Anda di halaman 1dari 5

TATA BUSANA

SMK NEGERI 1 PENGASIH


HANDOUT PENYELESAIAN JAHIT DENGAN TANGAN PADA BUSANA
Semester Gasal Menganalisis Pola Blus Jam Pertemuan: 20
Revisi: 00 Juni 2020

A. KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis penyelesaian jahit dengan tangan pada busana

B. INDIKATOR PENCPAIAN KOMPETENSI

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.11 Menganalisis 3.11.1 Menjelaskan pengertian penyelesaian jahit
Penyelesaian Jahit tangan pada busana
Tangan pada Busana 3.11.2 Menentukan bahan dan alat yang diperlukan
3.11.3 Menganalisis jenis-jenis penyelesaian jahit
tangan pada busana
3.11.4 Menentukan langkah atau prosedur yang
digunakan dalam pembuatan penyelesaian jahit
tangan pada busana

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik Kelas X Semester I dapat menjelaskan pengertian penyelesaian
jahit tangan pada busana dengan benar setelah mempelajari handout dengan
percaya diri.
2. Peserta didik Kelas X Semester I dapat menentukan bahan dan alat yang
diperlukan dalam pembuatan pola blus dengan tepat setelah mempelajari
handout dengan teliti.
3. Peserta didik Kelas X Semester I dapat menganalisis jenis-jenis penyelesaian
jahit tangan pada busana dengan cermat.
4. Peserta didik Kelas X Semester I mampu menentukan langkah – langkah atau
prosedur pembuatan penyelesaian jahit tangan pada busana dengan tepat
setelah mempelajari handout dengan cermat.

D. URAIAN MATERI
1. Pengertian Penyelesaian Jahit (Kelim) dengan Tangan pada Busana
Penyelesaian jahit dapat disebut juga sebagai kelim. Menurut Brigitta
Rismiasih, kelim adalah penyelesaian tepi dari bagian-bagian busana, kelim
dilipat mengarah ke bagian buruk kain dan tepinya dapat diselesaikan dengan
menggunakan mesin atau jahitan tangan.
Kelim juga dapat diartikan sebagai salah satu metode menyelesaikan
busana, dengan tepi kain dilipat dan dijahit untuk mencegak terjadinya
pengurangan tiras kain.
Mengelim diguankan untuk bagian bawah rok, blus, kebaya, pergelangan
tangan, dan masihbanyak lagi. Lebar kelim bervariasi tergantung model serta
jenis bagian busana yang akan dikelim. Untuk bagia bawah busana lebae kelim
berkisar dari 1cm sampai dengan 5cm. Kelim daoat dilakukan dengan tangan
dan mesin. Namun untuk menghasilkan kelim yang lebih rapi dan halus, kelim
dikerjakan dengan tangan. Penyelesaian kelim dikerjakan setelah busana selesai
dijahit. Dan untuk memudahkan pengerjaan, sebelum dijahit disetrika terlebih
dahulu.
Dalam mengerjakan penyelesaian busana dengan alat jahit tangan, pada
waktu bekerja harus memperhatikan sikap kerja yang positif. Cara duduk dengan
benar tidak hanya membantu untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik,
tetapi juga membuat pekerjaan lebih mudah dan mencegah kita dari rasa lelah
yang muncul secara cepat.
Dalam mengerjakan penyelesaian busana dengan alat jahit tangan, pada
waktu bekerja harus memperhatikan sikap kerja yang positif. Cara duduk dengan
benar tidak hanya membantu untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik,
tetapi juga membuat pekerjaan lebih mudah dan mencegah kita dari rasa lelah
yang muncul secara cepat.
Pencahayaan harus cukup terang saat kita menyelesaikan jahitan. Jika
mungkin cahaya datang dari arah kiri badan. Pencahayaan yang kurang terang,
akan membuat mata cepat lelah. Ketika mata lelah, istirahatlah sejenak, karena
mata kita jauh lebih penting dari pekerjaan. Tangan kita harus dalam keadaan
bersih saat memegang pekerjaan. Jari-jari tangan yang kotor akan mengotori
pekerjaan. Oleh karena itu cuci tangan sebelum menjahit.
2. Bahan dan Alat yang Dibutuhkan dalam Membuat Penyelesaian Jahit
(Kelim) dengan Tangan pada Busana
Dalam pembuatan penyelesaian jahit (kelim) dengan tangan pada
busana, antara lain:
a. Berbagai macam jenis kain
b. Benang
c. Jarum tangan
d. Kapur jahit
e. Metlin
f. Rader dan karbon jahit jika diperlukan.

3. Jenis-jenis Penyelesaian Jahit (Kelim) dengan Tangan pada Busana


Berbagai jenis penyelesain jahit (kelim) dengan tangan pada busana,
yaitu:
a. Kelim dengan Tusuk Sum Sembunyi
Kelim dengn tusuk sum sembunyi juga disebut sebagai kelim
biasa. Kelim ini adalah kelim yang sering digunakan untuk bagian bawah
rok, blus, kebaya, ujung lengan, dan masih banyak lagi. Untuk mengelim
bagian pakaian, lebar kelim berkisar antara 3m hingga 5cm. Kelim ini
dapat digunakan untuk bahan tembus terang dan juga bahan yang tidak
tembus terang. Selain tusuk sum sembunyi ini, ada juga penyelesaian
kelim dengan tusuk yang hampir sama, yaitu dengan tusuk sumsang.
Yang membedakan hanyalah sedikit saat pengerjaannya.
Berikut adalah contoh kelim dengan tusuk sum sembunyi.

b. Kelim dengan Tusuk Flanel


Kelim dengan tusuk flanel adalah kelim dengan penyelesaiannya
diobras terlebih dahulu, baru diselesaikand engan tusuk flanel. Terutama
dipakai untuk pengerjaan yang lebih rapi dan berkualitas dan juga bahan
yang tebal, seperti bahan rok, celana, blus, dan sebagainya. Hasil dari
tusuk flanel ini jika dilihat dari bagian baik hanya akan tampak satu barus
dengan jarak 0.5cm atau sesuai keinginan.
Berikut adalah contoh kelim dengan tusuk flanel:

c. Kelim dengan Rompok


Kelim yang dirompok merupakan kenis kelim pakain yang biasa
diaplikasikan pada bahan kain yang tebal seperti halnya untuk bahan jas,
bahan untuk mantel, dan jenis kain berbahan tebal lainnya. Prinsip
pengerjaannyapun hampir sama dengan tusuk dengan sum sembunyi,
hanya saja menggunakan kumai serong.
Berikut adalah contoh kelim dengan rompok:

d. Kelim dengan Rol


Kelim ini biasanya digunakan untuk pakaian yang terbuat dari
bahan tembus terang, pinggiran kain yang tipis, pinggiran baju kerut
(ruffle), lengan poff dan sebaginya. Kelim ini dapat dibuat dengan mesin
jahit maupun manual.

4. Langkah atau Prosedur Pembuatan Penyelesaian Jahit (Kelim) dengan


Tangan pada Busana
Prosedur pembuatan penyelesaian jahit (kelim) dengan tangan pada
busana tersebut, yaitu:
a. Kelim dengan Tusuk Sum Sembunyi
Prosedur pembuatan kelim dengan tusuk sum sembunyi yaitu:
1) Melipat pinggiran busana sesuai denganlebar yang diinginkan
2) Melipat tiras ke dalam kurang lebih 1cm, dapat dibantu dengan tusuk
jelujur, atau disemat jarum
3) Meratakan lipatan
4) Menusukkan benang e bahan pada bagian bawah kurang lebih tiga
helai serat benang, dilakukan terus menerus hinggaselesai. Agar hasil
tusukan tidak mudah lepas, maka kurang lebih setiap enam tusukan
dimatikan.

b. Kelim dengan Tusuk Flanel


Prosedur pembuatan kelim dengan tusuk flanel yaitu:
1) Mengobras tepi busana yang hendak diselesaikan
2) Melipat pinggiran busana yang telah diobras, selebar yang diinginkan
dbantu dengan tusuk jelujur, atau disemat jarum
3) Dijahit dengan tusuk flanel diatas obrasan dengan satu di atas
keliman tidak tembus hingga keluar dan lainnya di bawah kelim dekan
pinggir lipatan dengan langkah mundur.
4) Hasil dari bagian buruk akan membentu seperti segitiga yang
disilangkan, sedangkan pada bagiana baik hanya tampak satu baris
dengan jarak 0.5cm

c. Kelim dengan Rompok


1) Memotong kain dengan arah serat miring atau kumai serong dengan
lebar 2cm
2) Menjahit dengan tusuk tikam jejak atau dengan mesin jahit kumai
serong bagian baik bertemu dengan pinggiran busana bagian baik,
sebesar 0.5cm. Bagian ujung dilipat terlebih dahulu, kemudian
setelah selesai dipress.
3) Melipatkan sisa kumai serong dua kali ke arah dalam hingga tidak
ada sisa.
4) Mengesum bgian terakhir kumai serong dengan jarak kurang lebih 0.5
cm.

d. Kelim dengan Rol


1) Memilin sedikit demi sedikit tepi busana kurang lebih 0.25cm setiap
dipilin
2) Diselesaikan dengan tusuk balut dengan jarak 0.5 hingga 1cm

Anda mungkin juga menyukai