Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

BUSANA KERJA
BLAZER, ROK DAN CELANA

Oleh :
SYOFRIANI
1302833

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA


PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2015
Kata Pengantar

Syukur allhamdulilah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT. karena berkat


rahmat dan hidayahnyalah penulis dapat menyelesaikan laporan pembuatan
Busana Kerja
Untuk itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih pada berbagai pihak
yang telah membantu /membimbing penulis dalam pembuatan Busana Kerja.
1. Ibu Hadiastuti, S.Pd sebagai pembimbing yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan pada penulis dalam pembuatan baju kemeja
pria dan celana pantaloon.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan.
3. Serta teman- teman yang telah membantu memberikan ide idenya.

Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah sebagai salah satu bahan
pembelajaran dalam mata kuliah BUSANA KERJA

Penulis menyadari bahwa pembuatan busana kerja ini jauh dari


kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Padang , Oktober 2015

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...1
B. Tujuan.2
C. Manfaat...2
BAB II PEMBAHASAN KEMEJA PRIA
A. Teori Singkat..3
B. Ukuran Baju5
C. Cara Mengambil Ukuran.5
D. Pembuatan Pola7
E. Rancangan Bahan14
F. Rancangan Kerja..15
G. Rancangan Harga.15
H. Rancangan Waktu16
I. Proses Kerja.16

BAB III PEMBAHASAN CELANA PANTALON


A. Teori Singkat..18
B. Ukuran Baju20
C. Cara Mengambil Ukuran.20

ii
D. Pembuatan Pola...21
E. Rancangan Bahan..24
F. Rancangan Kerja25
G. Rancangan Harga..25
H. Rancangan Waktu.26
I. Proses Kerja.26
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....27
B. Saran..27

Daftar Pustaka...................28

iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua.
Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu bhusana dan istilah yang
popular dalam bahasa Indonesia yaitu busana yang dapat diartikan
pakaian.

Namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit


perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi pakaian yang bagus atau
indah yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak di pandang,
nyaman melihatnya, cocok dengan pemakai serta sesuai dengan
kesempatan. Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri.

Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai


mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan
menampilkan keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi :

1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju,
rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet,
bra, celana dalam dan lain sebagainya.

2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak,


serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu,
tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-
lain.

1
3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah
keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain
sebagainya.

Berbusana adalah salah satu kebutuhan primer bagi manusia dan


dapat membedakan manusia. Pakaian tidak perlu mahal, asal enak dan
nyaman saat dipakai. Model pakaiannya juga yang cocok dengan bentuk,
umur, kesempatan, dan tujuan berpakaian.

B. TUJUAN
Tujuan penulis membuat laporan ini adalah sebagai berikut :
- Terampil dalam membuat busana kerja.
- Dapat mengetahui teknik dalam pembuatan blazer, rok dan celana serta
dpat mengmbil ukuran pria.

C. MANFAAT
Manfaat pembuatan laporan busana kerja adalah :
1. Mengetahui cara membuat pakaian kerja.
2. Merupakan tugas akhir dari perkuliahan busana kerja selama 16 kali
pertemuan.
3. Dapat memahami konsep-konsep dalam membuat pakaian kerja.
4. Mengetahui langkah-langkah dalam membuat pakaian kerja.
5. Dapat mengetahui teknik dalam pembuatan busana kerja, baik dalam
teknik menjahit, membuat pola maupun mengambil ukuran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
BLAZER

A. TEORI SINGKAT
Busana kerja merupakan pakaian yang digunakan untuk bekerja. Busana
kerja terbagi menjadi 2 yaitu busana kerja yang digunakan di dalam ruangan dan
di luar ruangan. Busana kerja yang digunakan didalam ruangan seperti daster
yang digunakan di dalam rumah, busana kerja yang digunakan diluar ruangan
yaitu blazer, kemeja, pantalon dan rok.

Blazer merupakan salah satu pakaian kerja yang digunakan diluar ruangan.
Blazer terbagi menjadi 2 jenis yaitu untuk kesempatan formal dan informal.
Blazer yang digunakan pada kesempatan formal memiliki beberapa karakteristik
yaitu lengan yang digunakan terdiri dari 2 pola atau biasa disebut dengan lengan
jas, kerah yang digunakan yaitu kerah rever. Sementara itu karakteristik untuk
blazer yang digunakan untuk kesempatan informal yaitu lengan yang digunakan
terdiri dari 1 pola , kerah yang digunakan tidak harus kerah rever.

Dalam pemilihan busana kerja terutama blazer hal-hal yang perlu


diperhatikan yaitu model, kesempatan, bahan, warna dan motif. Syarat dari
busana blazer itu sendiri yaitu model kerah, saku, kup atau garis hias, lengan jas,
belahan tengah muka dan lubang kancing, lining dan interlining serta padding.

3
DESAIN BLAZER

4
B. UKURAN BAJU
- Lingkar badan : 96 cm
- Lingkar pinggang : 84 cm
- Lingkar panggul : 110 cm
- Lebar muka : 33 cm
- Lebar punggung : 35 cm
- Panjang punggung : 38 cm
- Panjang bahu : 13 cm
- Panjang lengan : 56 cm
- Lingkar ujung lengan : 24 cm
- Panjang baju : 55 cm
- Lingkar siku : 30 cm
- Lingkar lubang lengan : 50 cm
- Lingkar pangkal lengan :

C. CARA MENGAMBIL UKURAN


a. Lingkar leher = Di ukur sekeliling lingkar leher terbesar dengan
meletakan jari telunjuk ditekuk leher mulai dari kanan kekiri.
b. Lingkar badan = untuk mengmbil ukuran lingkar badan dilkukan
dengan 2 cara yaitu
- Diukur sekeliling badan terbesar dalam keadaan bernafas, kemudian
ditambah kelonggaran sebanyak 4 centimer.

5
- Diukur mulai dari belahan tengah depan kemeja sampai pada sisi
jahitan samping tepat pada ketik kemeja
c. Lebar punggung = diukur dari puncak bahu kiri sampai ujunng bahu
kanan.
d. Panjang punggung = diukur mulai dari ruas tulang leher belakang
hingga batas garis pinggang.
e. Panjang baju = diukur dari pangkal leher hingga panjang yang
diinginkan
f. Panjang lengan = diukur dari ujung bahu terendah hingga
panjang yang diinginkan. Untuk lengan pendek sampai siku dan untuk
lengan panjang diukur sampai pergelangan tangan.
g. Lingkar siku = diukur sekeliling siku ditambah 4 cm.
h. Lingkar lubang lengan =diukur sekeliling lengan ditambah 2 atau
diukur lingkar lengan muka dan belakang pada pola yang telah di
ubah.
i. Lingkar pangkal lengan = diukur sekeliling pangkal lengan dan
beri kelonggaran

6
D. PEMBUATAN POLA
POLA DASAR BADAN DAN PEMECAHANNYA
DEPAN DAN BELAKANG

7
Pola lengan

Pola kerah

8
KETERANGAN POLA
1. Pola dasar badan
A B = ukuran lingkar badan.
A C = lingkar badan ditambah 1 cm.
B B1 = 1,5 cm.
B1 D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal ketitik E.
B B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm. Atau bisa juga 7-8 cm

Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).

C C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus


(garis bantu).
B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi nama titik
B3
B3 B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan dihubungkan dengan
garis tegas.
B1 G = panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis horizontal
kekiri dan beri nama titik H.
G1 F1 = lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).

Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4 menuju F1
terus ke F seperti gambar.
D D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit kup)
dikurang 1 cm.
D D2 = 1/10 lingkar pinggang.
D2 D3 = 3 cm (besar lipit kup).

9
Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai kegaris badan (G
dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan dengan titik D2 dan D3 menjadi
lipit kup.
D D1 = ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm untuk koup.
D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian belakang.

Pola bagian muka :

A A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm atau 7 cm


A A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm atau 8 cm

Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola muka).


A1 C2 = ukuran panjang bahu.
A3 F2 = lebar muka.

Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar kerung lengan


bagian muka).
E E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).
E1 E4 = lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit kup dan 1
cm untuk membedakan pola muka dengan belakang).
E1 E2 = 1/10 lingkar pinggang.
E2 E3 = 3 cm (besar lipit kup).

E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris tengah bahu.
E2 J = ukuran tinggi dada.

10
Dari J dibuat garis sampai ke J1.
J1 J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3 membentuk lipit
kup.
FI = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik J1.
J1 K = 2 cm.

Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan dengan titik


K.
I1 K = I2 K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran I1 ke K.
E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis sisi badan
bagian muka.

E. RANCANGAN KERJA

Menentukan model
Mengambil ukuran
Membuat pola dan pecah pola
Merancang bahan, harga, dan waktu
Meletakkan pola pada bahan
Menggunting pola
Memotong bahan
Menjahit
Pengepressan
Finishing

11
F. RANCANGAN HARGA

Volume Harga
No Nama Bahan Spesifikasi
Jumlah Satuan Satuan Jumlah

1 Bahan Utama Semi Wol 4.5 Meter 36000 162000

2 Furing Hvl 1 Meter 7000 7000

3 Furing Hero 1 Meter 12000 12000

4 Pelapis Gula 1 Meter 16000 16000

5 Kancing Jas 3 Buah 500 1500

6 Benang Biasa 3 Buah 2000 6000

7 Obras 1 Pasang Lengan 5000 5000

8 Lubang Kancing Ukuran 32 3 Buah 1000 3000

9 Padding Jas 1 Pasang 10000 10000

Jumlah 222500

HargaJual = Rp. 222.500 + Rp. 150.000


= Rp. 372.500
Jadi harga jualnya adalah = Rp. 375.000

12
G. RANCANGAN WAKTU

No JenisKegiatan Waktu
1 Menentukan model &menganalisis model 15 menit
2 Mengambil ukuran 15 menit
3 Membuat pola dan pecah pola sesuai model 45 menit
4 Merancang bahan, harga, dan waktu 45menit
5 Menggunting pola 15 menit
6 Meletakkan pola pada bahan 5 menit
7 Memotong bahan 15 menit
9 Menjahit kemeja 600 menit
10 Pengepressan 10 menit
12 Finishing 15 menit
Total Waktu 765 menit

H. PROSES KERJA
1. Menjahit garis princess dan setikan hias.
2. Menjahit kantong vest
Beri tanda pada bahan utama dan buat persegi panjang
dengan ukuran lebar kantong 12-13 cm dan lebar vest 1.5
2 cm.
Gunting bahan utama untuk vest dengan mengambil kain
serong dengan ukuran 15 X 5 cm sebanyak 2 lembar dan
beri pelapis.

13
Gunting furing untuk bagian dalam kantong dengan ukuran
15 X 30 cm dan beri lapisan bahan utama pada bagian atas
bahan furing.
Letakkan bahan untuk vest pada setengah tinggi kotak yang
telah dibuat pada bagian luar bahan utama dengan bagian
baik bertemu. Letak bahan untuk vest pada bagian bawah
kotak sementara untuk bagian atas kotak diletakkan furing
tanpa bahan utama. Pastikan bagian furing yang
menggunakan bahan utama saat dilipat menghadap keluar.
Jahit bahan tersebut dari bagian dalam bahan utama pada
bagian atas dan bawah kotak. Pastikan ujung jahitan pas
pada ujung tanda, jika berlebih atau kurang maka akan
berdampak pada lebar kantong.
Lipat bahan untuk vest dan jahit dengan setikan jarang, hal
yang sama dilakukan pada bahan furing.
Gunting-gunting setikan jarang tersebut untuk
mempermudah saat membuka jahitan nanti.
Lipat vest 1.5 cm 2 cm kemuadian jahit dengan setikan
jarang kembali, gunting-gunting kembali jahitan tersebut.
Gunting bagian kantong pada bahan utama pastikan saat
menggunting bagian ujung kantong digunting segitiga.
Masukkan vest dan bagian furing kedalam kantong yang
telah digunting tadi.
Lipat furing dan jahit pada bagian atas kantong setelah itu
jahit sisi kantong hingga bagian furing.
Buka setikan jarang dan lakukan pressing.
3. Menyatukan bagian tengah muka dengan lapisan dalam.
4. Menyatukan sisi dan bahu bahan utama dan furing.

14
5. Memasang kerah
Untuk kerah yang menggunakan lipit, beri tanda pada lipit
yang akan dibuat terlebih dahulu.
Kedua bagian kerah, kerah yang menggunakan lipit dan
kerah jas menggunakan pelapis.
Satukan bagian belakang kedua kerah.
Jahit lipit terlebih dahulu.
Satukan bagian kerah ke bahan utama, pastikan tengah
belakang kerah dan tengah belakang bahan utama bertemu.
Jahitkan pula bagian lapisan dalam ke bagian kerah.
Gunting gunting bagian leher tersebut kemudian setik
dari bagian furing.
6. Memasang padding
Padding yang akan digunakan terlebih dahulu kemudian
ditipiskan dengan cara mengurangi isi dari padding
tersebut kemudian jahit atau jelujur padding tersebut agar
lebih tahan lama setelah itu lakukan pressing.
Tentukan bagian tengah padding.
Letakkan pada bahan utama dengan bagian yang panjang
kea rah tengah muka.
Lekatkan sekeliling padding menggunakan fiselin gula atau
fiselin biasa.
7. Kelim
Kelim bagian bawah baju menggunakan jahitaan mesin
dengan cara balikkan baju tersebut sehingga bagian buruk
menjadi diluar.

15
Jahit mesin pada bagian bawah baju. Pastikan saat menjahit
kelim bagian bahan utama dan furing memiliki selisih 1.5
2 cm.
Setelah dijahit, lekatkan bagian kelim tersebut ke bahan
utama agar letak kelim tidak berubah ubah.
8. Memasang lengan
Satukan bagian muka dan belakang lengan.
Tentukan bagian puncak lengan.
Setik jarang pada bagian kerung lengan sebanyak 2 kali, 1
pada bagian atas pola dan 1 pada bagian bawah pola
dengan jarak setikan jarang dengan pola 2 3 mm.
Jahit bagian sisi lengan.
Beri kerutan sedikit dengan cara menarik setikan jarang
tersebut sambil dilakukan pressing pada bagian kerutan
agar pada saat menjahit tidak terdapat kerutan.
Pasangkan lengan ke bagian badan dengan tanda puncak
lengan sebagai acuan.
Untuk finishing lengan gunakan rompok pada bagian
kerung lengan. Rompok bisa menggunakan jahitan mesin
atau dengan sum tangan.
9. Kelim ujung lengan
10. Setiap langkah kerja harus diselingi dengan pressing.

16
BAB III
PEMBAHASAN
Celana Pantalon

A. TEORI SINGKAT

Celana adalah pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata


kaki, kadang-kadang hanya sampai lutut, yang membungkus batang kaki
secara terpisah, terutama merupakan pakaian lelaki. Ada dua kategori
umum dari celana yaitu celana pendek (dengan ukuran dari pinggang
sampai lutut atau kurang) celana panjang (dengan ukuran dari pinggang
sampai tumit).

Pembahan mode pantalon pria tidak secepat seperti mode celana


panjang wanita. Pada era 1970an pria gemar mengenakan cutbray, yaitu
pantalon berpotongan lebar di bagian bawah sehingga menutup seiuruh
sepatu, panjangnya sampai menyentuh lantai. Gaya ini sangat kontras
dengan dekade sebelumnya, yaitu model jengki .

Celana model jengki adalah model celana yang pada bagian pipa
celananya cenderung sempit dan panjangnya menggantung di atas mata
kaki. Hingga dekade tahun 1980-an potongan pantalon tetap longgar
namun diberi pleats (lipatan pada pinggang). Baru pada dekade 1990-an
sampai tahun 2000-an potongan pantalon berubah menjadi ramping.
Bagi pria yang tidak terlalu mengikuti mode pantalon, pemilihan
pantalon lebih disesuaikan dengan proporsi tubuhnya.Potongan celana

17
yang bagus tergantung pada ukuran perut dan pantat pemakainya,
panjang kaki, tinggi panggul, dan lebar bagian bawah celana. Bernhard
Raetzel dalam buku Gentlemant, aTuneless Fashion menyarankan
ukuran lebar ujung celana sekitar 2/3 dari panjang sepatu.Pria yang
memiliki tubuh ramping akan terlihat bagus mengenakan celana bila
memilih mode! celana yang tidak menggunakan pleats, dan bila
mengingmkan model celana yang menggunakan pleats pada bagian
pinggang, maka pilihlah model celana yang menggunakan pleats satu.

Pria yang memiliki perut besar lebih baik mengenakan model celana
dengan dua pleats. Model ceiana panjang untuk pergi ke kantor
atau7keacara-acara formal cenderung klasik dan elegan, dibagian depan
pinggang diberi dua pleats agar si pemakai merasa lebih nyaman untuk
duduk maupun bergerak, dan benda-benda yang dimasukkan ke dalam
saku celana tidak akan terlalu kelihatan menonjol.

Pleats yang bagus akan " jatuh "dengan rapi ke bawah, tidak tampak
terbuka maupun miring. Crease (lipatan setrika) di depan pipa celana
barus lurus, membelah tempurung lutut dan jatuh tepat di bagian
tengah sepatu. Crease di bagian bawah celana panjang sebaiknya sedikit
tertekuk di atas sepatu. Bagian bawah pipa celana bisa dilipat ke dalam
(dikelim) atau dilipat ke luar (cuff)Menurut standar Eropa, ujung celana
jatuh ditumlt, sedangkan menurut ukuran standar Amerika ujung celana
sedikit lebih naik dibandingkan standar Eropa.

18
DESAIN CELANA PANTALON

19
B. UKURAN CELANA
- Lingkar Pinggang = 82 cm
- Panjang Celana = 96 cm
- Lingkar Pesak = 60 cm
- Lingkar Paha = 70 cm
- Lingkar Lutut = 60 cm
- Lingkar Kaki = 44 cm
- Panjang Lutut = 52 cm

C. CARA MENGAMBIL UKURAN


a. Lingkar pinggang = diukur sekeliling pinggang mulai dari tengah
muka ditambah 1 centimeter.
b. Lingkar pesak = diukur mulai dari garis pinggang pada tengah
muka hingga ke bawah kedua paha terus ke pinggang belakang
pada tengah belakang.
c. Lingkar paha = diukurpada paha terbesar dan meteran agak
dimiringkan.
d. Lingkar panggul = diukur pada panggul terbesar sekeliling panggul
ditambah 4 centimeter.
e. Panjang celana = diukur mulai dari pinggang sampai panjang yang
diinginkan.
f. Lingkar lutut = diukur sekeliling lutut
g. Lingkar kaki = diukur sekeliling ujung kaki untuk menentukan
besar pipa celana
h. Panjang lutut = diukur dari pinggang hingga lutut.

20
D. PEMBUATAN POLA
POLA DASAR CELANA

21
KETERANGAN POLA
a. Pola Dasar Celana
Bagian Muka
Ambil titik A, Buat garis mendatar dan garis tegak lurus kebawah
AC = Panjang Celana
AB = 1/3 Lingkar Pesak + 5 cm
Buat garis mendatar ke kiri dan kanan
B-D+B-E = Lingkar Paha 4 cm
DF = F G = 3 cm
Buat garis tegak sampai A, beri nama titik H
H-I = 1 cm
Hubungkan titik I ke G dengan garis lurus terus ke D dengan garis
melengkung
I-Y = 1/10 Lingkar Pinggang
YK = L M =2 cm
IN = Lingkar Pinggang + 4 cm untuk coupnad
NO = 3 cm
OP = 13 cm
Hubungkan O-P dengan garis lurus (untuk saku samping)
AQ = Panjang Lutut
Q-R+Q-S = Lingkar Lutut 2 cm
C - C1 + C - C11 = Lingkar Kaki 2 cm
H - H1 = 4 cm
I - I1 = 18 cm

22
Bagian Belakang
Pola bagian belakang dibuat berdasarkan pola bagian depan
Pindahkan pola celana bgian muka
Garis sisi celana bagian pinggang diberi nama titik A
AC = Lingkar Pinggang + 2 cm
B =A-C
B - B1 = 2 cm
DE = 5 cm
Buat garis datar ke kanan melewati pola
EF+E-H = Lingkar Panggul
I-Y = 8 cm
Hubungkan titik C - H dengan garis lurus terus ke Y dengan garis
melengkung
KM = L - N = 4 cm
dari garis Y - M Dinakikkan 2 cm, hubungkan dengan garis
melengkung

23
E. RANCANGAN BAHAN

24
F. RANCANGAN KERJA

Menentukan model
Mengambil ukuran
Membuat pola dan pecah pola
Merancang bahan, harga, dan waktu
Meletakkan pola pada bahan
Menggunting pola
Memotong bahan
Menjahit
Pengepressan
Finishing

G. RANCANGAN HARGA
NAMA VOLUME HARGA
NO SPESIFIKASI
BAHAN JUMLAH SATUAN SATUAN JUMLAH
Bahan
1 Maxistar Wol 1.25 meter 50000 62500
2 Benang Putra 1 buah 1500 1500
3 Hak Celana 1 pasang 500 500
4 Trubuenes 0.25 meter 16000 4000
5 Obras 1 celana 5000 5000

25
6 Furing Hvl 0.25 meter 7000 1750
7 Ritsluiting Bagus 1 Buah 2000 2000
JUMLAH = 77250

HargaJual = Rp. 77.250 + Rp. 75.000


= Rp. 152.250
Jadi harga jualnya adalah = Rp. 152.000

H. RANCANGAN WAKTU

No JenisKegiatan Waktu
1 Menentukan model &menganalisis model 15 menit
2 Mengambil ukuran 15 menit
3 Membuat pola dan pecah pola sesuai model 45 menit
4 Merancang bahan, harga, dan waktu 45menit
5 Menggunting pola 15 menit
6 Meletakkan pola pada bahan 5 menit
7 Memotong bahan 15 menit
9 Menjahit celana 180menit
10 Pengepressan 10 menit
12 Finishing 15 menit
Total Waktu 345menit

I. PROSES KERJA
a. Gunting bahan, peletakan bahan sesuai dengan rancangan bahan.
b. Jahit kupnat dan plui terlebih dahulu.

26
c. Selesaikan bagian yang sulit seperti gulbi, saku sisi dan saku klep
d. Jahit pipa celana.
e. Jahit bagian pesak.
f. Pasangkan belt loop dan hak terlebih dahulu, setelah itu pasang
ban pinggang.
g. Selesaikan bagian bawah celana dengan sum silang.
h. Pressing akhir.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik jahit dan
bahan yang digunakan pada masing-asing jenis busana berbeda-beda.
Pemilihan bahan disesuaikan dengan si pemakai dan teknik jahit yang
digunakan disesuaikan dengan kesempatan dari busana tersebut.

B. SARAN
Dalam pembuatan busana harus menggunakan ukuran dan bahan
yang tepat agar nyaman digunakan oleh pemakai.

27
DAFTAR PUSTAKA

Job sheet celana panjang


Job sheet kemeja pria
Modul busana pria

28
29

Anda mungkin juga menyukai