan atas adalah :
- Bebe desain kemeja
- Slack, rok bersaku, berlipit atau berkerut.
- Blus dengan desain yang sederhana, kerah kecil, sedikit kerutan pada pas
bahu dan ada belahan tengah muka.
- Jacket yang longgar

f. Besar badan bawah


untuk tubuh besar badan bawah, imbangilah proporsi tubuh dengan memilih
desain busana berupa garis hias atau hiasan yang melintang pada bagian
badan atas.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 51


Gambar 2.65 Desain busana untuk tubuh besar badan bawah

Jenis desain busana yang sesuai untuk bentuk tubuh besar badan bawah
adalah :
- bebe dengan bagian roknya agak sempit dan bergaris memanjang
- celana dan rok yang sederhana
- blus yang bagus dengan tutup tarik yang menarik
- jaket longgar atau agak pas dan panjang.

3. Desain busana berdasarkan kesempatan

B usana yang pantas di pakai dan sesuai dengan kesempatan, akan


memudahkan seseorang dalam pergaulan sehari–hari. Hal ini akan
membuatnya tidak canggung dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan
dapat menimbulkan rasa percaya diri.
Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk berbagai macam
kesempatan antara lain :
(busana rumah, busana kerja, busana olah raga, busana rekreasi, busana pesta,
busana berkabung)

1. Busana Rumah.
busana yang pantas di pakai di rumah. Busana rumah mempunyai kesan
sportif, bahan sederhana, bentuk dan desain tidak terlalu rumit, dan warna
tidak menyolok.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 52


Gambar 2.66 Desain Busana Rumah Untuk Anak

Gambar2.67 Desain Busana Rumah untuk wanita

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 53


Gambar 2.68 Desain busana rumah untuk pria

2. Busana kerja

Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan dalam dunia kerja


semakin beragam. Situasi kerja yang penuh persaingan, membutuhkan
kegesitan dalam bergerak agar dapat meraih setiap peluang yang ada. Mereka
yang ingin sukses, tentu harus memperhatikan busana yang akan
dikenakannya. Wanita aktif membutuhkan busana yang nyaman dipakai dan
menjamin keleluasaan, agar dapat bebas bergerak dalam segala kesibukan
sejak pagi sampai malam hari. Dengan tuntutan kenyamanan dan keleluasaan
beraktifitas, maka setelan atasan dengan celana panjang bisa menjadi pilihan.

Selain modis dan selalu trendi, celana panjang aman membungkus


tungkai hingga mata kaki. Para pengguna busana kerja pun dapat lebih aktif
bergerak sehingga dapat lebih produktif

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 54


Macam – macam desain busana kerja

Gambar 2.69 Busana kerja untuk kekantor.

Busana kerja ke bengkel busana kerja untuk perawat


Gambar 2.70 Macam – macam busana kerja

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 55


3. Busana olah raga

Bentuk busana olah raga disesuaikan dengan jenis dan bentuk


olahraganya. Olah raga senam memakai pakaian senam, olah raga renang
memakai baju renang atau bikini, olah raga tennis dapat memakai short atau
kulot dengan perlengkapannya, yakni topi dan sepatu. Denagn kata lain, setiap
olah raga memakai seragam pakaian tersendiri (khusus).

Bahan yang digunakan, pilihlah bahan rajutan supaya mudah bergerak,


warna bahan cerah dan kontras. Demikian juga dengan pelengkap pakaianya,
harus disesuaikan dengan suasana olah raga yang akan dilakukan.

Gambar 2.71 Desain busana olahraga

4. Busana rekreasi

Busana rekreasi adalah busana yang dikenakan pada kesempatan


santai/ bertamasya. Misalnya, rekreasi ke pantai, ke gunung, ke taman –
taman hiburan, ke lokasi bersejarah dan tempat – tempat yang banyak di
kunjungi orang. Dalam desain busana rekreasi, pilihlah bahan yang enak untuk
di pakai bergerak, warna bahan dan desainnya dapat dibuat secara bervariasi
disesuaikan dengan waktu dan kesempatan. Contohnya, bahan, warna, corak,
desain, dan pelengkap busana untuk rekreasi ke gunung berbeda dengan
rekreasi ke pantai.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 56


Gambar 2.72 Desain busana rekreasi untuk anak

Gambar 2.73 Desain busana rekreasi untuk remaja

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 57


Gambar 2.74 Desain busana rekreasi ke pantai

5. Busana pesta
Busana pesta adalah busana yang di kenakan pada kesempatan pesta.
Sebelum menentukan pilihan desain busana pesta, sebaiknya pelajari dahulu
hal – hal yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pesta tersebut, seperti sebagai berikut :
- Siapa yang mengundang pesta ?
- Kapan dilaksanakan, siang atau malam ?
- Di mana pelaksanaan resepsinya seperti apa ?
Di dalam rancangan desainya, sebaiknya disesuaikan dengan suasana
lingkungan kedaan resepsi, agar mendapatkan kesan yang baik, dan jangan
mengenakan busana yang terlalu berlebihan.

