A. MATERI UMUM
hem, vest, jas, jacket, piyama, kimono, bathrobe (baju mandi), dsb.
b. Bagian bawah : Busana yang dikenakan pada bagian pinggang ke bawah berupa celana panjang /
pantalon, celana pendek, celana piyama, dsb.
6. Celana / Pantalon
Pembahasan mode pantalon pria tidak secepat seperti mode celana panjang wanita. Pada era 1970-an pria
gemar mengenakan cutbray, yaitu pantalon berpotongan lebar dibagian bawah sehingga menutup seluruh sepatu.
Parjang sampai menyentuh lantai. Gaya ini sangat kontras ciettgan dekade sebelumnya. yaitu model jengki. Celana
model jengki adalah rnodel celala yang pada bagian pipa celananya cenderung sempit dan panjangnya
menggantung di atas mata kaki. Hingga dekade tahun 1980-an potongan pantalon tetap longgar namun
diberi pleats (lipatan pada pinggang). Pada dekade 1990_an sampai tahun 2000-an model pantalon berubah
menjadi ramping, Bagi pria yang tidak terlalu rnengikuti mode pantalon, pemilihan pantalon lebih disesuaikan
dengan proporsi tubuhnya Potongan celana yang bagus tergantung pada ukuran perut dan pantat pemakainya,
panjang kaki, tinggi panggul, dan lebar bagian bawah celana. Bernhard Raetzel dalam buku Gentlemant, a
Tuneless Fashion rnenyarankan ukuran lebar ujung celana sekitar 2/3 dari panjang sepatu.
Pria yang memiliki tubuh ramping akan terlihat bagus mengenakan celana bila memilih model celana yang
tidak menggunakan pleats. dan bila menginginkan model celana yang menggunakan pleats pada bagian pinggang.
maka pilihlah model celana yang menggunakan pleats satu. Pria yang memiliki perut besar lebih baik menggunkan
model celana dengan dengan dua pleats. Model celana panjang untuk ke kantor atau ke acara-acara formal
cenderung klasik dan elegan, dibagian pinggang dibei dua pleats agar si pemakai merasa lebih nyaman untuk
duduk maupun bergerak, dan benda-benda yang dirnasukkan ke dalam saku celana tidak akan terlalu kelihatan
menonjol. Pleats yang bagus akan "jatuh" dengan rapi ke bawah. tidak tarnpak terbuka maupun
miring. Crease (lipitan setrika) di depan pipa celana harus lurus, membelah rempurung lutut dan jatuh tepat di
bagian tengah sepatu. Crease di bagian bawah celana panjang sebaiknya
sedikit tertekuk di atas sepatu. Bagian bawah pipa ceiana bisa dilipat ke dalam (dikelim) atau dilipat ke luar (cuff).
Menurut standar Eropa, ujung celana jatuh dilutut sedangkan menurut ukuran standar Amerika, ujung
celana sedikit lebih naik dibandingkan standar Eropa. Celana ber-cuff cocok dikenakan bersama jas, sports.jacket,
dan blazer, namun tidlak cocok dikenakan bersama tuxedo. Pria yang bertubuh pendek bila mengenakan celana
dengan model cuff dibagian bawah celana, maka lebar cuff dibuat sekitar 3 crn. sedangkan pria yang bertubuh
tinggi bisa mengenakan cuff lebarnya sekitar 4 cm. pria yang bertubuh pendek sebaiknya tidak menggunakan
model celana ber-cuff, karena akan membuat kaki terlihat lebih pendek. Motif garis-garis tipis pada celana dapat
membuat tubuh yang pendek terlihat lebih lebih tinggi. Pria bertubuh pendek sebaiknya menghindari motif kotak-
kotak besar, karena akan terkesan lebih pendek. paduan warna kemeja dan pantalon jangan terlalu kontras agar
tubuh tidak tampak “terpotong”. Pria yang bertubuh pendek bila mengenakan jas, usahakan warna Jas sama
dengan warna celana agar tubuh tampak lebih tinggi.
B. MATERI KEMEJA
Salah satu pakaian yang paling penting untuk pria adalah kemeja, baik kemeja lengan panjang atau pendek.
Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris, "Clothesmake the man." artinya Baju yang kita kenakan adalah
sesuatu yang menunjukkan siapa diri kita, kedudukan atau jabatan kita, sampai tingkat
keseriusan dan loyalitas, Banyak kaum pria yang akrab menggunakan kemeja sebagai desain baju untuk acara
formal, seperti berangkat ke kantor. Model baju kemeja kerja pria dengan rentetan kancing di depan akan sangat
apik dan serasi dipadukan dengan dasi. Namun, tidak semua kemeja bisa dipadukan dengan dasi, semua
bergantung pada model kerah kemeja yang dikenakan. Kemeja dapat dibedakan berdasarkan jenis, bagian dan
fungsinya.
1. Jenis Kemeja
a. Kemeja FormaUDress Shirt
Sesuai dengan namanya, kemeja ini dikenakan untuk acara-acata resmi atau formal. Kemeja formal di desain
untuk di kenakan dengan jacket/blazer dan dasi, tetapi bisa juga di kenakan tanpa keduanya. Kemeja ini memiliki
potongan yang berbeda jika di bandingkan dengan kemeja kasual.
b. Kemeja KasuaUCasual Shirt
Sebagus apapun bahan atau coraknya, jika kemeja memiliki lengan pendek berarti termasuk jenis kemeja
kasual. Kemeja ini di desain untuk di kenakan dengan leher tak di kancingkan, dan terlihat aneh jika memakai
dasi.
2. Bagian Kemeja
Secara garis besar, bagian-bagian dari kemeja yang perlu di ketahui adalah seperti yang dapat dilihat pada
gambar berikut :
Kerah/Collar: adalah lipatan yang membentuk kerah yang terdapat pada bagian paling atas pada sebuah kemeja.
Bagian yang satu ini merupakan yang paling penting dari kemeja, ada berbagai jenis tipe kerah/collar seperti
button down collar, pointed collar, spread collar, pin & tab collar serta lainnya. Masing-masing tipe kerah/collar
menentukan level formalitas dari suatu acara dan juga di sesuaikan dengan bentuk wajah. Namun kerah yang
umum tedapat pada kemeja adalah kerah point collar yang mana berbentuk meruncing ke bawah dan jika kancing
pada bagian paling atas kemeja dikancingkan, maka kedua ujung pada lipatan paling atas di kedua sisi akan
terlihat tegak bersinggungan.
Yoke : merupakan bagian pada kemeja yang berfungsi menghubungkan antara jahitan depan dan belakang pada
sebuah kemeja. pola yoke yang umum digunakan adalah model one piece yoke yang berbentuk pola jahitan yang
terletak pada bagian dibawah collar yang berupa garis jahitan memanjang horizontal. Ada dua model yoke,
yaitu one-piece yoke dan two-piece yoke. Kemeja formal biasanya menggunakan one-piece yoke.
Placket Front : pola standar yang terdapat pada kemeja berbentuk keliman di bagian luar yang memanjang secara
vertikal. Berfungsi juga sebagai patokan sentral untuk penempatan kancing pada kemeja.
Fly Front : hampir mirip dengan placket front. Namun bagian ini terletak satu layer di belakang placket front.
Berfungsi sebagai bagian untuk menempatkan kancing sehingga tidak akan terlihat ketika semua kancing
dikaitkan pada kemeja.
Armhole ; Adalah bagian yang membentuk lubang dimana berfungsi juga untuk menyambungkan
bagian sleeve/lengan kemeja dengan badan kemeja
Sleeve : bagian samping kiri dan kanan pada kemeja yang berfungsi menutupi lengan si pengguna hingga ke
daerah pergelangan tangan.
Cuff: merupakan bagian sambungan pada bagian di bawah sleeve dengan bentuk melingkar di sekitar area
pergelangan tangan. Biasanya kancing akan dijahitkan pada bagian ini. cuff menjadi salah saru bagian penting
pada kemeja. Maka dari itu, pastikan panjang cuff ini melebihi panjang dari jas yang akan anda kenakan. Sehingga
ketika dipadupadankan dengan penggunaan jas, bagian ujung tepi cuff akan sedikit terlihat walaupun bentuknya
kecil, bagian yang satu ini sangat penting, selain kerah, cuff adalah salah satu bagian yang terlihat ketika kita
mengenakan jas/jacket untuk ke acara resmi atau formal. Ukuran cuff harus lebih panjang sekitar l-1,5 inchi dari
jas/jacket.
Manset atau cuff yang terlalu sempit atau longgar akan memengaruhi kenyamanan saat memakainya. Ada dua
jenis cuff standar, French cuff dan Barrel cuff. Bagi mereka yang gemar bergaya, gunakan French cuff yang bisa
dimatching-kan dengan dasi. Sementara bagi pria simpel, pilih Barrel cuff yang memiliki kancing. Biasanya Barrel
Cuff memiliki satu atau dua kancing, tetapi terkadang hingga memiliki tiga kancing.
Sleeve Placket : adalah pola memanjang vertikal yang terletak di atas cuff dengan beberapa kancing yang
dijahitkan. Namun terdapat juga kemeja yang tidak menggunakan sleeve placket. Anda pun harus memperhatikan
bagian ini ketika akan membeli sebuah kemeja. jangan sampai bagian ini terlihat lebih menggembung dari
pada sleeve ketika kancing pada bagian ini dikaitkan. Sebagian besar kemeja formal maupun casual memiliki
bagian placket. Seperti yang bisa dilihat pada gambar, placket terletak di bagian kiri depan dengan terdapat
beberapa lubang kancing yang berbaris vertikal.
Pleat : seperti kita ketahui, punggung seorang pria tidaklah rata. Oleh karena itu banyak bagian belakang kemeja
yang di desain dengan pleat yang berfungsi untuk menyesuaikan postur punggung kita. Ada 2 macam pleat yang
bisa Anda temui, yain box pleat dan side pleat. Namun banyak juga kemeja yang di desain tanpa pleat.