Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran
“Pembuatan Busana Custom Made”.
Kelas : XI Busana 01
SMKN 02 BALEENDAH
. Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Tugas
PBCM Rompi,Bolero,dan Vest ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari ibu Siti Patimah S.Pd pada mata pelajaran Pembuatan Busana Costum
Made. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Pembuatan Busana Costum Made.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Siti Patimah S.Pd, selaku guru
mata pelajaran Pembuatan Busana Costum Made yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
RANCANGAN ROMPI
A. Desain Rompi
Rompi yaitu semacam jas pendek sampai pinggang memakai kancing tanpa
lengan dikenakan diatas pakaian lain.
Menurut pendapat lain rompi ialah baju yang dipakai di atas blus yang
panjangnya sampai pinggang tanpa lengan, dibuka bagian tengah muka, tidak
berkancing atau dimasukkan dari kepala seperti yang dibuat dari rajutan.
Rompi memiliki banyak variasi mode, panjang dan pilihan bahan disesuaikan
dengan kesempatan pemakaian, baik untuk kesempatan kerja maupun pesta.
Rompi merupakan outfit unisex yang bisa dikenakan pria atau wanita.
d. Tanpa lengan.
Rompi memiliki banyak fungsi dan kegunaan terutama bila kita hidup di era
sekarang ini. Rompi biasa di pakai untuk mencegah dingin di malam hari
terutama untuk pengendara kendaraan bermotor. Rompi mampu mencegah
badan terkena angin secara langsung bagi pengendara sepeda motor. Fungsi
lainnya adalah sebagai baju pembeda atau identitas suatu organisasi atau
lembaga. Semisal adalah rompi polisi dan masih banyak lagi yang lainnya.
Rompi yang merupakan fungsi identitas seperti ini biasanya di berikan tulisan
sesuai dengan organisasinya masing-masing agar lebih mudah di kenali.
C. Jenis-jenis Rompi
1. Rompi Denim
Rompi Denim atau bisa dikatakan rompi jeans. Rompi ini berbahan dasar jeans,
yang jika kita pakai kenyamanannya seperti memakai jaket jeans. Rompi ini
cocok jika dipadukan dengan segala jenis item fashion lain untuk gaya yang
santai.
Bahan
Rompi jenis ini biasanya menggunakan bahan dasar jeans baik yang tebal
maupun jeans tipis.
Desain
Rompi ini biasanya memakai desain simple polos yang terkadang ada
bagian Ripped atau sobek-sobek. Juga biasanya ditambahkan bordir dengan
berbagai macam gambar.
2. Rompi Motorcycle
Rompi ini cocok digunakan untuk Anda yang suka bermotor atau untuk Anda
yang memang anggota dari sebuah Club Motor, rompi ini cocok dipadukan
dengan gaya rock n roll khas anak motor.
Bahan
Rompi motorcycle ini umumnya berbahan kulit atau juga bisa dengan bahan
oscar (Semi Kulit).
Desain
Desain Jaket ini dibuat khusus untuk anak motor dan anak band rock atau
metal, desain jaket ini biasanya dibuat dengan khas ripped atau sobek-sobek
dan juga bordir khas gambar metal.
3. Rompi Fullback
Jenis rompi ini biasanya dibuat sebagai pelengkap Tuksedo. Umumnya, model
rompi ini bagian belakang tertutup penuh dan memiliki strap di belakang yang
bisa di sesuaikan ukuran pinggang. Rompi ini cocok untuk acara formal dengan
tema Glamour.
Bahan
Rompi jenis ini biasanya menggunakan Bahan Aston yang mengkilap dan
terkesan mewah.
Desain
Desain rompi ini seperti yang ada digambar dengan desain polos warna Hitam
atau warna Putih, menyesuaikan dengan Jas yang dipakai oleh pengguna.
4. Rompi Knit
Rompi ini awalnya jenis rompi berkerah V dan tanpa kancing. Tapi kini tersedia
dalam berbagai model, dari yang panjang sampai model cropped. Rompi ini
biasanya digunakan wanita kantoran dengan fashion modern seperti yang ada
di gambar.
Bahan
Rompi ini biasanya berbahan Wool yang umumnya dibentuk dengan
proses Rajut.
Desain
Rompi ini di desain dengan Gaya Formal khas wanita karir yang trendi dan
anggun.
5. Rompi Cropped
Rompi yang satu ini memiliki potongan yang biasanya di atas garis pinggang.
Kelebihan rompi model ini bisa membentuk tubuh agar terlihat tinggi, dan
cocok digunakan untuk Anda yang bertubuh mungil.
Bahan
Rompi ini biasanya menggunakan Bahan Aston yang cocok dipakai di acara
formal atau untuk menemui klien.
Desain
Rompi ini cocok digunakan wanita dengan tubuh yang ramping dan
proposional, dan rompi ini tidak disarankan untuk Anda yang memiliki perut
buncit.
6. Rompi Army
Rompi jenis ini memiliki potongan seperti jaket safari tanpa lengan, rompi ini
tentu saja identik dengan warna hijau kargo seperti gaya rompi tentara, atau
biasanya kita sebut hijau doreng.
Bahan
Rompi ini biasanya berbahan Drill, bisa Nagata Drill atau American Drill.
Desain
Rompi ini di desain dengan Gaya Simple seiring berkembangnya jaman, dengan
banyak saku di bagian depannya. Cocok untuk dipasangkan dengan gaya
simple khas Anda.
7. Rompi Floral
Nampaknya pakaian ini tidak cocok jika disebut dengan rompi , karena
biasanya dipakai wanita-wanita jaman sekarang, dan mereka menyebutnya
dengan Floral Vest . Identik dengan bunga-bunga ditiap bagiannya.
Bahan
Floral Vest ini biasanya menggunakan bahan Katun Jepang karena motifnya
yang bunga-bunga.
Desain
Desain dari Floral Vest ini dipenuhi corak bunga karena memang bahannya dari
katun jepang. Floral Vest akan makin cantik jika di kombinasikan dengan celana
jeans atau mini skirt.
8. Rompi Sweater
Rompi ini biasanya disebut dengan Sweater Vest , cocok dipakai saat
musim dingin disaat anda pergi kerja dengan gaya formal. Cocok dipakai
pria maupun wanita.
Bahan
Rompi ini biasanya menggunakan bahan Baby Terry atau Fleece . Karena
karakteristiknya yang seperti sweater untuk penahan cuaca dingin.
Desain
Rompi ini di desain dengan corak kotak-kotak yang cocok digunakan juga di
acara formal atau untuk menghadiri acara penting.
9. Rompi Safety
Rompi Safety ini biasanya digunakan untuk para pekerja lapangan yang
diwajibkan untuk memakai rompi agar sesuai dengan prosedur yang ada di
lapangan dan juga untuk keamanan sebuah pekerja di perusahaan.
Bahan
Biasanya Rompi Safety ini dibuat menggunakan bahan jaring atau juga bisa
menggunakan bahan waterproof seperti Taslan, Micro, atau Goretex.
Desain
Rompi ini jenis ini umumnya hanya memiliki 2 warna yaitu warna hijau atau
orange. Karena memang untuk kebutuhan safety warna hijau dan orange ini
akan menyala dikegelapan.
Bahan
Rompi ini umumnya memakai bahan Padding atau biasanya menggunakan
bahan Parasut juga. Padding sangat anti angin dan menahan waktu cuaca
dingin.
Desain
Desain dari rompi ini hanya polos mengikuti dari bahannya warna apa, tapi
entah kenapa desain polosnya ini malah menjadikan rompi ini jadi fashionable
dan keren sekali.
D. Pemilihan Bahan
Jenis – jenis yang dipakai untuk membuat rompi disesuaikan dengan jenis kain
serta kualitas yang dibutuhkan. Berikut ini beberapa jenis – jenis bahan yang
biasa digunakan untuk membuat rompi :
Despo
Kain despo merupakan jenis kain penahan angin, kain sejenis parasut namun
untuk kain taspo memiliki tesktur yang lebih halus serta memiliki serat yang
sangat kecil tidak mudah kusut dan cenderung licin.
Kanvas
Awal mula adanya kain kanvas hanya terbuat dari jerami sehingga memiliki
karakter yang sangat kuat, kain kanvas juga memiliki ketebalan yang cukup
sempurna untuk dijadikan bahan dasar pembuatan apa saja seperti sepatu,
jaket, topi dan lain – lain.
Fleece
Kain fleece merupakan kain yang terbuat dari produk tekstil imitasi wol. Ciri –
ciri dari kain ini ialah benangnya lebih ringan serta memiliki kelebihan yaitu
bahannya yang ringan, halus serta tidak panas.
Parasut
Kain parasut merupakan kain yang memiliki karakter yang tahan air, kuat serta
awet. Kain ini tidak hanya dapat digunakan untuk membuat tas saja namun
bisa digunakan untuk membuat jaket ataupun rompi.
Taslan
Kain taslan merupakan kain yang tahan terhadap air, kain ini memiliki karakter
yang sangat kuat untuk menahan angin sehingga banyak digunakan sebagai
rompi atau jaket ketika sedang berkendara motor serta bahan ini ringan tidak
mudah kusut dan mudah untuk dilipat.
E. Teknik Jahit
1) Potonglah kain. Pada alas kerja yang luas, bentangkan kain. Letakkan
potongan pola di atasnya, beri jarum pentul agar tidak bergeser. Gunakan
pulpen untuk menjiplak garis tepi pada kain.
2) Tandai garis jahitan pada sisi belakang kain (sisi yang tidak akan Anda
lihat pada hasil akhirnya). Lepaskan potongan pola dan gunakan pulpen
untuk menandainya dengan garis putus-putus di sekeliling kain berjarak
1,25 cm dari tepian (sebagai jarak keliman). Anda akan mengikuti garis ini
saat menjahit rompi.
3) Ulangi langkah 1 dan 2 pada kain lapisan Anda. Setelah selesai, periksalah
potongan lapisan agar sejajar dengan potongan rompi.
4) Dengan menggunakan mesin jahit, rekatkan kedua sisi dengan sisi muka
saling menghadap, lapisan rompi dengan lapisan rompi, lapisan dalam
dengan lapisan dalam. Pada tahap ini, Anda tidak akan menjahitkan lapisan
rompi dengan lapisan dalam, tetapi mengerjakan kedua bagian tersebut
secara terpisah.
Sisi muka bersama-sama berarti bagian dalam jahitan tepi Anda–bagian
yang bersentuhan–adalah sisi muka kain (sisi dengan motif dan/atau sisi
yang akan terlihat), sedangkan sisi belakang menghadap ke luar.
Pada tahap ini, Anda bisa menekan tepi kain dengan setrika jika
memungkinkan.
5) Jahitlah rompi dan kain lapisan dalam dengan sisi muka bersama-sama,
biarkan tepian bahu tetap terbuka. Sejajarkan rompi dan potongan lapisan
untuk memastikan bahwa jahitan tepi dan bukaan bahu sejajar. Beri jarum
pentul pada keduanya dan jahit semua sisi kecuali tepi bagian bahu (bagian
atas di antara bukaan leher dan bahu).
6) Balikkan kain dari dalam ke luar dengan menariknya melalui salah satu
bukaan bahu. Pada titik ini, sisi muka kain akan terlihat pada kedua bagian
rompi dan lapisan dalam.
7) Beri jarum pentul dan jahitlah tepi bahu. Pertama lipatlah bagian atas
sebanyak 1,25 cm dari potongan bahu belakang ke bawah, lalu masukkan
potongan bahu bagian depan. Beri jarum pentul pada ujung jahitan tepi
bahu dan jahit bersama bagian belakangnya, sebanyak 0,6 cm dari tepian.
Ulangi pada tepian bahu lainnya.
8) Tambahkan sebaris jahitan tindas sebesar 0,6 cm sepanjang tepian
(opsional).[7] Jahitan tindas adalah jahitan yang terlihat dari sisi luar kain
rompi. Meskipun terkadang tidak cocok digunakan pada beberapa jenis
rompi, jahitan ini dapat menambahkan tampilan yang lebih rapi. Anda
dapat membuat jahitan tindas dengan mesin jahit.
Untuk membuat jahitan tindas yang lembut, gunakan benang biasa atau
tipis yang memiliki warna sama dengan kain. Untuk membuat jahitan yang
kontras, pilihlah benang yang lebih tebal dan/atau warna yang kontras.
BAB II
RANCANGAN BOLERO
A. Desain Bolero
Bolero merupakan semacam rompi yang biasanya didesain dengan model
tetentu. Kehadiran bolero dalam membalut tubuh pemakanyai semakin
memberi kesan anggun dan menarik. Bolero bisa terbuat dari bahan jas,
rajutan dan sulaman, atau bahan yang digunakan untuk baju hangat. Pemakai
busana akan memakai baju dalam yang kemudian dibalut dengan bolero di
luarnya. Ukurannya pun bisa beragam dengan berbagai pilihan model.
Kata bolero sendiri berasal dari bahasa spanyol yang memiliki langkah dan
berhenti yang dramatis. Bplero memberikan aksen yang elegan bagi siapapun
yang mengenakannya. Namun bolero harus dipadu padankan dengan pakaian
lain agar bisa terlihat istimewa.
Kriteria bolero:
yang ingin ditutupi atau ingin Anda perlihatkan. Pastikan busana dengan aksen-
C. Jenis-jenis Bolero
1. Balero Rajut
Seperti yang diketahui bahwa balero adalah perpaduan dari sejenis jaket dan
rompi, dimana bentuknya seperti jaket namun hanya setengah badan atau
hanya membalut pas badan hingga pinggang atau perut. Salah satu jenis balero
yang diketahui merupakan jenis balero yang menarik adalah balero rajut. Yaitu,
balero yang terbuat dari bahan rajutan yang hangat. Sehingga, walaupun
hanya setengah badan tapi tetap terasa kehangatannya. Banyak juga
fashionista yang menyukai jenis balero ini.
2. Balero Denim
3. Balero Batik
Untuk jenis balero yang satu ini akan sangat dikenal di Indonesia, karena motif
batik adalah jenis fashion khas Indonesia. Sehingga, terciptalah balero batik
yang sangat menginspirasi. Balero batik ini bisa dijadikan outer untuk acara-
acara formal seperti acara kantor, maupun semi formal. Berbanggalah dengan
Indonesia yang memiliki batik.
4. Balero Jas
Bukan hanya beberapa jenis balero yang sudah dijelaskan sebelumnya yang
bisa menjadi inspirasi tren fashion kekinian, tapi balero pun bisa dibentuk
menjadi balero jas atau balero yang berbentuk jas resmi. Tentunya bisa dipakai
untuk acara resmi, juga bisa untuk hangout dengan teman-teman. Karena,
kesan tampilan yang didapat adalah kasual.
5. Balero Polkadot
Sekarang pun juga baru muncul tren baru untuk jenis balero ini, yaitu balero
jenis motif polkadot. Tren ini juga cukup menarik perhatian fashionista, dimana
selain baleronya yang memang menarik ditambah motif polkadot menjadi
semakin cantik.
Jenis balero yang terakhir ini juga sangat menginspirasi, dimana memadukan
bolero menggunakan bahan brokat renda. Variasi balero yang satu ini sangat
unik dan cantik, bisa digunakan untuk acara pernikahan ataupun acara resmi
lainnya yang sejenis. Kalau dilihat mungkin terlihat seperti paduan kebaya yang
dipakai hanya setengah badan, dan ini menjadi inspirasi yang sangat cantik dan
pastinya akan banyak yang menyukai tren baru seperti ini.
D. Pemilihan Bahan
Bahan utama yang digunakan disesuaikan dengan kesempatan pemakaian
Bolero atau Rompi dari bahan batik biasanya digunakan untuk kesempatan
semi formal tapi bisa juga digunakan untuk pesta dengan menambah ornamen.
Bolero atau rompi dari brokat atau organdi ini terkesan mewah untuk itu cocok
3) Denim
Bahan denim yang digunakan pada bolero atau rompi biasanya cocok digunakn
4) Kulit/ Oscar
Bahan kulit atau oscar yang digunakan pada bolero memberi kesan santai
tetapi mewah untuk itu cocok digunakan untuk kesempatan pesta maupun
casual.
E. Teknik Jahit
Teknik menjahit bolero ini adalah sebagai berikut:
BAB III
RANCANGAN VEST
A. Desain Vest
Vest atau waistcoat atau lebih sering disebut rompi adalah pakaian tanpa
lengan dan biasanya dilengkapi dengan kancing didepan, vest terbuat dari
bahan kain atau kaos yang biasanya dipakai setelah memakai pakaian utama.
Vest merupakan pakaian yang menutupi tubuh bagian atas. Vest dikenakan di
luar kemeja atau blus dan kadang sebagai bagian dari tiga potong pakaian,
yaitu celana panjang, kemeja dan jas. Vest juga dinamakan rompi pullover,
rompi sweater atau blus tanpa lengan. Kata rompi berasal dari bahasa Prancis
yaitu Veste, bahasa Italia Vesta dan bahasa Latin Vestis.
- Vest sudah mendunia dan disebut sebagai salah satu busana klasik masa
kini,
- Vest trendi dikenakan oleh siapa saja, baik oleh pria maupun wanita dari
segala tingkat usia,
- Style yang dipakai bervariasi, dari yang anggun hingga santai, tergantung
modifikasi desain serta pengguna bahannya.
5. Long Vest
Model long vest cocok untuk menyamarkan pinggul besar atau tubuh yang
menyerupai buah pir. Tidak seperti vest lain yang umumnya sebatas
pinggang, long vest panjangnya melebihi pinggang. Ada yang berkancing
depan, ada juga yang bermodel slouchy/longgar. Untuk menyamarkan pinggul
besar, kenakan long vest dengan lilitan ikat pinggang berukuran sedang atau
besar. Cara ini sekaligus untuk menegaskan bentuk pinggang Anda.
Padukan long vest dengan long top dan legging untuk penampilan kasual.
6. Knit Vest
Awalnya knit vest berkerah V dan tanpa kancing. Tapi kini knit vest tersedia
dalam berbagai model, dari yang panjang hingga model cropped.
Padankan knit vest bermotif dengan rok A-line plus stocking untuk
tampilan preppy look. Selain itu, coba padukan knit vest dengan kemeja
berlengan panjang dan celana baggy.
7. Cropped Vest
Potongan cropped vest biasanya di atas garis pinggang. Kelebihan vest model
ini bisa membentuk tubuh dan torso terlihat lebih panjang, sehingga cocok
untuk si tubuh mungil. Namun vest model ini tidak disarankan untuk pemilik
perut buncit. Untuk tampilan feminin, padukan dengan mini dress atau tube
dress.
D. Pemilihan Bahan
1. Bahan Cotton
Bahan cotton dikenal juga dengan istilah katun di negara kita. Bahan yang satu
ini merupakan bahan yang kerap digunakan sebagai material berbagai jenis
busana khususnya busana muslim untuk perempuan. Material yang satu ini
merupakan material yang terbuat dari serat kapas alami sehingga sangat
nyaman sekali untuk dikenakan. Selain itu, beberapa kelebihan yang diberikan
oleh bahan yang satu ini diantaranya seperti mampu menyerap keringat,
memiliki daya tahan yang jauh lebih baik dan berbagai jenis kelebihan-
kelebihan lainnya. Selain itu, jenis material katun pun memiliki beberapa
pilihan dari mulai yang asli, campuran sampai yang imitasi.
2. Bahan Lacoste
Bahan yang satu ini merupakan bahan berkualitas sangat baik khususnya untuk
jenis lacoste kaos yang memiliki permukaan. Lacoste telah banyak digunakan
untuk bahan vest karena selain teksturnya yang nyaman ketika dikenakan,
tampilannya pun mampu memberikan kesan yang modis dan trendy khususnya
ketika dipadukan dengan berbagai jenis busana muslim yang tengah anda
miliki saat ini. Dengan demikian, berbusana akan jauh lebih trendy tanpa
meninggalkan kesan syari yang menjadi sebuah kewajiban bagi setiap
perempuan.
3. Kain wol
merupakan jenis kain yang paling banyak dipilih dan digunakan di tempat
dengan kondisi cuaca yang dingin. Benang wol seringkali dimanfaatkan untuk
dibuat kain syal rajutan yang dapat menghangatkan tubuh. Selain itu, kain wol
juga banyak diproduksi untuk membuat sweater, jaket dan pakaian
penghangat musim dingin. Karakteristiknya yang tebal sangat disukai untuk
menghangatkan tubuh orang-orang yang tinggal di negara empat musim saat
musim salju datang. Wol sendiri termasuk sangat populer di industri tekstil.
E. Teknik Jahit
1. Potong kain, pada alas kerja yang luas, bentangkan kain. Letakkan potongan
pola di atasnya, beri jarum pentul agar tidak bergeser. Gunakan pulpen
untuk menjiplak garis tepi pada kain.
2. Tandai garis jahitan pada sisi belakang kain (sisi yang tidak akan Anda lihat
pada hasil akhirnya). Lepaskan potongan pola dan gunakan pulpen untuk
menandainya dengan garis putus-putus di sekeliling kain berjarak 1,25 cm
dari tepian (sebagai jarak keliman). Anda akan mengikuti garis ini saat
menjahit vest.
3. Ulangi langkah 1 dan 2 pada kain lapisan Anda. Setelah selesai, periksalah
potongan lapisan agar sejajar dengan potongan vest.
4. Dengan menggunakan mesin jahit, rekatkan kedua sisi dengan sisi muka
saling menghadap, lapisan vest dengan lapisan vest, lapisan dalam dengan
lapisan dalam. Pada tahap ini, Anda tidak akan menjahitkan lapisan vest
dengan lapisan dalam, tetapi mengerjakan kedua bagian tersebut secara
terpisah.
5. Jahitlah vest dan kain lapisan dalam dengan sisi muka bersama-sama,
biarkan tepian bahu tetap terbuka. Sejajarkan vest dan potongan lapisan
untuk memastikan bahwa jahitan tepi dan bukaan bahu sejajar. Beri jarum
pentul pada keduanya dan jahit semua sisi kecuali tepi bagian bahu (bagian
atas di antara bukaan leher dan bahu).
6. Balikkan kain dari dalam ke luar dengan menariknya melalui salah satu
bukaan bahu. Pada titik ini, sisi muka kain akan terlihat pada kedua bagian
vest dan lapisan dalam.
7. Beri jarum pentul dan jahitlah tepi bahu. Pertama lipatlah bagian atas
sebanyak 1,25 cm dari potongan bahu belakang ke bawah, lalu masukkan
potongan bahu bagian depan. Beri jarum pentul pada ujung jahitan tepi
bahu dan jahit bersama bagian belakangnya, sebanyak 0,6 cm dari tepian.
Ulangi pada tepian bahu lainnya.
8. Tambahkan sebaris jahitan tindas sebesar 0,6 cm sepanjang tepian
(opsional). Jahitan tindas adalah jahitan yang terlihat dari sisi luar kain.
jahitan ini dapat menambahkan tampilan yang lebih rapi. Anda dapat
membuat jahitan tindas dengan mesin jahit.
BAB IV
PENUTUP