A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui praktik dan demonstrasi peserta didik dapat menjahit kamisol dengan
mesin secara mandiri
2. Melalui praktik dan demonstrasi peserta didik dapat melakukan Penyelesaian
kamisol dengan jahitan tangan secara mandiri
3. Melalui praktik dan demonstrasi peserta didik dapat melakukan pengemasan
pada kamisol dengan benar dan tepat
A. Materi pengantar
1. Kamisol / Bustier
Bustier merupakan sejenis pakaian berbentuk menyerupai korset yang
berfungsi sebagai pembentuk tubuh atau bodyshape karena sifatnya yang
ketat dan kaku.Perbedaan yang paling mencolok dari bentuk bustier dan korset
yaitu letak panel penutup punggung yang tidak sejajar atau lebih rendah dari
garis dada.
Bustier adalah pakaian yang pas untuk wanita, yang secara tradisional
dikenakan sebagai pakaian dalam.Tujuan utamanya adalah untuk mendorong
payudara dengan mengencangkan otot bagian atas dan memaksa payudara
naik, sementara membentuk pinggang dengan lembut. Wikipedia
Dibaca sebagai “bastie”, bustier merupakan bagian dari pakaian dalam
yang terkenal karena variasi sebagai busana berpinggang ramping yang
terinspirasi dari sebuah bra dan kamisol, yang membungkus tulang iga dan
pinggul.Tali pundaknya terletak terpisah jauh untuk memungkinkan bustier
dipakai dengan bateu necklines (garis leher lunas perahu).Bustier
menggunakan bahan-bahan eksotis dan digunakan sebagai pakain luar untuk
malam hari. Di Indonesia, bustier juga digunakan sebagai istilah pengganti
kemben di dalam kebaya. (Goet Poespo,2009)
Kamisol (bustier) merupakan pelengkap kebaya pengantin yang sering
digunakan untuk menampilkan kesan seksi..Saat ini, kamisol banyak
dikenakan sebagai bra push-up ataupun sebagai bagian pakaian luar. (Dian M
Oktovina,2012). Menurut (Belinda Gunawan 2010) Bustier adalah atasan tanpa
tali, panjangnya sampai keatas garis pinggang.Pada awalnya dikenakan
sebagai pakaian dalam, tapi belakangnya dipakai juga sebagai pakaian
luar.Khusus di Barat dianggap busana musim panas.
Bustier tidak memiliki tali bahu yang menopangnya.Ini memberikan
kemudahan pada wanita untuk mengkombinasikannya dengan gaun. Bahkan
bustier dapat dikenakan sebagai outwear dengan dipadukan rok atau celana
ketat. Tampilan tersebut memberikan kesan sensual pada wanita yang
mengenakannya (Keyzen,2013)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bustier ( kamisol) adalah
pakaian dalam wanita yang digunakan sebagai pelengkap kebaya pengantin
yang sering digunakan untuk menampilkan kesan seksi dan bustier juga dapat
dikenakan sebagai outwear rok atau celana ketat.
Fungsi bustier yaitu membentuk tubuh agar lbh proporsional pd saat
memakai kebaya, untuk menyangga payudara lebih baik, membentuk
pinggang, dan menegakkan punggung.untuk memperbaiki bentuk tubuh
sehingga terkesan lebih indah dan proporsional.
Jenis-jenis bustier
Bustier bermacam - macam. Jenis – jenisnya:
1. Bustier klasik
– Jenis bustier ini terpisah dengan kebaya
– ada yang memakai kawat pengait atau resleting atau juga tali pengikat di
bagian belakang.
– bahannya dari shantung atau juga silk
– diperuntukkan bagi seseorang yg berdada sedang dan besar
2. Bustier modifikasi
– detailnya tidak biasa
– dirancang lebih dominan dibanding kebaya
– keseluruhan penampilan terfokus pada keindahan lekuk tubuh dan
keistimewaan bustier.
– biasanya kain kebaya dijahit menempel pada bustier atau diaplikasikan
pada kebaya sehingga bustier tidak berada dalam kebaya tapi diluar
bersamaan dengan kebaya
3. Bustier bentuk hati
– berfungsi untuk mengangkat dada khususnya bagi kawans yang berdada
kecil dan ingin ditampilkan agar terlihat seksi dan menarik
Aneka jenis bahan bustier
Dahulu bahan bustier terbatas karena perlu untuk membuat struktur tulang
yang baik.Ternyata banyak jenis bahan yang bisa dijadikan bustier (termasuk
gaun). Bahan-bahan yg saat ini biasa dipakai untuk membuat bustier dan gaun
(pada gaun, bustier umumnya sangat mendominasi keseluruhan penampilan
karena menempel pada gaun panjang)
C. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja/celemek pada waktu
b. Menyiapkan alat-alat secara lengkap
c. Bersikap tenang dan sabar
d. Hindarilah peralatan yang mengganggu pada waktu bekerja
e. Pergunakan alat sesuai dengan teknik dan pungsinya
f. Bekerjalah dengan cermat dan hati-hati
D. Gambar kerja
1. Desain kamisol
3. Desain produksi
a. Menjahit semua bagian potongan bahan utama dan furing. Cara menjahitnya
yaitu pada bagian bahan kampuhnya dibagian kanan kampuhnya dibagian kiri
mesin jahit dan yang kiri kampunya berada disebelah kanan. Hal ini dilakukan
agar terjadi keseimbangan antara kamisol bagian kanan dan kiri.
d. Menjahit setiap balen tampak pada setiap potongan kamisol kecuali sisi,
kemudian jahit jahit bagian atas sesuai dengan garis rader. Lebar tempat baln
sesuai dengan lebar balen yang digunkan kurang lebih, 0,25 cm, masukkna
balen ketempat balen yang sudah dijahit.
f. Masukkkan kampuh bagian atas dan bagian bawah ke dalam sesuai batas
rader atas rader bawah kemudian pres menggunakan setrika
Pemasangan kom
3) Langkah ke3 kaitkan tangkai kom bagian atas dengan tusuk balut, beri jarak
antara batas rader atas dengn kom ± 1 cm
Nama :
Kelas :
Pencapaian Kompetensi
Komponen/ Sub Komponen Ya
6,0-6,9 CK K SK
7,0 -7,9 8,0 -8,9 9,0 -10
I Persiapan Kerja
1.1.Persiapan tempat dan alat kerja
1.2.Persiapan bahan
Skor Komponen :
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Menjahit kamisol dengan mesin
2.2.Melakukan pengepresan kamisol
2.3. Menjahit kamisol dengan tangan
2.4. Menyelesaikan kamisol
2.5. Fitting kamisol pada model atau
dummy
2.6.Memelihara alat jahit
Skor Komponen :
Hasil kerja
3.1.Pressing
3.2. Kerapihan jahitan
3.3.Ukuran komponen
3.4.Hiasan pada gaun sesuai kriteria
3.5.Kesesuaian produk dengan desain
Skor Komponen :
Sikap Kerja
4.1. Menerapkan K3 sesuai SOP
4.2Disiplin,
4.3Tanggung jawab
4.4Konsentrasi
Skor Komponen :
Waktu
5.1. Kedatangan di tempat praktik
5.2. Penyelesaian waktu praktik
Skor Komponen :
Keterangan :
Sikap
Persiapan Proses Waktu ∑ NK
Kerja
1 2 3 4 5
Skor
Perolehan
Skor Maksimal 20 50 40 20
Bobot 10 50 20 20
NK
Keterangan:
NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
Sikap
Persiapan Proses Waktu ∑ NK
Kerja
1 2 3 4 5
Skor
18 40 32 18
Perolehan
Skor Maksimal 20 50 40 20 83
Bobot 10 50 20 20
NK 9 40 16 18
NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
18
NK persiapan= × 10=9
20
Sumber belajar :
a) Agustin Rinatarti. 2018. Pembuatan Busana Custom Made kelas XI
Tata Busana Semester I & II. Centindo : Surabaya
b) Bintang Elly S. 2017. Modul Pengembangan Profesi Berkelanjutan
Program Keahlian Tata Busana. Kemendikbud Dirjen Guru dan Tenaga
Kependidikan: Jakarta
c) Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Sekolah Kejuruan : Jakarta