Anda di halaman 1dari 28

PERENCANAAN PRAKTEK

PEMBUATAN BLUS BUTTON DOWN DENGAN MOTIF BATIK

DISUSUN OLEH :

KADEK SUBUDI

07

XII BUSANA

SMK NEGERI 2 SINGARAJA


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
A. PENGERTIAN BLUS
Blus ilah busana luar wanita bagian atas, yang panjang umumnya sampai panggul
atau lebih pendek, baik dipakai dimasukkan ke dalam rok, sedangkan blus yang
panjangnya melewati batas panggul disebut tunik. Blus dikenakan untuk pasangan rok
atau celana. Blus dibagi menjjadi dua kategori yaitu :
1. Tuck –in (diselipkan)
Panjang tuck- in blouse rata-rata 10 cm hingga 18cm di bawah garis pinggang
atau tergantung mode serta penggunaannya.

2. Overblouse (blus luar)


Panjang “overblouse” biasana dimulai dari garis pinggang, dan memanjang ke
bawah sampai paha (tergantung tren mode ang sedang di kembangkan)

B. JENIS- JENIS BLUS


Beberapa jenis blus ini perlu untuk kita ketahui karena mempunyai
penamaan yang berbeda-beda.
NO NAMA BLUS KETERANGAN
1. Assimetric blouse Blus ini didesain dengan potongan kurve
menyamping yang secara keseluruhan
penampilannya tidak simetris

1
2. Polo
Merupakan salah satu jenis blus yang dipakai
untuk olahraga. Blus ini terbuat dari bahan kaos
dengan garis leher bulat.

3. Betinna blouse Blues ini dibuat dari bahan kemeja dengan leher
bukuan lebar dan baju penuh bejumbai dari
bahan katun motif

4. Suit Merupakan blus yang digunakan bersama


dengan celana ataupun rok yang terbuat dari
bahan yang sama. Umumnya blus model ini
banyak dipakai sebagai pakaian kerja kantoran.

5. Blouson Atasan sepanjang panggul dengan tali kur dalam


keliman bawah elastik, sehingga bila ditarik
membuat kerutan sekitar panggu

6. Surplice Merupakan salah satu model blus yang dijahit


dengan garis leher V yang rendah. Blus jenis ini
akan membuat pemakaianya terlihat lebih tinggi
dan feminim karena mampu memberikan kesan
leher yang jenjang

2
7. Peasant Blus model Peasant ini dipenuhi dengan banyak
kerutan seperti di bagian pinggang,Blus jenis ini
mampu memberikan kesan feminim dan anggun.

8. Empire Blus jenis Empire ini memiliki garis hias di


bagiab dada seperti baby doll cut.

9. Button Down Blus jenis ini hadir dengan kancing hingga ke


bagian bawah di bagian depannya

10. Dolma sleeve blouse Modelnya dengan potongan lengan longgar dan
lebar pada bagian lengan atas

11. Hidden Button Down Merupakan jenis blus dengan kancing hingga ke
bawah pada bagian depannya. Hanya saja
kancingnya tersembunyi sehingga blus ini
terkesan tidak memiliki kancing

3
12. Draped blouse Model atasan dengan bagian garis leher
dibiarkan lepas menggantung

13. Halterneck blus Model blus dengan leher yang seolah-olah


menggantung ini ditalikan disekitar leher dengan
membiarkan pundak serta punggungnya terbuka

16. Middy Busana dengan model kerah kelasi (matrus)


terdiri dari blus panjang dengan model lengan
panjang

17. Tunic blouse Model atasan berbentuk selongsong yang


longgar sepanjang paha ini bisa dipakai dengan
rok bawah/celana

18. Wrap blouse Model blus yang melilit sekitar tubuh bagian
atas ini tanpa menggunakan kancing dan hanya
dililitkan dengan pita

4
5
MEMBUAT PECAH POLA BLUS

A. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT PECAH POLA BLUS

Pecah pola (pecah model, bahasa Inggris: patter drafting) adalah proses
\mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model busana. Caranya
antara lain dengan memindahkan lipit, memoting, menyambung, atau
memanjangkan dan memendekkan (menambahkan atau mengurangi ukuran) pada
bagian-bagian tertentu pada pola dasar. Berikut langkah-langakah membuat pecah
pola blus.
a. Siapkan pola dasar blus
Untuk menciptakan suatu busana memerlukan pola dasar yang telah dibuat
sesuai dengan ukuran si Pemesan. Ketepatan membuat pola dasar sangatlah
mempengaruhi hasil pakaian yang akan dibuat. Untuk mendapatkan hasil
karya pakaian yang baik dan sesuai keinginan si Pemesan perlu melewati
beberapa proses penciptaan busana. Proses itu diawali dari merancang,
mendesain, mengukur badan dan membuat pola dasar.

b. Jiplak pola dasar badan depan dan belakang serta pola dasar lengan memakai
kertas dorslag merah biru.

c. Membuat garis lurus untuk membantu meletakkan garis TM TB Pola


d. Garis TM TB pola dasar dipanjangkan dari pinggang 19cm atau sesuai
dengan tinggi panggul sebagai patokan membentuk blus bagian bawah.

6
e. Pola depan : bagian bawah diukur ¼ lingkar panggul + 1cm
f. Pola belakang : bagian bawar diukur ¼ linggkar panggul -1cm
g. Bagian sisi pola depan dan belakang ditambah 1 atau 2cm untuk kelonggaran,
ketiak diturunkan 1cm
h. Bentuk garis sisi dapat lurus ke bawah atau mengukuti bentuk pinggang,
kemudian serong kea rah panggul. Landaikan pertemuan antara garis
pinggang dan panggul.

i. Jiblak ulang pola yang telah ditambah ukurannya.


j. Hasil jadi pola blus

7
LATIHAN MEMBUAT PERENCANAAN PRAKTEK
A. PERENCANAAN PRAKTEK MEMBUAT BLUS
 Desain
 Analisis desain
1. Style desain
2. Detail desain
3. Bukaan desain
4. Bahan
5. Kesempatan
 Alat dan bahan
 Pola kecil
 Rancangan bahan
 Rancangan harga
 Langkah-langkah kerja

8
DESAIN
BLUS BUTTON DOWN DENGAN MOTIF BATIK

9
ANALISIS DESAIN

1. Style : Blus Button Down dengan Motif Batik


2. Detail : - Ukuran blus menggunakan ukuran (L)
- Menggunakan kerah setengah tegak
- Menggunakan lengan licin 1/3
- Terdapat kupnap pada TM dan TB
- Panjang Baju sampai panggul
3. Bukaan : Pada TB dengan menggunakan kancing.
4. Bahan : Kain Batik
5. Kesempatan : Kerja

10
ALAT DAN BAHAN

 Alat Dan Bahan Membuat Pola Blus


No Nama Bahan Contoh Bahan
1. Pensil

2. Penghapus

3. Buku custome

4. Penggaris pola kecil

5. Sekala

6. Penggaris

11
7. Pensil / polpen hitam dan
merah biru

8. Lem kertas

9. Kertas dorslag

10. Kertas coklat

11. Penggaris pola besar

12. Gunting kertas

12
 Alat pemindah dan penanda pola
No Nama Bahan Contoh Bahan
1. Jarum / peniti

2. Kertas karbon

3. Rader

4. Kapur jahit

 Bahan Utama Membuat Blus


No Nama Bahan Contoh Bahan
1. Kain batik

 Bahan pelengkap membuat blus


No Nama Bahan Contoh Bahan
1. Kain keras

13
2. Kancing

3. Benang

 Alat-alat Menahit Blus


No Nama Bahan Contoh Bahan
1. Gunting kain

2. Mesin jahit

3. Pendedel

14
4. Mesin obras

5. Setrika

 Finishing
No Nama Bahan Contoh Bahan
1. Jarum jahit tangan

15
UKURAN YANG DIPERLUKAN

Lingkar Badan : 92cm


Lingkar Pinggang : 74cm
Lingkar Leher : 37cm
Panjang Muka : 33cm
Lebar Muka : 34cm
Panjang Punggung : 38cm
Lebar Punggung : 35cm
Lebar bahu : 13cm
Tinggi Dada : 15cm
Panjang Sisi : 17cm
P. Lengan pendek : 23cm
P. Lengan Panjang : 56cm
Li. Kerung Lengan : 46cm
Lingkar Lengan : 34cm
Li. Pergelangan Lengan : 20cm
Tinggi Puncak Lengan : 13cm
Jarak payudara : 18,5 cm
Panjang baju : 60cm
Tinggi Panggul : 19cm
Lingkar Panggul : 99cm

16
POLA DASAR
( skala ¼)

A. Pola Dasar Badan

 Keterangan Pola Dasar Blus (TM)


A-B : 1/6 Lingkar Leher + 1cm
B-C : Panjang Muka
A-E = C-D : ¼ Lingkar Badan + 1
E-D : Tarik memanjang
A-A1 : 1/6 lingkar leher + 1
A1-A2 : panjang bahu
A2=A3 : turun 4cm (Tarik garis A1-A3)
B-B1 : Turun 5cm
B-B2 : ½ lebar muka
C-C1 : ¼ Lingkar pinggang + 1 + 3 (kupnat)
C-C1 : 1/10 Lingkar Pinggang + 1 C2-C3 : 3cm
Tinggi kupnat : Tinggi dada – 2
C-G : ½ panjang punggung
G-H : Tarik garis mendatar
Tarik garis dari A3-B2-H
Titik C Turun 2cm kemudian Tarik garis ke C1

 Keterangan Pola Dasar Blus (TB)


E-I = D-J : ¼ lingkar badan
I-K : 2cm
K-J : panjang punggung
I-I1 : 1/6 Lingkar leher + 1 (buatlah kerung leher menggunakan penggaris
lengkung)
I1-12 : Panjang bahu

17
12-13 : 3cm (hubungkan titik I1-13)
K-K1 : 9cm
K1-K2 : ½ lebar punggung (buat garis kerung lengan dengan penggaris siku)
J-J1 : ¼ lingkar pinggang – 1 + 3
J-J2 = 1/10 Lingkar pinggang
J2-J3 : 3cm ambil titik tengah antara J2 dan J3 menjadi 1,5cm ke kanan dan
1,5cm ke kanan
Untuk menentukan tinggi kupnat belakang yaitu turun 5cm dari garis H
Hubungkan setelah pola belakang terbentuk sempurna

B. Pola Dasar Lengan

 Keterangan Pola Lengan

A – B : Lingkar Kerung Lengan dikurangi 6 atau 8


Untuk ukuran badan ideal dikurang 8
Untuk ukuran badan gemuk dikurang 6
Titik E : A -B dibagi 2
E – G : Tinggi puncak Lengan
E – F : Panjang Lengan

18
PECAH POLA
A. Pecah Pola Badan

 Keterangan Pecah Pola


 Garis TM TB pola dasar dipanjangkan dari pinggang 19cm
 Pola depan : bagian bawah diukur ¼ lingkar panggul + 1cm
 Pola belakang : bagian bawar diukur ¼ linggkar panggul -1cm
 Bagian sisi pola depan dan belakang ditambah 2cm untuk kelonggaran,
ketiak diturunkan 1cm
 Bentuk garis sisi lurus ke bawah atau mengukuti bentuk pinggang,
kemudian serong nai 2cm ke arah panggul. Landaikan pertemuan
antara garis pinggang dan panggul.

B. Pecah Pola Lengan

19
 Keterangan
Titik E : A -B dibagi 2
a-b3 : panjang lengan
b1-b2 : lebar pergelangan tangan

C. Pola Kerah Tegak

20
HASIL JADI POLA BLUS

21
RANCANGAN BAHAN

22
23
RANCANGAN HARGA
A. Harga Pokok

No Nama Bahan Banaknya Harga Satuan Jumlah


1. Kain Batik 150cm Rp. 45.000/m Rp. 67.500
2. Benang jahit 1 bh Rp. 2.000/bh Rp. 2.000
3. Kancing 1 lusin Rp. 5.000 Rp. 5.000
4. Kain keras 50cm Rp. 4.000/m Rp. 4.000
5. Kertas coklat 1 lmb Rp. 2.000/lmb Rp. 2.000
6. Kertas HVS 8 lmb Rp. 2.000/lmb Rp. 2.000
Jumlah Rp. 82.500

B. Harga Jual
Ketentuan Persentase Jumlah
Harga produk 100% dari harga pokok Rp. 82.500
Upah kerja 45% dari harga pokok Rp. 37.000
Keuntungan 40% dari harga pokok Rp. 33.000
Penyusutan 5% dari harga pokok Rp. 4.000
Jumlah Rp. 156.500

Jadi, harga jual dari Blus Button Don Motif Batik adalah Rp. 156.500

24
LANGKAH KERJA

1. TAHAP PEMBUATAN DESAIN


- Menentukan desain blus
- Menentukan model blus.
- Menganalisis desain blus yang dibuat dan mengarsir desain dengan
pensil.
- Mewarnai desain blus yang akan dibuat dengan pensil warna.
2. TAHAP PEMBUATAN POLA
- Mengukur badan model dan mencatat ukuran yang diambil.
- Menganalisis desain blus yang telah dibuat.
- Membuat pola dasar blus
- Melakukan pecah pola sesuai dengan desain yang telah dibuat :
Analisis Desain Blus :
 Model blus Button Down
 Ukuran blus menggunakan ukuran (L)
 Menggunakan kerah setengah tegak
 Menggunakan lengan licin 1/3
 Terdapat kupnap pada TM dan TB
 Panjang Baju sampai panggul
 Bukaan Pada TB dengan menggunakan kancing.
 Bahan Kain Batik
- Mengecek kembali pola yang sudah dibuat.
- Memberi tanda-tanda pola.
- Mewarnai pola sesuai dengan penempatannya
3. TAHAP PENJJAHITAN
- Menjiplak pola besar ke kain yang akan dijahit.
- Jika dirasa sudah pas, gunting kain dan jangan lupa beri tambahan
untuk kampuh.
- Rader kain yang sudah digunting.
- Menjahit kupnat pada bagian TM dan TB.
- Menggabungkan potongan TM dan TB dengan cara Menjahit pada
bagian sisi
- Menjahit tempat kancing dan lubang kacing
- Menjahit masing-masing lengan
- Mengepaskan kerung lengan dengan kerung lengan yang ada di
bagian badan.
- Jika dirasa sudah pas, sambungkan lengan dengan badan dengan cara di
jahit
- Selanjutnya menjahit kerah setengah tegak dengan cara
menambahkan kain keras pada kerah.
- Menyatukan kerah dengan bagian badan
- Mengobras sisa-sisa kampuh jahitan
- Melakukan fhinishing yaitu, memasang kancing dn menjahit sim bagian
bawah blus
4. FINISHING
- Memeriksa kembali hasil jahitan.
- Membersihkan sisa-sisa jahitan.
5. QUALITY CONTROL
- Memeriksa kembali blus.

25
- Memeriksa kembali jahitan
6. PACKING
- Menyiapkan plastik untuk mengemas.
- Pengemasan blus

26
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/452270036/RPP-Pembuatan-Pola-
Pembuatan-Pola-Blus https://www.scribd.com/doc/28538964/Kelas-12-Smk-
Tata-Busana https://www.scribd.com/document/378672445/Pengertian-Blus
https://drive.google.com/file/d/1l8mRWPNjr5uiaUdkvMe9DMOsnXmtxwOH/v
iew?usp=drivesdk
-

27

Anda mungkin juga menyukai