Anda di halaman 1dari 17

LABSHEET

TAILORING – JAS WANITA

Dosen Pembimbing :

Dra. Suryawati, M.Si

Disusun oleh :

Dwi Rahma Jupitasari

5525163535

PENDIDIKAN VOLASIONAL FASHION DESIGN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


Daftar Isi
Cover……………………………………………………………………………..

Daftar Isi………………………………………………………………………….

Kata Pengantar…………………………………………………………………....

BAB 1 PENDAHULUAN…………...…………………………......…………….

1.1 Pengertian…………………………………………………………….
1.2 Tujuan Pembuatan……………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………..……..

2.1 Desain Ilustrasi dan Analisis Jas……………………………………..

2.2 Desain Produksi……………………………………………………...

2.3 Contoh Bahan………………………………………………………...

2.4 Alat dan Bahan……………………………………………………….

2.5 Ukuran….......………………………………………………………...

2.6 Pola Dasar Jas Wanita………………………………………………..

2.7 Pecah Pola Jas Wanita………………………………………………..

2.8 Rancang Bahan……………………………………………………….

2.9 Langkah Kerja………………………………………………………

3.0 Rancang Harga……………………………………………………..

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah macam-macam jas ini
dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga jobsheet pembuatan jas ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Pengertian
A. Tailoring

Busana tailoring adalah busana kerja yang dibuat dengan menggunakan sistem tailoring.
Pengertian tailoring (bahasa Inggris) atau tailer (bahasa Perancis) adalah seseorang yang
mengerjakan atau menjahit busana terbatas, seperti busana untuk kesempatan kerja atau pesta
khususnya untuk pria. Contohnya setelan jas (kemeja pantalon dan jas) kadang dilengkapi
dengan vest.
Busana tailoring ini dibuat dari bahan yang berkualitas baik, seperti wol atau sejenisnya.
Pada proses pembuatannya memperhatokan kehalusan, kerapihan, kekuatan jahitan,
penggunaan lapisan serta banyak menggunakan keterampilan tangan.
Pembuatan busana tailoring memerlukan kecakapan khusus seperti keterampilan tangan,
ketelitian, keuletan, kesabaran dan ketekunan dalam bekerja untuk menghasilkan busana yang
rapih dan bagus.
Kecakapan khusus tersebut sangat diperlukan karena terdapat beberapa bagian yang harus
dikerjakan dengan teliti dan sabar, seperti pembuatan tusuk piquer atau tusuk isi pada
penyelesaian kelepak dan kerah bawah jas, pemasangan lapisan pada bahan dasar dan vuring,
pemasangan bantal bahu dan sosis serta pemasangan kerah dan lengan jas.

SYARAT – SYARAT BUSANA TAILORING:


1. Tampak Luar
a. Terdapat kerah
b. Terdapat saku vest atas
c. Saku pada bagian depan ( kanan )
* Saku vest
* Saku paspoille
d. Kup depan atau garis hias
e. Lengan jas
f. Lubang kancing  tangan / paspoille
g. Belahan belakang

2. Tampak Dalam
a. Bagian dalam tertutup dengan lining ( furing )
b. Terdapat saku pada bagian lining depan
c. Menggunakan bahan pelapis
d. Terdapat bantalan pada bagian bahu

MACAM – MACAM BUSANA TAILORING


1.      Duex Piece      :   busana yang terdiri dari 2 bagian, yaitu atasan dan bawahan.
Misal               :   ( blus + rok ), ( blus + celana ), ( blus + kulot ), ( gaun + blaser )
  
2.      Three Piece     :   busana yang terdiri dari tiga bagian, yaitu dalaman, bagian luar dan
bawahan
 Dalaman biasanya terdiri dari kamisol, blus dan kemeja.
 Bagian luar biasanya terdiri dari blaser dan jas.
 Bawahan bias terdiri dari dari rok celana atau kulot
B. Jas
Jas pada bahasa Belanda adalah pakaian resmi model Eropa, berlengan panjang dan
dipakai diluar kemeja.  Setelan jas (bahasa Inggris: suit) atauhanya disebut setelan 
sedikitnya terdiri dari sebuah jas dan sebuah celana panjang yang dibuat dari kain yang yang
sama. Berdasarkan jumlah baris kancing di bagian depan, jas terdiri dari jas kancing sebaris
(single breasted) dan jas kancing dua baris (double breasted).
Jas yang digunakan para pekerja saat ini tidak jauh berbeda bentuknya dengan pakaian
tersebut ketika pertama kali didesain pada abad ke-17. pada tahun 1806, untuk pertama
kalinya jas dibuat. Gaya fashion Inggris itu kemudian menjadi fenomena dunia dan seakan
menjadi patokan berbusana saat ke kantor. Pakaian (jas) ini sangat fungsional. Saat dipakai,
laki-laki akan merasa rileks dan tentu mereka juga akan senang menggunakan sesuatu yang
tampak layak. Jas sudah mulai digunakan sejak abad ke-17, dan mulai banyak dipakai
sebagai 'pakaian wajib' untuk bekerja pada awal abad ke-20.
Tampilannya sendiri tetap konstan, tidak banyak berubah, baik yang digunakan oleh
kaum elite, pria dari kalangan biasa, atau bahkan kaum perempuan yang mengadaptasi
penggunaannya. Pada zaman era yang lebih demokratis, jas tidaklah habis dimakan oleh
zaman. Karena desain yang beragam dan pemilihan bahan yang baik dapat gunakan untuk
sehari-hari maupun formal.
Jas adalah baju atasan yang di pakai sebagai pelengkap berpakaian. Jenis baju ini
semakin merambah gaya perempuan Indonesia berpenampilan.
Jas wanita diawali sejarah terbentuknya jas untuk perempuan. Asal mula jas ini adalah
justeaucorps yang dikenakan laki-laki Eropa di abad XVII. Berbagai rekayasa dan inovasi
membawanya ke masa modern sehingga patut dan pantas dikenakan oleh perempuan dalam
berbagai desain tailored suits.
Baju perempuan yang menggunakan pola jas dapat hadir dalam berbagai penampilan,
baik sporti hingga ke feminine.
1.2 Tujuan Pembuatan Jobsheet

 Sebagai pedoman pembuatan jas


 Untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan jas
 Agar menghemat waktu serta lebih efesien
 Mengetahui kebutuhan bahan dan harga yang harus dikeluarkan, sehingga dapat
meminimalisir pengeluaran
 Sebagai acuan dalam pembuatan jas
 Memudahkan dalam pengerjaan
 Mengetahui total biaya produksi
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Desain dan Analisis Jas


2.2 Desain Produksi
2.3 CONTOH BAHAN

Bahan Utama

Kufner

Bahan Tambahan

Furing

Kancing

Benang
Bahan Pelengkap
2.4 ALAT DAN BAHAN

A. Untuk mengukur a. Jarum tangan


a. Meteran b. Bidal
b. Veterban
F. Untuk mengepres
B. Untuk membuat pola a. Bantal lengan
a. Pensil b. Alas setrika
b. Kertas HVS c. Spray yang diisi air
c. Kertas dorslag
d. Gunting kertas
e. Lem
f. Skala
g. Penggaris lurus, siku dan bebek
h. Penghapus
i. Kertas coklat

C. Untuk menggunting bahan


a. Pentuk
b. Kaput jahit
c. Gunting bahan
d. Rader dan karbon

D. Untuk menjahit
a. Benang
b. Sekoci dan spul
c. Pendedel
d. Gunting benang
e. Jarum mesin

E. Untuk finishing
2.5 Ukuran

No Ukuran yang diambil Ukuran (CM)


.
1. Lingkar Leher 44 cm
2. Lingkar Badan 122 cm
3. Lingkar Pinggang 116 cm
4. Lingkar Panggul 134 cm
5. Panjang Muka 38 cm
6. Lebar Muka 41 cm
7. Panjang Punggung 43 cm
8. Lebar Punggung 41 cm
9. Panjang Bahu 13 cm
10. Panjang Sisi 18 cm
11. Tinggi Panggul 18 cm
12. Lingkar Lubang Lengan 56 cm
13. Panjang Lengan Panjang 50 cm
Panjang Lengan 7/8 35 cm
Panjang Lengan pendek 20 cm
14 Tinggi Dada 18 cm
15. Ukuran Uji 77 cm
2.9 Langkah Kerja

1. Membuat desain yang diinginkan

2. Membuat pola dasar badan depan dan belakang

3. Merubah pola dasar sesuai dengan desain yang diinginkan

4. Mengutip pola sebanyak yang diperlukan

5. Meletakkan pola pada bahan jas utama, kufner, dan vuring lalu digunting

6. Menempelkan kufner pada bahan utama dengan cara dipress pada mesin press

7. Tempelkan kembali pola pada bahan setelah diberi kufner dan rader pola tersebut

8. Jahit garis hias, bahu, dan sisi dibahan utama. setrika kampuh dengan kampuh buka

9. Buat lubang kancing passepoille dengan memberi tanda pada kain untuk bibir
passepoille. Letakkan baik bertemu baik pada bahan utama
10. Jahit persegi sesuai dengan tanda yang telah dibuat, kemudian gunting dengan bagian
sudutnya digunting segitiga. Dibalik dan buat bibir passepoillenya, beri jahitan penguat
pada sekeliling bibir passepoille
11. Membuat lapisan lubang kacing passepoille, beri tanda pada facing yang sejajar dengan
passepoillenya, letakkan kain lapisan baik bertemu baik pada facing
12. Jahit persegi sesuai dengan tanda yang telah dibuat, kemudian gunting dengan bagian
sudutnya digunting segitiga. Kemudian balik tanpa membuat bibir passepoillenya
13. Lipat vuring yang ada di bagian buruk bahan utama, dan jahit sisi-sisinya

14. Satukan facing dengan bahan utama pada bagian tengah muka, lalu beri jahitan penguat
dan setrika
15. Menjahit kupnat pada bagian belakang furing dan satukan furing dengan facing yang
sudah digabungkan dengan bahan utama dan setrika
16. Kemudian menjahit kerah. Bagian atas kerah dilebihkan dari garis rader 2-3 mm bagian
pola yang diatas dan bagian bawah tetap lalu jahit. Setelah kerah dibalik, satukan kerah
dengan badan kemudian kampuh dirapihkan dan disetrika press hingga rapih dan kampuh
dibuka lalu som pada jahitan sambungan antara kerah dan badan
17. Jahit bentuk lengan jas, kemudian kampuh dirapihkan lalu setrika press hingga rapih.
Jahit lengan pada kerung lengan badan, pasang ring jas pada bagian lengan dan padding
pada bagian bahu. Lalu padding di som pada bagian bahu dan sepanjang kampuh lubang
lengan. Lakukan hal sama pada furing lengan lalu disatukan dengan cara di soom
3.0 Rancang Harga

No. Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah


1. Bahan Utama 1.5 meter Rp50.000,- Rp75.000,-
2. Benang 1 buah Rp3.500,- Rp3.500,-
3. Kufner 1.5 meter Rp25.000,- Rp37.500,-
4. Vuring 1.5 meter Rp15.000,- Rp22.500,-
5. Kancing 1 buah Rp1000,- Rp1.000,-
6. Padding 1 pasang Rp2.500,- Rp2.500,-
7. Ring jas 1 pasang Rp2.500,- Rp2.500,-
Total Rp144.500,-

Modal = Rp144.500,-

Ongkos jahit = Rp200.000,-

Biaya Produksi = Modal + ongkos jahit

= Rp144.500 + Rp200.000,-

= Rp344.500,-

Keuntungan yang diperoleh = 20% x biaya produksi

= 25% x Rp 344.500,-

= Rp86.125,-

Harga Jual = biaya produksi + keuntungan

= Rp334.500,- + Rp86.125,-

= Rp420.625,- ~ Rp 425.000
Jadi harga jual jas tersebut adalah = Rp425.000

BAB 3

3.1 KESIMPULAN

Pengertian tailoring (bahasa Inggris) atau tailer (bahasa Perancis) adalah seseorang yang
mengerjakan atau menjahit busana terbatas, seperti busana untuk kesempatan kerja atau pesta
khususnya untuk pria. Jas (bahasa Belanda: jas) adalah pakaian resmi model Eropa, berlengan
panjang dan dipakai di luar kemeja. Setelan jas (bahasa Inggris: suit) atau hanya disebut setelan
sedikitnya terdiri dari sebuah jas dan sebuah celana panjang yang dibuat dari kain yang yang
sama. Berdasarkan jumlah baris kancing di bagian depan, jas terdiri dari jas kancing sebaris
(single breasted) dan jas kancing dua baris (double breasted).

Anda mungkin juga menyukai