Disusun Oleh :
Salwa Firyal Lubna
22050404003
2022A
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
BAB III....................................................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................................................. 13
I. Kesimpulan .................................................................................................................................... 13
II. Saran............................................................................................................................................... 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teknologi menjahit merupakan salah satu mata kuliah yang ada di prodi S1
Pendidikan Tata Busana pada semester dua. Di dalam mata kuliah ini mahasiswa
diajarkan mengenai berbagai cara menjahit bagian-bagian dalam busana. Mulai dari cara
menjahit lengan, saku, kerah, belahan, lipit,, dan masih banyak lagi.
Dalam mata kuliah teknologi menjahit kali ini, mahasiswa S1 Pendidikan Tata
Busana membuat sebuah projek tugas yaitu membuat blus dengan menggunakan kerah,
garis hias, 2 macam lengan yaitu kanan lengan licin/kemeja dengan manset pria dan
lengan kiri lengan bishop dengan manset wanita, dan lipit serta membuat rok span dengan
belahan tumpang berfuring.
Blus memiliki pengertian yaitu salah satu pakaian wanita yang memiliki model
longgar dan menggantung dibagian bawahnya. Blus harus menggunakan kerah, kerah yang
digunakan pada blus kali ini yaitu kerah rebah. Selain itu, blus ini juga harus memakai garis
hias, 2 macam lengan yaitu kanan lengan licin/kemeja dengan manset pria dan lengan kiri
lengan bishop dengan manset wanita, serta menggunakan lipit.
Rok span adalah rok yang bagian sisi bawahnya dimasukkan kurang lebih 5cm
yang membuat rok ini terlihat mengecil pada bagian bawah roknya. Biasanya rok span ini
diberi belahan pada bagian belakang yang berfungsi agar memudahkan seseorang dalam
berjalan saat ia mengenakan rok tersebut. rok span kali ini menggunakan belahan
tumpang berfuring lepas.
II. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahapan pembuatan blus yang menggunakan kerah, serta lipit?
2. Bagaimana cara membuat rok span yang menggunakan belahan tumpang
berfuring?
III. Tujuan
1. Melengkapi tugas pada mata kuliah teknologi menjahit pada semester dua
2. Mengetahui tahapan pembuatan blus yang menggunakan kerah, garis hias, serta
lipit
3. Mengetahui cara membuat rok span yang menggunakan belahan tumpang
berfuring.
1
BAB II
2
2. Siapkan daftar ukuran, untuk ukuran blus ini menggunakan ukuran standart L pada
buku Porrie Muliawan.
3. Membuat pola dasar blus bahan utama menggunakan metode Porrie Muliawan.
Kemudian pola dipecah sesuai dengan desain yang diinginkan.
4. Setelah pola jadi, kemudian letakkan pola pada kain bahan utama serta furing
sesuai dengan arah seratnya. Setelah itu semat dengan jarum pentul.
3
6. Rader garis pola menggunakan kertas karbon
9. buatlah kancing paspoal pada bagian TM kanan dengan arah mendatar, lalu jahit
lapisan pada lembar kain muka senelah kanan, dan yang sebelah kiri dilipat dia kali lalu
jahit.
10. Lalu sambung bahu kiri dengan kampuh buka di obras dan bahu kanan dengan
kampuh pipih
4
11. Selanjutnya jahit belahan lengan kiri dengan rompok dan belahan lengan kanan
dengan belahan kemeja yang berbentuk roket.
12. Jahit sisi badan belakang dengan sisi badan depan (hanya bagian kiri saja),
sedangkan yang kanan jahit terlebih dahulu lengannya, lalu jahit sisinya.
13. Untuk lengan sebelah kiri pada garis kampuh harus dijahit dengan setikan besar
untuk membuat kerutan pada lengan puff.
14. Setelah itu pasang kerung lengan dengan kerung badan dengan penyelesaian lengan
sebelah kiri di rompok, sedangkan lengan sebelah kan dengann kampuh pipih.
5
15. selamjutnya pasang manset pada lengan kiri mengunakan viselin dan untuk lengan
sebelah kanan menggunakan kain keras. Untuk lubang kancing pada bagian kiri
menggunakan sengkelitsedangkan sebelah kanan menggunakan lubang kancing biasa.
16. Jahit kerah rebah sesuai dengan kampuh lalu dibalik dan untuk bagian
melengkung jangan lupa selalu di gunting dalam, setelah itu dibalik dan di
pressing
17. jahitlah kerah pada leher badan dengan bagian TM yang sudah di jahit terlebih
dahulu sekitar 1.5 cm untuk kancing. Penyelesaian leher kerah menggunakan rompok
yang di sum sembunyi.
6
19. selanjutnya pasang kancing bungkus sesuai dengan lubang kancing paspoal yang
sudah dibuat di awal tadi.
20. Hasil Jadi Blus
Tampak depan
Tampak belakang
7
II. Pembuatan Rok Span dengan Belahan Tumpang Berfuring
Rok span adalah adalah rok yang bagian sisi bawahnya dimasukkan kurang lebih
5cm yang membuat rok ini terlihat mengecil pada bagian bawah roknya. Rok span
ini menggunakan belahan tumpang pada bagian tengah belakang bawah dan
berfuring.berikut cara pembuatan rok span dengan belahan tumpang berfuring.
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
a. Alat yang digunakan yaitu :
• Mesin Jahit • Jarum pentul
• Gunting kain • Pensil
• Gunting kertas • Penghapus
• Rader • Gunting benang
• Penggaris • pendede
• Metlin
b. Bahan yang digunakan yaitu :
• Kertas samson
• Kain Blacu
• Furing Hero
• Viselin
• Karbon
• Resleting Jepang
• Benang jahit
2. Siapkan daftar ukuran, untuk ukuran rok span menggunakan ukuran standart L
pada buku Porrie Muliawan.
3. Membuat pola dasar rok span bahan utama dan furing menggunakan ukuran
standart dan menggunakan metode Porrie Muliawan.
8
4. Setelah itu, letakkan pola pada bahan utama dan bahan furing. Sematkan dengan
jarum pentul
5. Kemudian potong kain sesuai dengan pola yang telah diberi kampuh
6. Rader garis pola menggunakan karbon. Setelah itu, kain bahan utama dan
furing diobras bagian pinggirannya
7. Lalu lekatkan lapisan rok dengan viselin dengan bantuan setrika, kemudian jahit
lapisan dan furing dan tipiskan kampuhnya lalu dicekris dan rapikan dengan setrika
9
8. Jahit kampuh rok bagian belakang, lalu setrika agar rapi.
10. Setelah resleting terpasang dengan bahan utama, kemudian gabungkan bahan
utama dengan furing pada bagian kampuh resleting.
11. Setelah tergabung antara bahan utama dengan furing, kemudian buat belahan pada
bagian tengah belakang rok dan gabungin dengan furing.
12. Setelah furing terpasang, kelim bawah rok menggunakan kelim rompok.
10
13. Hasil Jadi Rok Span dengan Belahan Tumpang Berfuring
tampak depan
Tampak belakang
12
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Pada projek pembuatan blus dan rok dengan belahan berfuring memiliki ketelitian
yang tinggi, karena jika ukuran furing lebih kecil dari bahan utama atau pemasangannya
yang kurang benar akan menghasilkan busana yang kurang indah dan bagus. Untuk blus
kali ini menggunakan kerah rebah, dan lipit sungkup dibagian belakang blus. Lipit ini
menambah kesan indah pada blus
Rok dengan belahan berfuring memiliki kelebihan yaitu saat belahannya terbuka
penyelesaian bahan utama pada kampuh tidak terlihat. Karena sudah tertupi oleh furing.
Selain itu fungsi furing ini juga bisa melindungi kulit dari kampuh kain seperti pada rok
yang tidak berfuring. Saat pembuatan rok maupun blus juga harus diperhatikan
kerapiannya, setiap selesai menjahit usahakan disetrika agar hasil rok dan blus bisa rapi.
II. Saran
Demikianlah laporan projek akhir pembuatan blus dan rok span dengan belahan
berfuring yang dapat saya buat, semoga laporan ini dapat melengkapi tugas teknologi
menjahit pada semester dua ini. Apabila ada salah kata maupun penulisan yang kurang
tepat tolong dimaafkan. Jika ada saran maupun kritik yang dapat membuat laporan ini
lebih baik lagi, silakan disampaikan.
13