Gambar 2.75 Desain busana pesta untuk anak.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 58


Gambar 2.76 Desain busana pesta untuk remaja

6. Busana berkabung
Dalam menghadiri penghormatan terakhir untuk seseorang atau kematian,
sebaiknya pilihlah warna yang tidak mencolok / warna gelap seperti abu – abu,
putih, biru dan hijau tua atau motif yang tidak terlalu meriah. Demikian juga
dengan desainnya, pilihlah yang sederhana, sopan dan bersih.

Gambar 2.77 Desain busana anak untuk berkabung

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 59


Gambar 2.78 Desain busana untuk berkabung

c. Rangkuman
● Menurut jenis kelamin, busan dbedakan menjadi dua yaitu busana wanita
dan busana pria, sedangkan umur dapat digolongkan menjadi sebagai
berikut : anak – anak, remaja, dewasa.
● Warna kulit harus sesuai dengan karakter busana yang di pakai agar
tampilan menjadi lebih maksimal.
● Jika seseorang telah mengetahui sendiri bentuk tubuhnya, maka orang
tersebut dengan mudah dapat memilih jenis desain busana yang serasi
sesuai dengan bentuk tubuhnya.
● Pada umumnya setiap orang memerlukan busana untuk berbagai macam
kesempatan antara lain : busana rumah, busana kerja, busana olah raga,
busana rekreasi, busana pesta dan busana berkabung)

d. Tugas
Buatlah gambar busana berdasarkan kesempatan sesuai sipemakai / pemesan
yang akan Anda praktekkan.

e. Tes Formatif
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Jelaskan pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna kulit sawo
matang !
2. Bagaimanakah cara memilih desain busana yang sesuai bentuk tubuh
pendek gemuk !

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 60


3. Sebutkan 6 macam busana berdasarkan kesempatan !
4. Jelaskan pengertian busana rekreasi !
5. Jelaskan cara menentukan pilihan desain busana pesta !

f. Kunci Jawab
1. Pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna busana kulit sawo
matang adalah warna antara jingga dan kuning, serta warna antara ungu
dan biru yang dapat dikombinasikan dengan warna peralihan dan warna
netral.
2. Desain busana yang sesuai bentuk tubuh pendek gemuk adalah desain
busana dengan garis memanjang, misalnya bebe dengan garis leher yang
bervariasi, agak sempit, ban pinggang sewarna.
3. Macam – macam busana berdasarkan kesempatan adalah :
- Busana rumah
- Busana kerja
- Busana olah raga
- Busana rekreasi
- Busana pesta
- Busana berkabung.
4. Busana rekreasi adalah busana yang dikenakan pada kesempatan santai /
bertamasya.
5. Cara menentukan pilihan desain busana pesta adalah sebaiknya pelajari
dulu hal – hal yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pesta tersebut, antara lain :
- Siapa yang menggundang pesta ?
- Kapan dilaksanakanya ?
- Di mana pelaksanaanya ?

g. Lembar Kerja
1. Alat
- Pensil HB
- Pensil 2 B
- Penghapus
2. Bahan
- Kertas skets / HVS
3. Keselamatan Kerja
- Periksa kebersihan dan penerangan tempat kerja sebelum mulai bekerja
- Hati – hati dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh
- Ikuti petunjuk langkah – langkah menggambar busana
- pada saat menggambar bersikaplah yang tegak, jangan membungkuk.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 61


- Membersihkan kembali tempat kerja setelah selesai menggambar
4. Langkah kerja
Menggambar busana berdasarkan kesempatan sesuai si pemakai / pemesan.
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menggambar busana sesuai keinginan si pemakai / pemesan
c. Menyelesaikan gambar busana
d. Berkemas.

4. Kegiatan Belajar 4

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, diharapkan peserta diklat dapat:
- Menggambar busana One Piece sesuai langkah kerja
- Menggambar busana Two Piece
- Menggambar busana Three Piece

b. Uraian Materi

U ntuk menggambar busana, peserta diklat harus memperhatikan proporsi,


pose dan busana yang akan dirancang. Karena setiap garis yang dituangkan
dalam bentuk gambar atau rancangan, selain menarik harus dapat dimengerti
oleh orang lain hasilnya sesuai antara rancangan dengan hasil jadi busana. Oleh
karena itulah pada saat menggambar busana pada proporsi tubuh, peserta diklat
harus menggambarkannya dengan jelas dan benar. Misalkan Anda menggambar
“Kerah Peter Pan” yang harus Anda perhatikan adalah bentuk dan jatuhnya kerah
apakah sudah benar, sehingga orang lain melihat rancangan Anda tidak timbul
pengertian yang berbeda.
Pada awal latihan membuat sketsa gambar, lebih dahulu kita perlu mengenal
untuk kemudian menggembangkan gaya khas perseorangan. Gaya itu hanya
dapat dikenali seiring dengan berlalunya waktu dan praktek, serta berkembang
berdasarkan ilmu menggambar yang dikuasai serta pertumbuhan rasa percaya diri
kita masing-masing. Oleh karena itu, selama belajar menggambar baiklah kita
melakukan berbagai percobaan dengan gaya-gaya yang berbeda, dan mencoba
mengadapatasi arahan-arahan (trends) baru serta pengaruhnya.
Untuk mencapai ketrampilan maksimal (keahlian) dalam menggambar busana ada
beberapa saran yang perlu diperhatikan:
 Mengoleksi sebanyak mungkin ilustrasi mode mulai dari sekarang, sehingga kita
memiliki kumpulan yang lengkap karya seniman-seniman mode yang dimuat pada
media-media yang berbeda lengkap dengan gaya mereka masing-masing. Koleksi

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 62


ini akan menjadi sumber ide yang berguna bagi kita untuk melakukan percobaan
dengan teknik-teknik baru
 Berlatih secara teratur dan dilanjutkan dengan percobaan secara
berkesinambungan/terus-menerus, maka ia pasti akan maju. Hendaknya kita tidak
merasa dihambat oleh gambar-gambar yang tidak diharapkan

Langkah-langkah Menggambar Busana


1. Menggambar Busana One Piece
1. Mengutip proporsi tubuh dengan garis tipis sesuai pose yang dikehendaki.
2. Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh (mulailah membuat
rancangan busana pada proporsi tubuh, dimulai dari bagian atas turun
kebawah sesuai dengan pose)
3. Menggambar detail-detail bagian busana
4. Melengkapi gambar busana secara lengkap (wajah, rambut, asesories, dll)
5. Menyelesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap terang

1 2 3

4 5

Gambar 2.79 Langkah menggambar busana one piece

2. Menggambar Busana Two Piece


1. Mengutip proporsi tubuh dengan garis-garis pose sesuai yang dikehendaki
2. Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh (mulailah membuat
rancangan busana bada proporsi tubuh dimulai dari busana bagian atas dan
dilanjutkan busana bagian bawah)

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 63


3. Menggambar detail-detail bagian busana.
4. Melengkapi gambar busana secara lengkap (wajah, rambut, accessories dll)
5. Menyelesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap terang

1 2

3 4

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 64


5
Gambar 2.80 Langkah menggambar busana two piece

3. Menggambar Busana Three Piece

1. Mengutip proporsi tubuh dengan garis tipis sesuai pose yang dikehendaki
2. Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh ;
 Rancanglah busana bagian dalam, seperti tank top, t-shirt, atau kemeja
sesuai dengan keinginan.
 Buat sketsa busana bagian bawah, seperti rok atau celana
 Lanjutkan dengan busana luar seperti jas, vest, bolero, dan sebagainya
 Isi masing-masing busana dengan drape sesuai dengan pose dan bentuk
busana
3. Melengkapi detail-detail bagian busana
4. Melengkapi gambar busana secara lengkap (wajah, rambut, accessories dll)
5. Menyelesaikan gambar busana
 Hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan
 Pertebal rancangan dengan pensil 4B
 Selesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap terang

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 65


1 2

3 4

3 4

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 66


5
Gambar 2.81 Langkah Menggambar Three Piece

c. Rangkuman
 Di dalam menggambar busana, peserta diklat harus memperhatikan proporsi,
pose dan busana yang akan dirancang. Karena setiap garis yang di tuangkan
dalam bentuk gambar atau rancangan selain menarik harus dapat di mengerti
oleh orang lain.
 Pada saat menggambar busana pada proporsi tubuh, peserta diklat harus
menggambarnya dengan jelas dan benar dengan memperhatikan langkah-
langkah menggambar secara berurutan dengan tepat.
 Untuk mencapai ketrampilan yang maksimal dalam menggambar busana ada
beberapa saran yang perlu diperhatikan juga antara lain:
- Mengoleksi sebanyak mungkin ilustrasi mode sebagai sumber ide
- Berlatih secara teratur dan dilanjutkan dengan percobaan
berkesinambungan / terus-menerus

d. Tugas
1. Gambarlah busana one piece sesuai langkah – langkahnya.
2. Gambarlah busana Two piece sesuai langkah – langkahnya.
3. Gambarlah busana Three piece sesuai langkah – langkahnya.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 67


e. Tes formatif
1. Jelaskan hal–hal yang harus diperhatikan dalam menggambar busana !
2. Jelaskan, mengapa pada saat menggambar busana pada proporsi tubuh harus
dengan jelas dan benar !
3. Jelaskan, saran–saran yang harus diperhatikan untuk mencapai ketrampilan
maksimal dalam menggambar busana !
4. Jelaskan secara singkat langkah-langkah menggambar busana !

f. Kunci jawaban

1. Proporsi, pose dan busana yang akan dirancang.


2. Supaya hasilnya sesuai antara rancangan dan hasil jadi busana sehingga orang
lain melihat rancangan tidak timbul pengertian yang berbeda.
3. – Mengoleksi ilustrasi mode sesuai sumber ide
- Berlatih secara teratur dengan mencoba secara berkesinabungan / terus
menerus
4. – Mengutip proporsi tubuh
- Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh
- Menggambar detail-detail bagian busana
- Melengkapi gambar busana secara lengkap
- Menyelesaikan gambar busana secara lengkap
g. Lembar Kerja.
1. Alat
- Pensil HB
- Pensil 2B, 4B
- Penghapus
- Rautan
2. Bahan
- Kertas sketsa HVS
3. Keselamatan Kerja
- Pastikan pensil dalam keadaan runcing, penghapus dalam keadaan bersih
- Sebelum memulai menggambar cuci tangan Anda dengan bersih, agar
gambar tidak kotor
- Hati-hati dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh
- Pada saat menggambar bersikaplah yang tegak, jangan membungkuk
- Mata jangan terlalu dekat dengan kertas skets
- Menggambarlah dengan pencahayaan yang cukup terang
- Ikuti petunjuk langkah-langkah menggambar busana

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 68


- Membersihkan kembali meja gambar atau tempat kerja setelah selesai
bekerja.

4. Langkah Kerja
Menggambar Busana
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menggambar busana (One Piece, Two Piece, Three Piece ) sesuai langkah-
langkah adalah sebagai berikut :
- Mengutip proporsi tubuh dengan garis tipis sesuai pose yang
dikehendaki
- Memindahkan gambar busana diatas proporsi tubuh
- Menggambar detail-detail bagian busana
- Melengkapi gambar busana secara lengkap
- Menyelesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap
terang
c. Merapikan kembali alat dan bahan yang digunakan

5. Kegiatan belajar 5

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 5, diharapkan peserta diklat dapat :
- Mengenal dan memahami alat dan bahan yang digunakan untuk
penyelesaian gambar busana secara kering.
- Menyelesaikan gambar busana secara kering dengan teknik yang tepat.

b. Uraian Materi.

A lat dan bahan yang digunakan untuk menyelesaikan gambar busana


secara kering adalah :
 Alat.
- Pensil warna
- Pensil (2B, 3B, 4B), semakin besar nomornya semakin lunak pensilnya.
- Spidol.
- Drawing pen.

 Bahan.
- Kertas HVS.
- Kertas gambar A2, A3.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 69


- Kertas linen.
Penyelesaian Gambar Busana Secara Kering.
Untuk mendapatkan gambar busana yang baik haruslah diketahui teknik
penyelesaiannya. Dalam dasar-dasar menggambar busana, yang dimaksud dengan
teknik penyelesaian adalah cara menyelesaikan gambar busana yang diciptakan
diatas proporsi tubuh sehingga gambar tersebut dapat terlihat :
- Bahan dan permukaan tekstil serta warna yang dipakai
- Hiasan pada busana
- Teknik penyelesaian pada busana, misalnya lipit jarum, saku luar atau
saku dalam.
Di dalam menyelesaikan gambar busana haruslah diperhatikan beberapa ketentuan
sebagai pedoman pada waktu bekerja. Ketentuan itu adalah sebagai berikut :
 Arah Pemakaian pensil/alat gambar disesuaikan dengan arah benang.
 Perlu adanya bagian yang tebal dan tipis, supaya gambar busana kelihatan
hidup karena adanya bagian yang tertimpa cahaya.
 Tebal tipisnya garis yang dibuat, tergantung pada cara menekan alat gambar
diatas kertas, bila ingin garis yang tebal alat gambar ditekan, dan bila ingin
garis yang halus alat gambar tidak ditekan.
 Letak kertas gambar pada waktu menyelesaikan gambar, dapat diputar
arahnya, ini tergantung pada si penggambar.

Sedangkan untuk menyelesaikan/mewarnai bagian-bagian tubuh ada dua macam


cara :

1. Secara asli, bisa disebut dengan cara natural.


Secara asli atau memperlihatkan warna sesungguhnya.
 Pilihan warna yang sesuai dengan warna kulit.
 Sedangkan untuk rambut dapat dipakai warna yang mengarah kehitam,
untuk bibir dipakai warna merah.

2. Cara tidak asli tidak natural.


Cara yang dipakai disini adalah dengan memakai satu warna untuk
keseluruhan, misalnya untuk pakaian memakai warna merah maka untuk
rambut, kulit, bibir, dan kuku dipakai juga warna merah.
Perbedaan terletak hanya dengan value yang berbeda. Bagian yang tertimpa
cahaya dibuat lebih terang. Untuk kombinasi yang lain pula dipadukan dengan
warna lain. Cara tidak asli ini kesan spontan.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 70


Penyelesaian gambar busana secara kering menggunakan beberapa alat antara lain :

1. Pensil berwarna.
Teknik pemakaian pensil warna adalah sebagai berikut :
 Untuk mendapatkan kesan yang rata diperlukan ketelitian.
 Jika desain akan diberi warna keseluruhan, kerjakanlah dengan arah yang
sama menurut arah benang.
 Untuk penyelesaiannya dapat diberikan tekanan dengan warna yang lebih
tua atau tebal, caranya dengan menggoreskan pensil dengan warna yang
sama, menggoreskannya dengan cara menekan.
 Siluetnya dapat dibuat dengan pensil yang sama atau warna hitam.
 Bila desain dibuat dengan memakai kombinasi warna, maka warna muda
diselesaikan terlebih dahulu.

Gambar 2.82 Penyelesaian gambar busana dengan pensil berwarna.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 71


2. Pensil (2B, 3B, 4B)
(Semakin besar nomornya semakin lunak pensilnya).
Teknik pemakaian pensil adalah sebagai berikut :
- Untuk membuat kesan halus dan garis kecil, pensil haruslah runcing
atau pemakaiannya tidak ditekan.
- Jika seluruh gambar ingin diberi warna dengan pensil, goreskanlah
pensil menurut arah benang
- Agar gambar kelihatan hidup, maka diberikan tekanan pada bagian-
bagian tertentu, bagian yang tertimpa cahaya dibuat terang dan bagian
lainnya dibuat gelap.
- Siluet dari desain haruslah tebal, begitu juga bagian-bagian busana
seperti kerah, saku, garis hias dan lain-lain.

Gambar 2.83 Penyelesaian Gambar Busana Dengan Pensil Hitam.

3. Spidol
Spidol terdapat di dalam berbagai ukuran, semua ukuran dapat dipakai untuk
menyelesaikan gambar busana, hanya untuk garis yang halus dan kecil
dipergunakan spidol dengan ujung yang kecil. Spidol bersifat tebal dan
menutupi permukaan.
Teknik Pemakaian spidol :

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 72


- Membuat sket dengan pensil HB atau B
- Jika gambar akan diberi warna seluruhnya, maka spidol digoreskan
dengan arah benang sehingga mengisi seluruh desain.
- Arah pemakaian spidol selalu mengikuti arah benang.
- Siluet dan garis hias diselesaikan dengan memakai spidol, pensil hitam,
pen (Drawing pen) atau boxy.

Gambar 2.84 Penyelesaian gambar busana sesuai contoh bahan dengan spidol.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 73


Gambar 2.85 Penyelesaian gambar busana dengan spidol

4. Drawing pen
Drawing pen terdiri dari berbagai ukuran dan warna, semua ukuran dapat
dipakai untuk menyelesaikan, untuk garis yang harus dan kecil dipergunakan
drawing pen dengan ukuran kecil atau dengan No. 01.
Teknik Pemakaian Drawing pen untuk penyelesaian gambar busana adalah
sebagai berikut :
- Sket dibuat dengan pensil HB atau B.
- Arah pemakaian drawing pen mengikuti arah benang.
- Detail-detail dan garis-garis luar di pertegas dengan cara menekan alat
gambar.
- Bubuhkan bayangan-bayangan serta tekanan-tekanan (aksen) tempat
terjadinya lipatan-lipatan sehingga desain kelihatan hidup.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 74


Gambar 2.86 Penyelesaian gambar busana dengan drawing pen

c. Rangkuman
 Gambar busana akan terlihat baik dan indah apabila dikerjakan dengan
teknik penyelesaian yang tepat. Penyelesaian akhir yang salah, akan
memberi pengertian yang salah pula terhadap gambar busana.
 Alat yang digunakan untuk menyelesaikan gambar busana secara kering
adalah pensil warna, pensil, spidol, drawing pen.
 Teknik penyelesaian adalah cara menyelesaikan gambar busana yang
diciptakan di atas proporsi tubuh sehingga gambar tersebut dapat terlihat :
- bahan dan permukaan tekstil serta warna yang dipakai.
- Hiasan pada busana
- Teknik penyelesaian pada busana, misalnya lipit jarum saku luar atau
saku dalam.

d. Tugas
Selesaikanlah hasil gambar busana kerja yang telah Anda buat sesuai contoh
bahan dan permintaan pemesan dengan teknik penyelesaian secara kering.

e. Tes Formatif

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 75


Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan teknik penyelesaian dalam menggambar
busana !
2. Sebutkan 4 alat yang digunakan untuk penyelesaian gambar busana
secara kering.
3. jelaskan beberapa ketentuan sebagai pedoman untuk menyelesaikan
gambar busana secara kering.
4. jelaskan cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil warna.
5. jelaskan cara menyelesaikan gambar busana menggunakan spidol.

f. Kunci jawaban
1. Yang dimaksud dengan teknik Penyelesaian dalam menggambar busana
adalah cara menyelesaikan gambar busana yang diciptakan diatas
proporsi tubuh sehingga gambar tersebut dapat terlihat :
- Bahan dan permukaan tekstil serta warna yang dipakai
- Hiasan pada busana
- Teknik penyelesaian pada busana, misalnya lipit jarum, saku luar atau
saku dalam.
2. Alat yang digunakan untuk menyelesaikan gambar busana secara kering
adalah pensil warna, pensil, spidol, dan drawing pen.
3. Beberapa ketentuan sebagai pedoman untuk menyelesaikan gambar
busana secara kering adalah :
 Arah pemakaian pensil/alat gambar disesuaikan dengan arah benang
 Perlu adanya bagian yang tebal dan tipis, supaya gambar busana
kelihatan hidup.
 Letak kertas gambar pada waktu menyelesaikan gambar dapat
diputar arahnya.

4. Cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil warna adalah :


- Jika desain akan diberikan warna keseluruhan, kerjakanlah dengan arah
yang sama menurut arah benang.
- Untuk mendapatkan kesan yang rata di perlukan ketelitian
- Untuk menyelesaikannya dapat diberikan tekanan dengan warna yang
lebih tua atau tebal, caranya dengan mempergunakan pensil dengan
warna yang sama, menggoreskan dengan cara menekan.
- Siluetnya dapatdibuat dengan pensil yang sama atau warna hitam.
- Bila desain dibuat dengan memakai kombinasi warna maka warna muda
diselesaikan terlebih dahulu.
5. Cara menyelesaikan gambar busana menggunakan spidol :

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 76


- Jika gambar akan diberi warna seluruhnya, maka spidol digoreskan
dengan arah benang sehingga mengisi seluruh desain.
- Arah pemakaian spidol selalu mengikuti arah benang.
- Siluet dan garis hias diselesaikan dengan memakai spidol, pensil hitam,
drawing pen atau boxy.

g. Lembar kerja.
1. Alat
 Pensil warna
 Pensil 2B, 3B, 4B
 Spidol
 Drawing pen

2. Bahan
 Kertas HVS
 Kertas gambar
 Kertas linen.

3. Keselamatan kerja
 Periksa meja tempat kerja sebelum memulai pekerjaan
 Hati-hati dalam mengerjakan dan tidak boleh ceroboh.
 Ikuti petunjuk penyelesaian gambar busana (sesuai instruksi)
 Sikap badan pada saat menggambar harus tetap tegak.
 Membersihkan kembali meja kerja gambar atau tempat kerja setelah
selesai bekerja.

4. Langkah Kerja
Penyelesaian gambar busana
a. Menyiapkan alat.
b. Menyiapkan gambar busana sesuai si pemakai / pemesan dan
contoh bahan bila dikehendaki.
c. Menyelesaikan gambar busana sesuai kebutuhan dan alat yang
digunakan.
d. Berkemas.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 77


BAB III
EVALUASI

A. INSTRUMEN PENILAIAN
1. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. a. Jelaskan apa yang di maksud dengan lengan setali !
b. Sebutkan 5 macam lengan setali !
2. Jelaskan apa yang di maksud dengan “ piping” Cuff !
3. Sebutkan 6 dasar panjang celana !
4. Jelaskan apa yang di maksud dengan Jas (jackets) !
5. Bagaimanakah cara memilih desain busana yang sesuai untuk seseorang
yang bentuk tubuhnya tinggi gemuk !
6. Jelaskan pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna kulit kuning !
7. Jelaskan langkah – langkah menggambar busana Two Piece !
8. Jelaskan 2 macam cara menyelesaikan / mewarnai bagian – bagian tubuh !
9. Apakah yang di maksud dengan Teknik penyelesaian !
10.Jelaskan cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil
berwarna !

2. Tes Praktik
1. Buatlah gambar busana kerja sesuai si pemakai / pemesan yang akan Anda
praktekkan / produk.
2. Selesaikanlah hasil gambar busana kerja yang telah Anda buat sesuai
contoh bahan dan permintaan pemesan dengan teknik penyelesaian secara
kering dengan tepat.

B. KUNCI JAWABAN
1. Tes Tertulis
1. a. Yang di maksud dengan lengan setali atau lengan yang menjadi satu
dengan badan adalah lengan yang tidak terdapat potongan atau tanpa
jahitan sambungan.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 78


b. Macam – macam lengan setali adalah lengan kimono, L. Batwing, L.
Kite, L. dolman, L. Magyar.
2. Yang di maksud dengan “ piping “ Cuff adalah manset pas yang
penyelesaianyan dengan bisban kecil dan tanpa penutup kancing.

3. Berdasarkan panjangnya, celana terdiri atas :


( short, Jamaica, Bermuda, pedal, Capri, full length ).

4. Yang di maksud dengan jas (jackets) adalah busana luar yang menutupi
badan dari pundak sampai ke bawah, di atas garis pinggang, garis
pinggang, di bawah garis pinggang, atau di bawah garis panggul.

5. Cara memilih desain busana yang sesuai untuk seseorang yang bentuk
tubuhnya tinggi gemuk adalah pilihan desain busana yang tampak
melangsingkan dan mengurangi berat badan, misalnya busana dengan
siluet yang tenang dan penekananya pada garis memanjang.

6. Pemilihan warna busana yang sesuai untuk warna kulit kuning adalah
warna hangat (warna antara jingga dan kuning).

7. Langkah – langkah menggambar busana Two Piece :


- Mengutip proporsi tubuh dengan garis tipis.
- Memindahkan gambar busana di atas proporsi tubuh, di mulai dari
busana
- Bagian atas dan di lanjutkan busana bagian bawah.
- Menggambar detail – detail bagian busana.
- Melengkapi gambar busana secara lengkap
- Menyelesaikan gambar busana dengan memperhatikan nilai gelap
terang.

8. Dua (2) macam cara menyelesaikan / mewarnai bagian – bagian Tubuh :


1. Secara asli, bisa di sebut dengan cara natural (memperlihatkan warna
sesungguhnya).
● Pilihlah warna yang sesuai dengan warna kulit
● Sedangkan untuk rambut dapat di pakai warna yang mengarah ke
hitam, untuk bibir di pakai warna merah.

2. Cara tidak asli atau tidak natural.


Cara yang di pakai disini adalah dengan memakai satu warna untuk
keseluruhan, misalnya untuk gambar busana memakai warna merah

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 79


maka untuk rambut, kulit, bibir, dan kuku di pakai juga warna merah.
Bagian yang tertimpa cahaya di buat lebih terang.

9. Yang di maksud dengan teknik penyelesaian adalah cara menyelesaikan


gambar busana yang diciptakan di atas proporsi tubuh sehingga gambar
tersebut dapat terlihat bahan serta warna yang di pakai, hiasan pada
busana, teknik penyelesaian pada busana misalnya lipit jarum, saku luar
atau saku dalam.

10. Cara menyelesaikan gambar busana menggunakan pensil berwarna adalah


sama dengan pensil biasa adalah sebagai berikut :
a. Jika desain akan di beri warna keseluruhan, kerjakanlah dengan arah
yang sama menurut arah benang.
b. Untuk penyelesaiannya dapat di berikan tekanan dengan warna yang
lebih tua atau tebal, menggoreskanya dengan cara menekan.
c. Siluetnya dapat di buat dengan pensil yang sama atau warna hitam.
d. Bila desain di buat dengan memakai kombinasi warna, maka warna
muda di selesaikan terlebih dahulu.

2. Tes Praktik
1. Gambarkan busana kerja sesuai si pemakai/pemesan
2. Gambar busana kerja yang telah diselesaikan dengan teknik penyelesaian
secara kering sesuai contoh dan permintaan pemesan, dengan penilaian
sesuai lembar penilaian praktik.

C. LEMBAR PENILAIAN TES PRAKTIK.


Nama Peserta :
No. Induk :
Program Keahlian :
Nama jenis pekerjaan :

PEDOMAN PENILAIAN
Skor Skor
No Aspek Penilaian Keterangan
Maks Perolehan
1 2 3 4 5
I Perencanaan
1.1 Persiapan alat dan bahan 5
1.2 Memilih / menentukan gambar busana 5
sesuai si pemakai / pemesan
10

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 80


II Proses (sistimatika & cara kerja)
2.1 Cara mengutip atau menggambar proporsi 5
tubuh.
2.2 Cara memindahkan gambar busana di atas 5
proporsi tubuh.
2.3 Cara menggambar detail bagian – bagian 5
busana.
2.4 Cara melengkapi gambar busana secara 5
lenkap (wajah, rambut, accessories dll)
2.5 Cara menyelesaikan gambar busana secara
kering. 10
30
III Kualitas Produk Kerja
3.1 Hasil kutipan / gambar proporsi tubuh 5
sesuai pose yang di kehendaki.
3.2 Hasil gambar busana sesuai si pemakai / 10
pemesan
3.3 Hasil gambar detail bagian – bagian busana 5
sesuai permintaan pemesan.
3.4 Hasil gambar kelengkapan busana (wajah, 5
rambut, accessories dll) sesuai dengan
tekniknya.
3.5 Hasil penyelesaian gambar busana sesuai 10
teknik yang tepat
3.6 Pekerjaan diselesaikan sesuai dengan 5
waktu yang ditentukan.
Sub Total 40
IV Sikap / Etos Kerja
4.1 Tanggung jawab 2
4.2 Ketelitian 3
4.3 Inisiatif / Kreativitas 3
4.4 Kemandirian 2
Sub Total 10
V Laporan
5.1 Sistematika penyusunan laporan 4
5.2 Kelengkapan bukti fisik 6
Sub Total 10
Total 100

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 81


KRITERIA PENILAIAN

No Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


I Perencanaan.
1.1 Persiapan alat dan bahan ● Alat dan bahan di siapkan sesuai 5
kebutuhan
● Alat dan bahan disiapkan tidak 1
sesuai kebutuhan
1.2 Memilih / menentukan ● Memilih / menentukan gambar 5
gambar busana sesuai si busana sesuai si pemakai /
pemakai / pemesan pemesan
● Memilih atau menentukan gambar 1
busana tidak sesuai si pemakai /
pemesan
II Proses (sistematika & cara
kerja)
2.1 Cara mengutip / ● mengutip / menggambar proporsi 5
menggambar proporsi tubuh tubuh dengan garis tipis
● mengutip / menggambar proporsi 1
tubuh dengan garis tebal
2.2 Cara memindahkan gambar ● memindahkan gambar busana 5
busana di atas proporsi dengan memperhatikan dasar –
dasar estetika
● Memindahkan gambar busana tidak 1
memperhatikan dasar – dasar
estetika
2.3 Cara menggambar detail ● Bagian – bagian busana di gambar 5
bagian – bagian busana sesuai bentuk / desainnya.
● Bagian – bagian busana di gambar 1
tidak sesuai bentuk / desainnya
2.4 Cara menggambar ● cara menggambar kelengkapan 5
kelengkapan busana (wajah, busana sesuai tekniknya.
rambut, accessories dll) ● Cara menggambar kelengkapan 1
busana tidak sesuai tekniknya.
2.5 cara menyelesaikan gambar ● Gambar busana diselesaikan dengan 10
busana secara kering teknik yang tepat
● Gambar busana diselesaikan dengan 1
teknik yang tidak tepat
III Kualitas Produk Kerja
3.1 Hasil kutipan / gambar ● Hasil kutipan / gambar proporsi 5

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 82


proporsi tubuh sesuai pose tubuh sesuai pose yang di
yang dikehendaki kehendaki
● Hasil kutipan / gambar proporsi 1
tubuh tidak sesuai pose yang
dikehendaki
3.2 Hasil gambar busana sesuai ● Hasil gambar busana sesuai si 10
si pemakai / pemesan pemakai / pemesan
● Hasil gambar busana tidak sesuai si 1
pemakai / pemesan
3.3 Hasil gambar detail bagian – ● Hasil gambar bagian – bagian 5
bagian busana sesuai busana sesuai bentuk / desainnya
permintaan pemesan ● Hasil gambar bagian – bagian 1
busana tidak sesuai bentuk /
desainnya
3.4 Hasil gambar kelengkapan ● Hasil gambar kelengkapan busana 5
busana (wajah, rambut, sesuai tekniknya
accessories dll) sesuai ● Hasil gambar kelengkapan busana 1
dengan tekniknya tidak sesuai tekniknya
3.5 Hasil penyelesaian gambar ● Hasil penyelesaian gambar busana 10
busana sesuai teknik yang sesuai teknik yang tepat
tepat ● Hasil penyelesaian gambar busana 1
tidak sesuai tekniknya
3.6 Pekerjaan di selesaikan ● Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat 3
sesuai dengan waktu yang dari waktu yang ditentukan
ditentukan ● Menyelesaikan pekerjaan tepat 5
waktu
● Menyelesaikan pekerjaan melebihi 2
waktu yang di tentukan.
IV 4.1 Tanggung Jawab. ● Membereskan kembali alat dan 2
bahan yang di pergunakan
● Tidak membereskan alat dan bahan 1
yang dipergunakan
4.2 Ketelitian ● Tidak banyak melakukan kesalahan 3
kerja
● Banyak melakukan kesalahan kerja 1
4.3 Inisiatif ● Memiliki inisiatif bekerja 3
● Kurang / tidak memiliki inisiatif kerja 1
4.4 Kemandirian ● Bekerja tanpa banyak diperintah 2
● Bekerja dengan banyak diperintah 1
V Laporan.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 83


5.1 Sistimatika penyusunan ● Laporan disusun sesuai sistematika 4
laporan. yang telah ditentukan
● Laporan disusun tidak sistematis 1
5.2 Kelengkapan bukti fisik ● Melampirkan bukti fisik hasil 3
penyusunan
● tidak melampirkan bukti fisik 1

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 84


BAB IV
PENUTUP

S etelah menyelesaikan modul ini, maka peserta diklat berhak untuk


mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan
apabila peserta diklat dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil
evaluasi dalam modul ini, maka peserta diklat berhak melanjutkan ke
topik/modul berikutnya. Mintalah pada fasilitator untuk melakukan uji
kompeten dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia
industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila peserta diklat telah
menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila peserta diklat telah
menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa
nilai dari Fasilitator atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan
verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil
tersebut dapat dijadikan sebagai penentu stAndart pemenuhan kompetensi
tertentu dan bila memenuhi syarat peserta diklat berhak mendapatkan
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi
profesi.

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 85


DAFTAR PUSTAKA

Astuti Dyah Tri N. W,2002, Desain Pakaian Seragam Wanita Karier , Gramedia,
Pustaka Utama, Jakarta

Basuki Soekarno Lanawati, Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana, Kawan


Pustaka.

Chodiyah, Wisri A Mamdy, 1982, Desain Busana, Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan

Muliawan Porry, Menggambar Mode dan Mencipta Busana Wanita, Bpk. Gunung
Mulia, Jakarta

Poespo Goet, Aneka Gaun (Dresses), Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Aneka Kerah (Collars), Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Aneka Rok Bawah (Skirts), Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Aneka Blus (Blouses), Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Aneka Celana (Pants), Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Ainur Busana Muslim Anak-Anak, Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Ceria dan Santun dengan Busana Muslim untuk Anak-Anak dan
Remaja, Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Desain dan Pola Pakaian Santai, Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Teknik Menggambar Mode Busana, Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Semarak Busana Strapless Camisole, Kanisius Yogyakarta

Poespo Goet, Fashion Coordinate Padu Padan Busana, Kanisius Yogyakarta

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 86


Poespo Sanny, Reka Busana Kerja Panduan Celana Panjang, Gramedia Pustaka
Utama Jakarta

Poespo Sanny, Gaya Busana Pesta, Kanisius Yogyakarta

Poespo Sanny, Aneka Blazer, Kanisius Yogyakarta

Poespo Sanny, Kebaya Modern, Kanisius Yogyakarta

Rufaidah Anne, 2004, Padu Padan Busana Muslimah untuk Remaja, Puspa Swara

Rusbani Wasia, 1985, Pengetahuan Busana II, Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Wancik, M.H, 2004, Bina Busana Petunjuk Langkah Pecah Pola, Aneka Desain Kebaya
Klasik Modern, Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Wancik M.H, Bina Busana Pelajaran Menjahit Pakaian Pria, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta

Modul Dasar-Dasar Menggambar Busana 87

Anda mungkin juga menyukai