Anda di halaman 1dari 20

KLIPING ANALISIS KEMEJA DAN CELANA

Mata Kuliah : BUSANA PRIA

Dosen Pengampu : Dra. Suryawati, M.Pd

Disusun Oleh :

Lulu Kurnia Imaningsih

5525164937

PENDIDIKAN VOKASIONAL DESAIN FASHION

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
A BUSANA PRIA
1. Pengertian Busana Pria
Busana pria adalah bahan tekstil dan sejenisnya yang dikenakan kaum pria sebagai
penutup tubuh, baik secara langsung melekat pada tubuh maupun tidak. Busana pria pada
dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu :
a. Bagian Atas : Busana yang dikenakan pada bagian atas badan atas berupa singlet,
kemeja/shirt, hem, vest, jas, jacket, piyama, kimono, bathrobe (baju mandi), dsb.
b. Bagian bawah : Busana yang dikenakan pada bagian pinggang ke bawah berupa
celana panjang / pantalon, celana pendek, celana piyama, dsb.

2. Ciri-Ciri Busana Pria


a. Sederhana baik dilihat dari model, penggunaan warna, corak, tekstur, maupun hiasan.
b. Praktis, dalam arti mudah dipakai dan dibuka
c. Memiliki garis yang tegas, artinya garis-garis yang digunakan dalam model busana
pria pada umumnya menggunakan garis-garis yang lurus
d. Model busana pria sesuai dengan kesempatan

3. Model Busana Pria


a. Busana Kerja : busana ini dikenakan pria untuk bekerja sesuai dengan pekerjaannya
b. Busana Resmi meliputi :
1) Kesempatan Resmi : dapat mengenakan model busana berupa setelan jas yang
dilengkapi dengan dasi dan celana panjang
2) Kesempatan Pesta : dapat mengenakan model busana berupa busana daerah / adat,
dapat pula menggenakan jas yang dilengkapi dasi tetapi bahan dan warna untuk
jas dan celana panjang yang digunakan dapat berbeda
3) Kesempatan Keagamaan : dapat mengenakan model busana berupa model taqwa
dengan celana panjang
c. Busana rekreasi meliputi :
1) Dapat menggunakan kaos oblong lengan panjang atau pendek dan celana paniang,
dilengkapi dengan jaket. terbuat dari bahan yang dapat memberikan rasa hangat
pada badan
2) Dapat menggunakan kemeja berlengan pendek dan celana panjang
d. Busana rumah
Busana tidur pria dapat menggunakan piyama berlengan panjang atau berlengan
pendek, dengan celana panjang atau pendek
e. Busana Olah Raga

4. Pemilihan Model Busana Pria


Memilih kerah kemeja menurut Alan Flusser dalam buku Style and The Man adalah
sebagai berikut :
a. Pria bertubuh kecil dengan wajah mungil sebaiknya jangan menggunakan kemeja
yang tinggi kerahnya lebih dari 8 cm.
b. Pria gemuk atau bertubuh kekar kurang cocok bila mengenakan kemeja berkerah
kecil
c. Pria berleher panjang sebaiknya memilih model kerah yang cukup tinggi
d. Pria berwajah lebar atau bulat jangan memilih model kerah yang bersudut (tempat
simpul dasi) melebar
e. Kerah bersudut sempit kurang cocok untuk pria yang berwajah panjang karena akan
rnenrberikan kesan wajah semakin panjang.
f. Pria berleher pendek dan gemuk sebaiknya rnenghindari kerah bemodel tinggi karena
akan "menenggelamkan" leher.

5. Ukuran Busana Pria


Ada dua standar ukuran kemeja, yaitu standar Amerika;Inggris dan standar
continental (Eropa kecuali Inggris)
6. Celana / Pantalon
Pembahasan mode pantalon pria tidak secepat seperti mode celana panjang wanita.
Pada era 1970-an pria gemar mengenakan cutbray, yaitu pantalon berpotongan lebar
dibagian bawah sehingga menutup seluruh sepatu. Parjang sampai menyentuh lantai.
Gaya ini sangat kontras ciettgan dekade sebelumnya. yaitu model jengki. Celana model
jengki adalah rnodel celala yang pada bagian pipa celananya cenderung sempit dan
panjangnya menggantung di atas mata kaki. Hingga dekade tahun 1980-an potongan
pantalon tetap longgar namun diberi pleats (lipatan pada pinggang). Pada dekade
1990_an sampai tahun 2000-an model pantalon berubah menjadi ramping, Bagi pria yang
tidak terlalu rnengikuti mode pantalon, pemilihan pantalon lebih disesuaikan dengan
proporsi tubuhnya Potongan celana yang bagus tergantung pada ukuran perut dan pantat
pemakainya, panjang kaki, tinggi panggul, dan lebar bagian bawah celana. Bernhard
Raetzel dalam buku Gentlemant, a Tuneless Fashion rnenyarankan ukuran lebar ujung
celana sekitar 2/3 dari panjang sepatu.
Pria yang memiliki tubuh ramping akan terlihat bagus mengenakan celana bila
memilih model celana yang tidak menggunakan pleats. dan bila menginginkan model
celana yang menggunakan pleats pada bagian pinggang. maka pilihlah model celana yang
menggunakan pleats satu. Pria yang memiliki perut besar lebih baik menggunkan model
celana dengan dengan dua pleats. Model celana panjang untuk ke kantor atau ke acara-
acara formal cenderung klasik dan elegan, dibagian pinggang dibei dua pleats agar si
pemakai merasa lebih nyaman untuk duduk maupun bergerak, dan benda-benda yang
dirnasukkan ke dalam saku celana tidak akan terlalu kelihatan menonjol. Pleats yang
bagus akan "jatuh" dengan rapi ke bawah. tidak tarnpak terbuka maupun miring. Crease
(lipitan setrika) di depan pipa celana harus lurus, membelah rempurung lutut dan jatuh
tepat di bagian tengah sepatu. Crease di bagian bawah celana panjang sebaiknya sedikit
tertekuk di atas sepatu. Bagian bawah pipa ceiana bisa dilipat ke dalam (dikelim) atau
dilipat ke luar (cuff).
Menurut standar Eropa, ujung celana jatuh dilutut sedangkan menurut ukuran standar
Amerika, ujung celana sedikit lebih naik dibandingkan standar Eropa. Celana ber-cuff
cocok dikenakan bersama jas, sports.jacket, dan blazer, namun tidlak cocok dikenakan
bersama tuxedo. Pria yang bertubuh pendek bila mengenakan celana dengan model cuff
dibagian bawah celana, maka lebar cuff dibuat sekitar 3 crn. sedangkan pria yang
bertubuh tinggi bisa mengenakan cuff lebarnya sekitar 4 cm. pria yang bertubuh pendek
sebaiknya tidak menggunakan model celana ber-cuff, karena akan membuat kaki terlihat
lebih pendek. Motif garis-garis tipis pada celana dapat membuat tubuh yang pendek
terlihat lebih lebih tinggi. Pria bertubuh pendek sebaiknya menghindari motif kotak-kotak
besar, karena akan terkesan lebih pendek. paduan warna kemeja dan pantalon jangan
terlalu kontras agar tubuh tidak tampak “terpotong”. Pria yang bertubuh pendek bila
mengenakan jas, usahakan warna Jas sama dengan warna celana agar tubuh tampak lebih
tinggi.

7. Warna Busana Pria


warna merupakan salah satu unsur dalam desain busana yang mempunyai pengaruh
terhadap penampilan berbusana seseorang. Pemilihan warna kain dapat memberikan
kesan tubuh tampak lebih besar atau lebih kecil, dan dapat rnembuat kulilt kelihatan
bersih dan menarik. Setiap warna memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
pemakainya. yaitu :
a. Warna-warna Panas, yaitu warna yang mengandung unsur warna merah dan kuning,
(kuning, orange, kuning orange, orange merah, merah, dan violet). warna panas akan
memberikan kesan tubuh lebih besar.
b. Warna dingin, yaitu warna yang mengandung unsur biru dan hijau ( hijau, kuning
hijau, hijau biru, biru, biru violet, dan violet). Warna dingin akan rnemberikan kesan
tubuh lebih kecil.

Pemilihan warna kain dalam pembuatan busana pria, cenderung mengarah pada
warna biru dan warna coklat. Pemilihan yang baik antara kemeja dengan celana dapat
dilakukan dengan cara penggulangan warna yang senada antara kain untuk kemeja
dengan kain untuk celana.

