DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 3 CIMAHI
Jl. Sukarasa No. 136 Telp/Fax (022) 6648404 Cimahi Utara 40512
No. Form F : ISO – KUR-04 Hal :
Revisi :0 Berlaku :
HANDOUT
D. MATERI
PENDAHULUAN
Digunakan untuk bawah rok, blus, kebaya, ujung lengan, dan lain
sebagainya. Untuk mengelim bagian busana lebar kelim berkisar antara 3cm
hingga 5cm. Langkah pengerjaannya yaitu lipatkan pinggiran rok sesuai lebar
yang diinginkan.
c. Kelim Tusuk Flanel
Kelim yang bahan pinggir diobras tanpa melipatnya ke dalam. Terutama
dipakai untuk teknik pengerjaan kelim lebih rapih dan lebih berkualitas dan juga
bahan yang tebal, rok, blusm ujung lengan dan sebagainya.
2. Memasang Kancing
Memasang kancing dapat dilakukan dengan dua cara yaitu jahitan tangan dan
mesin jahit. Cara memasang kancing dengan menggunakan jahitan tangan memerlukan
waktu, pengertian yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih kuat. Sedangkan kancing yang
dipasang menggunakan mesin jahit pada saat mengerjakannya lebih cepat tetapi hasilnya
kurang kuat disbanding kancing yang dipasang dengan jahitan tangan.
Pemasangan kancing pada busana merupakan langkah terakhir dalam
penyelesaian busana. Jenis kancing sangat bervariasi yaitu kancing lubang, kancing
berkaki, kancing kait, kancing bungkus dan lain sebagainya. Kancing dipilih dan
dipasang menggunakan benang yang sama atau senada dengan warna busana.
1. Kancing lubang dua dan empat
3. Menyetrika Blazer
Dalam menyetrika blazer sangat rumit dan sebelum menyetrika harus mengetahui jenis
kain pada blazer yang dibuat.
1. Ketik menyetrika blazer menggunakan setrika listrik, siapkan alas setrika, pewangi dan
pelembut pakaian. Alas ini untuk menghindarkan permukaan setrika langsung pada
blazer.
2. Atur suhu pada setrika sesuai dengan jenis kain blazer tersebut. Siapkan alas kain
bersih untuk dijadikan alas pada saat menyetrika permukaan blazer.
3. Setrika dari bagian kerah terlebih dahulu bagian belakang kerah blazer dan tangan
tidak boleh ada lipatan.
4. Menyetrika bagian bahu dan tangan memiliki kesulitan, dengan menyiasati dengan
menyimpan gulungan kain dibalik bahu dan tangan.
5. Lakukan proses penyetrikaan kebagaian bada blazer.
6. Gantungkan blazer, dan disimpan menggunakan cover ketika blazer tidak panas.
4. Mengemas Blazer
Identifikasi kemasan dilakukan untuk menyesuaikan ukuran lipatan produk
dengan ukuran kemasan dan bahan kemasan. Produk sesuai dengan jenisnya dikemas dengan
cara dilipat, atau digantung dan kemudian dimasukkan dalam kemasan. Gantungan dan lipatan
produk disesuaikan dengan ukurannya dan ukuran kemasan yang akan digunakan sebagai
pembungkusnya. Oleh karena itu dalam proses melipat dibuat pola atau
cetakan yang sesuai dengan ukuran kemasan agar produk dapat ditata dengan rapih dan sesuai
kemasannya. Kemasan produk busana baik bahan maupun ukurannya disesuaikan dengan
jenis bahan, model, serta menunjukkan spesifikasi atau ke khasan produsennya. Proses
pengemasan dimulai pada saat penyeterikaan atau proses pressing. Pada proses ini produk
yang akan dikemas dengan cara digantung, diseterika secara menyeluruh dengan rata, licin,
dan tidak membuat lipatan karena produk setelah diseterika langsung digantung.
5. Menyimpan Blazer
1. Sebelum digantungkan di lemari, simpan blazer dalam plastik atau tempat khusus dari
bahan nilon yang beresleting. Langkah ini dilakukan untuk mencegah binatang kecil
berumah di busana pesta dan menghindari debu.
2. Memasukkan ke dalam plastik bukan langkah ‘mati’ busana formal yang akan
disimpan membutuhkan ruang untuk bernafas. Menyimpan dalam plastik dalam
waktu lama tidak menguntungkan. Sesekali, keluarkan blazer itu agar sedikit
berangin-angin.
3. Tempatkan tisu pada bagian pundak blazer. Manfaatkan busa untuk dibalutkan pada
hanger sebelum digunakan untuk mencantelkan blazer.
4. Jangan disimpan dengan cara dilipat,. Dengan cara digantung akan membuat blazer
berubah menjadi tidak rapih dan kusam.