Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RUTIN 4

PAPER PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


“Negara dan Konstitusi”

DOSEN PENGAMPU
Drs. Syahrudin Harahap, M.Si

DISUSUN OLEH :

WAN ARAS
5171143016

PROGRAM STUDI TATA BUSANA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini untuk
memenuhi salah satu tugas ujian dari mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan.
Harapan yang paling besar dalam penyusunan makalah ini adalah mudah-
mudahan apa yang penulis susun ini dapat bermanfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta para pembaca. Penulis akui masih ada kekurangan dalam penulisan
makalah ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.
Maka dari itu akhir kata penulis mohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Medan,19 Mei 2019

Wan Aras
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
LANDASAN TEORI...............................................................................................................2
A. Pengertian Negara..................................................................................................2
B. Unsur-unsur Terbentuknya Negara.........................................................................2
C. Sifat Negara............................................................................................................4
D. Pengertian Konstitusi..............................................................................................5
E. Kedudukan Konstitusi.............................................................................................6
F. Jenis-jenis Konstitusi..............................................................................................6
G. Unsur-unsur Konstitusi...............................................................................................7
H. Sifat Konstitusi...........................................................................................................7
I. Tujuan Konstitusi.........................................................................................................7
J. Fungsi Konstitusi.........................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................................8
BAB IV................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yaitu adanya reformasi dalam sistem pemerintahan atau sistem
ketatanegaraan yang dilaksanakan melalui perubahan konstitusi indonesia, yaitu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945)
Dimulailah memasuki era baru supremasi hukum dengan melakukan
serangkaian reformasi baik dibidang politik maupun reformasi sistem hukum yang
dapat menjamin sendi-sendi kehidupan konstitusional yang berbasiskan kepada
kedaulatan rakyat dalam arti bahwa rakyat memiliki kekuasaan yang tertinggi dan
mempunya kewenangan untuk melakukan setiap pengawasan terhadap semua.
Negara konstitusional didefinisikan sebagai negara yang memiliki kekuasaan-
kekuasaan untuk memerintah, hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan
hubungan diantara keduanya
Perletakan dasar konstitusional bagi pembentukan DPD sebagai bagian
dari MPR dan berdampingan dengan DPR dalam parlemen Indonesia.
Amandemen UUD 1945 merupakan bagian dari pergeseran starategi
konstitusionalisasi kehidupan bernegara dan berpemerintahan sekaligus
merupakan salah satu dimensi dari konstitusional yang mecuat dalam rangka
reformasi Konstitusi di Indonesia, dimana MPR terdiri atas anggota DPR dan
DPD yang dipilih melalui pemilihan umum.
B. Rumusan Masalah
1. Penjelasan pengertian Negara
2. unsur unsur apa saja yang di butuhkan untuk membangun suatu Negara
3. penjelasan tentang konstitusi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian tentang Negara.
2. Untuk mengetahui unsure unsur yang dibutuhkan untuk membuat Negara
3. Untuk mengetahui tentang pengertian konstitusi.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Negara
Di Indonesia, istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu nagari atau
nagara yang berarti wilayah atau penguasa.Secara terminologi, negara diartikan
sebagai organisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat yang
mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai konstitutif dari
sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah negara yaitu rakyat,
wilayah, kedaulatan dan pengakuan dari negara lain. Negara adalah organisasi
kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya bertujuan untuk mengatur dan
mengurus masyarakat tertentu. (Logeman).
B. Unsur-unsur Terbentuknya Negara
Unsur-unsur negara adalah bagian yang penting untuk membentuk suatu
negara, sehingga negara memiliki pengertian yang utuh. Jika salah satu unsur
tidak terpenuhi, maka tidak sempurnalah negara itu. Negara dapat memiliki status
yang kokoh jika didukung oleh minimal tiga unsur utama, yaitu rakyat, wilayah,
dan pemerintah berdaulat. Selain itu, ada satu unsur tambahan, yaitu pengakuan
dari negara lain.

1.Rakyat
Suatu negara harus memiliki rakyat yang tetap. Rakyat merupakan unsur
terpenting dari terbentuknya negara. Rakyat menjadi pendukung utama
keberadaan sebuah negara.

2.Wilayah
Adanya wilayah merupakan suatu keharusan bagi negara. Wilayah adalah
tempat bangsa atau rakyat suatu negara tinggal dan menetap.

3.Pemerintahan yang Berdaulat


Kedaulatan sangat diperlukan bagi sebuah negara. Jadi, pemerintah yang
berdaulat berarti pemerintah yang mempunyai kekuasaan penuh untuk
memerintah baik ke dalam maupun ke luar. Kedaulatan suatu negara mempunyai
empat sifat sebagai berikut.
 Permanen. Artinya, kedaulatan itu tetap ada pada negara selama negara itu
tetap ada (berdiri) sekalipun mungkin negara itu mengalami perubahan
organisasinya.
 Asli. Artinya, kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi, tetapi asli dari negara itu sendiri.

2
 Bulat/tidak terbagi-bagi. Artinya, kedaulatan itu merupakan satusatunya
kekuasaan yang tertinggi dalam negara dan tidak dapat dibagi-bagi. Jadi,
dalam negara hanya ada satu kedaulatan.
 Tidak terbatas/absolut. Artinya, kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa
pun sebab apabila bisa dibatasi berarti ciri kedaulatan yang merupakan
kekuasaan tertinggi akan hilang.

3.Pengakuan dari Negara Lain


Pengakuan dari negara lain diperlukan sebagai suatu pernyataan dalam
hubungan internasional. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya ancaman
dari dalam (kudeta) atau campur tangan negara lain. Selain itu, pengakuan dari
negara lain diperlukan untuk menjalin hubungan terutama dalam bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Macam-macam bentuk
pengakuan ialah sebagai berikut.
 Pengakuan de facto, artinya pengakuan menurut kenyataan.
 Pengakuan de jure, artinya pengakuan berdasarkan hukum.

C. Sifat Negara
Miriam Budiardjo menyatakan bahwa setiap negara mempunyai sifat-sifat berikut:

1.Memaksa
Sifat memaksa artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa
kekerasan fisik secara sah. Tujuannya ialah agar peraturan perundang-undangan
ditaati, ketertiban dalam masyarakat tercapai, serta anarki (kekacauan) alam
masyarakat dapat dicegah.

2.Monopoli
Sifat monopoli yaitu hak negara guna melaksanakan sesuatu sesuai dengan
tujuan bersama dari masyarakat.

3.Mencakup semua
Sifat mencakup semua berarti semua peraturan perundang-undangan (misalnya
keharusan membayar pajak) barlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.
D. Pengertian Konstitusi
Menurut CF. Strong, konstitusi merupakan kumpulan asas yang didasarkan
pada kekuatan pemerintah, hak-hak yang diperintah, serta hubungan-hubungan
antara keduanya yang diatur (CF. Strong)

E. Kedudukan Konstitusi
Kedudukan tersebut adalah sebagai berikut.

3
1.Sebagai hukum dasar
Dalam hal ini, konstitusi memuat aturan-aturan pokok mengenai
penyelengara negara, yaitu badan-badan/lembaga-lembaga pemerintahan dan
memberikan kekuasaan serta prosedur penggunaan kekuasaan tersebut kepada
badan-badan pemerintahan.

2.Sebagai hukum tertinggi


Dalam hal ini, konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap
peraturan-peraturan yang lain dalam tata hukum pada suatu negara. Dengan
demikian, aturan-aturan di bawah konstitusi tidak bertentangan dan harus sesuai
dengan aturan-aturan yang terdapat pada konstitusi.
F. Jenis-jenis Konstitusi
Konstitusi dapat dibedakan dalam dua macam.

1.Konstitusi tertulis,
yaitu suatu naskah yang menjabarkan (menjelaskan) kerangka dan tugas-
tugas pokok dari badan-badan pemerintahan serta menentukan cara kerja dari
badan-badan pemerintahan tersebut. Konstitusi tertulis ini dikenal dengan sebutan
undang-undang dasar.