8. Corak Kain Busana Pria


Pemilihan corak kain dalam pembuatan busana pria juga penting, karena akan
memberikan pengaruh terhadap orang yang menggunakan busana tersebut. Corak kain ini
terdiri dari :
a. Bentuk naturalis, merupakan bentuk alam yaitu bentuk hewan,
tumbuhan,pemandangan,dan manusia.
b. Bentuk renggaan, yaitu modifikasi bentuk alam menjadi bentuk baru dengan tidak
menghilangkan bentuk aslinya.
c. Bentuk geometris, yaitu bentuk bujur sangkar atau kotak-kotak,bulat, lonjong,
segitiga, jajarangenjang.
d. Bentuk abstrak, yaitu bentuk yang wujudnya tidak jelas, dapat berupa coretan,
kelompok dari beberapa warna yang dicampurkan

Ukuran corak kain mempunyai pengaruh kepada bentuk badan. corak kain yang
sedang dan kecil memberikan kesan mengecilkan. sedangkan corak kain yang besar akan
memberikan kesan menggemukkan. Corak kain vertikal yang sernpit akan melangsingkan
dan garis vertikal yang lebar akan memberikan kesan melebarkan atau menggemukkan,
corak kotak-kotak yang besar akan memberikan kesan lebih menggemukkan. Pemilihan
corak kain untuk busana pria lebih sederhana bila dibandingkan dengan pemilihan corak
kain untuk pembuatan busana wanita. corak kain yang umum dipilih untuk pembuatan
busana pria antara kin corak garis dan variasinya, corak kotak dan variasinya, corak
abstrak, corak renggaan, dan polos. Bila dalarn pembuatan kemeja dipilih kain yang
bercorak, maka sebaiknya dalam pembuatan celananya dipilih kain yang tidak bercorak,
atau sebaliknya bila pembuatan celananya dipilih kain yang bercorak maka hendaknya
dalam memilih kain untuk kemeja tidak dipilih kain yang bercorak.

9. Tekstur Kain Busana Pria


Tekstur merupakan sifat permukaan suatu benda yang dapat dilihat atau dirasakan.
Sifat permukaan ini antara lain: halus, kasar, kusam, dan berkilau. Tekstur kasar sesuai
dikenakan seorang pria karena dapat memberikan kesan maskulin dan gagah bagi
sipemakai.
Penerapan tekstur pada busana pria akan disesuaikan dengan kesempatan dimana
busana itu dipakai dari model busana yang dibuat. Tekstur yang dipilih untuk pembuatan
kerneja pada umumnya dipilih tekstur yang halus, sedangkan untuk pembuatan celananya
dapat dipilih tekstur yang halus tetapi pada umumnya bertekstur kasar.

10. Jenis Kain Busana Pria


Pemilihan jenis kain sangat menentukan dalam pembuatan busana, karena jenis kain
akan menentukan kenyamanan dalam pemakaian, sifat langsai (jatuh kain), maupun
pemeliharaan busana. Jenis kain berasal dari serat alam dan serat buatan' (sintetis).
Berikut ini jenis kain yang dapat dipilih untuk pembuatan busana pria :
a. Kain serat alam merupakan kain yang diperoleh dari alam yaitu tumbuh- tumbuhan,
binatang. Jenis kain serat alam meliputi :
1) jenis kain yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (kapas) diantaranya : Mori, Poplin,
Drill, Voile, Berkolin.Kain ini memiliki sifat : kuat, tahan cuci, tahan panas
(setrika), dan mudah menyerap keringat.
2) Jenis kain yang berasal dari binatang diantaranya : Wol, Sutra.
b. Jenis kain serat buatan (sintetis) Kain dari serat buatan bahan dasanrya ada yang
berasal dari alam, kemudian diolah melalui proses kimia. dan ada yang bahan
dasarnya kimia kemudian diolah secara kimia pula. Jenis kain yang berasal dari serat
buatan, diantaranya : Tetoron, Crepe, Organdi, Brokat, Sifon, Satin. Kain ini
memiliki sifat : kuat, tahan cuci, tidak tahan panas (setrika), dan tidak menyerap
keringat. Kain yang dipilih untuk pembuatan kemeja antara lain : Oxford, Poplin,
Berkolin, Damast, Voile, Vlanel, Zaphir, Batist, Tetoron, Sutra, Batik, dan lain-lain.
Kain yang dipilih untuk pembuatan pantalon antara lain : Drill, Farnatek, Gabardin,
Jeans, Katerina, dan lain-lain.

B KEMEJA
Salah satu pakaian yang paling penting untuk pria adalah kemeja, baik kemeja lengan
panjang atau pendek. Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris, "Clothesmake the man."
artinya Baju yang kita kenakan adalah sesuatu yang menunjukkan siapa diri kita, kedudukan
atau jabatan kita, sampai tingkat keseriusan dan loyalitas, Banyak kaum pria yang akrab
menggunakan kemeja sebagai desain baju untuk acara formal, seperti berangkat ke kantor.
Model baju kemeja kerja pria dengan rentetan kancing di depan akan sangat apik dan serasi
dipadukan dengan dasi. Namun, tidak semua kemeja bisa dipadukan dengan dasi, semua
bergantung pada model kerah kemeja yang dikenakan. Kemeja dapat dibedakan berdasarkan
jenis, bagian dan fungsinya.
Kemeja adalah salah pakaian atas yang menutupi bagian lengan, dada, bahu, berkerah
dan menutupi tubuh sampai bagian perut. Kemeja biasanya dibuat menurut selera orang yang
mengenakannya, kadang kemeja bisa dibuat berlengan panjang maupun berlengan pendek.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kemeja (/ke•me•ja/ /keméja/) yang artinya baju
laki-laki, pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari katun, linen, dan
sebagainya (ada yang berlengan panjang, ada yang berlengan pendek)
(https://kbbi.web.id/kemeja)
1. Bagian – bagian Kemeja
a. Kerah / Collar
Kerah merupakan bagian paling penting karena kerah adalah objek atau fokus
pertama dari keseluruhan kemeja. Ada beberapa bagian kerah, setiap bagian tersebut
adalah : Collar Leaf, Collar Stand, Point Length, dan Point Spread.

Kerah kemeja mempunyai peranan penting dalam busana pria. Suatu symbol
kesederhanaan yang dapat mengandung berjuta kekayaan. Bahan, tekstur, potongan
dan warna bisa menjadi kekayaan sebuah kemeja. Memilih jenis kerah harus
disesuaikan dengan banyak hal, dimulai dari bentuk wajah sampai bentuk acara yang
akan dihadiri, karena dengan menggunakan kemejalah penampilan kita akan terasa
sangat rapi dan formil.\
Macam – macam kerah kemeja
1) Sfraight Point Collar/ Turndown Collars
Kerah Straight point atau Kerah Turndown Point. Tipe kerah Classic Point yang
baru ini memberikan sentuhan kontemporer bagi kemeja Anda. Dengan ujung
kerah yang lebih panjang dan pita kerah yang lebih tinggi dari Kerah Classic
point, Kerah Straight Point menawarkan bentuk kerah adalah bagian dari keluarga
kerah yang lebih keras. Dengan jenis kerah ini, akan mendapat sentuhan lebih
kontemporer dibandingkan dengan kemeja klasik. Kebanyakan jenis ini
digunakan dengan dasi dalam acara formal. Lebih terlihat klasik dalam warna
putih. Cocok untuk setiap jenis pria. Turndown collars adalah kerah dengan
porongan kerah yang runcing menghadap kebawah, kerah ini terbagai meniadi
dua kelas, Point Collar dan Cutaway / Spread Collar.
2) Point Collar
Kerah ini sudah sangat terkenal sebagai kerah basic, sebagai tata busana kemeja
pria yang paling umum digunakan. Hampir sekitar 90% kemeja pria
menggunakan jenis kerah ini. Kerah ini sangat ideal untuk digunakan dalam
acata-acara bisnis yang biasanya membutuhkan kemeja dan dasi. Jenis kerah ini
terlihat cukup berkelas dan mudah dalam penggunaan sehari-hari. Kerah Classic
Point ini direkomendasikan untuk semua jenis bentuk wajah. Untuk penampilan
tertutup dapat dikombinasikan dengan dasi yang bagus dan tuxedo. Untuk
penampilan terbuka, jenis kemeja ini akan terlihat penampilan yang lebih kasual.
3) Cunway / Spread Collar
Kerah ini dapat dikatakan populer kedua setelah point collar, dengan tidak jauh
berbeda dengan kakaknya tersebut, bagian kerah ini juga meruncing dibagian
bawah hanya regangan dari bagian badan kerah kanan dan kiri lebih terlihat luas
dan lebar, hingga potongan ini sangat cocok untuk badan yang terlihat kurus, atau
mau menunjukan jenis ikatan dasi yang digunakan.
4) Button Down Collars
Kembali mengulang keruksesan point Collors, kerah ini menegaskan keruncingan
tersebut dengan kancing pada bagian yang runcing, dengan hadirnya kancing pada
bagian ini sangat mempertegas penampilan. Jenis kerah ini memiliki kancing
diujung kerahnya dan dapat dipakai tanpa memakai dasi. Kerah Button Down ini
tidak bisa berdiri, bahkan ketika berolahraga. Jenis kerah ini diciptakan urtuk
kenyamanan yang sempurna ketika dipakai untuk bermain polo. Jenis kerah ini
paling sering terlihat pada pakaian yang lebih santai. Masih dapat digunakan
dengan dasi tapi masih dianggap kurang formal dibandingkan dengan jenis kerah
lainnya. Kancing pada kerah selalu terpasang kencang untuk menghindarkan
kecerobohan.
5) Pin and Tab Collars
Kerah ini memang kembali berbentuk runcing, hanya saja yang membedakan Pin
Collars adalah adanya lubang kecil pada setiap atau sisi kerah untuk memberikan
pin atau identitas yang ditancapkan pada kerah tersebut. Sedangkan Tab Collars,
hadir menghubungkan kedua sisi kerah tersebut, "hook and loop closttre".
Jenis kerah ini hanya bisa bisa digunakan bersamaan dengan dasi. Kerah jenis ini
menggunakan pengait, biasanya menggunakan kancing untuk mengencangkan
kerah yang ditempatkan dibawah simpul dasi. Pengait ini berguna untuk
mengokohkan posisi dasi dalam posisi yang benar dan mencegah dasi berpindah
posisi ke depan dan keatas, menciptakan tampilan kerah yang 'kokoh' dan lebih
simpul yang lebih rinci. Jenis kemeja ini populer di prancis dan Amerika Serikat
pada era 1930an. Jenis Kerah Tab ini tidak boleh digunakan tanpa dasi, selain itu
kerah jenis ini dapat digunakan untuk menyembunyikan leher panjang yang tidak
normal. Saat ini sangat sulit untuk mendapatkan kemeja yimg menggunakan jenis
kerah ini karena terlihat sangat mewah dan sangat british. Jenis kerah ini boleh
dipakai jika Anda memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena akan menarik
perhatian orang.
6) Wing Collars
Kerah Wing ini seakan mengambang dan tidak menyentuh bagian badan kemeja,
berbentuk meruncing dengan ukuran yang runcing.
7) Rounded Collar
Rounded Collar atau Lincoln Collar adalah bagian dari kerah kemeja bulat.
Bagian unjungnya yang bulat rnemberikan tampilan yang lembut pada kerah
tradisional yang sangat bergaya retro ini. Dua kancing pada pita kerah
memperlihatkan bahwa kerah ini lebih tinggi dibandingkan dengan ujung kerah
klasik. Hal ni terlihat lebih kontemporer. Kerah jenis ini sangat cocok bagi para
pecinta busana kemeja retro. Sebagaimana ditunjukan dalam namanya, Presiden
Lincoln yang dibunuh pada tahun 1865 yang menggunakan krah ini. Kerah ini
dapat dipakai dengan atau tanpa dasi dan cocok untuk segala jenis wajah atau
leher.
8) Mandarin Collar
Kerah Mandarin yang minimalistik ini terinsprasi dari Timur Oriental. Kerah ini
kebanyakan dipakai oleh penduduk keturunan Cina. Kerah ini berbentuk siku-siku
dan memiliki kurva kecil di tengah tanpa adanya ujung kerah. Saat tertutup krah
ini dapat dikenakan sebagai pakaian formal. Ketika dibuka krah ini dapat dipakai
dalam acara-acara yang lebih santai. Tapi satu hal yang bperlu diingat, jangan
menggunakan dasi ketika mengenakan krah ini.Kerah ini cocok untuk pria yang
berwajah bulat.

Beberapa model kerah kemeja dalarn buku Gentleman Roefeel, Timeless Fashion
Bernhard antara lain :

1) Button-down Collar adalah model krah dengan kancing di kedua ujungnya.


