Anda di halaman 1dari 15

HAND OUT

PEMBUATAN BUSANA CUSTOME


MADE
PEMBUATAN KAMISOL (BUSTIER)

DISUSUN OLEH :
ASTRI SISWANTINI, S.Pd
NIP. 198201122010012004

SMK NEGERI 4 PENAJAM PASER UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2020
PEMBUATAN KAMISOL (BUSTIER)

URAIAN MATERI
A. TAHAP PERSIAPAN
Sebagaimana pembuatan busana lainnya, dalam pembuatan kamisol terdiri dari
beberapa tahapan meliputi : tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
penyelesaian. Untuk lebih jelasnya, berikut tahapan-tahapan dalam pembuatan
kamisol.
1. Pemilihan bahan dasar
Langkah awal dalam membuat kamisol adalah menyiapkan kain sebagai bahan
dasar yang akan digunakan. Adapun bahan yang baik untuk digunakan sebagai
bahan dasar kamisol (bustier) adalah sejenis kain satin. Bahan ini digunakan
untuk memberi rasa nyaman pada saat penggunaan mengingat sebagian besar
penggunaan kamisol yang digunakan sebagai pelengkap jenis busana atau
pakaian tertentu. Selain kain satin jenis kain yang dapat digunakan yaitu kain
thaisilk atau lebih dikenal sebagai kain sutra Thailand, dengan karakteristik yang
mengkilap, tipis, lembut, dan tidak kaku, tentunya akan membuat pemakainya
nyaman dan terkesan mewah.
Selain bahan dasar utama yang akan digunakan dalam membuat kamisol, kita
akan membutuhkan semacam busa penyangga (bust padding), cup bra, kain
pelapis/viselin (mori gula/tricot), serta boning (boning semacam plastic yang
berfungsi untuk membentuk kamisol dan bahan furing).
2. Penyiapan dan pengecekan alat-alat kerja
Adapun alat-alat yang harus kita persiapkan dalam pembuatan kamisol yaitu :
a. Alat-alat pembuatan pola yang terdiri dari skala, pita ukur, penggaris pola,
penggaris panjang, pensil, penghapus, dan pensil merah biru

b. Alat-alat proses penjahitan terdiri dari mesin jahit, gunting benang, jarum
pentul, jarum jahit, jarum tangan, gunting kain, pendedel, kapur jahit, karbon,
dan rader
c. Alat-alat finishing terdiri dari setrika manual, pewangi setrika, papan setrika
lengan, alat pres, dan tailor ham’s

B. PEMBUATAN DESAIN KAMISOL


Salah satu hal paling penting dalam pembuatan suatu produk pakaian adalah desain
dari pakaian itu sendiri. Pembuatan desain sendiri sangat penting karena akan
memudahkan kita dalam membuat pola-pola produk pakaian yang akan kita buat.
Kamisol/bustier sendiri secara umum memiliki dua macam desain, yaitu :
1. Bustier sebagai pelengkap kebaya. Desain sederhana dengan pecah pola 4 bagian
pola. Bagian depan dibagi 2 dan belakang dubagi 2. Bahan yang digunakan
cenderung polos dan tidak mahal
2. Bustier sebagai outwear. Desain banyak menggunakan variasi yang sesuai untuk
pesta malam. Bahan/kain yang digunakan antara lain : dutchess, organdi,
brocade, taffeta dan lain-lain
C. PEMBUATAN POLA
Berikut tahapan-tahapan pembuatan pola kamisol.
1. Pengambilan ukuran tubuh atau badan
Adapun ukuran badan yang mesti ada dalam pembuatan kamisol di antaranya
adalah lebar bahu, lebar dada, lebar punggung, panjang punggung, lingkar
pinggang, lingkar pinggul, dan lingkar badan.
Sebagai contoh dalam membuat pola dasar kamisol kita gunakan pembuatan pola
dasar badan sistem meyneke dimana ukuran yang diperlukannya adalah sebagai
berikut :
• Lingkar badan 92 cm
• Lingkar pinggang 70 cm
• Lingkar leher 36 cm
• Panjang bahu 12 cm
• Panjang muka 32 cm
• Lebar muka 32 cm
• Tinggi dada 16 cm
• Panjang sisi 17 cm
• Panjang punggung 37 cm
• Lebar punggung 33 cm
• Ukuran control 40 – 78 cm
2. Setelah ukuran tubuh yang diperlukan sudah didapatt maka langkah selanjutnya
adalah menuangkan ukuran tersebut pada kertas atau koran untuk menjadi sebuah
pola dasar badan. Dengan catatan agar lebih longgar tambah ukuran atau tempat
kupnat sampai bagian pinggang. Sebagai gambaran perhatikan gambar berikut :
3. Setelah pola dasar tubuh diperoleh, selanjutnya bagian kupnat kita tarik lurus
sampai ke tengah bahu. Kemudian gunting menjadi dua bagian. Berikut contoh
gambarnya :

4. Langkah selanjutnya buka bagian bahu, agar didapat besaran kupnat menjadi 1,5
cm dari asalnya 3 cm (standar kupnat adalah 3 cm). sebagai gambaran perhatikan
gambar di bawah ini. Perhatikan garis titik-titik pada gambar tersebut yang
merupakan garis sebelum pola dibuka.
5. Jika pola kupnat sudah diperoleh maka langkah selanjutnya adalah bentuk pola
tersebut seperti pada gambar berikut :

6. Untuk pola belakang perhatikan gambar berikut :


7. Setelah semua tahapan selesai pola-pola di atas akan terdiri dari empat bagian
dengan pembagian dua pola, bagian depan dan dua pola bagian belakang.
Sebelum digunakan untuk pembuatan kamisol terlebih dahulu ukurlah ulang pada
bagian lingkar dada, lingkar punggung, lingkar pinggang, dan lingkar pinggul.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ukuran polanya sudah sesuai dengan
yang kita inginkan atau belum. Jika sudah, selanjutnya pola tersebut kita gunakan
untuk membuat kamisol.
D. PELETAKAN POLA PADA KAIN BAHAN UTAMA
Dalam proses peletakan pola pada bahan utama pembuatan kamisol sedikit berbeda
dengan tata cara peletakan pola pada bahan utama busana lainnya. Karena pada
pembuatan kamisol pola tidak serta merta diletakkan langsung pada kain bahan
utama melainkan diletakkan pada kain pelapis. Jenis kain pelapis yang dapat kita
gunakan antara lain kain mori gula, viselin, atau tricot. Untuk lebih jelasnya, berikut
tata cara peletakan pola pada bahan utama dalam proses pembuatan kamisol.
1. Tempat pola yang sudah kita rancang pada kain pelapis. Kain pelapis terdiri dari
dua bagian, yaitu kain gula yang akan ditempel pada kain lapis utama dan kain
viselin yang akan ditempel pada furing kamisol
2. Kemudian temple kain keduanya pada masing-masing pelapis dengan cara
digosok menggunakan setrika dengan suhu panas sedang sampai menempel
dalam proses ini caranya tidak digosok setrikanya melainkan cukup ditekan-tekan
saja.
3. Setelah menempel kemudian gunting kain pelapis tersebut sesuai pola, jangan
lupa memberi lebihan untuk kampuh
4. Setelah pola kain menempel pada kain pelapis langkah selanjutnya tempelkan
pada kain bahan utama kemudian gunting sesuai pola dan sisakan untuk kampuh
E. PROSES PENJAHITAN DAN FINISHING
Setelah semua bahan terbentuk, selanjutnya lakukan langkah-langkah berikut :
1. Jahit semua bagian sambungan dimulai dari pola depan ke pola belakang baik
pada kain bahan utama maupun lining/kain pelapis
2. Selanjutnya sambungkan bagian sisi pola depan dan sisi pola belakangnya

3. Setrika kampuh sambungan sehingga terbelah, kemudian jahit tindas kurang


lebih 6 milimeter pada sambungan kain utama
4. Masukkan balein pada lubang jahitan tindas trsebut, baik bagian dalam maupun
bagian luar, kecuali untuk bagian pinggir badan
5. Pasang cup BH dengan cara menjahit manual atau menjahit menggunakan
tangan. Posisi cup BH hendaknya diletakkan pada posisi bagian yang paling
menonjol

6. Pada pemasangan cup BH dapat memasangkan kawat untuk bagian luar dan busa
bagian dalam
7. Setelah selesai jahit sambungan bagian atas dan bawah kain utama dengan kain
pelapis lalu jahit tindas pinggiran dari kain pelapis
8. Pasang resluiting kamisol/bustier
9. Setrika hingga licin

F. PERANCANGAN BAHAN DAN HARGA


1. Merancang bahan
Merancang bahan adalah menghitung jumlah bahan yang dibutuhkan untuk suatu
desain busana. Merancang bahan ada dua macam, yaitu :
a. Merancang bahan secara global
Merancang bahan secara global adalah menghitung banyaknya bahan yang
diperlukan untuk membuat suatu busana secara garis besar dengan ukuran
pola siap potong, dengan menjumlahkan panjang masing-masing pola,
ditambah panjang kelim dan kampuh yang diperlukan.
b. Merancang bahan dengan menggunakan pola kecil
Merancang bahan dengan menggunakan pola kecil, yaitu dengan cara
meletakkan pola-pola kecil di atas kertas yang telah diskala sesuai lebar
bahan yang dikehendaki menurut desain. Misalnya 90 cm, 110 cm, dan 150
cm.
2. Merancang harga
Merancang harga adalahmenghitung semua biaya yang diperlukan untuk
keperluan suatu busana dengan bagian-bagian yang harus dihitung di antaranya :
• Jenis kain, spesifikasinya lebar dan panjang kain menurut rancangan
bahan. Panjang kain yang harus dibeli termasuk harga satuan dan
jumlahnya
• Keperluan-keperluan pelengkap lainnya seperti benang, kancing, viselin,
kain keras dan lain-lain beserta harga satuan dan jumlahnya
• Mencari total harga atau biaya yang diperlukan, yaitu dengan menjumlah
seluruh harga per bagian
Sebagai gambaran berikut contoh table perancangan bahan dan harga :

Table Rancangan Harga


No Nama barang Jumlah Harga satuan Jumlah
barang barang (Rp) harga (Rp)
1. Kain satin 1m 12.000 12.000
2. Kain gula ½m 13.500 6.750
3. Kain viselin ½m 7.000 3.500
4. Kain lining 1m 20.000 20.000
5. Balein 3m 3.500 10.500
6. Cup bra 1 pasang 5.000 5.000
7. Resluiting 1 buah 4.800 4.800
Total 62.550

Modal = Rp. 62.500


Upah tenaga kerja = Rp. 80.000
Biaya produksi = modal + upah
= Rp. 62.550 + Rp. 80.000
= Rp. 142.550
Keuntungan yang ingin diperoleh
= 20% x biaya produksi
= 20% x 142.550
= Rp. 28.510
Harga jual
= biaya produksi + keuntungan
= 142.550 + 28.510
= Rp. 171.060
Jadi diperoleh harga jual busana tersebut, yaitu Rp. 171.060
TUGAS PEMBUATAN BUSTIER
Uraikan dan jelaskan teknik menjahit bustier pada table berikut ini!
Gambar Penjelasan

Anda mungkin juga menyukai