Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu segi kehidupan manusia yang tidak kalah penting adalah dalam
berbusana dan perlengkapannya. Busana merupakan salah satu petunjuk untuk
memperbaiki penampilan pribadi.

Dengan berbusana serasi maka penampilan seseorang akan terlihat


mengesankan dan menambah kepercayaan diri terhadap diri sendirinya tentunya akan
di nilai oleh orang lain. Suatu kenyataan dalam kehidupan sehari di negeri kita
bahwa busana yang di kenakan warga Indonesia , pria maupun wanita yang
mengikuti perkembangan zaman sekarang ini , sangatlah beragam jenisnya dan
bentuk modenya tentunya juga busana Indonesia memiliki busana yang unik dan
indah.

Busana wanita adalah busana yang beragam jenis tentunya dalam projext
work ini hanya akan di produksi satu jenis saja yaitu busana pesta muslim wanita.
Busana pesta juga banyak ragam jenisnya dan bentuk yang member kesan glamor
pada si pemakai. Busana pesta tebagi menjadi beberapa waktu dan tenpat
pemakaiannya seperti saat malam mungkin akan lebih banyak menggunakan warna-
warna yang menyala jika terkena cahaya namun apa bila di pakai pada siang hari
mungjin akan memadukan antara warna yang member kesan sejuk si pemakai.

B. TUJUAN
1. Untuk menunjukkan hasil yang lebih baik dari yang sebelumnya.
2. Untuk mengngembangkan kreatifitas setiap siswa-siswi SMK Negeri 1
Warungasem.
3. Memahami ketrampilan jahit menjahit sesuai dengan model yang benar.
4. Menggali ide hasil karya trend mode yang ada di pasaran dan juga untuk
menghasilkan suatu produk yang baru.

1
C. SEJARAH BUSANA READY TO WEAR

Busana ready to wear? Apa itu? Mungkin sebagian dari kalian yang bukan
termasuk kalangan fashionista, nggak paham apa maksud istilah ready to wear. Nah,
kali ini kita akan bahas apa itu ready to wear supaya “kamus” fashion kalian semakin
banyak.

Istilah Ready to wear ini digunakan para desainer untuk menamakan busana
mereka yang bisa langsung dibeli dan dipakai dengan mudah tanpa harus melakukan
pengukuran badan dan memesan desainnya terlebih dahulu, seperti saat membuat
busana couture atau memesan baju ke penjahit. Busana siap pakai juga tidak
membutuhkan fitting berkali-kali untuk menyesuaikan dengan tubuh. Tapi busana
siap pakai tidak hanya terbatas pada busana sederhana dan praktis saja, misalnya
kemeja, kaos, cardigan atau t-shirt. Cocktail dan evening dress serta gaun pengantin
berpayet juga bisa dikategorikan sebagai busana siap pakai. Sekarang sudah banyak
desainer atau rumah mode yang menyediakan gaun pengantin yang bisa langsung
dibeli dan dipakai tanpa harus meminta desain secara khusus pada perancangnya dan
tanpa harus mengukur badan.

Ciri khas dari busana ready to wear adalah bisa didapatkan dengan mudah di
berbagai toko pakaian, pasar dan department store, diproduksi secara massal dengan
menggunakan ukuran standar, bisa dipakai sehari-hari dan harganya relatif murah.

2
BAB II

PROSES DAN TEMPAT PELAKSANAAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian (Tugas Akhir)ini dilaksanakan selama


2 minggu yaitu:

Tanggal : 6 Maret 2023-17 Maret 2023


Tempat : SMK NEGERI 1 WARUNGASEM
Alamat : Jl. Banjiran, Sawahjoho Desa Kalibeluk Kec. Warungasem
Kabupaten Batang

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Mesin jahit
Mesin jahit berfungsi untuk membuat sebuah produk sandang, disamping
dua bahan utamanya yakni kain dan benang.

Gambar 2.1 Mesin jahit


b. Gunting jahit
Gunting jahit berfungsi untuk memotong sisa benang atau bagian-bagian
kecil ketika proses menjahit.

Gambar 2.2 Gunting jahit


c. Kapur jahit
Kapur jahit berfungsi untuk memberi tanda pada bahan tekstil.

3
Gambar 2.3 Kapur jahit
d. Sekoci & sepul
Sekoci & sepul berfungsi untuk meletakkan kumparan benang yang
berada di bawah jarum.Sedangkan sepul berfungsi untuk menggulung
benang yang akan digunakan untuk menjahit pada mesin jahit.

Gambar 2.4 Sekoci & sepul


e. Meteran
Meteran berfungsi untuk mengukur bahan yang akan dipotong ,dijahit
maupun mengukur badan.

Gambar 2.5 Meteran


f. Penggaris pola
Penggaris pola berfungsi untuk alat bantu yang berupa penggaris
lurus/lengkung untuk mempermudah pekerjaan dalam membuat pola.

Gambar 2.6 Penggaris pola


g. Mesin Obras
Mesin obras berfungsi untuk menjahit tepian kaos sekaligus merapikan
jahitan dengan cara memotong tepian kain.

4
Gambar 2.7 Mesin Obras
h. Mesin lubang kancing
Mesin lubang kancing berfungsi untuk membuat lubang kancing sekaligus
memotong sisa benang yang tersisa dari proses tersebut.

Gambar 2.8 Mesin lubang kancing


i. Mesin kancing
Mesin kancing berfungsi untuk memasang kancing.

Gambar 2.9 Mesin kancing


2. Bahan
a. Benang
Benang berfungsi untuk sebagai bahan perajut/penghubung kain pakaian
yang kita buat sehingga menjadi menyatu sesuai yang kita inginkan.

Gambar 2.10 Benang

b. Kain Shine
Kain Shine berfungsi untuk bahan utama dalam menjahit atasan bolero.

5
Gambar 2.11 Kain Shine

C. GAMBAR KERJA

Gambar 2.12 Gambar kerja

6
D. PROSES PENGERJAAN
a. Langkah-Langkah Pembuatan Bolero
1. Menyiapkan komponen-komponen potongan bahan-bahan utama, lurik,
bagian badan muka, badan belakang, lengan, kerah, lapisan,ban
pinggang,dan lain-lain.
2. Menyiapkan potongan interfacing ( mori gula dan fiselin) pada bagian kerah
dan manset tangan.
3. Pressing lapisan kerah.
4. Menjahit kupnat bagian badan belakang pada bahan utama dan furing.
5. Kemudian ambil potongan bahan depan.Tempelkan variasi (lurik)pada bahan
utama sesuai ukurannya.Lipat bagian atas 1,5 cm,bagian samping jarak antar
bahan utama dan lurik 6 cm.
6. Tindas bagian yang dilipat kurang lebih 1 mm.
7. Lalu jahit lapisan kerah (setengah tegak bulat), kemudian gabungkan pada
sisi bagian badan depan.
8. Jahit melingkar pada kerah.Ceklis bagian dalam kerah kecil-kecil.Kemudian
tindas 1 mm pada bahan utama.
9. Gabungkan bagian depan dan belakang.ceklis bagian badan belakang untuk
menentukan bagian tengah.
10. Pasangkan furing bagian depan,jahit sama bagian samping bahan utama.
11. Gabungkan dengan furing bagian belakang setelah itu jahit bagian samping.
12. Mengepres kampuh-kampuh bahan dan furing dengan setrika buka.
13. Kemudian Jahit bagian dalam kerah samakan bagian bahan utama dan
furing,lalu jahit supaya bagian dalam rapi.
14. Jahit bagian bawah lapisan kerah dengan cara lipat bahan utama dengan
lapisan ,setelah itu di jahit lalu di balik dan ditindas.
15. Kemudian setrika bagian bahan utama (di lipat sesuai raderan) dan furing
kampuh dengan selisih 1 cm,lalu setrika ke dalam dengan bahan utamanya.
16. Setelah itu jahit bagian furing dengan bahan utama melalu kerung lengan
.Obras bagian sisi lengan
17. Menjahit sisi lengan,naik bagian bawah lengan sekitar sekitar 4 cm ,bagian
bawah lengan di kerut, pressing manset dilapisi fiselin beri jarak bagian atas
1,5 cm,bagian bawah 2 cm.Lalu jahit manset.
18. Jahit lengan dengan kerung lengan badan lalu jahit dan Obras.
19. Bagian manset tangan di kasih lubang kancing dan kancing.

7
20. Setrika baju yang sudah jadi.kemudian jangan lupa di hanger di paspor.
b. Langkah-Langkah Pembuatan Rok
1. Menyiapkan komponen komponen potongan bahan rok bagian depan dan
belakang serta variasi pola lurik pada Rok.
2. Mengobras bagian sisi rok bagian depan dan belakang serta bagian bawah
rok.
3. Menjahit kupnat pada bagian rok belakang.
4. Menjahit resleting.
5. Menyambung sisi bagian depan dengan potongan lurik lipat (3,5 ) pada
bagian lurik .jahit lurus sesuai ukuran yang di tentukan.
6. Menyambung bagian sisi samping bagian depan dan belakang.
7. Mengepres kampuh-kampuh dengan setrika buka.
8. Motong bahan untuk ban pinggang pada rok.Ukur bagian mana saja yang
mau di kasih kain keras dan bagian karet.
9. Pressing ban pinggang.
10. Setelah itu ukurlah jarak kain yang tidak di beri pislin dan kain keras, bagian
ini akan di pasang karet nantinya
11. Potong karet ban berukuran 2.5 cm dengan panjang setengah dari jarak kain
yang sudah kita ukur, karet yang di gunakan adalah 12 cm. kemudian jahit
pada bagian kiri dan kanan kain keras
12. Setelah itu tempelkan ban ke lingkar pinggang rok, pada setiap bagian yang
ada tanda kapur berikan jarum pentul agar lebih mudah saat di jahit nantinya,
yaitu posisinya tidak bergeser.
13. Jika sudah jahitlah ban pinggang ke lingkar pinggang rok sekelilingnya.
14. Setelah itu jadikan bagian ujung rok tersebut, untuk ujung bagian kiri di
berikan lebihan sekitar 1,5 cm untuk tempat kancing hak nantinya.
15. Lipat ban atur agar lebarnya menjadi 3 cm kemudian pada empat bagian
karet yang sudah ada jahitan timpa kembali jahitannya agar posisi lipatan
ban yang sudah selebar 3 cm tersebut tidak berubah kembali.
16. Selanjutnya jahit tindas sekeliling ban pada pinggir bagian bawah.
17. Pada bagian karet, jahit tindas pada bagian tengahnya satu jalur, sambil di
tarik sampai melar secara maksimal, jahitan pada karet tersebut.
18. Mengesum bagian bawah rok ukuran 3 cm.
19. Pemasangan kancing bagian tengah rok dan hak kait pada rok.
20. Mengepress keseluruhan pada bagian- bagian rok .

8
BAB III

TEMUAN

A. KETERLAKSANAAN (FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT)


a. Faktor Pendukung
Faktor-faktor pendukung dalam pembuatan proposal dan pelaksanaan pra uji
kompetensi antara lain :
 Adanya guru pembimbing yang membimbing dalam pembuatan
proposaldan pelaksanaan pra uji kompetensi.
 Adanya tempat yang di jadikan untuk kegiatan praktek kerja.
 Tersedianya peralatan sekolah
b. Faktor Penghambat
Faktor-faktor penghambat dalam pembuatan proposal dan pelaksanaan pra uji
kompetensi antara lain :
 Terbatasnya waktu yang di sediakan , baik dalam pembuatan proposal
maupun pelaksanaan pra uji kompetensi .
 Tidak tersedianya tempat yang layak untuk pelaksanaan pra uji
kompetensi.
 Peralatan yang di sediakan dari sekolah belum mencukup memadai.

B. MANFAAT YANG DIRASAKAN

Adapun manfaat yang dirasakan penulis setelah melaksanakan pra iju


kompetensi antara lain :
 Bertambahnya pengetahuan dalam pembuatan proposal.
 Mengetahui tehnik-tehnik menjahit dengan system tailoring.
 Bias mengenangani kesulitan-kesulitan dalam menjahit busana READY
TO WEAR.

C. PENGEMBANGAN / TINDAK LANJUT

Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya NESSWARA harus


lebih diperhatikan dan lebih banyak prakteknya dibanding materi dalam
pembelajaran dibidang busana khususnya dalam membuat pola , mendesain suatu
busana , dan dalam tehnik menjahit.

9
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proyek Tugas Akhir (Project Work) merupakan bentuk evaluasi akhir dari
pelajaranbagi siswa tingkat XII yang akan mengahadapi Ujian Nasional (UN).
Project work mempunyai pospek yang sangat baik guna meningkatakan siswa –siswi
di bidang keahlian yang telah kami tekuni. Untuk menambah pengetahuan dan
keratifitas agar dapat terjun langsung ke dunia industry.

Dalam menjalani kegiatan project work, siswa-siswi di tuntut untuk disiplin,


berinisiatif, etos kerja, dan tangggung jawab,. Melalui project work ini, sehingga
tahap akhir penyelesaian.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai