Anda di halaman 1dari 11

1

Menggambar Busana
”Penyelesaian Pembuatan Gambar II”
Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

Oleh :
ANIEQ BARIROH
PKK-FT-UNESA

NAMA SISWA : ..........................................................


KELAS : .........................................................
SMK JAWAHIRUL ULUM
BESUKI-JABON
SIDOARJO
2

HAND OUT SISWA


MENGGAMBAR BUSANA
PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR DENGAN BAHAN
TRASPARAN

1. Macam-macam Teknik Mewarnai Gambar


Desain yang sudah dibuat dilakukan penyempurnaan yang disebut
dengan finishing. Mewarnai merupakan salah satu teknik penyempurnaan
desain, sehingga desain terlihat lebih menarik. Adapun macam-macam teknik
mewarnai gambar yaitu:
a. Penyelesaian dengan pensil biasa
Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir. Dalam
mengarsir kita perlu memperhatikan daerah gelap atau terang dari gambar
atau area yang banyak terkena cahaya dengan yang kurang terkena cahaya.
Daerah yang banyak terkena cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya
lebih lembut, sedangkan yang kurang terkena cahaya akan diarsir lebih
tebal. Agar diperoleh gambar dengan arsiran yang bagus, perlu juga
diperhatikan jenis pensil yang digunakan. Pensil untuk mengarsir berbeda
dengan pensil yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir
gunakan pensil yang lebih lunak atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B,
dll.
b. Penyelesaian dengan pensil warna
Teknik mewarnai dengan pensil warna biasanya disebut dengan teknik
pewarnaan kering. Teknik pewarnaan ini tidak jauh berbeda dengan
mewarnai dengan pensil biasa. Dalam mewarnai dengan pensil warna, kita
perlu memahami warna-warna dan kombinasi warna yang akan digunakan.
Apabila desain pakaian dibuat dengan corak bahan tertentu, kita juga perlu
menyesuaikan motif dan warnanya dengan letak jatuh pakaian di badan.
Hal ini perlu dilatih secara berulang-ulang agar diperoleh sebuah desain
dengan teknik mewarnai yang baik dan benar.
3

c. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak


Mewarnai dengan cat minyak atau cat air biasanya disebut dengan teknik
pewarnaan basah, yaitu suatu teknik pewarnaan sketsa busana dengan
menggunakan air, misalnya cat air dan cat minyak. Teknik pewarnaan ini
membutuhkan keterampillan khusus. Warnawarna yang digunakan terlebih
dahulu dicampur atau diaduk untuk mendapat warna yang diinginkan.
Dalam mewarnai desain kita juga perlu memperhatikan gelap terang dari
desain busana yang diwarnai. Kertas gambar yang sudah diwarnai dengan
cat minyak atau cat air terlebih dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak.
(Ernawati, dkk 2008)
2. Alat dan Bahan Menggambar Busana
Untuk menghasilkan suatu rancangan yang baik perlu ditunjang
dengan pengadaan alat dan bahan yang menunjang. Peralatan gambar adalah
bagian penting yang harus disediakan untuk kelancaran kerja.
Alat dan bahan yang digunakan untuk mendesain, yaitu:
a. Pensil
Pensil untuk menggambar sketsa busana sebaiknya menggunakan pensil
yang lunak agar saat mengarsir atau memberikan bayangan pada desain
hasilnya.

Gambar: Pensil
b. Penghapus (eraser)
Penghapus perlu disediakan sewaktu mendesain karena goresan awal
belum tentu langsung bagus dan memuaskan, terutama bagi pemula.

Gambar: Penghapus
4

c. Penggaris
Rol berguna untuk memberi bingkai dari kertas gambar atau membuat
bidang-bidang bergaris lurus.

Gambar: Macam-macam penggaris

d. Palet dan Kuas (brushes)


palet digunakan untuk tempat pewarnaan cat air yang akan di gunakan.
Kuas berbentuk bulu-bulu halus yang terbuat dari bahan sintetis. Kuas
mempunyai variasi bentuk dan ukuran yang banyak. Pilihlah kuas yang
bermutu baik dan ukuran yang cocok untuk mendesain. Apabila kuas
sudah selesai digunakan, harus disimpan dalam keadaan bersih dan
bulunya dihadapkan ke atas sehingga bulunya tidak mudah lepas atau
patah.

Gambar: Palet dan Kuas


5

e. Cat air (water colour)


Cat air tersedia dalam bentuk cake dan tube. Pilihlan cat yang bagus dan
berkualitas baik. Apabila memilih bentuk tube tersedia warna yang
bervariasi, jika memilih bentuk cake/botol, biasanya kita yang mencampur
sendiri sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar: Cat air

f. Kertas
Kertas tersedia dalam bermacam-macam bentuk dan ukuran. Pakailah
kertas yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Langkah-langkah Menggambar Busana dari bahan Transparan
Langkah awal dalam menggambar suatu mode busana yaitu
membuat suatu bentuk anatomi tubuh manusia yang digunakan sebagai alat
atau gambar perwujudan bentuk dan model pakaian yang mempunyai arti dari
penciptanya.
Langkah awal dalam menggambar busana secara umum terlebih
dahulu menggambar bentuk badan sebagai tuntunan perbandingan busananya,
dan nantinya gambar figur tersebut memang akan dihapus setelah selesai
digambar busananya. Untuk mempercepat sketsa kita dapat mencontoh
(menjiplak) sebuah figur mode yang bagus perbandingannya.
a. Desain
- Desain busana dengan bahan transparan selalu ada bahan lain
sebagai lapisan, sebaiknya dipilih dengan bahan utama bukan bahan
furing karena penampilan bahan lapisan akan terlihat dari luar
- Desain busana bahan transparan sebaiknya menonjolkan ada bagian
yang transparan, jadi jangan menggunakan bahan lapisan penuh
6

- Bentuk busana tergantung dari jenis bahan, apabila bahan transparan


seperti sifon yang memiliki sifat lembut dan melangsai sebaiknya
menggunakan model yang lebar dan bergelombang.
b. Langkah-langkah kerja sebagai berikut:
1) Buatlah desain yang sesuai dengan contoh bahan transparan
Contoh Desain

2) Copy desain tersebut diatas kertas HVS 80 gram


7

3) Warnai rambut sesuai keinginan dengan cat air secara tipis (air lebih
banyak), lanjutkan pewarnaan kulit wajah, bagian tubuh, tangan, dan
kaki sesuai kebutuhan dengan cat air secara tipis. Untuk warna kulit
berikan cat air campuran warna vermilion, yellow ochre dan putih
dan air lebih banyak scara tipis. Berikan perbedaan antara warna
kulit yang tertutupi bahan transparan dengan warna kulit yang tidak
tertutupi bahan transparan (karena warna yang tertutupi bahan
transparan lebih terang warnanya)
8

4) Warnai busana pada bagian dalam sedikit lebih tua dari bahan
transparan dengan cat air dengan campuran warna putih (agar warna
tidak mencolok).
5) Untuk bagian luar (bahan transparan) berikan campuran yang
disesuaikan warna bahan bagian dalam (sedikit) dan campuran warna
putih (lebih banyak), dengan air yang banyak secara tipis sehingga
hasilnya seperti transparan. Berikan perbedaan antara warna kulit
yang tertutupi bahan transparan dengan warna kulit yang tidak
tertutupi bahan transparan (karena warna yang tertutupi bahan
transparan lebih terang warnanya)
9

6) Menunggu beberapa menit untuk menghasilkan pewarnaan cat air


kering agar tidak merusak desain
7) Lanjutkan dengan penumpukan warna rambut sesuaikan warna dasar
sebelumya tanpa penambahan air agar terbentuk helaian rambut
dengan kuas ukuran kecil. Kemudian beri penumpukan warna pada
kulit bagian cekung atau tidak terkena cahaya untuk high light,. Pada
bidang busana berikan pewarnaan bahan dengan warna muda dan
sedikit lebih tua untuk penekanan gelombang dan penggelapan
warna busana, bagian busana yang bertumpuk paling banyak
warnanya telihat makin tua.
8) Penyempurnaan desain, berikan isi wajah misalnya: alis, mata,
kelopat mata, bulu mata, hidung yang digambar dengan bolpoint
ukuran kecil (pilot, hitech) dengan tekanan dingin, berikan
eyeshadow pada kelopak mata dan warnai bibir dengan gelap terang
dengan pensil warna agar hasilnya rata, warnai assesoris misalnya
anting-anting, kalung, gelang (jika ada) sepatu model serta berikan
penyempurnaan value.
9) Berikan hiasan pada busana misalnya korsase, bagian busana yang
diberikan payet dengan titik-tik tanpa campuran air dengan
menggunakan ujung kuas dengan tekanan yang dingin. Dan hapus
bagian-bagian sisi yang kotor. Pertegas bagian yang kurang jelas
dengan pena.
10

10) Hasil desain dari bahan transparan dengan menggunakan cat air.
11

Sumber Pustaka:
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 1 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Riyanto, Arifah A. & Zulbahri, Liunir. 2009. Modul Dasar Busana. Program
Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia.
Soekarno & Basuki, Lanawati. 2004. Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana.
Jakarta; PT. Kawan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai