Anda di halaman 1dari 4

USAHA MODISTE

Resume
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen usaha busana yang
diampu oleh :

Dra. Katiah, M.Pd.


Asri Wibawa Sakti, M.Pd.

Oleh

Tsania Dzakiyyah Dhiya Ulhaq 1902211

PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
Manajemen Usaha Modiste

Pada usaha modiste pengelolaannya sangat sederhana. Semua pekerjaan dilakukan


sendiri, mulai mengukur, memotong, menjahit sampai penyelesaian.
Perencanaan produksi pada sebuah usaha modiste biasanya berdasarkan pada
pesanan konsumen. Pesanan dicatat pada buku pesanan yaitu nama pemesan, jenis
pesanan, jumlah, dan perjanjian
Ciri-ciri busana buatan modiste :
1. Jahitan halus. Walaupun dijahit dengan mesin, tidak banyak jahitan setik yang terlihat
dari luar. Setik mesin kecil-kecil
2. Model busana dibuat berdasarkan permintaan pelanggan. Oleh karena itu, model
busana tidak selalu unik karena tergantung selera pelanggan.
3. Ukuran busana berdasarkan ukuran tubuh pelanggan.
4. Harga ongkos jahit dari tingkat menengah hingga tinggi. Semakin halus jahitan
seorang modiste, semakin tinggi ongkos jahitnya.
Sistem produksi Modiste
1. Pemilihan Model Baju
2. Pengambilan ukuran
3. Pembuatan Pola Baju
4. Mengecek Pola BUsana
5. Menyiapkan Bahan
6. Pemotongan Bhan
7. Proses Menjahit Baju
8. Penyelesaian Akhir
9. Pengepresan Pakaian
1. Bidang Bidang dalam Manajemen Usaha Modiste
Bidang-bidang dalam manajemen usaha modiste anatara lain meliputi manajemen
sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen produksi dan manajemen
pemasaran.
1) Manajemen Sumber Daya Manusia
“Manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintregasian, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan tenaga kerja guna membantu tujuan organisasi individu
dan masyarakat”.
Dari pengertian diatas jadi yang dimaksud dengan manajemen sumber daya
manusia adalah proses penarikan, perkembangan, pemberian kompensasi,
pemeliharaan, pengintregasian dan pemutusan hubungan tenga kerja yang bertujuan
untuk membantu tujuan perusahaan baik individu ataupun masyarakat.
2) Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu proses pengambilan keputusan dibidang
keuangan melalui fungsi-fungsi manajemen yang bertujuan untuk mencapai sasaran
perusahaan.
a) Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan, selain memasukkan anggaran upah/gaji tenaga
kerja, belanja perusahaan, juga menyangkut permodalan usaha.
b) Pengorganisasian keuangan
Uang merupakan sumber organisasi yang memerlukan suatu manajemen.
Setelah merencanakan segala sesuatu yang berkenaan dengan modal, maka
segera mengatur penggunaanya, yang pada intinya perlu diadakan
pengelompokan penggunaan uang.
c) Pelaksanaan Keuangan
Penggunaan uang harus sesuai dengan rencana dan mematuhi aturan
keuangan yang telah dibuat sebelumnya, untuk menghindari pemborosan. Pada
umumnya pola belanja yang digunakan oleh seorang modiste adalah membeli
sebatas keperluan.
d) Pengawasan keuangan
Pengawasan keuangan hendaknya dilakukan sesuai dengan rencana
anggaraan keuangan yang telah dibuat sebelumnya.
3) Manajemen Produksi
Pada dasarnya usaha modiste adalah usaha industri yang mengubah barang
jadi menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Dalam proses produksi, suatu usaha
busana modiste sangat diperlukan langkah-langkah perencanaan produksi,
pengorganisasian produksi, proses produksi dan pengawasan produksi.
a) Perencanaan produksi
Perencanaan produksi merupakan tentang produk apa dan berapa
jumlahnya masing-masing yang segera akan diproduksi pada periode yang akan
datang. (Ahyari, 1990:13)
b) Pengorganisasian produksi
Sebelum proses produksi dilaksanakan, maka harus ditentukan terlebih
dahulu aturan yang dijadikan pedoman dalam proses selanjutnya. Persiapan
tempat produksi, bahan-bahan yang diperlukan, orang yang mengerjakan proses
produksi serta yang mengatur semua itu harus benar-benar diperhatikan dengan
tidak meninggalkan unsur peralatannya.
c) Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan pengelompokkan kegiatan kerja, menyusun
tenaga kerja dan memberi kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan organisasi
(Stoner, 1998:17).
d) Pengawasan produksi
Pengawasan kualitas atau pengendalian kualitas sangat penting dalam
bagian produksi untuk menjaga kelancaran proses produksi dan menghasilkan
produk yang memenuhi standar pasar.
4) Manajemen pemasaran
Menurut Drs. H. Indriyo Gitosudarmo (1994:3), manajemen pemasaran adalah
kegiatan pemasaran yang direncanakan dengan baik, diorganisasikan,
dikoordinasikan serta diawasi akan membuahkan hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai