Anda di halaman 1dari 38

TUGAS PBCM ROMPI,BOLERO,DAN VEST

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran
“Pembuatan Busana Custom Made”.

Disusun oleh : Alifa nanda andriyana

Kelas : XI Busana 01

SMKN 02 BALEENDAH
. Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tugas
PBCM Rompi,Bolero,dan Vest ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu Siti Patimah S.Pd pada mata pelajaran Pembuatan Busana Costum
Made. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Pembuatan Busana Costum Made.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Siti Patimah S.Pd, selaku guru
mata pelajaran Pembuatan Busana Costum Made  yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 08 Agustus 2021


Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I RANCANGAN ROMPI ………………………......... 1

 A. Desain Rompi ...................................... 2


 B. Kriteria dan Fungsi ............................... 2
 C. Jenis-jenis Rompi ................................. 3
 D. Pemilihan Bahan .................................. 13
 E. Teknik Jahit ......................................... 14

BAB II RANCANGA BOLERO …………………………....16

 A. Desain Bolero ...................................... 17


 B. Kriteria dan Fungsi ............................... 17
 C. Jenis-jenis Bolero ................................. 18
 D. Pemilihan Bahan .................................. 21
 E. Teknik Jahit ......................................... 22

BAB III RANCANGAN VEST ……………………………... 23

 A. Desain Vest ......................................... 24


 B. Kriteria dan Fungsi ............................... 24
 C. Jenis-jenis Vest .................................... 25
 D. Pemilihan Bahan .................................. 32
 E. Teknik Jahit ......................................... 33

BAB IV PENUTUPAN .............................................. 34


BAB I

RANCANGAN ROMPI

A. Desain Rompi
Rompi yaitu semacam jas pendek sampai pinggang memakai kancing tanpa
lengan dikenakan diatas pakaian lain.

Menurut pendapat lain rompi ialah baju yang dipakai di atas blus yang
panjangnya sampai pinggang tanpa lengan, dibuka bagian tengah muka, tidak
berkancing atau dimasukkan dari kepala seperti yang dibuat dari rajutan.

Rompi memiliki banyak variasi mode, panjang dan pilihan bahan disesuaikan
dengan kesempatan pemakaian, baik untuk kesempatan kerja maupun pesta.
Rompi merupakan outfit unisex yang bisa dikenakan pria atau wanita.

Desain Rompi biasanya tanpa lengan, menggunakan saku vest atau


saku tempel bisa berkrah atau tanpa krah.

B. Kriteria dan Fungsi

Kriteria rompi antara lain:

a.Panjang sampai pinggang atau saku di bawah pinggang. Seiring


perkembangan jaman panjang bisa sampai lutut

b. Menggunakan sederet kancing.

c. Menggunakan saku dalam atau saku tempel.

d. Tanpa lengan.

Rompi memiliki banyak fungsi dan kegunaan terutama bila kita hidup di era
sekarang ini.  Rompi biasa di pakai untuk mencegah dingin di malam hari
terutama untuk pengendara kendaraan bermotor.  Rompi mampu mencegah
badan terkena angin secara langsung bagi pengendara sepeda motor.  Fungsi
lainnya adalah sebagai baju pembeda atau identitas suatu organisasi atau
lembaga.  Semisal adalah rompi polisi dan masih banyak lagi yang lainnya.
Rompi yang merupakan fungsi identitas seperti ini biasanya di berikan tulisan
sesuai dengan organisasinya masing-masing agar lebih mudah di kenali.

C. Jenis-jenis Rompi
1. Rompi Denim

Rompi Denim atau bisa dikatakan rompi jeans. Rompi ini berbahan dasar jeans,
yang jika kita pakai kenyamanannya seperti memakai jaket jeans. Rompi ini
cocok jika dipadukan dengan segala jenis item fashion lain untuk gaya yang
santai.

 Bahan
Rompi jenis ini biasanya menggunakan bahan dasar jeans baik yang tebal
maupun jeans tipis.

 Desain 
Rompi ini biasanya memakai desain simple polos yang terkadang ada
bagian Ripped atau sobek-sobek. Juga biasanya ditambahkan bordir dengan
berbagai macam gambar.

2. Rompi Motorcycle
Rompi ini cocok digunakan untuk Anda yang suka bermotor atau untuk Anda
yang memang anggota dari sebuah Club Motor, rompi ini cocok dipadukan
dengan gaya rock n roll khas anak motor.

