PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pameran merupakan mata kuliah bersyarat yang ditempuh pada semester ganjil. Mata
kuliah ini terdiri dari pameran busana dan gelar cipta busana atau biasa disebut dengan
pagelaran busana. Pameran dan pagelaran busana ini merupakan ajang kreatifitas mahasiswa
yang membawa kebanggaan tersendiri bagi Universitas Negeri Malang, karena dapat
membawa dampak positif bagi mahasiswa di dunia kerja. Pameran dan gelar cipta busana
merupakan mata kuliah yang memberi nuansa khusus tentang spesifikasikompetensi bidang
busana, meliputi: produksi, keterampilan memilih bahan sesuai desain, kemampuan dalam
pembuatan busana, serta kemampuan dalam penyelenggaraan display dan pameran busana.
Mata kuliah pameran semester ini mengacu pada trend fashion 2015 dengan tema
“rehabitat”. Istilah ini diambil dari kata rehabilitation (pemulihan) dan habitat. Tema pameran
dan gelar cipta busana semester ini adalah “rehabiart look” yang memiliki arti
menggabungkan unsur-unsur seni ke dalam busana. Penggabungan unsur ini akan
memberikan kesan unik, mewah, dan elegan. Tema besar ini terbagi menjadi empat sub-tren
lainnya yakni alliance, biomimetics, adroit, dan veracious.
Tema yang akan dibahas yaitu edifice yang merupakan pengembangan dari tema alliance.
Alliance mengungkapkan pentingnya elemen-elemen positif tradisi bagi kehidupan setiap
individu yang mampu menambah kualitas hidup dengan nilai-nilai spiritualbaru, memberikan
panduan gaya hidup yang lebih sesuai dengan akar budayanya. Tradisi dan modernisasi
akhirnya menjadi sebuah aliansi yang saling menguntungkan dalam konsep-konsep
kehidupan.
Tema edifice memberikan nilai tambah kualitas hidup yang unik bagi setiap individu.
Identitas kultural sebagai sumber inspirasi yang memberi sentuhan individual bagi
keseragaman gaya hidup berbasis teknologi tinggi. Tema edifice lebih mengacu pada
penyederhanaan motif dari berbagai motif yang sudah ada sehingga membentuk motif baru.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara pecah pola baju ready to wear dan avantgarde?
2. Bagaimanakah karakteristik bahan ready to wear dan avantgarde?
3. Bagaimanakah rancangan harga ready to wear dan avantgarde?
C. Tujuan
Tujuan mata kuliah pameran ini diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pecah pola baju ready to wear dan avantgarde.
2. Mengetahui karakteristik bahan ready to wear dan avantgarde.
3. Mengetahui rancangan harga ready to wear dan avantgarde.
a.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desain Sketsa
Ready to wear
Tema baju bernama “TUTUKA DRESS” terinspirsi dari siluet baju rompi gatotkaca yang
bernama badong. Nama tersebut berdasarkan nama kecil gatotkaca.
3
Avantgarde
Tema desain baju avantgarde “SPARKLING GLASSES” terinspirasi dari rumah botol yang
terletak di kawasan Bandung. Bangunan ini sangat unik dan mewakili karakter desain yang
tegas namun tetap elegant dan menjadi daya tarik dari desain.
4
Inspirasi desain
Inspirasi desain berasal dari rumah botol yang terletak di kawasan Bandung. Rumah ini
memanfaatkan botol bekas minuman dan menghabiskan 30.000 botol bekas. Bangunan ini
sangat unik dan mewakili karakter desain yang saya buat. Kesan tegas namun tetap elegant
menjadi daya tarik dari bangunan ini.
Detail rumah yang sangat unik menjadi sumber inspirasi dalam pembuatan detail pada baju.
Warna yang digunakan dalam pembuatan baju ini lebih dominan warna merah yang
melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, keberanian, simbol dari api, pencapaian
tujuan. Desainer juga memakai warna emas yang mencerminkan prestis (kedudukan),
kesehatan, keamanan, kebijakan. Warna hitam menjadi warna dominan pada desain ready to
wear yang melambangkan perlindungan , pengusiran sesuatu yg negatif dan memberikan
kesan misteri.
5
Uang koin china menjadi sumber inspirasi sekaligus material hiasan baju karena bentuk dan
teksturnya yang menarik.
6
B. Desain Produksi
Ready to wear
Lengan setali
7
Detail baju
8
Avantgarde
Kemben (camisol)
Lingkaran penuh
9
Headpiece
Cape
10
C. Alat dan Bahan
Alat
Mesin jahit
Mesin obras
Setrika
Gunting
Penggaris pola
Alat tulis
Alat ukur (midlin)
Jarum (jarum pentul, jarum tangan, dan jarum mesin)
Kapur jahit
Rader dan karbon
Bahan
Ready to wear
Kain satin stretch bolak balik
Kain bludru motif
Kain keras
Kain furing silky jepang
Resleting
Benang senar
Manik-manik
Uang koin
Karakteristik bahan
Bahan yang digunakan pada busana ready to wear ini cenderung simple dan materialnya
juga ringan. Hampir 90% bahan menggunakan kain dacess karena karakteristik bahan
jenis ini sesuai dengan desain yang telah dirancang. Bahan dacess memiliki karakteristik
langsai, ringan, dan tidak memiliki efek kilau. Interlining yang digunakan sengaja
11
memakai kain keras karena karakter bahan yang kaku sesuai dengan desain. Hiasan baju
menggunakan manik-manik, uang koin china, dan patchwork dari bahan bludru bermotif.
Avantgarde
Karakteristik bahan
Bahan yang digunakan untuk baju atasan sengaja memilih tile street warna kulit agar
terkesan seperti kulit asli. Bahan tile tadi akan dihiasi dengan patchwork kain bludru,
rangkaian manik-manik dan rangkaian uang koin china sehingga bahan tile tersamar.
Untuk cape terbuat dari bahan dacess yang dilapisi dengan kain keras dibentuk
menyerupai kerucut kemudian dirangkai sampai membentuk cape. Untuk pembuatan rok
juga sama seperti cape namun panjangnya hanya sebatas lutut, lalu ditambah dengan rok
lingkaran sepanjang mata kaki dan diberi hiasan rangkaian manik-manik di antara
potongan lutut. Headpiece cara pembuatannya sama dengan cape. Bahan diberi pelapis
kemudian dibentuk kerucut dan dirangkai.
12
D. Pola
Ukuran
Ukuran yang dibutuhkan untuk pembuatan busana yaitu:
Lingkar badan 1 : 73 cm
Lingkar badan 2 : 75 cm
Lingkar badan 3 : 64 cm
Lingkar pinggang : 64 cm
Lingkar panggul : 93 cm
Lebar muka : 27 cm
Panjang muka : 31 cm
Lebar punggung : 30 cm
Panjang punggung : 34 cm
Lebar punggung atas : 30 cm
Lebar bahu : 12 cm
Panjang sisi : 17 cm
Tinggi dada : 16 cm
Jarak dada : 14cm
Panjang rok pendek : 45cm
Panjang rok panjang : 110 cm
Panjang baju : 40 cm
13
Pola dasar badan
Keterangan:
Pola belakang
a. E-E1 = ½ lebar punggung, tarik garis vertikal keatas
b. D1-F = 1/6 lingkar leher + 0,5 cm
c. G-H = turun 5 cm
14
d. F-F1 = panjang bahu
e. B-B1 = 1/10 lingkar pinggang
f. B2-B3 = ¼ lingkar pinggang- 1 cm, dikurangi B-B1
Pola depan
a. H-H1 =turun 1cm
b. I-I1 = D1-F
c. I1-I2 = F1-F(lebar bahu)
d. I-J = D1-F ditambah 2 cm
e. J-K = panjang muka
f. J-J1 =turun 3 cm
g. L-L1 = ½ lebar muka
h. K-K1 = 1/10 lingkar pinggang
i. K2-K3 = ¼ lingkar pinggang +1 cm,dikurangi K-K1
j. K1-K4 = tinggi puncak dada
15
Keterangan :
1. Garis lengkung kerung lengan muka dibagi 3, 1/3 bagian bawah dibagi 2 dan
dihubungkan dengan bust point, untuk membentuk dart (kup) di kerung lengan
2. Garis lengkung kerung leher muka dibagi 4. Hubungkan titik 1/3 bagian bawah leher
dan ujung bahu dalam dengan bust point untuk membentuk dart (kup) di kerung leher
3. Garis bahu dibagi 3, 1/3 bagian luar bahu dihubungkan dengan bust point
4. Potong pola dasar blus pas badan sesuai dengan panjang bustier yang dikehendaki
5. Garis kelim bawah sisi bustier dibagi 3, 1/3 yang di sebelah kup dihubungkan dengan
ujung kup lengan
6. Buka potongan garis dari bahu menuju bust point dan tutup kup lengan dan kup leher
7. Buat potongan bagian muka bustier sesuia dengan model (perhatikan ukuran jarak
bust point dengan potongan atas bustier)
8. Bentuk potongan bust point kanan dan kiri dengan garis yang landai sehingga tidak
ada titik patah di bust point. Potong pola bustier sesuai pecah pola
16
Pola rok suai
17
Keterangan pola
A–D = Turun 18 cm
B–F =D–E
C – C1 = Naik 1 cm
a –b = Panjang Rok
a–d = Turun 18 cm
a – a1 = Turun 1 cm
c – c1 = Naik 1 cm
b–f =D–E
18
Pola lingkaran
m-n = 124 cm
19
3. Lipatlah garis m dan garis n supaya supaya m menyatu dengan m, dan n bersatu dengan n.
4. Lipatlah lagi agar m-m bersatu dengan n-n.
5. Seterusnya, lipat lagi hingga menjadi 16 lipatan seperti pada contoh di bawah
6. a-b 10 cm = lingkar lutut dibagi enam, dikurangi 1 cm
= (66 cm : 6 = 11 cm – 1 cm = 10 cm)
7. Potonglah garis b
8. Potonglah garis k agak melengkung.
20
21
E. Rancangan Harga
22
Contoh bahan:
23
24
25
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mata kuliah pameran semester ini mengacu pada trend fashion 2015 dengan tema
“rehabitat”. Istilah ini diambil dari kata rehabilitation (pemulihan) dan habitat. Tema pameran
dan gelar cipta busana semester ini adalah “rehabiart look” yang memiliki arti
menggabungkan unsur-unsur seni ke dalam busana. Penggabungan unsur ini akan
memberikan kesan unik, mewah, dan elegan. Tema besar ini terbagi menjadi empat sub-tren
lainnya yakni alliance, biomimetics, adroit, dan veracious.
Tema yang akan dibahas yaitu edifice yang merupakan pengembangan dari tema
alliance. Alliance mengungkapkan pentingnya elemen-elemen positif tradisi bagi kehidupan
setiap individu yang mampu menambah kualitas hidup dengan nilai-nilai spiritualbaru,
memberikan panduan gaya hidup yang lebih sesuai dengan akar budayanya. Tradisi dan
modernisasi akhirnya menjadi sebuah aliansi yang saling menguntungkan dalam konsep-
konsep kehidupan.
Tema edifice memberikan nilai tambah kualitas hidup yang unik bagi setiap individu.
Identitas kultural sebagai sumber inspirasi yang memberi sentuhan individual bagi
keseragaman gaya hidup berbasis teknologi tinggi. Tema edifice lebih mengacu pada
penyederhanaan motif dari berbagai motif yang sudah ada sehingga membentuk motif baru.
B. Evaluasi
27
DAFTAR PUSTAKA
28