Anda di halaman 1dari 63

PENYELESAIA

N / FINISHING

Nama Kelompok :

Gadis Novianti Sekar Sari (14050404031)


Nisfu Rohmawati
(14050404032)
Shofiana
(14050404043)
Aryna Khoirunnisa
(14050404054)
Ika Anggun Suharti
(15050404065)

Pengertian
Finishing adalah kegiatan
penyelesaian akhir yang meliputi
pemeriksaan (inspection),
pembersihan (triming),
penyetrikaan (pressing) serta
melipat dan mengemas. Tujuannya
adalah agar pakaian yang dibuat
terlihat rapi dan bersih.

Penyempurnaan pakaian setelah


pengepresan sangat diperlukan untuk
mendapatkan kualitas yang diinginkan
adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
Membersihkan sisa-sisa benang, sisa
benang dan dibersihkan (dipotong),
bekas jelujuran dibuka dan diperiksa
apakah masih ada tiras-tiras yang
tidak dirapikan atau diobras dan
belum rapi

Memeriksa jahitan apakah jahitannya


sudah tepat pada garisnya, sudah
datar, tidak berkerut atau jarak
setikan sudah sesuai dan apakah
setiap ujung jahitan sudah dimatikan.
Bila ada yang belum memenuhi
standar perlu diperbaiki,

Pemeriksaan cacat apakah ada kotor atau


ternoda minyak mesin, kalau ada perlukah
diadakan pencucian dan kalau dicuci dengan apa
dicuci apakah cukup dengan sabun atau perlu
dengan obat-obat pembersih. Bila ternoda oleh
minyak mesin dapat dihilangkan dengan
menaburkan bedak pouder tepat pada noda dan
dibiarkan beberapa jam, nanti minyak akan
diserap oleh bedak, untuk menghilangkan noda
bedak perlu dicuci. Apakah dicuci dengan sabun
saja atau memakai obat. Jika memakai obat perlu
disesuaikan dengan asal bahan seperti katun
putih dapat dipakai pemutih dan bila katun
bewarna atau batik dilarang memakai pemutih
karena akan mengakibatkan warnanya tidak rata
lagi.

MENJAHIT FINISHING JAS


TAILORING DENGAN
MACAM-MACAM TUSUK
JAHIT ATAU KETERAMPILAN
TANGAN

Tusuk Piquer atau Tusuk Isi


Tusuk ini dipakai pada pekerjaan
penjahit yaitu pekerjaan dengan
kain rambut kuda dan bahan
pelapis pada pakaian-pakaian
jas atau mantel, dikerjakan
dengan arah diagonal dari
bagian atas ke bawah dan
kebalikannya.

Tusuk jelujur
Tusuk jelujur adalah tusuk yang
dikerjakan dengan menusukkan
jarum dari atas kebawah, dan dari
bawah ke atas bahan secara
bergantian dengan jarak yang tidak
ditentukan.

Tusuk flanel
Tusuk flanel adalah tusuk yang
bersilang pada masing-masing
ujung tusuk. Tusuk ini
digunakan untuk melekatkan,
dan meratakan ujung-ujung
tiras pada kain.

Tusuk veston
Tusuk veston adalah tusuk
yang terdapat rentangan
benang pada bagian atas
tusuk. Tusuk ini digunakan
untuk membuat trens pada
lubang kancing, mem-buat
sengkelit lubang kancing.

Tusuk lubang
Tusuk lubang kancing adalah tusuk
yang mempunyai rentangan benang
pada kaki tusuk atau kebalikan dari
tusuk veston. Tusuk ini digunakan
untuk menjahit lobang kancing yang
dikerjakan dengan tangan. Pada jas
pria, tusuk feston digunakan untuk
penyelesaian lubang kancing.

Tusuk klim
Tusuk klim yaitu tusuk yang
dibuat dengan arah vertikal.
Tusuk ini digunakan untuk
penyelesaian semua jenis klim
pakaian termasuk jas.
Contohnya pada bagian bahan
utama badan ujung bawah
dan ujung lengan bahan
utama, kampuh yang di lipat
kedalam serta bagian furing
kerung lengan jas.

MACAM-MACAM
FINISHING JAS
TAILORING

Badan depan, sisi, dan belakang


Pada sambungan badan bagian
depan, sisi, dan belakang,
setelah selesai dijahit, bagian
kampuh-kampuh tersebut
dibuka kemudian disetrika
(press) dengan menggunakan
air dan kayu sebagai penahan
panas agar kampuh lebih rapi
dan licin.

Pada bagian kampuh sisi, bahan


utama dan bahan furing di lekatkan
(disatukan) agar bahan satu dan
lainnya tidak bergeser menggunakan
tusuk jelujur renggang.

Saku Vest
Setelah bibir saku dibalik, di beli
tusuk klim agar kain bagian atas dan
bawah menyatu dengan baik atau
tidak bergeser.
Jahitlah ujung saku vest bagian kiri
dan kanan dengan tusuk klim agar
rapi.

Saku paspoal (racis)


Penyelesaian saku paspoal yaitu
pada bagian pinggiran kiri dan kanan
diberi jahitan zig-zag menggunakan
mesin jahit. Sebelum di jahit mesin,
kedua bibir saku di satukan dengan
tusuk flanel agar tetap rapat dan
tidak bergeser.

Kerah (collar)
Bagian belakang kerah menggunakan
kain flanel, kemudian disetik mesin jahit
untuk menyambungkan dengan bagian
kerung leher belakang sampai batas
panjang kerah.
Selanjutnya menyambungkan dengan
bahan utama kerah mengguna-kan setik
mesin jahit
Buatlah sambungan menggunakan kain
serong untuk bagian kaki kerah

Melipat bagian yang disambung dan di


beri jelujur renggang agar rapi dan tidak
bergeser

Memberi jelujur pas pada jahitan


sambungan dengan bagian tekukan
belakang kerah, kemudian bagian
kampuh di beri tusuk flanel agar lebih
rapi dan tidak bergeser

Kemudian melipat ke dalam bagian


sambungan kain tadi dan di beri jelujur
renggang

Menyatukan kerah dan lidah kerah dengan


tusuk klim dari bagian kiri kemudian
melalui kaki kerah dan sampai pada
bagian yang sama sebelah kanan

Bagian ujung kerah dilipat ke dalam dan


di selesaikan dengan tusuk kelim dan
flanel. Selanjutnya bagian kerah
sekelilingnya diberi tusuk flanel agar
lebih kuat

Hasil jadi kerah tampak muka dan


belakang

Lengan
Pada bagian lingkar bawah lengan,
bahan utama di lipat ke dalam dan
ditusuk klim halus, tiap pekerjaan ini
10 cm 15 cm sum perlu dimatikan
supaya tidak mengalami kerusakan
kelim.
Furing juga dilipat kedalam naik 1 cm,
di klim dan disatukan dengan bahan
utama sehingga hasil jadi lebar kampuh
bahan utama 2 cm dan furing 1 cm.

Pada kampuh lengan bahan utama


dan kampuh lengan furing, bagian
tengah atau siku disatukan dan di
beri tusuk tikam jejak agar tidak
bergeser.
Pada bagian kerung lengan, kampuh
furing di lipat ke dalam 1 cm,
kemudian di selesaikan dengan tusuk
kelim melingkari bagian kerung
lengan.

Vent (belahan bagian belakang jas)

Menyelesaikan bagian kanan dengan


menjahit mesin dari bagian dalam
dengan jarak antara furing dan bahan
utama 2 cm
Menyelesaikan bagian kiri dengan
menjahit mesin dari bagian luar dalam,
sehingga pada bagian furing terdapat
setikan mesin, tetapi dari luar bahan
utama bersih atau tidak terdapat setikan
mesin.

Menyelesaikan bagian atas vent dengan


melipat ke dalam bagian yang tersisa,
dan dibuat dengan arah sedikit diagonal
kemudian di jahit dengan tusuk klim.

Lubang Kancing
Penyelesaian kancing dikerjakan menggunakan
tusuk lubang kancing atau kebalikan dari tusuk
feston dengan panjang 2 cm dan lebar 2 ml.
Cara mengerjakannya yaitu:
Buatlah tanda pada bagian yang akan di lubang
Sediakan jarum dengan 2 serat benang
Tusukkan pertama dengan arah horizontal dari bawah
ke atas
Letakkan benang di atas jarum, kemudian tariklah
benang tersebut
Tusukkan kembali seperti langkah 3, dan seterusnya.
Buatlah dari arah kiri ke kanan.

Kelim Bawah Jas


Lipatkan ke dalam mengikuti polanya.
Matikanlah dengan tusuk silang sebagai
pegangan dan tutuplah dengan lapisan
sedikit ke dalam 1 cm, supaya tidak
kelihatan dari luar.
Pada bahan utama badan belakang, bagian
bawah diberi rompok, kemudian di kelim.
Bagian furing badan depan bagian depan dan
sisi dilipat kedalam dan di sambung dengan
bahan utama menggunakan tusuk flanel,
sementara furing bagian belakang dibiarkan
terbuka (tidak disambung dengan bahan
utama) sebagai fungsi kelonggaran.

Pada bagian yang terpisah diberi trens pas


pada tengah kampuh, agar tetap menyatu
atau tidak bergeser

Memasang Kancing
Penyelesaian kancing belahan depan
dipasang sedikit renggang dengan
badannya untuk ruangan badan pada
lubang atau rumah kancing dan
usahakanlah benang pada
kancingnya sejajar.
Kancing dipasang pada garis tengah
muka dan jarak diukur dari titik
tengah lubang kancing yaitu 11 cm

Kancing variasi pada ujung lengan


dipasang tidak begitu renggang, dari
ujung lengan 3 cm dari jahitan
belakang cm, adapun jarak
kancing cm.

TEKNIK FINISHING PRESS


Aktivitas menjahit-menyetrika itu adalah
satu kesatuan, artinya setelah kita
menjahit bagian-bagian tertentu,
langsung disetrika dan begitu
seterusnya. Termasuk untuk menjahit jas.
Dengan kata lain, tidak menunggu baju
selesai dijahit untuk di setrika seperti kita
menyetrika baju biasa. Tujuannya supaya
hasil jahitan itu licin dan rapi.

Menyetrika bagian kampuh yang


baru selesai dijahit ke arah atas dan
bawah dan beri tekanan yang cukup,
atau yang lebih baik dengan
setrikaan yang berat.

Untuk lebih praktis di seterika


dengan air langsung satu arah ke
atas, dan untuk lebih licin dan rapi
lagi, setelah di seterika langsung di
tahan dengan wooden clapper yaitu
kayu yang sudah dihaluskan dan licin
dan lebarnya sesuai kebutuhan.

Wooden clapper ini digunakan seketika,


maksudnya ketika bahan/baju masih panas
oleh setrika, jangan tunggu dingin atau terlalu
lama. Tujuannya agar hasil se-press mungkin
(selicin mungkin), terutama bagian pecah
kampuh dan bagian keliman. Jika semisal
pressing menggunakan clapper kayunya
dalam kondisi sudah agak dingin, maka hasil
pressnya kurang maksimal. Cara
menggosokkan kayu clapper sama dengan
cara menggosok dengan setrikanya, yaitu
maju dan mundur.

Untuk hasil setrikaan yang baik,


gunakan alat-alat menyetrika atau
pressing tools seperti berikut:
Point Presser
Point Presser untuk menyeterika bukaan
jahitan/ kampuh jahit pada lapel/ kelepak,
krah dan saku.

Wooden Clapper
Wooden clapper atau balok kayu
penyangga dipergunakan untuk
meratakan/ memampat jahitan, lipatan,
kerutan serta pinggiran yang masuk/
melipat seperti: krah dan lapisan-lapisan.
Balok kayu mempercepat hilangnya uap
seterika.

Tailors Ham

Bantalan untuk menyetrika area kurva


seperti: kupnat/darts, jahitan-jahitan
melengkung, lingkaran krah dan
kepala lengan baju/caps.

Seam Roll

Bantalan untuk menyeterika semua


jahitan kampuh yang terbuka. Ini
sangat diperlukan untuk menyeterika
jahitan pada lengan baju yang sudah
sempurna.

Sleeve Board

Untuk menyeterika detil-detil kecil


serta bukaan-bukaan sempit seperti
menyempurnakan keliman lengan
baju.

Anda mungkin juga menyukai