Anda di halaman 1dari 23

JOBSHEET

SMK AL MUSYAFFA KENDAL

Program Studi TATA BUSANA


Mata Pelajaran Pembuatan Busana Costume Made
Kelas / Semester XII / 2
Kompetensi Dasar Membuat kamisol (bustier) sesuai analisis desain
Indikator Pencapaian Kompetensi 4.8.4Menjahit kamisol dengan mesin
4.8.5 Melakukan penyelesaian kamisol dengan tangan
4.8.6 Melakukan pengemasan pada kamisol

Jam Pertemuan 48JP x 45 menit


Guru Kholafatun Ni’mah, S.Pd
No. Tugas
Hari/ Tanggal
Nama Siswa
Nilai

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui praktik dan demonstrasi peserta didik dapat menjahit kamisol dengan
mesin secara mandiri
2. Melalui praktik dan demonstrasi peserta didik dapat melakukan Penyelesaian
kamisol dengan jahitan tangan secara mandiri
3. Melalui praktik dan demonstrasi peserta didik dapat melakukan pengemasan
pada kamisol dengan benar dan tepat

A. Materi pengantar
1. Kamisol / Bustier
Bustier merupakan sejenis pakaian berbentuk menyerupai korset yang
berfungsi sebagai pembentuk tubuh atau bodyshape karena sifatnya yang
ketat dan kaku.Perbedaan yang paling mencolok dari bentuk bustier dan korset
yaitu letak panel penutup punggung yang tidak sejajar atau lebih rendah dari
garis dada.
Bustier adalah pakaian yang pas untuk wanita, yang secara tradisional
dikenakan sebagai pakaian dalam.Tujuan utamanya adalah untuk mendorong
payudara dengan mengencangkan otot bagian atas dan memaksa payudara
naik, sementara membentuk pinggang dengan lembut. Wikipedia
Dibaca sebagai “bastie”, bustier merupakan bagian dari pakaian dalam
yang terkenal karena variasi sebagai busana berpinggang ramping yang
terinspirasi dari sebuah bra dan kamisol, yang membungkus tulang iga dan
pinggul.Tali pundaknya terletak terpisah jauh untuk memungkinkan bustier
dipakai dengan bateu necklines (garis leher lunas perahu).Bustier
menggunakan bahan-bahan eksotis dan digunakan sebagai pakain luar untuk
malam hari. Di Indonesia, bustier juga digunakan sebagai istilah pengganti
kemben di dalam kebaya. (Goet Poespo,2009)
Kamisol (bustier) merupakan pelengkap kebaya pengantin yang sering
digunakan untuk menampilkan kesan seksi..Saat ini, kamisol banyak
dikenakan sebagai bra push-up ataupun sebagai bagian pakaian luar. (Dian M
Oktovina,2012). Menurut (Belinda Gunawan 2010) Bustier adalah atasan tanpa
tali, panjangnya sampai keatas garis pinggang.Pada awalnya dikenakan
sebagai pakaian dalam, tapi belakangnya dipakai juga sebagai pakaian
luar.Khusus di Barat dianggap busana musim panas.
Bustier tidak memiliki tali bahu yang menopangnya.Ini memberikan
kemudahan pada wanita untuk mengkombinasikannya dengan gaun. Bahkan
bustier dapat dikenakan sebagai outwear dengan dipadukan rok atau celana
ketat. Tampilan tersebut memberikan kesan sensual pada wanita yang
mengenakannya (Keyzen,2013)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bustier ( kamisol) adalah
pakaian dalam wanita yang digunakan sebagai pelengkap kebaya pengantin
yang sering digunakan untuk menampilkan kesan seksi dan bustier juga dapat
dikenakan sebagai outwear rok atau celana ketat.
Fungsi bustier yaitu membentuk tubuh agar lbh proporsional pd saat
memakai kebaya, untuk menyangga payudara lebih baik, membentuk
pinggang, dan menegakkan punggung.untuk memperbaiki bentuk tubuh
sehingga terkesan lebih indah dan proporsional. 
Jenis-jenis bustier
Bustier bermacam - macam. Jenis – jenisnya:
1. Bustier klasik
– Jenis bustier ini terpisah dengan kebaya
– ada yang memakai kawat pengait atau resleting atau juga tali pengikat di
bagian belakang.
– bahannya dari shantung atau juga silk
– diperuntukkan bagi seseorang yg berdada sedang dan besar
2. Bustier modifikasi
– detailnya tidak biasa
– dirancang lebih dominan dibanding kebaya
– keseluruhan penampilan terfokus pada keindahan lekuk tubuh dan
keistimewaan bustier.
– biasanya kain kebaya dijahit menempel pada bustier atau diaplikasikan
pada kebaya sehingga bustier tidak berada dalam kebaya tapi diluar
bersamaan dengan kebaya
3. Bustier bentuk hati
– berfungsi untuk mengangkat dada khususnya bagi kawans yang berdada
kecil dan ingin ditampilkan agar terlihat seksi dan menarik
Aneka jenis bahan bustier
Dahulu bahan bustier terbatas karena perlu untuk membuat struktur tulang
yang baik.Ternyata banyak jenis bahan yang bisa dijadikan bustier (termasuk
gaun). Bahan-bahan yg saat ini biasa dipakai untuk membuat bustier dan gaun
(pada gaun, bustier umumnya sangat mendominasi keseluruhan penampilan
karena menempel pada gaun panjang)

