TERMODINAMIKA
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rekayasa ide
untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah termodinamika.
Harapan yang paling besar dalam penyusunan makalah ini adalah mudah-
mudahan apa yang penulis susun ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta para pembaca. Penulis akui masih ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.
Maka dari itu akhir kata penulis mohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
BAB III...............................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1 Entalpi
Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang
satu menjadi bentuk energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur,
yang dapat diukur hanyalah perubahan energi (ΔE). Demikian juga halnya dengan
entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan entalpi
(ΔH).
ΔH = Hp – Hr
dengan:
ΔH = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan atau pereaksi
Jika perubahan kimia terjadi oleh beberapa jalur yang berbeda, perubahan
entalpi keseluruhan tetaplah sama. Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi
merupakan fungsi keadaan. Dengan demikian ΔH untuk reaksi tunggal dapat
dihitung dengan:
Jika perubahan entalpi bersih bernilai negatif (ΔH < 0), reaksi tersebut merupakan
eksoterm dan bersifat spontan. Sedangkan jika bernilai positif (ΔH > 0), maka
reaksi bersifat endoterm.
4
Perhatikan diagram berikut:
Pada diagram di atas, jelas bahwa jika C (s) + 2H2 (g) + O2 (g) direaksikan
menjadi CO2 (g) + 2H2 (g) mempunyai perubahan entalpi sebesar -393,5 kJ.
Walaupun terdapat reaksi dua langkah, tetap saja perubahan entalpi akan selalu
konstan (-483,6 kJ + 90,1 kJ = -393,5 kJ).
∆H untuk reaksi aA + bB → cC + dD
∆H = c HC +d HD – a HA – b HB
Ingat bahwa
2.3 Hukum II Termodinamika
Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat
proses terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian
adiabatik, pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan
adiabatik; jika integral sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah
nol, maka kuantitas tersebut yakni variabel keadaan, mempunyai sebuah nilai
yang hanya merupakan ciri dari keadaan sistem tersebut, tak peduli bagaimana
keadaan tersebut dicapai. Hukum kedua termodinamika dalam konsep entropi
mengatakan, "Sebuah proses alami yang bermula di dalam satu keadaan
kesetimbangan dan berakhir di dalam satu keadaan kesetimbangan lain akan
bergerak di dalam arah yang menyebabkan entropi dari sistem dan
lingkungannya semakin besar".
Kalor yang dikirimkan berasal dari tempat yang panas (reservoir panas)
dengan temperatur tinggi lalu dikirimkan ke mesin.
Kalor yang dikirimkan ke dalam mesin sebagian besar melakukan kerja
oleh zat yang bekerja dari mesin, yaitu material yang ada di dalam mesin
melakukan kerja.
Kalor sisa dari input dibuang ke temperatur yang lebih rendah yang
disebut reservoir dingin
6
Gambar 3. Skema Mesin Kalor
Mesin kalor bekerja menurut siklus carnot, siklus carnot bekerja dalam 4
tahap proses, tetapi hanya isotermal dan adiabatik.
Q W
Vb
QH Wab nRTH ln
Va
Tahap kedua yaitu adiabatik reversibel secara ekspansi, dengan melakukan
kerja (W) dari keadaan B sampai C
Ketika sistem tersebut melakukan siklus, tak ada perubahan energi dalam
sistem. Itu sesuai dengan Hukum I Termodinamika
U Q W Q QH QC QH QC
0 Q W W Q QH QC
Q W W QH QC
W Q QC Q
W QH QC H 1 C
QH QH QH
2.5 Entropi
8
Entropi merupakan sifat keadaan suatu sistem yang menyatakan tingkat
ketidakteraturan, berkaitan dengan jumlah keadaan mikro yang tersedia bagi
molekul sistem tersebut. entropi juga dapat didefinisikan sebagai kecenderungan
sistem untuk berproses ke arah tertentu. Entropi dapat dihasilkan, tetapi tidak
dapat dimusnahkan.
Entalpi tidak dapat memprediksi apakah reaksi spontan atau tidak. Tetapi
Hukum II Termodinamika menyatakan bahwa total entropi sistem dan
lingkungannya selalu bertambah untuk proses spontan. Entropi meningkat seiring
dengan kebebasan dari molekul untuk bergerak.entropi dilambangkan dengan
huruf (S)
Entropi semesta (sistem + lingkungan) selalu naik pada proses spontan dan
tidak berubah pada proses kesetimbangan. Untuk proses spontan,perubahan
entropi (dS) dari suatu sistem adalah lebih besar dibanding panas dibagi temp
mutlak
dQ
dS
T
dQrev
dS
T
T2
dT T
S benda C P C P ln 2
T1
T T1
10
Sehingga pada tekanan tetap, perubahan entropi akan naik
Q T T1
S reservoir CP 2
T2 T2
T T T1
S total S benda S reservoir C P ln 2 2
T1 T2
Perubahan entropi pada saat suhu tetap T2 menjadi semakin kecil, tetapi
perubahan entropinya tetap positif.
Hukum I : dQ = dU + dW dW = PdV
Hubungan energi dalam (U) dengan entropi (S) dan volume (V)
U U
dU dS s dV
S v V
dU = TdS – PdV
U S
T
T v T v
U S
T Cv
T v T v
H = U + PV
dH = TdS + VdP
H S P
T V
T p T p T p
H S
T CP
T P T P
dU = TdS – PdV
dS = dU/T + PdV/T
dS = CvdT/T+ nRdV/V
dS = Cv d lnT + nR d lnV
T2 V
S C v ln nR ln 2
T1 V1
T2 P
S C p ln nR ln 2
T1 P1
dQrev
dS ∆Q =0
T
∆S = 0
△T = 0 ; △U = 0
dQ = dW = PdV
dS = dQ/T
12
PdV dV
dS nR
T V
V2
S nR ln
V1
Standar molar entropi adalah entropi dari 1 mol zat murni pada tekanan 1
atm dan pada suhu 25°C. reaksi entropi standar yaitu :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu
menjadi bentuk energi yang lain. Dalam perubahan entalpi, terdapat hukum yang
dinamakan Hukum Hess. Hukum Hess adalah hukum yang menyatakan bahwa
perubahan entalpi suatu reaksi akan sama walaupun reaksi tersebut terdiri dari
satu langkah atau banyak langkah. Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan
apakah proses-proses yang dianggap taat azas dengan hukum pertama, terjadi atau
tidak terjadi di alam. Hukum kedua termodinamika seperti yang diungkapkan oleh
Clausius mengatakan, “Untuk suatu mesin siklis maka tidak mungkin untuk
menghasilkan efek lain, selain dari menyampaikan kalor secara kontinu dari
sebuah benda ke benda lain pada temperatur yang lebih tinggi".
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/entalpi-dan-
perubahan-entalpi-%CE%B4h/
http://www.ilmukimia.org/2014/08/hukum-hess.html
http://www.ilmukimia.org/2013/02/entropi.html
http://ppmplp.files.wordpress.com/2010/10/4-entropi-spontanitas-reaksi.ppt
http://hikam.freevar.com/kuliah/termo/pdf_bab/thmd04.pdf
14