Anda di halaman 1dari 107

1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMK Negeri 10 Medan


Mata Pelajaran : Pembuatan Busana Industri
Kelas/ Semester : XI/ I ( Satu )
Kompetensi Keahlian : Tata Busana

Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis rancangan bahan (lab Sheet) bolero/rompi


4.1 Membuat rancangan bahan (lab sheet) bolero/rompi

A.Tujuan Pembelajaran :
Berdasarkan pemberian fasilitas di dalam kelas peserta didik diharapkan mampu:
1. Pengertian bolero melalui penggalian informasi secara lugas dan jelas.
2. Ciri-ciri dan fungsi bolero
3. Alat dan bahan bolero secara baik dan benar.
4. Desaian bolero yang akan dibuat dengan benar.
5. Ukuran tubuh yang diperlukan untuk bolero.
6. Menguraikan rancangan bahan (lab sheet) Bolero

Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan pengertian bolero
2. Menetukan ciri-ciri dan fungsi bolero
3. Menjelaskan alat dan bahan untuk merancang bahan bolero
4. Menganalisis desian bolero yang akan dibuat
5. Menentukan ukuran tubuh yang diperlukan untuk pola bolero sesuai desain
6. Menyebutkan macam – macam bolero
7. Menjelaskan alat dan bahan untuk merancang bahan bolero
2

8. Mengidentifikasiksn desian bolero yang akan dibuat


9. Mengidentifikasikan ukuran tubuh yang diperlukan untuk pola bolero sesuai
desain.
10. Menjabarkan cara merancang bahan bolero.
11. Menentukan prosedur bolero.
12. Menyiapkan alat dan bahan utuk merancang bahan bolero.
13. Merubah pola dasar sesuai desain Rompi
14. Memberi tanda – tanda pola sesuai SOP yang berlaku.
15. Merancang tata letak pola yang efektif dan efesien.
16. Memeriksa arah serat dan bentuk pola sesuai dengan kebutuhan.
17. Memeriksa jumlah komponen pola sesuai desain.
18. Meletakkan pola diatas kertas sampul.
19. Mengemas dan melengkapi rancangan pola dengan identitas pelanggan

.Materi Ajar:

1. Pengertian Bolero
Bolero adalah blus pendek dengan lengan dengan belahan berbentuk curve di tengah
depan tanpa kancing dan dikenakan diatas pakaian lain sampai pinggang atau beberapa
centimeter diatasnya. Bolero berbentuk seperti jaket pendek atau jaket yang panjangnya
diatas pinggang dan mempunyai garis kurve (lengkung) dari tengah muka sampai samping.
Bolero aslinya berasal dari neraga Eropa yaitu Spanyol. Untuk pakaian malam bolero
dibuat dari bahan beludru (velvet), siang dan pagi banyak memakai bahan katun,brocade,
denim dan kulit sintesis1.2 Ciri-ciri dan fungsi desain busana bolero

 Ciri-ciri dari busana bolero adalah :


1.Jaket pendek, panjangnya di atas pinggang
2. Mempunyai garis Kurve (lengkung) dari tengah muka sampai samping
3. Memakai hiasan bordir atau jumbai-jumbai (fringe)
4. Memakai lengan pendek atau panjang
5. Tanpa menggunakan kancin
3

 Fungsi Bolero
Adalah sebagai baju luaran ( Outer) pendek dan dikenakan dengan blus berkerah
tinggi serta dipadu dengan rok ataupun celana.

2. Pengetahuan Alat dan bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero.
A. Alat untuk merancang bahan (lab sheet) bolero

a) Kertas sampul, kertas roti dan kertas tela


Kertas ini gunanya sebagai bidang untuk membuat pola dasar
dan pecah pola atau bisa dibilang sebagai pengganti kain

b) Pensil hitam

Alat tulis untuk membuat pola terdiri dari pensil, pensil merah
biru, bolpoin, dan penghapus. Pensil digunakan untuk menggambar
pola di buku pola atau di kertas pola. Pensil bewarna merah
untuk garis pola bagian muka dan pensil bewarna biru untuk garis
pola bagian belakang. Garis bantu pola dipertajam dengan
peruncing.

c) Skala
Adalah alat yang di buat dari kertas yang dukup tebal tetapi
lentur (misalnya karton manila). Skala digunakan untuk pola
yang diperkecil. Biasanya skala dibuta dalam ukuran ½, ¼, 1/6,
1/3
4

d) Penggaris pola

Penggaris pola memiliki bentuk yang berbeda-beda. Penggaris


lurus digunakan untuk membuat garis lurus, penggaris lengkung
digunakan untuk membuat garis- garis melengkung serta
penggaris segi tiga siku-siku digunakan untuk membentuk garis
sudut

e) Penghapus

Digunakan untuk menghapus/membersihkan hasil goresan pensil yang


tidak berguna.

f) Gunting kain,benang dan kertas

Gunting kain besar dan kecil, terbuat dari stainless steel


dengan ukuran panjang gunting masing-masing 4-8 inci untuk
gunting besar,digunakan untuk menggunting kain dan 3-6 inci
untuk gunting kecil,digunakan untuk menggunting dan
meratakan bagian-bagian kain yang tidak perlu. Gunting kertas,
gunting yang khusus untuk kertas

g). Peruncing.
Digunakan untuk meruncingkan pensil, pensil warna.
5

3. Bahan-bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero


Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari asal serat dan tekstur bahannya. Ada yang berasal
dari serat alam (tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis), dan serat dari bahan galian
(asbes dan logam).

a.Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang bolero, yaitu

1) Bahan Kulit Alami dan Kulit Sintetis

Untuk kulit alami biasanya dibuat dari kulit hewan


asli, seperti kulit domba, kulit kambing, dan kulit
sapi. Karakteristik bahan kulit alami permukaannya
agak kasar karena ada tekstur kulit alaminya, lentur,
dan warnanya cenderung kusam. Sedangkan, kulit
sintetis memiliki kaarakteristik yang relatif kaku,
permukaannya halus, warnanya tegas dan mengkilap.

2) Bahan Corduroy

Bahan corduroy adalah jenis kain tekstil terbuat dari serat


kapas tebal yang dipuntir, memiliki tekstur yang baik dan
halus. Kain ini terdiri dari tali berumbai yang akan terlihat
seperti saluran yang berbentuk garis-garis disepanjang
kainnya. Jenis bahan corduroy biasanya dipakai untuk
membuat sweater, blazer wanita, celana panjang, dan jaket
anak.
6

3) Bahan Denim/Jeans

Saat ini bahan denim tak hanya dipakai untuk


membuat celana jeans saja. Banyak juga yang
memanfaatkannya untuk dibuat jaket, rompi, topi, atau
blazer. Coraknya yang cukup unik membuat jenis
bahan ini disukai banyak orang. Teksturnya pun
bervariasi, ada yang lembut dan kasar, tidak terlalu
lentur, dan kuat.

4) Bahan High Twist

Salah satu jenis kain yang juga banyak dipakai untuk


membuat blazer, vest, dan jaket parka. Bahan high
twist terbuat dari polyester sehingga sifat kainnya
memiliki permukaan halus, warnanya mengkilap,
dan tidak mudah kusut. Kekurangan utama kain high
twist adalah sifatnya yang panas dan tidak bisa
menyerap air dengan baik.

5) Brokat

Salah satu jenis kain yang juga banyak dipakai untuk


membuat rompi yaitu brokat.Bahan brokat terbuat dari
polyester sehingga sifat kainnya memiliki permukaan
halus, warnanya mengkilap, berlubang dan tidak mudah
kusut.
7

6). Bahan Katun

Bahan katun berupakan bahan tekstil yang paling


digemari saat ini karena sifatnya yang menyerap keringat
dan perawatan yang mudah

b.Bahan penunjang yang digunakan bolero, yaitu:

1.Kain furing : untuk lapisan dalam bolero sebagai bahan lining

2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.
8

c. Bahan pelengkap.

Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik.

1.. Renda atau garniture busana yang biasa dipakai /digunakan pada bolero.

4. Menganalisis desain bolero dari berbagai jenis bahan

Desain Bolero Jenis Bahan Analisis Desain

Katun/polos/batik -Bolero dari bahan batik,biasa


dikenakan untuk kesempatan
semi formal

-Untuk kesempatan pesta


dengan tambahan garniture.
9

Brocade/Tile/Organdi/ -Bolero dari bahan ini


Sifon memberi kesan mewah

-Bolero ini untuk kesempatan


pesta

Denim -Bolero berlengan pendek dan


panjang dengan hiasan
/ornament bordir, renda, pita
-Bolero berkesan casual untuk
kesmpatan santai

Kulit oscar -Bolero dari bahan leather


kulit/ Oscar memberikan
kesan santai dan mewah

-Bolero ini untuk kesempatan


santaai maupun pesta

6.Ukuran Bolero
Dalam membuat ukuran bisa diambil dengan cara mengukur langsung ke tubuh konsumen
dan mempergunakan ukuran standar yaitu S, M, L, XL dan X LL serta 3 LL.
Contoh ukuran langsung ke badan konsumen
10

N NAMA UKURAN MODEL


O (CM)
1. Lingkar Badan 82
2. Lingkar Pinggang 73
3. Panj.Punggung 96

Contoh ukuran standar

7. Merubah Pola Bolero


Dalam merubah pola rompi ini, dikutip dari pola dasar system bunka kemudian dirubah
sesuai dengan desain yang sudah ditentukan atau dipilih oleh konsumen

Model Bolero

Analisis desain :
-Bolero untuk kesmpatan pesta, bahan dari brocade dan furing dalam bahan ero
-Memakai lengan panjang
- Panjang belore di atas pinggang
11

-Tanda krah dan opening /bukaan dibagian muka, tanpa menggunakan kancing.
Pola dasar yang dipergunakan untuk merubah pola adalah pola dasar teknik Bunka dengan
skala 1 : 4

Pola Dasar Teknik Bunka Skala 1 : 4

Pola dasar lengan skala 1 : 4


12

Merubah pola dasar sesuai dengan desain pola Bolero dengan skala 1 : 4
A. Bahan Utama
13

B.Bahan Pelapis furing/lining

C.Bahan Penunjang
14

8. Tanda – tanda pola sesuai SOP yang berlaku.

9. Merancang tata letak pola yang efektif dan efesien.


A. Bahan Utama
Bahan utama yang dibutuhkan bahan
brocade.
Lebar bahan : 150 cm
Panjang bahan : 100 cm
15

B. Bahan Vuring/ Lining

Bahan furing yang dipergunakan adalah Furing Ero


Lebar bahan = 120 cm
Panjang bahan = 50 cm

C. Bahan Pelapis tricot/ Underlining


Bahan yang dipergunakan adalah tricot.
Lebar bahan = 150 cm
Panjang bahan = 50 cm

12. Memeriksa arah serat dan bentuk pola sesuai dengan kebutuhan.
Guna memeriksa serat untuk membantu sebelum pengguntingan bahan agar tidak terjadi
kesalahan, sehingga hasil jatuh bahan sesuai dengan disain.
16

13. Memeriksa jumlah komponen pola sesuai desain.


Dalam memerika jumlah komponen pola sangatlah penting untuk mencegah terjadi
kesalahan dalam menggunting jumlah pola yang akan diperlukan sesuai dengan desain
model bolero yang akan dibuat.

14. Meletakkan pola diatas kertas sampul.


a.Jumlah komponen bolero harus sesuai dengan desain kemudian meletakkan pola di atas
bahan dan menggunting sesuai dengan rancangan bahan yang telah dibuat
b.menggunting bahan utama, bahan furing dan bahan pelapis/kufner
c.Menyiapkan bahan pelengkap, seperti renda,bis ban dan lain-lain
17
18

15. Mengemas dan melengkapi rancangan pola dengan identitas pelanggan.


Kegunaan dari penggemasan ini agar pola yang sudah dipaakai dapat tersimpan dengan rapi
dan dipergunakan kembali.

Instrumen soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat !
1. Jelaskan pengertian bolero secara lugas dan tepat
2. Sebutkan ciri-ciri bolero berdasarkan tayangan gambar
3. Jelaskan pengertian merancang bahan dengan benar
4. Sebutkan 5 buah alat dan bahan untuk merancang bahan sesuai dengan fungsinya.
5. Sebutkan ukuran yang dipergunakan dalam merancang bahan bolero.

C. Rangkuman

Bolero adalah blus pendek dengan lengan dengan belahan berbentuk curve di
tengah depan tanpa kancing dan dikenakan diatas pakaian lain sampai pinggang
atau beberapa centimeter diatasnya
19

4.1 Merancang bahan (lab sheet)


balero

Tugas
Untuk mengukur daya serap terhadap keterampilan merancang rompi yang sudah dipelajari
sebelumnya, maka akan sangat baik apabila diulang kembali.

Uraikan merancang bolero tersebut dalam buku latihan dengan menggunakan ukuran
standar, dibuat dengan skala 1:4. Sehingga dapat diukur pengetahuan dan keterampilan para
peserta didik yang masih kurang atau belum mengerti sama sekali.

Gambar kerja :

1.Persiapan
A.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sebelum melakukan pekerjaan proses printing sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
20

• Memakai pakaian kerja


• Memperhatikan petunjuk penggunaan alat dan bahan.
• Mempersiapkan PPPK.
• Mempersiapkan alat dan bahan sebelum kerja
• Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
• Membersihkan dan mengatur kembali semua peralatan yang telah digunakan.
• Jauhkan peralatan dan lindungi obat-obatan dari kelembaban.

B.Pengetahuan Alat dan bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero.
1. Alat untuk merancang bahan (lab sheet) bolero
a) Kertas sampul, kertas roti dan kertas tela
b) Pensil hitam
c) Skala
d) Penggaris pola
e) Penghapus
f) Gunting kain,benang dan kertas
g). Peruncing.

C.. Bahan-bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero.


a).Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang bolero, yaitu:

1) Bahan Kulit Alami dan Kulit Sintetis


2) Bahan Corduroy
3) Bahan Denim/Jeans
4) Bahan High Twist
5) Brokat
21

b) Bahan pelapis furing/lining


c) Bahan pelapis antara /underlining
Gambar Kerja

Analisis desain bolero :


- Bolero untuk kesempatan formal dan semi formal
- Bahan dari Poliester dan furing dalam
-Lengan penddek
-Panjang bolero di atas pinggang
- Tanpa kerah
- Belahan/opening dibagiian muka, tanpa menggunakkan kancing

2.Proses perancangan pembuatan rompi


-Menyiapkan alat dan bahan untuk merancang bahan bolero/rompi

-Merubah pola dasar sesuai desain bolero/rompi

-Memberi tanda-tanda pola sesuai SOP yang berlaku

- Merancang tata letak pola yang efektif dan efesien


22

-Memeriksa arah serat dan bentuk pola sesuai dengan kebutuhan

-Memeriksa jumlah komponen pola sesuai desain

-Meletakkan pola diatas kertas sampul

-Mengemas dan melengkapi rancangan pola dengan identitas pelanggan

D. Rangkuman

Merancang bahan adalah cara memperkirakan jumlah


kebutuhan bahan secara global sesuai model desain

-------- SELAMAT BERKERJA --------


23

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMK Negeri 10 Medan


Mata Pelajaran : Pembuatan Busana Industri
Kelas/ Semester : XI/ I ( Satu )
Kompetensi Keahlian : ata Busana

Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan pembuatan bolero/rompi


4.2 Membuat bolero/rompi sesuai rancangan bahan (lah sheet)

A.Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi, kerja kelompok siswa dapat :
1.Mengklasifikasikan alat dan bahan pembuatan bolero melalui penggalian informasi
dengan benar.
2. Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan belero melalui penggalian informasi
secara tepat..
3. Mengurutkan langkah-langkah pembuatan pola bolero secara tepat.
4. Membuat Bolero sesuai rancangan bahan (lab sheet)

B. Indikator Pencapaian kompetensi ( IPK )

 Mengklasifikasikan alat dan bahan pembuatan bolero.

 Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan pola bolero.

 Mengurutkan langkah-langkah pembuatan pola bolero.

 Melakukan pengepasan pembuatan bolero.

 Mengklasifikasikan alat dan bahan untuk menjahit bolero.

 Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan bolero.

 Membuat pola bolero.


24

 Meletakkan pola bolero pada bahan secara efektif dan efisien.

 Melakukan pengguntingan bahan bolero.

 Mengurutkan langkah-langkah menjahit bolero sesuai prosedur K3.

 Melakukan pengepresan bolero.

 Memanipulasikan teknik penyelesain bolero.

 Melakukan penggepasan/fitting pembuatan bolero.

 Memperbaiki hasil fitting pembuatan bolero.

 Mengemasan bolero

.Materi Ajar:

I.Peralatan
Pealatan dapat mengakibatkan letaknya terlalu berdekatan dan tidak teratur, dapat
menyebabkan pekerja maupun produknya berkurang ataupun tidak berhasil baik. Letak
antara mesin ke mesin atau meja kerja jaraknya yang paling baik adalah jika kita berdiri
dan merentangkan tangan kiri kanan berputar pada sumbu. Letak peralatan yang telah
diatur dengan memperhatikan jatuhnya cahaya, alur kerja (lalu lintas), memudahkan
komunikasi, sistim kerja untuk mudah mengontrol tugas dan hasil kerja akan
mendatangkan produksi yang memuaskan.Peralatan menjahit yang dibutuhkan adalah:

Mesin Jahit Single Nedless


Mesin jahit Single Nedle adalah mesin jahit yang
menggunakan satu jarum berfungsi untuk menjahit setikan
lurus dengan satu jalur. Mesin jahit ini biasanya dipakai
untuk menjahit bahan bahan yang tidak mulur (Strech)
seperti katun, jean atau yang lain dan kampuhnya diselesaikan
dengan mesin obras.

Alat pemasuk jarum, adalah alat yang dipakai untuk mempermudah memasukkan
benang pada lubang jarum terbuat dari aluminium
25

Gunting benang, digunakan untuk menggunting benang pada saat proses menjahit.

Pendedel, adalah alat yang dipakai untuk membuka/ mendedel jahitan bila terjadi
kesalahan,dapat digunakan juga untuk memotong lubang kancing. Untuk membuka jahitan
yang salah

Pita ukur/meteran, adalah alat mengukur, peralatan yang digunakan untuk mengambil
ukuran badan dalam pembuatan adalah alat mengukur, peralatan yang digunakan untuk
mengambil ukuran badan dalam pembuatan

Veterban yang berfungsi untuk menandai tempat mengambil ukuran

Jarum tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan


menjahit yang menggunakan tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur.
26

Jarum pentul biasanya digunakan untuk menyemat kain.

Bidal (Thimble) atau tudung jari, digunakan untuk melindungi jari dari tusukan jarum
pada saat menjahit dengan tangan.

Seterika uap, seterika listrik, digunakan untuk merapikan permukaan bahan dan
mematikan hasil setikan mesin jahit

Bantalan seterika adalah bantalan yang digunakan untuk membantu proses menyeterika
atau mengepres. Bentuknya bermacam-macam bergantung dari fungsinya, misalnya
bantalan untuk sisi rok, lengan, bahu, dan lain-lain.
27

II. Bahan-bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero


Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari asal serat dan tekstur bahannya. Ada yang berasal
dari serat alam (tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis), dan serat dari bahan galian
(asbes dan logam).

a.Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang bolero, yaitu

1) Bahan Kulit Alami dan Kulit Sintetis

Untuk kulit alami biasanya dibuat dari kulit hewan


asli, seperti kulit domba, kulit kambing, dan kulit
sapi. Karakteristik bahan kulit alami permukaannya
agak kasar karena ada tekstur kulit alaminya, lentur,
dan warnanya cenderung kusam. Sedangkan, kulit
sintetis memiliki kaarakteristik yang relatif kaku,
permukaannya halus, warnanya tegas dan mengkilap.

2) Bahan Corduroy
28

Bahan corduroy adalah jenis kain tekstil terbuat dari serat


kapas tebal yang dipuntir, memiliki tekstur yang baik dan
halus. Kain ini terdiri dari tali berumbai yang akan terlihat
seperti saluran yang berbentuk garis-garis disepanjang
kainnya. Jenis bahan corduroy biasanya dipakai untuk
membuat sweater, blazer wanita, celana panjang, dan jaket
anak.

3) Bahan Denim/Jeans

Saat ini bahan denim tak hanya dipakai untuk


membuat celana jeans saja. Banyak juga yang
memanfaatkannya untuk dibuat jaket, rompi, topi, atau
blazer. Coraknya yang cukup unik membuat jenis
bahan ini disukai banyak orang. Teksturnya pun
bervariasi, ada yang lembut dan kasar, tidak terlalu
lentur, dan kuat.

4) Bahan High Twist

Salah satu jenis kain yang juga banyak dipakai untuk


membuat blazer, vest, dan jaket parka. Bahan high
twist terbuat dari polyester sehingga sifat kainnya
memiliki permukaan halus, warnanya mengkilap,
dan tidak mudah kusut. Kekurangan utama kain high
twist adalah sifatnya yang panas dan tidak bisa
menyerap air dengan baik.

5) Brokat
29

Salah satu jenis kain yang juga banyak dipakai untuk


membuat rompi yaitu brokat.Bahan brokat terbuat dari
polyester sehingga sifat kainnya memiliki permukaan
halus, warnanya mengkilap, berlubang dan tidak mudah
kusut.

6). Bahan Katun

Bahan katun berupakan bahan tekstil yang paling


digemari saat ini karena sifatnya yang menyerap
keringat dan perawatan yang mudah

b.Bahan penunjang yang digunakan bolero, yaitu:

1.Kain furing : untuk lapisan dalam bolero sebagai bahan lining


30

2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.

c. Bahan pelengkap.

Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik.

1.. Renda atau garniture busana yang biasa dipakai /digunakan pada bolero.

III. Mengurutkan langkah-langkah pembuatan pola bolero


1. Membuat analisis desain busana bolero
31

Gambar deesai.

Keterangan Analisis desain.


- Bolero untuk kesempatan pesta
- Bahan dari brocade dan furing dalam menggunakan fuuring ero
- Memakai lengan panjang
- Tanpa kerah
- Belahan/opening dibagian muka, tanpa menggunakan kancing

2.Membuat pola dasar


Pola dasar yang dipergunakan adalah pola dasar dengan memakai ukuran Standar M
32

Pola Dasar

3.Menguraikan/ Pecah pola bolero


33

3.Arah serat pola bolero.

4.Komponen pola bolero

a. Bahan utama
34

b. Bahan furing

c. Bahan Penunjang/tricot
35

4. Tata letak rancangan bolero pada bahan dan harga


1a. Bahan utama

Bahan yang digunakan brocade


Lebar bahan 120 cm
Panjang bahan 150 cm

2b.Bahan Penunjang

Bahan dipergunakan tricot


Lebar bahan 120 cm
Panjang bahan 25 cm
36

3.Bahan pelapis/furing

Bahan dipergunakan furing ero


Lebar bahan 120cm
Panjang bahan 50 cm

b.Rancangan harga bahan bolero.

N Nama Bahan Kebutuhan Harga Satuan Jumlah Keterang


o an
1. Bahan utama brocade 120 x150 cm @ Rp 50.000 Rp 75.000
2. Bahan furing 120 x 50 cm Rp 15.000 7.500
3. Benang jahit 1 tungkul Rp 1.500 2.500
4. Tricot 120 x 25 cm Rp 10.000 2,500

Total jumlah Rp 87.500

2.Langkah-langkah Pembuatan Bolero


1. Memilih dan menentukan model busana (sesuai dengan keinginan atau inspirasi lain).
2. Mengambil ukuran.
3. Menyiapkan bahan ( membeli bahan).
4. Meletakkan pola pada kain atau bahan dan pastikan posisi pola harus searah.
5. Menggunting bahan sesuai dengan pola.
37

6. Memberi tanda pada pola atau merader.


7. Merekatkan tricot pada bahan utama sesuai dengan rancangan bahan.
8. Menjahit
1. Memasang
 Menyatukan bahu.
 Menjahit sisi.
 Menjahit lengan dan memasangnya pada bahan.
 Menjahit potongan-potongan furing dari depan sampai belakang ( khusunya pada
bagian belakang tengah di tambah 4 cm kemudian dijahit sepanjang 8 cm pada
bagian atas dan bawah).
 Menjahit lining ke badan.
 Menyatukan bagian bawah ke lining ke bahan utama ( dari raderan turun 2 cm) dari
bahan lining naik 1 cm kemudian dijahit.
 Membongkar salah satu bagian sisi kira-kira 15 cm.
 Menjahit kerung lengan lining
 Menutup kembali salah satu sisi yang telah di bongkar dengan cara disum.
 Penyelesaian terakhir pada bagian yang perlu di selesaikan dengan tangan.
 Memeriksa secara keseluruhan.

CATATAN : Setiap kali selesain menjahit , bagian pola kampuh harus selalu dipress
agar hasil akhir rapi dan maksimal

Instrumen soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat !
1.Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam menjahit bolero sesuai dengan desain
2.Sebutkan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalm membuat bolero sesuai dengan desain
3.Jelaskan langkah-langkah membuat bolero sesuai dengan desain
4.Jelaskan kegunaan penggepresan dalam menjahit bolero sesuai dengan desain
5.Dalam mengemas bolero sebagainya dengan mengemas dengan
38

C.Rangkuman

Penempatan peralatan pada tempat dan


fungsinya sangat berpengaruh dalam
proses produksi pembuatan suatu busana.
39

4.2 Pembuatan Busana


bolero

Tugas.
Dalam materi ini siswa mampu membuat dan menjahit sebuah bolero sesuai dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1.Persiapan
A.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sebelum melakukan pekerjaan proses printing sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
• Memakai pakaian kerja
• Memperhatikan petunjuk penggunaan alat dan bahan.
• Mempersiapkan PPPK.
• Mempersiapkan alat dan bahan sebelum kerja
• Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
• Membersihkan dan mengatur kembali semua peralatan yang telah digunakan.
• Jauhkan peralatan dan lindungi obat-obatan dari kelembaban.

Gambar Kerja
40

2.Ukuran
 Panjang punggung = 37 cm
 Lingkar badan = 80 cm
 Lingkar pinggang = 70 cm
 Lingkar panggul = 92 cm
 Tinggi panggul = 18 cm
 Panjang Bolero dari atas pinggang = 10 cm
 Panjang lengan = 54 cm

3.Proses pembuatan bolero


1..Memilih dan menentukan model busana (sesuai dengan keinginan atau inspirasi lain).
2..Mengambil ukuran.
3.Menyiapkan bahan ( membeli bahan).
4.Meletakkan pola pada kain atau bahan dan pastikan posisi pola harus searah.
5.Menggunting bahan sesuai dengan pola.
6.Memberi tanda pada pola atau merader.
7.Merekatkan tricot pada bahan utama sesuai dengan rancangan bahan.
8.Menjahit
Memasang
 Menyatukan bahu.
 Menjahit sisi.
 Menjahit lengan dan memasangnya pada bahan.
 Menjahit potongan-potongan furing dari depan sampai belakang ( khusunya pada
bagian belakang tengah di tambah 4 cm kemudian dijahit sepanjang 8 cm pada
bagian atas dan bawah).
 Menjahit lining ke badan.
 Menyatukan bagian bawah ke lining ke bahan utama ( dari raderan turun 2 cm) dari
bahan lining naik 1 cm kemudian dijahit.
 Membongkar salah satu bagian sisi kira-kira 15 cm.
41

 Menjahit kerung lengan lining


 Menutup kembali salah satu sisi yang telah di bongkar dengan cara disum.
 Penyelesaian terakhir pada bagian yang perlu di selesaikan dengan tangan.
 Memeriksa secara keseluruhan.

CATATAN : Setiap kali selesain menjahit , bagian pola kampuh harus selalu dipress
agar hasil akhir rapi dan maksimal

D. Rangkum

Teknik menjahit tailoring adalah teknik


menjahit busana pria/wanita yang paling tinggi
yaitu penyelesaian busana pria dengan
menggunakan furing penuh dan teknik press
yang berkualitas tinggi.

-------- SELAMAT BERKERJA --------


42

Lembar Jawaban

Tanggal : ……………………….
Nama : ………………………..
Nilai : ………………………..
Paraf : …………………………
43

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMK Negeri 10 Medan


Mata Pelajaran : Pembuatan Busana Industri
Kelas/ Semester : XI/ I ( Satu )
Kompetensi Keahlian : Tata Busana

Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis rancangan bahan (lab Sheet) jas


4.3 Membuat rancangan bahan (lab sheet) jas

A.Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi, kerja kelompok siswa dapat:
1. Pengertian Jas melalui penggalian informasi secara lugas dan jelas.
2. Macam-macam Jas melalui penggalian informasi secara lugas.
3. Bahan Jas
4. Alat dan bahan Jas secara baik dan benar.
5. Desain jas yang akan di buat.
6. Mengukur tubuh yang diperlukan untuk bolero / rompi dengan melakukan yang
baik.
7. Menata pola di atas bahan rancangan bolero/rompi.
9. Prosedur rancangan bahan (lab sheet) bolero/rompi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan pengertian Jas
2. Menyebutkan macam-macam Jas
44

3. Bahan jas
4. Menjelaskan alat dan bahan untuk merancang Jas
5. Mengidentifikasiksn desian Jas yang akan dibuat
6 Mengidentifikasikan ukuran tubuh yang diperlukan untuk pola Jas sesuai desain.
7. Menjabarkan cara merancang bahan Jas
8. Menentukan prosedur Jas
9. Menyiapkan alat dan bahan utuk merancang Jas
10. Merubah pola dasar sesuai desain Jas
11. Memberi tanda – tanda pola sesuai SOP yang berlaku.
12. Merancang tata letak pola yang efektif dan efesien.
13. Memeriksa arah serat dan bentuk pola sesuai dengan kebutuhan.
14. Memeriksa jumlah komponen pola sesuai desain.
15. Meletakkan pola diatas kertas sampul.
16.Mengemas dan melengkapi rancangan pola dengan identitas pelanggan.

Materi Ajar:

I.Pengertian Jas
Jas disebut juga busana luar yang dipakai pada bagian luar atau bagian atas. Jas
umumnya memakai lengan, belahan atau bukaan di bagian depan, panjangnya sangat
bervariatif. Untuk wanita .
Sistem menjahit jas disebut tailoring. Tailoring adalah salah satu metode menjahit
halus dengan hasil sangat rapi baik pada bagian luar maupun bagan dalam. Menurut
Goet Poespo (2009:7) Tailoring adalah Suatu metode menjahit busana yang hasilnya
lebih kuat dibandingkan dengan sistem menjahit biasa. Tailoring biasanya diterapkan
pada jahitan untuk mantel ( coat), jas (jacket), dan blaser (blazer) .
Tailoring merupakan proses menyatukan bagian-bagian kain yang yang telah digunting
berdasarkan pola busana yang diselesaikan dengan metode menjahit busana yang
45

memperhatikan kehalusan, kerapihan, kekuatan jahitan, menggunakan kambuh terbuka,


menggunakan kalin pelapis (lining), lapisan dalam (interlining), lapisan singkap
(interfacing), dan lapisan bawah (underlining) yang biasanya diterapkan pada jahitan
jas, dan blaser.

Busana tailoring untuk wanita menurut Sicilia Sawitri (1997) ada bermacam-macam,
diantaranya adalah mantel pak (three piece), suit (two piece), jump suit, mantel (coat),
topper, cape, blazer, jacket, bolero, cardigan, dan parka. sebagai berikut :

Bagian – bagian yang ada pada jas wanita adalah, menggunakan :


 Kerah ( jas, setali, notchelapel, peaklapel, tegak/board dan variasi kerah lain )
 Saku ( tempel, dalam, passpoal, vest dan vest menggunakan klep )
 Lengan ( lengan jas memakai kancing 1 – 3)

II. Macam – macam jas


Kalau dilihat model (styles) dan detil-detil untuk jas sangat bervariasi dan macam -
macam sesuai dengan trend mode yang sedang populer;
46

 Double Breasted
Double breasted dapat didefinisikan sebagai suatu model
busana yang mempunyai penutup bagian depan melampaui
garis tengah muka, sehingga dapat dipasang dua baris
kancing. Satu lajur kancing yang terdapat pada jaket ini
berfungsi sebagai pengencang dan selebihnya hanya
digunakan sebagai hiasan. Kerah yang digunakan pada jaket
ini biasanya berbentuk kerah kelepak.

 Single Breasted
Single breasted merupakan sebuah model busana yang
mempunyai penutup di depan dengan satu baris kancing.
Mengacu pada bentuk mantel, jas atau pakaian serupa
yang memiliki satu lajur kancing dengan sedikit bagian
yang bertumpuk pada bagian depan jaket single breasted
biasanya dilengkapi dengan dua atau tiga kancing dan
sebuah kerah yang lebarnya hampir selalu berubah seiring
dengan jaman.

 Safari
adalah busana pria yang merupakan busana resmi atau pakaian
kerja para eksekutif. Lengannya yang panjang dan ada pula
yang pendek serta menggunakan model kerah kemeja.
Disainnya sangat bervariasi dengan menggunakan permainan
garis pada garis kerah dan garis hias pada bagian muka. Garis
hias terdiri dari garis hias bentuk vertikal, garis bentuk
horisontal, garis lipit hias, dan garis-garis saku. Bahan busana
yang digunakan selalu sama dengan bahan busana untuk celana
panjang
47

 Cardigan
cardigan adalah sweater yang bagian depannya terbuka dan dapat
diberi tambahan kancing atau ritsleting sebagai variasi. Cardigan
merupakan pakaian yang sering dimiliki oleh kaum wanita untuk
menunjang penampilan. Karena Cardigan mampu memberi efek
langsing kepada pemakaianya. Selain itu, Dalam perkembangan trend
busana Dunia, Oleh desainer handal cardigan disulap untuk dimix dan
dimatch dengan jenis baju lainnya. Misal dengan Blus, Rok,Celan,
Gamis, Kaos dan dress.

 Blazer
Blazer biasa dikenakan di atas bebe (gaun), blus dan rok, blus dan
celana panjang yang berfungsi sebagai hiasan, pemanis atau
sebagai penghangat. Blazer ini dapat berlengan panjang, tiga
perempat ataupun pendek, bagian muka dapat berkancing atau tanpa
berkancing, tetapi berkerah. Blazer dalam istilah mode biasanya
berarti busana wanita model jaket dengan bahan ringan, longgar tetapi
cutting mengikuti lekuk tubuh, sehingga tampak pas dikenakan.
Sebetulnya blazer ini sudah lama menjadi salah satu pakaian wajib
wanita karir atau karyawati.

 Suits
Suits adalah setelan busana yang dibuat ,terdiri dari bagian atas dan
bawah
Misalnya; jas dengan celana, atau jas dengan rok.
48

III.Alat dan bahan untuk merancang bahan


1. Alat
1) Alat ukur dan macam-macam penggaris pola
2) Macam-macam pensil(pensil 2B atau pensil mekanik dengan berbagai ukuran).
Pensil mekanik tersedia dalam berbagai ukuran seperti: 0,2 mm, 0,3 mm, 0,5 mm,
0,8 mm
3) Balpoin/pulpen/drawing pen
4) Penghapus
5) Pemberat pola
6) Spidol/pensil warna
7) Gunting kertas

2.Bahan

Macam-macam kertas pola, yaitu :


a. Kertas HVS ukuran 100 cm X 65 cm atau lebih dengan berat 60 grm atau 70 gram
b. Kertas koran polos dengan ukuran dan berat sama dengan kertas HVS
c. Kertas payung atau kertas coklat
Berikut ini dapat dilihat gambar macam-macam alat menggambar pola
49

IV. Bahan-bahan untuk merancang bahan (lab sheet) jas


Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari asal serat dan tekstur bahannya. Ada yang berasal
dari serat alam (tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis), dan serat dari bahan galian
(asbes dan logam).
a.Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang jas, yaitu:

1) Bahan Kulit Alami dan Kulit Sintetis

Untuk kulit alami biasanya dibuat dari kulit


hewan asli, seperti kulit domba, kulit kambing,
dan kulit sapi. Karakteristik bahan kulit alami
permukaannya agak kasar karena ada tekstur
kulit alaminya, lentur, dan warnanya cenderung
kusam. Sedangkan, kulit sintetis memiliki
kaarakteristik yang relatif kaku, permukaannya
halus, warnanya tegas dan mengkilap.

2) Bahan Corduroy

Bahan corduroy adalah jenis kain tekstil terbuat dari serat


kapas tebal yang dipuntir, memiliki tekstur yang baik dan
halus. Kain ini terdiri dari tali berumbai yang akan terlihat
seperti saluran yang berbentuk garis-garis disepanjang
kainnya. Jenis bahan corduroy biasanya dipakai untuk
membuat sweater, blazer wanita, celana panjang, dan jaket
anak.
50

3) Bahan Denim/Jeans

Saat ini bahan denim tak hanya dipakai untuk


membuat celana jeans saja. Banyak juga yang
memanfaatkannya untuk dibuat jaket, rompi, topi, atau
blazer. Coraknya yang cukup unik membuat jenis
bahan ini disukai banyak orang. Teksturnya pun
bervariasi, ada yang lembut dan kasar, tidak terlalu
lentur, dan kuat.

4) Bahan High Twist

Salah satu jenis kain yang juga banyak dipakai untuk


membuat blazer, vest, dan jaket parka. Bahan high
twist terbuat dari polyester sehingga sifat kainnya
memiliki permukaan halus, warnanya mengkilap,
dan tidak mudah kusut. Kekurangan utama kain high
twist adalah sifatnya yang panas dan tidak bisa
menyerap air dengan baik.

5) Wool
Wool merupakan serat yang diambil dari bulu
domba dan hewan tertentu lainnya, sifat dari bulu
domba ini sangat unik sehingga cocok digunakan
untuk bahan produksi tekstil. Sifat-sifat wool
sebagai berikut :
1.Wool memiliki sifat tahan terhadap api
2. Wool sangat awet atau tahan lama
3. Wool mampu meregangkan hingga 50% ketika basah dan 30% saat kering
4. Wool memiliki sifat wicking kelembaban yang sangat baik
51

6). Bahan Katun

Bahan katun berupakan bahan tekstil yang paling digemari


saat ini karena sifatnya yang menyerap keringat dan
perawatan yang mudah

b.Bahan penunjang yang digunakan bolero, yaitu:

1.Kain furing : untuk lapisan dalam bolero sebagai bahan lining

2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.
52

2. Kufner : untuk melapis bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya dan juga
berfungsi sebagai penghangat

3. Padding jas : untuk menegakkan bahu agar terlihat lebih proporsional

c. Bahan pelengkap.

Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik,missal; kancing, bisban, benang
hias,dll
53

V. Menganalisis desain jas dari berbagai jenis bahan

Desain Bolero Jenis Bahan Analisis Desain

Wool - -Jas dari bahan wool,biasa


dikenakan untuk kesempatan semi
formal an formal
- - Model jas single breasted
- - Saku klep
- - Belahan/opening depan dengan
memakai kancing hias 2 buah
- - Lengan Panjang
- - Garis Princess muka dan belakang

High Twist/ Poliester -Suit bisa dikenakan untuk pakaian


resmi dan non formal
- Model jas double breasted
- - Saku klep
- - Belahan/opening depan dengan
memakai kancing hias 2 buah
- - Lengan panjang memakai 2 bagian
- - Garis Princess muka dan belakang
54

Katun - Jas dipergunakan untuk


keempatan formal dan forma
- Model single breasted
- Kerah senyawa/
- Sakuklep
- Belahan/opening didepan dengan
kancing hias

Wool -Model double breasted


- - Saku klep
- - Belahan/opening depan dengan
memakai kancing hias 6 buah
kesmpatan santai
-Lengan panajang

VI.Ukuran Jas
Dalam membuat ukuran bisa diambil dengan cara mengukur langsung ke tubuh konsumen
dan mempergunakan ukuran standar yaitu S, M, L, XL dan X LL serta 3 LL.
55

Contoh ukuran :
TABEL REFERENSI KALKULASI HITUNG CEPAT

Lingkar Lebar. Pola Batas Batas Batas Krg Leher


Badan(B) belakang
Ketiak Lb. Punggung Lb. Muka

B:2+4 B:6+7 B:6+4 B : 6 + 2,5 B : 20 + 2,9

77 42,5 19,83 16,83 15,33 6,75

78 43 20 17 15,5 6,8

79 43,5 20,17 17,17 15,67 6,85

80 44 20,33 17,33 15,83 6,9

81 44,5 20,5 17,5 16 6,95

82 45 20,67 17,67 16,17 7

83 45,5 20,83 17,83 16,33 7,05

84 46 21 18 16,5 7,1

85 46,5 21,17 18,17 16,67 7,15

86 47 21,33 18,33 16,83 7,2

87 47,5 21,5 18,5 17 7,25

88 48 21,67 18,67 17,17 7,3

89 48,5 21,83 18,83 17,33 7,35

90 49 22 19 17,5 7,4

91 49,5 22,17 19,17 17,67 7,45

92 50 22,33 19,33 17,83 7,5

93 50,5 22,5 19,5 18 7,55

94 51 22,67 19,67 18,17 7,6

95 51,5 22,83 19,83 18,33 7,65


56

96 52 23 20 18,5 7,7

97 52,5 23,17 20,17 18,67 7,75

98 53 23,33 20,33 18,83 7,8

99 53,5 23,5 20,5 19 7,85

100 54 23,67 20,67 19,17 7,9

101 54,5 23,83 20,83 19,33 7,95

102 55 24 21 19,5 8

103 55,5 24,17 21,17 19,67 8,05

104 56 24.33 21.33 19,83 8,1

105 56,5 24,5 21,5 20 8,15

106 57 24,67 21,67 20,17 8,2

107 57,5 24,83 21,83 20,33 8,25

108 58 25 22 20,5 8,3

109 58,5 25,17 22,17 20,67 8,35

110 59 25,33 22,33 20,83 8,4

Catatan: Tinggi atau panjang pola adalah ukuran panjang punggung asli
(tidak ditambah dan tidak pula dikurangi.

Contoh ukuran standar


57

VII. Merubah Pola Jas


Dalam merubah pola jas ini, dikutip dari pola dasar kemudian dirubah sesuai dengan desain
yang sudah ditentukan atau dipilih oleh konsumen.
58

Analisis desain Jas dari bahan semi wool:

-Jas untuk kesempatan resmi bahan dari semi wool dan furing dalam menggunakan satin atau ero

-Memakai lengan panjang dua bagian

-Panjang jas di bawah panggul 10 cm

Berkerah rever dan opening dibagian muka,menggunakan kancing single breasted

-Menggunakan saku klep

a.Pola dasar yang dipergunakan untuk merubah pola adalah pola dasar dengan skala 1 : 4

Pola Dasar Skala 1 : 4


59

b.Pecah Pola jas


60

8.Memberi tanda pada pecah pola, seperti : memberi tanda serat, jumlah pola, dll
61

a.Memberi tanda kampuh


1). Bahan Utama
62

2). Bahan Pelapis/Furing


63

c.Bahan Penunjang/Kufter
64

9. Menata pola ke bahan jas

a. Bahan utama

Bahan yang habis terpakai


Panjang bahan 275cm
Lebar bahan : 150 cm
65

b.Bahan Pelapis/Furing

Bahan ero yang habis


dipergunakan:
Panjang bahan : 100 cm
Lebar bahan : 120 cm
66

c.Bahan Penunjang

Bahan kufter yang dipergunakan:


Lebar bahan : 120 cm
Panjang bahan : 1 cm

Instrumen soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat !
1. Jelaskan pengertian jas secara lugas dan tepat
2. Sebutkan macam-macam jas berdasarkan tayangan gambar
3. Sebutkan bagian-bagian jas dengan tepat dan benar
4. Jelaskan pengertian merancang bahan dengan benar
5. Sebutkan bahan-bahan yang dipergunakan dalam merancang bahan jas.
67

C.Rangkuman

Jas adalah busana luar yang dipakai pada bagian pertam


memakai lengan, panjang di sekitar pinggang dan
merupakan busana yang bersiluet tegas, kuat serta
berkesan spportif dan casual.
68

4.3 Merancang bahan (lab sheet)


Jas

Tugas
Untuk mengukur daya serap terhadap keterampilan merancang jas yang sudah dipelajari
sebelumnya, maka akan sangat baik apabila diulang kembali .

Uraikan merancang jas tersebut dalam buku latihan dengan menggunakan ukuran yang
sudah ada dalam lembar kerja, dibuat dengan skala 1:4. Sehingga dapat diukur pengetahuan
dan keterampilan para peserta didik yang masih kurang atau belum mengerti sama sekali.

Gambar Kerja :
69

Ukuran model untuk pola Blazer adalah:


Panjang punggung = 37 cm
Lingkar badan = 80 cm
Lingkar pinggang = 70 cm
Lingkar panggul = 92 cm
Tinggi panggul = 18 cm
Panjang Blazer dari pinggang = 20 cm
Panjang lengan = 54 cm

D.Rangkuman

Pemilihan bahan untuk membuat pola tergantung pada kualitas pola


yang ingin kita hasilkan dan tergantung pada
kesanggupan kita dalam pengadaan bahan untuk
membuat pola.

-------- SELAMAT BERKARYA --------


70

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Pekanbaru


Mata Pelajaran : Pembuatan Costum Made
Kelas/ Semester : X/ I ( Satu )
Kompetensi Keahlian : Tata Busana

Kompetensi Dasar : 3.4 Menganalisis rancangan bahan (lab Sheet) bolero/rompi


4.4 Membuat jas sesuai rancangan bahan (lab sheet)

A.Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi, kerja kelompok siswa dapat :
1. Menentukan desain jas.
2. Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan jas
3. Mengklasifikasikan alat dan bahan untuk menjahit jas dengan benar.
4. Menentukan bahan yang sesuai untuk jas.
5. Membuat pola dasar sesuai ukuran secara tepat.
6. Merubah pola dasar sesuai desain jas dengan benar.
7. Meletakkan pola jas pada bahan secara tepat.
8. Mengurutkan langkah-langkah pembuatan dan penyelesaian jas

C. Indikator Pencapaian kompetensi ( IPK )


1. Menentukan desaian jas

2. Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan jas

3. Mengklasifikasikan alat dan bahan untuk menjahit jas


71

4. Menentukan bahan yang sesuai dengan jas.


5. Membuat pola dasar sesuai ukuran
6. Merubah pola dasar sesuai desain jas

7.Meletakkan pola jas pada bahan secara tepat.

8. Mengurutkan langkah-langkah penyelesaian jas

9. Menerapkan desain jas.

10. Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan jas

11. Mengklasifikasikan alat dan bahan untuk menjahit jas

12. Membuat pola dasar sesuai ukuran

13. Merubah pola dasar sesuai desain jas

14. Meletakkan pola bolero/rompi pada bahan secara efektif dan efisien.

15. Mempraktekkan menggunting bahan jas.

16. Memindahkan tanda kampuh di pola pada bahan.

17. Mendemonstrasikan menggepres bagian- bagian jas .

18. Mengurutkan langkah-langkah menjahit & penyelesaian jas sesuai kriteria K3.

19. Melakukan penggepasan/ fitting pembuatan jas

20. Memperbaiki hasil fitting pembuatan jas

21. Mengemas jas


72

Materi Ajar

I.Alat dan bahan pembuatan jas

1. Alat
1) Alat ukur dan macam-macam penggaris pola
2) Macam-macam pensil(pensil 2B atau pensil mekanik dengan berbagai ukuran).
Pensil mekanik tersedia dalam berbagai ukuran seperti: 0,2 mm, 0,3 mm, 0,5 mm,
0,8 mm
3) Balpoin/pulpen/drawing pen
4) Penghapus
5) Pemberat pola
6) Spidol/pensil warna
7) Gunting kertas
8) Dummy

2.Bahan

Macam-macam kertas pola, yaitu :

a.Kertas HVS ukuran 100 cm X 65 cm atau lebih dengan berat 60 grm atau 70 gram

b.Kertas koran polos dengan ukuran dan berat sama dengan kertas HVS

c.Kertas payung atau kertas coklat

Berikut ini dapat dilihat gambar macam-macam alat menggambar pola


73

II. Bahan-bahan untuk merancang bahan (lab sheet) jas


Jenis bahan tekstil dapat diketahui dari asal serat dan tekstur bahannya. Ada yang berasal
dari serat alam (tumbuhan dan hewan), serat buatan (sintetis), dan serat dari bahan galian
(asbes dan logam).
a.Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang jas, yaitu:

1).Bahan Kulit Alami dan Kulit Sintetis

Untuk kulit alami biasanya dibuat dari kulit


hewan asli, seperti kulit domba, kulit kambing,
dan kulit sapi. Karakteristik bahan kulit alami
permukaannya agak kasar karena ada tekstur
kulit alaminya, lentur, dan warnanya cenderung
kusam. Sedangkan, kulit sintetis memiliki
kaarakteristik yang relatif kaku, permukaannya
halus, warnanya tegas dan mengkilap.

2).Bahan Corduroy

Bahan corduroy adalah jenis kain tekstil terbuat dari serat


kapas tebal yang dipuntir, memiliki tekstur yang baik dan
halus. Kain ini terdiri dari tali berumbai yang akan terlihat
seperti saluran yang berbentuk garis-garis disepanjang
kainnya. Jenis bahan corduroy biasanya dipakai untuk
membuat sweater, blazer wanita, celana panjang, dan jaket
anak.
74

3).Bahan Denim/Jeans

Saat ini bahan denim tak hanya dipakai untuk


membuat celana jeans saja. Banyak juga yang
memanfaatkannya untuk dibuat jaket, rompi, topi, atau
blazer. Coraknya yang cukup unik membuat jenis
bahan ini disukai banyak orang. Teksturnya pun
bervariasi, ada yang lembut dan kasar, tidak terlalu
lentur, dan kuat.

4).Bahan High Twist

Salah satu jenis kain yang juga banyak dipakai untuk


membuat blazer, vest, dan jaket parka. Bahan high
twist terbuat dari polyester sehingga sifat kainnya
memiliki permukaan halus, warnanya mengkilap,
dan tidak mudah kusut. Kekurangan utama kain high
twist adalah sifatnya yang panas dan tidak bisa
menyerap air dengan baik.

5).Wool
Wool merupakan serat yang diambil dari bulu
domba dan hewan tertentu lainnya, sifat dari bulu
domba ini sangat unik sehingga cocok digunakan
untuk bahan produksi tekstil. Sifat-sifat wool
sebagai berikut :
1.Wool memiliki sifat tahan terhadap api
2. Wool sangat awet atau tahan lama
75

3. Wool mampu meregangkan hingga 50% ketika basah dan 30% saat kering
4. Wool memiliki sifat wicking kelembaban yang sangat baik
6). Bahan Katun

Bahan katun berupakan bahan tekstil yang paling


digemari saat ini karena sifatnya yang menyerap keringat
dan perawatan yang mudah

b.Bahan penunjang yang digunakan bolero, yaitu:

1.Kain furing : untuk lapisan dalam bolero sebagai bahan lining

2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.
76

4. Kufner : untuk melapis bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya dan juga
berfungsi sebagai penghangat

5. Padding jas : untuk menegakkan bahu agar terlihat lebih proporsional

c. Bahan pelengkap.

Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik,missal; kancing, bisban, benang
hias,dll
77

III.Menganalisis disain jas


Gambar Kerja

Keterangan analisis desain:


1. Bahan jas dari garbadine
2. Panjang jas 20 cm dari pinggang
3. Lengan panjang 2 bagian
4. Saku pass voile
5. Belahan/opening depan dengan 2 kancing hias
6. Kerah Repper/jas
7. Garis princess muka dan belakang
78

IV. Membuat pola jas sesuai desain


Ukuran yang dipakai dengan ukuran centimeter
Pola bagian badan.
79

Pola lengan 2 bagian


80

5. Melengkapi tanda-tanda pola Blazer


Ada beberapa tanda-tanda pola yang sudah lazim digunakan dalam pembuatan pola diantaranya
seperti:
81

F = Front, kode pola untuk pola bagian muka


jika jumlah pola muka lebih dari 1, maka di tulis F 1, F2 dst. begitu pula
dengan yang lainnya.
B = Back, kode pola untuk pola bagian belakang
S = Sleeve , kode pola untuk pola lengan
C = Collar , kode pola untuk pola kerah
Green line = Memberi tanda arah serat bahan dengan tanda panah yang panjang

Penerapan tanda-tanda pola tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

V. Menggunting bahan jas di bahan


a. Bahan Utama
82
83
84

Bahan pelapis
85

VI. Penggepresan bahan jas


a. Bagian badan
86

VII. Langkah-langkah Pembuatan Uji Coba


1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk uji coba.
a. Alat dan semua perlengkapan sampel disiapkan sesuai dengan kebutuhan dalam
keadaan siap pakai
b. Bahan untuk uji coba diperiksa apakah ada cacat atau tidak dan apakah sudah
sesuai dengan kebutuhan.
c. Arah serat tenunan (bahan uji coba.) dirapikan dengan cara menarik ke empat
sudut bahan secara diagonal
d. Bahan uji coba sebelum di gunting, terlebih dahulu disusutkan dengan cara
dilembabkan kemudian diseterika.
e. Bahan dari poliester biasanya tidak disusutkan kecuali ada campuran katun, maka
perlu disusutkan
2. Meletakkan pola diatas bahan dan menggunting

3. Memberi tanda-tanda pola

4. Menjahit uji coba

a. Bagian badan
b. Bahu
c. Kerah
d. Lengan
5. Mengevaluasi uji coba.

Pada saat fitting yang di evaluasi atau dilihat adalah:

1. Ketepatan garis pola


a. Garis tengah muka, tengah belakang, sisi, bahu, kerung leher, kerung
lengan, harus persis letaknya sesuai dengan garis bodi line atau garis
tubuh.
b. Letak kerah disesuaikan dengan desain
2. Kesesuaian bentuk busana dengan model atau desain
87

3. Ketepatan ukuran setiap bagian seperti: panjang blus, panjang lengan, letak
kerah, letak garis kerung lengan dan lain-lain.
4. Kerung lengan pada kelim harus terlihat rata
5. Jatuhnya blus pada bagian kelim dilihat dari muka, belakang, samping kiri
dan samping kanan harus rata.
6. Semua sisi dan tepi yang disambung atau yang dijahit harus rata dan rapi
sesuai ukuran.
7. Jatuhnya busana harus rapi, tenang dan tidak ada yang bergelombang
8. Memperbaiki pola sesuai hasil uji coba
Menjahit saku vest.
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep diarahkan ke atas dan
dijahit pada sebelah kiri dan kanan klep.

Pertama-tama ambil kain bahan utama yang telah disiapkan untuk membuat saku vest. Buat
persegi panjang ukuran 12 cm x 2 cm pada bagian baik kain. Tandai titik A, B, C dan D
pada ujung-ujung (hanya untuk proses belajar).

Siapkan kain untuk mulut saku dengan cara menempelkan viselin pada kain 15 cm x 5 cm
di bagian buruknya.
88

Buat persegi panjang ukuran 12 cm x 2 cm pada bagian yang sudah ditempeli viselin pada
posisi seperti gambar.Tandai dengan titik 1, 2, 3, 4 di ujung-ujungnya.

Satukan kain bahan utama dengan kain mulut saku pada kedua bagian baik kainnya dengan
menyatukan titik A dan 1, B dan 2, C dan 3, D dan 4. Lekatkan semua bagiannya dengan
menggunakan jarum pentul.

Jahit keliling persegi (dari titik 1, 2, 3, 4).

Gunting bagian tengah sesuai tanda garis lurus di bagian tengah dan segitiga di ujungnya.
Bisa menggunakan pendedel atau cutter untuk memulai memotong bagian tengah,
kemudian lanjutkan dengan gunting.
89

Balik kain mulut saku kearah dalam kemudian rapikan.

Tarik kain mulut saku bagian bawah dan bentuk mulut saku sesuai dengan lebar mulut saku
(dalam hal ini 2 cm). Gunakan jarum pentul atau jahit jelujur untuk menahan bentuk mulut
saku.
90

Jahitu jung-ujung segitiga dari arah bagian buruk kain sekaligus mengunci bentuk mulut
saku.

Untuk hasil maksimal dapat dijelujur terlebih dahulu.

Setrika mulut saku yang sudah terbentuk agar mendapatkan hasil yang rapi.

Setelah selesai membentuk bagian mulut saku, sekarang tempelkan kain saku bagian dalam
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Ambil kain 20 cm x15 cm jahit dengan bagian
bawah kain mulut saku.
91

Ambil kain ukuran 20 cm x 20 cm jahit dengan bagian atas mulut saku.

Obras pada kedua bagian tersebut agar rapi dan tidak bertiras.

Satukan kain saku bagian atas dan bawah kemudian buat garis untuk membuat wadah saku
dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 12 cm. Pada bagian ujung dinbuat membulat agar
tidak ada kotoran yang terjebak pada saat dicuci.
92

Jahit pada bagian sisi-sisinya. Hasil jadi saku adalah 12 cm x 15 cm atau sesuai dengan
panjang tangan.

Rapikan sisinya dengan obras. Bersihkan seluruh untaian benang yang tidak terpakai atau
mengganggu.

Sumber : https://fitinline.com/

Memasang Kerah
Memasang kerah dilakukan tidak sama seperti memasang kerah busana biasa yang kita
lakukan, biasanya sebelum kerah dipasangkan pada leher terlebih dahulu kerah tersebut
sudah kita bentuk atau sudah dijahit bagian atas/baik dengan bagian bawah/buruk sehingga
setelah bentuknya rapi dan bagus, juga setelah disetrika/dipress barulah dipasangkan pada
pada leher. Tetapi pemasangan kerah jas, kerah diasang satu persatu maksudnya masing –
93

masing krah ( bagian atas dan bawah ) dipasang terlebih dahulu pada leher, terakhir baru
disatukan bagian tepinya, untuk lebih jelasnya ikuti cara kerja berikut :
1. Krah bagian atas ( sesuai arah serat)
Kerah bagian atas disatukan pada bagian leher bahan furing jas. Cara menyatukan
garis leher kerah dengan garis leher furing jas adalah sama saja dengan cara yang sudah
dilakukan pada kerahbagian bawah, yaitu ;
a. Temukan tanda – tanda yang sesuai dengan garis pola, yaitu :
 Tengah belakang
 Ujung bahu
 Bahu
 Sudut bagian bawah
 Menata keseluruhan
b. Di jelujur
c. Di setik mesin

Kesulitan yang ditemui pada waktu menjelujur khususunya pada bagian sudut seperti
pada bahu dan sudut bagian dalam dapat langsung digunting.
2. Kerah bagian bawah ( serong bahan )
Kerah bagian bawah ( serong bahan ) ditemukan pada bagian leher bahan utama jas.
Jangan lupa sebelum disetik mesin haruslah dijelujur terlebih dahulu. Cara menyatukan
garis leher kerah dengan garis pola, yaitu :
a. Temukan tanda – tanda yang sesuai dengan garis pola, yaitu :
- Tengah belakang
- Ujung kerah
- Bahu
- Sudut bagian dalam
- Menata keseluruhan.
b. Menjelujur
c. Setik mesin
94

3. Menyatukan bagian atas dengan bagian atas.


Untuk menyatukan bagian tepi kerah atas dan bawah sebelunya haruslah ditata dengan
urutan :
a. Menyatukan kerah dimulai dengan mempertemukan sudut kaki kerah kiri dan kanan
dengan jarum tangan, dengan menggunakan 2 lembar benang mesin kemudian diikat.
b. menata kerah dimulai dari ujung kerah, kira – kira 3 cm kiri dan kanan ujung kerah
bagian atas kerah sedikit dikendorkan.
c. setelah diikat dan ujung kerah sudah ditata, kemudian :
 temukan tanda tengah belakang.
 Menata secara keseleuruhan
 Menata tengah muka
 Dijelujur mulai dari tengah belakang sampai tengah muka dan diteruskan
sampai bagian kelim.
Dengan demikian menyatukan tepi kerah pekerjannya mnejadi satu dengan menyatukan
tengah muka.
 Disetik mesin
Caranya disetik mesin adalah dimulai dari tengah belakang dijahit kekiri dan kemudian
kekanan.
 Dibalik dan kampuhnya di setrika.
Caranya menyetrika kampuh adalah kampuh ditata dengan sedikit ditarik kebelakang,
sehingga setikan mesin tidak terlihat dari permukaan, ini berlaku untuk kerah bagian atas
dan kerah bagian bawah.
 Dijelujur
Tepi kerah dan tengah muka yang sudah dibalik dan kampuhnya sudah diseterika
kemudian dibalik kebagian baik, selanjutnya ditata dan supaya tidak berubah letak dan
bentuknta pada waktu disetrika/press diperlukan penahanan dengan cara dijelujur.

4. penyelesaian akhir
Penyelesaian akhir dari pemasangan kerah adalah pada penyatuan pada bagian leher.
Penyatuan kerah bagian atas dan bawah pada bagian leher adalah dengan cara :
95

 Kampuh dibagi 2;
- Kampuh kerah diarahkan kedalam kerah
- Kampuh leher badan diarahkan kebagian bawah ( kedalam bagian badan)
 Kampuh yan menghadap kebawah ( kampuh bahan utama digabungkan dengan
kampuh furing ) selanjutnya disatukan dengan menjelujur atau setik mesin.
 Disetrika atau dipres

.Teknik memasang furing


Ada beberapa metode pemsangan furing adalah :
a. Dengan menggunakan mesin jahit
Metodeini biasanya digunakan pada busana ready to wear. Tujuannya dalah agar
pemasangan furing lebih cepat.
b. Dengan tangan konvensional.
Metode ini biasanya memakan waktu yang lama karena semua dikerjakan dengan tangan.
c. Dengan kombinasi kedua metode diatas.
Beberapa bagian pada furing dikerjakan dengan mesin jahit seperti bagian menyatukan
garis lengan, garis sisi, dsb.

Teknik pemasangan furing pada bahan jas


Sebelum memasang furing badan, pastikan bahwa jelujuran benang sudah dibersihkan
terlebih dahulu.
1. untuk membentuk lipit pada bagian tengah belakang. Lipat bagian belakang dengan
bagian baik bertemu dengan bagian baik kain lalu jahit bagian atas garis leher atas
sepanjang 7,5 cm. Lalu jelujur sepanjang garis tengah belakang. Pres dan arahkan lipit pada
satu arah.
96

2. Jahit garis – garis kup apabila ada, beri guntingan pada bagian pinggang lalu
presskampuhnya agar terbuka dan terdaftar.

3. Satukan garis princess bagian muka bahan bertemu degan bagian baik bahan lalu jahit
dan buka kampuhnya hingga datar.
97

4. Satukan bagian sisi muka dengan bagian sisi belakang, jahit garis sisi dan buka kampuh
hingga datar.

5. Buatlah setikan renggang tepat pada garis leher belakang, garis bahu muka dan garis
bahu belakang serta garis muka.

6. Sebelum memasang furing pada busana sebaiknya perhatikan terlebih dahulu, apakah
jelujuran benang pada busana tersebut telah dibuang telah dilepas, apakah kampuh –
kampuh pada busana tersebut sudah datar/kampuh buka.
98

7. Letakkan jas pada passpop manequein dengan bagian baik melekat pada passpop,
Satukan garis sisi jas dengan garis sisi furing dengan memperhatikan bagian buruk kain
saling berhadapan. Semat dengan jarum pentul pada bagian erung lengan bawah.

8. Jelujur kampuh sepanjang garis sisi dan hentikan pada 15 cm dari garis kelim bawah.
9. Lipat kampuh furing pada garis muka, satukan dengan garis lapisan bagian muka.Semat
dengan jarum pentul lalu selesaikan dengan tusuk selip dimulai dari bagian bahu menuju ke
bawah
99

10. Lipat kampuh garis leher belakang tepat pada garis leher. Letakkan garis leher Furing
Bertemu Dengan Lapisan Jas. Semat Dengan Jarum Pentul.
11. Lipat kampuh garis bahu bagian belakang furing, letakkan diatas garis bahu bagian
muka lalu semat dengan jarum pentul.

12. Selesaikan garis leher dan garis bahu dengan menggunakan tusuk slip.

13. Ulangi langkah 7 sampai 12 pada bagian sebelahnya.


14. Jelujur kerung lengan badan dan furing bersama - sama tepat pada garis pola.
100

15. Lipat lebar kelim bawah furing jas ke arah dalam, kalau semat dengan jarum pentul
sepanjang furing jas bagian bawah.

16. Selesaikan kelim bawah furing jas dengan menggunakan tusuk selip.
IX. Kemasan untuk jas
Menyimpan jas, blazer, dan jaket dalam posisi tergantung menjadi salah satu cara
paling tepat yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga bentuk
busana. Khusus untuk jas, blazer, dan jaket yang dibuat dari bahan dasar katun,
polyester, drill, wol, atau linen, gunakan gantungan berbahan kayu atau
gantungan yang memiliki busa.
101

D.Rangkuman

Tailoring merupakan proses menggunakan kalin pelapis


(lining), lapisan dalam (interlining), lapisan singkap
(interfacing), dan lapisan bawah (underlining) yang biasanya
diterapkan pada jahitan jas, dan blazer
102

4.4 Pembuatan jas

Tugas
Untuk mengukur daya serap terhadap keterampilan pembuatan jas yang sudah dipelajari
sebelumnya, maka akan sangat baik apabila diulang kembali cara mernjahit jas dengan
menggunakan ukuran dibawah ini. Sehingga dapat diukur pengetahuan dan keterampilan
para peserta didik yang masih kurang atau belum mengerti sama sekali.

1.Persiapan
A.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sebelum melakukan pekerjaan proses printing sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
• Memakai pakaian kerja
• Memperhatikan petunjuk penggunaan alat dan bahan.
• Mempersiapkan PPPK.
• Mempersiapkan alat dan bahan sebelum kerja
• Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
• Membersihkan dan mengatur kembali semua peralatan yang telah digunakan.
• Jauhkan peralatan dan lindungi obat-obatan dari kelembaban.

B.Pengetahuan Alat dan bahan untuk membuat jas


1. Alat untuk menjahit jas (lab sheet)
a) Mesin jahit high speed
b) seterika/papan setrika
c) Dummy
103

d) Pendedel
e) jarum tangan, pentul
f) Gunting kain,benang dan kertas
g). Bidal
h).Meteran/veterban

2. Bahan-bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero.


a).Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang bolero, yaitu:

1) Bahan Kulit Alami dan Kulit Sintetis


2) Bahan Corduroy
3) Bahan Denim/Jeans
4) Bahan High Twist
5) Brokat

b) Bahan pelapis furing/lining


c) Bahan pelapis antara /underlining
104

Gambar Kerja

2.Ukuran
 Panjang punggung = 37 cm
 Lingkar badan = 80 cm
 Lingkar pinggang = 70 cm
 Lingkar panggul = 92 cm
 Tinggi panggul = 18 cm
 Panjang Bolero dari atas pinggang = 10 cm
 Panjang lengan = 54 cm
105

3.Proses pembuatan bolero


1..Memilih dan menentukan model busana (sesuai dengan keinginan atau inspirasi lain).
2..Mengambil ukuran.
3.Menyiapkan bahan ( membeli bahan).
4.Meletakkan pola pada kain atau bahan dan pastikan posisi pola harus searah.
5.Menggunting bahan sesuai dengan pola.
6.Memberi tanda pada pola atau merader.
7.Merekatkan tricot pada bahan utama sesuai dengan rancangan bahan.
8.Menjahit
Memasang
 Menyatukan bahu.
 Menjahit sisi.
 Menjahit lengan dan memasangnya pada bahan.
 Menjahit potongan-potongan furing dari depan sampai belakang ( khusunya pada
bagian belakang tengah di tambah 4 cm kemudian dijahit sepanjang 8 cm pada
bagian atas dan bawah).
 Menjahit lining ke badan.
 Menyatukan bagian bawah ke lining ke bahan utama ( dari raderan turun 2 cm) dari
bahan lining naik 1 cm kemudian dijahit.
 Membongkar salah satu bagian sisi kira-kira 15 cm.
 Menjahit kerung lengan lining
 Menutup kembali salah satu sisi yang telah di bongkar dengan cara disum.
 Penyelesaian terakhir pada bagian yang perlu di selesaikan dengan tangan.
 Memeriksa secara keseluruhan.

CATATAN : Setiap kali selesain menjahit , bagian pola kampuh harus selalu dipress
agar hasil akhir rapi dan maksimal
106

Instrumen Soal

Soal

1.Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam menjahit jas sesuai dengan desain
2.Sebutkan ukuran 4 tubuh yang dibutuhkan dalm membuat bolero sesuai dengan
desain
3.Jelaskan langkah-langkah membuat jas sesuai dengan desain
4.Jelaskan kegunaan penggepresan dalam menjahit jas sesuai dengan desain
5.Dalam mengemas jas sebagainya dengan mengemas dengan

D. Rangkuman

Ujicoba pola hanya bertujuan untuk mengevaluasi pola agar


tidak terjadi kesalahan pada saat di realisasikan pada bahan
yang sesungguhnya.

-------- SELAMAT BERKERJA --------


107

Penutup

Peran guru dalam pembelajaran pembuatan busana custum made sangat besar. Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) ini dapat membantu guru dan peserta didik.Pembelajaran ini
diperlukan untuk memciptakan suasana belajar yang kondusif.Penggunaan lembar
instrument sebagai komponen pembelajaran juga diperlukan untuk meningkatkan
efektifitas pembelajaran.

Semoga buku ini bermanfaat bagi guru, terutama untuk meningkatkan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan peserta didik di dalam pembiuatan busana.

Anda mungkin juga menyukai