2.Konstitusi tidak tertulis,


merupakan suatu aturan yang tidak tertulis yang ada dan dipelihara dalam
praktik penyelenggaraan negara di suatu negara. Konstitusi tidak tertulis ini
dikenal dengan sebutan konvensi.
G. Unsur-unsur Konstitusi
Unsur-unsur yang harus dimuat di dalam konstitusi menurut pendapat Lohman
adalah:
1. Konstitusi sebagai perwujudan kontak sosial, yaitu merupakan perjanjian
dari kesepakatan antara warga negara dengan pemerintah;
2. Konstitusi sebagai penjamin hak asasi manusia, yaitu merupakan penentu
hak dan kewajiban warga negara dan badan-badan pemerintah;
3. Konstitusi sebagai forma regiments, yaitu merupakan kerangka
pembangunan pemerintah.
H. Sifat Konstitusi
Sifat dari konstitusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Konstitusi yang bersifat kaku (rigid), hanya dapat diubah melalui prosedur
yang berbeda dengan prosedur membuat undang-undang pada negara yang
bersangkutan;
2. Konstitusi yang bersifat supel (flexible), sifat supel disini diartikan bahwa
konstitusi dapat diubah melalui prosedur yang sama dengan prosedur
membuat undang-undang pada negara yang bersangkutan.
I. Tujuan Konstitusi

4
Pada umumnya, konstitusi mempunyai tujuan untuk membatasi kekuasaan
penyelenggara negara agar tidak dapat berbuat sewenang-wenang serta dapat
menjamin hak-hak warga negara. Tujuan konstitusi ini merupakan suatu gagasan
yang dinamakan dengan konstitusionalisme. Maksud dari konstitusionalisme
adalah suatu gagasan yang memandang pemerintah (penyelenggara pemerintahan)
sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat.
J. Fungsi Konstitusi
Fungsi konstitusi bagi suatu negara sebagai berikut.
1. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan
kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
2. Memberi suatu rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang
dicita-citakan dalam tahap berikutnya.
3. Sebagai landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem
ketatanegaraan tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya,
baik penguasa maupun rakyat (sebagai landasan struktural).

BAB III
PEMBAHASAN
Negara berbeda dengan bangsa. Jika bangsa merujuk pada kelompok
orang atau persekutuan hidup, sedangkan negara merujuk pada sebuah organisasi
sekelompok orang yang berada di dalamnya. Istilah negara merupakan terjemahan
dari kata bahasa Inggris, state; bahasa Belanda dan Jerman, staat, serta bahasa
Prancis, etat. Kata-kata tersebut diambil dari bahasa Latin, status atau statum,
yang berarti keadaan yang tegak serta tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat
yang tegak serta tetap.

Sayang sekali negara yang dibilang pemerintah yang berdaulat berarti pemerintah
yang mempunyai kekuasaan penuh untuk memerintah baik ke dalam maupun ke
luar, tapi dimanfaatkan untuk keperluan diri sendiri dan tega memakan uang
rakyat dengan melakukan korupsi. Hukum yang ada di negeri ini sungguh
memperhatinkan karena hukum di negeri ini bisa dengan mudah dibeli oleh
orang-orang yang memang benar mempunyai hal yang lebih dari segi materi,
contohnya pada setiap kasus korupsi yang dilakukan oleh dewan-dewan yang
seharusnya mewakili rakyat kasusnya begitu cepat hilang dan lenyap tanpa ada
penjelasan akhir yang mengadili mereka. Dan hukum pun begitu ganas pada orang
yang berada dibawah garis kemiskinan meskipun itu hanya sekedar mencuri
sendal di masjid.
BAB IV
PENUTUP

5
A. Kesimpulan
Negara adalah oraganisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat
yang mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam daerah tertentu dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai
konstitutif dari sebuah negara yang menyaratkan adanya unsur dalam sebuah
negara yaitu rakyat, wilayah, kedaulatan dan pengakuan dari negara lain.
Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang
membentuk, mengatur atau memerintah negara. Peraturan-peraturan tersebut ada
yang tertulis sebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis
yang berupa kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara

DAFTAR PUSTAKA

Winarno. 2014, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi


Askara
Nurhayadi dan Tolib. 2016, Pendidikan Pancasila dan
Kewargenegaraan. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Pembukuan , Balitang,
Kemendikbud.
https://www.academia.edu/28961340/Makalah_Identitas_Nasional

Anda mungkin juga menyukai