POLA MANUAL 2
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Prak. Pola Manual 2 dengan dosen
pengampu :
Dibuat oleh,
Feri Andrian
19440014
2G5
2020/2021
Sejarah Celama
Celana dewasa ini merupakan bagian dari pakaian manusia. Dari mana
asal muasal celana? Celana adalah pakaian luar yang menutupi tubuh dari
pinggang hingga mata kaki. Celana telah dipakai oleh kaum lelaki dari masa ke
masa. Kemungkinan besar celana berasal dari timur. Di kawasan Eropa, celana
pertama kali dipakai oleh suku Gauls dan ras Germanic tertentu. Sejak awal
abad ke-12, hose, celana yang merupakan gabungan 2 pipa, seperti stocking
masa kini, mulai dipakai sebagai pakaian laki-laki. Pada abad ke-15 dan abad
ke-16, diperkenalkan banyak istilah untuk menyebut celana, seperti trunk, hose,
round hose, venetians, dan sebagainya. Namun demikian, setiap bangsa atau
negara mengembangkan model celana sendiri-sendiri.
Celana tetap disukai sampai dengan abad ke-19 dan kemudian tampil
lebih sempit atau lebih lebar sesuai dengan selera yang berkembang. Celana
sepanjang lutut (kneebrechees) diakui sebagai pakaian formal yang dikenakan
hingga tahun 1820. Model celana ini sejak pemerintahan Louis XIV di Prancis,
akan tetapi kemudian menghilang sejak Revolusi Prancis (1789) dan kemudian
digantikan celana sepanjang kaki (trousers) yang hanya dipakai oleh
masyarakat kelas bawah dan pelaut. Namun pada abad ke-20, model celana ini
berkembang terutama untuk seragam persidangan di pengadilan oleh Inggris
dan negara-negara jajahannya. Pada masa kini, celana sepanjang lutut
merupakan pakaian olahraga terutama untuk pendaki gunung.
Sistem soekarno
muka terlebih dahulu, dilanjutkan pola bagian belakang. Pola bagian belakang
digambar dengan cara menjiplak pola bagian muka, kemudian diubah sesuai
rumus Soekarno. Ukuran yang digunakan untuk membuat pola celana panjang
lingkar panggul, tinggi duduk, panjang lutut, ½ lingkar lutut dan ½ lingkar kaki.
Berikut ini merupakan urutan pembuatan pola celana panjang wanita sistem
Soekarno :
(gambar d)
5 cm 5 cm 5 cm
b.
a. 20 cm
20 cm
25 cm
2 cm
½ lingkar pinggang + 5 cm
3 cm
c.
6 cm
½ lingkar pinggang + 4 cm
3 cm
d.
4 cm
sejumlah 2 buah yaitu kanan dan kiri. Penggunaan kupnat pada bagian muka
memberi tempat pada perut. Pola pada garis lingkar kaki yang diturunkan ½
cm diduga bahwa hasil jatuhnya celana pada kaki lebih tepat karena apabila
dipakai lingkar pesak akan tertarik keatas dan dapat mengurangi panjang
celana, dengan diturunkan ½ cm letak lingkar kaki tetap berada pada garis
lurus. Pola lingkar pesak belakang lebih panjang dibandingkan pola bagian
jatuhnya bagian lutut akan lebih tepat dibandingkan dengan pola yang tidak
Pori
Berikut ini, adalah cara mengambil ukuran untuk pembuatan pola celana
wanita sistem Porrie Muliawan :
Cara membuat pola celana wanita dengan sistem ini, yaitu membuat
pola bagian depan terlebih dahulu, lalu pola tersebut digunakan untuk membuat
pola bagian belakang. Pada sistem pola ini, bentuk pola bagian pesak, diukur
menggunakan ukuran tinggi duduk. Sebagai kontrol bagian paha, ukuran yang
digunakan adalah ukuran lingkar panggul, yaitu ¼ lingkar panggul. Kupnad
bagian depan celana ada 1 buah, di bagian tengah, begitupun kupnad bagian
belakang. Untuk pola sistem ini, tidak menggunakan letak lutut. Garis pipa
celana ditarik langsung dari pesak menuju batas bawah celana. Pada pola
belakang, bagian pinggang naik 2cm dari garis lurus. Sedangkan bagian bawah
celana, tetap lurus sesuai garis yang sudah ada.
Pola celana sistem Charmant adalah salah satu teknik pembuatan pola
yang berasal dari Belanda (Charmant, 1990:12). Untuk mendapatkan bentuk
celana sesuai model maka perlu dibuat polanya. Untuk mendapatkan pola
celana sesuai bentuk tubuh maka diperlukan macam-macam ukuran sesuai
sistem.
Aldrich
Pola belakang celana, di bagian pinggangnya naik 2cm dari garis lurus,
sedangkan bentuk bagian bawah celananya melengkung.
Tabel 2.1 Cara Pembuatan Pola Celana Wanita Sistem Aldrich
1. Keterangan Pola Muka
Buat siku-siku ke dua arah dari nol
0-1 : tinggi duduk, buat siku-siku melintang
0-2 : pinggang ke pinggul, buat siku-siku melintang
0-3 : pinggang hingga ke lantai, buat siku-siku melintang
1-4 : setengah ukuran 1-3 dikurangi 5 cm, buat siku-siku
melintang
1-5 : seperduabelas ukuran pinggul, ditambah 1,5, buat siku-siku
naik hingga 6 dan 7
6-8 : seperempat ukuran pinggul ditambah 0,5 cm
5-9 : seperenambelas ukuran pinggul ditambah 0,5 cm
7-10 : 1 cm, Sambung 10-6 dan 6-9 dengan kurva yang
menyentuh titik
10-11 : seperempat pinggang ditambah 2,25 cm
3-12 : setengah lebar pipa bawah dikurangi 0,5 cm
4-13 : ukuran 3-12 ditambah 1,5 cm
3-14 : setengah lebar pipa bawah dikurangi 0,5 cm
4-15 : ukuran 4-13
2. Keterangan Pola Belakang
5-16 : seperempat ukuran 1-5, buat siku-siku naik hingga 17
pada garis pinggul, 18 pada garis pinggang
16-19 : setengah ukuran 16-18
18-20 : 2 cm
20- 21 : 2 cm
21-22 : seperempat pinggang ditambah 4,25 cm
Sambung 21-22 menyentuh garis horizontal dari 0
9-23 : setengah ukuran 5-9
23-24 : 0,5 cm. Sambung 21-19 dan 19-24
17-25 : seperempat pinggul dimbah 1,5 cm
12-26 : 1 cm
13-27 : 1 cm
14-28 : 1 cm
15-29 : 1 cm
21-30 : setengah ukuran 21-22. Buatlah siku-siku turun dari garis
2122. Buatlah sebuah kupnad pada garis ini, lebar 1,25 cm dan
panjang 8 cm
praktis
Pola sistem praktis adalah pola yang diciptakan oleh Yogko Soedarmo.
Ukuran yang digunakan untuk membuat pola celana panjang wanita yaitu
panjang celana, lingkar pinggang, lingkar panggul, tinggi duduk, lingkar paha,
½ lingkar lutut dan ½ lingkar kaki. Pola yang terlebih dahulu dibuat adalah pola
digambar dengan cara menjiplak pola bagian muka kemudian diubah sesuai
rumus praktis. Berikut ini adalah urutan pembuatan pola celana panjang
(gambar d)
5 cm 5 cm
5 cm
a. b.
20 cm
20 cm
25 cm
2 cm
½ lingkar pinggang + 5 cm
c.
6 cm
½ cm
½ lingkar pinggang + 4 cm
d.
4 cm
½ cm
Pola celana sistem praktis pada bagian muka tidak mempunyai
baik karena tidak ada tempat untuk perut sehingga apabila dipakai
perut akan menonjol, garis pinggang terletak pada garis lurus. Lingkar
pesak bagian belakang lebih panjang dari lingkar pesak bagian muka
hasilnya kurang baik karena ketika celana dipakai bagian kaki akan
tertarik keatas sehingga letak lingkar kaki tidak berada pada garis
1. Lingkar pinggang = 66 cm
2. Tinggi duduk = 23 cm
3. Lingkar panggul = 96 cm
4. Panjang celana = 90 cm
Constructed Waist
Leather Label
Chino – Style
Pocket
Double Back Yoke
Button Fly
Jeans Pockets
Comfort Stretch
(1-3% Elastance)
‘Sureshot’ Crotch
Tapered Knee
Panel
Elastic Cuff
Sumber :heygents.com.au
Daftar Pustaka