A.Tujuan Pembelajaran :
Berdasarkan pemberian fasilitas di dalam kelas peserta didik diharapkan mampu:
1. Pengertian bolero melalui penggalian informasi secara lugas dan jelas.
2. Ciri-ciri dan fungsi bolero
3. Alat dan bahan bolero secara baik dan benar.
4. Desaian bolero yang akan dibuat dengan benar.
5. Ukuran tubuh yang diperlukan untuk bolero.
6. Menguraikan rancangan bahan (lab sheet) Bolero
.Materi Ajar:
1. Pengertian Bolero
Bolero adalah blus pendek dengan lengan dengan belahan berbentuk curve di tengah
depan tanpa kancing dan dikenakan diatas pakaian lain sampai pinggang atau beberapa
centimeter diatasnya. Bolero berbentuk seperti jaket pendek atau jaket yang panjangnya
diatas pinggang dan mempunyai garis kurve (lengkung) dari tengah muka sampai samping.
Bolero aslinya berasal dari neraga Eropa yaitu Spanyol. Untuk pakaian malam bolero
dibuat dari bahan beludru (velvet), siang dan pagi banyak memakai bahan katun,brocade,
denim dan kulit sintesis1.2 Ciri-ciri dan fungsi desain busana bolero
Fungsi Bolero
Adalah sebagai baju luaran ( Outer) pendek dan dikenakan dengan blus berkerah
tinggi serta dipadu dengan rok ataupun celana.
2. Pengetahuan Alat dan bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero.
A. Alat untuk merancang bahan (lab sheet) bolero
b) Pensil hitam
Alat tulis untuk membuat pola terdiri dari pensil, pensil merah
biru, bolpoin, dan penghapus. Pensil digunakan untuk menggambar
pola di buku pola atau di kertas pola. Pensil bewarna merah
untuk garis pola bagian muka dan pensil bewarna biru untuk garis
pola bagian belakang. Garis bantu pola dipertajam dengan
peruncing.
c) Skala
Adalah alat yang di buat dari kertas yang dukup tebal tetapi
lentur (misalnya karton manila). Skala digunakan untuk pola
yang diperkecil. Biasanya skala dibuta dalam ukuran ½, ¼, 1/6,
1/3
4
d) Penggaris pola
e) Penghapus
g). Peruncing.
Digunakan untuk meruncingkan pensil, pensil warna.
5
a.Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang bolero, yaitu
2) Bahan Corduroy
3) Bahan Denim/Jeans
5) Brokat
2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.
8
c. Bahan pelengkap.
Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik.
1.. Renda atau garniture busana yang biasa dipakai /digunakan pada bolero.
6.Ukuran Bolero
Dalam membuat ukuran bisa diambil dengan cara mengukur langsung ke tubuh konsumen
dan mempergunakan ukuran standar yaitu S, M, L, XL dan X LL serta 3 LL.
Contoh ukuran langsung ke badan konsumen
10
Model Bolero
Analisis desain :
-Bolero untuk kesmpatan pesta, bahan dari brocade dan furing dalam bahan ero
-Memakai lengan panjang
- Panjang belore di atas pinggang
11
-Tanda krah dan opening /bukaan dibagian muka, tanpa menggunakan kancing.
Pola dasar yang dipergunakan untuk merubah pola adalah pola dasar teknik Bunka dengan
skala 1 : 4
Merubah pola dasar sesuai dengan desain pola Bolero dengan skala 1 : 4
A. Bahan Utama
13
C.Bahan Penunjang
14
12. Memeriksa arah serat dan bentuk pola sesuai dengan kebutuhan.
Guna memeriksa serat untuk membantu sebelum pengguntingan bahan agar tidak terjadi
kesalahan, sehingga hasil jatuh bahan sesuai dengan disain.
16
Instrumen soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat !
1. Jelaskan pengertian bolero secara lugas dan tepat
2. Sebutkan ciri-ciri bolero berdasarkan tayangan gambar
3. Jelaskan pengertian merancang bahan dengan benar
4. Sebutkan 5 buah alat dan bahan untuk merancang bahan sesuai dengan fungsinya.
5. Sebutkan ukuran yang dipergunakan dalam merancang bahan bolero.
C. Rangkuman
Bolero adalah blus pendek dengan lengan dengan belahan berbentuk curve di
tengah depan tanpa kancing dan dikenakan diatas pakaian lain sampai pinggang
atau beberapa centimeter diatasnya
19
Tugas
Untuk mengukur daya serap terhadap keterampilan merancang rompi yang sudah dipelajari
sebelumnya, maka akan sangat baik apabila diulang kembali.
Uraikan merancang bolero tersebut dalam buku latihan dengan menggunakan ukuran
standar, dibuat dengan skala 1:4. Sehingga dapat diukur pengetahuan dan keterampilan para
peserta didik yang masih kurang atau belum mengerti sama sekali.
Gambar kerja :
1.Persiapan
A.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sebelum melakukan pekerjaan proses printing sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
20
B.Pengetahuan Alat dan bahan untuk merancang bahan (lab sheet) bolero.
1. Alat untuk merancang bahan (lab sheet) bolero
a) Kertas sampul, kertas roti dan kertas tela
b) Pensil hitam
c) Skala
d) Penggaris pola
e) Penghapus
f) Gunting kain,benang dan kertas
g). Peruncing.
D. Rangkuman
A.Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi, kerja kelompok siswa dapat :
1.Mengklasifikasikan alat dan bahan pembuatan bolero melalui penggalian informasi
dengan benar.
2. Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan belero melalui penggalian informasi
secara tepat..
3. Mengurutkan langkah-langkah pembuatan pola bolero secara tepat.
4. Membuat Bolero sesuai rancangan bahan (lab sheet)
Mengemasan bolero
.Materi Ajar:
I.Peralatan
Pealatan dapat mengakibatkan letaknya terlalu berdekatan dan tidak teratur, dapat
menyebabkan pekerja maupun produknya berkurang ataupun tidak berhasil baik. Letak
antara mesin ke mesin atau meja kerja jaraknya yang paling baik adalah jika kita berdiri
dan merentangkan tangan kiri kanan berputar pada sumbu. Letak peralatan yang telah
diatur dengan memperhatikan jatuhnya cahaya, alur kerja (lalu lintas), memudahkan
komunikasi, sistim kerja untuk mudah mengontrol tugas dan hasil kerja akan
mendatangkan produksi yang memuaskan.Peralatan menjahit yang dibutuhkan adalah:
Alat pemasuk jarum, adalah alat yang dipakai untuk mempermudah memasukkan
benang pada lubang jarum terbuat dari aluminium
25
Gunting benang, digunakan untuk menggunting benang pada saat proses menjahit.
Pendedel, adalah alat yang dipakai untuk membuka/ mendedel jahitan bila terjadi
kesalahan,dapat digunakan juga untuk memotong lubang kancing. Untuk membuka jahitan
yang salah
Pita ukur/meteran, adalah alat mengukur, peralatan yang digunakan untuk mengambil
ukuran badan dalam pembuatan adalah alat mengukur, peralatan yang digunakan untuk
mengambil ukuran badan dalam pembuatan
Bidal (Thimble) atau tudung jari, digunakan untuk melindungi jari dari tusukan jarum
pada saat menjahit dengan tangan.
Seterika uap, seterika listrik, digunakan untuk merapikan permukaan bahan dan
mematikan hasil setikan mesin jahit
Bantalan seterika adalah bantalan yang digunakan untuk membantu proses menyeterika
atau mengepres. Bentuknya bermacam-macam bergantung dari fungsinya, misalnya
bantalan untuk sisi rok, lengan, bahu, dan lain-lain.
27
a.Bahan utama, dipilih harus disesuaikan dengan desain, bentuk tubuh sipemakai dan
kesempatan pemakaian demikian juga untuk warna maupun tekstur bahan utama seperti
bermotif atau polos, tipis atau tebal .
Jenis-jenis bahan untuk merancang bolero, yaitu
2) Bahan Corduroy
28
3) Bahan Denim/Jeans
5) Brokat
29
2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.
c. Bahan pelengkap.
Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik.
1.. Renda atau garniture busana yang biasa dipakai /digunakan pada bolero.
Gambar deesai.
Pola Dasar
a. Bahan utama
34
b. Bahan furing
c. Bahan Penunjang/tricot
35
2b.Bahan Penunjang
3.Bahan pelapis/furing
CATATAN : Setiap kali selesain menjahit , bagian pola kampuh harus selalu dipress
agar hasil akhir rapi dan maksimal
Instrumen soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat !
1.Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam menjahit bolero sesuai dengan desain
2.Sebutkan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalm membuat bolero sesuai dengan desain
3.Jelaskan langkah-langkah membuat bolero sesuai dengan desain
4.Jelaskan kegunaan penggepresan dalam menjahit bolero sesuai dengan desain
5.Dalam mengemas bolero sebagainya dengan mengemas dengan
38
C.Rangkuman
Tugas.
Dalam materi ini siswa mampu membuat dan menjahit sebuah bolero sesuai dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1.Persiapan
A.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sebelum melakukan pekerjaan proses printing sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
• Memakai pakaian kerja
• Memperhatikan petunjuk penggunaan alat dan bahan.
• Mempersiapkan PPPK.
• Mempersiapkan alat dan bahan sebelum kerja
• Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
• Membersihkan dan mengatur kembali semua peralatan yang telah digunakan.
• Jauhkan peralatan dan lindungi obat-obatan dari kelembaban.
Gambar Kerja
40
2.Ukuran
Panjang punggung = 37 cm
Lingkar badan = 80 cm
Lingkar pinggang = 70 cm
Lingkar panggul = 92 cm
Tinggi panggul = 18 cm
Panjang Bolero dari atas pinggang = 10 cm
Panjang lengan = 54 cm
CATATAN : Setiap kali selesain menjahit , bagian pola kampuh harus selalu dipress
agar hasil akhir rapi dan maksimal
D. Rangkum
Lembar Jawaban
Tanggal : ……………………….
Nama : ………………………..
Nilai : ………………………..
Paraf : …………………………
43
A.Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi, kerja kelompok siswa dapat:
1. Pengertian Jas melalui penggalian informasi secara lugas dan jelas.
2. Macam-macam Jas melalui penggalian informasi secara lugas.
3. Bahan Jas
4. Alat dan bahan Jas secara baik dan benar.
5. Desain jas yang akan di buat.
6. Mengukur tubuh yang diperlukan untuk bolero / rompi dengan melakukan yang
baik.
7. Menata pola di atas bahan rancangan bolero/rompi.
9. Prosedur rancangan bahan (lab sheet) bolero/rompi.
3. Bahan jas
4. Menjelaskan alat dan bahan untuk merancang Jas
5. Mengidentifikasiksn desian Jas yang akan dibuat
6 Mengidentifikasikan ukuran tubuh yang diperlukan untuk pola Jas sesuai desain.
7. Menjabarkan cara merancang bahan Jas
8. Menentukan prosedur Jas
9. Menyiapkan alat dan bahan utuk merancang Jas
10. Merubah pola dasar sesuai desain Jas
11. Memberi tanda – tanda pola sesuai SOP yang berlaku.
12. Merancang tata letak pola yang efektif dan efesien.
13. Memeriksa arah serat dan bentuk pola sesuai dengan kebutuhan.
14. Memeriksa jumlah komponen pola sesuai desain.
15. Meletakkan pola diatas kertas sampul.
16.Mengemas dan melengkapi rancangan pola dengan identitas pelanggan.
Materi Ajar:
I.Pengertian Jas
Jas disebut juga busana luar yang dipakai pada bagian luar atau bagian atas. Jas
umumnya memakai lengan, belahan atau bukaan di bagian depan, panjangnya sangat
bervariatif. Untuk wanita .
Sistem menjahit jas disebut tailoring. Tailoring adalah salah satu metode menjahit
halus dengan hasil sangat rapi baik pada bagian luar maupun bagan dalam. Menurut
Goet Poespo (2009:7) Tailoring adalah Suatu metode menjahit busana yang hasilnya
lebih kuat dibandingkan dengan sistem menjahit biasa. Tailoring biasanya diterapkan
pada jahitan untuk mantel ( coat), jas (jacket), dan blaser (blazer) .
Tailoring merupakan proses menyatukan bagian-bagian kain yang yang telah digunting
berdasarkan pola busana yang diselesaikan dengan metode menjahit busana yang
45
Busana tailoring untuk wanita menurut Sicilia Sawitri (1997) ada bermacam-macam,
diantaranya adalah mantel pak (three piece), suit (two piece), jump suit, mantel (coat),
topper, cape, blazer, jacket, bolero, cardigan, dan parka. sebagai berikut :
Double Breasted
Double breasted dapat didefinisikan sebagai suatu model
busana yang mempunyai penutup bagian depan melampaui
garis tengah muka, sehingga dapat dipasang dua baris
kancing. Satu lajur kancing yang terdapat pada jaket ini
berfungsi sebagai pengencang dan selebihnya hanya
digunakan sebagai hiasan. Kerah yang digunakan pada jaket
ini biasanya berbentuk kerah kelepak.
Single Breasted
Single breasted merupakan sebuah model busana yang
mempunyai penutup di depan dengan satu baris kancing.
Mengacu pada bentuk mantel, jas atau pakaian serupa
yang memiliki satu lajur kancing dengan sedikit bagian
yang bertumpuk pada bagian depan jaket single breasted
biasanya dilengkapi dengan dua atau tiga kancing dan
sebuah kerah yang lebarnya hampir selalu berubah seiring
dengan jaman.
Safari
adalah busana pria yang merupakan busana resmi atau pakaian
kerja para eksekutif. Lengannya yang panjang dan ada pula
yang pendek serta menggunakan model kerah kemeja.
Disainnya sangat bervariasi dengan menggunakan permainan
garis pada garis kerah dan garis hias pada bagian muka. Garis
hias terdiri dari garis hias bentuk vertikal, garis bentuk
horisontal, garis lipit hias, dan garis-garis saku. Bahan busana
yang digunakan selalu sama dengan bahan busana untuk celana
panjang
47
Cardigan
cardigan adalah sweater yang bagian depannya terbuka dan dapat
diberi tambahan kancing atau ritsleting sebagai variasi. Cardigan
merupakan pakaian yang sering dimiliki oleh kaum wanita untuk
menunjang penampilan. Karena Cardigan mampu memberi efek
langsing kepada pemakaianya. Selain itu, Dalam perkembangan trend
busana Dunia, Oleh desainer handal cardigan disulap untuk dimix dan
dimatch dengan jenis baju lainnya. Misal dengan Blus, Rok,Celan,
Gamis, Kaos dan dress.
Blazer
Blazer biasa dikenakan di atas bebe (gaun), blus dan rok, blus dan
celana panjang yang berfungsi sebagai hiasan, pemanis atau
sebagai penghangat. Blazer ini dapat berlengan panjang, tiga
perempat ataupun pendek, bagian muka dapat berkancing atau tanpa
berkancing, tetapi berkerah. Blazer dalam istilah mode biasanya
berarti busana wanita model jaket dengan bahan ringan, longgar tetapi
cutting mengikuti lekuk tubuh, sehingga tampak pas dikenakan.
Sebetulnya blazer ini sudah lama menjadi salah satu pakaian wajib
wanita karir atau karyawati.
Suits
Suits adalah setelan busana yang dibuat ,terdiri dari bagian atas dan
bawah
Misalnya; jas dengan celana, atau jas dengan rok.
48
2.Bahan
2) Bahan Corduroy
3) Bahan Denim/Jeans
5) Wool
Wool merupakan serat yang diambil dari bulu
domba dan hewan tertentu lainnya, sifat dari bulu
domba ini sangat unik sehingga cocok digunakan
untuk bahan produksi tekstil. Sifat-sifat wool
sebagai berikut :
1.Wool memiliki sifat tahan terhadap api
2. Wool sangat awet atau tahan lama
3. Wool mampu meregangkan hingga 50% ketika basah dan 30% saat kering
4. Wool memiliki sifat wicking kelembaban yang sangat baik
51
2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.
52
2. Kufner : untuk melapis bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya dan juga
berfungsi sebagai penghangat
c. Bahan pelengkap.
Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik,missal; kancing, bisban, benang
hias,dll
53
VI.Ukuran Jas
Dalam membuat ukuran bisa diambil dengan cara mengukur langsung ke tubuh konsumen
dan mempergunakan ukuran standar yaitu S, M, L, XL dan X LL serta 3 LL.
55
Contoh ukuran :
TABEL REFERENSI KALKULASI HITUNG CEPAT
78 43 20 17 15,5 6,8
84 46 21 18 16,5 7,1
90 49 22 19 17,5 7,4
96 52 23 20 18,5 7,7
102 55 24 21 19,5 8
Catatan: Tinggi atau panjang pola adalah ukuran panjang punggung asli
(tidak ditambah dan tidak pula dikurangi.
-Jas untuk kesempatan resmi bahan dari semi wool dan furing dalam menggunakan satin atau ero
a.Pola dasar yang dipergunakan untuk merubah pola adalah pola dasar dengan skala 1 : 4
8.Memberi tanda pada pecah pola, seperti : memberi tanda serat, jumlah pola, dll
61
c.Bahan Penunjang/Kufter
64
a. Bahan utama
b.Bahan Pelapis/Furing
c.Bahan Penunjang
Instrumen soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat !
1. Jelaskan pengertian jas secara lugas dan tepat
2. Sebutkan macam-macam jas berdasarkan tayangan gambar
3. Sebutkan bagian-bagian jas dengan tepat dan benar
4. Jelaskan pengertian merancang bahan dengan benar
5. Sebutkan bahan-bahan yang dipergunakan dalam merancang bahan jas.
67
C.Rangkuman
Tugas
Untuk mengukur daya serap terhadap keterampilan merancang jas yang sudah dipelajari
sebelumnya, maka akan sangat baik apabila diulang kembali .
Uraikan merancang jas tersebut dalam buku latihan dengan menggunakan ukuran yang
sudah ada dalam lembar kerja, dibuat dengan skala 1:4. Sehingga dapat diukur pengetahuan
dan keterampilan para peserta didik yang masih kurang atau belum mengerti sama sekali.
Gambar Kerja :
69
D.Rangkuman
A.Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mencari informasi, bertanya, berdiskusi, kerja kelompok siswa dapat :
1. Menentukan desain jas.
2. Menentukan ukuran tubuh untuk pembuatan jas
3. Mengklasifikasikan alat dan bahan untuk menjahit jas dengan benar.
4. Menentukan bahan yang sesuai untuk jas.
5. Membuat pola dasar sesuai ukuran secara tepat.
6. Merubah pola dasar sesuai desain jas dengan benar.
7. Meletakkan pola jas pada bahan secara tepat.
8. Mengurutkan langkah-langkah pembuatan dan penyelesaian jas
14. Meletakkan pola bolero/rompi pada bahan secara efektif dan efisien.
18. Mengurutkan langkah-langkah menjahit & penyelesaian jas sesuai kriteria K3.
Materi Ajar
1. Alat
1) Alat ukur dan macam-macam penggaris pola
2) Macam-macam pensil(pensil 2B atau pensil mekanik dengan berbagai ukuran).
Pensil mekanik tersedia dalam berbagai ukuran seperti: 0,2 mm, 0,3 mm, 0,5 mm,
0,8 mm
3) Balpoin/pulpen/drawing pen
4) Penghapus
5) Pemberat pola
6) Spidol/pensil warna
7) Gunting kertas
8) Dummy
2.Bahan
a.Kertas HVS ukuran 100 cm X 65 cm atau lebih dengan berat 60 grm atau 70 gram
b.Kertas koran polos dengan ukuran dan berat sama dengan kertas HVS
2).Bahan Corduroy
3).Bahan Denim/Jeans
5).Wool
Wool merupakan serat yang diambil dari bulu
domba dan hewan tertentu lainnya, sifat dari bulu
domba ini sangat unik sehingga cocok digunakan
untuk bahan produksi tekstil. Sifat-sifat wool
sebagai berikut :
1.Wool memiliki sifat tahan terhadap api
2. Wool sangat awet atau tahan lama
75
3. Wool mampu meregangkan hingga 50% ketika basah dan 30% saat kering
4. Wool memiliki sifat wicking kelembaban yang sangat baik
6). Bahan Katun
2. Tricot : untuk melapisi bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya biasanya
bahan utama yang menggunakan tricot sebagai bahan pelapis adalah kain
batik, katun dan denim, dan lain-lain sebagai bahan under lining.
76
4. Kufner : untuk melapis bahan utama agar kelihatan lebih tegas teksturnya dan juga
berfungsi sebagai penghangat
c. Bahan pelengkap.
Bahan yang berfungsi untuk menambah keindahan dari bahan utama yang telah selesai
dijahit sehingga nilai keindahannya semakin menarik,missal; kancing, bisban, benang
hias,dll
77
Penerapan tanda-tanda pola tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Bahan pelapis
85
a. Bagian badan
b. Bahu
c. Kerah
d. Lengan
5. Mengevaluasi uji coba.
3. Ketepatan ukuran setiap bagian seperti: panjang blus, panjang lengan, letak
kerah, letak garis kerung lengan dan lain-lain.
4. Kerung lengan pada kelim harus terlihat rata
5. Jatuhnya blus pada bagian kelim dilihat dari muka, belakang, samping kiri
dan samping kanan harus rata.
6. Semua sisi dan tepi yang disambung atau yang dijahit harus rata dan rapi
sesuai ukuran.
7. Jatuhnya busana harus rapi, tenang dan tidak ada yang bergelombang
8. Memperbaiki pola sesuai hasil uji coba
Menjahit saku vest.
Saku vest adalah saku dalam yang bagian lubangnya terdapat klep diarahkan ke atas dan
dijahit pada sebelah kiri dan kanan klep.
Pertama-tama ambil kain bahan utama yang telah disiapkan untuk membuat saku vest. Buat
persegi panjang ukuran 12 cm x 2 cm pada bagian baik kain. Tandai titik A, B, C dan D
pada ujung-ujung (hanya untuk proses belajar).
Siapkan kain untuk mulut saku dengan cara menempelkan viselin pada kain 15 cm x 5 cm
di bagian buruknya.
88
Buat persegi panjang ukuran 12 cm x 2 cm pada bagian yang sudah ditempeli viselin pada
posisi seperti gambar.Tandai dengan titik 1, 2, 3, 4 di ujung-ujungnya.
Satukan kain bahan utama dengan kain mulut saku pada kedua bagian baik kainnya dengan
menyatukan titik A dan 1, B dan 2, C dan 3, D dan 4. Lekatkan semua bagiannya dengan
menggunakan jarum pentul.
Gunting bagian tengah sesuai tanda garis lurus di bagian tengah dan segitiga di ujungnya.
Bisa menggunakan pendedel atau cutter untuk memulai memotong bagian tengah,
kemudian lanjutkan dengan gunting.
89
Tarik kain mulut saku bagian bawah dan bentuk mulut saku sesuai dengan lebar mulut saku
(dalam hal ini 2 cm). Gunakan jarum pentul atau jahit jelujur untuk menahan bentuk mulut
saku.
90
Jahitu jung-ujung segitiga dari arah bagian buruk kain sekaligus mengunci bentuk mulut
saku.
Setrika mulut saku yang sudah terbentuk agar mendapatkan hasil yang rapi.
Setelah selesai membentuk bagian mulut saku, sekarang tempelkan kain saku bagian dalam
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Ambil kain 20 cm x15 cm jahit dengan bagian
bawah kain mulut saku.
91
Obras pada kedua bagian tersebut agar rapi dan tidak bertiras.
Satukan kain saku bagian atas dan bawah kemudian buat garis untuk membuat wadah saku
dengan ukuran panjang 15 cm dan lebar 12 cm. Pada bagian ujung dinbuat membulat agar
tidak ada kotoran yang terjebak pada saat dicuci.
92
Jahit pada bagian sisi-sisinya. Hasil jadi saku adalah 12 cm x 15 cm atau sesuai dengan
panjang tangan.
Rapikan sisinya dengan obras. Bersihkan seluruh untaian benang yang tidak terpakai atau
mengganggu.
Sumber : https://fitinline.com/
Memasang Kerah
Memasang kerah dilakukan tidak sama seperti memasang kerah busana biasa yang kita
lakukan, biasanya sebelum kerah dipasangkan pada leher terlebih dahulu kerah tersebut
sudah kita bentuk atau sudah dijahit bagian atas/baik dengan bagian bawah/buruk sehingga
setelah bentuknya rapi dan bagus, juga setelah disetrika/dipress barulah dipasangkan pada
pada leher. Tetapi pemasangan kerah jas, kerah diasang satu persatu maksudnya masing –
93
masing krah ( bagian atas dan bawah ) dipasang terlebih dahulu pada leher, terakhir baru
disatukan bagian tepinya, untuk lebih jelasnya ikuti cara kerja berikut :
1. Krah bagian atas ( sesuai arah serat)
Kerah bagian atas disatukan pada bagian leher bahan furing jas. Cara menyatukan
garis leher kerah dengan garis leher furing jas adalah sama saja dengan cara yang sudah
dilakukan pada kerahbagian bawah, yaitu ;
a. Temukan tanda – tanda yang sesuai dengan garis pola, yaitu :
Tengah belakang
Ujung bahu
Bahu
Sudut bagian bawah
Menata keseluruhan
b. Di jelujur
c. Di setik mesin
Kesulitan yang ditemui pada waktu menjelujur khususunya pada bagian sudut seperti
pada bahu dan sudut bagian dalam dapat langsung digunting.
2. Kerah bagian bawah ( serong bahan )
Kerah bagian bawah ( serong bahan ) ditemukan pada bagian leher bahan utama jas.
Jangan lupa sebelum disetik mesin haruslah dijelujur terlebih dahulu. Cara menyatukan
garis leher kerah dengan garis pola, yaitu :
a. Temukan tanda – tanda yang sesuai dengan garis pola, yaitu :
- Tengah belakang
- Ujung kerah
- Bahu
- Sudut bagian dalam
- Menata keseluruhan.
b. Menjelujur
c. Setik mesin
94
4. penyelesaian akhir
Penyelesaian akhir dari pemasangan kerah adalah pada penyatuan pada bagian leher.
Penyatuan kerah bagian atas dan bawah pada bagian leher adalah dengan cara :
95
Kampuh dibagi 2;
- Kampuh kerah diarahkan kedalam kerah
- Kampuh leher badan diarahkan kebagian bawah ( kedalam bagian badan)
Kampuh yan menghadap kebawah ( kampuh bahan utama digabungkan dengan
kampuh furing ) selanjutnya disatukan dengan menjelujur atau setik mesin.
Disetrika atau dipres
2. Jahit garis – garis kup apabila ada, beri guntingan pada bagian pinggang lalu
presskampuhnya agar terbuka dan terdaftar.
3. Satukan garis princess bagian muka bahan bertemu degan bagian baik bahan lalu jahit
dan buka kampuhnya hingga datar.
97
4. Satukan bagian sisi muka dengan bagian sisi belakang, jahit garis sisi dan buka kampuh
hingga datar.
5. Buatlah setikan renggang tepat pada garis leher belakang, garis bahu muka dan garis
bahu belakang serta garis muka.
6. Sebelum memasang furing pada busana sebaiknya perhatikan terlebih dahulu, apakah
jelujuran benang pada busana tersebut telah dibuang telah dilepas, apakah kampuh –
kampuh pada busana tersebut sudah datar/kampuh buka.
98
7. Letakkan jas pada passpop manequein dengan bagian baik melekat pada passpop,
Satukan garis sisi jas dengan garis sisi furing dengan memperhatikan bagian buruk kain
saling berhadapan. Semat dengan jarum pentul pada bagian erung lengan bawah.
8. Jelujur kampuh sepanjang garis sisi dan hentikan pada 15 cm dari garis kelim bawah.
9. Lipat kampuh furing pada garis muka, satukan dengan garis lapisan bagian muka.Semat
dengan jarum pentul lalu selesaikan dengan tusuk selip dimulai dari bagian bahu menuju ke
bawah
99
10. Lipat kampuh garis leher belakang tepat pada garis leher. Letakkan garis leher Furing
Bertemu Dengan Lapisan Jas. Semat Dengan Jarum Pentul.
11. Lipat kampuh garis bahu bagian belakang furing, letakkan diatas garis bahu bagian
muka lalu semat dengan jarum pentul.
12. Selesaikan garis leher dan garis bahu dengan menggunakan tusuk slip.
15. Lipat lebar kelim bawah furing jas ke arah dalam, kalau semat dengan jarum pentul
sepanjang furing jas bagian bawah.
16. Selesaikan kelim bawah furing jas dengan menggunakan tusuk selip.
IX. Kemasan untuk jas
Menyimpan jas, blazer, dan jaket dalam posisi tergantung menjadi salah satu cara
paling tepat yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga bentuk
busana. Khusus untuk jas, blazer, dan jaket yang dibuat dari bahan dasar katun,
polyester, drill, wol, atau linen, gunakan gantungan berbahan kayu atau
gantungan yang memiliki busa.
101
D.Rangkuman
Tugas
Untuk mengukur daya serap terhadap keterampilan pembuatan jas yang sudah dipelajari
sebelumnya, maka akan sangat baik apabila diulang kembali cara mernjahit jas dengan
menggunakan ukuran dibawah ini. Sehingga dapat diukur pengetahuan dan keterampilan
para peserta didik yang masih kurang atau belum mengerti sama sekali.
1.Persiapan
A.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Sebelum melakukan pekerjaan proses printing sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
• Memakai pakaian kerja
• Memperhatikan petunjuk penggunaan alat dan bahan.
• Mempersiapkan PPPK.
• Mempersiapkan alat dan bahan sebelum kerja
• Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
• Membersihkan dan mengatur kembali semua peralatan yang telah digunakan.
• Jauhkan peralatan dan lindungi obat-obatan dari kelembaban.
d) Pendedel
e) jarum tangan, pentul
f) Gunting kain,benang dan kertas
g). Bidal
h).Meteran/veterban
Gambar Kerja
2.Ukuran
Panjang punggung = 37 cm
Lingkar badan = 80 cm
Lingkar pinggang = 70 cm
Lingkar panggul = 92 cm
Tinggi panggul = 18 cm
Panjang Bolero dari atas pinggang = 10 cm
Panjang lengan = 54 cm
105
CATATAN : Setiap kali selesain menjahit , bagian pola kampuh harus selalu dipress
agar hasil akhir rapi dan maksimal
106
Instrumen Soal
Soal
1.Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam menjahit jas sesuai dengan desain
2.Sebutkan ukuran 4 tubuh yang dibutuhkan dalm membuat bolero sesuai dengan
desain
3.Jelaskan langkah-langkah membuat jas sesuai dengan desain
4.Jelaskan kegunaan penggepresan dalam menjahit jas sesuai dengan desain
5.Dalam mengemas jas sebagainya dengan mengemas dengan
D. Rangkuman
Penutup
Peran guru dalam pembelajaran pembuatan busana custum made sangat besar. Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) ini dapat membantu guru dan peserta didik.Pembelajaran ini
diperlukan untuk memciptakan suasana belajar yang kondusif.Penggunaan lembar
instrument sebagai komponen pembelajaran juga diperlukan untuk meningkatkan
efektifitas pembelajaran.
Semoga buku ini bermanfaat bagi guru, terutama untuk meningkatkan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan peserta didik di dalam pembiuatan busana.