Berasal dari kemeja para pemain polo di Inggris.
2) Club (Rounded) Collar adalah model kerah yang tinggi dan ujungnya berbentuk
setengah lingkaran, tidak melancip. Di Barat, kerah model ini biasa dikenakan
anak sekolah.
3) Pin Collar adalah kerah yang kedua kelepaknya dihubungkan peniti yang
berukuran cukup besar.
4) Tab Collar adalah kerah yang diantara kedua kelepak kerah diberi semacam lidah
kecil untuk menautkan kelepaknya agar sudut tempat simpul dasi menjadi lebih
sernpit, namun lebih rapi.
5) Straight (turn-down collar) adalah kerah yang bentuknya mirip model button-
down collar, namun tidak berkancing dikedua ujungnya. Ujung kerahnya ada pula
yang turun 6 crn 7 cm. Model kerah seperti ini kurang bagus untuk pria berwajah
panjang, karena model ini akan membuat wajah terkesan semakin panjang.
6) Wings Collar adaiah kerah yang pada kedua ujungnya berbentuk segitiga kecil
dan biasa dikenakan bersama dasi kupu-kupu dan busana fuxedo.
7) English Spread /Cutaway Collar adalah kerah yang memiliki sudut kerah yang
sangat lebar, sehingga jarak kedua ujung kerah rnenjadi jauh. Model kerah ini
sangat cocok dikenakan untuk pria yang gemar mengikat dasi dengan simpul
Windsor yang lebih gemuk dibandingkan simpul Four In Hand sehingga
mernbutuhkan sudut kerah yang lebih lebar. Kemeja dengan model kerah seperti
ini berkesan formal. terlihat kaku. dan tinggi dileher serta tetap tanrpak elegan
meski dikenakan tanpa dasi. Pria berwajah bulat atau lebar sebaiknva tidak
mengenakan kemeja dengan model kerah ini. karena akan membuat wajah
tarnpak lebih lebar.
8) Band Collar atau lebih dikenal sebagai kemeja berkerah Nehru.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam rnembuat kerah adalah :

 Kerah jangan sampai membuat pemakainya merasa tercekik


 Harus ada ruang antara leher dan kerah kemeja yaitu 2 jari diantara kerah dan dasi
agar lega bernafas.
 Pada kerah kemeja biasanya terdapat label yang mencantumkan dua ukuran. Yang
nomornya lebih kecil adalah ukuran leher, sedangkan yang nomornya lebih besar
ukuran tubuh. Bila pada label kerah kemeja tercantum angka15 / 38 berarti
lingkar lehernya 15, ukuran tubuhnya 38. (sumber: http:/www.bivolino.com/)

b. Lengan

Bagian lengan kemeja hanya terdiri dari dua saja, lengan pendek dan lengan
panjang. Dalam memilih kemeja pria dengan lengan yang pas ukuran, Anda bisa
mengukurnya tepat di garis pundak Anda. Lengan atau Sleeve, terdapat dua bagian,
yakni : Sleeve (bagian lengan) dan Sleeve Placket, adalah pola memanjang vertikal
yang terletak di atas cuff dengan beberapa kancing yang dijahitkan. Namun terdapat
juga kemeja yang tidak menggunakan sleeve placket. Anda pun harus memperhatikan
bagian ini ketika akan membeli sebuah kemeja. jangan sampai bagian ini terlihat
lebih menggembung daripada sleeve ketika kancing pada bagian ini dikaitkan.
c. Armhole
Armhole adalah bagian yang membentuk lubang di mana berfungsi juga untuk
menyambungkan bagian sleeve/lengan kemeja dengan badan kemeja.

d. Cuff

Cuff adalah bagian pergelangan tangan kemeja. Bagian ini penting karena menjadi
bagian yang terlihat saat mengenakan jacket, jas, atau blazer. Ukuran cuff sebaiknya
lebih panjang sekitar 1-1,5 inchi dari jas/jacket yang dikenakan. Tipe cuff juga
bermacam-macam, Anda bisa mencoba bagian varian cuff yang berbeda-beda.

e. Placket

Placket adalah baris vertical dengan lubang kancing tepat di bagian kiri
depan. Kemeja formal atau kemeja casual memilikinya.

f. Yoke

Yoke adalah bagian kemeja yang menghubungkan kemeja bagian depan dan
belakang, selain itu juga untuk menutupi tulang bahu kita. Ada dua
model yoke, yaitu one-piece yoke dan two-piece yoke. Kemeja formal biasanya
menggunakan one-piece yoke.
g. Pleat

Pleat adalah bagian tengah punggung belakang. Pleat didesain menyesuaikan


postur punggung pria. Karena seperti yang kita tahu bahwa punggung seorang pria
tidaklah rata. Terdiri dari 2 tipe pleat, yaitu box pleat dan side pleat. Namun banyak
juga kemeja yang di desain tanpa pleat. (https://www.bandros.co.id/blog/bagian-
penting-pada-kemeja.html)

2. Jenis Kemeja
a. Kemeja FormaUDress Shirt
Sesuai dengan namanya, kemeja ini dikenakan untuk acara-acata resmi atau
formal. Kemeja formal di desain untuk di kenakan dengan jacket/blazer dan dasi,
tetapi bisa juga di kenakan tanpa keduanya. Kemeja ini memiliki potongan yang
berbeda jika di bandingkan dengan kemeja kasual.
b. Kemeja KasuaUCasual Shirt
Sebagus apapun bahan atau coraknya, jika kemeja memiliki lengan pendek berarti
termasuk jenis kemeja kasual. Kemeja ini di desain untuk di kenakan dengan leher tak
di kancingkan, dan terlihat aneh jika memakai dasi.

C CELANA / PANTALON
Pantalon adalah penutup badan bagian bawah yang umum digunakan kaum pria, baik
pada saat formal maupun non formal. Berpenampilan tidak hanya mengandalkan pada bagian
atas saja, pemilihan celana yang baik juga akan menyeimbangkan keseluruhan dari
penampilan Anda.
1. Pemilihan Bahan
Bahan yang biasa digunakan untuk membuat celana pria
a. Cotton - Bahan ini memiliki sifat yang sangat baik untuk cuaca panas dan iklim
hangat karena mampu menyerap keringat dengan baik, sehingga bahan ini merupakan
pilihan yang terbaik. Polyster Blends - untuk daya tahan yang baik dan mencegah
berkerut, polyster sering dicampur dengan serat lain, sehingga membuat celana lebih
berkualitas.
b. Wool - Bahan ini termasuk bahan yang kuat dan tahan lama. cocok untuk iklim atau
cuaca dingin. Hanya saja bahan ini butuh perawatan yang cukup ekstra. Serain itu
bahan ini rentan terhadap ngengat.
c. Denim - Terbuat dari katun murni atau campuran katun. Merupakan bahan dasar
untuk pembuatan jeans. Denim terrnasuk barhan yang serbaguna, sehingga Anda
tidak perlu khawatir untuk berbagai kondisi.

2. Jenis-jenis celana
a. Celana Formal
Celana formal atau dress pants sebenarnya terdiri dari dua jenis, yaitu pleated
(lipit) dan flat front (datar tanpa lipit). Celana formal model pleated biasanya jarang
dipakai atau dihindari karena dapat membuat bagian tubuh bawah terlihat sangat
besar dan tidak pas di badan. Celana ini cocok untuk pria dengan paha besar agar kaki
memiliki ruang yang lebih besar. Celana formal biasanya berwarna gelap seperti abu-
abu, hitam, coklat, biru dongker, atau warna khaki. Padukan pula celana formal
milikmu dengan berbagai jenis jas untuk pria.
b. Celana Khaki
Khaki atau khakis adalah nama sebuah warna turunan coklat, yaitu campuran
kuning dan coklat muda, umumnya berwarna seperti pasir atau debu. Awalnya celana
pria ini dipakai untuk keperluan militer. Celana khaki sangat cocok untuk dipakai ke
kantor karena sesuai untuk tampilan formal. Celana ini seperti celana formal biasa,
tersedia dengan lipit dan tanpa lipit. Pada perkembangan selanjutnya, celana khaki
dibentuk slim fit atau skinny, dan inilah awal dari celana chino. Untuk cara
menggunakan celana khaki, kamu bisa mengeceknya di sini.
c. Celana Corduroy
Celana corduroy merupakan celana yang terbuat dari bahan corduroy. Kain
corduroy merupakan tekstil yang terdiri dari serat yang dipuntir, terbuat dari kain
kapas tebal yang memiliki tekstur yang halus. Serat tersebut ditenun sejajar mirip
dengan twill membentuk pola kain seperti tali.
Kain corduroy pada dasarnya berbentuk seperti gerigi dari beludru. Ciri khas kain
corduroy adalah seperti terbuat dari beberapa tali yang diletakan sejajar kemudian
dijahit bersama-sama. Kain corduroy berukuran wale lebarlah yang biasanya
digunakan untuk bahan celana. Celana ini bisa dipakai saat santai, tetapi karena
bahannya tebal, Mister sih tidak menyarankan kamu menggunakannya saat musim
panas.
d. Celana Cargo
Celana cargo awalnya digunakan tentara Inggris karena memiliki banyak kantong
yang berfungsi untuk membawa barang keperluan perang seperti radio dan amunisi.
Pada perkembangan selanjutnya, celana cargo banyak dipakai di luar militer dan
mulai populer di tahun 90-an. Biasanya celana ini dipakai untuk kegiatan di luar yang
memerlukan kenyamanan. Selain itu, celana ini juga praktis karena penggunanya
tidak perlu membawa tas untuk membawa barang-barangnya. Cek cara menggunakan
celana cargo di sini.
e. Celana Chino
Celana chino tidak sama dengan celana khaki meskipun banyak yang salah
mengartikannya. Celana chino dibuat dari bahan yang lebih sintetis daripada celana
khaki. Celana ini lebih ringan dan cenderung memiliki potongan yang lebih sempit
dan ujung mengecil atau meruncing, berbeda dengan celana khaki.
Nama chino berasal dari kata “china” yang merupakan tempat asal pembuat bahan
ini. Chino merupakan sebutan kata “china” dalam bahasa Spanyol. Celana chino
memiliki warna yang beragam, mulai dari warna terang ke warna gelap. Sebagai
celana semi-formal, celana chino juga sering dipakai pada kesempatan santai atau
kasual.
f. Celana Jeans
Jeans merupakan celana yang paling banyak dipakai oleh pria maupun wanita.
Biasanya celana ini dipakai di saat santai. Jeans terbuat dari bahan denim, dungaree,
dan katun. Pembuat jeans populer pertama adalah Jacob Davis, seorang penjahit, dan
Levi Strauss, seorang imigran sukses dari Jerman, yang akhirnya jeans dipatenkan
atas nama mereka berdua. Jeans menjadi sangat populer di tahun 1950-an dimana
banyak anak muda yang memakainya.
g. Celana Drawstring
Drawstrings pants merupakan celana yang biasanya dipakai di sekitar rumah
untuk berolahraga, bahannya bisa dijadikan piyama untuk tidur. Celana casual ini
sangat nyaman dipakai, santai tapi tetap gaya. Bahan celana ini biasanya adalah
katun. Jangan memakai celana drawstring yang terlalu sempit karena bisa mengurangi
kenyamanan.
h. Celana Jogger
Celana Jogger mempunyai ciri khas pada opening leg-nya yang menggunakan
karet. Saat menggunakan celana ini, usahakan berikan perhatian lebih pada sepatu
karena sepatu yang digunakan akan terlihat jelas. Sepatu yang cocok digunakan
adalah sepatu sneakers atau sepatu training.
D ANALISIS DESAIN

Kemeja casual.
Bahan katun
Motif floral warna cerah
Panjang Lengan 3/4
Kerah spread
Tidak menggunakan saku

Kemeja casual ukuran oversize


Bahan flanel
Motif kotak kotak
Lengan panjang
Kerah spread
Tidak menggunakan saku

Kemeja formal
Bahan katun
Motif kotak kotak
Lengan panjang
Kerah spread
Tidak menggunakan saku
Kemeja casual.
Bahan katun
Motif karakter monokrom si
Lengan pendek
Kerah classic
Saku tempel

Celana formal pensil

Kemeja casual
Bahan katun
Motif polos
Lengan panjang
Kerah menggunakan kancing diujung
(button down)
Saku temple
Kemeja formal
Bahan katun
Fit body
Motif polos menggunakan bahan
kombinasi
Lengan panjang
Kerah button down
Saku vest

Kemeja casual.
Bahan flannel
Motif kotak kotak
Lengan panjang
Kerah button down
Saku tempel menggunakan penutup
Kemeja casual.
Bahan katun
Motif polos menggunakan bahan
kombinasi
Lengan pendek
Kerah button down
Saku tempel

Celana formal panjang dibawah mata kaki


Celana cargo memiliki banyak saku

Celana casual
Model celana jogger terdapat kerut pada
bagian bawah
Celana formal bahan drill saku bagian
belakang terdapat variasi

Anda mungkin juga menyukai