 Bahan
Rompi motorcycle ini umumnya berbahan kulit atau juga bisa dengan bahan
oscar (Semi Kulit).

 Desain
Desain Jaket ini dibuat khusus untuk anak motor dan anak band rock atau
metal, desain jaket ini biasanya dibuat dengan khas ripped atau sobek-sobek
dan juga bordir khas gambar metal.

3. Rompi Fullback
Jenis rompi ini biasanya dibuat sebagai pelengkap Tuksedo. Umumnya, model
rompi ini bagian belakang tertutup penuh dan memiliki strap di belakang yang
bisa di sesuaikan ukuran pinggang. Rompi ini cocok untuk acara formal dengan
tema Glamour.

 Bahan
Rompi jenis ini biasanya menggunakan Bahan Aston yang mengkilap dan
terkesan mewah.

 Desain
Desain rompi ini seperti yang ada digambar dengan desain polos warna Hitam
atau warna Putih, menyesuaikan dengan Jas yang dipakai oleh pengguna.

4. Rompi Knit
Rompi ini awalnya jenis rompi berkerah V dan tanpa kancing. Tapi kini tersedia
dalam berbagai model, dari yang panjang sampai model cropped. Rompi ini
biasanya digunakan wanita kantoran dengan fashion modern seperti yang ada
di gambar.

 Bahan
Rompi ini biasanya berbahan Wool yang umumnya dibentuk dengan
proses Rajut.

 Desain
Rompi ini di desain dengan Gaya Formal khas wanita karir yang trendi dan
anggun.

5. Rompi Cropped
Rompi yang satu ini memiliki potongan yang biasanya di atas garis pinggang.
Kelebihan rompi model ini bisa membentuk tubuh agar terlihat tinggi, dan
cocok digunakan untuk Anda yang bertubuh mungil.

 Bahan
Rompi ini biasanya menggunakan Bahan Aston yang cocok dipakai di acara
formal atau untuk menemui klien.

 Desain
Rompi ini cocok digunakan wanita dengan tubuh yang ramping dan
proposional, dan rompi ini tidak disarankan untuk Anda yang memiliki perut
buncit.

6. Rompi Army
Rompi jenis ini memiliki potongan seperti jaket safari tanpa lengan, rompi ini
tentu saja identik dengan warna hijau kargo seperti gaya rompi tentara, atau
biasanya kita sebut hijau doreng.

 Bahan 
Rompi ini biasanya berbahan Drill, bisa Nagata Drill atau American Drill.

 Desain
Rompi ini di desain dengan Gaya Simple seiring berkembangnya jaman, dengan
banyak saku di bagian depannya. Cocok untuk dipasangkan dengan gaya
simple khas Anda.

7. Rompi Floral
Nampaknya pakaian ini tidak cocok jika disebut dengan rompi , karena
biasanya dipakai wanita-wanita jaman sekarang, dan mereka menyebutnya
dengan Floral Vest . Identik dengan bunga-bunga ditiap bagiannya.

 Bahan
Floral Vest ini biasanya menggunakan bahan Katun Jepang karena motifnya
yang bunga-bunga.

 Desain
Desain dari Floral Vest ini dipenuhi corak bunga karena memang bahannya dari
katun jepang. Floral Vest akan makin cantik jika di kombinasikan dengan celana
jeans atau mini skirt.

8. Rompi Sweater
Rompi ini biasanya disebut dengan Sweater Vest , cocok dipakai saat
musim dingin disaat anda pergi kerja dengan gaya formal. Cocok dipakai
pria maupun wanita.

 Bahan 
Rompi ini biasanya menggunakan bahan Baby Terry atau Fleece . Karena
karakteristiknya yang seperti sweater untuk penahan cuaca dingin.

 Desain
Rompi ini di desain dengan corak kotak-kotak yang cocok digunakan juga di
acara formal atau untuk menghadiri acara penting.

9. Rompi Safety
Rompi Safety ini biasanya digunakan untuk para pekerja lapangan yang
diwajibkan untuk memakai rompi agar sesuai dengan prosedur yang ada di
lapangan dan juga untuk keamanan sebuah pekerja di perusahaan.

 Bahan
Biasanya Rompi Safety ini dibuat menggunakan bahan jaring atau juga bisa
menggunakan bahan waterproof seperti Taslan, Micro, atau Goretex.

 Desain
Rompi ini jenis ini umumnya hanya memiliki 2 warna yaitu warna hijau atau
orange. Karena memang untuk kebutuhan safety warna hijau dan orange ini
akan menyala dikegelapan.

10. Rompi Puff


Rompi Puff ini sekarang lagi ngetren di dunia fashion, karena banyak influencer
dan orang-orang terkenal yang memakai rompi jenis ini. Selain menghangatkan
tubuh dari cuaca dingin, rompi ini sangat keren dan fashionable sekali.

 Bahan
Rompi ini umumnya memakai bahan Padding atau biasanya menggunakan
bahan Parasut juga. Padding sangat anti angin dan menahan waktu cuaca
dingin.

 Desain
Desain dari rompi ini hanya polos mengikuti dari bahannya warna apa, tapi
entah kenapa desain polosnya ini malah menjadikan rompi ini jadi fashionable
dan keren sekali.

D. Pemilihan Bahan
Jenis – jenis yang dipakai untuk membuat rompi disesuaikan dengan jenis kain
serta kualitas yang dibutuhkan. Berikut ini beberapa jenis – jenis bahan yang
biasa digunakan untuk membuat rompi :

Despo

Kain despo merupakan jenis kain penahan angin, kain sejenis parasut namun
untuk kain taspo memiliki tesktur yang lebih halus serta memiliki serat yang
sangat kecil tidak mudah kusut dan cenderung licin.

Kanvas

Awal mula adanya kain kanvas hanya terbuat dari jerami sehingga memiliki
karakter yang sangat kuat, kain kanvas juga memiliki ketebalan yang cukup
sempurna untuk dijadikan bahan dasar pembuatan apa saja seperti sepatu,
jaket, topi dan lain – lain.

Fleece

Kain fleece merupakan kain yang terbuat dari produk tekstil imitasi wol. Ciri –
ciri dari kain ini ialah benangnya lebih ringan serta memiliki kelebihan yaitu
bahannya yang ringan, halus serta tidak panas.

Parasut

Kain parasut merupakan kain yang memiliki karakter yang tahan air, kuat serta
awet. Kain ini tidak hanya dapat digunakan untuk membuat tas saja namun
bisa digunakan untuk membuat jaket ataupun rompi.

Taslan

Kain taslan merupakan kain yang tahan terhadap air, kain ini memiliki karakter
yang sangat kuat untuk menahan angin sehingga banyak digunakan sebagai
rompi atau jaket ketika sedang berkendara motor serta bahan ini ringan tidak
mudah kusut dan mudah untuk dilipat.

E. Teknik Jahit
1) Potonglah kain. Pada alas kerja yang luas, bentangkan kain. Letakkan
potongan pola di atasnya, beri jarum pentul agar tidak bergeser. Gunakan
pulpen untuk menjiplak garis tepi pada kain.
2) Tandai garis jahitan pada sisi belakang kain (sisi yang tidak akan Anda
lihat pada hasil akhirnya). Lepaskan potongan pola dan gunakan pulpen
untuk menandainya dengan garis putus-putus di sekeliling kain berjarak
1,25 cm dari tepian (sebagai jarak keliman). Anda akan mengikuti garis ini
saat menjahit rompi.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 pada kain lapisan Anda. Setelah selesai, periksalah
potongan lapisan agar sejajar dengan potongan rompi.
4) Dengan menggunakan mesin jahit, rekatkan kedua sisi dengan sisi muka
saling menghadap, lapisan rompi dengan lapisan rompi, lapisan dalam
dengan lapisan dalam. Pada tahap ini, Anda tidak akan menjahitkan lapisan
rompi dengan lapisan dalam, tetapi mengerjakan kedua bagian tersebut
secara terpisah.
Sisi muka bersama-sama berarti bagian dalam jahitan tepi Anda–bagian
yang bersentuhan–adalah sisi muka kain (sisi dengan motif dan/atau sisi
yang akan terlihat), sedangkan sisi belakang menghadap ke luar.

Pada tahap ini, Anda bisa menekan tepi kain dengan setrika jika
memungkinkan.

5) Jahitlah rompi dan kain lapisan dalam dengan sisi muka bersama-sama,
biarkan tepian bahu tetap terbuka. Sejajarkan rompi dan potongan lapisan
untuk memastikan bahwa jahitan tepi dan bukaan bahu sejajar. Beri jarum
pentul pada keduanya dan jahit semua sisi kecuali tepi bagian bahu (bagian
atas di antara bukaan leher dan bahu).
6) Balikkan kain dari dalam ke luar dengan menariknya melalui salah satu
bukaan bahu. Pada titik ini, sisi muka kain akan terlihat pada kedua bagian
rompi dan lapisan dalam.
7) Beri jarum pentul dan jahitlah tepi bahu. Pertama lipatlah bagian atas
sebanyak 1,25 cm dari potongan bahu belakang ke bawah, lalu masukkan
potongan bahu bagian depan. Beri jarum pentul pada ujung jahitan tepi
bahu dan jahit bersama bagian belakangnya, sebanyak 0,6 cm dari tepian.
Ulangi pada tepian bahu lainnya.
8) Tambahkan sebaris jahitan tindas sebesar 0,6 cm sepanjang tepian
(opsional).[7] Jahitan tindas adalah jahitan yang terlihat dari sisi luar kain
rompi. Meskipun terkadang tidak cocok digunakan pada beberapa jenis
rompi, jahitan ini dapat menambahkan tampilan yang lebih rapi. Anda
dapat membuat jahitan tindas dengan mesin jahit.
Untuk membuat jahitan tindas yang lembut, gunakan benang biasa atau
tipis yang memiliki warna sama dengan kain. Untuk membuat jahitan yang
kontras, pilihlah benang yang lebih tebal dan/atau warna yang kontras.

Tekan rompi dengan setrika sebelum menambahkan jahitan tindas agar


jarak jahitan lebih tepat.

 
BAB II

RANCANGAN BOLERO

A. Desain Bolero
Bolero merupakan semacam rompi yang biasanya didesain dengan model
tetentu. Kehadiran bolero dalam membalut tubuh pemakanyai semakin
memberi kesan anggun dan menarik. Bolero bisa terbuat dari bahan jas,
rajutan dan sulaman, atau bahan yang digunakan untuk baju hangat. Pemakai
busana akan memakai baju dalam yang kemudian dibalut dengan bolero di
luarnya. Ukurannya pun bisa beragam dengan berbagai pilihan model.

Kata bolero sendiri berasal dari bahasa spanyol yang memiliki langkah dan
berhenti yang dramatis. Bplero memberikan aksen yang elegan bagi siapapun
yang mengenakannya. Namun bolero harus dipadu padankan dengan pakaian
lain agar bisa terlihat istimewa.

B. Kriteria dan Fungsi

Kriteria bolero:

-Jaket pendek, panjangnya di atas pinggang.

-Mempunyai garis curve (lengkung) dari tengah depan ke samping.

-Memakai hiasan bordir atau jumbai-jumbai (fringe)

-Memakai lengan pendek atau panjang.

-Tanpa menggunakan kancing

Bolero dapat digunaman untuk menutupi dan menyamarkan bagian tubuh

yang ingin ditutupi atau ingin Anda perlihatkan. Pastikan busana dengan aksen-

aksen bolero yang Anda pilih tepat untuk anda gunakan.

C. Jenis-jenis Bolero
1. Balero Rajut

Seperti yang diketahui bahwa balero adalah perpaduan dari sejenis jaket dan
rompi, dimana bentuknya seperti jaket namun hanya setengah badan atau
hanya membalut pas badan hingga pinggang atau perut. Salah satu jenis balero
yang diketahui merupakan jenis balero yang menarik adalah balero rajut. Yaitu,
balero yang terbuat dari bahan rajutan yang hangat. Sehingga, walaupun
hanya setengah badan tapi tetap terasa kehangatannya. Banyak juga
fashionista yang menyukai jenis balero ini.

2. Balero Denim

Lagi-lagi denim atau bahan jeans tidak pernah ketinggalan, untuk jenis-jenis


balero juga terdapat salah satunya balero denim. Akan menjadi sangat
menarik dan menginspirasi, sehingga balero bisa dipadu padankan dengan
outfit apapun. Tampilan balero denim ini juga bisa terkesan sporty atau kasual,
bahkan juga bisa dibuat feminin dengan motif floral pada balero ataupun pada
padanan baju dalamnya.

3. Balero Batik
Untuk jenis balero yang satu ini akan sangat dikenal di Indonesia, karena motif
batik adalah jenis fashion khas Indonesia. Sehingga, terciptalah balero batik
yang sangat menginspirasi. Balero batik ini bisa dijadikan outer untuk acara-
acara formal seperti acara kantor, maupun semi formal. Berbanggalah dengan
Indonesia yang memiliki batik.

4. Balero Jas

Bukan hanya beberapa jenis balero yang sudah dijelaskan sebelumnya yang
bisa menjadi inspirasi tren fashion kekinian, tapi balero pun bisa dibentuk
menjadi balero jas atau balero yang berbentuk jas resmi. Tentunya bisa dipakai
untuk acara resmi, juga bisa untuk hangout dengan teman-teman. Karena,
kesan tampilan yang didapat adalah kasual.

5. Balero Polkadot
Sekarang pun juga baru muncul tren baru untuk jenis balero ini, yaitu balero
jenis motif polkadot. Tren ini juga cukup menarik perhatian fashionista, dimana
selain baleronya yang memang menarik ditambah motif polkadot menjadi
semakin cantik.

6. Balero Brokat Renda

Jenis balero yang terakhir ini juga sangat menginspirasi, dimana memadukan
bolero menggunakan bahan brokat renda. Variasi balero yang satu ini sangat
unik dan cantik, bisa digunakan untuk acara pernikahan ataupun acara resmi
lainnya yang sejenis. Kalau dilihat mungkin terlihat seperti paduan kebaya yang
dipakai hanya setengah badan, dan ini menjadi inspirasi yang sangat cantik dan
pastinya akan banyak yang menyukai tren baru seperti ini.

D. Pemilihan Bahan
Bahan utama yang digunakan disesuaikan dengan kesempatan pemakaian

bolero tersebut, bahan utama yang digunakan antara lain:

1) Katun/ polos/ batik

Bolero atau Rompi dari bahan batik biasanya digunakan untuk kesempatan

semi formal tapi bisa juga digunakan untuk pesta dengan menambah ornamen.

2) Brokat/ Tile / Organdi/ Sifon

Bolero atau rompi dari brokat atau organdi ini terkesan mewah untuk itu cocok

digunakan untuk kesempatan pesta.

3) Denim

Bahan denim yang digunakan pada bolero atau rompi biasanya cocok digunakn

untuk kesempatan santai atau casual.

4) Kulit/ Oscar

Bahan kulit atau oscar yang digunakan pada bolero memberi kesan santai

tetapi mewah untuk itu cocok digunakan untuk kesempatan pesta maupun

casual.

E. Teknik Jahit
Teknik menjahit bolero ini adalah sebagai berikut:

 Jahit obras semua potongan lengan maupun potongan badan


 Jahit bagian tangan  dan kelim ujungnya
 Jahit bagian depan dan buat lapisannya
 Jahit lapisan kerung leher bagian belakang
 Satukan bagian bahu dari kain depan dan belakang kemudian obras
 Satukan bagian sisi bolero
 Jahit lengan ke kerungan badan
 Terakhir jahit dengan tusuk soom tangan lapisan bagian depan dan
kerung leher belakang juga bagian keliman belakang
 Setrika hingga licin dan bolero siap di gunakan

BAB III
RANCANGAN VEST

A. Desain Vest
Vest atau waistcoat atau lebih sering disebut rompi adalah pakaian tanpa
lengan dan biasanya dilengkapi dengan kancing didepan, vest terbuat dari
bahan kain atau kaos yang biasanya dipakai setelah memakai pakaian utama.
Vest merupakan pakaian yang menutupi tubuh bagian atas. Vest dikenakan di
luar kemeja atau blus dan kadang sebagai bagian dari tiga potong pakaian,
yaitu celana panjang, kemeja dan jas. Vest juga dinamakan rompi pullover,
rompi sweater atau blus tanpa lengan. Kata rompi berasal dari bahasa Prancis
yaitu Veste, bahasa Italia Vesta dan bahasa Latin Vestis.

B. Kriteria dan Fungsi


Kriteria vest secara umum antara lain sebagai berikut :

- Vest sudah mendunia dan disebut sebagai salah satu busana klasik masa
kini,

- Vest merupakan jenis busana yang tidak memiliki lengan,

- Vest trendi dikenakan oleh siapa saja, baik oleh pria maupun wanita dari
segala tingkat usia,

- Style yang dipakai bervariasi, dari yang anggun hingga santai, tergantung
modifikasi desain serta pengguna bahannya.

C. Jenis – jenis Vest


1. Fullback vest
Jenis vest ini model klasik yang biasa dipakai sebagai pelengkap tuksedo.
Umumnya, vest dengan bagian belakang tertutup penuh ini memiliki strap di
belakang yang bisa disesuaikan ukuran pinggang. Cocok, tuh, untuk semua
bentuk badan. Untuk yang ingin bergaya maskulin, gunakan vest model ini.
Padukan dengan kemeja sebagai dalaman plus dasi sebagai pelengkap. Pilih
dasi berukuran kecil dan berwarna cerah. Alternatif lain: scarf yang dililitkan di
leher.

2. Halter / Backless Vest


Vest model ini memiliki bagian belakang terbuka sehingga bentuk kerahnya
melingkari leher. Selain memiliki strap, ada beberapa vest jenis ini yang
memakai karet di pinggang belakang yang ukurannya bisa disesuaikan bentuk
pinggang kita. Halter vest cocok untuk pemilik dada kecil, karena bentuknya
melingkar dan terbuka di bagian dada. Sebaliknya, untuk yang berdada besar,
hindari vest model ini, ya. Vest ini cocok dipadukan dalaman apa saja,
termasuk T-shirt. Untuk gaya kasual, bisa kenakan T-shirt favorit kita plus rok,
celana jeans, atau celana pendek.

3. Double Breasted Vest


Vest jenis ini memiliki model yang salah satu bagian depannya menimpa sisi
lainnya. Biasanya memiliki 4 atau 6 kancing. Selain dipakai untuk bergaya
kasual, jenis vest ini cocok untuk gaya formal. Ada beberapa double breasted
vest yang modelnya menyerupai halter vest. Tapi biasanya bagian depan vest
ini lebih tertutup, sehingga cocok dipakai untuk pemilik dada besar maupun
kecil. Untuk gaya formal, pakai kemeja putih sebagai dalaman dan vest warna
hitam.

4. High Cut Vest


Vest ini memiliki lebih banyak kancing di bagian depan, sehingga lebih tertutup
dan mendekati kerah. Cocok dipakai di pemilik dada besar karena menutupi
seluruh bagian dada. Coba pakai high-cut vest dengan baju turtleneck untuk
kesan lebih formal. Karena bentuk vest ini lebih tertutup, nggak ada salahnya
kita juga mencoba kaus tanpa lengan sebagai dalaman. Terkesan lebih santai.

5. Long Vest
Model long vest cocok untuk menyamarkan pinggul besar atau tubuh yang
menyerupai buah pir. Tidak seperti vest lain yang umumnya sebatas
pinggang, long vest panjangnya melebihi pinggang. Ada yang berkancing
depan, ada juga yang bermodel  slouchy/longgar. Untuk menyamarkan pinggul
besar, kenakan  long vest dengan lilitan ikat pinggang berukuran sedang atau
besar. Cara ini sekaligus untuk menegaskan bentuk pinggang Anda.
Padukan  long vest dengan  long top dan legging untuk penampilan kasual.

6. Knit Vest
Awalnya knit vest berkerah V dan tanpa kancing. Tapi kini knit vest tersedia
dalam berbagai model, dari yang panjang hingga model cropped.
Padankan knit vest bermotif dengan rok A-line plus stocking untuk
tampilan preppy look. Selain itu, coba padukan knit vest dengan kemeja
berlengan panjang dan celana baggy.

7. Cropped Vest
Potongan  cropped vest biasanya di atas garis pinggang. Kelebihan vest model
ini bisa membentuk tubuh dan torso terlihat lebih panjang, sehingga cocok
untuk si tubuh mungil. Namun vest model ini tidak disarankan untuk pemilik
perut buncit. Untuk tampilan feminin, padukan dengan mini dress atau tube
dress.

D. Pemilihan Bahan
1. Bahan Cotton

Bahan cotton dikenal juga dengan istilah katun di negara kita. Bahan yang satu
ini merupakan bahan yang kerap digunakan sebagai material berbagai jenis
busana khususnya busana muslim untuk perempuan. Material yang satu ini
merupakan material yang terbuat dari serat kapas alami sehingga sangat
nyaman sekali untuk dikenakan. Selain itu, beberapa kelebihan yang diberikan
oleh bahan yang satu ini diantaranya seperti mampu menyerap keringat,
memiliki daya tahan yang jauh lebih baik dan berbagai jenis kelebihan-
kelebihan lainnya. Selain itu, jenis material katun pun memiliki beberapa
pilihan dari mulai yang asli, campuran sampai yang imitasi.

2. Bahan Lacoste

Bahan yang satu ini merupakan bahan berkualitas sangat baik khususnya untuk
jenis lacoste kaos yang memiliki permukaan. Lacoste telah banyak digunakan
untuk bahan vest karena selain teksturnya yang nyaman ketika dikenakan,
tampilannya pun mampu memberikan kesan yang modis dan trendy khususnya
ketika dipadukan dengan berbagai jenis busana muslim yang tengah anda
miliki saat ini. Dengan demikian, berbusana akan jauh lebih trendy tanpa
meninggalkan kesan syari yang menjadi sebuah kewajiban bagi setiap
perempuan.

3. Kain wol

merupakan jenis kain yang paling banyak dipilih dan digunakan di tempat
dengan kondisi cuaca yang dingin. Benang wol seringkali dimanfaatkan untuk
dibuat kain syal rajutan yang dapat menghangatkan tubuh. Selain itu, kain wol
juga banyak diproduksi untuk membuat sweater, jaket dan pakaian
penghangat musim dingin. Karakteristiknya yang tebal sangat disukai untuk
menghangatkan tubuh orang-orang yang tinggal di negara empat musim saat
musim salju datang. Wol sendiri termasuk sangat populer di industri tekstil.

E. Teknik Jahit
1. Potong kain, pada alas kerja yang luas, bentangkan kain. Letakkan potongan
pola di atasnya, beri jarum pentul agar tidak bergeser. Gunakan pulpen
untuk menjiplak garis tepi pada kain.
2. Tandai garis jahitan pada sisi belakang kain (sisi yang tidak akan Anda lihat
pada hasil akhirnya). Lepaskan potongan pola dan gunakan pulpen untuk
menandainya dengan garis putus-putus di sekeliling kain berjarak 1,25 cm
dari tepian (sebagai jarak keliman). Anda akan mengikuti garis ini saat
menjahit vest.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 pada kain lapisan Anda. Setelah selesai, periksalah
potongan lapisan agar sejajar dengan potongan vest.
4. Dengan menggunakan mesin jahit, rekatkan kedua sisi dengan sisi muka
saling menghadap, lapisan vest dengan lapisan vest, lapisan dalam dengan
lapisan dalam. Pada tahap ini, Anda tidak akan menjahitkan lapisan vest
dengan lapisan dalam, tetapi mengerjakan kedua bagian tersebut secara
terpisah.
5. Jahitlah vest dan kain lapisan dalam dengan sisi muka bersama-sama,
biarkan tepian bahu tetap terbuka. Sejajarkan vest dan potongan lapisan
untuk memastikan bahwa jahitan tepi dan bukaan bahu sejajar. Beri jarum
pentul pada keduanya dan jahit semua sisi kecuali tepi bagian bahu (bagian
atas di antara bukaan leher dan bahu).
6. Balikkan kain dari dalam ke luar dengan menariknya melalui salah satu
bukaan bahu. Pada titik ini, sisi muka kain akan terlihat pada kedua bagian
vest dan lapisan dalam.
7. Beri jarum pentul dan jahitlah tepi bahu. Pertama lipatlah bagian atas
sebanyak 1,25 cm dari potongan bahu belakang ke bawah, lalu masukkan
potongan bahu bagian depan. Beri jarum pentul pada ujung jahitan tepi
bahu dan jahit bersama bagian belakangnya, sebanyak 0,6 cm dari tepian.
Ulangi pada tepian bahu lainnya.
8. Tambahkan sebaris jahitan tindas sebesar 0,6 cm sepanjang tepian
(opsional). Jahitan tindas adalah jahitan yang terlihat dari sisi luar kain.
jahitan ini dapat menambahkan tampilan yang lebih rapi. Anda dapat
membuat jahitan tindas dengan mesin jahit.

BAB IV
PENUTUP

Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang


menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan
dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan
atau referensi yang saya peroleh hubungannya dengan makalah ini
saya banyak berharap kepada ibu pembimbing yang saya hormati
untuk memberikan kritik dan saran kepada saya, agar dapat menjadi
pembelajaran untuk kedepannya.

Wassalamualaikum warahmatullah hiwabarokatu.

Bandung, 08 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai