Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RUTIN

BORDIR

DOSEN PENGAMPU
Dra. Yetty Pangaribuan, M.Pd
Eka Rahma Dewi, M.Pd

DISUSUN OLEH :

WAN ARAS
5171143016

PROGRAM STUDI TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan karuniaNya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas rutin untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah bordir.

Harapan yang paling besar dalam penyusunan makalah ini adalah mudah-
mudahan apa yang penulis susun ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta para pembaca. Penulis akui masih ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.

Maka dari itu akhir kata penulis mohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Medan,19 Mei 2019

Wan Aras

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................1

PEMBAHASAN......................................................................................................2

A. Ringkasan Buku...............................................................................................2

B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku...................................................................6

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP................................................................................................................8

A. Kesimpulan......................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meskipun sampai saat ini masih banyak orang yang menganggap sulam
dan bordir itu berbeda. Mereka beranggapan bahwa sulam adalah yang dikerjakan
dengan tangan, sedangkan bordir adalah yang dikerjakan dengan mesin.

Bordir untuk memperindah serta mempercantik pakaian dan lenan rumah


tangga, orang mulai melakukan teknik menghias kain atau bordir. Istilah bordir
sering juga disebut dengan sulam atau seni menghias kain atau bahan pakaian
dengan mempergunakan benang dan jarum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Bordir ?

2. Apa jenis jenis dalam teknik border ?

3. Bagaimana teknik –teknik dalam border ?

C. Tujuan

1. Mengetahui tentang border.

2. Memahami jenis jenis border.

3. Memahami teknik dalam bodir.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bordir

Istilah sulam identik dengan bordir karena bordir diambil dari istilah
dalam bahasa Inggris embroidery (im-broide) yang artinya sulaman (Heri
Suhersono, 2004:6). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,1989) sulam
atau bordir adalah Hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain. Lebih lanjut
Suhersono menjelaskan pengerjaan hiasan ini sangat sederhana, pada awalnya
pembuatan hiasan dengan teknik sulam (bordir) hanya dikerjakan dengan tangan
menggunakan alat berupa jarum dan benang sebagai bahannya. Benang yang
sudah dipasang pada jarum ditusuk-tusukkan pada kain, kemudian muncullah
istilah macammacam tusuk yang pada akhirnya disebut dengan istilah sulam.
Dengan berkembangnya teknologi pengerjaan sulam (bordir) meningkat dengan
memakai alat bantu berupa mesin jahit, dan mesin khusus untuk bordir, sehingga
pengerjaanya menjadi lebih cepat. Sejak saat itulah orang Indonesia mulai
menggunakan istilah bordir, sampai pada akhirnya diciptakan mesin bordir
pengembangan dari computer yang biasa disebut dengan bordir komputer. Dari
keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebenarnya istilah sulam dan
bordir itu sama, yaitu hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain. Meskipun
sampai saat ini masih banyak orang yang menganggap sulam dan bordir itu
berbeda. Mereka beranggapan bahwa sulam adalah yang dikerjakan dengan
tangan, sedangkan bordir adalah yang dikerjakan dengan mesin. Sulam (bordir)
telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Untuk memenuhi tuntutan
pasar.

B. Teknik-teknik Bordir

Pengetahuan Teknik Dasar Bordir

1. Tusuk suji cair sering juga disebut tusuk setik, yang terdiri atas tusuk suji cair,
tusuk suji cair setengah penuh, dan tusuk suji cair penuh

2
1. Membuat Tusuk Suji Cair
a. Lakukan tahap persiapan.

b. Setelah posisi raam sudah betul, mulailah membordir dengan membuat tusuk
suji cair/setik mesin pada sekeliling motif.

2. Membuat tusuk suji cair setengah penuh


a. Lakukan tahap persiapan.
b. Mulailah membordir dengan membuat tusuk suji cair pada sekeliling motif, lalu
ulangi dengan cara yang sama pada sebagian motif secara berimpitan dan rapat.

2. Membuat tusuk suji cair penuh


a. Lakukan tahap persiapan.
b. Mulailah membordir dengan membuat tusuk suji cair pada sekeliling motif,
kemudian penuhi seluruh motif dengan tusuk suji cair secara berimpitan dan rapat.
2. Tusuk loncat pendek dikenal juga dengan tusuk pipih, berfungsi untuk menutup
tusuk suji cair dengan kerapatan yang penuh.

Cara pengerjaan tusuk ini adalah sebagai berikut.

1. Lakukan tahap persiapan.


Mulailah membordir dengan membuat tusuk suji cair pada sekeliling motif,
kemudian ulangi dengan cara memenuhi sebagian motif secara berimpitan dan
rapat dengan tusuk pipih.

3. Tusuk loncat panjang merupakan salah satu teknik dalam membordir. Tusuk ini
dikatakan tusuk locat panjang karena tusuk tersebut dibuat dengan loncat di antara
dua setikan.

4
Tusuk ini dikatakan tusuk locat panjang karena tusuk tersebut dibuat dengan
loncat di antara dua setikan. Cara pembuatan tusuk loncat panjang adalah sebagai
berikut.

1. Lakukan tahap persiapan.

2. Mulailah membordir dengan membuat tusuk suji cair/setik pada motif yang
akan dibuat sesuai dengan namanya, yaitu tusuk loncat di antara dua setikan,
Setelah itu, buat lagi tusuk suji cair/setik yang disesuaikan dengan motif dan
dengan jarak setikan sesuai dengan yang diinginkan.
3. Setelah selesai membuat tusuk suji cair/setikan, buatlah setikan loncat panjang
yang meloncati garis pada tusuk suji cair/setik yang telah dibuat sebelumnya
dengan arah yang disesuaikan dengan motif yang ada.

4. Tusuk sasak biasa juga disebut dengan tusuk seret, yang dalam pembuatannya
meggunakan tusuk loncat panjang dan loncat pendek yang pengerjaannya secara
tidak beraturan.

Cara pembuatannya adalah sebagai berikut.

1. Lakukan tahap persiapan.

2. Berilah tusuk suji cair/setik pada sekeliling motif/desain.


3. Isilah motif dengan menggunakan tusuk panjang pendek.
5. Tusuk granit sering juga disebut dengan tusuk apel, yang pengerjaannya
menggunakan tusuk suji cair/setik dengan cara berputar-putar.

Cara pengerjaan tusuk granit adalah sebagi berikut.

1. Lakukan tahap persiapan.

2. Setik sekeliling motif dengan menggunakan tusuk suji cair dan selesaikan
dengan tusuk loncat pendek.

3. Apabila motif yang kita buat di dalamnya terdapat gambar tangkai atau tulang
daun, kerjakan terlebih dahulu motif tersebut.
4. 5. Isilah seluruh motif dengan tusuk granit/sasak dengan jarak beraturan dan
searah.

Tusuk Belah Kopi


Karena bentuknya seperti kopi, tusuk ini diberi nama tusuk belah kopi. Tusuk ini
menggunakan tusuk pipih yang membentuk lingkaran dengan ujung yang

6
menyatu, dan bagian tengahnya diisi penuh dengan teknik blok. Cara pengerjaan
tusuk ini adalah sebagai berikut.

1. Lakukan tahap persiapan.

2. Setik sekeliling motif dengan menggunakan tusuk suji cair.

3. Isilah setengah bagian motif dengan menggunakan tusuk loncat panjang yang
membentuk lingkaran dengan ujung yang menyatu.
4. Lakukan cara yang sama pada bagian sisi yang lainnya sehingga hasil bordiran
terlihat seperti belah kopi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sulaman adalah hiasan benang yang di kerjakan dengan tangan sedankan border
dengan mesin. Teknik –teknik dalam membordir yaitu

1. Tusuk suji cair sering juga disebut tusuk setik, yang terdiri atas tusuk suji cair,
tusuk suji cair setengah penuh, dan tusuk suji cair penuh
2. Tusuk loncat pendek dikenal juga dengan tusuk pipih, berfungsi untuk menutup
tusuk suji cair dengan kerapatan yang penuh.

3. Tusuk loncat panjang merupakan salah satu teknik dalam membordir. Tusuk ini
dikatakan tusuk locat panjang karena tusuk tersebut dibuat dengan loncat di
antara dua setikan.
4. Tusuk sasak biasa juga disebut dengan tusuk seret, yang dalam pembuatannya
meggunakan tusuk loncat panjang dan loncat pendek yang pengerjaannya secara
tidak beraturan.

B. Saran

Dari materi – materi bordir yang telah di kelatahui sebaiknya sebagai


mahasiswa pendidkan tata busana kita harus dapat mengaplikasikan bordir pada
hasi karya busana dan memiliki buku buku border sebagai pedoman pembelajaran.
Dan bijak dalam memilih buku yang di jadikan pedoman sesuaidengan kebutuhan
border yang diinginkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Pelatihan, K. P. (2016). Teknik Dasar Bordir. Jakarta: Gerakan Indonesia


Kompeten.

Anda mungkin juga menyukai