B. Alat dan Bahan menjahit kamisol


1. Alat :
a. Seperangkat mesin jahit
b. Gunting kain
c. Gunting benang
d. Jarum tangan
e. Jarum jahit
f. Mate line
g. Kapur jahit
h. Spool dan skoci
i. Pendedel
j. Setrika
k. Papan setrika
2. Bahan :
a. Bahan untama yang sudah ditempel dengan bahan lapisan
b. Furing yg sdh digunting sesuai dengan bahan utama
c. Benang
d. Balen
e. Mungkum (com)
f. Hak kait ukuran kecil
g. Ritsliting jepang kamisol

C. Keselamatan Kerja
a. Memakai pakaian kerja/celemek pada waktu
b. Menyiapkan alat-alat secara lengkap
c. Bersikap tenang dan sabar
d. Hindarilah peralatan yang mengganggu pada waktu bekerja
e. Pergunakan alat sesuai dengan teknik dan pungsinya
f. Bekerjalah dengan cermat dan hati-hati

D. Gambar kerja
1. Desain kamisol

Desain tampak depan Desain tampak


belakang
2. Analisis desain

Desain sketsa tampak Desain sketsa tampak


depan belakang

3. Desain produksi

Desain Produksi 1 Desain Produksi 1

Desain Produksi 2 Desain Produksi 2

E. Langkah Kerja Menjahit Kamisol


a. Pengeperesan pelapis pada bahan utama pada bahan lain.
Teknik pengepresan tidak langsung pada bahan utama tetapi pengepresan di
bahan tipis atau bahan furing (katun ero) sedangkan bahan furing
menggunakan sama dengan bahan utama. Adapun langkah-
langkahpengepresan sebagai berikut ;
1. Press semua bidang sesuai dengan pola

Gambar proses pengepresan 1


2. Bagian atas press kembali dengan mengguanakn bahan pelapis dengan
arah serat memeanjangletakkan sesuai arah lengkungan pada muka bagian
tas kemudian press. Hal ini dilakukan supaya penarikan pada proses
menjahit tidak bergelombang pada muka bagian atas

Gambar proses pengepressan 2


3. Jahit berulang ulanag pada bagian atas untuk lebih menguatkan supaya
tidak bergelombang yang tidak diakibatkan terjadinya penarikan pada saat
proses menjahit

Gambar proses penjahitan


4. Langkah langkah 1,2,3 pada bagian pola 1,2,3,4,5 dan 6
b. Cara menggabungkan bahan utama dengan bahan pelapis
Cara menggabungkan bahan utama dengan bahan pelapis terdapat beberapa
tahap antar lain:
a. Tahap pertama menyatukan bahan utama dengan bahan lain yang dilapisi
kain gula kemudian cantumkan menggunkan jarum pentul pada bagian
tengahnya

Gambar proses penggabungan bahan


b. Menjelujur kedua sisi kampuh pada saat penjelujuran sisi yang kedua lipat
kedalam. Hal ini dilakukan agar tampilan setelah dijahit terlihat flet dan tidak
menggelmbung karena terdiri dari 2 bahan dan adanya kampuh kedalam
sehingga antara bahan utama dengan bahan pelapis medianya tidak sama
perhatikan langkah gambar dibawah ini:
1. Jelujur satu sisi terlebih dahulu

Gambar proses penjelujuran tahap 1


2. Cara menjelujur sisi satunya yang lipat terlebih dahulu pada saat
penjelujuran dilengkungkan seperti yang ditunjukkan pada gambar
dibawah ini

Gambar Proses penjelujuran tahap 2


3. Pada saat penjelujuran yang kedua khususnya pada bagian mungkum
kamisol posisi penjelujuran di fletkan. Eperti yang ditunujkkan pada
gambar berikut ini.
Gambar Proses penjelujuran tahap 3

Teknik menjahit kamisol

a. Menjahit semua bagian potongan bahan utama dan furing. Cara menjahitnya
yaitu pada bagian bahan kampuhnya dibagian kanan kampuhnya dibagian kiri
mesin jahit dan yang kiri kampunya berada disebelah kanan. Hal ini dilakukan
agar terjadi keseimbangan antara kamisol bagian kanan dan kiri.

Gambar menggabungkan semua bagian kamisol


b. Hasil jahitan penggabungan dari semua bagian potongan kamisol bahan utama
dan furing.

Gambar hasil penggabungan kamisol


c. Langkah selanjutanya buka kampuh pada saat setiap potongan kamisol,
sebelum dibuka cekris pada setiap lengkungan kemudian buka press dengan
setrika
Gambar langkah-langkah menjahit kamisol

Gambar langkah-langkah menjahit kamisol

d. Menjahit setiap balen tampak pada setiap potongan kamisol kecuali sisi,
kemudian jahit jahit bagian atas sesuai dengan garis rader. Lebar tempat baln
sesuai dengan lebar balen yang digunkan kurang lebih, 0,25 cm, masukkna
balen ketempat balen yang sudah dijahit.

Gambar proses membuat tempat balen kamisol


e. Masukkan balen yang sudah diberi tempat

Gambar proses memasukkan balen kamisol

f. Masukkkan kampuh bagian atas dan bagian bawah ke dalam sesuai batas
rader atas rader bawah kemudian pres menggunakan setrika

Gambar proses penyelesaian


g. Pasang kom pada mungkum pertama cantum pada bagian puncak payudara
kemudian cantum atau tusuk balut pada bagian atas, bawah, kanan dan kiri
lihat gambar berikut:
1) Gunakan kom tangkai kemudian potong tangkainya ± 2 cm
Gambar kom kamisol
2) Langkah kedua menggabungkan ujung mungkum kamisol atau titik puncak
payudara dengan mungkum kom menggunakan tusuk balut

Pemasangan kom
3) Langkah ke3 kaitkan tangkai kom bagian atas dengan tusuk balut, beri jarak
antara batas rader atas dengn kom ± 1 cm

Gambar pemasangan kom


4) Langkah ke4 kaitkan kom bagian bawah dengan tusuk balut

Gambar Pemasangan kom


5) Langkah ke5 kaitkan kom bagian kanan dan kiripada kampuh dengan
menggunkan tusuk balut.

Gambar pemasangan kom


6) Hasil pemasangan kom

Gambar hasil pemasangan kom


h. Menjahit bahan utama dengan bahan furing pada bagian atas dan bagian
bawah, kemudian tindas kedalam furing pada bagian atas kamisol.
i. Memasang zipper pada bagian tengah belakang. Adapun langkah
pemasangan sebagai berikut:
1) Memasang zipper/retsleting yang terdapat kepala pada belahan bagian
kiri, gunakan bantuan menggunakan jarum pentul lalu jahit dari bagian luar
kamisol dengan menggunakan sepatu jahit satu

Gambar pemasangan retsleting kamisol

Hasil pemasangan ziper


2) Langkah kedua pemasangan zipper/retsleting bagian satunya dipasang
pada bagian kanan dijepit diantara bahan utama dengan bahan furing, beri
lidah penutup ± 1 cm, jahit dari bagian dalam kamisol.
j. Penyelesaian kamisol dengan jahitan tangan
a. Penyelesaian kelim bawah kamisol dengan tusuk soom
(soom dalam)
b. Pemasangan kancing kait pada tengah belakang kamisol
k. Pengemasan kamisol
Pengemasan kamisol dapat dilakukan dengan digantung atau diletakkan pada box
(kotak ) tanpa melipat kamisol
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN (UNJUK KERJA)

Nama :

Kelas :

Pencapaian Kompetensi
Komponen/ Sub Komponen Ya
6,0-6,9 CK K SK
7,0 -7,9 8,0 -8,9 9,0 -10
I Persiapan Kerja
1.1.Persiapan tempat dan alat kerja
1.2.Persiapan bahan
Skor Komponen :
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Menjahit kamisol dengan mesin
2.2.Melakukan pengepresan kamisol
2.3. Menjahit kamisol dengan tangan
2.4. Menyelesaikan kamisol
2.5. Fitting kamisol pada model atau
dummy
2.6.Memelihara alat jahit
Skor Komponen :
Hasil kerja
3.1.Pressing
3.2. Kerapihan jahitan
3.3.Ukuran komponen
3.4.Hiasan pada gaun sesuai kriteria
3.5.Kesesuaian produk dengan desain
Skor Komponen :
Sikap Kerja
4.1. Menerapkan K3 sesuai SOP
4.2Disiplin,
4.3Tanggung jawab
4.4Konsentrasi
Skor Komponen :
Waktu
5.1. Kedatangan di tempat praktik
5.2. Penyelesaian waktu praktik
Skor Komponen :

Keterangan :

CK = Cukup Kompeten, K = Kompeten, SK = Sangat Kompeten

Perhitungan nilai praktik (NP) :


Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik(NP)

Sikap
Persiapan Proses Waktu ∑ NK
Kerja

1 2 3 4 5

Skor
Perolehan

Skor Maksimal 20 50 40 20

Bobot 10 50 20 20

NK

Keterangan:

 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian


 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK


Contoh perhitungan NK:

Prosentase Bobot Komponen Penilaian Nilai Praktik(NP)

Sikap
Persiapan Proses Waktu ∑ NK
Kerja

1 2 3 4 5

Skor
18 40 32 18
Perolehan

Skor Maksimal 20 50 40 20 83
Bobot 10 50 20 20

NK 9 40 16 18

NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
18
NK persiapan= × 10=9
20

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN (UNJUK KERJA)

No. Komponen/Subkomponen Indikator Skor


Penilaian
Persiapan Kerja
1.1.Persiapan tempat dan alat Peralatan disiapkan dengan 9,0-10
kerja lengkap, bersih dan di uji coba
sebelum digunakan
Peralatan disiapkan dengan 8,0-8,9
lengkap, bersih tetapi tidak di uji
coba sebelum digunakan
Peralatan disiapkan dengan 7,0-7,9
lengkap, kurang bersih, tidak di uji
coba sebelum digunakan
Peralatan tidak lengkap, kurang 6,0-6,9
bersih dan tidak diuji coba
sebelum digunakan
1.2.Persiapan bahan Bagian-bagian bahan utama dan 9,0-10
furing sudah dipotong dan
ditempel dengan bahan pelapis,
lengkap sesuai desain
Bagian-bagian bahan utama dan 8,0-8,9
furing sudah dipotong dan
ditempel dengan bahan pelapis,
lengkap sesuai desain
Bagian-bagian bahan utama dan 7,0-7,9
furing sudah dipotong dan
ditempel dengan bahan pelapis,
yang kurang lengkap tidak sesuai
dengan desain
Bagian-bagian bahan utama dan 6,0-6,9
furing belum dipotong dan
ditempel dengan bahan pelapis,
lengkap sesuai desain

II Proses (Sistematika dan Cara Kerja)


2.1 Menjahit bagian-bagian Bagian-bagian kamisol dijahit 9,0-10
kamisol dengan mesin sesuai prosedur dan hasilnya
sangat rapi dan sempurna,
Bagian-bagian kamisol dijahit 8,0-8,9
sesuai prosedur dan hasilnya
sempurna
Bagian-bagian kamisol dijahit 7,0-7,9
sesuai prosedur dan hasilnya baik
Bagian-bagian kamisol dijahit tidak 6,0-6,9
sesuai prosedur dan hasilnya tidak
sesuai standar
2.2 Melakukan Suhu alat pengepresan diatur sesuai 9,0-10
pengepresan kamisol dengan jenis bahan, hasil pressing
sangat rapi, alat mesin pres setelah
digunakan semua tombol di offkan
/dimatikan dan alat mesin pres
setelah digunakan dipastikan sudah
aman dari bahaya listrik
Suhu alat pengepresan diatur sesuai 8,0-8,9
dengan jenis bahan, hasil pressing
rapi sedikit bergelombang, alat
mesin pres setelah digunakan
semua tombol tidak di offkan
/dimatikan dan alat mesin pres
setelah digunakan dipastikan sudah
aman dari bahaya listrik
Suhu alat pengepresan diatur sesuai 7,0-7,9
dengan jenis bahan, hasil pressing
kurang rapi/ bergelombang, alat
mesin pres setelah digunakan
semua tombol di offkan/dimatikan,
alat mesin pres setelah digunakan
dipastikan sudah aman dari bahaya
listrik
Suhu alat pengepresan tidak diatur 6,0-6,9
sesuai dengan jenis bahan, hasil
pressing tidak rapi dan
bergelombang, alat mesin pres
setelah digunakan semua tombol
tidak di offkan (dimatikan) dan tidak
aman dari bahaya listrik
2.3 Menyelesaikan kamisol Penyelesaian kelim dan 9,0-10
pemasangan kancing kait dikerjakan
dengan teknik jahit yang tepat dan
hasilnya amat baik, sangat
memperhatikan kerapihan dan
kebersihan
Penyelesaian kelim dan 8,0-8,9
pemasangan kancing kait dikerjakan
dengan teknik jahit yang benar dan
hasilnya baik, memperhatikan
kerapihan dan kebersihan
Penyelesaian kelim, pemasangan 7,0-7,9
kancing kait dikerjakan dengan
teknik jahit yang benar dan hasilnya
cukup baik , memperhatikan
kerapihan dan kebersihan
Penyelesaian kelim dan 6,0-6,9
pemasangan kancing kait dikerjakan
dengan teknik jahit yang tidak benar
dan hasilnya tidak sesuai sesuai
standar
2.5 fitting pada model / kamisol terpasang pada model 9,0-10
dummy dengan sangat rapi
kamisol terpasang pada model 8,0-8,9
dengan rapi
kamisol terpasang pada model 7,0-7,9
dengan kurang rapi banyak terjadi
gelombang
kamisol terpasang pada model 6,0-6,9
dengan tidak rapi
2.6. Memelihara alat jahit Bila terjadi kerusakan kecil dapat 9,0-10
memperbaiki, alat jahit dan alat
bantu jahit disimpan ditempat yang
aman, rapi dan selalu dalam kondisi
siap pakai
Bila terjadi kerusakan kecil tidak 8,0-8,9
dapat memperbaiki, alat jahit dan
alat bantu jahit disimpan ditempat
yang aman, rapi dan selalu dalam
kondisi siap pakai
Bila terjadi kerusakan kecil tidak 7,0-7,9
dapat memperbaiki, alat jahit dan
alat bantu jahit tidak disimpan
ditempat yang aman, rapi dan selalu
dalam kondisi siap pakai
Bila terjadi kerusakan kecil tidak
dapat memperbaiki, alat jahit tidak
disimpan ditempat yang aman dan
rapi
Bila terjadi kerusakan kecil tidak 6,0-6,9
dapat memperbaiki, alat jahit dan
alat bantu jahit tidak disimpan
ditempat yang aman, tidak rapi dan
tidak dalam kondisi siap pakai
Hasil Kerja
3.1. Penampilan Tampilan pressing amat baik tidak 9,0-10
keseluruhan kamisol bergelombang, kubnat, garis leher
dan kelim bawah rata, penyelesaian
furing rata dan sangat sesuai
standar kualitas
Tampilan pressing amat baik tidak 8,0-8,9
bergelombang, kubnat, garis leher
dan kelim bawah rata, penyelesaian
furing rata
Tampilan pressing amat baik tidak 7,0-7,9
bergelombang, kubnat, garis leher
dan kelim bawah kurang rata,
penyelesaian furing kurang rapi
Tampilan pressing amat baik tidak 6,0-6,9
bergelombang, kubnat, garis leher
dan kelim bawah kurang tidak rata,
penyelesaian furing tidak rapi
3.3. Teknik menjahit Semua komponen kamisol 9,0-10
kamisol diselesaikan dengan teknik jahit
yang benar.
Ada satu komponen kamisol 8,0-8,9
diselesaikan dengan teknik yang
kurang benar.
Ada dua komponen kamisol 7,0-7,9
diselesaikan dengan teknik yang
tidak benar.
Semua Komponen kamisol 6,0-6,9
diselesaikan dengan penyelesaian
salah.
3.3. Penilaian ukuran kamisol dibuat sesuai standar 9,0-10
komponen ukuran, panjang gaun dari bahu
tertinggi sampai ujung gaun 100cm,
toleransi±1 cm, panjang bahu 5 cm,
ujung lengan 10 cm dan 6 cm, ujung
gaun 30 cm dan 20 cm toleransi
±0,5 cm
kamisol dibuat sesuai standar 8,0-8,9
ukuran, panjang gaun dari bahu
tertinggi sampai ujung gaun 100cm,
toleransi±2 cm,panjang bahu 5 cm,
ujung lengan 10 cm dan 6 cm, ujung
gaun 30 cm dan 20 cm toleransi ± 1
cm
kamisol dibuat sesuai standar 7,0-7,9
ukuran, panjang gaun dari bahu
tertinggi sampai ujung kamisol
100cm, toleransi±2,5 cm, panjang
bahu 5 cm, ujung lengan 10 cm dan
6 cm, ujung gaun 30 cm dan 20 cm
toleransi ±2 cm
kamisol dibuat tidak sesuai standar 6,0-6,9
ukuran, panjang gaun dari bahu
tertinggi sampai ujung gaun 100cm,
toleransi >2,5 cm, panjang bahu 5
cm, ujung lengan >10 cm dan> 6
cm, ujung gaun 30 cm dan 20 cm
toleransi >2 cm
Sikap Kerja
4.1. Menerapkan K3 sesuai Peserta uji dapat menerapkan 9,0-10
SOP K3 sesuai SOP dengan amat baik
Peserta uji dapat menerapkan 8,0-8,9
K3 sesuai SOP dengan baik
Peserta uji menerapkan K3 7,0-7,9
sesuai SOP dengan cukup baik
Peserta uji tidak mampu 6,0-6,9
menerapkan K3 sesuai SOP
4.2. Menerapkan disiplin sangat disiplin 9,0-10
disiplin 8,0-8,9
cukup disiplin 7,0-7,9
kurang disiplin 6,0-6,9
4.3 Tanggung jawab sangat bertanggung jawab 9,0-10
bertanggung jawab 8,0-8,9
bertanggung jawab 7,0-7,9
bertanggung jawab Tidak
4.4 Konsentrasi sangat konsentrasi dalam 9,0-10
mengerjakan tugas
konsentrasi dalam mengerjakan 8,0-8,9
tugas
kurang konsentrasi dalam 7,0-7,9
mengerjakan tugas
tidak konsentrasi dalam 6,0-6,9
mengerjakan tugas
Waktu
5.1 Kedatangan waktu praktik Siswa hadir 15 menit sebelum 9,0-10
kegiatan uji dimulai
Siswa hadir 5 menit sebelum 8,0-8,9
kegiatan uji dimulai
Siswa hadir pas pada kegiatan 7,0-7,9
uji dimulai
Siswa hadir terlambat 6,0-6,9
5.2 Waktu penyelesaian Siswa menyelesaikan praktik 9,0-10
praktik sesuai prosedur dan selesai
sebelum waktu yang ditetapkan
Siswa menyelesaikan praktik 8,0-8,9
sesuai prosedur dan selesai tepat
waktu yang ditetapkan
Siswa menyelesaikan praktik 7,0-7,9
sesuai prosedur dan selesai lebih
dari sehari sesudah waktu yang
ditetapkan
Siswa menyelesaikan praktik 6,0-6,9
sesuai prosedur dan selesai lebih
dari seminggu sesudah waktu
yang ditetapkan

Sumber belajar :
a) Agustin Rinatarti. 2018. Pembuatan Busana Custom Made kelas XI
Tata Busana Semester I & II. Centindo : Surabaya
b) Bintang Elly S. 2017. Modul Pengembangan Profesi Berkelanjutan
Program Keahlian Tata Busana. Kemendikbud Dirjen Guru dan Tenaga
Kependidikan: Jakarta
c) Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 3. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Sekolah Kejuruan : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai