Anda di halaman 1dari 23

TATA BUSANA

MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA


NAMA :...................................................
KELAS :...................................................
NO ABSEN :....................................................

SMKN 1 PANTE BIDARI


Alamat : Jln.Teupin Batee Km.1,6 Pante Bidari Kode Pos.24458
Email : smkn1pantebidari2010@gmail.com

21102 Fax.(0646) 21101- E-mail : smkn1_idi@yahoo.com


SMK NEGERI 1 PANTE BIDARI
TATA BUSANA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA


(EMBROIDERY)

Mata Pelajaran : Pembuatan Hiasan Busana


Kompetensi Dasar : 3.9. Menerapkan sulaman burci (payet) dalam suatu produk
4.9. Membuat sulaman burci (payet) dalam suatu produk
IPK : 3.9 Membuat sulaman burci (payet) dalam suatu produk
3.9.1 Membandingkan berbagai macam penempatan sulaman burci/payet pada
produk busana/pelengkap busana
3.9.2 Menganalisis macam-macam tusuk hias yang digunakan pada
sulaman burci/payet
3.9.3 Menganalisis jenis-jenis payet yang digunakan pada sulaman burci/payet
3.9.4 Menganalisis Teknik pemasangan payet
3.9.5 Menentukan alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan
sulaman burci/payet
3.9.6 Menciptakan desain untuk sulaman burci/payet
4.9 Membuat sulaman burci (payet) dalam suatu produk
4.9.1 Menyiapkan alat dan bahan pembuatan sulaman burci/payet
4.9.2 Memindahkan desain motif sulaman burci ke bahan.
4.9.3 Membuat atau menciptakan berbagai macam sulaman burci/payet dalam
Suatu produk sesuai dengan desain.
Paket Keahlian : Tata Busana
Kelas : XI
Tahun : 2020 / 2021
Praktikum 5 (Judul Unit) : Membuat Hiasan Pada Busana (embroidery)
Kode Unit : GAR.CM03.003.01
Durasi : 135 menit
(Persiapan alat dan bahan = 10 menit) (Praktek
langsung 120 menit) (finishing 5 menit)

Unit ini berisi tentang pengetahuan,ketrampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk membuat hiasan pada busana
diA.Deskripsi
lingkungan busanaUnitwanita
B.Pengetahuan dan Keterampilan yang di Butukan

1 Pengetahuan
Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini adalah
1.1 Warna
1.2 Tekstil
1.3 Jenis-jenis benang hias
1.4 Penggunaan bahan dan alat yang berhubungan dengan menghias busana.

2 Keterampilan
Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:
2.1 Menyiapkan tempat kerja dan alat sesuai kebutuhan
2.2 Membuat desain hiasan busana sesuai rencana.
2.3 Memindahkan desain pada busana dengan menggunakan alat bantu sesuai teknik hias.
2.4 Membuat hiasan pada busana sesuai desain dengan menggunakan teknik yang sesuai
dengan prosedur.
2.5 Mengemas busana yang sudah dihias, digantung atau dikemas dengan menonjolkan
hiasannya, dilengkapi identitas yang diperlukan.
2.6 Menyimpan busana dengan sistematis.

C. Tujuan

Mampu mendemonstrasikan secara terintegrasi seluruh elemen kompetensi dan kriteria unjuk
kerja

D. Alat dan Bahan

1. Alat
Pada kegiatan menerapkan sulaman payet pada produk, alat yang Anda
gunakan adalah:

a. Alat tulis.

b. Karbon.
c. Jarum tangan.

d. Jarum payet.

e. Pemidangan..

2. Bahan

Benang hias digunakan sesuai desain pada bahan dasar/busana yang akan dihias.

E. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

a. Konsentrasi saat menjahit


b. Sebelum Anda memulai menjahit payet pada busana, cuci tangan terlebih dahulu,
agar busana tidak kotor.
c. Sebaiknya menggunakan bidal/ tudung jari/ pelindung jari supaya tidak tertusuk jarum.
d. Pada saat anda menjahit sikap badan harus tegak, jangan membungkuk.
e. Berusalah sabar pada saat menjahit payet agar hasilnyan memuaskan.

F.Langkah Kerja

Untuk memasang payet agar lebih mudah dan mendapatkan hasil yang bagus, sebaiknya anda
mengetahui teknik dasar sulam payet berikut ini. Teknik ini merupakan tahap awal yang biasanya
dilakukan setiap orang untuk mempermudah dalam membuat kreasi sulam payet.

1. Membuat Pola Desain Motif

Untuk membuat pola hiasan atau motif dapat dilakukan dengan menggambar langsung di kain,
menjiplak gambar dengan karbon, atau mengikuti pola pada kain yang sudah bermotif.
 Menggambar pola hiasan atau motif langsung di kain hanya dapat dilakukan pada kain yang
mudah digambar seperti kain blacu atau kain katun. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang
yang sudah mahir dalam menggambar.
 Menjiplak dengan karbon dapat diterapkan pada berbagai jenis kain. Caranya letakkan
karbon di atas kain dan kertas minyak yang sudah bergambar lalu jiplak dengan pensil.
Cara ini adalah cara yang paling gampang dan umum dilakukan oleh pembuat sulam payet.
 Mengikuti pola gambar dapat dilakukan pada kain yang sudah bermotif seperti kain batik
dan broklat, hal ini bertujuan untuk memberi penegasan pada motif.

2. Cara Pemasangan Payet

A. Tahap Awal
 Siapkan kain yang sudah anda beri gambar desainnya.
 Siapkan payet-payet yang akan dipasang.
 Pilih benang jahit yang berwarna sama dengan payetnya.
 Masukkan benang ke lubang jarum secara langsung atau menggunakan mata nenek.
 Lalu ikat mati ujung benangnya.
 Mulailah menusukkan jarum ke motif pada kain dari bawah dan pasang payetnya.
 Tarik Benang hingga ujung. Matikan benang diatas kain, dan mulailah memasang payet.
B. Cara Memasang Payet
a. Tusuk Jelujur

 Lakukan tahap awal pemasangan payet, lalu masukkan satu payet bentuk batang ke jarum
dan tarik benang sampai ujung.
 Atur payet agar lurus, lalu tusukkan jarum ke kain pada ujung payet.
 Keluarkan jarum pada tempat payet ke dua, dengan jarak yang sudah diatur. Lakukan
seperti tahap pertama dan seterusnya mengikuti motif. Benang tidak perlu dimatikan.
b. Tusuk Tikam Jejak

Tusuk tikam jejak dilakukan untuk membuat payet tersusun rapat dan tidak berjarak dengan
payet lainnya. Berikut cara melakukannya.
 Lakukan tahap awal pemasangan payet, kemudian masukkan tiga buah payet bentuk pasir
pada jarum, tarik benangnya sampai ujung.
 Tusukkan jarum ke kain pada ujung payet terakhir secara rapat.
 Tusukkan jarum ke atas pada payet nomor 2, lalu masukkan jarum ke payet nomor 3 dan
masukkan 3 payet lagi kemudian tarik benangnya.
 Lakukan hal yang sama untuk payet berikutnya mengikuti motif.
c. Bentuk Tabur

 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Selanjutnya masukkan payet bentuk piring dan
payet bentuk pasir masing masing satu buah, tarik sampai ujung benang.
 Tusukkan jarum pada payet bentuk piring, dan rapikan dengan menarik benang kemudiaan
matikan di bawah kain.
d. Bentuk Bunga

 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Selanjutnya masukkan satu buah payet bentuk
piring, lalu tusukkan jarum ke kain  pada tepi payet bagian dalam.
 Pasang payet bentuk piring lainnya. Lakukan seperti cara yang pertama sampai membentuk
lingkaran.
 Tusukkan jarum ke kain dari bawah pada salah satu lubang payet bentuk piring yang telah
terpasang, lalu masukkan satu buah payet bentuk pasir kemudian masukkan lagi satu buah
payet bentuk piring.
 Tusukkan jarum ke bawah kain di tepi payet bagian dalam atau pada tusukan benang untuk
payet di bawahnya, lalu kuatkan dengan menarik benang.
 Lakukan hal yang sama untuk payet berikutnya sampai tersusun dua payet bentuk piring.
 Untuk putik tengahnya, tusukkan jarum pada tengah lingkaran dari bawah, lalu masukkan
satu buah payet bentuk piring dan satu buah payet bentuk pasir, lalu tarik benang hingga
ujung.
 Tusukkan jarum pada lubang payet bentuk piring yang berada di tengah lalu matikan di
bawah kain.

e. Bentuk Daun

 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Kemudian masukkan payet bentuk batang 3 atau 4
buah lalu tarik benang sampai ujung.
 Lakukan pemasangan payet dengan posisi menyerong seperti bentuk tulang daun.
 Tusukkan  jarum ke bawah kain di ujung payet terakhir, lalu tusukkan ke kain disamping
payet nomor dua.
 Lakukan pemasangan payet berikutnya seperti cara pertama hingga membentuk tulang-
tulang daun.

f. Bentuk Rantai

 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Masukkan 7 buah payet bentuk pasir, kemudian
tarik sampai ujung benang.
 Tusukkan jarum ke bawah kain pada payet nomor 4, lalu tarik benang hingga membentuk
lengkungan payet.
 Pemasangan berikutnya, tusuk jarum pada tengah kain di payet yang membentuk
lengkungan.
 Lakukan hal yang sama pada rangkaian berikutnya hingga membentuk rantai.

g. Bentuk Tumpuk
 Lakukan tahap awal pemasangan payet.
 Kemudian masukkan 1 buah payet bentuk piring dan tarik sampai ujung benang.
 Tusukkan jarum ke bawah kain di tepi payet, lalu tusukkan lagi ke atas kain di lubang
payet.
 Masukkan lagi 1 payet berikutnya, susun hingga tepi payet ke 2 menutupi lubang payet
pertama.
 Tarik benang hingga ujung dan masukkan benang di tepi payet ke 2.
 Lakukan hal yang sama pada payet bentuk piring berikutnya.

C. Kreasi Sulam Payet

Motif Payet Sarung Bantal


Motif Payet Baju

Motif Payet Brokat


Motif Payet Pada Tas
Motif Payet pada Sendal atau Sepatu
G. Penilaian dan Hasil

Nama Siswa : ………………………


Kelas : ………………………
Rubrik Penilaian Aspek Keterampilan

Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai
91 - 100
bahan prosedur
Penggunaan alat dan bahan kurang
80 - 90
sesuai prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak
70 - 79
sesuai prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup
80 - 90
lengkap
Ketersediaan alat dan bahan kurang
70 - 79
lengkap
2 Proses dan Hasil Kerja  
a. Kemampuan Kemampuan menerapkan desain
Membuat desain tusuk jelujur, tikam jejak, bentuk
91 - 100
hiasan busana. tabur, bentuk bunga, bentuk
daun,bentuk rantai,bentuk tumpuk
Kemampuan menerapkan cara
80 - 90
memasang payet.
Kemampuan menerapkan kreasi
70 - 79
sulam payet
b. Kemampuan Kemampuan membuat desain tusuk
Memindahkan jelujur, tikam jejak, bentuk tabur,
91 - 100
desain pada busana. bentuk bunga, bentuk daun,bentuk
rantai,bentuk tumpuk.
Kemampuan membuat payet 80 - 90
Kemampuan membuat kreasi sulam
70 - 79
payet.
c. Kemampuan Kemampuan mendapatkan informasi
91 - 100
Membuat desain lengkap
hiasan pada busana Kemampuan mendapatkan informasi
80 – 90
cukup lengkap
Kemampuan mendapatkan informasi
70 – 79
kurang lengkap
d. Kemampuan dalam Kemampuan dalam bekerja tepat 91 – 100
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
bekerja Kemampuan dalam bekerja cukup
80 – 90
tepat
Kemampuan dalam bekerja kurang
70 - 79
tepat
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 – 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 – 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 – 79
3 Sikap kerja  
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplsin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d.  Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 – 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 – 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 – 79
4 Waktu  
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)
Persiapan Proses Sikap Kerja Waktu ∑ NK
dan Hasil
Kerja
1 2 3 5 6
Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK
Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Penilai Siswa

( .................................................... ) ( .................................................)
Guru Pengampu Siswa

Anda mungkin juga menyukai